Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/28 |
|
e-BinaAnak edisi 28 (26-4-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 028/April/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Pentingnya Literatur Kristen Bagi Anak o/ TIPS MENGAJAR : Memilih Buku Bacaan yang Baik untuk Anak o/ OPINI PENDIDIKAN : Minat Baca Menolong Anak lebih Maju; Taman Bacaan "The Mustard Seed" o/ SERBA SERBI : Pengaruh Crayon Sinchan o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Program Sekolah Minggu *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Peranan literatur sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Hal ini dapat dilihat tidak hanya dalam pendidikan anak secara umum, tapi juga dalam pendidikan rohani anak. Peranan pentingnya literatur ditunjukkan secara jelas dari contoh yang diberikan oleh Allah sendiri, yaitu ketika Ia memberikan FirmanNya secara tertulis yaitu Alkitab, untuk mendidik umatNya. Untuk itu e-BinaAnak kali ini akan membahas tema tentang pentingnya literatur bagi pendidikan rohani anak-anak. Salah satu usaha penting untuk menunjang hal ini adalah dengan memperkenalkan buku bacaan yang baik pada anak-anak dan bagaimana meningkatkan minat baca mereka. Sehubungan dengan itu kami juga ingin memperkenalkan konsep TAMAN BACAAN sebagai kegiatan konkrit untuk meningkatkan minat baca anak yang dapat dicontoh. Nah, silakan membaca sajian kami minggu ini. Tuhan Memberkati. Tim Redaksi. "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3: 16) ********************************************************************** o/ ARTIKEL PENTINGNYA LITERATUR KRISTEN BAGI ANAK ====================================== Sebuah pepatah lama mengatakan, "Pena lebih tajam dari pada pedang!" Apakah pepatah tsb. terdengar agak berlebihan? Tidak, karena kita tahu dari sejarah bahwa hasil karya literatur (tulisan/traktat/buku) dalam banyak hal telah memberikan pengaruh (baik dalam hal negatif atau positif) terhadap gerakan-gerakan yang terjadi dalam sejarah. Misalnya, berhasilnya gerakan komunis di masa lalu adalah karena propaganda yang disebarkan melalui tulisan. Hitler telah mempengaruhi bangsa Jerman dengan tulisan-tulisan yang menyesatkan sehingga menyebabkan 6 juta orang Yahudi mati. Tapi di lain pihak, karya literatur juga telah memberikan pengaruh yang positif misalnya: terjadinya Reformasi Gereja atau kemajuan-kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, dll. Mengapa literatur dapat memberikan pengaruhi yang besar seperti itu? Karena literatur memiliki kekuatan yang sanggup mempengaruhi akal pikiran manusia secara luar biasa. Melalui karya literatur manusia dapat melihat wawasan dunia dengan sangat luas. Tulisan memiliki kuasa untuk membangkitkan daya imaginasi yang kuat dan memberikan kesan yang sangat mendalam. Kekuatan lain dari literatur adalah dapat dibaca berulang-ulang. Kalau tulisan-tulisan hasil pemikiran manusia saja dapat melakukan hal yang hebat apalagi literatur yang diinspirasikan oleh Allah, yaitu Alkitab! Dasar-dasar Alkitabiah pentingnya Literatur Kristen bagi Anak ------------------------------------------------------------- Literatur Kristen pertama yang kita harus sebutkan adalah Alkitab. Alkitab adalah Firman Allah yang hidup dan yang berkuasa menghidupkan manusia. "Firman Allah hidup dan kuat," (Ibrani 4:12). "beritakanlah seluruh firman hidup itu..." (Kis. 5:20). Alkitab juga berkata bahwa, oleh karena Firmanlah kita memiliki iman, "Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Allah." (Roma 10:17). Alkitab adalah sarana untuk mendidik kita dalam segala kebenaran, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (II Tim. 3:16). Lebih jelas lagi dalam Kitab Ulangan 6:7-9, Allah memerintahkan kepada umat Israel untuk mengajarkan Firman Tuhan, secara khusus disebutkan kepada anak-anak: "mengajarkan berulang-ulang kepada anak- anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." Menggunakan sarana literatur untuk mengajarkan Firman Tuhan adalah sangat ideal karena kita dapat menggunakannya/membacanya berulang-ulang tanpa kuatir melupakan bagian-bagiannya. Selain itu kita bisa membawanya kemanapun kita pergi dan membacanya kapan saja. Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan berita keselamatan dan pertumbuhan rohani. Oleh karena itu literatur Kristen juga akan menolong anak-anak untuk mengenal Tuhan dan bertumbuh dalam Dia. Yang membedakan antara literatur Kristen untuk orang dewasa dan untuk anak adalah metode penyampaiannya. Dengan tanpa mengurangi maknanya, kebenaran Firman Tuhan untuk anak-anak disampaikan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu melalui gambar-gambar dan cerita- cerita menarik sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan anak. Bagaimana dengan buku-buku/karya tulisan Kristen lain (selain Alkitab)? Karya literatur dari orang-orang beriman yang telah diubahkan oleh Firman Allah, yang berisi kesaksian dan pikiran Kristen, adalah tulisan yang telah diterangi oleh Roh Kudus dan dipakai oleh Allah untuk melaksanakan rencanaNya. Selain untuk menyampaikan kesaksian akan kebenaran Allah, literatur Kristen ditujukan untuk membantu pertumbuhan hidup rohani orang Kristen dan mendewasakan imannya, serta mengembangkan wawasan Kristen secara lebih luas. Dalam hal yang terakhir ini, literatur Kristen memegang peranan yang sangat penting karena akan membuka wawasan Kristen yang luas. Hal ini akan menolong orang Kristen untuk dapat menjadi "garam" dan "terang" di manapun mereka ditempatkan Tuhan, sesuai dengan situasi dan talenta yang mereka miliki. Hal ini berlaku bagi anak-anak, karena dengan terbukanya wawasan Kristen anak, maka akan membuka kesempatan bagi mereka untuk mengintegrasikan hidup sehari- hari mereka dengan kebenaran Alkitab. Ada cukup banyak penulis-penulis Kristen yang terpanggil untuk menulis buku-buku cerita dan bacaan anak yang sangat berguna untuk mengajar anak tentang kebenaran Firman Tuhan. Namun menulis bahan bacaan untuk anak tidaklah selalu mudah. Pada satu sisi penulis harus dapat menjiwai pikiran anak sehingga dapat berbicara kepada jiwa mereka dengan bahasa yang dapat dimengerti anak. Tapi pada sisi yang lain penulis harus benar-benar mengerti pengajaran Firman Tuhan sehingga ia tidak memberikan penafsiran yang salah dalam tulisannya. Oleh karena itu sekalipun kelihatannya sederhana, orang tua dan pembimbing anak harus cukup berhati-hati dalam memilihkan buku cerita dan bacaan Kristen untuk anak. [Lihat pada Tips Mengajar] Macam-macam literatur Kristen untuk anak ---------------------------------------- Ada berbagai jenis literatur untuk anak. Abad 21 mungkin termasuk abad istimewa untuk anak, karena abad ini adalah abad di dimana informasi bisa didapatkan dengan seluas-luasnya, khususnya dengan kemajuan teknologi internet. Anak bisa mendapatkan kesempatan sebesar- besarnya untuk mengeksplorasi sumber-sumber informasi dengan sangat cepat; baik lewat internet maupun TV, Video atau mas media lain. Oleh karena itu anak-anak perlu bimbingan orang tua atau orang dewasa lain (guru) agar tidak terjerumus pada hal-hal yang menyesatkan dan dosa. Berikut ini beberapa kategori buku dan jenis literatur lain yang sering kita jumpai di toko-toko buku Kristen: 1. Alkitab untuk anak yang dilengkapi dengan gambar-gambar. 2. Cerita bergambar mengenai kisah-kisah dalam Alkitab. 3. Cerita rohani mengenai kehidupan seorang anak Kristen. 4. Cerita binatang (fabel) yang mengandung nilai Kristiani, 5. Renungan harian untuk anak-anak. 6. Majalah Sekolah Minggu untuk anak-anak. 7. Cerita misi untuk anak. 8. Bahan doa untuk anak. 9. Buku lagu-lagu rohani. 10. Buku-buku permainan untuk mengenal Alkitab lebih baik. 11. Buku-buku permainan umum untuk anak. 12. Buku-buku prakarya/kegiatan untuk anak. 13. VCD lagu-lagu rohani untuk anak. 14. VCD Film Kristen untuk anak. 15. Game Komputer Alkitab untuk anak. Memperkenalkan Buku Cerita kepada Anak -------------------------------------- Untuk anak kecil (belum bisa membaca sendiri), mengenalkan buku dapat dilakukan dengan cara membacakan buku-buku cerita yang baik pada anak-anak, baik kisah-kisah dalam Alkitab maupun cerita lain yang mengandung kebenaran iman Kristen dan kebajikan. Cerita-cerita yang dibantu dengan beberapa gambar-gambar akan memudahkan anak-anak memahami cerita yang disampaikan dan lebih menarik. Tapi cerita- cerita yang terlalu banyak gambar (seperti komik) justru akan membatasi daya imajinasi anak. Sebelum anda membacakan cerita untuk anak, guru seharusnya sudah membaca cerita tsb. lebih dulu. Akan lebih baik lagi bila guru cukup hafal dengan jalan ceritanya supaya ketika ia bercerita nada suaranya tidak terdengar seperti membaca, tapi bisa memberikan intonasi suara dan gerakan-gerakan yang sesuai. Posisi membaca sebaiknya berhadapan dengan anak-anak, dan buku dihadapkan ke anak-anak, supaya anak-anak dapat melihat isi maupun gambar yang terdapat dalam buku tersebut. Oleh karena itu disarankan orang tua/guru untuk cukup hafal ceritanya sehingga tidak perlu melihat terus kepada buku. Bacalah cerita dengan suara yang cukup jelas didengar anak-anak. Selingi cerita dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan bahwa anak telah mengikuti cerita dengan baik. Pada setiap akhir cerita diskusikan bersama anak-anak pelajaran apa yang mereka dapatkan dari cerita tsb. Semakin menarik cara membaca guru, semakin terangsang anak untuk mendengarkan. Demikian juga, semakin tertarik mendengarkan cerita-cerita tsb. semakin cepat anak terdorong untuk belajar membaca sendiri. Untuk anak yang telah bisa membaca sendiri, memperkenalkan buku cerita bisa dilakukan memperlihatkan buku tsb. kepada mereka dengan menceritakan hal yang menarik dari buku tsb. Lalu ajaklah mereka untuk membaca sendiri buku-buku tsb. Ketika mereka mulai membaca buku, guru kadang masih diperlukan mendampingi mereka membaca. Tujuannya adalah untuk menolong mereka mengerti/mempelajari isinya secara maksimal. Selain itu kehadiran guru akan membuat anak disiplin membaca sampai akhir. Setelah membaca, sangat baik jika guru bisa berdiskusi bersama tentang isi cerita buku tsb. dan juga untuk menanyakan pelajaran apa yang mereka dapatkan dari cerita tsb. Talu tantang mereka bagaimana mereka mengaplikasikan pelajaran tsb. dalam kehidupan sehari-hari. /yo dan tr ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR MEMILIH BUKU BACAAN YANG BAIK UNTUK ANAK ---------------------------------------- Beberapa ciri buku bacaan yang baik untuk anak, diantaranya: 1. Mengajarkan prinsip hidup yang sesuai dengan prinsip Firman Tuhan (tidak bertentangan dengan prinsip iman Kristen). 2. Menggunakan bahasa anak yang sederhana dan mudah dimengerti. 3. Selain mengajarkan nilai-nilai hidup juga mendorong anak untuk mengaplikasikan dengan benar dalam kehidupan nyata. 4. Memperkuat nilai-nilai moralitas dan etika yang baik. 5. Membantu anak mengembangkan wawasan yang lebih luas. 6. Memberi nilai hiburan yang sehat. 7. Mengembangkan daya imajinasi anak tanpa menyangkali dunia realita yang ada. 8. Meningkatkan rasa kasih kepada kemanusiaan tanpa membedakan ras/ suku/warna kulit/budaya. 9. Mendorong anak untuk mencintai dan menghargai hidup. Sementara itu hindarkan buku-buku bacaan yang: 1. Menentang nilai-nilai iman Kristen yang diajarkan Alkitab 2. Menekankan pada kekerasan, kejahatan, kekejaman. 3. Mengumbar nafsu kedagingan dan dosa. 4. Menantang dan melawan otoritas orang tua/guru dengan cara yang tidak baik. 5. Menyita banyak waktu anak. 6. Menghina ras/suku/warna kulit/budaya yang berbeda dengan anak. 7. Mengajarkan nilai budaya yang tidak sesuai dengan norma masyarakat setempat. 8. Mendorong anak untuk berpikir negatif tentang hidup. 9. Tidak menghargai lingkungan dan alam. 10. Terlalu banyak gambar sehingga membatasi daya imaginasi anak. ********************************************************************** o/ OPINI PENDIDIKAN - Sebuah "pilot project" TAMAN BACAAN "The Mustard Seed" - MEMILIKI MINAT BACA YANG BAIK AKAN MENOLONG ANAK BERKEMBANG LEBIH MAJU ======================================== Mengenalkan buku pada anak-anak merupakan tanggung jawab orang dewasa, khususnya orang tua dan para pendidik. Mengapa? Karena anak- anak tidak akan mencari/menginginkan buku bacaan atas keinginannya sendiri. Sering hal ini terjadi karena anak belum mengerti manfaat membaca buku atau juga karena tidak ada teladan dari orang dewasa. Namun jika orang dewasa berhasil memberi dorongan dan pengertian akan pentingnya membaca buku, maka anak akan tertarik dan mulai mencari buku. Alasan lain kenapa anak tidak menginginkan buku adalah karena harga buku sering tidak terjangkau oleh uang saku anak. Oleh karena itu untuk memungkinkan anak mencintai buku dan memiliki minat membaca, maka orang dewasa harus terlibat dengan memberi teladan dan membantu mengusahakan penyediaan buku bacaan bagi mereka. Berangkat dari alasan-alasan di atas maka Yayasan Lembaga SABDA (penyelenggara Publikasi e-BinaAnak) bekerjasama dengan beberapa rekan telah membuka sebuah "TAMAN BACAAN" yang diberi nama: "Mustard Seed" untuk menjadi sebuah "pilot project" pelayanan anak. TAMAN BACAAN ini dibuka tidak untuk suatu tujuan misi Kristen, tetapi secara murni diselenggarakan untuk menolong setiap anak yang datang (dengan tidak pandang ras/suku/agama/tingkat sosial) agar mereka belajar mencintai buku dan gemar membaca. Salah satu asumsi dasar yang mendorong berdirinya TAMAN BACAAN ini adalah bahwa jika anak mencintai buku yang baik dan memiliki minat baca yang besar maka anak akan berkembang lebih maju, baik dalam hasil sekolahnya maupun dalam menghadapi masalah-masalah hidup di masa yang akan datang. Beberapa pemikiran dasar dari asumsi di atas adalah karena melalui cerita-cerita dari buku-buku yang baik anak secara tidak langsung telah belajar: 1. Menghargai nilai etika dan moral yang luhur (baik). 2. Mengembangkan daya imaginasi yang kuat. 3. Membuka wawasan dunia yang luas dan kaya. 4. Berbagi pengalaman hidup dengan tokoh cerita. 5. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang praktis. 6. Menghargai sesama manusia. 7. Mengekspresikan emosi dan perasaan yang dimiliki. 8. Menajamkan daya ingat. 9. Mengasah intelektual. 10. Menimba pengetahuan. 11. Mempelajari estetika tulisan dan bahasa. 12. Menambah ketrampilan berbahasa Indonesia yang baik. Inilah sebagian keuntungan yang bisa didapat dari mengembangkan minat baca anak. Sebagai kesimpulan, melalui buku-buku (khususnya buku-buku cerita) kita dapat mengembangkan bukan hanya IQ anak (kecerdasan intelektual) tetapi juga EQ anak (kecerdasan emosi). Dalam penyelenggaraannya, TAMAN BACAAN "Mustard Seed" memberikan beberapa sarana, fasilitas dan kegiatan sbb.: 1. Menyediakan tempat yang nyaman untuk anak bisa datang dan bertemu dengan anak-anak lain dalam suasana keseharian, yang tidak resmi seperti di sekolah. 2. Menyediakan buku-buku yang baik untuk dipinjam dan dibaca di tempat (tidak untuk dibawa pulang). 3. Menyediakan para relawan yang pandai men"dongeng" atau membaca cerita untuk anak, lalu memberi pertanyaan-pertanyaan komprehensif untuk anak atau juga untuk mendampingi anak membaca buku. 4. Menyediakan alat-alat bantu mengajar yang lain agar anak lebih bergairah (gambar-gambar, permainan, alat tulis dll.) 5. Menyediakan para relawan yang memberikan waktu untuk berbincang- bincang dan berdiskusi dengan anak tentang hal-hal yang anak inginkan (khususnya masalah-masalah yang dihadapi). 6. Mengadakan berbagai kegiatan untuk menunjang sosialisasi anak, misalnya mengadakan acara ulang tahun atau permainan-permainan. 7. Membuat program kegiatan yang menolong anak melatih ketrampilan, misalnya menggambar, menulis, menyanyi, dll. 8. Memberikan sistem adminstrasi yang baik untuk mengajar anak disiplin. TAMAN BACAAN "Mustard Seed" ini berlokasi di sebuah kampung kecil di sebuah kota di Jawa Tengah dan telah berjalan dengan baik sejak bulan Nopember 2000. TAMAN BACAAN ini dikunjungi oleh anak-anak berusia antara 3-12 tahun, mereka adalah anak-anak dari lingkungan setempat. Dibuka dua kali seminggu antara jam 01.30 - 04.00 siang dan untuk menjadi anggota TAMAN BACAAN ini tidak dipungut bayaran (gratis). Rata-rata anak yang datang setiap pertemuan adalah 15-25 anak. Tersedia kurang lebih 300 judul buku untuk anak (baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris). Buku-buku tsb. adalah sumbangan dari beberapa orang yang percaya bahwa kegiatan seperti ini adalah kegiatan yang sangat baik untuk membangun mental dan moral generasi muda bangsa. TAMAN BACAAN "Mustard Seed" adalah sebuah "pilot project" pelayanan anak, diselenggarakan untuk membuktikan bahwa kalau kami berhasil menyelenggarakannya berarti orang lainpun bisa. Oleh karena itu kami membagikan ini dengan tujuan agar pribadi/yayasan/gereja/persekutuan terdorong untuk melakukannya juga. Pengirim: Yulia Oen dan Angela <yulia@in-christ.net> ********************************************************************** o/ SERBA-SERBI Sehubungan dengan surat pembaca pada edisi y.l. yang menanyakan tentang cerita kartun anak-anak "Crayon Shin-Chan", maka berikut ini kami kutipkan sedikit uraian untuk menjawab surat tsb. PENGARUH CRAYON SHIN-CHAN ========================= Crayon Shin-Chan (CS) adalah tokoh kartun karya seniman Yoshito Usui (42 tahun), yang menggambarkan seorang anak laki-laki Jepang bernama Shinnosuke "Shin-Chan" Nahara, umur 5 tahun, masih TK. Ia anak tunggal keluarga Nahara. Ciri khasnya: beralis tebal. Karakternya: sangat badung, konyol, penuh rasa ingin tahu. Di Indonesia, CS cepat populer melalui film serial yang diputar setiap Minggu pagi di RCTI. Buku komiknya diterbitkan oleh P.T. Indorestu Pacific. CS pertama kali muncul di majalah Manga Action di Jepang. Dalam filmnya, tokoh ini dipanggil Shin-Chan, sedangkan dalam buku komiknya, ia dipanggil Crayon. CS mempunyai hobi mengganggu orang lain dengan sifatnya yang pintar- pintar bodoh, polos, cuek. Namun imajinasi si kartunis rupanya tidak hanya sampai di situ saja. Sajian CS juga menyalurkan "pikiran kotor" pengarangnya dalam hal seks. Kenakalan CS jorok dan tak lazim dilakukan oleh anak seumurnya. Menurut Murti Bunanta, dosen Fak. Sastra UI, komik ini menipu pembacanya, karena mereka menggunakan tokoh anak kecil untuk mengungkapkan sikap dan pikiran orang dewasa yang tidak baik. Apabila kita meneliti komik ini secara rohani, maka secara tidak sadar anak-anak diperkenalkan pada roh perzinahan, percabulan dan kebodohan. Hal ini dapat terlihat dari cuplikan adegan berbau seks, kata-kata kotor, sikap kurang ajar kepada orang tua, perbuatan tidak sopan, mempermalukan diri sendiri dan sebagainya. Apabila komik ini dikonsumsi secara terus menerus, baik melalui mata dan telinga, maka lambat laun tapi pasti akan mempengaruhi hati dan pikiran anak-anak. Sehingga hal-hal yang tadinya tidak biasa maka lambat laun menjadi terbiasa, bahkan setuju untuk melakukannya. Padahal Tuhan mau agar setiap anak-anaknya menjadi umat kudus dan layak dihadapan Tuhan. Komik Crayon Shin-Chan mungkin hanya satu trend dunia yang pernah mewabah seperti hal-hal lain (Pokemon, Smack Down, dll). Iblis bisa menggunakan segala macam cara untuk menghancurkan anak-anak, remaja dan keluarga. Untuk itu apakah yang perlu kita lakukan untuk menangkal pengarauh Crayon Shin-Chan ini pada anak-anak ? 1. Beri pengertian pada anak bahwa pikiran dan mata bukanlah tong sampah, sehingga perlu diisi dengan hal-hal yang rohani. (Filipi 4:8) 2. Mintalah anak-anak lebih mengenal Tuhan dengan deka, agar memiliki kepekaan untuk memilih yang boleh dan tidak. (Roma 12:1-2) 3. Peringatkan dan beri pengertian dengan kasih pada anak-anak agar menyadari tipu daya Iblis. (Kolose 3:5-6) 4. Mintalah anak untuk menjaga pergaulan dan jangan mencobai segala sesuatu yang kelihatannya nikmat, populer dan trend tanpa menyelidiki latar belakang dan pengaruhnya lebih dulu. (1 Kor 15:33) Demikian pembahasan mengenai komik Crayon Shin-Chan, kiranya melalui pembahasan ini anda dapat memilihkan bacaan yang tepat untuk anak-anak. Bahan ini dirangkum dari: Judul Artikel : Crayon Shin-Chan : Trouble Maker Majalah : Get Fresh, Edisi 1 Tahun ke-1 2001 Penerbit : Yayasan Pelita Indonesia ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Julia <Julia@> > Saya telah mengajar sekolah minggu selama 3 tahun dan sekarang > saya dianggkat menjadi ketua Dep. Sekolah Minggu. Salah satu > tugas saya adalah membuat program Sekolah Minggu. Kapan > e-BinaAnak akan membahas tentang program Sekolah Minggu. Redaksi: Kami sudah merencanakan untuk membahas tentang Kurikulum SM pada beberapa penerbitan yang akan datang. Untuk itu harap bersabar. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaAnak ********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |