Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/266

e-BinaAnak edisi 266 (8-2-2006)

Mengasihi Murid


   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                         266/Pebruari/2006
----------
    ^o^ SALAM DARI REDAKSI
    ^o^ ARTIKEL (1)         : Bawalah Anak itu Kemari
    ^o^ ARTIKEL (2)         : Berlatihlah Menjadi Pendengar yang Baik
    ^o^ TIPS                : Mengasihi Anak dengan Memahaminya
    ^o^ WARNET PENA         : Kids Bible Info
    ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Sajian Mengenai Metode Mengajar
    ^o^ MUTIARA GURU

^o^----------------------------------------------------------------^o^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^o^ SALAM DARI REDAKSI

  Salam bagi Anda para pelayan Kristus,

  Mengasihi anak-anak Sekolah Minggu bukan hanya kewajiban guru
  Sekolah Minggu, tapi seharusnya menjadi hak istimewa seorang guru.
  Mengasihi tidak hanya dilakukan dalam hal-hal yang kongkrit/
  jasmaniah saja, tapi juga dalam bentuk didikan yang akan
  mengantarkan anak-anak itu untuk mengenal Kristus dengan benar.
  Karena itu, kasih guru akan membawa para murid bertumbuh dalam
  pengenalan akan Allah dan pada akhirnya membawa para murid untuk
  mengasihi dan melayani Kristus dalam setiap aspek kehidupannya.

  Edisi e-BinaAnak kali ini menyajikan artikel dan tips yang berguna
  bagi para pelayan anak supaya lebih mengerti betapa besar dampak
  dari guru yang mengasihi murid-muridnya. Selamat menyimak dan
  mulai nyatakan kasih Anda kepada murid sebagai bukti kasih Anda
  kepada Kristus.

  Staf Redaksi e-BinaAnak,
  (Puji)

   Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka:
               "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
                  jangan menghalang-halangi mereka,
  sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
                            (Markus 10:14)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+10:14 >


^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^

                       ^ BAWALAH ANAK ITU KEMARI ^
                         =======================

  Ada kisah tentang seorang anak, yang pasti sudah diketahui oleh
  sebagian besar umat kristiani. Alkisah terdapat suatu keluarga
  dengan anak tunggal yang mengidap penyakit berbahaya sejak masa
  kecilnya. Anak ini sering terserang penyakit ayan yang membuatnya
  terbanting-banting ke tanah, mulutnya berbusa, dan badannya kejang-
  kejang. Coba bayangkan, apa yang akan menimpa anak ini jika tiba-
  tiba penyakitnya kambuh ketika ia menyeberang jalan, atau berada di
  dekat api. Sering ia terjatuh ke dalam api yang tentu membuat ia
  mengalami luka bakar. Bekas luka bakar tersebut tentu akan terus ada
  sepanjang hidupnya. Orang tuanya pastilah menginginkan kesembuhan
  anak ini sehingga berusaha mencari pengobatan ke mana-mana, tetapi
  tak satu pun dapat menyembuhkannya.

  Suatu kali orang tua anak ini melihat banyak orang berbondong-
  bondong mendatangi suatu tempat. Ketika diketahuinya Yesus ada di
  situ, maka ia membawa anaknya ke sana. Ia mengutarakan maksudnya
  kepada murid-murid Yesus, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkan.
  Akhirnya orang tua itu memberanikan diri berkata kepada Yesus yang
  dipanggilnya guru. Setelah menegur murid-murid, Yesus berkata,
  "Bawalah anak itu kemari." Karena melihat iman orang tua yang
  membawanya, Yesus pun menyembuhkan anak itu.

  Kisah selengkapnya tentang kesembuhan anak ini dapat dibaca dalam
  Matius 17:14-21; Markus 9:14-29; dan Lukas 9:37-43. Berdasarkan
  kisah ini, ada hal atau kenyataan yang akan disoroti, yaitu
  kenyataan bahwa Yesus mengasihi anak-anak.

  KENYATAAN BAHWA YESUS MENGASIHI ANAK-ANAK

  Dalam Markus 9:19 tertulis bahwa Yesus memerintahkan agar anak yang
  sakit itu dibawa kepada-Nya. Lalu Dia menyembuhkan anak itu. Ini
  merupakan suatu tanda bahwa Dia mengasihi anak itu dan anak-anak
  lain pada umumnya. Yesus juga memperhatikan kebutuhan anak-anak.
  Pada bagian lain kita dapat membaca bagaimana Yesus memberkati anak-
  anak. Dia membawa anak-anak ke pertemuan mereka dan menjadikan anak-
  anak ini sebagai lambang orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan
  Allah (Markus 10:13,16).

  Dari dua bagian Alkitab ini, kita melihat bahwa orang-orang yang
  paling dekat dengan Yesus, yaitu murid-murid-Nya, justru menghalangi
  berkat Tuhan untuk anak-anak. Mengenai sikap murid-murid, atau
  gereja, akan kita bahas di bagian lain. Namun seharusnya, para murid
  atau gereja membantu anak-anak yang kurang berdaya ini untuk datang
  kepada Yesus dan menerima berkat-Nya. Harus ada orang yang membawa
  anak-anak kepada Yesus, seperti ayah anak yang sakit ayan itu. Jika
  tidak, anak-anak ini tidak akan dapat menerima Yesus dan akan
  menerima hukuman sebagai orang berdosa. Harus ada orang yang
  mengantarkan anak-anak datang kepada Yesus. Jika tidak, maka mereka
  akan datang ke tempat lain yang ditawarkan oleh dunia ini.

  Ada banyak hal yang dapat menghalangi anak-anak untuk datang kepada
  Yesus. Menurut Pendeta Gonbei di antaranya adalah 8S: Sex, Speed
  (motor, mobil), Sake (minuman keras, obat-obatan terlarang), Smoke
  (rokok, ganja), School (sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, kursus),
  Screen (bioskop, televisi, video, permainan video), Sport
  (olahraga), Sound (musik). Penghalang itu ada di mana-mana; di
  jalan, di sekolah, bahkan di rumah. Namun, ada satu S lagi yang
  hanya dapat diperkenalkan oleh gereja, yaitu Savior (Juruselamat)
  yang kita tahu Dia adalah Yesus Kristus.

  Sangat perlu disadari bahwa seperti halnya orang dewasa, anak-anak
  juga memerlukan Juruselamat. Anak-anak juga akan dihukum jika mereka
  tidak menerima Sang Penebus. Jangan kita tunggu hingga mereka besar
  untuk memperkenalkan Yesus kepada mereka. Siapa yang tahu umur
  seseorang. Anak-anak bisa mati karena penyakit, kecelakaan, perang,
  kejahatan, dan lain-lain. Inilah alasan mengapa peran gereja atau
  tepatnya pelayanan anak begitu penting. Amatlah penting bagi kita
  untuk memperkenalkan Yesus Kristus pada fase yang sangat penting
  dalam kehidupan manusia. Jika pelayanan anak dilakukan dengan baik,
  kita bisa berharap akan mendapat sumber daya manusia yang handal
  untuk gereja dan bangsa.

  Yesus meminta kita agar membawa anak-anak kepada-Nya. Yang perlu
  diperhatikan di sini adalah kita harus membawa anak-anak kepada
  Yesus bukan hanya secara fisik. Namun yang lebih penting adalah agar
  mereka dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan dapat
  melayani Tuhan dalam segala aspek kehidupan mereka. Janganlah kita
  menjadi seperti murid-murid Tuhan Yesus yang menghalangi anak-anak
  untuk datang kepada Yesus.

  Menghalangi anak datang pada Tuhan dapat berupa tindakan secara
  fisik maupun rohani. Mungkin kita tidak akan menghalangi anak secara
  fisik, misalnya melarang mereka datang ke pelayanan anak. Namun,
  yang menjadi masalah adalah bahwa acap kali tindakan dan bahkan
  pelayanan kita menghalangi anak-anak untuk mengenal Allah yang
  sesungguhnya. Penyampaian cerita Alkitab (lebih tepatnya firman
  Tuhan) dengan sembarangan merupakan salah satu cara menghalangi anak
  melihat Allah. Perhatikan contoh berikut.

  Suatu hari seorang pelayan anak bercerita, "Anak-anak, suatu hari
  Tono diminta ibunya untuk membeli sesuatu di warung. Tetapi uangnya
  dipakai untuk jajan oleh si Tono. Lalu Tono berkata kepada ibunya
  bahwa uangnya hilang." "Malam harinya, anak-anak," guru itu
  melanjutkan, "si Tono bermimpi. Dalam mimpi itu ia dikejar-kejar
  oleh setan. Karena ketakutan, Tono berlari-lari sampai kemudian ia
  terbangun. Setelah bangun, ia ingat telah berbohong kepada ibunya.
  Jadi, ia pun mau mengaku salah kepada ibunya."

  Contoh di atas benar-benar terjadi. Kebenaran Alkitab manakah yang
  ingin disampaikan oleh guru ini? Kapan setan atau iblis dapat
  membuat seseorang bertobat? Kalau memang iblis dapat mengajak orang
  bertobat, berarti Yesus tak perlu disalibkan. Kita pun tak perlu
  melayani.

  Contoh lain yang sering terdengar adalah: "Anak-anak, supaya dapat
  masuk surga, kalian harus rajin ke gereja, rajin berdoa, tidak
  nakal, tidak nyontek ...." Apakah benar demikian? Kapan Tuhan
  berkata demikian kepada manusia? Bukankah keselamatan hanya didapat
  bila kita percaya kepada Yesus Kristus, karena keselamatan adalah
  anugerah?

  Jadi, jika kita tidak mengajarkan secara benar siapa Tuhan Yesus itu
  dan bagaimana seseorang dapat diselamatkan, berarti kita menghalangi
  anak-anak untuk mengenal Tuhan. Jika kita tidak menganggap penting
  pelayanan anak, maka kita juga membuat anak menganggap kebaktian
  anak tidak penting. Itu pun sama dengan menghalangi anak datang
  kepada Yesus. Ironis memang, bila guru-guru Sekolah Minggu sendiri
  malah menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mengenal Tuhan di
  gereja. Ironis memang, kalau anak-anak justru belajar ketidakadilan
  dan ketidakseriusan di gereja.

  Sumber diambil dari:
  Judul Buku   : Menciptakan Sekolah Minggu
  Judul Artikel: Bawalah Anak itu Kemari
  Penulis      : Sudi Ariyanto, Helena Erika
  Penerbit     : Gloria Efata, Yogyakarta, 2003
  Halaman      : 25 - 32


^o^ ARTIKEL (2) ---------------------------------------------------^o^

  Apa bukti nyata dari komitmen kita untuk mengasihi anak-anak SM?
  Menjadi pendengar yang baik bagi anak-anak merupakan salah satu
  buktinya.

               ^ BERLATIHLAH MENJADI PENDENGAR YANG BAIK ^
                 =======================================

  Diberitakan seorang pengacara yang terkenal - yang tentunya
  merupakan seorang yang ahli dalam menggunakan kata-kata yang
  meyakinkan - memiliki satu ciri khas yaitu kemampuannya untuk diam
  seribu bahasa. Banyak yang dicapainya di dalam ruang pengadilan,
  baik dengan jalan mendengar maupun dengan jalan berbicara. Hal yang
  sama seharusnya juga dapat dikatakan mengenai guru-guru Sekolah
  Minggu.

  Belajar mendengarkan tidaklah mudah bagi guru yang terbiasa mengajar
  dengan cara komunikasi satu arah. Untuk mengetahui saat-saat yang
  tepat kapan ia harus menjadi pendengar dan kapan harus menjadi
  pembicara, diperlukan kecakapan yang cukup banyak.

  Anak-anak mempunyai pertanyaan yang harus dijawab. Anak-anak juga
  perlu mengungkapkan isi hatinya. Seringkali pikiran mereka tidak ada
  hubungannya dengan isi pelajaran, tetapi pikiran-pikiran itu pun
  harus didengarkan.

  Untuk menjadi pendengar yang baik, kita harus menaruh perhatian
  penuh kepada perkataan si pembicara. Pikiran orang dewasa seringkali
  melayang ke dunianya sendiri sewaktu mendengarkan anak-anak kecil.
  Apa yang didengarnya itu "masuk ke telinga kanan dan ke luar dari
  telinga kiri". Tetapi pendengar yang baik memperlakukan ucapan-
  ucapan si pembicara itu sebagai pikiran yang paling penting untuk
  saat itu. Dunianya dapat menunggu. Ia mengajukan pertanyaan-
  pertanyaan untuk mendorong pembicara menambah seluk-beluk lainnya.

  Seorang guru harus melatih dirinya sendiri untuk menunjukkan
  perhatian yang murni terhadap apa yang dikatakan muridnya. Usaha
  yang penuh kesadaran harus dilakukan, terutama bagi guru-guru yang
  sebelumnya tidak mementingkan pendapat anak-anak.

  Pada saatnya guru akan mengembangkan rasa peka tidak saja terhadap
  kepentingan anak-anak, tetapi juga keperluan mereka. Jadi, dengan
  mendengar ia lebih mampu untuk memenuhi keperluan-keperluan ini.
  Bahan pelajarannya dapat mulai disusun dengan mencerminkan
  pengalamannya sendiri atau pengalaman orang lain yang dapat
  membimbing anak-anak dalam masa kesukarannya.

  Setelah Anda sebagai seorang guru mulai dikenal sebagai pendengar
  yang baik, ia tidak hanya akan mendengarkan murid-muridnya di kelas.
  Anak-anak bahkan akan mencurahkan isi hati mereka di luar kelas
  juga, dalam kegiatan lain di gereja, atau dalam rumah. Pendengar
  yang baik merupakan teman yang paling baik.

  Kemampuan mendengarkan tidaklah datang secara otomatis. Kita semua
  mempunyai sifat mementingkan diri sendiri yang selalu menimbulkan
  kesan agar orang lain selalu harus `mendengarkan perkataan Anda.`
  Tetapi guru yang telah melatih telinga dan hatinya untuk
  mendengarkan orang lain adalah guru yang akan berhasil membawa
  murid-muridnya ke dalam persekutuan dengan Dia yang telinga-Nya
  tidak pernah tertutup terhadap seruan anak-anak-Nya.

  Sumber diambil dari:
  Judul Buku   : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2
  Judul Artikel: Berlatihlah Menjadi Pendengar yang Baik
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman      : 209


^o^ TIPS ----------------------------------------------------------^o^

                 ^ MENGASIHI ANAK DENGAN MEMAHAMINYA ^
                   =================================

  Guru yang mengasihi murid-muridnya, harus memahami dan mengenali
  dengan baik setiap anaknya. Seperti gembala yang baik mengenali
  domba-dombanya, mengenali namanya, keturunan dari domba yang mana,
  kekhasan/ciri fisiknya, makanan kesukaannya, kelemahannya, ciri khas
  karakternya, kebutuhan vitaminnya, dan sebagainya. Demikian juga
  seorang guru yang penuh kasih harus mengenali setiap anak di
  kelasnya.

  Bagaimana kita dapat memahami dan mengenali setiap anak yang ada di
  kelas kita?

  1. Tentukan guru wali setiap anak.
     -------------------------------
     Bila di sebuah kelas terdapat misalnya dua puluh anak yang
     dilayani oleh dua orang guru, maka setiap guru menjadi guru wali
     dari sepuluh anak saja. Jadi, fokus perhatian dari tiap guru
     adalah kesepuluh anak walinya saja. Dengan sistem ini diharapkan
     anak lebih mendapat perhatian, karena setiap anak mempunyai
     seorang yang memperhatikannya secara khusus. Jika sistem ini
     tidak diterapkan, maka biasanya guru merasa tidak bertanggung
     jawab pada masalah seorang anak. Dengan kata lain, akan ada anak
     yang tidak mendapatkan perhatian yang semestinya.

     Dengan sistem guru wali ini, setiap guru akan dapat dimintai
     pertanggungjawaban atas keadaan setiap anak yang menjadi anak
     didiknya. Hal ini tidak saja akan membuat para guru menjadi lebih
     bertanggung jawab, lebih terbeban serta lebih mengenal anak,
     tetapi juga akan membuat mereka semakin mencintai anak-anak
     didiknya, dan akhirnya semakin mencintai pelayanannya. Sementara
     itu, setiap anak akan merasakan perhatian yang penuh dari guru
     walinya masing-masing. Tentu saja, pembagian tugas di antara para
     guru ini tidak boleh membuat guru tidak memperhatikan anak lain
     di luar walinya. Namun, pembagian ini semata-mata untuk
     mengefektifkan perhatian, agar anak-anak tidak merasakan adanya
     diskriminasi perhatian. Pembagian tugas ini juga jangan sampai
     menyebabkan adanya perpecahan di antara guru. Marilah kita
     bersikap dewasa dalam pelayanan. Pembagian tugas itu penting
     untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita.

  2. Kunjungi setiap anak, kenali pribadi anak, dan keluarganya.
     -----------------------------------------------------------
     Tugas guru wali anak adalah mengenali anak tersebut. Untuk
     memperdalam pengenalannya, guru wali perlu mengunjunginya,
     memahami perilakunya di rumah, memahami keadaan orang tuanya,
     keluarganya, situasi dan kondisi rumah, dan berbagai informasi
     penting yang dapat diperoleh dari seluruh keluarga. Setelah itu,
     guru wali mengisi data setiap anak yang menjadi anak didiknya.
     Masing-masing anak dibuatkan sebuah kartu data pribadi.

     Ingat kartu ini bersifat sangat rahasia. Hanya guru kelas yang
     boleh tahu isinya.

     Kerahasiaan data ini sangat penting. Guru adalah gembala yang
     tidak bertanggung jawab jika ia menceritakan data pribadi anak
     didiknya kepada orang lain yang tidak berkepentingan di
     sekitarnya. Sebagai seorang konselor, saya sendiri selalu
     berusaha menjaga kerahasiaan data para konseli saya, bahkan
     isteri saya pun tidak boleh tahu. Demikian juga data anak
     merupakan data rahasia yang suami/isteri/keluarga/sahabat kita
     sendiri tidak boleh tahu.

  3. Pengumpulan hasil pengenalan.
     -----------------------------
     Bersama guru-guru lain di kelas yang sama, pelajari, diskusi, dan
     catatlah semua data tersebut dengan sebaik-baiknya.

  4. Dokumentasikan kartu-kartu data pribadi anak.
     ---------------------------------------------
     Agar tidak hilang, semua data perlu dibukukan atau disimpan
     sebagai "file" dokumen penting untuk kelas. Dokumentasi yang baik
     akan sangat membantu evaluasi rutin di kemudian hari. Kartu-kartu
     tersebut akan berfungsi seperti kartu pasien seorang dokter, yang
     sangat penting sebagai pegangan untuk tindakan medis di masa yang
     akan datang. Demikian juga guru perlu menyimpan dengan baik kartu
     pribadi anak agar setiap saat dapat menjadi pegangan bagi guru
     untuk membuat tindakan/program kegiatan kelas Sekolah Minggu.

  5. Evaluasi rutin perkembangan data pribadi anak.
     ----------------------------------------------
     Guru wali harus selalu mengevaluasi kembali (meng-update) data-
     data penting setiap anak secara rutin. Pengevaluasian setidaknya
     dilakukan setiap bulan sekali. Dengan demikian, perkembangan
     setiap anak akan dipantau paling tidak sebulan sekali. Hal ini
     perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada perkembangan yang
     positif. Jika belum ada perkembangan yang positif, perlu
     dievaluasi. Perlu juga dievaluasi apakah arah pembinaan selama
     ini sudah berjalan baik sebagaimana diharapkan (untuk menjawab
     kebutuhan anak), dan apakah perlu dilakukan perubahan arah/desain
     pembinaan? Langkah perubahan apa yang perlu diambil? Semua ini
     menjadi tugas para guru di kelas untuk mengevaluasinya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Mereformasi Sekolah Minggu
  Judul Artikel Asli: Memahami Setiap Anak yang Ada di Kelasnya
  Penulis           : Paulus Lie
  Penerbit          : Andi, Yogyakarta, 2003
  Halaman           : 6 - 10


^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^

                          ^ KIDS BIBLE INFO ^
                            ===============
                      http://www.kidsbibleinfo.com/

  Situs Kids Bible Info dapat Anda gunakan sebagai sarana untuk
  mengenalkan Alkitab kepada anak dan tentu saja mengajari anak bahasa
  Inggris. Berbagai pelajaran dari Alkitab disajikan sesuai dengan
  kemampuan berpikir anak. Beberapa di antaranya berjudul: "Orphan to
  Queen", "Jesus -- God`s Greatest Gift to the World", dan "Ghosts:
  Are They for Real?" Selain itu, disediakan juga permainan untuk
  mengasah kemampuan berpikir anak. Nah, untuk melihat semenarik apa
  fasilitas yang disajikan Situs Kids Bible Info, langsung saja
  kunjungi situsnya.
  [Kiriman dari Hardhono]


^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^

  Dari: Benyamin Kombeng <BENTO_83(at)>
  >Salam sejahtera dalam Kristus Yesus Tuhan kita,
  >Redaksi Bina Anak yang terkasih dalam Tuhan.
  >Saya sangat bersyukur karna tiap hari menerima kiriman email dari
  >bina anak, yang mana sangat menolong saya dalam mengembangkan
  >bagaimana cara menanamkan suatu sifat yang bertanggung jawab pada
  >diri anak Sekolah minggu. Dalam pelayanan saya sebagai seorang guru
  >sekolah minggu, saya sering mengalami kendala dalam hal bagaimana
  >cara menyampaikan firman Tuhan pada anak-anak dalam bahasa mereka.
  >
  >Tidak jarang anak-anak sekolah minggu memberikan pertanyaan yang
  >sifatnya membutuhkan jawaban dengan logika. Saya berharap Bina anak
  >bisa berbagi metode-metode mengajar sekolah minggu baik itu cara
  >menyajikan firman Tuhan dengan alat peraga atau cara bernyanyi.
  >Terimakasih Tuhan memberkati!

  Redaksi:
  Salah satu kerinduan e-BinaAnak adalah menyajikan sajian-sajian yang
  dapat menambah pengetahuan dan keterampilan pelayan-pelayan anak
  sehingga mereka bisa melayani lebih baik.

  Untuk memperoleh bahan-bahan mengenai metode-metode mengajar di
  Sekolah Minggu, silakan Anda berkunjung ke Situs PEPAK (Pusat
  Elektronik Pelayan Anak Kristen) dengan mengakses alamat:
  ==> http://www.sabda.org/pepak/topik/05/
  Ada lebih dari 100 artikel maupun tips dalam halaman tersebut yang
  memuat metode dan cara mengajar. Selamat berkunjung dan melayani.


^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^

         Dunia ini akan penuh dengan kasih, jika seorang guru
         dengan total menyatakan kasih kepada murid-muridnya.

^o^----------------------------------------------------------------^o^
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
^o^---------------------------------------------------------------^o^
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org