Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/323

e-BinaAnak edisi 323 (28-3-2007)

Kegiatan Penelitian


______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                             323/Maret/2007
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL        : Penelitian Alkitab: Membaca, Menulis, Meneliti
  - TIPS           : Kegiatan Belajar Alkitab di Sekolah Minggu
  - BAHAN MENGAJAR : Mengapa Yesus Menyelamatkan Aku?
  - WARNET PENA    : PEPAK: Cerita-Cerita Paskah
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Kegiatan apa pun yang dilakukan di sekolah minggu harus merupakan
  kegiatan yang membawa anak dapat menggali kebenaran Alkitab sehingga
  mereka bisa menghubungkannya dengan kehidupan mereka sehari-hari.
  Kegiatan penelitian, khususnya penelitian Alkitab di kelas sekolah
  minggu, dapat membawa anak menyelami lebih dalam lagi isi Alkitab
  sekaligus mengembangkan potensi kemampuan mengamati dan mengumpulkan
  informasi. Banyak kata atau peristiwa dalam Alkitab yang mungkin
  tidak dimengerti anak sehingga guru harus mengajak anak untuk
  menyelidiki Alkitab agar mereka juga mengerti makna yang terkandung
  dalam tiap ayat firman Tuhan.

  Belajar Alkitab melalui kegiatan-kegiatan di dalam atau di luar
  kelas sekolah minggu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara.
  Pengumpulan data dan informasi untuk mengungkap rangkaian peristiwa
  dalam Alkitab pun tidak sulit untuk dilakukan anak. Tentu saja
  dibutuhkan bimbingan dan arahan dari guru. Oleh karena itu, silakan
  simak e-BinaAnak kali ini. Kami harap sajian ini dapat menggugah
  semangat untuk memulai kegiatan penyelidikan dan belajar Alkitab
  bersama dengan anak-anak layan kita.

  Selamat mengajar!

  Redaksi,
  Davida Welni Dana


        "Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang,
    memberi pengertian kepada orang-orang bodoh." (Mazmur 119:130)
         < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+119:130 >


                           o/ ARTIKEL o/

           PENELITIAN ALKITAB: MEMBACA, MENULIS, MENELITI
           ==============================================

  Kegiatan membaca dan menulis merupakan salah satu metode mengajar
  yang berguna, meskipun terkadang kedua metode tersebut digunakan
  secara berlebihan oleh guru yang membutuhkan lebih banyak variasi
  saat mereka mengajar. Pada umumnya, anak usia sekolah bisa memproses
  informasi yang mereka dapatkan melalui bacaan dan menulis jawaban
  dari pertanyaan yang ada di sebuah kertas kerja -- tetapi bagi
  anak-anak yang mempunyai kesulitan membaca, kegiatan ini justru
  membuat mereka frustasi. Jika kegiatan membaca dan menulis digunakan
  sebagai pilihan dalam kegiatan belajar, seharusnya kegiatan-kegiatan
  lain seperti, seni, musik, drama, atau permainan dapat pula menjadi
  alternatif pilihan bagi para pengajar.

  Kegiatan penelitian merupakan cara untuk menggunakan kemampuan
  literatur anak yang dikombinasikan dengan kemampuan untuk memecahkan
  masalah, kemampuan komunikasi, dan kemampuan sosialnya. Anak-anak
  harus mencari informasi dari buku-buku referensi, peta, film-film,
  atau dengan wawancara. Dengan demikian, tingkat partisipasi
  anak-anak lebih tinggi daripada mereka yang hanya mengisi lembar
  kerja saja. Bahkan anak-anak yang tidak pandai dalam membaca dan
  menulis pun dapat menikmati tantangan dari kegiatan penelitian ini,
  saat mereka berada dalam kelompok dan bekerja sesuai dengan
  kemampuan lain yang mereka miliki.

  Kegiatan penelitian sebaiknya diterapkan pada anak-anak usia sekolah
  dasar (SD). Mereka membutuhkan beberapa sumber dan juga waktu
  sekitar 15 sampai 20 menit. Ruang kelas harus diperlengkapi dengan
  Alkitab, kamus Alkitab, peta-peta, gambar-gambar, dan alat-alat lain
  untuk menulis. Sumber-sumber berupa audiovisual juga diperlukan
  sewaktu-waktu, misalnya kaset, slide film, dll.

  Bahan-bahan bacaan juga harus disajikan sesuai dengan tingkat
  pembacanya. Sering kali pembacaan Alkitab dapat berkembang menjadi
  pelajaran membaca, bukan lagi menggali makna dalam Alkitab dan
  aplikasinya. Akibatnya, waktu untuk belajar menjadi sia-sia dan
  anak-anak yang tidak suka membaca menjadi enggan untuk
  berpartisipasi. Anak-anak yang berada di dalam kelas harus
  dilengkapi dengan salinan bacaan dari satu versi Alkitab yang mudah
  mereka baca. Kebingungan akan terjadi jika seorang anak mencoba
  untuk membaca teksnya, sedangkan teman-teman yang lainnya membaca
  bacaan versi yang lain. Jika versi teks yang digunakan berbeda-beda,
  anak-anak menganggap bahwa versi Alkitab yang "sesungguhnya" hanya
  ada satu saja. Akhirnya, guru hanya akan membuang-buang waktu yang
  berharga untuk hal-hal yang sepele.

  Dengan memiliki banyak sumber, anak-anak menjadi siap untuk menggali
  Alkitab dan menemukan banyak hal untuk diri mereka sendiri. Berikut
  ini beberapa cara untuk mendampingi mereka.

  WAWANCARA

  Penginjil, pemimpin gereja, dan pihak-pihak lain yang memiliki
  pengetahuan yang kompeten mengenai hal yang diteliti anak dapat
  diminta untuk menjadi narasumber bagi anak-anak. Beberapa anak yang
  diperlengkapi dengan alat perekam suara dapat menanyakan beberapa
  pertanyaan kepada orang-orang di atas dan informasi yang didapatkan
  akan dibagikan kepada anggota kelompok mereka yang lain.

  Misalnya, jika saat ini kelas Anda sedang meneliti perjalanan Rasul
  Paulus, mintalah para murid untuk mewawancarai penginjil yang
  memiliki banyak pengalaman seru selama perjalanan penginjilan
  mereka. Anak-anak dapat bertanya demikian, "Hal apa yang paling
  menakutkan yang pernah terjadi dalam perjalanan Anda? Apa yang Anda
  lakukan saat itu?"

  PERJALANAN LAPANGAN

  Walaupun perjalanan lapangan sangat membutuhkan persiapan khusus,
  kegiatan ini bisa sangat menyenangkan dan mendidik. Perjalanan
  lapangan bisa berupa kunjungan ke museum, taman kota, rumah sakit,
  atau kantor polisi. Untuk memastikan bahwa setiap anak mendapat
  manfaat yang maksimal dari perjalanan lapangan ini, guru harus
  memberi keterangan sejelas mungkin kepada anak mengenai apa yang
  diharapkan dari perjalanan ini. Guru juga harus memberikan
  pengawasan yang cukup memadai.

  Misalnya, saat ini anak-anak sedang melakukan penelitian dalam
  rangka mempelajari penciptaan. Maka perjalanan ke kebun binatang
  dapat membuat anak-anak sangat terkesan terhadap berbagai jenis dan
  keindahan karya Tuhan. Guru dapat mengembangkan pikiran anak dengan
  mengadakan tanya jawab seperti, "Bagaimana Tuhan memperlengkapi
  setiap binatang sehingga mereka dapat bertahan hidup, berpindah ke
  tempat yang lebih aman, dan menjaga anak-anak mereka?"

  TIRUAN DAN PAMERAN

  Anak-anak bisa mendapatkan pengalaman bekerja dengan menggunakan
  tangan mereka dengan cara menyatukan benda-benda yang berhubungan
  dengan pelajaran atau dengan membuat tiruan. Benda-benda tersebut
  harus dikenal dan dipamerkan di akhir pelajaran.

  Untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai kehidupan pada
  zaman Alkitab, anak-anak secara berkelompok dapat memajang sebuah
  tiruan/gambar rumah kuno seperti yang digambarkan dalam Alkitab.
  Dalam kegiatan ini guru juga tidak boleh bosan menggali pikiran anak
  dengan memberikan pertanyaan seperti, "Bagaimana bentuk atap dari
  rumah itu? Mengapa rumah-rumah dibangun di dekat tembok kota?"

  PETA-PETA

  Anak-anak yang sudah dapat memahami konsep geografi akan sangat
  menikmati kegiatan seperti menempatkan lokasi di peta dan juga
  menandai peristiwa-peristiwa di lokasi tersebut, sehubungan dengan
  pelajaran yang diberikan. Peta-peta berwarna berukuran besar
  mengenai negara dari seorang tokoh atau suku bangsa tertentu akan
  sangat menolong pula dalam kegiatan penelitian. Peta-peta tersebut
  dapat pula ditambahkan dengan peta-peta dunia sehingga anak-anak
  bisa menempatkan peta yang lebih kecil untuk mendapatkan pandangan
  yang lebih tepat.

  Untuk mengukur jarak perjalanan bangsa Israel menuju tanah
  perjanjian, anak dapat menempatkan berbagai tanda pada tempat-tempat
  perhentian yang disinggahi sepanjang perjalanan tersebut. "Berapa
  jarak perjalanan mereka? Temukan jarak yang sama dengan perjalanan
  tersebut dalam peta negara kita sendiri."

  GARIS WAKTU

  Gunakan Alkitab anak-anak untuk mengulas kisah dalam Alkitab. Dengan
  demikian, anak-anak dapat menyusun serangkaian gambar sesuai dengan
  urutan peristiwanya dan mereka dapat pula menulis penjelasan dari
  setiap peristiwa.

  Untuk dapat mengerti dengan lebih baik lagi mengenai rangkaian
  peristiwa Paskah, misalnya, anak dapat membaca cerita mengenai
  Paskah dalam Alkitab dan mulai menyusun rangkaian peristiwa sejak
  Yesus dan murid-murid masuk ke Yerusalem, perjamuan terakhir,
  pengadilan, penyaliban, dan kebangkitan.

  "Mana yang lebih dahulu terjadi? Berapa harikah jarak antarperistiwa
  yang terjadi dalam rangkaian Paskah tersebut?"

  MEDIA

  Peralatan audiovisual seperti perekam, film, atau rentetan foto
  dapat menjadi cara yang menarik dan dinikmati untuk mendapatkan
  informasi dalam kegiatan penelitian. Guru harus memberikan
  pertanyaan-pertanyaan untuk menolong murid mengembangkan kemampuan
  mereka dalam mendengarkan dan mengamati. Alat pendengar (headphone)
  dan beberapa peralatan lain dapat digunakan untuk menghindari
  gangguan dari kelompok lain dalam kelas yang mungkin sedang
  mengerjakan proyek yang lain.

  Misalnya dalam pelajaran mengenai Daud, murid-murid dapat
  mendengarkan beberapa Mazmur yang dimodifikasi dalam musik
  kontemporer dan membandingkan suara alat-alat kuno yang pertama kali
  digunakan untuk menyanyikan lagu-lagu yang diambil dari kitab
  Mazmur.

  KAMUS

  Jika ada sebuah kata yang tidak biasa digunakan muncul dalam
  pelajaran di kelas, murid-murid dapat menelitinya terlebih dahulu di
  dalam kamus. Minta mereka untuk mencatat arti kata itu atau
  menggambarnya untuk menjelaskan artinya. Ketika kata tersebut
  diucapkan selama pelajaran berlangsung, murid-murid dapat membagikan
  hasil penelitian mereka.

  Dalam cerita mengenai Daniel dan tulisan di tembok, misalnya,
  beberapa kata yang tidak biasa dapat diselidiki dan kemudian
  dijelaskan. Kata-kata tersebut, misalnya bangsawan, ahli nujum,
  gundik, dan sebagainya.

  BUKU-BUKU

  Referensi standar yang dapat digunakan dalam kegiatan penelitian di
  sekolah minggu adalah kamus Alkitab, peta-peta, dan buku-buku
  mengenai kehidupan pada zaman Alkitab. Buku-buku lain yang dapat
  disertakan antara lain, buku-buku biografi, ilmu pengetahuan,
  fakta-fakta, buku fiksi, atau bahan-bahan lain yang berhubungan
  dengan pelajaran. Beberapa buku dapat dipinjamkan kepada murid untuk
  mendorong semangat mereka di pelajaran selanjutnya.

  Untuk pelajaran mengenai penginjilan, sebuah kelompok penelitian
  dapat membaca riwayat hidup beberapa penginjil terkenal, meringkas
  kisah kehidupan mereka, dan menempatkan lokasi penginjilan mereka
  dalam peta.

  BEBERAPA PETUNJUK

  Berikut ini beberapa petunjuk dalam melaksanakan kegiatan
  penelitian.

  1. Informasi harus benar-benar disampaikan dengan jelas.
  2. Penugasan harus sesuai dengan tingkat kemampuan murid.
  3. Dalam mengerjakan sebuah proyek penelitian, setiap anggota
     kelompok harus memiliki tugas dan tanggung jawab.
  4. Rencana pelajaran harus disesuaikan dengan waktu untuk membagikan
     hasil dari penelitian para murid.
  5. Semua sumber dan peralatan yang dibutuhkan harus tersedia.
     (t/Davida)

  Bahan diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku        : The Complete Handbook for Children`s Ministry:
                      How to Reach and Teach the Next Generation From
                      Birth to Age 12
  Judul artikel asli: Research Activities: Reading, Writing, and
                      Research
  Penulis           : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson
  Penerbit          : Thomas Nelson Publishers, Nashville 1993
  Halaman           : 282 -- 286


                             o/ TIPS o/

                KEGIATAN BELAJAR ALKITAB DI SEKOLAH MINGGU
                ==========================================

  Belajar Alkitab dengan melakukan kegiatan ditujukan untuk memperkuat
  kebenaran Alkitab. Kegiatan ini melibatkan kemampuan seni, musik,
  menulis, drama, atau kemampuan lain. Setiap kegiatan yang
  dilaksanakan diharapkan akan menolong anak mengaplikasikan kebenaran
  Alkitab dalam kehidupan mereka.

  Kegiatan seperti apa yang dapat dilakukan dalam sekolah minggu?
  Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kegiatan tersebut akan memberi
  hasil yang baik saat belajar Alkitab? Kapan sebuah kegiatan dapat
  dikatakan sebagai kegiatan belajar Alkitab?

  Kegiatan-kegiatan dalam rangka mempelajari Alkitab di sekolah minggu
  harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini.

  Pertanyaan pertama: apakah kegiatan tersebut mengajarkan, mengulas,
  atau memperkuat kebenaran Alkitab?

  Pertanyaan kedua: apakah kegiatan tersebut mendorong kita untuk
  menggunakan Alkitab dan sumber-sumber lain seperti kamus Alkitab,
  ensiklopedia, peta-peta, dan sebagainya?

  Pertanyaan ketiga: apakah kegiatan tersebut akan memberikan
  kesempatan kepada murid untuk menghubungkan kebenaran Alkitab dengan
  pengalaman hidup mereka sehari-hari?

  Agar relevansi antara kebenaran Alkitab dan hidup keseharian anak
  terlihat jelas, guru harus dapat menolong anak membuat rencana yang
  spesifik tentang bagaimana kebenaran Alkitab dapat menjadi bagian
  dari hidup mereka sehari-hari. Guru juga harus menindaklanjuti
  kegiatan tersebut agar bisa segera mengetahui apa yang terjadi pada
  saat anak berusaha untuk menerapkan kebenaran Alkitab itu dalam
  hidup mereka. Tindak lanjut seperti ini membutuhkan evaluasi antara
  guru dan murid. Hal tersebut juga memungkinkan guru untuk mendukung
  dan mendorong anak mengubah tingkah laku mereka dan menjadikan
  evaluasi tersebut sebagai ujian kebenaran dari pelajaran.

  SPESIFIK TAPI FLEKSIBEL

  Setiap kegiatan belajar Alkitab melalui kegiatan harus cukup
  spesifik agar anak merasa percaya bahwa kegiatan tersebut ada
  tujuannya. Meskipun demikian, aktivitas juga harus mudah disesuaikan
  dengan tingkat kemampuan dan keterampilan tiap anak.

  Sebagai contoh, jika seorang guru mempersiapkan kegiatan belajar
  Alkitab dengan menggunakan boneka, guru tersebut harus memastikan
  bahwa aktivitas tersebut mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik
  dan nonakademik (kemampuan menulis dan membaca naskah yang sama
  baiknya dengan keterampilan memainkan boneka tersebut). Guru juga
  harus memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam
  perencanaan pelajaran. Sering kali ide-ide dari anak dapat menolong
  kegiatan berjalan lebih efektif daripada hanya menggunakan rencana
  yang telah dibuat oleh guru. Guru tidak hanya membimbing anak-anak
  untuk belajar, tetapi juga belajar bersama-sama muridnya.

  BAGAIMANA MEMBIMBING KEGIATAN MEMPELAJARI ALKITAB?

  Berikut ini lima langkah yang diperlukan saat mempelajari Alkitab
  melalui kegiatan.

  1. Jelaskan tujuan dari masing-masing kegiatan.
     Jika kegiatan tersebut baru pertama kali diberikan kepada
     anak-anak, jangan hanya menjelaskan apa yang akan mereka
     kerjakan. Sangat penting untuk menjelaskan alasan mengapa mereka
     akan melakukan kegiatan tersebut. Sebagai contoh, anak-anak
     mungkin memilih untuk melakukan kegiatan seni sebab mereka suka
     sekali menggambar kartun. Bantulah mereka melihat tujuan dan
     hal-hal yang bisa dipelajari dalam proses menggambar tersebut,
     misalnya "untuk menolong kita belajar percaya bahwa Tuhan
     menolong kita di saat-saat yang sulit.", 2. Libatkan semua anak dalam kegiatan penelitian.
     Kegiatan penelitian Alkitab harus dimulai dengan mengajak anak
     mengulas atau mengumpulkan sejumlah informasi dalam Alkitab.
     Metode penelitian harus sesuai dengan kemampuan dan minat anak.
     Sebagai contoh, anak-anak kelas 1 SD mungkin hanya dapat
     melakukan kegiatan penelitian ini dengan membaca ayat-ayat
     Alkitab yang ditulis guru di papan tulis, sedangkan anak kelas 5
     SD sudah dapat mencari dan membaca ayat tersebut dalam Alkitab.
     Anak yang lebih besar mungkin dapat menggunakan kamus Alkitab
     untuk mencari kata-kata sulit yang tidak dia mengerti, sedangkan
     anak yang lebih kecil baru dapat mengamati gambar atau mendengar
     penjelasan dari sebuah radio kaset.

  3. Arahkanlah setiap percakapan untuk lebih menekankan tujuan dari
     kegiatan tersebut.
     Selama anak melakukan kegiatan, gunakanlah bahasa percakapan yang
     informal untuk mengarahkan pemikiran dan perasaan anak lebih
     fokus kepada pelajaran. Sebagai contoh, ketika anak mulai
     kehilangan fokus dalam kegiatan bermain peran (role-play), guru
     dapat bertanya kepada salah satu pemain, "Apakah yang akan
     Michael katakan kepada ibunya untuk menunjukkan bahwa dia
     benar-benar ingin melakukan hal yang baik, seperti yang dikatakan
     dalam Alkitab?" Dengan cepat anak akan kembali fokus kepada inti
     pelajaran.

     Jangan lupa untuk terus menghubungkan pengalaman anak dengan
     firman Tuhan. Dengan cara ini guru dapat menolong anak untuk
     mengerti kebenaran Alkitab.

  4. Pimpin anak untuk mengidentifikasikan apa yang mereka pelajari
     melalui kegiatan tersebut.
     Menjelang akhir dari kegiatan, guru perlu menanyakan beberapa hal
     kepada anak untuk mengalimatkan prinsip-prinsip kebenaran yang
     mereka dapatkan melalui kegiatan tersebut: "Apa yang sudah kalian
     pelajari tentang pengampunan hari ini? Informasi apa saja yang
     sudah kalian dapatkan mengenai Paulus dan perjalanan misinya hari
     ini?" Jika murid menemui kesulitan menjawab pertanyaan seputar
     pelajaran yang telah disampaikan, kondisi itu dapat berarti guru
     harus memberikan pelajaran tambahan lagi mengenai pelajaran
     tersebut.

  5. Pimpin anak untuk menceritakan kepada teman-temannya hal-hal apa
     saja yang sudah mereka pelajari.
     Salah satu tahap penting dalam proses belajar adalah berbagi
     dengan orang lain mengenai apa yang sudah kita pelajari.
     Anak-anak perlu dimotivasi untuk melakukan hal ini sebagai
     rutinitas saat mereka belajar.

     a. Mintalah anak untuk memikirkan hal apa yang akan dia sampaikan
        kepada orang lain mengenai kegiatan kali ini. Hal ini dapat
        menolong anak untuk berpikir mengenai pokok pelajaran yang dia
        dapatkan hari itu. "Jika kamu menceritakan kegiatan hari ini
        kepada temanmu, bagaimana kamu akan menjelaskan bahwa kamu
        sudah belajar tentang Yesus dan anak-anak?"

     b. Berikan kesempatan kepada anak untuk membagikan pelajaran yang
        mereka dapat melalui kegiatan hari itu dengan kelompok lain di
        dalam kelas. Kegiatan saling berbagi pengalaman ini dapat
        dilakukan dengan berbagai macam cara. Murid dapat
        memperlihatkan apa yang sudah mereka lakukan sementara guru
        menjelaskannya. Guru juga dapat menanyakan beberapa pertanyaan
        untuk memimbing murid menjelaskan apa saja yang sudah mereka
        pelajari. Beberapa anak dapat berbicara mewakili kelompok
        mereka. Setiap kelompok dapat memberikan satu atau dua kalimat
        saja, mewakili hal-hal penting atau menarik yang mereka
        pelajari dalam kegiatan belajar Alkitab saat itu.

     c. Sekali waktu tiap kelompok dapat memperlihatkan dan
        menjelaskan kegiatan atau penelitian mereka kepada anak-anak
        di tingkatan kelas yang berbeda. (t/Davida)


  Bahan diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku        : Sunday School Smart Pages
  Judul artikel asli: Kids Learn Best Through Activity
  Penyunting        : Wes dan Sheryl Haystead
  Penerbit          : Gospel Light, Ventura, USA 1992
  Halaman           : 99 -- 100


                        o/ BAHAN MENGAJAR o/

                   MENGAPA YESUS MENYELAMATKAN AKU?
                   ================================

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Lukas 15:3-7, 11:24

  Cerita:
  -------

  Ada seorang pria yang memelihara seekor anjing. Pria ini selalu
  menjaga agar anjingnya itu bersih, dan ada sebuah pening yang
  menghiasi leher anjing itu. Anjing itu selalu mengikuti ke mana pun
  tuannya pergi.

  Suatu hari pria ini melakukan perjalanan laut menggunakan kapal yang
  cukup besar. Di kapal pria ini berjalan-jalan. Anjingnya yang setia
  mengikuti dia dari belakang. Tiba-tiba, anjing ini tersandung suatu
  barang dan dia jatuh ke laut. Pria ini terkejut dan langsung berlari
  ke arah kapten dan berkata, "Anjingku, anjingku, anjingku jatuh ke
  laut! Hentikan kapal ini! Anjingku bisa tenggelam!"

  Si kapten tertawa dengan keras, "Kita tidak menghentikan kapal ini
  hanya karena seekor anjing, Pak," katanya.

  "Jika ada seorang manusia yang jatuh ke laut, apakah kau akan
  menghentikan kapal ini?" tanya si pemilik anjing.

  "Oh, tentu saja," kata si kapten. Pria yang memiliki anjing itu lalu
  pergi ke pinggir kapal dan melompat ke laut.

  Kapten kapal terpaksa menghentikan kapal dan berbalik ke arah pria
  yang sedang berusaha menyelamatkan anjingnya. Saat kapal menemukan
  mereka, pria itu sedang memegang erat anjingnya agar tidak tenggelam
  lagi dan mereka pun naik lagi ke atas kapal.

  Tidakkah hal itu kelihatan sangat bodoh, membahayakan diri sendiri
  hanya untuk seekor anjing?

  Ingatkah kamu bahwa Yesus telah mengorbankan hidup-Nya untuk kita
  yang sangat berdosa ini? Yesus turun ke dalam lautan dosa di mana
  kita hidup. Kemudian Dia mengangkat kita keluar dari lautan dosa itu
  dan membawa kita kepada Allah. Dengan penuh sukacita Allah menyambut
  kita dan menjadikan kita anak-Nya. Sekarang kita adalah orang-orang
  berdosa yang telah diselamatkan dan diubahkan menjadi anak-anak
  Allah. Semua malaikat bahkan setan dan seterunya dapat melihat
  betapa luar biasanya kasih Allah. Suatu hal yang sangat luar biasa
  di mana kasih itu membawa kita keluar dari dosa dan memberikan kita
  hati yang baru, yaitu hati yang mengasihi Tuhan Yesus. Seluruh
  malaikat di surga memuji Tuhan akan semua yang telah Dia lakukan
  untukmu. Mereka sangat bersukacita karena kamu mengasihi Yesus.

  Orang-orang yang memelihara bunga terkadang mengikuti pertandingan
  untuk membandingkan bunga siapa yang paling indah. Tahukah kamu
  bahwa saat menjadi milik Yesus kamu menjadi seperti bunga indah di
  taman-Nya? Allah dapat membawa malaikat-Nya ke taman itu dan
  memperlihatkan kamu kepada mereka sebagai contoh betapa baik dan
  luar biasanya Allah itu! Tentu saja, kita tidak sedang berbicara
  tentang taman atau bunga yang sesungguhnya, tetapi kita berbicara
  tentang besarnya kasih Yesus dan bagaimana dia mengubah hati kita.

  Tentu sangat menyedihkan jika saat ini kita belum bisa melakukan
  yang Tuhan inginkan. Saat kita saling memerhatikan satu sama lain,
  kita dapat berkata kepada mereka bahwa kita masih sering melakukan
  hal-hal yang salah, hidup kita juga belum baik. Tetapi Allah amat
  peduli kepada kita. Saat dia melihat kita menyesali
  kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, Dia mengampuni kita, dan
  suatu saat kita dapat menjadi bunga indah di taman-Nya. Tentu saja
  cerita ini bukan bermaksud bahwa kamu akan berubah menjadi bunga.
  Cerita tentang anjing dan ilustrasi tentang bunga dapat menolong
  kita menyadari betapa luar biasanya semua yang telah dilakukan Allah
  dan kasih-Nya pada kita. (t/Davida)

  Bahan diterjemahkan dari:
  Judul buku        : Devotions for the Children`s Hour
  Judul artikel asli: Why Did Jesus Save Me?
  Penulis           : Kenneth N. Taylor
  Penerbit          : Moody Press, Chicago 1977
  Halaman           : 64 -- 66


                         o/ WARNET PENA o/

                     PEPAK: CERITA-CERITA PASKAH
                     ===========================

  Menceritakan rangkaian peristiwa karya penyelamatan Allah dalam
  rangka Paskah tentu saja sudah menjadi kegiatan wajib bagi para
  guru sekolah minggu. Untuk melengkapi bahan-bahan pengajaran Anda
  seputar Paskah, berikut ini beberapa cerita Paskah yang bisa
  didapatkan di situs PEPAK.

  1. Metode dalam Mengajarkan Kematian Yesus:
     "Boomm Kejutan di Awal Cerita"
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/040433/
  2. Kisah Paskah di Yerusalem
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/000020/
  3. Yesus Disalibkan dan Mati
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061096/
  4. Yesus Bercerita tentang Rumah Surgawi Kita
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061109/
  5. Kebangkitan Yesus
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/020073/
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/040440/
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050750/
  6. Yesus HIDUP!
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/030067/
  7. Yesus Dikhianati dan Disalib
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/020059/
  8. Tuhan Yesus Ditangkap
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050739/

  Untuk mendapatkan lebih banyak lagi bahan-bahan mengajar seputar
  Paskah silakan akses ==> http://pepak.sabda.org/topik/12/

  Oleh: Redaksi


                         o/ MUTIARA GURU o/

       Seluruh kegiatan belajar Alkitab di kelas sekolah minggu,
              hendaknya memperkuat kebenaran Alkitab dan
              hubungannya dalam hidup sehari-hari anak.


----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org