Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/260 |
|
e-BinaAnak edisi 260 (21-12-2005)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: Edisi 260/Desember/2005 ---------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL NATAL (1) : Gembala di Padang o/ ARTIKEL NATAL (2) : Menghargai Natal di Dalam Hati Kita o/ BAHAN MENGAJAR : Kunjungan Para Gembala o/ DARI MEJA REDAKSI : Selamat Natal dan Tahun Baru o/ MUTIARA GURU o/----------------------------------------------------------------o/ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/ Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus, Para gembala tidak pernah menyangka akan mengalami kejadian luar biasa dalam kehidupan mereka. Mereka yang selama ini terbiasa hidup dalam keadaan yang tidak menyenangkan, penuh kerja keras, dan mungkin banyak tekanan hidup tiba-tiba mendapatkan keistimewaan dari Tuhan untuk menyaksikan Sang Juruselamat yang baru saja lahir. Kejadian itu pasti tidak akan pernah mereka lupakan dan akan menjadi cerita yang sangat indah untuk anak dan cucu mereka. Bagaimana dengan kita para pelayan anak? Adakah kejadian istimewa atau berkat indah di hari Natal tahun ini? Apakah kelahiran-Nya memberikan sukacita yang tak terhingga di hati kita? Apapun yang kita rasakan di hari Natal ini, semuanya pasti mengingatkan kita pada satu peristiwa indah yang terjadi ribuan tahun lalu. Kelahiran Sang Juruselamat! Oleh karena itu sekarang, marilah kita kembali merayakan peristiwa tersebut bersama-sama dengan hati yang penuh sukacita. Selamat berhari Natal! Redaksi e-BinaAnak, (Davida) Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. (Lukas 2:10-11) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Lukas+2:10-11 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL NATAL (1) ---------------------------------------------o/ -o- NATAL: GEMBALA DI PADANG -o- ======================== Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. (Lukas 2:8) Di daerah Israel Palestina, ke mana pun kita pergi akan selalu menjumpai gembala-gembala. Mereka biasanya mengenakan jubah kulit, sebuah tongkat selalu melekat ditangannya dan seringkali juga dijumpai mereka sedang memanggul anak domba yang terluka di pundaknya. Yesus seringkali digambarkan di lukisan ataupun kartu pos sebagai seorang gembala dengan tongkat ditangan dan memanggul anak domba dipundaknya. Sepanjang Alkitab kata gembala hampir selalu ditemui, misalnya kisah Abraham dengan kawanan ternaknya, Daud dalam salah satu Mazmurnya yang terkenal juga mengatakan "Tuhan adalah gembalaku". "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa." (Mazmur 23) Tetapi sesungguhnya, di dalam kehidupan sehari-hari, seorang gembala umumnya adalah seorang yang miskin. Masyarakat marjinal yang terbelakang, yang mengais hidupnya hari demi hari dan selalu siap sedia menghadapi bahaya baik itu serangan alam, binatang buas, atau pun manusia. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Baca: Lukas 2:2-11) Inilah pemberitahuan pertama akan kelahiran Yesus, dan berita kesukaan besar ini disampaikan kepada gembala. Bukannya raja, bukan nabi, ataupun orang-orang besar lainnya. Tetapi justru kepada gembala, si orang kebanyakan, orang-orang miskin yang bekerja siang dan malam hanya untuk hasil yang bahkan belum tentu cukup untuk makan sehari itu saja. Dan diperlukan malaikat untuk memberi kabar kepada orang-orang seperti ini. Tetapi, Yesus pun berulang kali mengumpamakan diri-Nya sebagai seorang gembala. "Akulah gembala yang baik" demikian katanya. Seorang gembala lebih banyak hidup di alam luas daripada di dalam rumah. Seorang gembala juga lebih banyak hidup bersama kawanan binatang daripada bersama manusia. Dan seorang gembala bersedia mengorbankan dirinya demi kawanan ternaknya. Bilamana ada binatang buas yang mengancam, maka gembala akan mempertaruhkan nyawanya untuk mengusir binatang buas itu demi keselamatan domba-dombanya. Gembala juga akan menuntun domba-dombanya ke arah rerumputan hijau segar dengan air tenang. Dari fakta ini, tentu merupakan hal yang pantas dan wajar bila gembala-gembala inilah yang menjadi orang-orang pertama yang mendapat kabar kesukaan. Ada dua arti dalam pemilihan gembala-gembala ini. PERTAMA, kedatangan Yesus adalah untuk orang-orang yang berjuang demi kehidupan. Orang-orang marjinal yang memerlukan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. KEDUA, Juruselamat yang datang ini adalah gembala, bukannya panglima perang seperti yang selalu diharapkan orang-orang Israel pada waktu itu. "Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." (Lukas 2:12) Di daerah perbukitan Betlehem terdapat banyak gua. Di dalam gua-gua inilah biasanya para gembala bersama ternaknya berteduh. Di dalam gua kandang tempat ternak ini biasanya juga tersedia sebuah palungan, terbuat dari tanah liat atau barangkali terbuat dari sebuah batu yang utuh. Dan tentu saja dingin, sehingga biarpun Maria menutupi bayi Yesus dengan lampin tetap saja kedinginan itu terasa menusuk tulang. Di dalam berbagai cerita tradisional digambarkan ada seekor sapi dan seekor keledai yang meniupkan napas hangat mereka untuk menghangatkan sang bayi. Ada banyak cerita seperti ini, betapa sang sapi dan sang keledai berbahagia sekali karena mereka mengenal pencipta mereka. Dalam berbagai lukisan yang menggambarkan suasana di kandang tempat kelahiran Yesus itu, seringkali tampak gambar sapi dan keledai yang melongokkan kepalanya ke dalam palungan untuk meniupkan napas hangat dan menghangatkan bayi Yesus. Pada abad kedua St. Justin Martyr berhasil mengidentifikasi gua kandang tempat Yesus dilahirkan. Kaisar Constantine, Kaisar Romawi pertama yang beragama Kristen yang kemudian menjadikan Kristen sebagai agama negara, lalu membangun `Church of The Nativity`, Gereja Kelahiran Yesus Kristus, pada tahun 333 Masehi. Pada awal abad keenam gereja itu hancur, dan dibangun kembali dengan bentuk yang sekarang ini tahun 527-565 Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Justinian. Di dalam gereja tersebut ada sebuah palungan yang diyakini dulu digunakan untuk menempatkan bayi Yesus. Sedang tempat Yesus dilahirkan ditandai dengan gambar bintang pada sebuah batu marble. Dan ketika para gembala melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. (Lukas 2:17-19) Sumber diedit dari: Nama Situs : Gloria Cyber Ministry Alamat URL : http://www.glorianet.org/jonathan/jonanat2.html Penulis Artikel: Jonathan Goeij ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL NATAL (2) ---------------------------------------------o/ -o- MENGHARGAI NATAL DI DALAM HATI KITA -o- =================================== Oleh: James Montgomery Boice Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20). Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya. Tetapi mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal? Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk. PERTAMA, para gembala "memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu" (Lukas 2:17). Ini berarti mereka menjadi saksi-saksi Tuhan Yesus. Bahwa Allah memakai mereka untuk menyebarluaskan berita surgawi ini, tentunya membuat mereka tercengang. Para gembala merupakan orang dari kalangan bawah yang dianggap rendah di struktur masyarakat Palestina pada awal abad pertama. Keadaan mereka menyebabkan mereka tidak dapat mengikuti upacara-upacara, yang mempunyai arti yang sangat penting bagi orang- orang yang beragama. Para gembala juga dianggap tidak dapat dipercaya dan bahkan tidak diperkenankan memberi kesaksian di depan pengadilan. Tetapi para malaikat datang kepada para gembala membawa berita yang besar, yaitu bahwa Kristus Tuhan -- Juruselamat dunia -- telah lahir di kota Daud (ayat 11). Dan bertentangan dengan anggapan orang lain terhadap diri para gembala, para gembala itu dapat mengerti bahwa orang yang sesat itu perlu mendengar berita besar itu. Keadaannya masih tetap sama sampai sekarang. Tuhan Yesus adalah Juruselamat dunia. Dan tanpa Tuhan Yesus manusia masih tetap dalam keadaan tersesat. KEDUA, orang yang