Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/270

e-BinaAnak edisi 270 (10-3-2006)

Arti Penting Persembahan

 
   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                             270/Maret/2006
----------
  ^o^ SALAM DARI REDAKSI
  ^o^ ARTIKEL           : Apakah Artinya Mempersembahkan Kepada Tuhan?
  ^o^ BAHAN MENGAJAR (1): Bukan Karena Orang Kaya!
  ^o^ BAHAN MENGAJAR (2): Aku Akan Memberi Persembahan
  ^o^ WARNET PENA       : Sunday School Help
  ^o^ MUTIARA GURU

^o^----------------------------------------------------------------^o^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^o^ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih,

  Memberi persembahan merupakan acara rutin yang selalu dilakukan
  dalam ibadah Sekolah Minggu. Anak-anak dengan penuh sukacita
  memasukkan uang dalam kantong persembahan. Tetapi dengan penuh
  kesadarankah mereka melakukannya? Ataukah semata-mata karena orang
  tua mereka berpesan untuk memasukkan uang itu ke dalam kantong
  persembahan?

  Jika kita melakukan evaluasi mengenai persembahan, mungkin ada anak-
  anak yang akan bingung menjawab arti memberi yang sebenarnya. Lalu
  bagaimana kita dapat mendidik mereka untuk memberi persembahan
  dengan pengertian dan motivasi yang benar? Artikel dan bahan
  mengajar minggu ini akan menjadi langkah awal Anda untuk mendidik
  mereka mengenai hal tersebut. Harapan kami, kita semua dapat
  menyadari arti penting memberi persembahan kepada Tuhan sehingga
  anak-anak pun mendapatkan pengajaran yang benar mengenai hal
  tersebut.

  Selamat memberikan persembahan yang berkenan kepada Allah!

  Redaksi e-BinaAnak,
  (Davida)

       "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
    aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
    sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
    kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (Roma 12:1)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+12:1 >


^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^

           ^ APAKAH ARTINYA MEMPERSEMBAHKAN KEPADA TUHAN? ^
             ============================================

  Alkitab bukanlah semacam kitab tuntunan, yang memuat peraturan-
  peraturan tentang apa yang harus dikerjakan manusia. Kita tidak akan
  menemukan daftar dari berbagai tujuan yang harus disumbang. Tidak
  akan terdapat juga suatu tabel, yang menyatakan berapa persembahan
  yang menjadi tanggungan jika kita mempunyai gaji Rp 800.000. Tuhan
  hanya meminta kasih kita kepada-Nya dan berdasarkan besarnya kasih
  itulah kita memberi.

  Namun, Dia juga mau menunjukkan jalan, baik dalam Perjanjian Lama
  maupun dalam Perjanjian Baru, agar kita bebas memilih dan memberi.

  Tentang orang Israel, kita baca bahwa mereka dapat memberikan
  persembahannya kepada Tuhan dengan tiga cara.

  1. Untuk kebaktian.
     ----------------
     Untuk itu yang terutama diperlukan ialah sebuah tempat pertemuan,
     mula-mula berbentuk kemah dan kemudian rumah atau bait.
     Pembangunan kedua tempat kebaktian itu terlaksana karena
     pemberian orang Israel yang spontan dan sukarela. Untuk
     mendirikan kemah pertemuan, orang Israel memberikan segala
     sesuatu yang dibutuhkan. Laki-laki dan perempuan membawa emas,
     perak, tembaga, kain kasa yang halus, bulu kambing, kayu akasia,
     minyak untuk pelita. Kaum wanita memintal bulu kambing. Semua
     orang menyerahkan sesuatu sebagai persembahan sukarela untuk
     Tuhan (Kel. 35:4-29). Di samping itu, harus selalu tersedia
     minyak untuk pelita, roti persembahan, kemenyan di atas mezbah
     dan binatang-binatang untuk korban.

  2. Untuk hamba-hamba Allah, para imam dan orang Lewi.
     --------------------------------------------------
     Orang itu dapat mengerjakan pekerjaannya, apabila mereka
     dibebaskan dari tanggungan mencari makan. Setelah Tuhan
     memberikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel, tiap-tiap suku
     mendapat bagian dari tanah itu. Tetapi orang-orang Lewi dan para
     imam tidak menerima bagian. Karena mereka menjalankan kebaktian
     setiap hari di hadapan Tuhan maka tiap orang Israel harus
     menyerahkan sebagian dari penghasilannya kepada mereka. Tuhan
     menganggap persembahan itu sebagai persembahan kepada Dia
     sendiri. Di dalam Bilangan 18:21-24 kita baca antara lain: "Sebab
     kepada orang Lewi kuberikan sebagai bagiannya persepuluhan, yang
     harus dikumpulkan oleh orang Israel sebagai kewajibannya", dan
     dalam Ulangan 18:1-5 ditambahkan pula hasil yang pertama dari
     gandum, minyak dan anggur, dan bulu domba yang pertama.

  3. Untuk orang miskin.
     -------------------
     Orang miskin juga mempunyai hak dari pemberian orang Israel. Jika
     ada suatu perayaan, orang Israel harus membagi-bagikan pemberian
     kepada anak-anak yatim piatu, janda-janda, dan orang miskin. Jika
     ada seikat gandum tertinggal di ladang, orang tidak boleh
     mengambilnya kembali, melainkan harus dibiarkan di sana untuk
     orang miskin. Begitu juga dengan buah zaitun, orang tidak perlu
     memeriksa kembali apakah masih ada beberapa buah yang tertinggal
     di pohon. Buah yang tertinggal itu menjadi bagian orang yang
     kekurangan (Im. 19:9, 10). Dalam Ulangan 26:12, Tuhan berkata
     kepada orang Israel: "Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun
     persembahan persepuluhan engkau sudah selesai mengambil segala
     persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau
     memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim, dan
     kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan
     menjadi kenyang."

     Jadi dengan dasar selalu adanya orang miskin, Yesus Kristus pun
     berkata: "orang miskin selalu ada padamu." Meski kita bekerja
     keras untuk perbaikan keadaan sosial dan ekonomi, kita akan
     selalu diingatkan, bahwa kita hidup dalam dunia yang tidak
     sempurna. Keadaan ini tidak meniadakan tugas dari Tuhan untuk
     memelihara orang yang kekurangan. Hal ini bukan untuk
     memperlihatkan betapa baik hati kita, melainkan untuk
     mengembalikan apa yang telah kita terima kepada-Nya melalui orang
     miskin.

  Bagi tiap anggota jemaat juga ada tiga jalan untuk memberi seperti
  tersebut di atas.

  1. Untuk rumah gereja.
     -------------------
     Tuhan meminta kita untuk membuat tempat di mana Dia dapat
     disembah. Tidakkah penyembahan dapat dilakukan tanpa rumah? Tentu
     saja dapat, karena Tuhan tidak terikat pada suatu tempat. Tetapi
     pertemuan-pertemuan di suatu tempat tertentu, di mana kita dapat
     mendengarkan Firman Tuhan, dapat memperkuat persekutuan orang
     suci. Lagi pula sebuah rumah gereja dapat menjadi suatu
     peringatan bagi mereka yang belum percaya kepada-Nya; sebagai
     suatu peringatan, meskipun sangat sederhana, bahwa Tuhan sedang
     mendirikan Gereja-Nya di dunia ini.

     Di India-Selatan orang berkata: "Janganlah mendirikan rumah di
     dusun yang tidak ada kuilnya." Mendirikan gereja adalah satu dari
     hal yang nyata, yang dapat dilakukan bersama oleh orang Kristen.
     Sesuatu yang dapat dilihat itu menarik perhatian. Oleh karena
     itu, orang gemar mengerjakannya. Dan apa yang harus kita kerjakan
     dengan kasih dan sukacita harus kita dorong, lebih-lebih karena
     hal itu membutuhkan pengorbanan dari manusia.

  2. Untuk para pemuka, pendeta, guru Injil, dan orang yang
     mencurahkan hidupnya ke dalam pekerjaan jemaat.
     -----------------------------------------------------------------
     Jika sepanjang hari mereka sibuk mengurus jemaat atau mengabarkan
     Injil kepada mereka yang tidak mengenalnya, maka mereka harus
     dipelihara oleh jemaat. Tidak hanya dengan uang yang sedikit,
     sehingga orang lain tidak mau mengerjakannya. Yakobus berkata,
     bahwa seorang pekerja harus seharga dengan upahnya dan seorang
     pendeta harus dapat hidup dengan cukup. Ia harus dapat menerima
     kedatangan orang, dapat memberikan pendidikan yang cukup kepada
     anak-anaknya, pendeknya dapat hidup patut sebagai manusia.

     Sebaliknya kita dapat minta daripadanya sesuai dengan apa yang
     diberikan oleh jemaat kepadanya. Ia harus menyediakan seluruh
     waktunya untuk kepentingan pekerjaan gereja dan pekabaran Injil.
     Ini bukan suatu peringatan yang tidak perlu. Kerap kali kita
     jumpai, bahwa ada pendeta atau pekerja gereja lainnya, yang
     mempunyai sawah sendiri, mempergunakan sebagian besar dari
     waktunya untuk kepentingan sawahnya. Hal itu tak boleh terjadi,
     dan hal itu harus kita cegah.

  3. Untuk orang-orang miskin.
     -------------------------
     Umumnya pengertian orang miskin di Indonesia hanya terdapat di
     kota-kota saja. Orang miskin di desa-desa mungkin ada juga,
     tetapi mereka selalu ditampung oleh keluarganya atau oleh
     masyarakat yang ada di situ. Jika ia lepas dari ikatan sosial
     tersebut, barulah ia menjadi orang yang seharusnya minta
     pertolongan jemaat. Meski demikian, pengertian pemeliharaan
     orang-orang miskin itu tidak hanya harus kita batasi pada orang
     yang tidak mempunyai harta saja. Ada pula orang yang membutuhkan
     pertolongan kita dengan cara yang lain, misalnya, karena mereka
     itu buta atau lumpuh. Orang yang membutuhkan pertolongan kita
     akan selalu ada di sekitar kita. Bukan pertolongan dengan sikap
     congkak yang datang dari orang yang sekali-kali berbuat
     kebajikan, melainkan dari orang yang mau menolong karena kasihnya
     kepada Tuhan, yang memberikan yang terbaik kepadanya, bahkan
     sampai memberikan Anak-Nya.

  4. Untuk pekabaran Injil.
     ----------------------
     Pemberitaan Injillah yang menjadi alasan bagi berdirinya jemaat.
     Apabila jemaat itu berhenti mengerjakan pekabaran Injil, maka
     jemaat itu sudah tidak berdiri sebagai gereja lagi, melainkan
     menjadi suatu perkumpulan keagamaan biasa. Injil itu tidak hanya
     harus dikabarkan di sekeliling kita, melainkan harus sampai ke
     ujung dunia. Itu tidak berarti, bahwa kita harus pergi sendiri-
     sendiri. Kalau demikian malahan kita tidak akan saling bertemu.
     Tetapi tiap orang Kristen harus berdoa, bekerja, dan berkorban
     bagi semua umat manusia yang belum mengenal Kristus sekaligus
     memberi untuk pengutusan penginjil ke luar negeri. Ini tidak
     hanya berlaku bagi gereja-gereja di negeri Barat, melainkan bagi
     gereja-gereja di negeri Timur juga. Pengutusan bukanlah merupakan
     kegemaran segelintir manusia, tetapi menjadi tugas semua orang
     yang menjunjung nama Kristus.

     Jika kita sudah tahu untuk apa kita memberi maka bersama itu pula
     timbul pertanyaan: "Berapa yang harus kita beri?"

  Marilah kita kembali sebentar kepada bangsa Israel, mereka
  memberikan:

  a. sepersepuluh dari hasil ladang dan kebunnya,
  b. anak yang pertama dari lembu dan biri-biri, termasuk hasil yang
     pertama dari gandum, minyak, anggur, dan dari bermacam-macam
     buah-buahan ladang, dan
  c. pemberian sukarela pada hari raya tertentu, kelahiran, sakit dan
     sebagainya.

  Kita tidak lagi hidup di bawah peraturan-peraturan yang khusus
  mengenai hal memberi, seperti sepersepuluh dari tanah atau
  hasil buah-buahan. Jadi, tidak seorang pun dapat dipaksa atau
  diharuskan untuk memberikan persepuluhan itu. Kalau orang mau
  berbuat begitu secara sukarela, itu bagus sekali.

  Sejak itu semua pemberian itu sukarela. "Semua itu kepunyaanmu,"
  kata Paulus, "tetapi kamu milik Kristus dan Kristus milik Allah."
  Itu artinya, hubungan kita dengan Tuhan terdiri dari rasa syukur dan
  kasih. Tuhan telah memberikan segalanya kepada kita. Tuhan telah
  menganugerahkan Putera-Nya kepada kita. Dan siapa yang banyak
  diampuni, ia juga harus banyak mengasihi. Hal itu dengan sendirinya
  akan menggerakkan dia untuk mengembalikan kepada Tuhan apa yang
  telah diterimanya daripada-Nya.

  Jadi satu-satunya ukuran ialah: "Tuhan, apa yang Kau kehendaki
  supaya aku beri." Masihkah saudara menganggap sukar untuk menentukan
  sendiri apa yang harus saudara persembahkan dengan sukarela?
  Tentunya tidak! Hal itu akan senantiasa memberi dorongan lebih besar
  kepada saudara untuk mempersembahkan barang-barang itu ke hadapan
  Tuhan sekaligus akan memperkaya hidup saudara karena lebih
  mendekatkan saudara kepada Kristus.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Memberi Secara Kristen
  Penulis   : V.S. Azahari
  Penerbit  : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1982
  Halaman   : 26 - 30


^o^ BAHAN MENGAJAR (1) --------------------------------------------^o^

  Bahan mengajar berikut ini berupa artikel yang bisa Anda sampaikan
  dalam kelas Sekolah Minggu atau Anda berikan kepada anak-anak didik
  sebagai bahan bacaan.

                         ^ BUKAN KARENA ORANG KAYA! ^
                           ========================

  Siapakah orang yang BISA memberi persembahan?
  Siapakah orang yang RELA memberi persembahan?
  Siapakah orang yang SUKA memberi persembahan?

  Mungkin kita kira:
  orang yang BISA memberi persembahan adalah orang kaya;
  orang yang RELA memberi persembahan adalah orang kaya; dan
  orang yang SUKA memberi persembahan adalah orang kaya.

  Tapi perkiraan itu tidak benar.
  Orang yang BISA memberikan persembahan, belum tentu karena dia kaya.
  Orang yang RELA memberikan persembahan, belum tentu karena dia kaya.
  Orang yang SUKA memberi persembahan, belum tentu karena dia kaya.

  Coba pelajari uraian di bawah ini, sehingga kamu tahu bagaimana
  sebenarnya orang yang bisa, rela, dan suka memberi persembahan
  kepada Tuhan itu!

  1. Orang yang mengerti bahwa Allah adalah sumber hidupnya.
     -------------------------------------------------------
     "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
     kemuliaan-Nya." (Filipi 4:19)

     Kita memang bekerja, tapi kita tahu bahwa kita tak mungkin
     memperoleh rezeki jika bukan Allah yang memberikannya. Ya,
     Allahlah yang memberi rezeki kepada keluarga kita. Sehingga kita
     bisa membeli makanan, mendapat air minum, dan membeli pakaian,
     bersekolah, dan sebagainya. Raja Daud sangat menyadari hal ini,
     sehingga ia berkata:
        "Siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu
        memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-
        Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan
        yang kami berikan kepada-Mu." (1Tawarikh 29:14)

     Jika kita sungguh menyadari bahwa Allahlah yang memberi semua
     yang kita miliki maka hati kita akan penuh dengan pengucapan
     syukur. Dan karena kita menyadari bahwa Allahlah yang memberi
     semua rezeki kepada kita maka kita sadar bahwa semua itu milik
     Tuhan. Tuhan berhak menerima ucapan syukur yang kita nyatakan
     melalui uang kita.

  2. Orang yang selalu menghitung berkat yang ia peroleh.
     ----------------------------------------------------
     "Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan."
     (Filipi 4:11)

     Kita sering lupa akan pemeliharaan Allah yang berlimpah. Udara,
     sinar matahari, hujan, dan hal-hal indah di sekitar kita. Orang
     yang selalu ingat bahwa hal-hal yang dimilikinya adalah berkat
     dari Allah akan selalu memelihara hati yang mengucap syukur
     kepada Allah. Dan orang yang selalu bersyukur kepada Allah tidak
     akan sulit untuk menyatakan hal itu dengan persembahan syukurnya,
     dengan uang yang dimilikinya.

     Apa yang membuatmu bersyukur kepada Allah? Dapatkah kamu
     menghitung berkat-berkat yang kamu peroleh dari Allah?

  3. Orang yang memiliki hati yang kaya.
     -----------------------------------
     "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan."
     (Filipi 4:12)

     Orang yang mempunyai hati yang kaya belum tentu mempunyai banyak
     uang. Banyak orang yang memiliki kekayaan yang berlimpah tapi
     hatinya tetap miskin. Yang dimaksud dengan hati yang kaya adalah
     hati yang puas dan cukup. Hati yang kaya tidak selalu menuntut
     lebih dari yang dibutuhkan. Dan hati yang kaya adalah hati yang
     tahu kapan ia harus berhenti mengatakan "saya perlu" dan mulai
     memberi kepada orang lain. Bagaimana mengukur apakah kamu
     memiliki hati yang kaya? Cobalah uji:

     a. Apakah kamu rela memberikan semua uang jajanmu hari ini untuk
        teman yang miskin?   YA     TIDAK

     b. Apakah kamu rela memberikan tabunganmu untuk mendukung
        keluarga hamba Tuhan di pedalaman?   YA     TIDAK

     c. Apakah kamu mau mulai menabung dengan teratur untuk mendukung
        pekerjan Tuhan?   YA     TIDAK

  4. Orang yang memiliki hati yang tidak terikat.
     --------------------------------------------
     "Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan
     diterima." (2Korintus 8:12)

     Apa arti kata "kikir"? Kikir artinya pelit. Orang yang hatinya
     kikir adalah orang yang terikat dengan hartanya. Begitu erat
     terikat hingga ia tidak rela melepaskan sedikit saja uang yang
     dimilikinya. Ketika hartanya hilang lenyap, banyak orang merasa
     hidupnya sudah berakhir.

  5. Orang yang mengerti nilai pekerjaan Tuhan.
     ------------------------------------------
     "Aku berkelimpahan karena aku telah menerima kirimanmu, suatu
     persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang
     berkenan kepada Allah." (Filipi 4:18)

     Allah kita adalah Allah yang amat kaya. Ia memiliki seluruh alam
     semesta dan kekayaan di bumi ini. Dan sebetulnya Ia tidak
     membutuhkan sama sekali uang-uang persembahan kita. Tapi ternyata
     ia mau menerima uang persembahan yang diberikan oleh orang
     percaya dan memakainya untuk pekerjaan penginjilan. Alangkah
     indah sikap Tuhan ini karena pekerjaan penginjilan adalah
     pekerjaan yang amat mulia. Penginjilan akan membawa orang bedosa
     kembali kepada Tuhan. Tahukah kamu apa saja pekerjaan Tuhan yang
     bisa dilakukan dengan menggunakan uang persembahan kita?
     a. Membeli Alkitab.
     b. Membeli buku-buku rohani.
     c. Membeli kaset.
     d. Membeli traktat.
     e. Mendukung pekerjaan misionaris (orang yang mengabarkan Injil
        ke pedalaman.)

  Kesimpulan:
  -----------
  Jika kamu memenuhi 5 uraian di atas, maka KAMU juga termasuk orang
  yang bisa, rela, dan suka memberi persembahan. Lakukanlah dengan
  setia.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Majalah Anak KITA, Edisi 41/1996
  Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1996
  Halaman   : 4 - 6


^o^ BAHAN MENGAJAR (2) --------------------------------------------^o^

                    ^ AKU AKAN MEMBERI PERSEMBAHAN ^
                      ============================

  PERSIAPAN

  1. Pembacaan Alkitab dari 2Korintus 9:7.
  2. Pilih 8 orang anak untuk membantu Anda membacakan arti pentingnya
     persembahan itu.
  3. Siapkan teks yang akan dibacakan 8 orang anak tersebut seperti
     dalam cerita di bawah ini.

  CERITA

  Guru Sekolah Minggu:
  Hari ini kita akan membicarakan tentang pentingnya membawa
  persembahan ke Rumah Allah.

  Alkitab memberitahukan bahwa Allah mengasihi orang-orang yang
  memberi kepada-Nya dengan rela dan dengan senang hati. Kita dapat
  memberi kepada Allah dengan jalan membawa persembahan-persembahan
  kita ke rumah-Nya agar keperluan-keperluan gereja terpenuhi.
  Beberapa anak akan menolong kita memikirkan untuk apakah
  persembahan-persembahan yang kita berikan itu dipergunakan di gereja
  dan di Sekolah Minggu.

  Anak Ke-1:
  Persembahan-persembahan yang kita berikan menolong untuk membeli
  gambar-gambar, buku-buku Petunjuk Guru, buku-buku kerja Madya, dll.

  Anak Ke-2:
  Persembahan kita digunakan untuk membeli Alkitab-Alkitab yang dapat
  dipakai di kelas-kelas.

  Anak Ke-3:
  Uang yang kita berikan untuk Sekolah Minggu dan gereja menolong
  pembangunan gereja di mana kita berbakti saat ini.

  Anak Ke-4:
  Kita tidak akan memiliki buku-buku nyanyian jika tidak setia memberi
  kepada gereja.

  Anak Ke-5:
  Persembahan yang kita berikan menolong untuk membeli alat-alat musik
  yang kita gunakan pada waktu memuji Allah.

  Anak Ke-6:
  Papan flanel, kuda-kuda, dan gambar-gambar flanel dibeli dengan uang
  yang kita berikan.

  Anak Ke-7:
  Persembahan khusus kepada lembaga misi untuk menolong menyebarkan
  Injil agar anak-anak lain dapat mendengar tentang Yesus.

  Anak Ke-8:
  Aku mengasihi Sekolah Minggu dan gereja. Aku ingin membawa uang
  persembahan setiap Minggu. Aku akan menjadi seorang yang memberi
  dengan senang hati.

  Guru Sekolah Minggu:
  Anak-anak tadi telah memberitahukan kepada kita untuk apa saja uang
  persembahan kalian itu dipergunakan. Saya percaya bahwa kita
  sekalian ingin setia dalam memberikan persembahan-persembahan ke
  rumah Allah agar segala keperluan dapat terpenuhi.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 1
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman      : 81


^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^

                        ^ SUNDAY SCHOOL HELP ^
                          ==================
                   http://www.sundayschoolhelp.com/

  Banyak sarana yang sangat dibutuhkan para pengajar Sekolah Minggu
  untuk menolong mereka mengembangkan diri dalam pelayanan. Hal ini
  dimengerti jelas oleh penggagas Situs Sunday School Help sehingga
  tersedialah berbagai macam informasi untuk membantu pengajar-
  pengajar Sekolah Minggu dalam situs ini. Dapatkan sumber-sumber
  bahan, dan pelatihan bagi SEMUA guru anak-anak, guru pemuda, guru
  dewasa, para pemimpin sekolah minggu, dan gereja, juga informasi dan
  bahan yang dapat menolong untuk pertumbuhan dan kebangunan sekolah
  minggu.
  (Redaksi: Davida)

^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^

         Memberikan persembahan kepada Tuhan tidak berbicara
                 tentang patokan jumlah dan aturan,
           tetapi berbicara mengenai kasih kita kepada-Nya.

^o^----------------------------------------------------------------^o^
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
^o^---------------------------------------------------------------^o^
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Alamat Berhenti     : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org >
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org