Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/308

e-BinaAnak edisi 308 (6-12-2006)

Natal: Pengharapan

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                          308/Desember/2006
----------
    - SALAM DARI REDAKSI
    - ARTIKEL (1)      : Natal: Penggenapan Suatu Penantian dan
                         Harapan (Yesaya 40:27-31)
    - ARTIKEL (2)      : Renungan: Pengharapan yang Terkabul
                         (Lukas 2:25-32)
    - BAHAN MENGAJAR   : Pengumuman dari Surga
    - WARNET PENA      : ChristianAnswers.Net/Indonesian:
                         Kisah Mengenai Allah
    - DARI MEJA REDAKSI: Pembukaan Kelas Baru PESTA:
                         Periode Januari - Februari 2007
    - MUTIARA GURU

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================

                      -=- SALAM DARI REDAKSI -=-

  Salam pengharapan dalam Dia,
  
  Saat ini, kata Natal mungkin makin lebih banyak terkait dengan
  acara-acara perayaan, hiasan-hiasan pohon terang, kartu-kartu
  ucapan, hadiah-hadiah, atau komersialisasi Natal lainnya. Makna
  kelahiran-Nya menjadi semakin tertutupi oleh kesibukan yang menyita
  banyak waktu, dana, dan tenaga tersebut. Dalam bukunya, "Selamat
  Natal", Andar Ismail mengatakan kalau Yesus datang ke perayaan Natal
  zaman sekarang, mungkin sambil terheran-heran Dia berpikir, "Apa
  hubungannya barang-barang ini dengan kelahiran-Ku?

  Untuk itulah, e-BinaAnak bulan ini mencoba menyuguhkan refleksi-
  refleksi Natal yang kiranya dapat menghadirkan makna kelahiran Yesus
  Kristus yang sesungguhnya. Meskipun menjelang Natal ini para pelayan
  anak bisa jadi adalah pihak yang paling sibuk, tentu akan lebih
  indah bila kesibukan tersebut justru dilakukan dengan pengertian
  yang matang akan makna kelahiran-Nya. Dengan mengangkat tema-tema
  seputar Pengharapan, Kasih, dan Sukacita, semoga sajian bulan ini
  dapat makin mewarnai suasana perayaan Natal kali ini.

  Mari bersyukur atas kelahiran-Nya yang telah memberikan pengharapan
  pasti dalam masa demi masa kehidupan kita.

  Redaksi e-BinaAnak,
  Davida

             "Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang,
         baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih,
    dan berketopongkan pengharapan keselamatan." (1Tesalonika 5:8)
           < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Tesalonika+5:8 >


                         -=- ARTIKEL (1) -=-

           NATAL: PENGGENAPAN SUATU PENANTIAN DAN HARAPAN
                          (YESAYA 40:27-31)
           ==============================================

  Ketakutan dan kekhawatiran yang hebat dalam menghadapi persoalan
  yang menekan kehidupan ini bisa membuat orang menjadi ragu-ragu
  bahkan tidak memercayai lagi kuasa dan kasih Tuhan. Dalam keadaan
  yang demikian, kita sering berkata kepada diri sendiri, dan mungkin
  juga kepada orang lain, "Kalau Tuhan memang Maha Kuasa dan Maha
  Pengasih, seharusnya Dia mampu menghindarkan diriku dari keadaan
  ini! Tetapi, kenapa Ia tidak melakukannya? Jangan-jangan Tuhan
  sebenarnya memang tidak mampu dan tidak berkuasa mengendalikan serta
  mengubah segala sesuatu dalam kehidupan ini? Apa gunanya masih
  berpegang dan berharap kepada-Nya?"

  Kalaupun tidak meragukan dan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan, ia
  bisa menjadi kecewa bahkan marah kepada Tuhan karena merasa bahwa
  Tuhan telah berlaku tidak adil kepadanya. "Mengapa Tuhan begitu
  tidak peduli kepadaku dan membiarkan aku mengalami keadaan seperti
  ini, sedang orang lain tidak? Apa kekuranganku dan apa salahku?"

  Perasaan ragu dan tidak percaya pada kuasa dan kasih Tuhan lagi,
  maupun kekecewaan dan kemarahan karena merasa tidak dipedulikan dan
  diperlakukan tidak adil oleh Tuhan, sangat berbahaya bagi kehidupan
  iman orang percaya. Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan orang
  beriman menjadi goyah bahkan meninggalkan imannya. Karena tidak
  percaya, kecewa, dan bahkan marah kepada Tuhan, dalam upaya
  mengatasi dan memecahkan persolannya, orang lalu menjadi tidak
  peduli lagi kepada Tuhan ataupun hukum-hukum-Nya. Manusia juga
  berusaha mencari tuhan dan penyelamat yang lain, yang dianggap bisa
  lebih dipercaya dan diandalkan, serta menempuh jalannya sendiri.

  Keadaan seperti itulah yang dialami oleh umat Tuhan seperti
  dinyatakan oleh Nabi Yesaya dalam pemberitaannya. Waktu itu umat
  Tuhan sedang mengalami hidup penuh penderitaan di Babel, tanah
  pembuangan, sebagai rakyat jajahan yang kalah perang dan kemudian
  ditawan atau dipindahkan dengan paksa ke negeri bangsa yang
  mengalahkannya itu.

  Di sana mereka benar-benar telah kehilangan segala-galanya. Sebagai
  bangsa yang merdeka dan berdaulat, mereka telah kehilangan
  eksistensi, kehormatan, dan harga dirinya. Di tanah pembuangan itu
  mereka diperlakukan sebagai budak, didiskriminasi, dihilangkan hak-
  hak kemanusiaannya, dan harus melayani kehendak bangsa lain yang
  menguasainya itu. Padahal, mereka menganggap dan percaya bahwa
  dirinya adalah umat pilihan Allah sendiri. Oleh sebab itu, mereka
  mulai meragukan Tuhan dan bahkan kehilangan kepercayaannya sehingga
  berucap, "Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak
  diperhatikan Allahku" (Yesaya 40:27). Umat itu merasa telah
  ditinggalkan dan diabaikan oleh Tuhan.

  Dalam situasi yang penuh penderitaan dan tekanan itu, Nabi Yesaya
  diutus Tuhan untuk menyalakan harapan dalam hati mereka. Nabi Yesaya
  menyampaikan berita mengenai janji Allah untuk menyelamatkan umat-
  Nya. Melalui pemberitaan Nabi Yesaya, Tuhan hendak mengingatkan
  kembali umat-Nya yang sedang menderita, terpuruk, dan kehilangan
  harapan, bahwa "Tuhan adalah Allah yang kekal, yang menciptakan
  langit dan bumi, yang tidak pernah menjadi lelah dan lesu, dan yang
  berkenan memberikan kekuatan kembali kepada yang lelah serta
  menambah semangat kepada yang tidak berdaya (Yesaya 40:28,29).

  "Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru,"
  kata Yesaya, "mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
  kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka
  berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yesaya 40:31). Bagi mereka yang
  masih mau memercayai Tuhan dan menanti-nantikan-Nya, meskipun harus
  berlari dan berjalan dalam belantara kehidupan yang berat dan penuh
  gejolak, mereka tidak akan menjadi lesu dan lelah. Mereka akan tetap
  bertahan dan terus maju. Itulah janji Allah kepada umat-Nya, yang
  pasti akan Ia penuhi, asalkan umat-Nya itu masih setia dan tetap mau
  menantikan dan mengharapkan pertolongan-Nya.

  Dalam hal ini, kita perlu benar-benar menyadari bahwa kunci
  keselamatan itu terletak pada kesetiaan akan pengharapan yang hanya
  digantungkan kepada Tuhan saja! Atau dengan kata lain, kunci
  keselamatan itu terletak dalam iman kepada Tuhan yang tak
  tergoyahkan, meski menghadapi berbagai kesulitan dan penderitaan.
  Selama ada iman, di situ pula keselamatan akan tetap ada. Inilah
  rahasia dan keajaiban iman yang harus diyakini dan dipertahankan
  oleh orang yang mengaku percaya kepada Allah!

  Saat ini kita telah memasuki Masa Raya Natal. Semoga konsentrasi
  kita dalam memperingati kelahiran Kristus itu akan sungguh-sungguh
  dapat memelihara dan memperbesar nyala iman dan pengharapan kita
  kepada-Nya, meski di tengah berbagai tantangan, persoalan, dan
  kesulitan yang membayang-bayangi kita sebagai pengikut Kristus, baik
  sebagai pribadi, maupun sebagai gereja.

  Marilah kita menjadikan Masa Raya Natal ini sebagai suatu masa
  penggenapan dari penantian kita akan kepedulian Tuhan, di mana kita
  benar-benar mengharapkan dan menanti-nantikan campur tangan dan
  kedatangan-Nya. Meskipun harus berlari, kita tidak akan lesu dan
  meskipun kita harus berjalan, kita tidak akan lelah. "Orang-orang
  yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru."

  Selamat Hari Natal, Imanuel, Tuhan Beserta kita!

  Bahan diedit dari sumber:
  Penulis    : Sutarno
  Nama situs : Gloria Cyber Ministries
  URL artikel: http://www.glorianet.org/tamanbacaan/kliping/kl135.html


                        -=- ARTIKEL (2) -=-

                 RENUNGAN: PENGHARAPAN YANG TERKABUL
                           (Lukas 2:25-32)
                 ===================================

  Harapan Simeon
  --------------
  Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar
  dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di
  atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia
  tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi
  Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak
  itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa
  yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-
  Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah
  hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
  sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah
  Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi
  penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-
  Mu, Israel." (Lukas 2:25-32 TB)

  Pengharapan yang Terkabulkan
  ----------------------------
  Di salah satu hotel berbintang lima di Jakarta, sebuah acara
  perayaan Natal yang diawali dengan kebaktian tengah diadakan. Ketika
  kebaktian berlangsung, dengan penuh semangat pendeta berkhotbah
  tentang lahirnya Yesus di sebuah kandang domba di Bethlehem. Lagu-
  lagu Natal yang dinyanyikan secara bersama maupun yang
  dikumandangkan oleh sebuah kelompok paduan suara, sungguh membuat
  suasana syahdu. Ada pohon terang dan replika kandang domba di sudut
  ruangan yang dipenuhi dengan banyak hiasan lampu warna-warni.

  Coba kita perhatikan bagaimana penyambutan Simeon akan Yesus. Simeon
  adalah seorang yang benar dan saleh. Ia menantikan Mesias dengan
  penuh harap. Simeon menyambut, menatang-Nya, lalu menyanyikan sebuah
  pujian yang terkenal itu. Dan dalam pujian itu jelaslah bahwa
  kedatangan Mesias merupakan pemenuhan atas kerinduannya yang sangat
  besar selama hidupnya. Seolah-olah Ia sudah siap mati karena tujuan
  hidupnya sudah tercapai.

  Bagaimana dengan sikap kita? Apakah Natal kita tahun ini merupakan
  suatu pemuasan atas kerinduan kita yang besar? Kemeriahan Natal
  Yesus Kristus terutama merupakan bentuk kepuasan atas terkabulnya
  kerinduan dan pengharapan kita akan hadirnya Sang Juru Selamat.
  Dalam konteks "parousia", yaitu kedatangan-Nya kelak sebagai Sang
  Hakim yang Agung, saat inipun seharusnya kita berada dalam kerinduan
  yang sangat besar. Sebagai orang percaya, kita sangat menantikan
  situasi terwujudnya langit baru dan bumi baru itu. Oleh karena itu,
  bersama-sama dengan Simeon, kita mengundang Roh Kudus untuk berkarya
  dalam hidup kita. Kita jadikan kedatangan-Nya sebagai pemenuhan
  atas kesungguhan kerinduan kita selama ini.

  Bahan diedit dari sumber:
  Penulis    : Valerian Z. Pelupessy
  Nama milis : e-Sabda Bina Umat <http://milis.sbu.gpib.org>
  URL artikel: http://www.mail-archive.com/i-kan-untuk-sbu(at)xc.org/msg00227.html


                        -=- BAHAN MENGAJAR -=-

                        PENGUMUMAN DARI SURGA
                        =====================

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Lukas 1:5-79

  Ayat hafalan:
  -------------
  Matius 1:21

  Tujuan pelajaran:
  -----------------
  Di akhir pelajaran diharapkan murid dapat:
  1. mengetahui bahwa kelahiran Yohanes Pembaptis dan Yesus sudah
     dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dan dalam Perjanjian Baru
     dikatakan kembali oleh malaikat Gabriel, 2. menyadari bahwa Allah selalu menepati janji-Nya, 3. mengetahui bahwa Allah memiliki rencana khusus bagi setiap orang.

  Persiapan hati guru:
  --------------------
  Bacalah: Mazmur 145:15-16,19 dan Matius 6:25-34

  Selama bertahun-tahun, Zakharia dan Elisabet sangat merindukan
  kehadiran seorang anak dalam keluarga mereka, dan terus-menerus
  berdoa untuk itu. Tetapi sampai umur mereka lanjut, mereka tetap
  tidak memiliki anak. Walaupun mereka terus mendoakannya, Zakharia
  merasa bahwa mustahil bagi mereka untuk memiliki anak di usia yang
  sudah semakin lanjut. Tetapi segera dia belajar melalui ucapan yang
  diucapkan Gabriel kepada Maria, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

  Pernahkah kita mengalami hal yang sama dengan Zakharia? Kita
  berhenti berdoa hanya karena merasa apa yang kita minta tidak
  mungkin terjadi? Teruslah berdoa sampai Tuhan menjawab doa. Dia
  berjanji untuk memenuhi kebutuhanmu -- bahkan keinginanmu. Adakah
  situasi sulit yang saat ini sedang terjadi dalam hidup kita atau
  murid kita? Ingatlah bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup Zakharia.
  Bawalah kebutuhan dan keinginan kita maupun murid-murid kita ke
  hadapan Tuhan dan percayalah bahwa Tuhan akan menjawab setiap doa.

  Pelajaran Alkitab
  -----------------
  Zakharia adalah seorang imam yang tinggal di daerah yang berbukit di
  luar Yerusalem di daerah yang disebut Yudea. Dia dan istrinya,
  Elisabet, terkenal karena ketaatan dan pelayanan mereka kepada
  Tuhan. Selama bertahun-tahun mereka berdoa mohon agar Tuhan memberi
  mereka seorang anak, namun Tuhan tidak mengiyakan permohonan mereka.
  Sekarang Zakharia dan Elisabet sudah tua, namun mereka terus
  mengasihi Allah dan melayani-Nya. Sebagai seorang imam, tugas
  Zakharia adalah memimpin orang-orang untuk menyembah Tuhan.

  Suatu hari, ketika Zakharia sedang melayani di Bait Suci di
  Yerusalem, dia dipilih untuk membakar ukupan di altar sedangkan
  orang-orang berkumpul di luar dan berdoa. Zakharia masuk ke Bait
  Suci. Tiba-tiba, seorang malaikat muncul di samping altar. Zakharia
  takut, tetapi malaikat itu berkata, "Jangan takut, Zakharia. Doamu
  sudah didengar. Istrimu, Elisabet, akan melahirkan seorang anak
  laki-laki. Namailah dia Yohanes."

  Kata malaikat itu lagi, "Kamu akan bersukacita dan banyak orang akan
  bergembira atas kelahiran anak itu. Dia tidak akan minum anggur atau
  minuman keras. Dia akan dipenuhi oleh Roh Kudus. Orang-orang Israel
  akan berbalik kepada Allah oleh karena dia. Anakmu akan memiliki
  kuasa seperti Elia dan menyiapkan umat sebelum kedatangan Tuhan."

  Zakharia terkejut dan ragu-ragu. "Bagaimana aku bisa tahu bahwa hal
  ini akan terjadi?" tanyanya. "Istriku dan aku sudah terlalu tua
  memiliki seorang anak."

  Malaikat itu menjawab, "Akulah Gabriel, dan Tuhan mengutus aku untuk
  mengatakan berita gembira ini kepadamu. Tapi, karena kamu tidak
  percaya kepadaku, kamu akan menjadi bisu sampai apa yang aku katakan
  kepadamu menjadi nyata."

  Orang-orang yang berada di luar Bait Suci bertanya-tanya mengapa
  Zakharia lama sekali di dalam Bait Suci. Akhirnya, dia keluar dan
  mencoba berbicara. Namun, seperti yang dikatakan Gabriel, Zakharia
  tidak bisa bicara. Yang dapat ia lakukan adalah memberi isyarat, dan
  akhirnya orang-orang menyadari bahwa dia telah melihat suatu
  penglihatan di Bait Suci.

  Ketika Zakharia sudah menyelesaikan tugasnya di Bait Allah, dia pun
  pulang. Tak lama kemudian Elisabet tahu bahwa dia sedang mengandung.
  Allah mulai memenuhi janjinya yang diberikan empat ratus tahun yang
  lalu.

  Enam bulan kemudian, Allah mengutus Gabriel lagi. Kali ini malaikat
  itu mendatangi Maria, seorang wanita yang tinggal di kota Nazaret.
  Dia bertunangan dengan seorang tukang kayu yang bernama Yusuf.
  Gabriel juga menyampaikan beberapa kabar yang mengejutkan bagi
  Maria. Dia berkata, "Allah sudah melihat apa yang kamu lakukan dan
  kasihmu kepada-Nya. Engkau sudah mengasihi Allah dengan seluruh
  hidupmu."

  Maria bertanya-tanya apa arti ucapan itu. Dia tidak tahu apa arti
  semua ucapan malaikat itu.

  Gabriel menjawab, "Jangan takut. Kamu akan mengandung. Anakmu
  berasal dari Roh Kudus dan kamu akan menamai Dia Yesus. Dia akan
  disebut Anak Allah. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada Dia takhta
  Daud."

  "Tapi ... bagaimana bisa?" tanya Maria. "Aku belum menikah."

  Gabriel berkata, "Engkau akan mengandung dari Roh Kudus. Anak ini
  akan menjadi Anak Allah." Kemudian malaikat itu mengatakan kepadanya
  tentang bayi istimewa yang akan dilahirkan oleh Elisabet, sepupunya.
  "Di dalam Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin," kata malaikat itu.

  Maria mengangguk. "Terjadilah apa yang engkau katakan." Kemudian
  malaikat itu meninggalkan Maria.

  Maria segera mengunjungi Elisabet, sepupunya itu. Ketika ia sampai
  dan memberi salam kepadanya, Elisabet sudah mengetahui bayi istimewa
  yang dikandung Maria. Elisabet berkata kepada Maria, "Terpujilah
  engkau di antara para wanita. Ketika aku mendengar suaramu, bayi
  yang ada dalam kandunganku melonjak kegirangan! Namun, ada apakah
  sehingga ibu dari Tuhanku datang mengunjungiku?"

  Maria hanya bisa memuji Tuhan. "Tuhan sudah melakukan hal-hal yang
  besar kepadaku. Aku memuji Tuhanku. Dia menggenapi janji-Nya kepada
  Abraham." Maria dan Elisabet bersukacita karena Tuhan telah
  mengirimkan Juru Selamat yang telah dijanjikan-Nya sejak zaman
  dahulu.

  Maria tinggal bersama Yohanes dan Elisabet selama tiga bulan,
  kemudian ia kembali ke rumahnya.

  Tak lama setelah itu, anak Zakharia dan Elisabet lahir. Para
  tetangga dan sanak saudara datang untuk bersukacita bersama mereka.
  Mereka mengira bayi itu akan diberi nama Zakharia, namun mereka
  terkejut ketika mendengar Elisabet berkata, "Tidak. Bayi ini akan
  diberi nama Yohanes."

  Mereka menjawab, "Tapi kamu tidak memiliki saudara yang bernama
  Yohanes." Mereka bertanya kepada Zakharia tentang nama untuk anak
  itu. Zakharia memberi isyarat meminta batu tulis dan menulis,
  "Namanya adalah Yohanes."

  Tiba-tiba Zakharia dapat berbicara lagi. Dia mengucap syukur kepada
  Tuhan, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel. Ia melawat umat-Nya untuk
  membawa kelepasan baginya. Anak ini akan disebut nabi Allah yang
  Mahatinggi. Ia akan menyiapkan jalan bagi Tuhan. Ia akan mengabarkan
  keselamatan kepada umat-Nya."

  Semua orang heran pada apa yang mereka dengar, dan mereka semua
  menjadi lebih takut lagi kepada Tuhan. Mereka mengabarkan berita ini
  ke seluruh daerah tempat mereka tinggal.

  Pertanyaan-pertanyaan
  ---------------------
  Dalam cerita ini, nubuat apa yang dipenuhi?
  ==> Tuhan akan mengirimkan seseorang sebelum Yesus; Tuhan akan
      mengirimkan seorang Juru Selamat; Zakharia dan Elisabet akan
      memiliki seorang anak; seorang wanita (perawan) akan mengandung.

  Tuhan menepati janji-Nya kepada Maria, Elisabet, dan Zakharia. Janji
  apa yang Tuhan berikan kepadamu?
  ==> (Jawaban bisa bermacam-macam.)

  Akankah Dia menepatinya?
  ==> Ya

  Bagaimana jika janji itu lama sekali baru digenapi? Apakah kamu akan
  tetap percaya kepada Tuhan jika tidak terjadi apa-apa pada saat ini?
  ==> (Doronglah anak-anak untuk membahas tentang menunggu janji
      Tuhan.)

  Tuhan tahu Yohanes akan mulai berkhotbah sebelum Yesus memulai
  pelayanan-Nya. Itulah sebabnya Yohanes disebut perintis. Dia
  menyiapkan jalan supaya umatnya percaya bahwa Mesias akan segera
  datang. Bahkan sebelum Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya, Ia
  sudah tahu bahwa ini akan terjadi. Tuhan memberi keluarga kepada
  Yohanes dan sifat yang dia perlukan untuk dapat mengerjakan tugasnya
  ini. Apa artinya ini bagi dirimu sendiri?
  ==> Tuhan mengenal aku dan masa depanku. Tuhan sudah memberiku
      sifat-sifat khusus untuk melakukan apa yang harus aku lakukan.

  Yohanes dan Yesus, keduanya datang untuk melakukan apa yang Tuhan
  ingin mereka lakukan. Mereka mengabarkan berita keselamatan kepada
  orang lain. Bagaimana kamu tahu apa yang Tuhan ingin kamu lakukan?
  ==> Membaca Alkitab, meminta Tuhan menunjukkan kehendak-Nya
      kepadaku, mendengarkan nasihat-nasihat dari orang tua dan guru.

  Doa
  ---
  Mengucap syukurlah karena Tuhan sudah menggenapi janji-Nya dan
  menjawab doa-doa kita. Minta pada Tuhan supaya menolong murid-murid
  Anda mengikuti rencana istimewa-Nya untuk kehidupan murid-murid
  Anda. (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dari:
  Judul buku: The Early Life of Jesus
  Penulis   : Sue Hoijer, Mary Nelson
  Penerbit  : Accent Bible Curriculum, Colorado 1994
  Halaman   : 12 - 14


                         -=- WARNET PENA -=-

       CHRISTIANANSWERS.NET/INDONESIAN: KISAH MENGENAI ALLAH
       =====================================================
        http://www.christiananswers.net/indonesian/godstory/

  Mungkin selama ini Anda mengenal ChristianAnswer.Net sebagai situs
  yang berbahasa Inggris. Namun sekarang, situs ini juga menampilkan
  menu dalam Bahasa Indonesia, walaupun belum selengkap situs induknya
  yang berbahasa Inggris. Dalam versi Bahasa Indonesia, situs ini juga
  memberikan halaman yang berisi Kisah Mengenai Allah. Halaman ini
  memuat dua belas kisah Alkitab yang dapat dibawakan dalam kegiatan
  sekolah minggu. Kisah-kisah tersebut dilengkapi dengan gambar-gambar
  berwarna yang dapat Anda jadikan alat peraga. Bila Anda sedang
  mencari referensi bahan mengajar, langsung saja klik alamat di atas.

  Kiriman dari: Davida <evie(at)xxxx>


                      -=- DARI MEJA REDAKSI -=-

     PEMBUKAAN KELAS BARU PESTA: PERIODE JANUARI - FEBRUARI 2007
     ===========================================================

  Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) kembali membuka
  Kelas Virtual DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK). Bahan DIK ini terdiri
  dari sepuluh pelajaran yang menyajikan pokok-pokok pengajaran
  penting dalam iman Kristen, khususnya tentang penciptaan manusia,
  kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui
  Yesus Kristus, dan hidup baru. Selain tugas-tugas tertulis, peserta
  kursus juga harus berpartisipasi dalam diskusi bersama peserta lain
  tentang pokok-pokok yang dipelajari bersama.

  Waktu Pelaksanaan:
  Tgl. 2 Jan - 20 Jan 2007 : Waktu bagi peserta untuk mempelajari
                             materi kursus serta mengerjakan tugas
                             tertulis dari 10 Pelajaran
  Tgl. 1 Feb - 28 Feb 2007 : Waktu berdiskusi (via e-mail) tentang
                             bahan DIK bagi peserta yang telah
                             selesai mengerjakan semua tugas tertulis
  Biaya: GRATIS!
  Untuk dapat mengikuti kursus teologia tersambung (online) ini Anda
  harus terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di
  situs PESTA Online di alamat:
  ==>     http://www.pesta.org/formulir.php?jenis=kelas

  atau menulis surat ke: "Admin PESTA" < kusuma(at)in-christ.net >

  Untuk mengunduh (download) bahan kursus DIK, silakan klik:
  ==>     http://www.pesta.org/kursus.php?modul=dik

                         
                         -=- MUTIARA GURU -=-

              Natal adalah wujud kasih Allah bagi kita.
             Dunia yang gelap memiliki secercah harapan, 
       pengharapan, dan damai sejahtera. Biarlah segala pujian 
             dan hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah.


----------------------------------------------------------------------
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org