Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/300 |
|
e-BinaAnak edisi 300 (5-10-2006)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 300/Oktober/2006 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL (1) : Dasar-Dasar Alkitab dalam Pemanfaatan Alat Peraga - ARTIKEL (2) : Alat Mengajar untuk Pengungkapan - BAHAN MENGAJAR : Kenikmatan dari Ketidaksedapan - WARNET PENA : Sekolah Minggu - DARI ANDA UNTUK ANDA: Tentang Situs PEPAK - MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ====================================================================== -=- SALAM DARI REDAKSI -=- Salam kasih, Memiliki kemampuan komunikasi yang baik belum menjamin seorang guru sekolah minggu dapat berhasil dalam mengajar. Teknik-teknik mengajar dapat melengkapi guru agar dapat mengajar dengan berhasil. Sajian e-BinaAnak bulan Oktober akan mengusung tema tentang Teknik-Teknik Mengajar. Adapun topik-topik per minggu akan kami bagi sebagai berikut: 1. Alat Mengajar 2. Mengatur Pelajaran 3. Mengajarkan Pelajaran 4. Pertanyaan-Pertanyaan Sajian minggu pertama adalah tentang Alat mengajar. Alat mengajar ternyata sangat penting untuk menunjang penyampaian pelajaran dengan baik. Di dalam Alkitab, kita dapat melihat bagaimana Tuhan Yesus pun selalu memakai alat-alat mengajar untuk menyampaikan pengajarannya. Sajian kami yang lain, adalah bahan mengajar yang dapat Anda pakai sebagai sebagai contoh penggunaan alat mengajar dalam bercerita. Selamat mengajar! Redaksi e-BinaAnak, Davida "Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. ...." (Markus 4:2a) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Markus+4:2 > -=- ARTIKEL (1) -=- DASAR-DASAR ALKITAB DALAM PEMANFAATAN ALAT PERAGA ================================================= ALAT-ALAT PERAGA DALAM PERJANJIAN LAMA Tuhan selalu menggunakan alat peraga berupa media visual untuk berkomunikasi dengan umat-Nya. Dia berbicara dan pesan-Nya didokumentasikan di dalam Alkitab. Namun, Dia melakukan lebih banyak hal lagi selain berbicara. Dia juga menggunakan berbagai alat visual untuk menguatkan pesan-Nya, seperti yang dapat dilihat ketika Ia berhubungan dengan orang-orang Israel selama keluar dari Mesir dan mengembara di padang belantara. Tuhan memimpin Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Umat Israel benar-benar telah diyakinkan untuk meninggalkan Mesir, sebagian besar karena penglihatan akan kekuatan Tuhan melalui tulah dan pekerjaan malaikat maut (Keluaran 7-12). Namun, ketika orang-orang Israel ini akan melewati Laut Merah, keragu-raguan pun muncul. Selama ini, Mesir selalu mencukupi kebutuhan mereka, memberi mereka makan, dan menahan mereka. Namun sekarang, ketika orang-orang Mesir mengejar-ngejar mereka dengan penuh amarah, bagaimana mereka bisa bertahan? Di manakah Tuhan itu sekarang? Tuhan memilih menjawab mereka dengan menggunakan penglihatan--campur tangan dalam bentuk suatu mujizat. Keluaran 14 mencatat bagaimana Allah membelah Laut Merah sehingga orang-orang Israel bisa menyeberang di tanah yang kering. Ketika orang-orang Mesir mengejar mereka dengan menyeberangi dasar laut, air laut menimpa mereka, dan mereka pun mati. Bagi orang-orang Israel, ini adalah sebuah tanda kekuatan Allah yang dramatis, dan kekuatan itu ada bersama dengan mereka. Di tahun-tahun berikutnya, ketika orang-orang Israel sekali lagi siap untuk melewati aliran air (kali ini Sungai Yordan) untuk mulai menaklukkan tanah perjanjian, Tuhan menguatkan kepemimpinan Yosua dan meyakinkan mereka kembali akan penyertaan Tuhan ketika Dia membelah air sungai Yordan (Yosua 3:8-10, 14-16). Kembali Dia menguatkan firman-Nya dengan simbol-simbol yang dapat dilihat untuk membangun kepercayaan dalam hati orang-orang Israel. Tuhan tidak hanya menggunakan media visual seperti mujizat, namun juga menempatkan alat-alat lain yang lebih abadi di tengah-tengah bangsa Israel. Contohnya, Dia menobatkan para nazir Allah sebagai pengingat visual akan tujuan dan fungsi khusus bangsa Israel di dunia. Para nazir Allah itu dipilih secara sukarela dengan masa tugas meliputi jangka waktu, mulai tiga puluh hari sampai seumur hidup. Dalam jangka waktu itu, para nazir Allah harus bebas dari minuman anggur, buah anggur, dan minuman-minuman yang memabukkan. Mereka tidak boleh memotong rambut atau menyentuh orang mati. Maksud dari janji itu, yang ditetapkan Allah, adalah untuk menanggalkan keduniawian dan mengkhususkan diri bagi Allah. Para pria dan wanita yang memegang nazar itu adalah pengingat yang dapat dilihat oleh seluruh bangsa Israel, bahwa mengkhususkan diri bagi Allah adalah suatu keharusan jika Israel hendak menggenapi takdirnya di dunia (Bil. 6:1-15; Hak. 13:5,14: 1Sam. 1:11; Luk. 1:15). Jumbai-jumbai juga merupakan jenis lain dari bentuk penglihatan. Bilangan 15:37-40 mencatat perintah Allah supaya orang-orang Israel menaruh jumbai-jumbai di ujung pakaian mereka sebagai suatu tanda yang mengingatkan mereka akan perintah Allah dan pentingnya mematuhi perintah itu. Penglihatan itu membuat mereka sulit untuk melupakan kewajiban mereka. Perjamuan juga merupakan alat untuk mengingat. Pada Perjamuan yang Terakhir, Tuhan memerintahkan, "Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu .... Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini, maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah- rumah kita" (Keluaran 12:14,26,27). Perjamuan merupakan peringatan yang hidup bagi orang-orang dewasa Israel atas kuasa dan kasih Tuhan. Perjamuan yang sama mendorong anak untuk bertanya, memberikan kesempatan yang baik untuk suatu pengajaran lisan tentang kasih Allah. Tempat-tempat ibadah berfungsi sebagai peringatan, pernyataan yang jelas bagi bangsa Israel bahwa "Allah ada di tengah-tengah kita". Tempat ibadah berdiri sebagai tanda bahwa Allah berjalan bersama bangsa Israel (Keluaran 25:8, 33:7-11, 40:38; Bilangan 9:15, 10:33- 35; 1Samuel 4:3-11 dan 1Raja-Raja 8:27). Contoh-contoh dalam PL kebanyakan mengatakan: Tuhan menyampaikan pesan kepada umat-Nya dengan menggunakan media visual. Dia ingin umat-Nya, tanpa ragu-ragu, mengetahui siapakah Dia dan bagaimana mereka dapat berjalan bersama-Nya. ALAT-ALAT PERAGA YANG DIGUNAKAN YESUS Analisa Injil yang teliti menyatakan bahwa Yesus secara bebas menggunakan media visual untuk membuat ilustrasi dan menguatkan pesan yang diberikan Allah kepada-Nya. "Lihatlah burung di udara," perintah-Nya, dengan menunjuk burung-burung yang terbang di atas kepala ketika Ia ingin menekankan bahwa kecemasan adalah sia-sia. "Perhatikanlah bunga-bunga bakung yang tumbuh di padang," tambah-Nya untuk menekankan konsep yang sama (Matius 6:26,28). Perumpamaan yang digunakan kebanyakan mengambil gambaran kehidupan sehari-hari, yang digunakan untuk menyampaikan kebenaran yang abstrak. "Seorang penabur keluar untuk menabur," Ia memulai dengan memberikan ilustrasi yang memungkinkan untuk diresponi. Penabur dan biji adalah hal yang umum, sesuatu yang dimengerti oleh semua yang mendengarkan-Nya. Di saat yang lain, Ia memulai dengan, "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya," (Matius 13:24-30; lihat juga Matius 13:31-33) dan mengajar mereka kenyataan tentang kebaikan dan kejahatan yang tetap ada di dunia sampai hari penghakiman. Dalam setiap perumpamaan, Dia membangun pemahaman sifat kerajaan Allah. Yesus menggambarkan kasih Bapa dalam perumpamaan lainnya. "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?" (Matius 18:12-14; lihat juga Lukas 15:4-7). Karena tahu bahwa mereka adalah gembala dan domba, pendengar-Nya segera membayangkan seekor domba yang tidak patuh yang sedang dicari oleh gembalanya yang baik, dan mereka menangkap pandangan tentang Tuhan. Dia memberikan ilustrasi tentang kebenaran yang sama dengan menceritakan seorang wanita yang dengan cermat mencari uangnya yang hilang dan juga seorang ayah yang dengan sabar menunggu anaknya yang memberontak (Lukas 15:8-32). Perjamuan Allah dimulai oleh Yesus sebagai penanda visual pengorbanan-Nya untuk semua dosa manusia. "Ambillah dan makanlah; inilah tubuh-Ku," perintah Yesus ketika memberikan roti perjamuan kepada murid-murid-Nya. "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa," kata-Nya sambil mengambil cawan Perjamuan Terakhir (Matius 26:26-29; Lukas 22:15-20; dan 1Korintus 10:16). Sampai saat ini perjamuan menandakan penderitaan dan kematian Yesus bagi semua orang yang percaya. Setiap orang yang ingin menghabiskan waktunya dengan membaca Alkitab dapat menemukan lebih banyak lagi contoh-contoh visual yang digunakan Yesus dalam mengajar. Yang disebutkan di atas hanyalah sedikit contoh dari begitu banyaknya alat mengajar yang digunakan- Nya untuk menyampaikan ide-ide yang abstrak. (t/ratri) Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul buku : Introduction to Christian Education Judul artikel: A Biblical Basis for Using Visuals Penulis : Eleanor Daniel, John W. Wade, Charles Gresham Penerbit : The Standart Publishing Company, Ohio, USA 1980 Halaman : 162--165 -=- ARTIKEL (2) -=- ALAT MENGAJAR UNTUK PENGUNGKAPAN ================================ Kita bisa membedakan adanya 2 jenis alat mengajar: alat yang bertujuan untuk mengesankan dan alat yang bertujuan untuk pengungkapan. Alat mengajar yang bertujuan untuk memberi kesan memiliki hubungan dengan proses mengajar. Alat-alat tersebut meliputi segala sesuatu yang dilakukan guru untuk mendorong aktivitas mental murid. Sementara, alat mengajar untuk pengungkapan meliputi proses belajar sekaligus meminta murid untuk mengungkapkan kembali pelajaran yang dipelajarinya, yaitu memikirkan pelajaran tersebut dengan semua tahap dan penerapannya sehingga dia dapat menyatakan pelajaran itu dalam bahasa dan kelakuannya sendiri. Penggunaan aktivitas-aktivitas pengungkapan itu sangat penting dalam hal belajar. Dengan perantaraan aktivitas-aktivitas pengungkapan itu, kita dapat menilai apakah pelajar benar-benar telah belajar. Perkataan Kristus, "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka," (Matius 7:16) dapat ditafsirkan untuk mencakup aktivitas murid pada waktu mereka diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya. Agar efektif, guru harus menyediakan aktivitas pengungkapan yang meliputi pemikiran yang saksama, pertimbangan, analisa, evaluasi, dan ringkasan. Keterlibatan pikiran, hati, dan kemauan secara aktif ini akan mendorong para pelajar untuk menjadi "pelaku firman" (Yakobus 1:22). Aktivitas pengungkapan termasuk dalam cara mengajar yang baik. Aktivitas itu efektif karena menambah kepribadian dan keterampilan pengajar, serta membantu pelajar dalam belajar. PENTINGNYA Alat mengajar yang mengesankan akan membantu untuk mencapai dan merangsang pikiran pelajar, tetapi tidak selalu mendapat tanggapan. Alat-alat pengungkapan diperlukan dan penting karena memperdalam kesan, mempergunakan tenaga, dan mencapai pribadi orang. Memperdalam Kesan ----------------- Seorang anak sering kali lupa akan apa yang didengarnya; dia memang bisa melupakan apa yang dilihatnya, tetapi tidak dengan cepat melupakan apa yang dilihatnya. Belajar adalah proses mendengarkan, melihat, serta melakukan. Pada waktu seorang pelajar mengungkapkan pikirannya sendiri, dia memperkuat kesan dalam pikirannya dan mempelajari kebenaran itu melalui saluran indera yang berbeda--tidak saja melalui penglihatan dan pendengaran, tetapi sekarang melalui aktivitas. Proses belajar dimulai dan berlangsung lewat apa yang dilakukan si pelajar. Anak yang mendapat pelajaran piano mendapat kesan-kesan tertentu saat guru memainkan suatu lagu, tetapi dia tidak mulai belajar memainkan piano itu sebelum dia sendiri berlatih untuk memainkannya. Mempergunakan Tenaga -------------------- Pemecahan yang baik untuk masalah disiplin ialah dengan selalu memberi tugas kepada murid yang giat. Tenaga yang tak ada batasnya dan kegiatannya yang tidak henti-hentinya itu perlu dipergunakan. Seorang guru perlu memimpinnya, tetapi jangan mencoba untuk menekannya. Aktivitas pengungkapan yang terarah akan mempergunakan tenaga sembari membantu pencapaian tujuan-tujuan pendidikan yang amat baik. Mencapai Pribadi Orang ---------------------- Untuk mencapai pribadi orang, alat-alat pengungkapan itu tidak hanya memberikan tugas bagi murid-murid yang tidak bisa tenang. Aktivitas itu harus mempunyai nilai positif untuk membentuk kehidupannya. Seorang guru belum mencapai pribadi pelajar itu sebelum pelajar mau mengambil pengetahuan itu untuk dirinya sendiri dan menerapkannya. Tujuan hal ini ialah guna mengembangkan watak dan kehidupan Kristen. Guru itu sendiri harus menjadi alat peraga yang terbaik. Murid-murid akan melihat cita-cita yang bisa mereka capai dalam kehidupan guru tersebut. Tanpa disadari, mereka akan meniru teladan gurunya dan kemudian menyatakan sifat yang sama. BUKU PEDOMAN MURID Buku pedoman murid adalah alat pengungkapan yang penting. Buku itu menggambarkan dan menetapkan tanggapan murid terhadap pengajaran. Buku pedoman itu hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan dan bukannya tujuan itu sendiri. Hanya saja, guru yang sangat mementingkan kebersihan dan kerapian buku-buku pedoman murid- muridnya akan menggagalkan tujuan utama tersebut. Dengan anak-anak yang lebih tua, sebaiknya buku pedoman murid itu dipelajari dan dikerjakan di rumah. Atas dasar pekerjaan mereka ini, guru dapat membangun struktur pendidikan yang unggul. Seorang guru yang baik akan meminta kerja sama keluarga si pelajar. Karena tanpa kerja sama itu, pelajar hanya membuat sedikit persiapan saja atau malah tidak sama sekali. Dalam keadaan-keadaan tertentu, sebagian dari jam pelajaran dapat dipergunakan untuk pelajaran yang diawasi. Tugas tertulis yang ada dalam buku pedoman dapat dikerjakan pada saat seperti ini. Banyak guru yang telah memakai metode ini dengan hasil yang baik. Mereka mematuhi prinsip pendidikan, yaitu mengajar adalah untuk mendapat tanggapan. Untuk anak-anak di atas usia taman kanak-kanak, setiap pedoman murid harus meliputi hal-hal yang dijabarkan berikut. Tugas Menulis ------------- Mungkin ada tempat kosong yang harus diisi atau kalimat yang harus disempurnakan. Tambahan tugas penulisan yang kreatif akan menolong pelajar untuk menuliskan pengetahuannya dan menyediakan tanggapan pribadi terhadap pengajaran. Tugas Mencari ------------- Pelajar yang diminta untuk mencari suatu jawaban di dalam Alkitab mungkin sekali akan mengingat keterangan yang diperolehnya itu. Aktivitasnya akan meninggalkan kesan pada pribadinya sekaligus mengembangkan inisiatifnya untuk menemukan kebenaran. Tugas Menggambar ---------------- Pelajaran itu akan lebih tertanam apabila murid menggambar sebuah peta, tabel, grafik, atau gambar. Gambaran ini tidak perlu betul atau sempurna sekali. Peta Palestina mungkin menunjukkan perbatasan, yaitu Laut Tengah, Danau Galilea, Sungai Yordan, dan Laut Mati. Para pelajar itu dapat menunjukkan serta menuliskan nama beberapa kota penting. Inilah faktor-faktor ilmu bumi yang mendasar bagi pelajaran tentang kehidupan Kristus. Lain-lain hal dapat ditambahkan sementara cerita itu berlangsung. Tugas Menerapkan ---------------- Pencarian akan pengetahuan dan pengertian telah mencapai sasarannya ketika murid sanggup mengalihkan ide-ide baru tersebut menjadi pengalaman dalam kehidupannya sendiri. PEKERJAAN TANGAN Bertahun-tahun yang lalu, Marion Lawrence berkata, "Seorang anak mengingat 10% dari apa yang didengarnya, 50% dari apa yang dilihatnya, 70% dari apa yang dikatakannya, dan 90% dari apa yang dilakukannya." Apa yang ditemukan, dituliskan, digambar, dan dibuat oleh pelajar akan meninggalkan kesan yang tak terhapuskan dalam pikirannya. Tetapi kemungkinannya, dia akan lebih mengingat apa yang dibuatnya. Waktu mengajar terlampau singkat untuk melakukan banyak pekerjaan tangan. Namun demikian, pengajaran melalui pekerjaan tangan jangan sekadar berupa pekerjaan yang menyibukkan, tapi kegiatan dimana murid-murid tidak akan membuang-buang waktunya jika pekerjaan itu dihubungkan dengan pengajaran. Pekerjaan tangan dapat juga dilakukan pada saat-saat sebelum pelajaran. Bahan ----- Banyak bahan yang tidak mahal yang bisa didapat untuk pekerjaan tangan. Seperti kertas, karton, plastik, gips. Sebuah desa zaman Alkitab dapat dibangun dari kertas, kain, dan kayu. Proyek ------ Seorang guru yang panjang akal akan memakai proyek-proyek yang berkaitan dengan sebuah pelajaran atau dengan serangkaian pelajaran. Murid-murid akan belajar lebih banyak dengan membangun sebuah model Kemah Sembahyang daripada berulang kali membaca uraian yang terdapat dalam kitab Keluaran. Membuat sebuah peta timbul dari Palestina akan mengajar lebih banyak tentang gunung-gunung dan lembah-lembah daripada hanya membaca mengenainya, atau dengan pengajaran khusus dalam ilmu bumi Alkitab. PERJALANAN PENINJAUAN Salah satu faktor yang menakjubkan dari pengajaran Yesus ialah bahwa sedikit saja hal-hal yang terjadi di dalam ruang kelas. Pelajaran- Nya diambil dari dunia di sekeliling-Nya--ladang-ladang, burung- burung, bunga-bunga. Dengan pelajaran peninjauan, seorang guru yang giat dapat menyediakan pengalaman-pengalaman baru bagi murid- muridnya. Sebuah perjalanan dapat bersifat mengesankan sekaligus mengungkapkan sesuatu juga. Mengunjungi kebun binatang, sebuah taman, atau tempat pertanian akan memberikan banyak kesempatan untuk mengajarkan kebesaran penciptaan Allah dan pemeliharaan-Nya yang penuh kasih. Keikutsertaan murid dalam merencanakan dan mengevaluasi juga akan menambah pengalaman belajar mereka. Perencanaan awal yang matang sangat diperlukan bagi perjalanan peninjauan. Perundingan dengan pimpinan gereja, pilihan tempat tujuan, izin orang tua, persiapan perjalanan, dan pembahasan yang saksama mengenai tujuan pengalaman itu, semuanya sangat penting. Murid-murid dapat dilibatkan dalam semua tingkatan dan kegiatan belajar akan lebih menyenangkan dan lebih diingat murid. Semua alat pengungkapan pengajaran ini akan menguatkan kehidupan rohaniah pelajar. Guru menggunakan aktivitas di kelas untuk memberikan kesan yang hidup, tetap, penting, dan menarik. Aktivitas pengungkapan pelajaran yang saling berkaitan akan mengembangkan sifat dan kehidupan Kristen. Bahan diedit dari sumber: Judul buku : Teknik Mengajar Judul artikel: Alat-Alat Mengajar Penulis : Clarence H. Benson Penerbit : Gandum Mas, Malang 1986 Halaman : 48--52 -=- BAHAN MENGAJAR -=- KENIKMATAN DARI KETIDAKSEDAPAN ============================== Persiapan: ---------- Bawalah bahan-bahan kue yang disebutkan dalam pelajaran ini. Kalau dapat, bawalah sebuah kue yang sudah jadi, kemudian boleh diberikan kepada anak-anak sesudah pelajaran selesai sebagai hadiah. Boleh juga menyediakan sebuah gambar kue. Kalau tidak ada bahan-bahan boleh juga menggunakan salah satu resep membuat kue. Peyampaian: ----------- Kali ini saya membawa beberapa benda untuk pelajaran kita hari ini. Saya membawa semua bahan untuk membuat kue. Kalian pasti sudah tahu betapa manis dan enak rasanya kue, bukan? Tetapi pernahkah kalian memikirkan bahan-bahan apa sajakah yang ada dalam sebuah kue? Pernahkah kalian merasakan tepung? Rasanya tawar, dalam mulut terasa seperti bubuk. Vanili memberikan rasa sedap dalam kue-kue, tetapi kalau kita taruh sedikit vanili di lidah kita, maka akan terasa pahit sekali. Coklat juga pahit rasanya kalau dimakan begiu saja sebab bukan seperti coklat manis yang biasa kalian makan. Telur yang mentah bila dimakan malah menyebabkan mual. Ada orang yang suka minum campuran telur mentah dengan susu. Sebetulnya, di dalam kue hanya ada dua bahan yang enak kalau dimakan begitu saja, yaitu susu dan gula. Sesudah bahan-bahan ini dicampur dan adonannya dimasukkan ke dalam oven sehingga matang, barulah dapat dimakan. (Bacalah Mazmur 37:23) Kita tahu bahwa Allah mempunyai rencana untuk kita semua. Rencana itu dibuat dalam kasih dan kebijaksanaan-Nya. Dia menentukan apa yang terbaik untuk kita masing-masing. Kita juga diajar bahwa segala seuatu yang ada dalam rencana Allah akan bekerja bersama-sama bagi kebaikan mereka yang mengikuti Tuhan Yesus Kristus. Mengapa Allah mengizinkan kejadian-kejadian yang berbeda-beda kepada kita? Sebabnya ialah supaya kita menyesuaikan diri dengan Kristus untuk membuat kita lebih menyerupai Kristus (Roma 8:28). Kadang- kadang kita memerlukan pengalaman yang sulit dan pahit, misalnya kecewa karena tidak mendapat nilai yang baik yang kita harapkan di sekolah, atau jatuh sakit untuk waktu yang lama. Semua itu sama halnya dengan coklat dan vanili yang pahit yang dibutuhkan untuk membuat kue yang enak. Mungkin Allah mengizinkan suatu hal terjadi sehingga kita tidak dapat bepergian dalam masa liburan atau kita harus membantu di rumah. Pengalaman ini kita perlukan untuk menjadikan kita lebih menyerupai Kristus. Itulah sebabnya Dia mengirimkan pengalaman-pengalaman yang sukar diterima seperti telur mentah yang tidak enak itu. Ada kalanya Dia mengizinkan pengalaman-pengalaman yang menjemukan. Kehidupan menjadi sangat membosankan, tawar, tak ada rasa seperti tepung ini. Sering kali kita juga mengalami pengalaman-pengalaman yang menyenangkan, yang menggembirakan, sama dengan susu dan gula dalam kue ini. Ada kalanya orang harus menempuh pengujian yang berat sekali, yang dapat disamakan dengan panasnya oven untuk mematangkan kue. Allah tahu bahwa kita butuh pertolongan untuk dapat bertumbuh dalam Kristus Yesus. Dan satu-satunya cara supaya bisa terus dekat pada- Nya ialah melalui satu pengalaman pahit yang harus kita derita. Ada hal-hal yang kita sukai, ada juga hal-hal yang mengesalkan hati, dan kita berdoa supaya Allah menyingkirkan pengalaman ini dari hidup kita. Kita pun tahu bahwa Allah berkata bahwa kita harus bersyukur kepada-Nya untuk segala sesuatu yang telah dikirimkan-Nya kepada kita karena Dia tahu apa yang paling baik bagi kita. Apabila semua bahan dan bumbu sudah diaduk menjadi satu adonan, kemudian dibakar menurut resep, adonan itu akan menjadi kue yang bagus dan enak rasanya, seperti kue ini. (Perhatikan kue atau gambar kue itu.) Apabila kita harus menanggung sesuatu yang sukar dan pahit, ingat saja resep kue ini. Dan ingat juga bahwa Allah mempunyai rencana tertentu untuk kita masing-masing. Apabila kita mengikuti rencana Tuhan, kita akan memiliki kehidupan yang amat indah, yang melimpah dan bermanfaat, yang akan sangat menyenangkan Allah dan kita sediri. Bahan diedit dari sumber: Judul buku: Pelajaran dengan Alat Peraga Pengarang : D.H. Pentecost Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, tt Halaman : 19--22 -=- WARNET PENA -=- SEKOLAH MINGGU ============== http://www.sekolah-minggu.net/ Satu lagi situs untuk para pelayan anak, khususnya yang berkecimpung dalam sekolah minggu. Situs Sekolah Minggu berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan, saling bertukar pikiran dan ide bagi para guru SM. Dalam situs ini dapat ditemui bahan-bahan seputar Sekolah Minggu, Ruang Guru, Ruang Anak Pengorganisasian, Mengajar, Alat-Alat Mengajar, Aktivitas dan Permainan. Saat berkunjung, jangan lupa untuk registrasi sebagai anggota terlebih dahulu, agar bisa menjelajah lebih jauh lagi ke dalam situs ini. [Kiriman dari: Izaac Runtulalo/Webmaster Situs Sekolah Minggu] -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=- Dari: Meyga Ruth Yanti <meygaruth(at)xxxx> >SYALOM........... >Senang sekali rasanya bisa bergabung dengan situs PEPAK ini. Segala >sesuatu indah pada waktunya itulah yang saya rasakan ketika seorang >teman merekomendasikan situs ini untuk membantu saya dalam >pelayanan di SM. Doa dan harapanku PEPAK tetap exist dan menjadi >terang di dunia maya. Kalau boleh tolong situs ini dilengkapi >dengan bank lagu-lagu SM yang dilengkapi dengan partitur (not angka >or balok) lagu. Akhirnya, selamat melayani utk tim PEPAK. GBU ALL Redaksi: Puji Tuhan! Kiranya berkat ini bisa dirasakan oleh semua rekan-rekan yang sudah mengunjungi Situs PEPAK. Lebih bersukacita lagi karena Anda telah bersedia memberikan saran dan kritik yang dapat membangun kemajuan situs PEPAK. Sehubungan dengan saran Anda tentang lagu-lagu sekolah minggu yang dilengkapi dengan partiturnya, kami telah menyediakannya di situs mitra kami yaitu situs GEMA (Gudang Elektronik Musik dan Audio). Anda bisa mengaksesnya di: ==> http://gema.sabda.org/?q=sm -=- MUTIARA GURU -=- Alat-alat mengajar merupakan pelengkap yang membuat pengajaran itu berhasil. - Clarence H. Benson - ---------------------------------------------------------------------- Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |