Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/258 |
|
e-BinaAnak edisi 258 (7-12-2005)
|
|
(o) (o) (o) (o) (o) (o)______e-BinaAnak_______(o) (o) (o) (o) (o) (o) /-*/-*/-*/-*/-*/--o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-/-*/-*/-*/-*/-*/- ><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 258/Desember/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL NATAL (1) : Renungan Maria o/ ARTIKEL NATAL (2) : Lahir dari Seorang Perempuan o/ BAHAN MENGAJAR : Janji yang Harus Dirahasiakan Maria o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Puisi Natal o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Bulan Desember identik dengan sibuknya para pelayan anak dalam mengurus seluruh pernak-pernik acara Natal. Kesibukan itu bahkan tidak hanya terjadi di ladang pelayanan anak-anak, tetapi mungkin juga pelayanan lain. Kesibukan itu sendiri terkadang tanpa disadari membawa para pelayan anak menjadi kurang merasakan makna Natal yang sesungguhnya. Dari semua urusan Natal tersebut, yang kita dapatkan hanya rasa lelah atau kalaupun bersukacita, itu karena kita puas dengan acara Natal yang sudah berjalan dengan lancar. Sibuk dalam menyambut Natal memang tidak salah, tetapi jangan lupakan bahwa Natal juga membawa berkat dan sukacita rohani untuk Anda. Oleh karena itu, melalui sajian e-Bina Anak edisi sepanjang bulan Desember ini, kami berharap dapat membawa Anda untuk sejenak melihat kembali pengalaman mereka yang terlibat dalam peristiwa Kelahiran Yesus. Bersama-sama kita dapat melihat apa yang mereka lakukan untuk menyambut dan merayakan kelahiran Sang Juruselamat. Adapun topik yang akan dibahas sepanjang bulan ini adalah: 1. Maria 2. Orang Majus 3. Para Gembala Minggu ini kita akan melihat apa yang Maria lakukan untuk menyambut kelahiran Yesus melalui Artikel dan Bahan Mengajar. Kiranya dari sini Anda juga dapat merasakan sukacita yang sama seperti Maria. In Christ, Redaksi e-BinaAnak, (Davida) "Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Lukas 1:38) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+1:38 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL NATAL (1) ---------------------------------------------o/ -o- RENUNGAN MARIA -o- ============== KEAJAIBAN MARIA "Sudah selesai," bisik saya di dekat telinga-Nya yang mungil. "Engkau sudah lahir, Yesus kecil." Itu terjadi dalam kegelapan malam. Saya berbaring di atas jerami, kehabisan napas karena kesakitan dan juga karena pancaran keajaiban yang mengherankan yang menaungi kandang yang sempit ini. Angin malam yang sejuk bertiup. Cahaya kuning dari lentera berkelip- kelip -- debu-debu menari disinari berkas cahaya itu bergerak seperti butiran emas yang bertaburan. Saya mendekap bayi itu, memandangi Yusuf yang sedang menyusun tumpukan jerami di dalam palungan sapi. Malam semakin kelam. Saya mencium wajah mungil yang berbaring dekat pipi saya. Dan saya menghitung jemari-Nya. Satu, dua ... lima. Sementara satu demi satu jari itu menekuk, terdengar lagi suara malaikat di telinga saya, "Anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus." Kudus. Kata-kata itu bergaung. Tiba-tiba hati saya berdebar kencang, pertanyaan yang sama timbul lagi setelah saya memperhatikan kesepuluh jari mungil yang mengepal bagaikan mutiara. "Oh, Anak Manusia, sidik jari siapa yang Kaumiliki? Dengan sidik jari siapa Engkau masuk ke dalam dunia ini? Siapakah Engkau?" Yusuf membalikkan tubuhnya seolah-olah pertanyaan itu menepuk bahunya. Suasana kandang kecil ini masih hening. Waktu seakan-akan berhenti bergerak ditahan oleh Allah sendiri. Dan perlahan-lahan jawaban itu datang, dan makin lama makin berkembang menjadi suatu kesadaran. Bayi ini -- bayi saya -- yang memandang saya dari kedalaman pandangan mata-Nya, ada di antara kita, tetapi ... tetapi Ia tidak sama dengan kita. Ia adalah Immanuel -- Allah beserta kita. Saya menatap Yusuf, hati, dan jiwa saya begitu penuh sampai saya tidak dapat berbicara. Dan sepertinya Yusuf juga mengerti. Semuanya ada di situ -- dalam nubuat para nabi, tersembunyi dalam kata-kata yang diberitakan oleh malaikat, diam dalam kehamilan bayi yang menakjubkan, dalam keajaiban yang melingkupi palungan itu. Dan sekarang jawaban itu menjadi jelas dalam terang yang menembus ke dalam hati saya. Saya mendekap bayi Yesus erat-erat malam itu, sadar bahkan saat ini juga kelahiran-Nya bukan hanya milik saya sendiri. Karena bayi yang baru lahir ini akan dilahirkan kembali pada semua generasi, waktu mereka mengajukan pertanyaan yang sama: Siapakah Engkau? Dan mereka akan mendengar jawaban yang sama dalam hati mereka. Dan sekarang, di sini, di kandang yang suram tempat terjadinya keajaiban itu, sama seperti fajar yang terbit di dunia yang masih tertidur, saya mendekatkan bibir saya ke telinga-Nya sekali lagi. "Tidak, Anakku," bisik saya. "Ini belum selesai. Ini baru saja dimulai." TAWARAN MARIA Tiba-tiba saya terbangun, untuk sesaat saya lupa di mana saya berada. Cahaya matahari yang menembus pintu memaksa saya memejamkan mata kembali. Saya baru ingat: saya sudah menjadi seorang ibu! Saya duduk menghadap cahaya yang berkilau-kilauan. Yesus? Yesus -- bayi saya -- di mana Dia? Di seberang palungan, Yusuf menggendong bayi mungil yang dibungkus di tangannya. "Nah, nah," katanya tersenyum. "Betul kan kataku, ibumu sebentar lagi bangun?" Ia membaringkan Yesus di atas jerami di sisi saya. Bayi kecil ini seperti suatu keajaiban yang lembut! Saya mencium ujung hidungnya yang mungil, pikiran saya kembali pada kejadian tadi malam ... sekelompok gembala yang datang tidak berapa lama setelah kelahiran-Nya, berlutut di dekat anak saya. Waktu mereka pulang, orang-orang yang ingin tahu itu, mereka menyanyikan lagu memuji Allah. Apakah mereka tahu siapa bayi ini? Sekarang, di siang hari, kesadaran akan siapa Dia muncul dalam diri saya seperti udara baru yang menyegarkan, udara yang akan memberi kekuatan dan berhembus dalam kehidupan manusia, mengubah nasib manusia selama-lamanya. Dari balik dinding kandang saya mendengar derap langkah -- kuda-kuda prajurit Romawi, roda-roda kereta, sandal orang-orang Yahudi -- yang bergerak mengikuti bunyi gemerincing mata uang logam kaisar, menerbangkan debu-debu jalanan. Betapa anehnya, gerombolan orang ini berbaris begitu dekat dengan Tuhan yang menyatakan diri-Nya, tetapi mereka tidak menyadarinya. Di dalam kandang, seekor anak domba mengembik pelan dan angin lembut bertiup. Yusuf membentangkan selimut untuk kami. Jari-jari saya menyentuh wajah bayi yang sedang tidur. Bayiku sayang, saya tidak tahu apa sebabnya Engkau datang. Mungkin ada hubungannya dengan orang-orang yang lewat begitu saja di luar. "Oh, Yusuf, seandainya mereka tahu ... bagaimana mereka bisa cepat- cepat pergi begitu saja?" Yusuf tersenyum memandang saya. Wajahnya menggambarkan kerinduan yang sudah timbul di dalam jiwa saya -- suatu harapan bahwa suatu saat nanti mereka semua akan melihat kandang ini dan meninggalkannya dengan perasaan kagum dan takjub, seperti gembala-gembala itu. Saya menggapai tangan Yusuf. Kebenaran yang bersinar, cahayanya bahkan lebih terang daripada sinar matahari: Allah datang ke dalam dunia! Tetapi saya ingin tahu bagaimana orang-orang akan menanggapinya? Apa yang ada dalam pikiran mereka waktu mereka meninggalkan kandang ini? Bagaimana Anak ini akan mempengaruhi kehidupan mereka selanjutnya? Di antara tumpukan jerami yang tebal Yesus menangis. Saya membungkuk dan mengangkat-Nya. Dan tiba-tiba saya sadar, apa yang baru saja saya lakukan adalah jawaban pertanyaan saya. Saya akan meninggalkan kandang ini selama-lamanya untuk meninggikan Dia. Anak ini anak saya, dan Ia milik semua orang. Sumber diedit dari: Judul Buku : Kisah Nyata Seputar Natal Judul Artikel Asli: Tawaran Maria Penulis Artikel : Sue Monk Kidd Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993 Halaman : 128 - 131 _____________________________________________________________________ o/ ARTIKEL NATAL (2) ---------------------------------------------o/ -o- LAHIR DARI SEORANG PEREMPUAN -o- ============================ Rasul Paulus mengatakan, "Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat" (Galatia 4:4). Jika saja perkataan itu ditulis untuk orang lain, kita akan menganggapnya sebagai suatu pembuktian yang tak perlu dibuktikan, bahkan sebuah pernyataan yang tak masuk akal (absurd). Tak pelak lagi, setiap orang yang lahir ke dalam dunia pasti lahir dari seorang perempuan; bagaimana lagi? Tetapi yang berbeda dalam kasus Kristus ini ialah bahwa Allah berinkarnasi sesuai dengan firman tertulis, kelahiran itu merupakan peristiwa yang unik. Kristus membuktikan bahwa Ia lebih dari sekedar manusia. Ia melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh manusia manapun yang pernah lahir dari seorang perempuan. Karena itu sangat menarik bahwa pribadi yang unik tersebut juga lahir ke dalam dunia dari rahim seorang perempuan, sama seperti semua orang. Meski demikian, inkarnasi itu bukanlah awal keberadaan Yesus Kristus. Ia telah ada sebelum itu. Bukan hanya Ia sudah ada sebelumnya, tetapi Ia juga adalah Pencipta segala sesuatu. Itu bukanlah sebutan yang dapat disematkan kepada orang lain yang pernah lahir dari seorang perempuan. Kita baca dalam Kolose 1:17: "Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia"; dan dalam Yohanes 1:3: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan." Bagi Dia, yang telah menciptakan semua perempuan, untuk menjadi produk dari seorang perempuan itu sendiri merupakan suatu misteri besar yang tak dapat kita mengerti. Rasul Paulus mengatakan hal ini kepada kita untuk memperlihatkan bahwa di dalam pribadi Kristus, kita dapat menemukan tempat pertemuan antara Allah yang non-materi, tak terbatas dan kekal; dengan manusia yang materi, fana -- tempat pertemuan Pencipta dan ciptaan. Suatu ketika seorang yang tidak percaya menanyai seorang Kristen, "Kalau saya katakan kepada Anda bahwa anak ini lahir tanpa intervensi bapak manusiawi, apakah Anda mempercayainya?" Setelah berpikir sejenak, orang Kristen itu menjawab, "Ya, kalau ia dapat bertumbuh dan hidup seperti Kristus." Dengan kata lain, kehidupan Kristus yang tanpa dosa, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya menjadikan pernyataan bahwa Ia lahir dari seorang perawan dapat dipercaya. Mengapa Alkitab menyatakan bahwa Kristus juga lahir dari seorang perempuan? Karena bagi Kristus, untuk menjadi Penebus orang-orang berdosa, Ia sendiri harus tanpa dosa. Ibrani 7:26 mengatakan, "Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga. Tubuh jasmaniah-Nya berasal dari ibu manusiawi-Nya, tetapi sebagai Roh, Ia sudah ada sebelum inkarnasi-Nya. Walaupun Ia seperti kita, namun Ia berbeda dari kita, karena Ia tanpa dosa. Mengapa demikian? 2Korintus 5:21 mengatakan kepada kita, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat- Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Sumber diambil dari: Judul Buku: Hadiah yang Sempurna Penulis : Spiros Zodhiates, Th.D. Penerbit : Berita Hidup, Solo Halaman : 13 - 14 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ -o- JANJI YANG DIRAHASIAKAN MARIA -o- ============================= Tujuan: ------- Mengajarkan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Menolong anak mengerti bahwa kelahiran Yesus adalah satu-satunya alasan kita merayakan hari Natal. Ayat Hafalan: ------------- "Engkau akan menamakan Dia Yesus." (Matius 1:21) PERSIAPAN GURU Pembacaan Alkitab: ------------------ Lukas 1:26-38, 2:1-7 Banyak guru berpendapat bahwa mereka tidak perlu mempelajari cerita- cerita Natal. Mereka telah mendengarnya sejak kecil. Namun, betapapun baiknya Anda mengira telah mengenal cerita-cerita ini, Anda sebaiknya membaca kembali cerita-cerita ini dari Alkitab dan pelajarilah sampai cerita-cerita ini dapat menjadi bagian dari diri Anda. Bila anak-anak kecil yang Anda bimbing tidak mengerti arti Natal yang sebenarnya, itu disebabkan karena Anda, sebagai pemimpin mereka, masih belum meresapinya sendiri. Ujilah sendiri di dalam hati Anda. Ceritakanlah kepada mereka secara perlahan-lahan dan dengan suara yang lembut. WAKTU MENGAJAR Menyanyi: --------- Nyanyikanlah sebuah lagu Natal dengan suara perlahan sementara anak- anak masuk dan duduk di tempat mereka dan kemudian ajak mereka bernyanyi bersama. Katakan, "Apabila saya mendengar lagu yang merdu seperti ini dan suasana begitu tenang, hal ini membuat saya seperti sedang berbicara dengan Allah. Marilah kita berdoa." Doa: ---- "Allah Bapa yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu untuk bayi Yesus. Kami bersyukur kepada-Mu atas suasana Natal yang bahagia ini, yaitu hari ulang tahun Yesus. Tolonglah kami untuk mengasihi Engkau karena Engkau yang lebih dahulu mengasihi kami. Dalam nama Yesus. Amin." PERSEMBAHAN DAN HARI ULANG TAHUN Pendahuluan: ------------ Kadang-kadang pada hari Natal kita menyimpan suatu rahasia. Kita hendak mengagetkan seseorang dengan suatu hadiah yang tak diketahuinya. Rahasia ialah sesuatu yang tidak kita ceritakan sampai hal itu terjadi. Sekali hal itu telah diceritakan, maka itu bukanlah rahasia lagi. Saya akan menceritakan kepadamu tentang sesuatu yang pernah menjadi suatu rahasia. Hal itu terjadi pada zaman dahulu dan sekarang bukan lagi merupakan rahasia sehingga saya dapat menceritakannya kepadamu. Banyak orang yang mengetahuinya sekarang karena hal itu telah ditulis dalam Alkitab supaya setiap orang dapat membacanya. Cerita Alkitab: --------------- JANJI YANG DIRAHASIAKAN MARIA Jauh, jauh sekali, di sebuah kota kecil Nazaret, tinggallah seorang wanita muda yang bernama Maria. Maria sangat mengasihi Allah dan berdoa kepada Dia setiap hari. Pada suatu hari Maria sedang berbicara kepada Allah. Tiba-tiba seorang malaikat yang berkilauan berdiri di hadapannya. Maria menjadi takut karena ia belum pernah melihat malaikat sebelumnya. "Jangan takut, Maria," kata malaikat itu. "Allah sangat mengasihi engkau dan Ia mengutus aku untuk memberitahukan suatu rahasia yang ajaib kepadamu. Engkau akan menjadi ibu dari seorang bayi laki-laki yang mungil. Ia akan menjadi Anak Allah sendiri dan engkau akan menamakan Dia, Yesus." Kemudian malaikat itu pergi dan tinggallah Maria seorang diri. Ia sangat gembira ketika ia mengingat apa yang telah dikatakan malaikat itu kepadanya. Tak ada seorang pun, kecuali Yusuf, yang mengetahui rahasia yang mengherankan ini, ia sangat senang karena Allah sangat mengasihinya sehingga Ia telah memilihnya menjadi ibu dari bayi Yesus. Setiap hari Maria memikirkan bayi itu, "Namanya akan disebut Yesus," katanya dengan lembut. "Betapa indahnya nama yang telah dipilih Allah untuk Anak-Nya." Maria membuat sehelai selimut yang lembut supaya bayi itu tetap hangat kelak. Ia menjahit beberapa potong pakaian. Pada suatu hari ketika ia sedang memikirkan tentang bayi Yesus, Yusuf, suaminya berkata, "Kita harus pergi ke Betlehem dan mencatatkan nama kita di dalam buku raja yang besar dan membayar pajak." Maria dengan segera menyiapkan diri untuk perjalanan itu. Ia naik seekor keledai kecil dan Yusuf berjalan di sampingnya. Sepanjang hari mereka berjalan, "Klip-klop-klip-klop," bunyi kaki keledai menuruni jalan yang berdebu. Pada malam hari mereka berhenti untuk beristirahat. Hari berikutnya mereka berjalan lagi. "Klip- klop-klip-klop." Akhirnya sampailah mereka di kota kecil Betlehem. Yusuf pergi ke sebuah rumah penginapan. "Tok, tok! Bolehkah kami menginap di sini malam ini?" ia bertanya kepada orang yang membukakan pintu. "Tidak," kata pemilik penginapan itu. "Maafkan saya. Begitu banyak orang telah datang sehingga tak ada kamar lagi untuk kalian." Hari sudah gelap dan Yusuf tak dapat mencari penginapan lain lagi. Maka Maria dan Yusuf membuat sebuah tempat tidur di dalam kandang bersama binatang-binatang. Malam itu ketika semuanya sunyi senyap, Allah menepati janji-Nya dan rahasia Maria yang mengherankan itu benar- benar terjadi. Tuhan Yesus dilahirkan. Maria membungkus-Nya dengan sehelai kain panjang, yang disebut kain lampin. Kemudian ia meletakkan-Nya dengan hati-hati di dalam palungan di atas jerami yang halus. Bayi Yesus ini adalah Anak Allah sendiri. Ia merupakan pemberian Allah kepada Maria. Ia adalah pemberian Allah yang terbaik bagimu, bagi saya, dan bagi semua orang. Doa: ---- "Allah Bapa yang di surga, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau mengasihi kami sehingga Engkau mengirim Yesus ke dunia ini untuk menjadi sahabat kami yang terbaik, penolong kami yang penuh kasih, dan Juruselamat kami yang mengherankan. Dalam nama Yesus. Amin." ULANGAN DAN PERCAKAPAN "Saya ingin bersyukur kepada Allah sekarang juga karena Ia telah mengirimkan bayi Yesus." Tanyakanlah: Siapakah yang berbicara kepada Maria? Apakah yang dikatakannya kepada malaikat itu? Ayat Alkitab hari ini mengatakan satu hal kepada kita yaitu apa yang dikatakan malaikat kepada Maria. Dengarkanlah, sementara saya membacakannya dari Alkitab. "Engkau akan menamakan Dia Yesus" (Matius 1:21). Suruhlah mereka membacanya bersama-sama Anda dengan melipat tangan mereka seperti sebuah buku. SARAN-SARAN UNTUK KEGIATAN a. Permainan "Siapakah saya?" Guru: Pada suatu, hari saya sedang berdoa kepada Allah. Tiba-tiba seorang malaikat berdiri di depan saya. Mula-mula saya merasa takut karena saya belum pernah melihat seorang malaikat. Siapakah saya? Anak-anak: Maria. (Lakukan hal yang serupa dengan nama-nama lain.) b. Bila anak-anak gelisah selama waktu mengajar, suruhlah mereka berperan sebagai gembala-gembala yang sedang tidur di atas sebuah bukit. Biarkan mereka semua tidur dengan tenang. Kemudian suruhlah mereka bangun cepat-cepat serta menggosok-gosok mata mereka ketika mereka mendengar nyanyian malaikat dan melihat cahaya. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 98 - 101 ______________________________________________________________________ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/ Dari: Anton Hanggar <tonwgp(at)> >Haloow selamat pagi Redaksi, apa kabar, moga aja saya temui kakak- >kakak redaksi dalam keadaan sehat adanya, dan semoga kasih Tuhan >beserta kakak-kakak semuanya. saya sangat berterima kasih sekali >karena udah bisa ngontak ke sini, dan isi website sangat bagus >sekali, dan saya mau minta kalau bisa tolong kak redaksi kirim >khusus puisi natal, soalnya saat ini ada permintaan dari gereja tuk >menyongsong natal mendatang. Dan saya mohon sekali tolong kalau >bisa dikirim secepatnya melalui email di atas. Trima kasih banyak >sebelum dan sesudah, dan Tuhan memberkati. Redaksi: Untuk mendapatkan puisi-puisi Natal, rekan-rekan e-BinaAnak bisa langsung mengakses Situs PEPAK di: ==> http://www.sabda.org/pepak/pustaka/030345/ ==> http://www.sabda.org/pepak/pustaka/040646/ Anda dapat juga berbagi berkat dengan mengirimkan aneka puisi Natal yang Anda miliki sehingga dapat digunakan pula oleh rekan-rekan yang lain. Silakan mengirimnya ke alamat e-mail: ==> < staf-binaanak(at)sabda.org > ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Allah Bapa yang mahakasih, Tolonglah kami supaya dalam merayakan kelahiran Yesus, kami dapat ikut menyanyikan lagu yang disampaikan para malaikat, bergembira bersama para gembala dan menyembah bersama orang majus. o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |