Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/295

e-BinaAnak edisi 295 (31-8-2006)

Hukum Ulangan dan Penerapannya

      
______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                           295/Agustus/2006
----------
      - SALAM DARI REDAKSI
      - ARTIKEL             : Hukum Peninjauan Kembali dan Penerapan
      - TIPS (1)            : Merencanakan Penerapan
      - TIPS (2)            : Mengevaluasi Cara Kita Mengajar
      - WARNET PENA         : Susie`s Kids
      - DARI ANDA UNTUK ANDA: Minta Informasi Kegiatan dan Buku
      - MUTIARA GURU

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================

                      -=- SALAM DARI REDAKSI -=-

  Salam,

  Sebagai seorang pengajar, tidaklah cukup bila kita mendapati bahwa
  murid-murid telah memahami apa yang telah kita sampaikan. Meskipun
  tahap memahami pelajaran adalah penting, namun jauh lebih penting
  lagi bila murid-murid tersebut mampu menerapkan apa yang telah
  mereka dapatkan. Inilah rangkaian akhir dari proses mengajar, yaitu
  meninjau ulang hal-hal yang telah disampaikan guru kepada murid-
  muridnya untuk memastikan bahwa materi yang telah disampaikan dapat
  diterapkan murid-muridnya.

  Inilah edisi terakhir dari hukum mengajar John Milton Gregory yang
  sekaligus melengkapi edisi-edisi sebelumnya. Kiranya rangkaian hukum
  mengajar yang diangkat sepanjang bulan ini dapat membantu Anda dalam
  menyampaikan pengajaran secara lebih baik. Dan kiranya murid-murid
  Anda pun dapat semakin bertumbuh, khususnya dalam pengenalan akan
  Kristus.

  Selamat melayani!

  Penyunting,
  RS Kurnia

              "... sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya
             serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal,
        dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik
      dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,"
                            (Kolose 1:10)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+1:10 >


                           -=- ARTIKEL -=-

                HUKUM PENINJAUAN KEMBALI DAN PENERAPAN
                ======================================

  Sekarang, anggap saja proses mengajar itu sudah rampung. Guru dan
  murid-muridnya telah saling bertatap muka dan melakukan tugas mereka
  bersama. Dengan memakai bahasa yang lengkap dengan segala gagasan
  dan ilustrasi, mereka telah bicara dan saling mengerti. Pengertian
  telah berpindah ke dalam pikiran para murid. Kini pengetahuan itu
  berada di dalam pikiran mereka, cukup lengkap untuk dicernakan dan
  untuk memengaruhi tindak-tanduk dan membentuk kepribadian mereka.
  Apa lagi yang dibutuhkan sekarang?

  Tugas guru mungkin sudah selesai, tetapi masih ada pekerjaan sulit
  yang harus dilakukan, mungkin yang paling sulit. Segala sesuatu yang
  telah diajarkan kini tersimpan dalam benak murid-murid itu, masih
  sebagai sesuatu yang bersifat potensial, bukan sebagai sesuatu yang
  sudah benar-benar mendarah daging. Melalui proses apakah pemikiran
  yang telah dikembangkan itu akhirnya akan tercermin dalam kebiasaan
  hidup sehari-hari? Dengan cara bagaimanakah konsepsi-konsepsi yang
  telah diperoleh murid dapat melahirkan idealisme yang tidak akan
  buyar? Tugas penyelesaian terakhir berupa hukum yang terakhir dalam
  hukum mengajar, yaitu hukum peninjauan kembali dan penerapan. Hukum
  tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. "Penyelesaian, pengujian,
  dan peneguhan pengukuhan tugas mengajar harus dilakukan dengan jalan
  peninjauan kembali dan penerapan."

  Pernyataan hukum ini meliputi tujuan-tujuan utama dari peninjauan
  kembali, yaitu (1) menyempurnakan pengetahuan, (2) mengukuhkan
  pengetahuan, dan (3) membuat pengetahuan itu menjadi siap-pakai dan
  berguna. Ketiga tujuan ini, meskipun dipisah-pisahkan secara teori,
  sesungguhnya saling berkaitan dan dicapai melalui proses yang sama.
  Betapa berharga dan pentingnya hukum peninjauan kembali ini tidak
  usah diragukan lagi. Ketika seorang guru mengajar, tidak ada waktu
  yang lebih berharga daripada waktu yang dipakai untuk tinjauan
  kembali ini. Sekiranya semua faktor lain sama, maka guru yang
  dinilai paling cakap dan sukses adalah guru yang menolong murid-
  muridnya untuk sering melakukan peninjauan kembali secara saksama
  dan menarik.

  PERATURAN PRAKTIS BAGI GURU

  Di antara peraturan praktis untuk tinjauan kembali, yang berikut
  inilah yang paling bermanfaat.

   1. Anggaplah peninjauan kembali sebagai sesuatu yang selalu dapat
      dilakukan.

   2. Sediakan waktu-waktu tertentu untuk tinjauan kembali. Tinjaulah
      kembali secara singkat pelajaran sebelumnya pada setiap
      permulaan jam pelajaran di kelas.

   3. Pada akhir tiap jam pelajaran, tengoklah kembali jalan yang
      sudah dilalui. Hampir semua pelajaran yang dilakukan dengan baik
      ditutup dengan suatu ikhtisar. Ada baiknya jika murid-murid
      mengerti bahwa mereka semua harus siap untuk sewaktu-waktu
      diminta membuat ringkasan mengenai pelajaran yang telah
      dipelajari pada akhir jam pelajaran.

   4. Sesudah lima atau enam pelajaran atau pada bagian terakhir dari
      suatu pokok atau bab pelajaran, tinjaulah kembali pelajaran itu
      mulai dari awalnya. Guru yang terbaik menyisihkan sepertiga
      waktu dari tiap jam pelajaran untuk meninjau kembali. Mungkin
      kemajuannya agak lambat, namun teratur dan mantap.

   5. Bilamana dapat menunjuk kembali kepada pelajaran terdahulu,
      manfaatkan kesempatan itu agar pengetahuan yang lama itu dapat
      dilihat kembali di bawah sorotan yang baru.

   6. Tiap pelajaran baru hendaknya sekaligus meninjau kembali dan
      menerapkan bahan pelajaran terdahulu.

   7. Tinjauan kembali yang pertama hendaknya dilakukan secepatnya.
      Kalau dapat, langsung sesudah pelajaran itu selesai.

   8. Supaya tinjauan kembali itu mudah dan cepat, guru perlu
      mengingat secara garis besar bahan apa yang sudah dipelajari,
      bagian demi bagian sehingga selalu siap dipakai. Dengan
      demikian, setiap saat ia siap untuk melakukan suatu tinjauan
      kembali mengenai bagian apa pun dari pelajaran itu. Apabila
      murid-murid melihat bahwa gurunya menganggap hal mengingat serta
      menguraikan kembali apa yang pernah dipelajari sebagai sesuatu
      yang penting, mereka sendiri pun akan ingin berbuat demikian,
      dan mereka akan senang untuk bersiap-siap menjawab tiap
      pertanyaan guru.

   9. Pertanyaan-pertanyaan baru mengenai pelajaran yang lewat,
      gambaran baru untuk pokok-pokok yang lalu, bukti-bukti baru
      untuk keterangan terdahulu, penerapan baru atas kebenaran yang
      lama, semuanya itu akan membuat murid senang untuk melihat
      kembali dengan penuh minat kepada bahan pelajaran yang lama,
      sehingga menghasilkan suatu tinjauan kembali yang efektif.

  10. Tinjauan kembali pada akhir pelajaran, yang tidak boleh
      dilupakan, harus bersifat menyeluruh, mendalam, dan benar-benar
      matang, di mana berbagai pokok pembahasan perlu dikelompokkan
      secara jelas seperti pada sebuah bagan sehingga murid itu benar-
      benar memahami dan menguasai seluruh bahan yang sudah
      dipelajarinya itu.

  11. Carilah sebanyak mungkin contoh penerapan bahan pelajaran itu.
      Setiap contoh penerapan yang telah dipikirkan meliputi suatu
      tinjauan kembali yang bermanfaat dan efektif.

  12. Jangan lupa manfaatkan pekerjaan tangan sewaktu meninjau kembali
      bahan pelajaran terdahulu.

  13. Doronglah murid untuk mengajukan pertanyaan tentang bahan
      pelajaran yang lalu. Hendaknya hal ini dilakukan sesering
      mungkin. Dengan demikian, murid-murid akan segera terbiasa untuk
      datang ke kelas dengan membawa pertanyaan yang akan ia ajukan
      serta siap dengan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan lain.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul buku   : Tujuh Hukum Mengajar
  Judul artikel: Hukum Peninjauan Kembali dan Penerapan
  Penulis      : John Milton Gregory
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang
  Halaman      : 147--148 dan 161--164


                            -=- TIPS (1)-=-

                         MERENCANAKAN PENERAPAN
                         ======================

  Penerapan pelajaran terutama berkaitan dengan tujuan guru. Dalam
  persiapan pelajaran, guru harus merencanakan untuk memenuhi
  kebutuhan khusus murid-muridnya, baik sebagai kelompok maupun
  perorangan. Untuk itu, guru harus membuat perencanaan secara saksama
  dalam menerapkan pelajaran secara pribadi, mengaitkannya dengan
  kehidupan, dan melibatkan murid-murid untuk menerapkannya pada
  pengalaman mereka sendiri.

  A. Menerapkan Pelajaran Secara Pribadi

  Penerapan didasarkan atas pengertian dan pemahaman murid akan
  kebenaran Alkitab dan kemudian mengaitkannya dengan hidup
  pribadinya. Guru memimpin murid-murid untuk menemukan penerapannya
  sendiri. Di antara prosedur khusus, hal-hal berikut ini penting
  untuk menolong membuat penerapan secara pribadi.
     - Menanyakan pertanyaan yang menyelidiki keadaan murid.
     - Menghadapkan kelas dengan pilihan-pilihan.
     - Memimpin mereka kepada kesulitan yang sesungguhnya atau yang
       khayal, yang meminta penerapan kebenaran.
     - Pusatkan perhatian kepda sikap-sikap dan aktivitas yang kurang
       pantas bagi orang Kristen.
     - Perkenankanlah murid-murid menyatakan keragu-raguan,
       ketakjuban, ketidakpercayaan, dan rasa ingin tahu tentang segi-
       segi penerapan.
     - Menolong mereka untuk menafsirkan pengalaman mereka sendiri.

  B. Kaitkan dengan Kehidupan

  Sebelum masa remaja, murid-murid hanya mempunyai daya penyamarataan
  yang terbatas. Mereka tidak bisa melihat dengan segera prinsip-
  prinsip yang mendasari ajaran Alkitab, yang berlaku untuk berbagai
  macam keadaan. Karenanya, guru harus memimpin mereka untuk bisa
  melihat hubungan-hubungan itu. Namun demikian, guru tidak bisa
  memaksakan perubahan dalam hidup mereka yang diajarnya. Mereka harus
  dihadapkan dengan firman itu dan melihat hubungannya dengan
  kebutuhan mereka sendiri, sebelum mereka siap untuk membuat
  tanggapan pribadi.

  C. Melibatkan Murid

  Belajar akan lebih efektif apabila murid-murid ikut serta melakukan
  penerapan. Kadang-kadang seluruh kelas setuju untuk memilih satu
  pola kelakuan, sikap, atau aktivitas tertentu yang mencerminkan apa
  yang ditekankan dalam pelajaran. Mereka mungkin setuju untuk
  mengikuti pola kelakuan tersebut atau beberapa gagasan selama minggu
  mendatang. Ini bisa diikuti dengan mengevaluasi hasil-hasilnya,
  ketika mengulangi pelajaran pada minggu berikutnya.

  HAL-HAL YANG DITITIKBERATKAN DALAM PENERAPAN

  Ada beberapa bidang perkembangan rohaniah di mana isi pelajaran
  harus diterapkan.

  A. Keselamatan

  Sangatlah penting bagi setiap murid untuk mengerti tanggung jawab
  pribadinya dalam membuat keputusan agar menerima Kristus. Pengajaran
  harus melatih mereka dalam kebenaran dan prosedur yang akan
  menyiapkan mereka untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat
  dan Tuhannya pribadi.

  B. Kerohanian

  Setelah pertobatan, murid itu harus diberi kesempatan untuk
  bertumbuh dalam kerohaniannya. Kehadiran yang tetap pada aktivitas
  gereja harus mendorong penyelidikan Alkitab dan doa yang sistematis.
  Pertolongan lain untuk bertumbuh dalam kasih karunia adalah melalui
  ibadat, nyanyian, dan persekutuan Kristen.

  Perkembangan kerohanian ini bertujuan agar orang dapat dewasa dalam
  Kristus. "Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
  pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
  tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus" (Efesus
  4:13). Pada waktu kenyataan Kristus meningkat oleh sebab iman, buah
  Roh (Galatia 5:22,23) akan menjadi lebih nyata juga.

  Sekolah minggu harus memberikan latihan dalam beribadat. Murid-murid
  secara perorangan atau kelas-kelas dapat merencanakan dan memimpin
  kebaktian bersama. Kegiatan ini akan meliputi pelajaran tentang
  unsur-unsur ibadat, mencari ayat-ayat Alkitab yang menyebut mengenai
  aktivitas-aktivitas dalam ibadat, dan meninjau program ibadat
  gereja. Juga diperlukan evaluasi tentang doa, nyanyian pujian, buku-
  buku ibadat, dan majalah yang akan menolong semua pengikut mengerti
  dan menghargai saat-saat ibadat.

  C. Penatalayanan

  Perkembangan kehidupan rohaniah juga melibatkan tanggung jawab
  pribadi murid dalam hal pemakaian waktu, kemampuan, dan miliknya.
  Dia harus diajar untuk mendukung seluruh program gereja dan
  menyumbangkan uangnya. Memberikan sebagian dari harta miliknya
  merupakan pengajaran yang baik. Meskipun orang tua yang menyediakan
  uang persembahannya, murid harus diajar untuk menjadi pelayan yang
  sejati. Sejauh mana jiwa pengorbanan merembes dalam seluruh anggota
  gereja, sejauh itu pula murid-murid akan belajar menjadi pelayan
  yang baik dengan memanfaatkan waktu, bakat, dan harta miliknya.

  Setiap generasi perlu dididik untuk memberi dengan murah hati,
  secara teratur, dan penuh sukacita. Murid-murid perlu diberi
  pemahaman tentang tujuan mereka memberi, dan mengapa mereka harus
  memberi. Hal ini akan mendorong mereka untuk melaksanakan
  penatalayanan Kristen.

  Bahan diedit dari sumber
  Judul buku: Teknik Mengajar
  Penulis   : Clarence H. Benson
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang 1980
  Halaman   : 98--100


                           -=- TIPS (2) -=-

                    MENGEVALUASI CARA KITA MENGAJAR
                    ===============================

  Evaluasi adalah proses penentuan seberapa jauh kita telah mencapai
  tujuan-tujuan kita. Untuk mengevaluasi, pertama kita harus
  menganggap bahwa kita telah menentukan tujuan-tujuan. Dan kedua,
  kita harus mengakui bahwa ada beberapa tujuan yang tidak dapat
  diukur secara objektif. Tujuan-tujuan ini sebagian besar adalah
  tujuan-tujuan yang sebenarnya dari pertumbuhan rohani dan perilaku.

  Saran yang baik untuk evaluasi mengajar terdapat di buku yang
  ditulis oleh Rozell, "Talks in Sunday School Teaching". Dia
  menyarankan para guru untuk bertanya pada diri mereka sendiri.

  1. Apakah kelas tersebut bertumbuh dalam kehadirannya?
  2. Apakah murid-murid bertumbuh dalam berpartisipasi pada saat
     diajar?
  3. Apakah antusiasme kelas tersebut bertumbuh saat mempelajari
     Alkitab?
  4. Apakah anggota kelas tersebut bertumbuh dalam membuat pilihan-
     pilihan yang baik dalam keyakinan Kristiani mereka?
  5. Apakah murid-murid mengubah murid yang lainnya daripada diubah
     oleh murid lainnya?

  Perhatikan bahwa prinsip umum yang terlibat dalam pertanyaan-
  pertanyaan ini adalah masalah pertumbuhan dan perubahan.

  Ada tiga jenis evaluasi yang seharusnya dipertimbangkan oleh guru-
  guru Kristen: tes tertulis, pengamatan (observasi), dan dokumen/
  riwayat.

  EVALUASI MELALUI TES TERTULIS

  Salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi adalah
  pengukuran melalui tes/ujian. Tes memberikan informasi kepada guru
  tentang seberapa baiknya murid-murid telah mendapatkan pengetahuan
  melalui pengajaran yang diberikan. Tes adalah alat untuk
  mengevaluasi murid yang memiliki berbagai bentuk dasar.

  Jenis-Jenis Tes Tertulis
  -------------------------

  1. Tes Pilihan Ganda
     Tes pilihan ganda adalah tes di mana murid-murid membaca
     pertanyaan dan kemudian memilih jawaban mereka dari daftar
     pilihan (biasanya empat) yang disediakan oleh guru dalam
     pertanyaan tersebut.

  2. Tes Melengkapi
     Tes ini berbentuk pernyataan, namun tanpa menyertakan bagian yang
     penting, dan mengganti bagian tersebut dengan titik-titik atau
     spasi kosong. Tugas murid adalah mengisi kalimat atau kata yang
     tidak ada.

  3. Tes Benar-Salah
     Tes Benar-Salah adalah tes di mana terdapat sebuah pernyataan
     dan murid-murid menunjukkan dengan memberi tanda bahwa pernyataan
     tersebut benar atau salah.

  4. Tes Menjodohkan
     Seperti tes pilihan ganda, tes menjodohkan memberikan materi
     tes secara lengkap. Tugas murid adalah menjodohkan/mencocokkan/
     memasangkan kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang ada dengan
     kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang berhubungan.

     Dalam menggunakan tes menjodohkan ini, guru harus memerhatikan
     peraturan-peraturan berikut ini.
     - Setiap daftar harus berorientasi hanya pada satu subjek.
       Contohnya, daftar tersebut berhubungan dengan nama-nama orang
       atau informasi mengenai tanggal, namun bukan kombinasi tanggal
       dan nama dalam satu rangkaian.
     - Batasi jumlah kata-kata yang dijodohkan dalam satu rangkaian
       sehingga kurang dari sepuluh kata.
     - Jumlah jawaban yang disediakan harus lebih banyak dari jumlah
       kata atau pernyataan dasar.
     - Berikan definisi dasar dengan jelas pada jawaban yang akan
       dianggap benar.

  5. Essay/Uraian
     Dalam tes uraian, murid-murid memberikan respons atas pertanyaan
     dengan menuliskan jawaban yang menggunakan kata-kata mereka
     sendiri. Tes ini memberi kebebasan bagi murid untuk menunjukkan
     pengetahuan pribadi mereka tentang subjek pertanyaan. Proses
     penilaian subjektif semata dan membutuhkan waktu yang lebih
     banyak daripada waktu rata-rata pada tes objektif. Berikut ini
     contoh pertanyaan uraian.

       Tulislah dalam satu paragraf yang menjelaskan bagaimana
       seseorang menjadi seorang Kristen. Pertegas jawabanmu dengan
       ayat-ayat dalam Alkitab. (Kalian boleh menggunakan Alkitab
       dalam menjawab pertanyaan ini.)

     Dalam menyiapkan sebuah tes uraian, perhatikan panduan-panduan
     berikut ini.
     - Buatlah pertanyaan sespesifik mungkin sehingga jawaban murid-
       murid dapat dievaluasi secara khusus.
     - Sediakan waktu yang cukup bagi murid untuk menjawab pertanyaan-
       pertanyaan yang ada.

  EVALUASI MELALUI OBSERVASI/PENGAMATAN/PERHATIAN

  Seperti yang sudah diindikasikan, evaluasi lebih dari sekadar
  pengukuran dalam bentuk tes tertulis. Jika belajar adalah untuk
  menghasilkan perubahan, maka perubahan yang terlihat dalam kehidupan
  murid tersebut adalah salah satu indikasi komunikasi yang efektif
  dari guru kepada murid.

  Sebagian besar evaluasi melalui observasi berhubungan dengan
  pengaruh subjektif yang diterima oleh guru ketika dia ada bersama-
  sama dengan seorang murid. Pengaruh ini menyangkut sikap dan
  perilaku, demikian pula pengaruh yang disamaratakan menyangkut
  pengetahuan dan pemahaman.

  Ada juga suatu pendekatan yang lebih formal terhadap observasi.
  Dalam pendekatan ini, guru membuat perkembangan atau perubahan. Dia
  akan lebih senang melihat dan kemudian mencari, untuk mengamati
  murid-murid dalam situasi di mana perubahan seperti itu mungkin
  dipakai untuk menunjukkan dirinya sendiri.

  EVALUASI MELALUI RIWAYAT/DOKUMEN

  Guru yang memerhatikan kemajuan murid-muridnya akan merasakan
  pentingnya sistem dokumen/riwayat. Dokumen/riwayat yang baik
  menyangkut lebih dari sekadar kehadiran. Dokumen/riwayat ini
  menyertakan hal-hal seperti apa saja yang sudah dicapai oleh murid-
  murid di kelas itu, minat pribadi, dan indikasi-indikasi pertumbuhan
  rohani. Beberapa informasi dapat diterjemahkan ke dalam bentuk
  grafik dan perkembangan murid digrafikkan menurut satu periode
  waktu.

  Dokumen harus praktis.
  ----------------------
  Kepraktisan menyangkut penentuan standar sistem dokumen yang mudah
  dipahami dan memudahkan siapa saja yang menggunakannya. Bentuk
  dokumen itu bisa saja sederhana, namun harus menyediakan informasi
  yang diinginkan dengan cara yang mudah dibaca. Untuk dokumen pribadi
  guru, disarankan berupa sebuah buku catatan atau kartu indeks.
  Beberapa penerbit buku-buku sekolah minggu menyediakan buku catatan
  atau kartu indeks ini.

  Dokumen harus selalu memberikan informasi terbaru.
  --------------------------------------------------
  Jika suatu dokumen itu banyak yang kosong, akan sangat sulit untuk
  memasukkan data-data yang terlewatkan. Cara yang terbaik adalah
  memasukkan data secara teratur, segera setelah kelas selesai.

  Dokumen harus mudah didapatkan.
  -------------------------------
  Dokumen akan memiliki nilai guna yang kecil bila hanya disimpan dan
  tidak digunakan. Buatlah agar dokumen mudah didapatkan sehingga
  dapat mendukung penggunaanya. Hal ini berkenaan dengan dokumen
  sekolah minggu secara umum maupun dokumen guru.

  Sumber diterjemahkan dari:
  Judul buku   : Understanding Teaching
  Judul artikel: Evaluating Our Teaching
  Penulis      : Kenneth O. Gangel, Ph.D
  Penerbit     : Evangelical Training Association
  Halaman      : 87--92


                         -=- WARNET PENA -=-

                            SUSIE`S KIDS
                            ============
              http://www.fun4susieskids.com/index.html

  Sedang pusing memikirkan aktivitas permainan untuk anak-anak sekolah
  minggu Anda? Sedang membutuhkan ide-ide baru agar suasana sekolah
  minggu tidak membosankan? Kunjungi saja situs Susie`s Kids. Susie`s
  Kids menawarkan newsletter gratis yang berisi ide-ide seputar
  permainan, aktivitas, atau keterampilan untuk anak-anak yang bisa
  Anda dapatkan dengan berlangganan. Selain itu, setiap bulannya situs
  ini juga menampilkan Free Idea of the Month di mana anggota yang
  mendaftar akan mendapat prioritas pemberitahuan dan akses untuk
  melihatnya. Meski demikian, produk utama yang ditawarkan oleh
  Susie`s Kids pada dasarnya adalah buku-buku mereka. Untuk
  mendapatkannya, masuki saja menu Books untuk melihat buku apa saja
  yang bisa kita pesan. Klik juga menu Complete List of Offerings
  untuk melihat secara lengkap daftar produk-produk yang mereka
  tawarkan, baik yang gratis maupun yang berbayar. Selamat berkunjung!

  [Sumber: Publikasi ICW Edisi 1072, 2006
   Arsip : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1072/ ]


                     -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=-

  Dari: Ny.Tantri Anggraini Makalew <v_anggraini01(at)xxxx>
  >Shallom, perkenalkan nama saya tantri dan saya mengajar di
  >pelayanan anak sekolah minggu di gereja GPIB "IMMANUEL" Bekasi,
  >saya ingin sekali mendapatkan informasi seputar sekolah minggu,
  >baik berupa seminar ataupun buku-buku, bisa saya mendapatkan email
  >jawaban dari redaksi? dan berapa lama akan dijawab? apakah
  >dikenakan biaya? sebelum dan sesudahnya terima kasih, saya tunggu
  >jawabannya, TUHAN MEMBERKATI

  Redaksi:
  Untuk mendapatkan informasi seputar pelayanan sekolah minggu,
  silakan kunjungi situs PEPAK di bagian info yang dapat Anda akses
  di: ==> http://pepak.sabda.org/info/

  Sedangkan info buku-buku apa saja yang dapat dipakai untuk menambah
  wawasan dan kemampuan dalam mengajar/pelayanan bisa dilihat
  daftarnya di: ==> http://pepak.sabda.org/sumber/


                         -=- MUTIARA GURU -=-

                    Rencana pelajaran harian saya:
          Hari ini saya akan mengingat masa muda saya sendiri
        dan banyaknya pelajaran yang saya peroleh dari masa itu.


----------------------------------------------------------------------
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org