Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/317

e-BinaAnak edisi 317 (15-2-2007)

Pelayanan Anak di Sekolah Kristen

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                          317/Februari/2007
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL (1)      : Peranan Sekolah Kristen dalam Pelayanan Anak
  - ARTIKEL (2)      : Pentingnya Sebuah Sekolah Kristen
  - TIPS             : Pelayanan Anak dalam PAK di Sekolah
  - WARNET PENA      : BPK PENABUR Online
  - DARI MEJA REDAKSI: Berita PESTA: Info Aktual PESTA
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam kasih,

  Sekolah Kristen bukan sekadar tempat kegiatan belajar-mengajar,
  kurikulum, administrasi, interaksi dan komunikasi serta tata tertib
  dan disiplin. Dengan adanya sebutan "Kristen", maka sekolah yang
  bersangkutan tentu mempunyai napas, warna atau setidaknya cita-cita
  tertentu, yang landasannya adalah iman Kristen. Kesempatan untuk
  melakukan pelayanan anak sebenarnya lebih terbuka di sekolah Kristen
  dibandingkan di lingkungan gereja, bahkan mungkin juga keluarga.
  Melalui setiap kegiatan sekolah yang diadakan prinsip-prinsip iman
  Kristen dapat diajarkan kepada anak-anak.

  Untuk memahami lebih jauh bagaimana sekolah Kristen berperan dalam
  pelayanan anak, silakan menyimak artikel-artikel yang telah kami
  siapkan. Selamat mengajar. Tuhan memberkati!


  Redaksi e-BinaAnak
  Davida Welni Dana

        "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
           maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang
                   dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)
              < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+22:6 >


                         o/ ARTIKEL (1) o/

             PERANAN SEKOLAH KRISTEN DALAM PELAYANAN ANAK
             ============================================

  Dalam dunia pendidikan Kristen, pertumbuhan sekolah-sekolah Kristen
  yang pesat menjadi pembangunan yang lebih penting dalam tahun-tahun
  terakhir ini. Banyak sekolah baru mulai berdiri dan sekolah-sekolah
  yang ada banyak pula yang mulai berkembang.

  Sekolah Kristen tidak dibangun untuk menggantikan gereja atau rumah,
  melainkan untuk menambah tanggung jawab gereja dan rumah. Karena
  sekolah Kristen dan gereja-gereja injili masing-masing menganut
  suatu filosofi kehidupan yang alkitabiah; sekolah-sekolah Kristen
  ini mengajar dengan keselarasan. Sebaliknya, sekolah-sekolah
  non-Kristen dan gereja injili tidak percaya pada filosofi hidup yang
  sama. Gereja mengajarkan suatu filosofi hidup berdasarkan pewahyuan
  dari Allah, sedangkan sekolah-sekolah non-Kristen menolak pewahyuan
  dan mengajarkan suatu filosofi berdasarkan alasan manusia. Alhasil,
  murid-murid menjadi bingung karena mereka mendengar ajaran yang
  sangat berbeda ketika di gereja maupun di sekolah.

  Sekolah Kristen juga harus bekerja sama dengan keluarga-keluarga
  Kristen. Sekolah menguatkan keluarga sebagai perintah yang
  alkitabiah dan teguran bagi orang tua digunakan oleh guru. Pada
  jam-jam sekolah, guru berperan sebagai orang tua.

  TUJUAN DAN FILOSOFI PENDIDIKAN

  Untuk memahami sekolah Kristen, kita harus memeriksa dasar
  alkitabiahnya karena keberadaan sekolah dibenarkan oleh Alkitab.
  Alasannya seperti berikut ini. Jika Alkitab adalah benar, pendidikan
  sebenarnya harus didasarkan pada Alkitab. Di sisi lain, dengan
  adanya pewahyuan dari Allah, suatu sekolah seharusnya didasarkan
  pada pewahyuan itu dan bukan pada alasan yang dibuat oleh manusia.
  Menyingkirkan Alkitab dari dasar filosofi suatu sekolah berarti
  menghadirkan pendidikan yang salah, menyimpang, dan tidak sah. Takut
  akan Tuhan adalah permulaan hikmat dan pengetahuan.

  Berikut ini pernyataan-pernyataan filosofi, tujuan, dan sasaran
  pendidikan atau pelayanan yang tepat untuk sekolah-sekolah Kristen.
   1. Tuhan adalah Pencipta dan Penopang segala sesuatu dan Sumber
      dari semua kebenaran.
   2. Tuhan tetap mengatur bumi dan segala isi ciptaan-Nya.
   3. Karena dosa, manusia cenderung mengabaikan Tuhan dan gagal
      menghubungkan dirinya sendiri dan pengetahuannya kepada Tuhan,
      sumber dari semua hikmat.
   4. Lahir baru dengan percaya kepada Yesus Kristus. Arti dan nilai
      yang benar hanya dapat diketahui dengan pasti dalam terang
      pribadi, tujuan, dan karya-Nya.
   5. Tuhan telah menyatakan diri-Nya secara umum di bumi yang
      diciptakan-Nya dan secara khusus di dalam Alkitab.
   6. Rumah (keluarga), gereja, dan sekolah harus saling melengkapi,
      meningkatkan kerohanian, kemampuan akademis, sosial dan
      perkembangan fisik murid.
   7. Guru berperan sebagai orang tua, pemegang kekuasaan, dan
      tanggung jawab.
   8. Tuhan telah memberikan kemampuan yang berbeda-beda kepada setiap
      anak. Ini menjadi tanggung jawab guru untuk menantang setiap
      anak sesuai dengan kemampuannya dan harus mengajar mereka sesuai
      dengan tingkat akademisnya.
   9. Orang Kristen tidak harus sama dengan dunia, tetapi harus
      menerima tanggung jawab dan perannya dalam masyarakat
      demokratis.
  10. Pengalaman murid di keluarga/rumah, gereja, dan sekolah
      seharusnya menjadi suatu persiapan untuk kehidupan persekutuan
      dengan Tuhan dan pelayanan kepada sesama.
  11. Doa orang yang benar besar pengaruhnya dalam pendidikan anak.

  Tujuan dari sekolah-sekolah Kristen adalah untuk memberikan
  pendidikan akademis yang disatukan dengan pandangan Kristen tentang
  Tuhan dan dunia. Alkitab dengan spesifik menyatakan prinsip-prinsip
  yang mendasari pendidikan Kristen. Paulus menyampaikan suatu prinsip
  yang luas ketika dia menulis tentang Kristus, "karena di dalam
  Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang
  ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
  singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
  segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih
  dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia"
  (Kolose 1:16-17). Dan penulis Injil keempat mengatakan, "Segala
  sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang
  telah jadi dari segala yang telah dijadikan" (Yohanes 1:3).

  Ada suatu perbedaan penting antara pandangan orang-orang Kristen dan
  non-Kristen dalam subjek yang diberikan. Meskipun demikian,
  pengetahuan secara fakta sama untuk kedua-duanya, tidak ada subjek
  yang dapat diajarkan dalam kebenaran itu secara keseluruhan jika
  Sang Pencipta diabaikan atau disangkal. Pengetahuan dimurnikan
  dengan pengakuan adanya Tuhan. Tidak ada pendekatan pendidikan
  lainnya yang dapat menghormati Tuhan secara keseluruhan bagi orang
  tua dan anak-anak.

  Para orang tua Kristen bertanggung jawab terhadap pendidikan
  anak-anak mereka dan pendidikan itu meliputi nasihat-nasihat Tuhan
  yang dinyatakan di dunia-Nya yang juga dinyatakan dalam firman-Nya.
  Para orang tua ini ingin anak-anak mereka dididik di rumah dan di
  sekolah dengan kesadaran bahwa semua kebenaran adalah kebenaran
  Allah, termasuk sejarah dan geografi, ilmu, musik dan seni, dan
  bahwa Yesus Kristus adalah pusat pembelajaran dan kehidupan.

  SASARAN YANG SPESIFIK

  Sekolah Kristen memiliki banyak sasaran yang secara umum serupa
  dengan sekolah-sekolah negeri dan sekolah-sekolah swasta lainnya.
  Hanya saja, sekolah Kristen melihat sasaran-sasaran umum ini dengan
  pandangan alkitabiah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah sekolah
  Kristen memiliki sasaran khusus yang tidak dapat dicapai di
  sekolah-sekolah negeri, dan yang tidak dapat diterima oleh
  sekolah-sekolah swasta lainnya. Sebagai ilustrasinya, sepuluh
  sasaran pertama dalam daftar berikut ini khusus ditujukan untuk
  sekolah Kristen, sedangkan sepuluh sasaran berikutnya juga dapat
  diterima oleh sekolah-sekolah negeri maupun swasta lainnya.

   1. Mengajarkan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Anak Allah yang
      datang ke dunia untuk mati bagi dosa-dosa kita.
   2. Mengajarkan pentingnya dilahirbarukan oleh Roh Kudus dengan
      menerima Tuhan Yesus Kristus.
   3. Mengajarkan bahwa pertumbuhan kehidupan orang Kristus tergantung
      pada persekutuannya dengan Tuhan melalui baca Alkitab, berdoa,
      dan pelayanan.
   4. Mengajarkan bahwa Alkitab adalah firman Tuhan dan ini berguna
      dan penting.
   5. Mengajarkan penerapan etika yang alkitabiah dan standar moral
      dalam setiap bagian hidup.
   6. Mengajar para murid supaya menunjukkan keadilan, sopan santun,
      kebaikan, dan anugerah-anugerah kristiani lainnya.
   7. Menekankan pentingnya misi-misi di dunia.
   8. Mengajar murid-murid untuk bergaul dengan orang-orang
      non-Kristen dan dengan orang-orang Kristen yang memiliki
      pandangan yang berbeda.
   9. Menghubungkan berbagai pokok masalah dengan kebenaran Alkitab.
  10. Mengajarkan bahwa Tuhan adalah Pencipta dan Pemelihara bumi dan
      manusia.
  11. Mengajar anak-anak untuk menggunakan diri mereka sendiri dalam
      mengerjakan pekerjaan mereka dan untuk memenuhi tanggung jawab
      mereka.
  12. Mengajar para murid untuk bekerja sendiri dan bekerja sama
      dengan orang lain.
  13. Mengajar para murid untuk berpikir tentang dirinya sendiri dan
      tetap berdiri di atas keyakinan mereka ketika menghadapi
      tekanan.
  14. Membangun kreativitas murid.
  15. Membangun sikap murid yang menghargai seni rupa.
  16. Membantu murid membangun ketrampilan berkomunikasi yang
      efektif.
  17. Mengajarkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk
      pendidikan di masa yang akan datang atau persaingan dalam dunia
      kerja.
  18. Membantu murid membangun kebijaksanaan yang menghibur secara
      fisik dan mental.
  19. Membantu murid menghargai warisan budaya nasional mereka dan
      masalah-masalah yang sedang dihadapi negara dan dunia mereka.
  20. Menunjukkan tanggung jawab para murid sebagai warga negara dan
      menunjukkan tanggung jawab orang dewasa sebagai warga negara
      kepada mereka.

  Argumen-argumen yang mendukung pelayanan dalan sekolah Kristen
  adalah seperti berikut ini.

   1. Guru tidak hanya mengerjakan tugas mereka saja, tetapi mereka
      juga harus lahir baru dan berdedikasi.
   2. Orang tua memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan
      anak-anak mereka.
   3. Relasi yang sangat baik antara sekolah dan keluarga (rumah).
   4. Sekolah Kristen memberikan perintah yang sesuai dengan rasio
      murid-guru.
   5. Secara umum, murid tidak mengalami kesulitan belajar atau
      masalah perilaku yang serius.
   6. Kebersamaan dirasakan dalam sekolah itu.
   7. Relasi yang baik antara sekolah dan administrasi.
   8. Tetap memandang dan percaya kepada Tuhan setiap kali muncul
      masalah sehari-hari.
   9. Setiap hari selalu diberi kesempatan untuk belajar dari Alkitab.
  10. Pekerjaan akademis diselaraskan dengan Alkitab.

