Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/250

e-BinaAnak edisi 250 (13-10-2005)

Pendidikan Kristen dalam PB

   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                     Edisi 250/Oktober/2005
----------
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL              : Pendidikan Kristen dalam Perjanjian Baru
o/ TIPS                 : Metode-metode yang Dipakai oleh Tuhan Yesus
o/ BAHAN MENGAJAR       : Hal-hal yang Luar Biasa
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanggapan untuk e-BinaAnak Edisi 248
o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Perjanjian Baru memuat banyak contoh metode mengajar yang dipakai
  oleh Tuhan Yesus. Cara-cara tersebut masih sangat cocok untuk
  diterapkan dalam pendidikan anak zaman sekarang. Karena itu penting
  bagi para pendidik untuk mempelajarinya supaya dalam mendidik dan
  mengajar guru tidak hanya memberikan pengetahuan untuk diingat tapi
  juga memberikan prinsip kasih yang mendalam yang akan mengubah hidup
  anak.

  Topik e-BinaAnak minggu ini, yaitu Pendidikan Kristen dalam
  Perjanjian Baru, kiranya menolong Anda dalam menerapkan pendidikan
  Kristen di kelas Anda masing-masing. Selain Artikel, disajikan juga
  Tips dan Bahan Mengajar yang mendukung topik di atas.

  Selamat mengajar. Tuhan memberkati! (Puj).

  Tim Redaksi

              "Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu."
                           (1Timotius 4:11)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Timotius+4:11 >
______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

            -o- PENDIDIKAN KRISTEN DALAM PERJANJIAN BARU -o-
                ========================================

  TUHAN YESUS

  Apabila kita hendak menyelidiki soal pendidikan agama dalam hubungan
  Perjanjian Baru, tentu saja pertama-tama dan khususnya kita harus
  mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. Disamping
  jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi
  seorang Guru yang agung. Keahlian-Nya sebagai seorang guru umumnya
  diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan sendirinya
  menyebut Dia "rabbi". Ini tentu suatu gelar kehormatan, yang
  menyatakan betapa Ia disegani dan dikagumi oleh-orang sebangsanya
  sebagai seorang pengajar yang mahir dalam segala soal ilmu
  keTuhanan. Sebab Ia mengajar mereka "sebagai orang yang berkuasa,
  tidak seperti ahli-ahli Taurat yang biasa mengajar mereka"
  (Mat 7:29).

  Tuhan Yesus mengajar di mana saja: di atas bukit, dari dalam perahu,
  di sisi orang sakit, di tepi sumur, di rumah yang sederhana dan di
  rumah orang kaya, di depan pembesar-pembesar agama dan pemerintah,
  bahkan sampai di kayu palang sekalipun. Tuhan Yesus tidak memerlukan
  sekolah atau gedung tertentu. Tiap-tiap keadaan dan pertemuan
  dipergunakan-Nya untuk memberitakan Firman Allah.

  Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya tidak terikat pula pada waktu
  tertentu. Siang-malam, pada setiap saat Ia bersedia menerangkan
  jalan keselamatan dan Kerajaan Sorga yang telah datang itu kepada
  siapa saja yang ingin belajar kepada-Nya.

  Yang menjadi tujuan pengajaran Tuhan Yesus itu bukanlah untuk
  membahas berbagai pokok agama dan susila secara ilmiah atau secara
  teori saja, melainkan untuk melayani tiap manusia yang datang
  kepada-Nya. Setiap orang itu dikenal-Nya, dan dipahami-Nya masalah
  yang dipergumulkan orang itu.

  Cara mengajar-Nya sangat istimewa pula. Biasa-Nya Tuhan Yesus tidak
  membentangkan sesuatu ajaran dengan menyuruh orang mempercayai itu,
  tetapi Ia mendorong mereka berpikir sendiri dan menarik
  kesimpulannya sendiri atas apa yang telah dijelaskan-Nya kepada
  mereka. Ia tak selalu mencapai hasil-Nya, karena sering kali para
  pendengar-Nya mengeraskan hati, tetapi tentu Ia senantiasa
  menyatakan Diri sebagai seorang Guru yang tak ada taranya, karena Ia
  sendiri adalah Kebenaran.

  Banyak metode yang dipakai-Nya, dan segala metode itu masih penting
  dan perlu dipelajari oleh segala guru agama masa kini. Adakalanya
  Tuhan Yesus bercerita. Sering Ia memakai perumpamaan. Acap pula Ia
  mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian menjadi bahan
  pengajaran-Nya. Kadang-kadang suatu percakapan biasa berkembang
  menjadi pengajaran yang indah. Tetapi bukan dengan perkataan-Nya
  saja Tuhan Yesus mengajar. Tapi juga dengan mempraktekkan apa yang
  dimaksudkan-Nya, seperti tatkala Ia memeluk anak-anak dan memberkati
  mereka, itu menjadi teguran pada murid-Nya, atau ketika Ia membasuh
  kaki mereka untuk mengajar mereka supaya rendah hati.

  Bahkan seluruh kehidupan Tuhan Yesus sendiri merupakan pengajaran
  sampai saat yang terakhir, karena justru dalam sengsara dan
  kematian-Nya Ia mengajar kita tentang satu-satunya jalan keselamatan
  bagi manusia yang berdosa. Di atas bukit Golgota, Ia menyuguhkan
  segala pengajaran-Nya dengan pengorbanan diri-Nya sendiri.

  PAULUS

  Rasul Paulus juga seorang guru yang ulung. Ia benar-benar tokoh
  penting di lapangan pendidikan agama. Paulus sendiri dididik untuk
  menjadi seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan
  akan Taurat, dan ia dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama
  kaum Yahudi.

  Setelah Yesus memasuki hidupnya, Paulus menjadi seorang hamba Tuhan
  yang terdorong oleh hasrat yang berapi-api untuk memashurkan nama
  Tuhan Yesus itu. Ke mana pun Paulus pergi, segala kesempatan
  dipergunakannya untuk mengajar orang Yahudi dan kaum kafir tentang
  kehidupan bahagia yang terdapat dalam Injil Yesus Kristus. Paulus
  berkhotbah di hadapan imam-imam dan rabi-rabi Yahudi, dan di hadapan
  rakyat jelata di segala kota dan desa yang dikunjunginya. Ia
  mengajar raja-raja dan wali-wali negeri, orang cendekiawan dan kaum
  budak, orang laki-laki dan kaum wanita, orang Asia, orang Yunani,
  orang Romawi, singkat kata, segala golongan manusia telah ditemuinya
  pada perjalanannya yang banyak dan panjang itu.

  Paulus berkeyakinan kuat dan beriman teguh. Selalu ia siap sedia
  untuk bertukar pikiran, mengajar, menegur dan mengajak. Pasti ia
  seorang ahli pidato yang besar bakatnya. Meskipun tidak tampan raut
  muka dan perawakannya, tetapi khotbahnya penuh semangat dan isinya
  jelas, sehingga membuat kagum pendengarnya. Kadang banyak orang
  merasa sangat tersinggung, tetapi banyak pula yang segera ditawan
  oleh kuasa bahasanya.

  Paulus mengajar di rumah-rumah tempat ia menumpang, di gedung-gedung
  yang disewanya, di lorong-lorong kota atau di padang-padang, di atas
  loteng dan dalam bengkelnya, di pasar dan dalam kumpulan kaum
  filsuf. Tak ada tempat yang dianggapnya kurang layak untuk
  menyampaikan beritanya tentang Juruselamat dunia.

  Rasul Paulus juga banyak mengajar melalui surat-surat. Segala soal
  dan kesulitan yang muncul dalam jemaat-jemaat yang didirikannya itu,
  ataupun yang timbul di antara kaum Kristen yang belum dikunjunginya,
  semua itu dipakainya untuk menguraikan pokok-pokok kepercayaan atau
  kesusilaan Kristen yang bersangkutan dengan hal itu. Kebiasaannya
  itu sungguh menguntungkan seluruh umat Kristen di kemudian hari.
  Bukankah surat-surat Paulus itu sampai sekarang merupakan pengajaran
  yang tak ternilai harganya bagi sekalian orang Kristen di segala
  tempat?

  JEMAAT YANG MULA-MULA

  Sejak mulai berdirinya, jemaat Kristen telah menjunjung pengajaran
  agama. Seperti diketahui, orang-orang Kristen muda itu mula-mula
  masih berpaut kepada adat agama Yahudi, tetapi lambat laun mereka
  mengembangkan perkumpulannya sendiri. Di dalam perkumpulan itu
  mereka berdoa, berbicara tentang pengajaran dan perbuatan-perbuatan
  Tuhan Yesus Kristus, makan sehidangan dan merayakan Perjamuan Suci.
  Mereka yakin bahwa sejak turunnya Roh Kudus jemaat mereka merupakan
  Israel baru. Yesus Kristus telah menciptakan Israel baru itu dengan
  Roh-Nya sendiri. Sekarang mereka berdiri dalam dunia ini dengan
  keadaan baru dan dengan tugas yang baru pula.

  Akibatnya ialah mereka mulai berkhotbah dan mengajar, supaya banyak
  orang lain juga dapat percaya pada Yesus sebagai Penebus dan Tuhan.
  Segala orang yang bertobat dan mau bergabung dengan jemaat Kristen
  itu, dididik dengan seksama. Di dalam dan di luar kebaktian, mereka
  belajar tentang Diri dan pekerjaan Juruselamat itu, dan lagi tentang
  panggilan dan tugas seorang Kristen dalam dunia ini. Jemaat-jemaat
  muda itu mempelajari nubuat-nubuat para nabi zaman dulu mengenai
  Yesus Kristus, dan mereka asyik membaca surat-surat yang diterimanya
  dari rasul Paulus dan pemimpin gereja lain. Mereka menganggap
  dirinya sebagai suatu persekutuan suci, seperti Israel dulu, tetapi
  dengan mengaku Yesus Kristus selaku Raja, Nabi dan Imam satu-
  satunya.

  Kerajinan dan kesetiaan Israel dalam menjalankan pendidikan agama
  diturutinya pula, hanya perbedaannya sekarang, Taurat bukan lagi
  menjadi dasar dan pusat pendidikan itu, melainkan Yesus Kristus.
  Dengan demikian jemaat purba itu mengajarkan agama Kristen di dalam
  rumah-rumahnya, kepada tetangganya, di dalam kebaktian dan
  kumpulannya, bahkan kepada siapa saja yang suka mendengarkan berita
  kesukaan yang mereka siarkan.

  Dari uraian yang pendek ini kita dapat segera menarik kesimpulan
  bahwa agama Kristen itu adalah suatu agama yang sangat mementingkan
  pendidikan Agama. Agama kita yakini dan segenap penganutnya sekali-
  kali tak boleh melupakan perbuatan-perbuatan yang Mahabesar, yang
  telah dilakukan Tuhan Allah bagi mereka di dalam Yesus Kristus.
  Anggota-anggota Gereja, baik orang dewasa maupun anak-anak kecil,
  semuanya wajib mempelajari pekerjaan Tuhan yang telah mendatangkan
  keselamatan itu. Peristiwa-peristiwa yang agung itu harus diajarkan,
  diterangkan dan dipercaya, sehingga setiap orang yang mengakui Yesus
  Kristus sebagai Juruselamat, meninggalkan manusia lamanya dan dan
  menjadi ciptaan baru di dalam Dia. Jika itu dilakukan, maka Gereja
  Kristen di dunia ini akan menjadi suatu terang, yang dapat
  menunjukkan jalan keselamatan kepada banyak orang lain pula.

  Sejak zaman Perjanjian Baru, jemaat Kristen sangat mementingkan
  pendidikan agama. Tugas mengajar itu memang diserahkan khusus kepada
  kaum guru yang telah mempunyai karunia dan latihan istimewa untuk
  pekerjaan yang mulia itu, tetapi seluruh jemaat tetap mendukung dan
  mendoakan mereka. Mulai dari abad pertama tarikh Masehi, pendidikan
  agama Kristen menyiapkan orang untuk masuk ke dalam persekutuan
  jemaat Kristus, dan setelah disambut dalam jemaat itu mereka dididik
  terus supaya dapat semakin berakar dalam pengetahuan dan pengenalan
  yang mendalam tentang Yesus Kristus, Kepala Gereja itu.

  Sumber diedit dari:
  Judul Buku   : Pendidikan Agama Kristen
  Judul Artikel: Perjanjian Baru
  Penulis      : E.G. Homrighausen dan I.H. Enklaar
  Penerbit     : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993
  Halaman      : 16 - 20

______________________________________________________________________
o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/

          -o- METODE-METODE YANG DIPAKAI OLEH TUHAN YESUS -o-
              ===========================================

  Perjanjian Baru memuat banyak metode yang dipakai Tuhan Yesus dalam
  mendidik murid-murid-Nya. Semua metode yang dipakai-Nya masih sangat
  cocok untuk diterapkan pada pendidikan Kristen untuk anak-anak didik
  zaman ini.

  1. Tuhan Yesus mengajar melalui hidup dan perbuatan-Nya.
     -----------------------------------------------------
     Segala kelakuan-Nya sesuai dengan kehendak Allah dan menyatakan
     kasih dan kebenaran Allah kepada murid-murid-Nya. Tiap orang yang
     datang kepada-Nya mendapat perhatian-Nya. Dengan penuh kasih Ia
     menolong yang memerlukan pertolongan-Nya. Ia tidak segan melawan
     segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Contoh
     yang konkrit dalam hidup seorang guru selalu lebih mengesankan
     daripada segala kata yang diucapkannya.

  2. Tuhan Yesus memakai pengalaman pendengar-pendengar-Nya untuk
     mengajar mereka.
     ------------------------------------------------------------
     Sebagai dasar untuk ajaran yang baru, Ia menyebut hal-hal yang
     lazim dialami tiap orang, peristiwa-peristiwa dari hidup sehari-
     hari yang pasti akan dimengerti oleh setiap pendengar-Nya.
     Umpamanya menanam benih (Matius 13:1-9), memasang lampu (Matius
     5:15-16), mencari sesuatu yang hilang (Lukas 15:1-10). Hal-hal
     seperti itu dapat dimengerti, dan juga akan mengingatkan mereka
     kepada ajaran itu tiap kali mereka melakukannya lagi.

  3. Tuhan Yesus terkadang menunjukkan obyek-obyek yang konkrit untuk
     dilihat.
     ----------------------------------------------------------------
     Ia memakai mata uang (Matius 12:13-17), burung di udara dan
     bunga-bungaan di padang (Matius 6:25-34) yang kelihatan di mana-
     mana sehingga akan mengingatkan pendengar-Nya akan ajaran-Nya
     tiap kali mereka melihat barang itu kelak.

  4. Tuhan Yesus memakai cerita yang tepat dan sederhana untuk
     mengajar.
     ---------------------------------------------------------
     Cerita-cerita berupa perumpamaan dan perbandingan yang sangat
     mengesankan dipakai-Nya utuk memikat perhatian orang dan
     menekankan kebenaran. Cerita-cerita itu sering dipakai-Nya untuk
     menjawab pertanyaan dan pendengar-Nya diajak berpikir sendiri
     mengenai maksud dan arti cerita itu (misalnya Lukas 10:25-37 dan
     12:13-21). Cerita yang mengesankan tak akan terlupakan, sehingga
     ajaran yang terdapat di dalamnya makin mendalam bagi pendengarnya.

  5. Tuhan Yesus menyatakan motif-motif yang kuat untuk menerima
     ajaran-Nya.
     ------------------------------------------------------------
     Tiap manusia cenderung menaruh perhatian besar pada kepentingan
     dirinya sendiri. Apa saja yang akan menolongnya untuk mencapai
     tujuannya, akan menarik perhatiannya. Tuhan Yesus selalu
     menunjukkan hubungan antara ajaran yang diberikan-Nya dengan
     kebutuhan yang sedang digumuli oleh para pendengar-Nya (misalnya
     Matius 11:28-29 dan Yohanes 11:25-26). Tetapi perhatikanlah:
     Persaingan atau harapan untuk memperoleh sesuatu yang berharga
     dalam dunia materi tak pernah dipakai-Nya sebagai motif untuk
     menerima ajaran-Nya.

  6. Tuhan Yesus selalu mengaktifkan pendengar-pendengar-Nya.
     --------------------------------------------------------
     Ia mengajak mereka bersoal-jawab; Ia mengajukan kepada mereka
     pertanyaan-pertanyaan yang mendorong mereka untuk berpikir
     menemukan jawaban yang tepat. Ia memberikan kesempatan untuk
     berbuat sesuatu; murid-murid diajak memberi makan orang banyak
     (Matius 14:16-19). Mereka ditugaskan pergi meneruskan ajaran yang
     telah disampaikan-Nya kepada mereka (Lukas 10:1-9). Kita belajar
     jauh lebih banyak lewat apa yang kita lakukan daripada yang hanya
     kita dengarkan.

  7. Tuhan Yesus selalu memberikan kepada pendengar-Nya tanggung jawab
     untuk mengambil keputusan secara pribadi.
     -----------------------------------------------------------------
     Dengan jelas Ia menunjukkan akibat dari pilihan yang tepat dan
     yang tidak tepat. Tanggung jawab untuk memilih diserahkan
     sepenuhnya pada tiap pendengar-Nya. Ia tidak menyuruh mereka
     menghafalkan apa yang dikatakan-Nya dan taat secara mutlak tanpa
     berpikir. Sebaliknya, Ia mendorong mereka untuk berpikir sendiri
     dan mengambil keputusan dengan penuh kesadaran mengenai akibat
     pilihannya, yakin untuk mengikuti-Nya atau tidak. Ketaatan yang
     dipaksakan atau dilakukan tanpa pikir bukanlah ketaatan sejati.
     Keputusan yang sah ialah keputusan yang diambil dengan penuh
     pengertian dan kerelaan.

  Sumber:
  Judul Buku: Penuntun Guru PAK Sekolah Minggu dan Sekolah Dasar
              1 dan 2
  Penulis   : Dr. Leatha Humes dan Ny. A. Lieke Simanjuntak
  Penerbit  : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1998
  Halaman   : 23 - 24

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/

                   -o- HAL-HAL YANG LUAR BIASA -o-
                       =======================

  Baru kali ini Andi pergi ke Danau Toba. Sebelumnya ia tidak pernah
  melihat danau yang begitu luas dan air yang begitu banyak. Dan ia
  juga tidak pernah melihat air yang bagitu tenang.

  Tiba-tiba Andi melihat matahari muncul dari balik awan. Permukaan
  danau itu berkilau-kilauan karena pantulan sinarnya. "Lihat!" seru
  Andi. "Indah sekali permukaan danau itu!"

  Ayah dan ibunya tersenyum. "Ya, sungguh indah sekali!" kata ayah.
  "Kita tidak akan pernah bosan melihat dan mendengar tentang
  keindahan tempat ini."

  Siang itu cuaca sangat cerah, langit berwarna biru terang dan awan
  putih begitu banyak. Andi dan keluarganya berjalan menyusuri sisi
  danau itu yang penuh dengan pohon-pohon serta bunga-bunga yang
  sedang bermekaran. Segalanya tampak sangat indah.

  Setelah seharian berjalan, Andi dan orang tuanya beristirahat di
  tepi danau. Warna-warna lembut dari matahari terbenam mulai memenuhi
  awan yang bergulung-gulung. Andi tidak tahu apa lagi yang akan
  dilihatnya. Ia terus memandang danau itu. Kemudian ia memandang ke
  langit dan danau silih berganti.

  "Saya tidak tahu kata yang tepat untuk melukiskan semua ini," kata
  Andi.

  "Ayah tahu," kata ayah. "Apakah kamu ingin tahu kata apa itu?"

  Renungan Singkat tentang Hal-hal yang Luar Biasa:
  -------------------------------------------------

  1. Pernahkah kamu mengunjungi sebuah tempat yang segalanya tampak
     sangat indah? Di manakah letaknya tempat itu? Apakah yang paling
     kamu sukai di tempat itu?

  2. Tahukan kamu kata yang diinginkan Andi?

  "Kata apakah itu, Ayah?" tanya Andi.

  "Keagungan!" kata ayah. "Keagungan berarti sesuatu itu sangat indah,
  sangat mulia dari segala hal yang biasanya kita ketahui. Itulah kata
  yang tepat untuk melukiskan pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar
  biasa."

  "Saya suka kata itu," kata Andi. "Kata itu kedengarannya senada
  dengan hal-hal indah yang telah kita lihat. Kata itulah yang tepat
  untuk melukiskan pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar biasa."

  "Kata itu juga merupakan kata yang tepat untuk menyatakan kepada
  kita tentang Allah," kata ayah. "Allah adalah Allah yang luar biasa,
  dan Ia telah mengerjakan hal-hal yang luar biasa bagi kita. Segala
  perbuatan-Nya, perkataan-Nya, dan keberadaan-Nya menunjukkan
  keagungan-Nya."

  Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu:
  ----------------------------------------

  1. Tidakkah kamu senang bahwa Allah yang melakukan hal-hal yang luar
     biasa itu mengasihimu? Tidakkah kamu senang bahwa Ia menjagamu
     setiap hari?

  2. Apakah kamu suka kata "keagungan" ini? Setiap kali kamu
     merenungkan tentang Allah, ingatlah kata itu. Kamu akan ingat
     betapa luar biasanya Allah itu. Kamu juga akan ingat betapa luar
     biasanya hal-hal yang telah diberikan-Nya kepada kita.

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Mazmur 29:1-11

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Suara Tuhan penuh dengan kekuatan dan keagungan (Mazmur 29:4).

  Doa:
  ----
  Terima kasih, ya Tuhan Yesus, atas hal-hal luar biasa yang Engkau
  lakukan. Dan terima kasih juga atas keagungan-Mu. Amin.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Penulis   : V. Gilbert Beers
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman   : 120 - 121

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: "Yuni" <yuni(at)>
  >Dear Redaksi,
  >Terima kasih banyak atas artikel ini, pas banget ketika saya sedang
  >membutuhkan untuk menguatkan kami dalam process recruitment dan
  >regenerasi.
  >
  >Banyak artikel yang dikirimkan sangat membantu saya dalam
  >mengembangkan ketrampilan dan menambah wawasan dalam pelayanan di
  >Komisi Anak. Terima kasih, Tuhan memberkati.
  >
  >Salam,
  >Yuni

  Redaksi:
  Puji Tuhan! Kiranya berkat yang Anda dapatkan dapat diterapkan dan
  menjadi berkat bagi pelayanan Anda. Selamat merekrut guru SM baru.

  Jika berkenan, silakan Anda sharingkan pengalaman Anda dalam
  merekrut guru-guru SM di gereja Anda ini kepada rekan-rekan di
  e-BinaAnak. Siapa tahu dapat menjadi berkat. Kami tunggu ya :)

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

            Jangan menjadi tiruan persis dari sesuatu.
                     Buatlah kesan Anda sendiri.

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
      http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://www.sabda.org/katalog/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org