mendengar berita itu "heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka" (ayat 18). Orang pada zaman sekarang hampir tidak heran terhadap apapun juga, tetapi sulit sekali untuk melihat orang yang dapat memahami apa yang dimaksudkan dengan Natal tanpa ia menjadi heran dan kagum. Natal adalah kisah tentang Allah yang menjadi manusia, seperti kita, supaya dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Kebenaran ini sungguh sangat mengherankan, sehingga orang percaya, termasuk para gembala! Tetapi, apakah Anda juga merasa heran dan kagum apabila Anda memikirkan tentang apa yang telah dilakukan Allah untuk kita? Ya, masih ada banyak hal mengenai "Allah yang menjadi manusia" yang tidak dapat kita pahami, tetapi seandainya kita dapat memahami sedikit saja tentang hal ini, kita seharusnya masih merasa heran dan kagum. KETIGA, "Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (ayat 19). Apa yang dilakukan Maria sudah lebih daripada sekedar heran, meskipun ia merasa kagum dan bertanya-tanya. Wanita yang luar biasa ini juga mencoba mengingat segala sesuatu yang terjadi pada dirinya pada hari-hari itu dan membayangkan apa artinya setiap peristiwa itu. Maksudnya Maria menyediakan waktu untuk memikirkan tentang hal-hal rohani, sebagaimana yang seharusnya kita lakukan. Natal adalah waktu yang sangat sibuk. Tetapi waktu kita akan terbuang sia-sia, apabila kita membiarkan diri terlibat dalam segala kesibukan Natal sehingga kita tidak dapat membaca cerita Natal berulang-ulang serta merenungkannya. KEEMPAT, "Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat" (ayat 20). Ini berarti bahwa mereka tidak hanya berbicara kepada orang lain tentang kelahiran Tuhan Yesus. Mereka juga berbicara kepada Tuhan Allah dan memuji Dia untuk hal ini. Mereka memandang kelahiran Tuhan Yesus sebagai sesuatu yang telah dilakukan Allah dan mereka hendak berterima kasih kepada-Nya. Di sini ada satu saran. Seandainya Anda ingin mencoba merayakan Natal seperti Maria dan para gembala, janganlah mulai dengan ayat 17, yang mengatakan agar kita menceritakan kepada orang lain tentang Tuhan Yesus. Mulailah dengan ayat 18-20, yang mengatakan agar kita merasa heran terhadap kelahiran Tuhan Yesus, merenungkan apa artinya, dan memuji Allah untuk hal itu. Pujilah Tuhan, karena Ia mengutus Tuhan Yesus. Coba Anda pikirkan, mengapa Tuhan Yesus datang ke dunia pada malam yang dingin ribuan tahun yang lalu? Dan biarlah kita merasa heran dan kagum atas kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus sehingga Anda tidak perlu mengalami penghakiman Allah yang adil atas dosa-dosa Anda, sebaliknya Anda telah diselamatkan dari semua itu. Apabila Anda sudah dengan sungguh-sungguh memikirkan hal ini dan berterima kasih kepada Allah atas itu semua, kembalilah kepada ayat 17 yang menyatakan agar Anda menceritakan kepada orang lain, sebagaimana yang dilakukan oleh para gembala itu. Dan akhirnya, pikirkan tentang apa yang dapat Anda berikan kembali kepada Tuhan atas karunia-Nya yang sangat menakjubkan itu. PERTANYAAN DAN RENUNGAN 1. Sebutkan beberapa hal yang membuat Anda paling merasa takjub mengenai cerita Natal? 2. Jika seseorang berkata kepada Anda, "Katakan, mengapa Allah mengutus Tuhan Yesus ke bumi ini?", apa yang akan Anda katakan? 3. Dapatkah Anda mengingat akan seseorang yang perlu Anda beritahu tentang cerita Natal yang menakjubkan itu? Bagaimana Anda akan melakukan hal ini selama masa Advent? Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Kristus di dalam Natal Penulis Artikel: James Montgomery Boice Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1996 Halaman : 205 - 207 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/ -o- KUNJUNGAN PARA GEMBALA -o- ====================== Tujuan: ------- Mengajar bahwa Allah sangat mengasihi kita sehingga Ia memberikan pemberian-Nya yang terbesar kepada kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Membimbing anak untuk menyatakan kasihnya kepada Allah atas pemberian ini. Ayat Hafalan: ------------- "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14) PERSIAPAN GURU Pembacaan Alkitab: Lukas 2:8-20 Berita terbesar yang pernah didengar dunia diberikan kepada sekelompok gembala yang rendah hati. Alat Peraga: Gambar Para Gembala WAKTU MENGAJAR Ibadah: ------- Nyanyikan sebuah lagu Natal dengan perlahan-lahan sementara anak- anak masuk dan duduk di tempat mereka: Nyanyikan lagu itu bersama mereka. Mereka dapat melipat lengan mereka seolah-olah sedang menggendong bayi, atau menepuk-nepuk lutut mereka seolah-olah bayi itu sedang tidur di pangkuannya. Doa: ---- "Allah Bapa kami yang di surga, kami senang karena Engkau telah mengirim bayi Yesus untuk menunjukkan kepada kami betapa besar kasih-Mu kepada kami. Kami bersyukur karena bila kami mengasihi Engkau, kami berbahagia. Ingatkanlah kami agar dapat menyenangkan orang lain. Amin." CERITA Pada malam ketika Yesus dilahirkan, para malaikat mengucapkan beberapa patah kata yang sangat indah kepada sekelompok gembala. Inilah kata-kata yang terindah yang pernah didengar manusia. Malaikat-malaikat itu sedang memuji Allah dan mengatakan, "Kemuliaan bagi Allah." Pendahuluan: ------------ Pernahkah seseorang memberikan suatu hadiah kepadamu? (Biarkan anak- anak berbicara tentang pemberian mereka.) Pernahkah kamu memberikan suatu hadiah ulang tahun? (Biarkan mereka berbicara tentang ini.) Mengapa kamu memberikan hadiah? Apakah karena kamu mengasihi sahabatmu? Senangkah bila kamu memberikan hadiah? Allah mengasihi kita dan Ia memberikan suatu hadiah yang mengherankan bagimu, bagi saya, dan bagi seluruh dunia. Ia telah memberikan-Nya beberapa waktu yang lalu. Pemberian Allah kepada kita ialah Yesus. Ia mengasihi kita dan mengirimkan Anak-Nya (1Yohanes 4:10). Cerita Alkitab: KUNJUNGAN PARA GEMBALA Malam itu sangat sunyi. Bintang-bintang berkelap-kelip di langit yang gelap. Hampir setiap orang tertidur dengan nyenyaknya. Anak laki-laki dan perempuan sedang tidur. Ayah dan ibu sedang tidur, di tempat tidur mereka. Burung-burung sedang tidur di atas pohon. Namun di luar, di padang rumput, ada beberapa gembala yang tidak tidur. Mereka sedang menjaga domba-domba mereka. Tiba-tiba langit dipenuhi dengan suatu cahaya terang, seorang malaikat yang indah dan bercahaya mendekati gembala-gembala itu. (Perlihatkan gambar Para Gembala) Gembala-gembala itu sangat takut, mereka jatuh ke tanah. "Jangan takut," kata malaikat itu. "Aku membawa kabar baik yang akan menyenangkan hatimu. Tuhan Yesus Kristus baru saja dilahirkan. Kamu akan menjumpai Dia dibungkus dengan kain lampin dan terbaring di dalam palungan." Kemudian seluruh langit dipenuhi dengan banyak malaikat. Mereka semua mengucapkan syukur kepada Allah karena bayi Yesus telah dilahirkan. Mereka mengatakan, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Berita mereka yang menggembirakan itu seolah- olah memenuhi seluruh dunia. Para gembala belum pernah melihat pemandangan yang seperti itu atau pun mendengar berita yang amat menggembirakan itu. Kemudian malaikat-malaikat itu menghilang. Langit menjadi tenang dan gelap kembali. Gembala-gembala berkata, "Marilah kita pergi ke kota Betlehem dan mendapatkan bayi yang telah dikatakan oleh malaikat kepada kita." Jadi para gembala cepat-cepat melintasi padang rumput dan mendaki bukit menuju kota kecil Betlehem. Mereka sangat senang karena mereka telah lama menantikan kedatangan Yesus. "Klop, klop, klop." Sandal mereka yang besar dan berat terdengar sangat ribut. Seluruh kota Betlehem amat sepi. Hanya di sebuah kandang terlihat ada cahaya. Mereka melihat melalui sebuah pintu yang terbuka. Ada seorang bayi mungil yang baru dilahirkan yang dibungkus dengan kain lampin dan berbaring di dalam palungan, tepat seperti yang telah dikatakan malaikat itu kepada mereka. Ibu-Nya duduk di situ di samping bayi Yesus. Dengan perlahan-lahan para gembala masuk ke dalam untuk bertemu dengan bayi Yesus. Begitu mereka melihat bayi Yesus, mereka langsung mengasihi Dia. "Betapa baiknya Allah," pikir mereka, "Ia mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya kepada kita. Inilah pemberian yang paling indah yang dapat diberikan-Nya kepada kita." Karena Allah telah memberikan Anak-Nya kepada kita, Ia pun akan memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan. Kita bersyukur kepada Allah untuk Yesus. Setelah para gembala melihat bayi Yesus, mereka kembali lagi kepada kawanan dombanya. Mereka memberitahukan kepada setiap orang yang mereka jumpai tentang bayi Yesus. "Yesus telah lahir! Yesus telah lahir!" kata mereka. "Allah telah mengutus Anak-Nya kepada kita, yaitu Yesus." Mereka sangat senang karena mereka telah bertemu dengan bayi Yesus. ULANGAN DAN PERCAKAPAN Tunjukkan gambar gembala, dan tanyakan kepada anak-anak mengenai setiap orang yang ada dalam gambar. "Siapa yang menyuruh para gembala pergi untuk melihat bayi Yesus? Apakah yang dikatakan para malaikat itu?" Bacalah ayat hari ini dari Alkitab Anda. Suruhlah anak-anak mengulangi Lukas 2:14. Doa: ---- "Allah Bapa yang penuh kasih, kami mengasihi Engkau dan bersyukur kepada-Mu untuk pemberian-Mu yang indah, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kami mengasihi Dia juga. Dalam nama Yesus. Amin." SARAN-SARAN UNTUK KEGIATAN Tempelkan gambar seekor anak domba dengan palungan pada kain flanel. Hal ini akan menggambarkan pemberian Allah, yaitu Anak-Nya, Yesus kepada kita. Yesus Kristus kadang-kadang disebut Anak Domba Allah. Kegiatan: --------- Mainkanlah sebagian cerita ini ketika para gembala mendengar berita dari para malaikat. Tiga anak, masing-masing memegang kayu sebagai tongkat gembala, dapat menjadi para gembala. Seorang anak, (mungkin anak yang berulang tahun) dapat menjadi malaikat. Beberapa anak dapat berperan sebagai domba-domba. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan -- Seri Cerita Alkitab untuk Anak-anak Redaksi : Grace Suwanti Tjahya, Drs. Ridwan Sutedja Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 102 - 105 ______________________________________________________________________ o/ DARI MEJA REDAKSI ---------------------------------------------o/ -o- SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU -o- ============================ Puji Tuhan! Dahulu, saat memasuki bulan Januari 2005 mungkin kita merasa betapa jauhnya bulan Desember 2005 itu. Tetapi ternyata saat ini setelah kita berada di bulan Desember 2005 kita pun merasa seakan baru saja memasuki tahun 2005 ini. Ya, waktu berlalu dengan cepat, tetapi juga sungguh penuh nikmat berkat dari Tuhan. Bagaimana dengan pelayanan rekan-rekan e-BinaAnak sepanjang tahun ini? Tantangan, hambatan, sukacita, atau keberhasilan dalam pelayanan pasti ada. Sungguh indah jika di penghujung tahun ini kita bisa mengingat kembali semua rangkaian kejadian sebagai satu rencana indah bagi kemuliaan nama-Nya. Kami sungguh mengucap syukur karena e-BinaAnak bisa menjadi bagian dalam pelayanan rekan-rekan semua. Selama penerbitan tahun ini, kami juga mohon maaf jika pelayanan yang kami berikan masih kurang maksimal. Oleh karena itu kami terus membutuhkan saran maupun kritik dari rekan sekalian, agar pelayanan ini dapat semakin dipakai Tuhan untuk memperlengkapi para pelayan anak Indonesia. Edisi e-BinaAnak kali ini adalah edisi terakhir di tahun 2005 ini, oleh karena itu perkenankanlah kami segenap staf redaksi mengucapkan: * l a m a r i a l * * d a h u n u * 2 * * e a H * t 2 5 n a * r 0 * *_S t_* N_a 0_0 *_T B_a 0_6 Kiranya kasih Tuhan semakin melingkupi kita di tahun yang baru, dan pelayanan anak semakin membawa kemuliaan bagi nama-Nya. Terpujilah nama Tuhan! Redaksi e-BinaAnak, (Davida, Ratri, Lisbet) ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/ Para gembala mungkin hanyalah manusia biasa di mata manusia, tetapi di mata Tuhan dia sama berharganya dengan biji mata-Nya o/----------------------------------------------------------------o/ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati o/----------------------------------------------------------------o/ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |