Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/250 |
|
e-BinaAnak edisi 250 (13-10-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 250/Oktober/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Pendidikan Kristen dalam Perjanjian Baru o/ TIPS : Metode-metode yang Dipakai oleh Tuhan Yesus o/ BAHAN MENGAJAR : Hal-hal yang Luar Biasa o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanggapan untuk e-BinaAnak Edisi 248 o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Perjanjian Baru memuat banyak contoh metode mengajar yang dipakai oleh Tuhan Yesus. Cara-cara tersebut masih sangat cocok untuk diterapkan dalam pendidikan anak zaman sekarang. Karena itu penting bagi para pendidik untuk mempelajarinya supaya dalam mendidik dan mengajar guru tidak hanya memberikan pengetahuan untuk diingat tapi juga memberikan prinsip kasih yang mendalam yang akan mengubah hidup anak. Topik e-BinaAnak minggu ini, yaitu Pendidikan Kristen dalam Perjanjian Baru, kiranya menolong Anda dalam menerapkan pendidikan Kristen di kelas Anda masing-masing. Selain Artikel, disajikan juga Tips dan Bahan Mengajar yang mendukung topik di atas. Selamat mengajar. Tuhan memberkati! (Puj). Tim Redaksi "Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu." (1Timotius 4:11) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Timotius+4:11 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/ -o- PENDIDIKAN KRISTEN DALAM PERJANJIAN BARU -o- ======================================== TUHAN YESUS Apabila kita hendak menyelidiki soal pendidikan agama dalam hubungan Perjanjian Baru, tentu saja pertama-tama dan khususnya kita harus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. Disamping jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi seorang Guru yang agung. Keahlian-Nya sebagai seorang guru umumnya diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan sendirinya menyebut Dia "rabbi". Ini tentu suatu gelar kehormatan, yang menyatakan betapa Ia disegani dan dikagumi oleh-orang sebangsanya sebagai seorang pengajar yang mahir dalam segala soal ilmu keTuhanan. Sebab Ia mengajar mereka "sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat yang biasa mengajar mereka" (Mat 7:29). Tuhan Yesus mengajar di mana saja: di atas bukit, dari dalam perahu, di sisi orang sakit, di tepi sumur, di rumah yang sederhana dan di rumah orang kaya, di depan pembesar-pembesar agama dan pemerintah, bahkan sampai di kayu palang sekalipun. Tuhan Yesus tidak memerlukan sekolah atau gedung tertentu. Tiap-tiap keadaan dan pertemuan dipergunakan-Nya untuk memberitakan Firman Allah. Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya tidak terikat pula pada waktu tertentu. Siang-malam, pada setiap saat Ia bersedia menerangkan jalan keselamatan dan Kerajaan Sorga yang telah datang itu kepada siapa saja yang ingin belajar kepada-Nya. Yang menjadi tujuan pengajaran Tuhan Yesus itu bukanlah untuk membahas berbagai pokok agama dan susila secara ilmiah atau secara teori saja, melainkan untuk melayani tiap manusia yang datang kepada-Nya. Setiap orang itu dikenal-Nya, dan dipahami-Nya masalah yang dipergumulkan orang itu. Cara mengajar-Nya sangat istimewa pula. Biasa-Nya Tuhan Yesus tidak membentangkan sesuatu ajaran dengan menyuruh orang mempercayai itu, tetapi Ia mendorong mereka berpikir sendiri dan menarik kesimpulannya sendiri atas apa yang telah dijelaskan-Nya kepada mereka. Ia tak selalu mencapai hasil-Nya, karena sering kali para pendengar-Nya mengeraskan hati, tetapi tentu Ia senantiasa menyatakan Diri sebagai seorang Guru yang tak ada taranya, karena Ia sendiri adalah Kebenaran. Banyak metode yang dipakai-Nya, dan segala metode itu masih penting dan perlu dipelajari oleh segala guru agama masa kini. Adakalanya Tuhan Yesus bercerita. Sering Ia memakai perumpamaan. Acap pula Ia mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian menjadi bahan pengajaran-Nya. Kadang-kadang suatu percakapan biasa berkembang menjadi pengajaran yang indah. Tetapi bukan dengan perkataan-Nya saja Tuhan Yesus mengajar. Tapi juga dengan mempraktekkan apa yang dimaksudkan-Nya, seperti tatkala Ia memeluk anak-anak dan memberkati mereka, itu menjadi teguran pada murid-Nya, atau ketika Ia membasuh kaki mereka untuk mengajar mereka supaya rendah hati. Bahkan seluruh kehidupan Tuhan Yesus sendiri merupakan pengajaran sampai saat yang terakhir, karena justru dalam sengsara dan kematian-Nya Ia mengajar kita tentang satu-satunya jalan keselamatan bagi manusia yang berdosa. Di atas bukit Golgota, Ia menyuguhkan segala pengajaran-Nya dengan pengorbanan diri-Nya sendiri. PAULUS Rasul Paulus juga seorang guru yang ulung. Ia benar-benar tokoh penting di lapangan pendidikan agama. Paulus sendiri dididik untuk menjadi seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan akan Taurat, dan ia dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama kaum Yahudi. Setelah Yesus memasuki hidupnya, Paulus menjadi seorang hamba Tuhan yang terdorong oleh hasrat yang berapi-api untuk memashurkan nama Tuhan Yesus itu. Ke mana pun Paulus pergi, segala kesempatan dipergunakannya untuk mengajar orang Yahudi dan kaum kafir tentang kehidupan bahagia yang terdapat dalam Injil Yesus Kristus. Paulus berkhotbah di hadapan imam-imam dan rabi-rabi Yahudi, dan di hadapan rakyat jelata di segala kota dan desa yang dikunjunginya. Ia mengajar raja-raja dan wali-wali negeri, orang cendekiawan dan kaum budak, orang laki-laki dan kaum wanita, orang Asia, orang Yunani, orang Romawi, singkat kata, segala golongan manusia telah ditemuinya pada perjalanannya yang banyak dan panjang itu. Paulus berkeyakinan kuat dan beriman teguh. Selalu ia siap sedia untuk bertukar pikiran, mengajar, menegur dan mengajak. Pasti ia seorang ahli pidato yang besar bakatnya. Meskipun tidak tampan raut muka dan perawakannya, tetapi khotbahnya penuh semangat dan isinya jelas, sehingga membuat kagum pendengarnya. Kadang banyak orang merasa sangat tersinggung, tetapi banyak pula yang segera ditawan oleh kuasa bahasanya. Paulus mengajar di rumah-rumah tempat ia menumpang, di gedung-gedung yang disewanya, di lorong-lorong kota atau di padang-padang, di atas loteng dan dalam bengkelnya, di pasar dan dalam kumpulan kaum filsuf. Tak ada tempat yang dianggapnya kurang layak untuk menyampaikan beritanya tentang Juruselamat dunia. Rasul Paulus juga banyak mengajar melalui surat-surat. Segala soal dan kesulitan yang muncul dalam jemaat-jemaat yang didirikannya itu, ataupun yang timbul di antara kaum Kristen yang belum dikunjunginya, semua itu dipakainya untuk menguraikan pokok-pokok kepercayaan atau kesusilaan Kristen yang bersangkutan dengan hal itu. Kebiasaannya itu sungguh menguntungkan seluruh umat Kristen di kemudian hari. Bukankah surat-surat Paulus itu sampai sekarang merupakan pengajaran yang tak ternilai harganya bagi sekalian orang Kristen di segala tempat? JEMAAT YANG MULA-MULA Sejak mulai berdirinya, jemaat Kristen telah menjunjung pengajaran agama. Seperti diketahui, orang-orang Kristen muda itu mula-mula masih berpaut kepada adat agama Yahudi, tetapi lambat laun mereka mengembangkan perkumpulannya sendiri. Di dalam perkumpulan itu mereka berdoa, berbicara tentang pengajaran dan perbuatan-perbuatan Tuhan Yesus Kristus, makan sehidangan dan merayakan Perjamuan Suci. Mereka yakin bahwa sejak turunnya Roh Kudus jemaat mereka merupakan Israel baru. Yesus Kristus telah menciptakan Israel baru itu dengan Roh-Nya sendiri. Sekarang mereka berdiri dalam dunia ini dengan keadaan baru dan dengan tugas yang baru pula. Akibatnya ialah mereka mulai berkhotbah dan mengajar, supaya banyak orang lain juga dapat percaya pada Yesus sebagai Penebus dan Tuhan. Segala orang yang bertobat dan mau bergabung dengan jemaat Kristen itu, dididik dengan seksama. Di dalam dan di luar kebaktian, mereka belajar tentang Diri dan pekerjaan Juruselamat itu, dan lagi tentang panggilan dan tugas seorang Kristen dalam dunia ini. Jemaat-jemaat muda itu mempelajari nubuat-nubuat para nabi zaman dulu mengenai Yesus Kristus, dan mereka asyik membaca surat-surat yang diterimanya dari rasul Paulus dan pemimpin gereja lain. Mereka menganggap dirinya sebagai suatu persekutuan suci, seperti Israel dulu, tetapi dengan mengaku Yesus Kristus selaku Raja, Nabi dan Imam satu- satunya. Kerajinan dan kesetiaan Israel dalam menjalankan pendidikan agama diturutinya pula, hanya perbedaannya sekarang, Taurat bukan lagi menjadi dasar dan pusat pendidikan itu, melainkan Yesus Kristus. Dengan demikian jemaat purba itu mengajarkan agama Kristen di dalam rumah-rumahnya, kepada tetangganya, di dalam kebaktian dan kumpulannya, bahkan kepada siapa saja yang suka mendengarkan berita kesukaan yang mereka siarkan. Dari uraian yang pendek ini kita dapat segera menarik kesimpulan bahwa agama Kristen itu adalah suatu agama yang sangat mementingkan pendidikan Agama. Agama kita yakini dan segenap penganutnya sekali- kali tak boleh melupakan perbuatan-perbuatan yang Mahabesar, yang telah dilakukan Tuhan Allah bagi mereka di dalam Yesus Kristus. Anggota-anggota Gereja, baik orang dewasa maupun anak-anak kecil, semuanya wajib mempelajari pekerjaan Tuhan yang telah mendatangkan keselamatan itu. Peristiwa-peristiwa yang agung itu harus diajarkan, diterangkan dan dipercaya, sehingga setiap orang yang mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat, meninggalkan manusia lamanya dan dan menjadi ciptaan baru di dalam Dia. Jika itu dilakukan, maka Gereja Kristen di dunia ini akan menjadi suatu terang, yang dapat menunjukkan jalan keselamatan kepada banyak orang lain pula. Sejak zaman Perjanjian Baru, jemaat Kristen sangat mementingkan pendidikan agama. Tugas mengajar itu memang diserahkan khusus kepada kaum guru yang telah mempunyai karunia dan latihan istimewa untuk pekerjaan yang mulia itu, tetapi seluruh jemaat tetap mendukung dan mendoakan mereka. Mulai dari abad pertama tarikh Masehi, pendidikan agama Kristen menyiapkan orang untuk masuk ke dalam persekutuan jemaat Kristus, dan setelah disambut dalam jemaat itu mereka dididik terus supaya dapat semakin berakar dalam pengetahuan dan pengenalan yang mendalam tentang Yesus Kristus, Kepala Gereja itu. Sumber diedit dari: Judul Buku : Pendidikan Agama Kristen Judul Artikel: Perjanjian Baru Penulis : E.G. Homrighausen dan I.H. Enklaar Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993 Halaman : 16 - 20 ______________________________________________________________________ o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/ -o- METODE-METODE YANG DIPAKAI OLEH TUHAN YESUS -o- =========================================== Perjanjian Baru memuat banyak metode yang dipakai Tuhan Yesus dalam mendidik murid-murid-Nya. Semua metode yang dipakai-Nya masih sangat cocok untuk diterapkan pada pendidikan Kristen untuk anak-anak didik zaman ini. 1. Tuhan Yesus mengajar melalui hidup dan perbuatan-Nya. ----------------------------------------------------- Segala kelakuan-Nya sesuai dengan kehendak Allah dan menyatakan kasih dan kebenaran Allah kepada murid-murid-Nya. Tiap orang yang datang kepada-Nya mendapat perhatian-Nya. Dengan penuh kasih Ia menolong yang memerlukan pertolongan-Nya. Ia tidak segan melawan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Contoh yang konkrit dalam hidup seorang guru selalu lebih mengesankan daripada segala kata yang diucapkannya. 2. Tuhan Yesus memakai pengalaman pendengar-pendengar-Nya untuk mengajar mereka. ------------------------------------------------------------ Sebagai dasar untuk ajaran yang baru, Ia menyebut hal-hal yang lazim dialami tiap orang, peristiwa-peristiwa dari hidup sehari- hari yang pasti akan dimengerti oleh setiap pendengar-Nya. Umpamanya menanam benih (Matius 13:1-9), memasang lampu (Matius 5:15-16), mencari sesuatu yang hilang (Lukas 15:1-10). Hal-hal seperti itu dapat dimengerti, dan juga akan mengingatkan mereka kepada ajaran itu tiap kali mereka melakukannya lagi. 3. Tuhan Yesus terkadang menunjukkan obyek-obyek yang konkrit untuk dilihat. ---------------------------------------------------------------- Ia memakai mata uang (Matius 12:13-17), burung di udara dan bunga-bungaan di padang (Matius 6:25-34) yang kelihatan di mana- mana sehingga akan mengingatkan pendengar-Nya akan ajaran-Nya tiap kali mereka melihat barang itu kelak. 4. Tuhan Yesus memakai cerita yang tepat dan sederhana untuk mengajar. --------------------------------------------------------- Cerita-cerita berupa perumpamaan dan perbandingan yang sangat mengesankan dipakai-Nya utuk memikat perhatian orang dan menekankan kebenaran. Cerita-cerita itu sering dipakai-Nya untuk menjawab pertanyaan dan pendengar-Nya diajak berpikir sendiri mengenai maksud dan arti cerita itu (misalnya Lukas 10:25-37 dan 12:13-21). Cerita yang mengesankan tak akan terlupakan, sehingga ajaran yang terdapat di dalamnya makin mendalam bagi pendengarnya. 5. Tuhan Yesus menyatakan motif-motif yang kuat untuk menerima ajaran-Nya. ------------------------------------------------------------ Tiap manusia cenderung menaruh perhatian besar pada kepentingan dirinya sendiri. Apa saja yang akan menolongnya untuk mencapai tujuannya, akan menarik perhatiannya. Tuhan Yesus selalu menunjukkan hubungan antara ajaran yang diberikan-Nya dengan kebutuhan yang sedang digumuli oleh para pendengar-Nya (misalnya Matius 11:28-29 dan Yohanes 11:25-26). Tetapi perhatikanlah: Persaingan atau harapan untuk memperoleh sesuatu yang berharga dalam dunia materi tak pernah dipakai-Nya sebagai motif untuk menerima ajaran-Nya. 6. Tuhan Yesus selalu mengaktifkan pendengar-pendengar-Nya. -------------------------------------------------------- Ia mengajak mereka bersoal-jawab; Ia mengajukan kepada mereka pertanyaan-pertanyaan yang mendorong mereka untuk berpikir menemukan jawaban yang tepat. Ia memberikan kesempatan untuk berbuat sesuatu; murid-murid diajak memberi makan orang banyak (Matius 14:16-19). Mereka ditugaskan pergi meneruskan ajaran yang telah disampaikan-Nya kepada mereka (Lukas 10:1-9). Kita belajar jauh lebih banyak lewat apa yang kita lakukan daripada yang hanya kita dengarkan. 7. Tuhan Yesus selalu memberikan kepada pendengar-Nya tanggung jawab untuk mengambil keputusan secara pribadi. ----------------------------------------------------------------- Dengan jelas Ia menunjukkan akibat dari pilihan yang tepat dan yang tidak tepat. Tanggung jawab untuk memilih diserahkan sepenuhnya pada tiap pendengar-Nya. Ia tidak menyuruh mereka menghafalkan apa yang dikatakan-Nya dan taat secara mutlak tanpa berpikir. Sebaliknya, Ia mendorong mereka untuk berpikir sendiri dan mengambil keputusan dengan penuh kesadaran mengenai akibat pilihannya, yakin untuk mengikuti-Nya atau tidak. Ketaatan yang dipaksakan atau dilakukan tanpa pikir bukanlah ketaatan sejati. Keputusan yang sah ialah keputusan yang diambil dengan penuh pengertian dan kerelaan. Sumber: Judul Buku: Penuntun Guru PAK Sekolah Minggu dan Sekolah Dasar 1 dan 2 Penulis : Dr. Leatha Humes dan Ny. A. Lieke Simanjuntak Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1998 Halaman : 23 - 24 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ -o- HAL-HAL YANG LUAR BIASA -o- ======================= Baru kali ini Andi pergi ke Danau Toba. Sebelumnya ia tidak pernah melihat danau yang begitu luas dan air yang begitu banyak. Dan ia juga tidak pernah melihat air yang bagitu tenang. Tiba-tiba Andi melihat matahari muncul dari balik awan. Permukaan danau itu berkilau-kilauan karena pantulan sinarnya. "Lihat!" seru Andi. "Indah sekali permukaan danau itu!" Ayah dan ibunya tersenyum. "Ya, sungguh indah sekali!" kata ayah. "Kita tidak akan pernah bosan melihat dan mendengar tentang keindahan tempat ini." Siang itu cuaca sangat cerah, langit berwarna biru terang dan awan putih begitu banyak. Andi dan keluarganya berjalan menyusuri sisi danau itu yang penuh dengan pohon-pohon serta bunga-bunga yang sedang bermekaran. Segalanya tampak sangat indah. Setelah seharian berjalan, Andi dan orang tuanya beristirahat di tepi danau. Warna-warna lembut dari matahari terbenam mulai memenuhi awan yang bergulung-gulung. Andi tidak tahu apa lagi yang akan dilihatnya. Ia terus memandang danau itu. Kemudian ia memandang ke langit dan danau silih berganti. "Saya tidak tahu kata yang tepat untuk melukiskan semua ini," kata Andi. "Ayah tahu," kata ayah. "Apakah kamu ingin tahu kata apa itu?" Renungan Singkat tentang Hal-hal yang Luar Biasa: ------------------------------------------------- 1. Pernahkah kamu mengunjungi sebuah tempat yang segalanya tampak sangat indah? Di manakah letaknya tempat itu? Apakah yang paling kamu sukai di tempat itu? 2. Tahukan kamu kata yang diinginkan Andi? "Kata apakah itu, Ayah?" tanya Andi. "Keagungan!" kata ayah. "Keagungan berarti sesuatu itu sangat indah, sangat mulia dari segala hal yang biasanya kita ketahui. Itulah kata yang tepat untuk melukiskan pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar biasa." "Saya suka kata itu," kata Andi. "Kata itu kedengarannya senada dengan hal-hal indah yang telah kita lihat. Kata itulah yang tepat untuk melukiskan pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar biasa." "Kata itu juga merupakan kata yang tepat untuk menyatakan kepada kita tentang Allah," kata ayah. "Allah adalah Allah yang luar biasa, dan Ia telah mengerjakan hal-hal yang luar biasa bagi kita. Segala perbuatan-Nya, perkataan-Nya, dan keberadaan-Nya menunjukkan keagungan-Nya." Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu: ---------------------------------------- 1. Tidakkah kamu senang bahwa Allah yang melakukan hal-hal yang luar biasa itu mengasihimu? Tidakkah kamu senang bahwa Ia menjagamu setiap hari? 2. Apakah kamu suka kata "keagungan" ini? Setiap kali kamu merenungkan tentang Allah, ingatlah kata itu. Kamu akan ingat betapa luar biasanya Allah itu. Kamu juga akan ingat betapa luar biasanya hal-hal yang telah diberikan-Nya kepada kita. Bacaan Alkitab: --------------- Mazmur 29:1-11 Kebenaran Alkitab: ------------------ Suara Tuhan penuh dengan kekuatan dan keagungan (Mazmur 29:4). Doa: ---- Terima kasih, ya Tuhan Yesus, atas hal-hal luar biasa yang Engkau lakukan. Dan terima kasih juga atas keagungan-Mu. Amin. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Penulis : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 120 - 121 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: "Yuni" <yuni(at)> >Dear Redaksi, >Terima kasih banyak atas artikel ini, pas banget ketika saya sedang >membutuhkan untuk menguatkan kami dalam process recruitment dan >regenerasi. > >Banyak artikel yang dikirimkan sangat membantu saya dalam >mengembangkan ketrampilan dan menambah wawasan dalam pelayanan di >Komisi Anak. Terima kasih, Tuhan memberkati. > >Salam, >Yuni Redaksi: Puji Tuhan! Kiranya berkat yang Anda dapatkan dapat diterapkan dan menjadi berkat bagi pelayanan Anda. Selamat merekrut guru SM baru. Jika berkenan, silakan Anda sharingkan pengalaman Anda dalam merekrut guru-guru SM di gereja Anda ini kepada rekan-rekan di e-BinaAnak. Siapa tahu dapat menjadi berkat. Kami tunggu ya :) ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Jangan menjadi tiruan persis dari sesuatu. Buatlah kesan Anda sendiri. o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://www.sabda.org/katalog/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |