Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/25 |
|
e-BinaAnak edisi 25 (28-3-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 025/Maret/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Yesus Telah Bangkit o/ TIPS MENGAJAR : Mengajarkan Konsep "Kematian" o/ SERBA SERBI : Bukti Sejarah Penampakan Diri Kristus Sesudah Kebangkitan o/ DOA : Mengapa Kita Meminta Yesus Masuk dalam Hati Kita? o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Artikel tentang Crayon Sinchan? *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Paskah akan segera tiba. Paskah adalah hari perayaan yang amat penting bagi orang Kristen, sebab pada Paskah ini kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus; kemenanganNya atas kematian dan kuasa dosa. Untuk menyambut PASKAH, e-BinaAnak akan menyajikan dua edisi khusus PASKAH, yaitu edisi 025 dan edisi 026. Pada edisi PASKAH pertama ini kita menyajikan bahan yang bisa dipakai untuk membuat suatu drama kecil Paskah. Pada Tips Mengajar akan dibahas mengenai bagaimana mengajarkan konsep "kematian" pada anak-anak, khususnya sehubungan dengan PASKAH, kemudian dalam kolom Serba-serbi disajikan tentang "Bukti Bersejarah Penampakan Diri Kristus Sesudah Kebangkitan". Semoga hal ini dapat menolong anda menyiapkan PASKAH yang berkesan bagi anak-anak didik anda. Selamat mempersiapkan Paskah! Staf Redaksi e-BinaAnak "Tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5b-6a) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Luk/T_Luk26.htm 26:5 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL Berikut ini adalah bahan yang kami ambil dari majalah KITA edisi 47 tahun 1997 yang bisa dipakai untuk menampilkan sebuah drama kecil untuk melengkapi renungan/cerita PASKAH di Sekolah Minggu anda. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan: 1. Pilihlah 5 anak untuk memerankan tokoh-tokoh Prajurit, Maria dan Magdalena, Kleopas, Tomas dan Petrus. Sebaiknya pilih anak-anak yang memiliki suara cukup keras. Mintalah mereka menghafalkan naskah yang menjadi bagian mereka dan ajarkan bagaimana memerankannya. 2. Hiasilah panggung dengan sederhana sebagai background untuk menggambarkan suasana kebangkitan Kristus (Mis., salib yang dihiasi dengan mawar, kubur yang kosong, dll.) 3. Perlu dipersiapkan sebuah renungan/cerita singkat PASKAH oleh guru Sekolah Minggu sebelum drama ini ditampilkan atau bisa juga membuat naskah narator yang cocok untuk menjelaskan masing-masing adegan yang dikatakan oleh tokoh-tokoh dalam drama ini. 4. Drama singkat ini baik untuk dilakukan anak-anak umur 7-11 tahun. YESUS TELAH BANGKIT =================== Paskah adalah hari yang istimewa. Bagi orang Yahudi, Paskah adalah hari peringatan terbebasnya mereka dari perbudakan bangsa Mesir. Tetapi bagi orang Kristen, Paskah diperingati sebagai tanda terbebasnya orang percaya dari perbudakan dosa dan kematian. Tuhan Yesus Kristus sudah bangkit dan menang atas dosa. Peristiwa Tuhan Yesus yang bangkit ini telah disaksikan langsung oleh beberapa orang yang dicatat dalam Alkitab. Mereka adalah prajurit yang menjaga kubur Yesus tetapi telah disuap untuk tutup mulut, lalu Maria dari Magdala yang mendatangi kubur Yesus bersama teman-teman perempuannya, lalu Kleopas, Tomas, dan Petrus. Saat ini kita akan mengundang mereka hadir di tempat ini. Kita akan menanyakan kepada mereka, apa kesan yang mereka rasakan saat melihat Tuhan Yesus bangkit dan menemui mereka. Mari kita tanyakan kesan-kesan mereka. (-- Undanglah anak-anak yang memerankan tokoh-tokoh ini ke tempat yang telah dipersiapkan.) 1. Prajurit yang tutup mulut (Matius 27:62-66, 28:1-15) ------------------------------------------------------- ("Seorang Malaikat Tuhan turun dari langit dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan") Aku tak pernah lupa peristiwa yang amat aneh itu, aku dan teman- temanku bertugas mengawal kubur Yesus, yang sudah mati disalib. Kami berjaga dengan waspada, karena imam-imam kepala sudah mengingatkan kemungkinan murid-murid Yesus akan mencuri mayat Guru mereka. Tapi di hari ketiga terjadi gempa bumi yang amat dahsyat. Dan sungguh! Aku melihat malaikat turun dari langit menggulingkan batu kubur itu. Aku tak bohong! Aku melihat sendiri wajahnya bersinar-sinar seperti kilat. Aku dan teman-temanku jatuh pingsan. Setelah siuman kami segera pergi mengadukan ini kepada imam-imam kepala. Tapi mereka melarang kami menceritakan hal ini dan kami memperoleh banyak uang untuk tutup mulut. 2. Maria dari Magdala (Markus 16:1-8) ------------------------------------- ("Kamu mencari Yesus. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.") Pagi itu aku, dan Maria ibu Yakobus serta Salome pergi ke kubur Yesus. Kami sudah menyiapkan rempah-rempah untuk meminyaki mayatNya. Tapi kami mendapati batu kubur sudah terguling dan mayat Yesus tidak ada di sana. Tiba-tiba kami melihat malaikat yang menyilaukan muncul dan berkata, jangan takut. Yesus tak ada di sini Ia sudah bangkit." Kami segera lari keluar dengan rasa takut dan gembira yang amat sangat. Segera peristiwa itu kami ceritakan kepada murid-murid yang lain. 3. Kleopas (Lukas 24:13-35) --------------------------- ("Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia.") Sore itu aku dan temanku pergi ke Emaus, desa kecil dekat Yerusalem. "Seorang laki-laki (kami belum tahu bahwa itu Yesus) bergabung bersama kami dan ia menjelaskan segala sesuatu mengenai Mesias dari Alkitab. Hati kami begitu bergelora mendengar perkataanNya. Rasanya kami tidak mau berpisah dengan Dia. "Tinggallah dengan kami," desakku. "Hari sudah malam." Ia setuju. Waktu makan malam, Ia memecahkan roti dan membagikannya kepada kami. Di situlah aku dan temanku baru sadar bahwa Ia adalah Yesus! Ya, Yesus sudah bangkit, dan ia sudah bersama-sama dengan kami sejak tadi! Tapi seketika Ia lenyap dari pandangan kami. Akhirnya malam itu juga kami kembali ke Yerusalem untuk menceritakan kejadian istimewa ini kepada murid- murid yang lain. 4. Tomas (Yohanes 20:24-29) --------------------------- ("Jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.) Waktu teman-temanku mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit, aku tak percaya. "Kalau aku tak berjumpa sendiri denganNya, aku tak percaya perkataan kalian." Seminggu kemudian saat kami berkumpul bersama, Yesus muncul! Aku terbelalak melihatNya. Dan... "Tomas!" panggilNya. "Ini lubang di tangan dan lambungKu. Percayalah." Aku tersungkur di hadapanNya. "Ya Tuhanku!" Bagaimana mungkin aku tak percaya kebangkitanNya! Aku malu sekali ... 5. Petrus (Yohanes 21:1-9) -------------------------- ("Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.") Hatiku amat resah, sejak aku menyangkal Yesus tiga kali. Apalagi setelah Ia bangkit, aku bertambah sedih, aku malu bertemu dengan Tuhan. Memang telah dua kali Yesus menampakkan diri kepada kami. Dalam dua pertemuan itu, aku tak berani menatapNya. Aku malu dan merasa amat bersalah! Tapi di tepi danau, Yesus kembali menjumpai kami dan sarapan bersama. Setelah itu, Ia memanggilku secara khusus. "Simon, apakah engkau mengasihi Aku? tanyaNya sampai tiga kali. "Ya, Tuhan, aku sungguh mengasihiMu. Aku mau menjadi hambaMu," janjiku kepadaNya. Aku gembira Ia tidak marah padaku. Ia mengampuni kesalahanku. Terimakasih Tuhan, aku berjanji tak akan pernah menyangkal namaMu lagi! Nah itulah kesan-kesan mereka tentang kebangkitan Yesus! Sayang kita tidak ada bersama mereka waktu itu, ya?! Walau begitu kita tidak perlu merasa rugi, sebab Tuhan Yesus telah berfirman: "Berbahagialah kita yang tidak melihat namun percaya." (Yohanes 20:29). Kita perlu bersyukur, karena melalui kebangkitan Tuhan Yesus, kita telah diselamatkan, beroleh pengampunan, menjadi ahli warisNya dan beroleh hidup yang kekal di dalam Tuhan. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul Majalah : KITA Edisi : 47 (tahun 1997) Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia Halaman : 4-6 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR BAGAIMANA MENGAJARKAN TENTANG "KEMATIAN" PADA ANAK KECIL ======================================================== PASKAH adalah kisah kematian dan kebangkitan Yesus yang merupakan inti pengajaran iman Kristen kita. Tapi menceritakan kisah PASKAH kepada anak-anak kecil tidaklah mudah, khususnya karena anak-anak belum memahami benar konsep kematian. Oleh karena itu, tidak heran kalau ada guru-guru yang tidak setuju untuk menceritakan kisah "kematian" ini kepada anak-anak, tetapi mereka lebih suka memusatkan perhatian pada tema "hidup baru" sebagai berita PASKAH. Lepas dari perdebatan setuju atau tidak setuju, kita sebagai guru Sekolah Minggu mengakui bahwa kematian adalah bagian dari realita hidup yang cepat atau lambat anak akan menghadapinya. Yang menjadi masalah sebenarnya adalah kapan dan bagaimana kita mengajarkan tentang "kematian" kepada anak-anak. Perayaan PASKAH mungkin adalah waktu yang tepat untuk membicarakan tentang hal ini. Untuk itu, pada kesempatan PASKAH ini kami sajikan kutipan artikel yang dapat dipakai untuk menjadi bahan pertimbangan. Di bagian akhir ada beberapa ide kegiatan yang bisa dilakukan. PASKAH: Apakah arti cerita Paskah bagi anak-anak kecil yang konsepnya tentang kematian masih kabur? Beberapa minggu sebelum Paskah, berilah beberapa pengalaman pada anak-anak mengenai kehidupan dan kematian. Hal ini dapat dilakukan dengan daur hidup tanaman. Biarkan anak-anak mengamati benih tanaman yang tumbuh besar di dalam pot. Biarkan mereka juga melihat selembar daun atau bunga dalam tanaman tersebut yang layu dan mati. Percakapkan juga dengan anak-anak mengenai kematian seekor binatang peliharaan atau binatang liar. Percakapan ini akan sangat bermanfaat, dan akan menuntun anak pada pengertian tentang kematian akhir secara jasmani. Sama seperti bagian kehidupan lainnya, anak akan menyerap sikap orang dewasa. Untuk itu jangan mendiskusikan sikap orang tua yang takut mati dan merasa cemas saat mengahdapi kematian, karena hal ini akan membangkitkan perasaan yang sama dalam diri anak. Sebaiknya anda membicarakan kematian dengan tenang dan menjawab pertanyaan dengan jujur, maka anak akan menerima kematian sebagai proses yang wajar dalam hidup. Percakapan tentang perpisahan juga akan menolong anak mengerti mengenai kematian, dan bukannya menjadi takut akan kepedihan yang biasanya menyelubungi kematian. Semua anak pasti mengalami kepedihan akibat perpisahan sementara dengan orangtuanya. Dengan demikian, mereka dapat mulai memahami mengapa orang seringkali sedih ketika seseorang meninggal dunia. Ketika berbicara tentang reaksi teman- teman Yesus saat Dia disalibkan guru dapat menjelaskan, "Teman-teman Yesus sangat sedih ketika Yesus mati, karena mereka mengira tidak bisa melihat Tuhan Yesus lagi. Beberapa diantara mereka bahkan menangis, karena mereka amat mengasihi Tuhan Yesus. Dapatkah kamu membayangkan betapa bahagianya mereka saat mendapati bahwa Tuhan Yesus tidak mati lagi! Mereka pasti bergembira dan saling berpelukan dan memberitahu semua teman mereka, "Yesus tidak mati. Dia hidup! Yesus hidup!" Selama Paskah ini, tekankan juga sukacita yang kita rasakan karena Yesus hidup. Meskipun fakta sederhana mengenai kisah penyaliban dapat diceritakan tapi hindarilah aspek-aspek yang mengerikan. Anak kecil seringkali merasa sangat emosional jika mendengar penuturan detail tentang kematian Yesus. [Berikut ini beberapa tips mengajar sehubungan dengan perayaan PASKAH.] GAMBAR: Sarankan agar anak menggambar atau mewarnai sebuah gambar setelah mendengar kisah kebangkitan Yesus. Pengalaman seni ini dapat menjadi sarana untuk memahami apa yang penting dari sudut pandang anak mengenai kisah itu. Setelah selesai, bicarakan dengan anak itu tentang karya seni yang telah dibuatnya. Dengan cara ini kita dapat mengetahui jika anak memiliki perasaan yang negatif dan menakutkan terhadap kisah tersebut atau tentang kematian. PERTANYAAN: Setelah mendengar cerita kebangkitan, seorang anak mungkin bertanya, "Di mana Yesus sekarang?" * "Yesus bersama kita" merupakan jawaban yang menolong. Jika anak itu kemudian bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi, jelaskan, "Yesus adalah Anak Allah. Dia berjanji untuk selalu bersama dengan mereka yang mengasihi-Nya." * "Yesus berada di surga" merupakan jawaban lain yang mudah diterima anak. meskipun demikian, reaksi atas informasi ini tergantung pada konsep anak tentang surga dan Allah. Jika anak memahami surga sebagai tempat yang menyenangkan di mana Allah dan Yesus tinggal, dan di sana tidak ada rasa sakit dan kesedihan, perasaan anak itu akan cenderung positif. Jika anak bingung lalu muncul pertanyaan bagaimana Yesus dapat berada di surga dan bersama kita pada saat bersamaan, atau bagaimana Dia dapat bersama-sama dengan banyak orang di berbagai tempat yang berbeda, katakan, "Saya tidak tahu bagaimana Yesus dapat melakukan hal itu. Karena Dia Anak Allah, Dia dapat melakukan hal-hal yang tidak kita pahami. Ini menunjukkan betapa menakjubkan Dia." Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul Buku : Mengenalkan Allah Kepada Anak (Terjemahan dari "Teaching Your Child About God") Penulis : Wes Haystead Penerbit : Yayasan Gloria, Yogya Halaman : 129-130 ********************************************************************** o/ SERBA-SERBI BUKTI SEJARAH PENAMPAKAN DIRI KRISTUS SESUDAH KEBANGKITAN ========================================================= 1. Penampakan diri Kristus yang pertama kalinya adalah kepada Maria Magdalena ketika ia tinggal di kuburan setelah Petrus dan Yohanes pergi. Di sinilah ia melihat Kristus dan mula-mula mengira Dia adalah tukang kebun tetapi segera mengenaliNya tatkala ia berbicara kepadaNya (Yohanes 20:11-17, bd. Markus 16:9-11). 2. Penampakan diri Kristus yang kedua kalinya ialah kepada perempuan-perempuan lain yang juga sedang kembali ke kubur dan melihat Kristus di tengah jalan (Matius 28:9-10). 3. Penampakan diri Kristus yang ketiga kalinya ialah kepada Petrus pada sore hari itu juga. Mengenai hal ini tidak dijelaskan secara mendetail, tetapi hal ini sangat berarti karena Kristus ternyata mencari Petrus lebih dahulu, si penyangkal, daripada kesepuluh rasul-rasul yang lain (Lukas 24:23; 1 Korintus 15:5). 4. Penampakan diri Kristus yang keempat kalinya adalah kepada murid-murid ketika mereka berjalan pada jalan ke Emaus. Secara ajaib, tanpa dikenali sebelumnya, Kristus menjelaskan kepada mereka Kitab Perjanjian Lama tentang kematian dan kebangkitanNya. Ia baru dikenali setelah memecahkan roti (Markus 16:12-13, Lukas 24:13-35). 5. Penampakan diri Kristus yang kelima kalinya adalah kepada sepuluh murid (Markus 16:14, Lukas 24:36-43, Yohanes 20:19-23) ... karena Tomas tidak hadir. 6. Penampakan keenam adalah kepada sebelas murid, seminggu sesudah kebangkitanNya. Pada waktu itu Tomas hadir (Yohanes 20:26-29). 7. Penampakan ketujuh kepada tujuh murid di laut Galilea (Yohanes 21:1-32). Pada saat itu Ia terutama berbicara kepada Simon Petrus sesudah penangkapan ikan secara mujizat. 8. Penampakan kedelapan kepada lima ratus orang sekaligus dan diikuti oleh Paulus sebagai sebuah bukti menyolok dari kebangkitanNya (1 Korintus 15:6). 9. Penampakan kesembilan kepada Yakobus, saudaraNya sendiri. (1 Korintus 15:7) Ada bukti bahwa Yakobus bukan orang percaya sebelum kebangkitan Kristus (Yohanes 7:3-5) tetapi segera sesudah kebangkitan ia terhitung di antara orang yang percaya (Kisah 1:14, Galatia 1:19). Di kemudian hari ia menjadi salah satu pemimpin terkemuka dalam gereja rasuli. 10. Penampakan kesepuluh adalah kepada kesebelas murid di gunung di Galilea. Pada kesempatan itu Ia memberikan Perintah Agung untuk memberitakan Injil (Matius 28:16-20). 11. Penampakan kesebelas terjadi pada waktu kenaikanNya ke surga dari Bukit Zaitun (Lukas 24:44-53, Kisah 1:3-9). Inilah penampakan terakhir dari Kristus kepada murid-muridNya sebelum Ia dipermuliakan di surga. Bahan ini diambil dan diedit dari : Judul buku: Yesus Kristus Tuhan Kita Penulis : John F. Walvoord Penerbit : YAKIN, Surabaya Halaman : 181-182 ********************************************************************** o/ DOA Pertanyaan Anak tentang Doa: ============================ Tanya: MENGAPA KITA MEMINTA YESUS MASUK DALAM HATI KITA? Jawab: Ketika kita berkata "hati", kita berbicara mengenai bagian dari diri kita yang memutuskan segala sesuatu. Sehingga ketika seseorang berkata bahwa kita meminta Yesus tinggal dalam hati kita berarti kita meminta Yesus untuk menjadi pemimpin dalam kehidupan kita. Hal itu juga berarti bahwa kita meminta Yesus untuk menjadi Penyelamat kita, untuk menghapuskan dosa kita, dan juga memelihara kita. Itulah sebabnya mengapa seseorang menjadi Kristen. Ketika kita melakukan hal ini, Roh Kudus benar-benar datang dan tinggal dalam hati kita. Kemudian Dia tinggal bersama-sama dengan kita sepanjang waktu. Ayat Kunci : Efesus 3:18 Ayat Terkait: Yohanes 16:5-7, Kisah 15:8-9, 16:14, 28:26-27, Roma 5:5, 10:8-10; 2 Korintus 3:3, Galatia 4:6-7, Wahyu 3:20. Pertanyaan Terkait: - Apakah Yesus perlu mengetuk pintu hati saya untuk masuk? - Bagaimana orang-orang menjadi Kristen? - Haruskah saya meminta Allah untuk mengampuni dosa-dosa saya, atau apakah saya harus mengatakan dosa apa saja yang sudah saya lakukan lalu baru memintanya untuk mengampuni saya? - Mampukah setan mengubah hati saya kembali menjadi hati yang kotor? - Dapatkah Allah menjaga hati saya untuk tetap bersih? Catatan untuk guru: Kapanpun sebuah pertanyaan seperti ini datang, persiapkanlah untuk berbicara tentang keputusan anak anda dalam menerima Yesus. Siap dan bersedialah untuk mengundang mereka berdoa untuk menerima Kristus apabila mereka belum pernah melakukan sebelumnya. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa (Terjemahan dari buku "107 Question Children Ask about Prayer") Editorial : Dabara Publishers Penerbit : Betlehem Publishers Jakarta No. : 62 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: "GBZ" <gbz@> >Salam dalam kasih Yesus >Bapak/Ibu Pembina Situs Bina Anak yang terkasih dalam Kristus, >dengan berjangkitnya demam Crayon Sinchan, anak2 kami dan anak2 >dari teman2 kami banyak yang protes karena tidak kami perbolehkan >untuk mengikutinya. Kami sudah mendengar sedikit2 tentang bahaya >dari Crayon Sinchan ini, namun itu tidak cukup untuk memberi >penjelasan bagi anak kami. Bersama ini perkenankan kami untuk minta >masukan dari Bapak/Ibu pembina dan rekan2 di situs ini tentang CS >ini, baik itu berupa artikel, diskusi, dll. Kami mengucapkan banyak >terima kasih atas bantuannya. Kiranya Tuhan kita Yesus Kristus >memberkati Bapak/Ibu Pembina dan rekan2 semua. >Salam >Agus Redaksi: Bapak Agus, kami mengucapkan terima kasih atas surat dan doanya. Menanggapi permintaan Bapak, e-BinaAnak sudah berencana akan membahas artikel tentang Crayon Sinchan (e-BinaAnak 027), sesudah 2 edisi PASKAH (e-BinaAnak 025 dan 026) terbit. Harapan kami, edisi tersebut dapat membantu Bapak dan juga para pembaca e-BinaAnak dalam memberi penjelasan tentang Crayon Sinchan pada anak-anak. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaAnak ********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |