Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/296

e-BinaAnak edisi 296 (7-9-2006)

Pendidikan

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                         296/September/2006
----------
    - SALAM DARI REDAKSI
    - ARTIKEL (1)         : Kepentingan Pendidikan Anak
    - ARTIKEL (2)         : Pendidikan Bagi Generasi Penerus Gereja
    - WARNET PENA         : Sekolah Minggu - Pemudakristen.com
    - DARI ANDA UNTUK ANDA: Workshop dari Lembaga Penelitian Atmajaya
    - MUTIARA GURU

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================

                      -=- SALAM DARI REDAKSI -=-

  Salam damai dalam Kristus,

  Tidak sedikit yang berpendapat bahwa sekolah minggu adalah tempat
  untuk beribadah saja. Kegiatan yang ada di dalamnya adalah untuk
  menjalankan kewajiban ibadah tersebut. Benarkah sekolah minggu hanya
  sebatas itu?

  Sesungguhnya, pelayanan sekolah minggu bukan hanya sekedar ibadah
  untuk anak saja. Banyak bidang pelayanan yang sebenarnya ada di
  balik organisasi sekolah minggu. Bulan ini kita akan melihat empat
  bidang pelayanan yang tercakup dalam pelayanan sekolah minggu,
  yaitu:
         1. Pendidikan
         2. Penginjilan
         3. Bimbingan/Konseling
         4. Musik

  Nah, empat bidang ini akan kita bahas berturut-turut sebagai tema
  e-BinaAnak bulan September ini. Untuk minggu pertama September ini,
  bidang yang akan kita bahas adalah tentang pendidikan. Melalui
  sajian ini, kami berharap kita bisa melihat bahwa sekolah minggu
  tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai sarana
  pendidikan bagi mereka.

  Selamat membaca!

  Redaksi e-BinaAnak,
  Davida

        "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
          maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang
                  dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+22:6 >


                         -=- ARTIKEL (1) -=-

                     KEPENTINGAN PENDIDIKAN ANAK
                     ===========================

  Apabila kita memerhatikan cara kerja seorang tukang kebun yang
  sedang menanam sebuah pohon, kita akan menemui sebuah metode
  "pertumbuhan" dalam kehidupan manusia. Seorang tukang kebun tidak
  bisa mengadakan sebuah biji, tetapi ia tahu hukum "pertumbuhan".
  Pekerjaannya adalah mengerat, menyiram, mengatur, dan memberi pupuk
  agar biji yang kecil itu bertumbuh menjadi sebuah pohon yang rimbun
  daunnya dan lebat buahnya. Pertumbuhan seorang anak juga bagaikan
  sekuntum bunga, yang di dalamnya mengandung suatu kekuatan atau
  kemampuan yang dapat digali. Jika kita ingin kehidupan yang mungil
  ini bertumbuh, kita harus mendidik mereka dengan baik.

  PENDIDIKAN DALAM ALKITAB

  Ayat-Ayat dalam Perjanjian Lama
  -------------------------------
  Dalam Perjanjian Lama ditegaskan bahwa tanggung jawab orang tua
  adalah mendidik anak-anaknya dengan tekun (Ulangan 6:6-7), mendidik
  anak-anaknya untuk dapat mengenal perintah/taurat Allah (Mazmur
  78:5, 6), mendidiknya di jalan yang benar (Amsal 22:6), dan menjawab
  pertanyaan seorang anak dengan tepat (Keluaran 12:26,27, 13:8).
  Mendidik anak adalah suatu keharusan karena anak merupakan warisan
  Allah kepada orang tua (Mazmur 127:3), bahkan bila perlu mereka
  diizinkan mendidik anak dengan memberikan hukuman jasmani (Amsal
  22:15, 19:18, 23:13-14, 29:15,19). Beberapa ayat Alkitab ini
  membuktikan bahwa bangsa Israel pada zaman Perjanjian Lama sangat
  mementingkan pendidikan terhadap anak.

  Ayat-Ayat dalam Perjanjian Baru
  -------------------------------
  Yesus sedikit pun tidak memandang rendah seorang anak. Banyak ayat
  yang membuktikan bahwa Yesus sangat mengasihi anak-anak, misalnya:
  Markus 9:36,37, 10:13-16; Matius 11:16-17, 18:3-10, 19:13-15, 21:15-
  16; Lukas 18:15-17, dll. Di tengah-tengah kesibukan-Nya, Yesus belum
  pernah menolak kehadiran anak-anak, dengan rela Ia mendekati mereka,
  memenuhi kebutuhan mereka, bahkan memberkati mereka.

  Dalam tradisi Perjanjian Baru, pendidikan terhadap anak, merupakan
  tanggung jawab orang tua. Dalam Kolose 3:21 dan Efesus 6:4
  disebutkan bahwa orang tua harus mendidik anak dalam ajaran firman
  Allah. Kewajiban orang tua dalam mendidik anak adalah memelihara
  mereka, mencukupi kebutuhan materi dan emosi mereka, serta
  menasihati mereka agar bertumbuh.

  PENGARUH DARI LINGKUNGAN AGAMA

  1. Anak-anak membutuhkan bantuan orang lain di bidang pertumbuhan
     moral dan kerohanian. Sejak kecil mereka sudah dapat dididik
     untuk memiliki standar pemikiran dan konsep moral, tetapi di
     bidang rohani perlu dibantu agar mereka bisa bertumbuh.

  2. Sejak dini anak-anak sudah dibuai dalam suasana kehangatan.
     Pendidik dan orang tua harus memberikan suasana hangat dan kasih
     sehingga membantu mereka merasakan kasih Allah dan hidup saling
     mengasihi dengan sesama orang Kristen.

  3. Sedini mungkin orang tua sebaiknya menyekolahkan anak di sekolah
     Kristen atau membawa mereka ke sekolah minggu karena didikan
     firman Tuhan dapat membentuk mereka memiliki suatu konsep hidup
     dan karakter yang sempurna. Meskipun hanya satu jam seminggu,
     namun pendidikan di sekolah minggu dapat menjadi salah satu
     bagian yang teramat penting dalam kehidupan mereka. Menyediakan
     suasana rohani yang indah dapat memengaruhi kehidupan anak
     sehingga sejak kecil mereka senang dan merindukan kebenaran
     Tuhan.

  DASAR KONSEP NILAI

  Pepatah orang Tiongkok mengatakan, "Usia tiga tahun menentukan usia
  delapan puluh." Pepatah lain juga mengatakan, "Di usia tiga tahun
  melihat kedewasaan, di usia tujuh tahun melihat usia tua." Artinya
  ialah segala sesuatu yang diterima pada masa kanak-kanak akan
  menentukan gaya hidupnya kelak di kemudian hari. Kehidupan masa
  kanak-kanak dapat menjadi model kehidupan masa depannya. Masa awal
  kehidupan anak adalah masa yang sangat penting; oleh sebab itu,
  harus ditetapkan suatu dasar yang kuat dan baik. Kehidupan pada usia
  lima tahun dalam masa prasekolah adalah sebagai berikut.

  1. Masa penentuan dasar
     Masa yang terpenting dalam kehidupan seseorang ditentukan pada
     masa pertumbuhan dan perubahannya sejak lahir hingga saat masuk
     sekolah.

  2. Masa perkembangan karakter
     Dasar karakter dan sifat seseorang terbentuk pada usia lima tahun
     pertama.

  3. Masa belajar
     Masa kanak-kanak adalah masa belajar yang berharga. Dalam tahun-
     tahun itu mereka banyak belajar tentang arti pertumbuhan hidup.

  Seorang filsuf bernama Rousseau berkata, "Sebelum masuk dunia
  sekolah, karakter/sifat anak pada usia enam tahun sudah hampir
  terbentuk." Socrates mengatakan bahwa dalam suatu pekerjaan, saat
  awal merupakan yang terpenting; pandangan ini benar dan sesuai
  dengan hidup bayi dan anak. Perkataan tokoh-tokoh ini mengingatkan
  kita bahwa jika kita ingin membimbing dan mendidik anak-anak agar
  memiliki karakter yang indah, kita harus memerhatikan perkembangan
  perilaku mereka di masa prasekolah, sebagaimana ucapan yang
  mengatakan, "Permulaan yang baik merupakan separuh dari
  keberhasilan." Orang tua harus sabar mendidik anak agar dapat
  melaksanakan kewajiban yang agung ini.

  SUMBANGSIH DARI ILMU JIWA

  Para ahli psikoanalisis berpendapat bahwa segala pengalaman di masa
  kanak-kanak akan menentukan perkembangan karakter mereka. Jadi,
  ketika seorang mengalami masalah kejiwaan, cara membimbingnya ialah
  dengan menyelidiki pengalaman di masa kanak-kanaknya. Jikalau anak-
  anak memperoleh pendidikan yang tepat dan dibina dalam suatu konsep
  nilai yang tepat, pengaruh yang baik ini akan terus berlanjut hingga
  dewasa.

  Dalam ilmu jiwa behaviorisme (behavior psychology) ditegaskan betapa
  pentingnya peran lingkungan. John B. Watson berpendapat, "Berikan
  kepada saya dua belas anak yang sehat, mereka akan saya didik sesuai
  dengan keinginan saya, dan saya yakin dapat membentuk mereka dan
  menjadikan mereka seorang dokter, ahli hukum, seniman, pedagang,
  pemimpin. Sekalipun mereka adalah pengemis dan pencuri, tanpa
  menghiraukan apa dan bagaimana bakat mereka, serta hobi, sifat,
  kekuatan, jabatan, dan kebangsaan dari nenek moyang mereka."

  Seorang filsuf dari Inggris, John Locke, juga berpendapat bahwa
  pendidikan di masa kanak-kanak sangat penting. Ia mengakui bahwa
  setiap orang memiliki temperamen yang khusus, tetapi lingkungan
  tetaplah yang membentuk jiwa. Masa bayi adalah yang paling mudah
  dibentuk sesuai dengan keinginan kita. John Locke menegaskan bahwa
  jiwa anak itu bagaikan selembar kertas putih yang menanti orang
  dewasa untuk mengisinya. Pendapat John Locke ini sudah tentu tidak
  sepenuhnya dapat diterima, walaupun ada kebenarannya. Pengalaman di
  masa kanak-kanak akan sangat memengaruhi kehidupan seseorang; oleh
  karena itu, pendidikan di masa kanak-kanak tidak boleh diremehkan.

  PENTINGNYA PENDIDIKAN DI SEKOLAH MINGGU

  Di sekolah minggu, anak tidak memiliki waktu yang cukup panjang,
  akan tetapi jika guru sekolah minggu dapat mengembangkan pendidikan
  agama secara sistematis, dampaknya akan sangat memengaruhi
  kehidupan anak itu.

  Nilai dari Sejarah
  ------------------
  Kehadiran sekolah minggu sampai sekarang merupakan visi dan beban
  dari seorang wartawan Inggris bernama Robert Raikes. Beliau melihat
  kebobrokan masyarakat di Gloucester dan dengan menyadari kebutuhan
  masyarakat akan kehidupan rohani, dimulailah gerakan sekolah minggu
  yang mulia itu. Pada hari Minggu, anak-anak pengangguran yang sedang
  melakukan kejahatan di jalan-jalan dikumpulkan ke dalam sebuah rumah
  seorang Kristen dan kepada mereka diajarkan Alkitab.

  Pada tahun 1780, sekolah minggu yang pertama dimulai dengan
  mengajarkan agama agar anak-anak itu dapat mengecap pendidikan, dan
  yang lebih penting dari itu adalah kelakuan dan kehidupan mereka
  mengalami perubahan yang baik. Sekolah minggu kemudian tersebar ke
  seluruh Inggris, juga dengan cepat tersebar ke seluruh dunia.
  Khususnya di Amerika Serikat, sekolah minggu mengalami perkembangan
  yang sangat pesat dan itu disebabkan banyaknya tokoh yang ikut
  mengembangkan sekolah minggu, seperti Stephen Paxson. Karena melalui
  sekolah minggu ia memperoleh keselamatan, ia kemudian mendirikan
  sekolah minggu di mana-mana, bahkan sampai lebih dari seribu. Dewasa
  ini sekolah minggu bukan saja menyelidiki Alkitab, tetapi juga
  membimbing orang untuk membawa jiwa yang baru.

  Gereja melalui sekolah minggu bertumbuh dengan pesat. Apalagi
  di gereja, sekolah minggu memang mempunyai fungsi tersendiri yang
  tidak dapat diabaikan. Amanat dari sekolah minggu ialah menjalankan
  Amanat Agung Tuhan Yesus yang tercantum dalam Injil Matius 28:19,
  20:
     "... karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
     baptiskan mereka dalam nama Allah Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
     dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
     Kuperintahkan kepadamu .... Aku akan menyertai kamu senantiasa
     sampai kepada akhir zaman."

  Pengaruh
  --------
  Seorang bapak sekolah minggu bernama Dr. J.N. Frost berkata,
     "Pekerjaan sekolah minggu adalah mengajar Alkitab, menanamkan
     firman Allah ke dalam jiwa anak yang mungil. Di sekolah minggu
     setiap detik merupakan pengalaman yang berharga bagi anak-anak."
  Oleh karena itu, sekolah minggu menjadi bagian yang penting bagi
  gereja untuk mendidik anak. Ny. Myrtle Owens Looney berkata,
     "Anak-anak perlu menjadi orang Kristen, bahkan harus bertekad
     untuk meneladani Yesus, dan untuk ini, mereka harus bertobat,
     mengenal, dan menerima Yesus."
  Beberapa ahli pendidikan anak mengatakan bahwa pada masa itu banyak
  anak belajar di sekolah minggu dalam waktu singkat. Karena itu,
  gereja harus menyediakan lingkungan yang baik bagi sekolah minggu,
  Alkitab harus menjadi bahan utama dalam mengajar anak. Gereja harus
  menerima kehadiran anak-anak karena mereka merupakan motor gereja
  yang akan datang, selain merupakan kekuatan yang tersembunyi bagi
  pertumbuhan gereja. Jelaslah pekerjaan dan pengajaran di sekolah
  minggu mempunyai pengaruh yang besar; oleh sebab itu, kita harus
  sedini mungkin membina anak-anak untuk mengenal Allah, berkenalan
  dengan Injil, mengenal pengajaran Alkitab, agar benih Injil dapat
  berakar ke bawah dan berbuah ke atas. Orang tua yang bijak harus
  cepat memanfaatkan kesempatan ketika anak-anak masih menurut untuk
  membawanya ke sekolah minggu, supaya mereka dibimbing. Guru sekolah
  minggu yang bijak harus memanfaatkan kesempatan untuk mengajar
  firman Allah dengan setia, seperti Lois dan Eunike, nenek dan ibu
  Timotius, yang menanamkan firman Allah di hati Timotius yang masih
  kecil.

  Amsal berkata, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut
  baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak menyimpang dari pada
  jalan itu" (Amsal 22:6).

  Bahan diedit dari:
  Judul buku: Menerobos Dunia Anak
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1993
  Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani
  Halaman   : 6--9 dan 13--15


                         -=- ARTIKEL (2) -=-

               PENDIDIKAN BAGI GENERASI PENERUS GEREJA
               =======================================

  "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada
  masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu" (Amsal
  22:6). "Orang muda" yang disebut dalam ayat tersebut bisa mencakup
  baik anak-anak maupun remaja/pemuda dan ini merupakan nasihat dan
  janji yang amat penting!

  Anak-anak adalah harapan bagi masa yang akan datang dan pemuda
  adalah secercah sinar bagi hari esok. Bila gereja melalaikan
  pelayanan pendidikan bagi anak-anak, remaja/pemuda, gereja pasti
  akan kekurangan generasi penerus.

  Pada umumnya, gereja-gereja injili memiliki kelas-kelas sekolah
  minggu bagi anak-anak, juga persekutuan remaja/pemuda. Namun sayang,
  tidak semua pemimpin gereja ataupun guru-guru sekolah minggu
  menyadari akan nilai pendidikan bagi generasi penerus.

  DITINJAU DARI SEGI KEJIWAAN

  1. Apa yang dialami seorang anak akan berpengaruh seumur hidupnya.
     Golongan "Psikoanalisis" berpendapat bahwa pukulan berat yang
     dialami seseorang pada masa kecilnya dapat memengaruhi kejiwaan
     dan hidupnya pada masa dewasa. Golongan "Behavioris" juga
     menegaskan bahwa lingkungan hidup seseorang pada masa kecilnya
     mempunyai pengaruh yang amat besar.

  2. Kepribadian seorang anak akan mudah dibentuk pada usia dini.
     Masa kanak-kanak memang bersifat lentur, mudah dibentuk.
     Lingkungan, masyarakat, kebudayaan, pendidikan, dan sebagainya
     dapat memberikan pengaruh secara langsung atau mengubah
     kepribadian dan tingkah laku seseorang. Sebab itu, amatlah
     penting bagi seorang guru untuk sedini mungkin membentuk muridnya
     dengan kebenaran, supaya sejak kecil teladan hidup Kristus sudah
     bertunas dan bertumbuh dalam hatinya.

  3. Semua segi perkembangan seorang anak perlu mendapatkan pembinaan.
     Masa kanak-kanak sampai masa remaja merupakan masa perkembangan
     yang paling penting dalam hidup seseorang. Apabila keluarga dan
     gereja dapat mendidik mereka dengan baik, mereka pasti dapat
     bertumbuh dengan wajar dan baik secara jasmani, mental,
     kepribadian, emosi, pergaulan maupun kerohanian.

  4. Kanak-kanak bagaikan selembar kertas putih, yang menunggu orang
     dewasa untuk mengisinya. Itulah sepatah kata yang termasyhur dari
     John Locke, pencetus teori "Tabularasa". Ia berpendapat ketika
     manusia dilahirkan pikirannya seperti selembar kertas yang putih
     bersih, segala kesan yang diperoleh kemudian melalui sentuhan
     pancaindera, akan secara bertahap mengisi rasa ingin tahunya,
     khususnya mengenai inti kehidupan manusia yang harus ia ketahui.

  5. Gereja harus dapat melengkapi bimbingan yang tidak diperoleh
     dalam keluarga. Sebenarnya pendidikan generasi penerus adalah
     kewajiban orang tua, akan tetapi pada masa kini banyak keluarga
     yang telah kehilangan fungsi pendidikannya sehingga pelayanan
     pendidikan di gereja diharapkan dapat menolong dan memenuhi
     kekurangan yang terjadi dalam pendidikan keluarga.

  DITINJAU DARI SEGI KEROHANIAN

  1. Hati seorang anak di hadapan Tuhan adalah murni dan terbuka.
     Pada umumnya, seorang anak tidak memerlukan perdebatan untuk
     membuktikan keberadaan Allah; mereka mudah percaya. Pemikiran apa
     pun yang disalurkan orang dewasa semuanya dapat memengaruhi
     mereka. Oleh sebab itu, baik anak-anak maupun remaja/pemuda
     adalah objek penginjilan yang paling baik.

  2. Menerima Tuhan pada masa kanak-kanak, berarti sepanjang hidupnya
     bisa dipakai oleh Tuhan. Pendidikan kanak-kanak dan remaja/pemuda
     merupakan hal yang berharga karena mereka memiliki jangka waktu
     yang lebih panjang dalam hidupnya untuk dipakai Tuhan,
     dibandingkan dengan mereka yang setelah dewasa baru percaya
     Tuhan.

  3. Daya ingat anak-anak yang sangat kuat merupakan masa terbaik
     untuk menghafal ayat Alkitab. Meskipun daya pikir dan pengalaman
     hidup orang dewasa lebih kuat dan dapat menolong mereka untuk
     menghafal ayat Alkitab, namun ayat yang dihafalkan pada masa
     anak-anak dan remaja dapat diingat dalam jangka waktu yang lama
     bahkan lebih efisien sehingga ayat-ayat tersebut dapat berfungsi
     pada saat-saat penting dalam hidupnya.

  4. Pembinaan karakter orang Kristen dapat berakar semakin mendalam
     pada usia dini. Karakter dan tingkah laku yang baik harus
     dimiliki oleh orang Kristen, dengan membinanya sejak dini, hal
     itu dapat berakar semakin dalam dan tidak mudah berubah.

  5. Iman anak-anak itu murni, mereka merupakan utusan Injil yang
     baik. Jangan meremehkan potensi anak-anak dan remaja/pemuda;
     mereka dapat membawa orang tua dan teman untuk mendengarkan
     Injil.

  DITINJAU DARI SEGI PERTUMBUHAN GEREJA

  1. Mendidik generasi penerus merupakan cara pertumbuhan gereja yang
     terbaik. Ada tiga macam pertumbuhan gereja:
     a. pertumbuhan secara transmigrasi, yaitu anggota gereja mutasi;
     b. pertumbuhan melalui penginjilan, yaitu pertambahan anggota
        gereja yang baru percaya dan bertobat;
     c. pertumbuhan secara alamiah, yaitu anak-anak anggota gereja
        yang dididik sejak kecil dan kemudian menjadi umat percaya.
     Mendidik anak-anak dan remaja/pemuda sebagai generasi penerus
     akan dapat menjamin pertumbuhan gereja secara alamiah. Demikian
     juga orang tua Kristen hendaknya memberikan kesempatan bagi
     generasi penerus untuk dapat bertumbuh dalam keluarga Kristen
     yang baik.

  2. Dapat memenangkan anak juga berarti memiliki kesempatan besar
     untuk memenangkan orang tuanya. Banyak kesaksian membuktikan
     bagaimana anak-anak dan remaja/pemuda memengaruhi orang tuanya
     untuk percaya kepada Tuhan. Ron Boldman adalah seorang pendeta
     dari "Calvary Chapel", salah satu gereja yang berkembang pesat di
     Amerika. Setelah menyelesaikan pendidikan teologi, Ron pergi
     memberitakan Injil dan mendirikan gereja; dalam beberapa tahun
     yang singkat, jumlah orang yang menghadiri kebaktian meningkat
     dengan pesat.

     Menurut catatan statistik, pada tahun 1973 jumlah orang yang
     menghadiri kebaktian rata-rata adalah 135 orang, sampai tahun
     1977 jumlahnya telah meningkat mencapai rata-rata 1.325 orang.
     Pendeta yang dipakai secara besar-besaran oleh Tuhan itu adalah
     hasil usaha dari Erick Boldman, yaitu anaknya yang berusia empat
     tahun, yang telah membawanya mengikuti sekolah minggu orang
     dewasa. Masih banyak contoh lainnya. Banyak anak juga telah
     berhasil memengaruhi orang tua mereka yang mundur dan tawar hati
     untuk kembali mengasihi Tuhan.

  3. Membina generasi penerus berarti juga membina pemimpin-pemimpin
     gereja di masa yang akan datang. Jikalau sekolah minggu berhasil
     membina kerohanian generasi penerus dengan baik, itu berarti
     sekolah minggu telah melatih dan mempersiapkan para pemimpin
     gereja untuk masa yang akan datang; jadi, ini merupakan suatu
     pekerjaan yang amat besar dan bernilai!

     Kualitas pemimpin gereja di masa mendatang tergantung bagaimana
     kita mendidik mereka sekarang.

  4. Pertumbuhan gereja dalam kualitas dan kuantitas tergantung pada
     pendidikan terhadap generasi penerus. Bila pendidikan terhadap
     generasi penerus diutamakan, gereja dapat mendirikan dasar yang
     baik bagi hakekat kerohanian jemaat. Mereka tidak mudah terbawa
     arus, selain itu juga dapat memengaruhi pertumbuhan dalam
     kuantitas. Bukankah kita harus menanggung pekerjaan yang
     sedemikian berharga ini dengan segala kerelaan hati? Ya! Kita
     harus mencurahkan seluruh tenaga dan kemampuan, berani berkorban
     dan membayar harga demi mendidik generasi penerus yang setia.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Pembaruan Mengajar
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani
  Halaman   : 13--15


                         -=- WARNET PENA -=-

                SEKOLAH MINGGU - PEMUDAKRISTEN.COM
                ==================================
       http://www.pemudakristen.com/artikel/sekolah_minggu.php/

  Walaupun nama situsnya adalah Pemuda Kristen, ternyata isinya tidak
  hanya mengenai kepemudaan saja. Berbagai artikel seputar kekristenan
  ada dalam situs ini. Tidak ketinggalan artikel-artikel untuk sekolah
  minggu. Dalam kolom artikel untuk sekolah minggu ini bisa ditemukan
  artikel-artikel antara lain mengenai "Mengenal Anak", "Pengaturan
  Jadwal Guru Sekolah Minggu", dan lain sebagainya. Situs ini memiliki
  desain yang sederhana sehingga dapat diakses dengan cepat dan
  memiliki navigasi yang mudah. Selain artikel sekolah minggu, Anda
  bisa juga mendapatkan artikel lain seputar "Pengajaran", "Musik &
  Lagu", "Kesaksian", "PI", "Konsultasi", dan "Persekutuan". Selamat
  berkunjung!

  [Kiriman dari: Evie]


                     -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=-

  Dari: "Julianto Simanjuntak" <konseling_lk3(at)xxxx>
  >Lembaga Penelitian Atmajaya (LPA) menyelenggarakan Workshop dengan
  >rincian sebagai berikut:
  >
  >,1. Workshop I : MEMAHAMI ADIKSI DAN INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU
  >   Tanggal    : 12 September 2006
  >   Waktu      : Pukul 09.30 - 16.00
  >   Fasilitator: Irwanto, Ph.D
  >   Biaya      : Rp. 300.000
  >
  >,2. Workshop II: MEMAHAMI DAN MENGATASI KEKERASAN PADA ANAK
  >   Tanggal    : 26 September 2006
  >   Waktu      : Pukul 10.00 - 16.00
  >   Fasilitator: Irwanto, Ph.D
  >   Biaya      : Rp. 300.000
  >
  >Informasi dan Pendaftaran:
  >Hubungi LPA di (021) 572-7461 (Yunti/Siwi)

  Redaksi:
  Info yang dikirimkan oleh Sdr. Julianto Simanjuntak di atas kami
  ambil dari milis diskusi e-BinaGuru. Bagi yang tinggal di Jakarta
  dan berminat untuk hadir, silakan menghubungi nomor kontak yang
  sudah tersedia.

  Bagi anggota e-BinaAnak yang bisa mengikuti Workshop ini, jangan
  lupa bagi-bagi berkatnya, ya (khususnya untuk kita-kita yang ada
  di daerah). Kami tunggu oleh-oleh berkatnya.


                         -=- MUTIARA GURU -=-

               Sistem pendidikan tidak banyak berarti
      jika hanya mengajarkan anak muda bagaimana mencari nafkah
         dan tidak mengajarkan mereka bagaimana untuk hidup.


----------------------------------------------------------------------
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org