  KURIKULUM

  Perintah Alkitab berpusat pada kurikulum. Sebagian besar mata
  pelajaran diajarkan setingkat dengan sekolah-sekolah lain dalam
  komunitas itu untuk memfasilitasi perpindahan murid yang masuk atau
  keluar dari sekolah. Namun, sekolah Kristen mempunyai kontrol yang
  ketat dalam memilih buku-buku dan bahan-bahan untuk setiap mata
  pelajaran. Ini merupakan suatu faktor yang penting untuk
  pengembangan kurikulum.

  Pelajaran-pelajaran yang disampaikan di sekolah-sekolah Kristen
  tidak jauh berbeda dengan sekolah lainnya, namun penyampaiannya
  disesuaikan dengan pandangan Kristen. Tren yang baru-baru ini
  terjadi di sekolah-sekolah Kristen adalah mengembangkan kurikulum
  yang benar-benar merupakan isi dari orang Kristen. Dan tren sepert
  ini tampaknya dapat berkembang. Meskipun dengan perlahan,
  materi-materi baru mulai dikembangkan. Pengembangan materi-materi
  ini sulit karena sekolah-sekolah Kristen adalah sekolah swasta dan
  tidak setuju pada kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
  sekolah Kristen. Ini dapat disamakan dengan gereja-gereja injili
  yang tidak setuju dengan kurikulum yang tepat yang ditetapkan untuk
  sekolah minggu.

  Sekolah-sekolah Kristen tentu berhati-hati dalam memenuhi setiap
  persyaratan kurikulum dari departemen pendidikan di wilayah di mana
  sekolah itu berada.

  PERANAN GEREJA

  Sekolah melihat apa yang dilakukannya sebagai tambahan untuk gereja
  injili, namun sebaliknya gereja jarang merasakan hal itu. Ini adalah
  suatu hal yang patut disayangkan dan mungkin hal ini disebabkan oleh
  beberapa alasan.
  1. Sekolah tersebut dapat memperoleh dana dan sumber-sumber lain
     secara mandiri.
  2. Perselisihan bisa saja terjadi di gereja karena keberadaan
     sekolah tersebut.
  3. Mungkin ada kesalahpahaman filosofi dan sasaran sekolah.

  Peranan gereja terhadap sekolah Kristen lainnya adalah doa, dana,
  pendaftaran murid, dukungan, dan pemahaman (akan keberadaan sekolah
  Kristen dan peranannya).

  Di luar struktur organisasi, semua sekolah Kristen melayani di dalam
  Tubuh Kristus, dalam gereja-Nya. Harus disadari bahwa seluruh Tubuh
  Kristus akan mendapatkan keuntungan jika banyak anak atau para
  pemuda menerima suatu pendidikan dengan Yesus Kristus sebagai
  pusatnya. Orang-orang percaya tidak memilih suatu gereja yang
  berdasarkan gelar pendetanya, arsitekturnya, ataupun peralatan yang
  ada di dalam gedungnya, melainkan kebenaran yang diajarkan dan
  dikhotbahkan di gereja. Demikian pula gereja juga harus tahu bahwa
  suatu sekolah harus dipilih dengan cara yang sama dan gereja juga
  harus membantu mendukung sekolah-sekolah Kristen untuk menunjukkan
  standar yang tinggi.

  Banyak gereja yang tidak peduli bahkan beberapa berpandangan negatif
  terhadap sekolah-sekolah ini. Namun, tindakan ini tampaknya berubah
  ketika waktu menjadi lebih jahat.

  Sekolah-sekolah harus melakukan tugas yang lebih baik lagi dalam
  mengartikan diri mereka sendiri terhadap gereja-gereja dan bukannya
  membela diri ataupun tidak mau berkomunikasi. Diperlukan ikatan yang
  kuat untuk menjembatani gereja-gereja dan sekolah-sekolah. Mereka
  bukanlah pesaing.

  SUATU EVALUASI

  Sekolah Kristen adalah suatu kesaksian akan nama Tuhan dalam
  pendidikan dasar dan menengah. Peraturan pemerintah di masa lalu
  yang melarang pembacaan Alkitab dan doa sebagai kegiatan rohani
  untuk mendukung sekolah itu sudah tidak diberlakukan lagi. Bahkan
  dengan filosofi agama yang dipilih dan Alkitab sebagai literaturnya,
  sekolah-sekolah negeri jauh dari Kristenisasi. Sekolah-sekolah
  Kristen adalah jawaban terhadap dilema pendidikan.

  Kebutuhan sekolah-sekolah Kristen, tidak diragukan lagi, akan
  meningkat tajam di dekade ini. Ini menunjukkan bahwa musuh mulai
  menyerang dunia pendidikan dan ini sama-sama jelasnya bahwa Tuhan
  akan menaikkan standar-Nya dalam dunia pendidikan. Melayani Tuhan
  melalui murid-murid kita dengan menjadi seorang guru atau kepala
  sekolah di sekolah Kristen adalah sesuatu yang sangat berharga bagi
  hidup seseorang. Ada banyak jabatan yang saat ini terbuka, sampai di
  masa yang akan datang. Sekolah-sekolah ini menawarkan suatu
  kesempatan yang berbeda untuk memengaruhi anak-anak dan para pemuda
  untuk Tuhan. (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dan disesuaikan dari sumber:
  Judul buku   : Childhood Education in the Church
  Judul artikel: The Role of the Christian School
  Penulis      : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, dan Roy B. Zuck
  Penerbit     : Moody Press, Chicago, USA 1986
  Halaman      : 605 -- 609 dan 613 -- 615


                         o/ ARTIKEL (2) o/

                  PENTINGNYA SEBUAH SEKOLAH KRISTEN
                  =================================

  SUMBANGSIH DALAM SEJARAH GEREJA

  Seorang bapa gereja, Tomas Aquinas, pewaris ajaran Agustinus,
  menulis suatu seri konsep kehidupan secara universal. Tulisannya itu
  sangat memengaruhi kebudayaan pada masanya. Pada saat itu, sekolah
  menjadi sekolah gereja; para guru Kristen tidak hanya mengajarkan
  ilmu kepada murid, tetapi juga memengaruhi murid dengan kehidupan
  mereka yang benar dan indah.

  Dalam sejarah Gerakan Reformasi, Martin Luther sangat mementingkan
  pendidikan. Beliau berpendapat bahwa dengan mengajar murid mengenal
  huruf berarti sudah mengajar mereka membaca Alkitab. Dan dengan
  membaca Alkitab, mereka menerima keselamatan. Selanjutnya, janganlah
  hanya mempertahankan suatu sistem atau suatu hubungan kekeluargaan
  saja, tetapi yang lebih penting adalah mendirikan sekolah sebanyak
  mungkin di mana saja agar segala sistem yang telah diciptakan Tuhan
  dalam mengatur alam semesta ini berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
  Pendidikan merupakan suatu lingkaran yang mempertahankan sistem
  tersebut dan dengan demikian sejarah keselamatan pun dapat terus
  disebarluaskan.

  Seorang rekan kerja Luther, Melanchthon, berpendapat bahwa membina
  bakat pendidik-pendidik sangatlah penting. Pada saat itu dimulailah
  suatu sistem pengkaderan bagi guru-guru Kristen dengan mengajari
  mereka cara menggabungkan ilmu pengetahuan dan memasukkannya ke
  dalam kebenaran.

  Reformator John Calvin juga menegaskan pentingnya
  sekolah/pendidikan. Dengan mengambil model pendidikan di Jenewa yang
  telah banyak dipengaruhinya, ia juga telah memengaruhi pendidikan
  pada saat itu.

  Pada akhir abad ke-17, di Eropa muncul seorang ahli teori
  pendidikan, bernama John Amos Cominius, seorang pendeta Gereja
  Brother. Ia berpendapat bahwa pendidikan bukan hanya mengajarkan
  penggalan ilmu pengetahuan yang terpisah, tetapi menyatukan ilmu
  pengetahuan tersebut dan menggabungkannya menjadi satu konsep
  tentang kehidupan universal yang sempurna. Dengan demikian,
  murid-murid dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki di
  pelbagai segi kehidupan mereka.

  Para tokoh sejarah gereja telah memberikan arah yang tepat bagi
  pendidikan Kristen untuk mengajarkan kebenaran kepada generasi
  penerus. Dasar yang indah dan teguh harus ditanamkan sedini mungkin.
  Di satu segi, suksesnya Gerakan Reformasi dalam mengembangkan dan
  memperluas agama Kristen adalah pekerjaan dan pemeliharaan Allah,
  tetapi di segi lain melibatkan juga sumbangsih pendidikan.

  SUMBANGSIH TERHADAP PELAYANAN ANAK

  Tujuan mendirikan sekolah Kristen tidak hanya memberikan pendidikan
  ilmu pengetahuan dan moral, tetapi lebih daripada itu ialah untuk
  pembinaan kerohanian, untuk mencapai tujuan pendidikan manusia
  seutuhnya.

  Selain di rumah, anak-anak mempunyai waktu yang cukup lama di
  sekolah. Suasana lingkungan sekolah yang baik sangat memengaruhi
  kehidupan anak-anak. Dengan ketulusan dan kemurnian, seorang anak
  menerima segala konsep dan nilai yang diajarkan kepada mereka.
  Sekolah Kristen bagi orang Kristen merupakan tempat ditegaskannya
  pendidikan Kristen, tetapi bagi orang bukan Kristen merupakan
  jembatan untuk pengabaran Injil. Tidak sedikit utusan Injil yang
  memulai pekerjaan penginjilan melalui sekolah. Anak-anak bertumbuh
  dalam suasana kekristenan yang tebal, di bawah pengaruh kebenaran,
  ada kesempatan diselamatkan dan mengalami kelahiran baru; juga di
  bawah penerangan firman Allah, menerima latihan dan bimbingan, bukan
  saja belajar sesuai dengan kebenaran untuk menjadi warga yang baik,
  melainkan juga bisa menjadi umat Kerajaan Surga yang baik.

  Bahan diambil dan diedit seperlunya dari sumber:
  Judul buku: Menerobos Dunia Anak
  Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung 2000
  Halaman   : 12 -- 13


                             o/ TIPS o/

                 PELAYANAN ANAK DALAM PAK DI SEKOLAH
                 ===================================

  Salah satu kunci utama pelayanan anak di sekolah Kristen adalah
  melalui pendidikan agama Kristen. Guru yang mengajar agama Kristen
  di sekolah mempunyai kesempatan yang baik untuk menyampaikan kabar
  pengharapan tentang Kristus Yesus, Sang Juru Selamat, kepada semua
  anak didiknya. Tentu saja kita tidak bekerja sendirian. Tuhan yang
  memberikan tugas itu kepada kita senantiasa menyertai kita. Dalam
  setiap tugas yang diberikan-Nya, Ia selalu menyediakan perlengkapan
  yang perlu.

  Sekolah Kristen dihadapkan pada keadaan dunia yang bertentangan
  dengan ajaran Kristen. Ini berarti ajaran Kristen yang disampaikan
  di sekolah harus relevan untuk hidup sehari-hari dalam dunia yang
  semakin jauh dari kebenaran ini. Bagaimana caranya?

  1. Sumber utama untuk pendidikan agama Kristen adalah Alkitab.

     Guru agama Kristen mutlak harus mengenal firman Tuhan; Alkitab
     perlu dibaca. Firman Allah adalah kebenaran yang tetap untuk
     selama-lamanya. Tuhan Yesus melawan cobaan Iblis dengan berpegang
     pada firman Allah, firman yang hidup dan berkuasa. Ini dapat
     dilihat di mana saja ajaran Alkitab disampaikan dan dipercayai.
     Orang yang paling jahat sekali pun, dengan kuasa Firman itu,
     dapat berubah menjadi orang yang bersedia mati untuk membawa
     Kabar Injil.

     Allah menentukan bahwa firman-Nya harus diajarkan kepada
     anak-anak sehingga menjadi bagian dari hidup mereka (Ulangan 6).
     Sebab itu, seorang guru akam Kriten pertama-tama harus mengenal
     isi Alkitab untuk dirinya sendiri, supaya dapat meneruskannya
     kepada anak didik yang diajarnya. Tiap kali mempelajari Alkitab,
     berdoalah agar bisa mendengar apa yang hendak dikatakan Tuhan
     kepadamu.

  2. Guru agama menjadi contoh yang dapat ditiru.

     Kita tidak mungkin memberikan sesuatu yang belum kita miliki
     sendiri kepada orang lain. Hal ini berlaku juga dalam pendidikan
     Kristen. Kehidupan seorang guru Kristen yang jauh dari ajaran
     yang dia sampaikan berarti menolak semua ajaran yang dia katakan
     dengan mulutnya sendiri. Hal ini mengakibatkan anak-anak didiknya
     tidak lagi yakin akan kebenaran ajaran yang disampaikan oleh sang
     guru. Guru agama Kristen haruslah seorang Kriten yang mengakui
     Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan atas hidupnya. Ia
     juga harus memiliki hidup yang berkenan kepada Allah.

  3. Metode mengajar harus cocok.

     Dalam menyampaikan ajaran Kristen kepada anak-anak, carilah
     metode mengajar yang cocok. Hal ini penting agar yang kita
     sampaikan menarik dan meyakinkan bagi anak didik. Tujuannya
     adalah supaya secara pribadi mereka menerapkan firman Allah dan
     mengikuti Kristus sehingga kepercayaan mereka dihayati secara
     baik dalam hidup melalui perkataan dan perbuatan mereka.

  Bahan diambil dan disunting seperlunya dari sumber:
  Judul buku   : Penuntun Guru PAK Sekolah Minggu dan
                 Sekolah Dasar 1 dan 2
  Judul artikel: Tantangan yang Kita Hadapi
  Penyusun     : Dr. Leatha Humes dan A. Lieke Simanjuntak
  Penerbit     : BPK Gunung Mulia, Jakarta 1998
  Halaman      : 16 -- 17


                         o/ WARNET PENA o/

                         BPK PENABUR ONLINE
                         ==================
                     http://www.bpkpenabur.or.id/

  BPK PENABUR merupakan sebuah yayasan Kristen yang bergerak dalam
  bidang pendidikan. Melalui situs dari yayasan yang bernaung di bawah
  Sinode Gereja Kristen Indonesia ini, Anda dapat menemukan beraneka
  info terbaru seputar BPK PENABUR maupun prestasi apa saja yang
  berhasil dicapai oleh siswa-siswi sekolah BPK PENABUR. Selain itu,
  melalui situs ini Anda juga dapat mengetahui sejarah BPK PENABUR
  yang awalnya bernama Yayasan Badan Pendidikan Kristen Djawa Barat,
  serta visi misinya.

  Sumber:
  Nama publikasi: ICW Edisi 1023/2004
  URL arsip     : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1023/


                      o/ DARI MEJA REDAKSI O/

                   BERITA PESTA: INFO AKTUAL PESTA
                   ===============================

  Sebagai salah satu buletin elektronik YLSA, Berita PESTA dihadirkan
  sebagai sarana untuk menyampaikan berita aktual seputar pelayanan
  PESTA kepada para peserta dan alumni PESTA. Meski demikian, Anda
  juga dapat mengetahui pelayanan PESTA Online dengan menjadi
  pelanggan. Sebab dengan berlangganan publikasi ini, Anda akan
  mendapatkan jadwal penyelenggaraaan kursus yang diselenggarakan
  secara gratis ini, termasuk seluruh aktivitas yang terjadi di
  seputar pelayanan PESTA Online. Selain itu, buletin ini juga
  menghadirkan artikel yang dapat menjadi refleksi kehidupan
  masyarakat Kristen, kesaksian dari peserta kursus PESTA, dan ulasan
  situs atau milis pendidikan elektronik baik dari dalam maupun luar
  negeri. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri Anda di buletin
  Berita PESTA.

  ==> < daftar-berita-pesta(at)sabda.org >              [berlangganan]
  ==> http://www.pesta.org/                                    [situs]
  ==> http://www.sabda.org/publikasi/berita_pesta/             [arsip]


                        o/ MUTIARA GURU o/

            Sekolah Kristen memang harus memiliki visi dan
           bergerak atas visi itu untuk membawa anak didik
        ke dalam kehidupan yang beriman dan taat kepada Allah.


----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org