Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/35 |
|
e-BinaAnak edisi 35 (26-6-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 035/Juni/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Bagaimana Menyelenggarakan Bible Camp untuk Anak o/ TIPS MEMBIMBING : Tips Membimbing Anak Secara Pribadi dalam Bible Camp o/ AKTIVITAS : Permainan dalam Bible Camp o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Sekolah Alkitab Liburan *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, "Libur tlah tiba ... Libur tlah tiba... Hore... Hore..." Hari libur selalu menjadi saat yang menyenangkan bagi anak-anak, karena mereka bisa "melupakan" sejenak segala kesibukan sekolah dan menggunakannya untuk bermain, berekreasi dan bersenang-senang. Nah... alangkah tepatnya jika pada hari-hari libur ini kita mengajak anak-anak untuk memanfaatkan waktu bersenang-senang dengan kegiatan yang berguna bagi hidup mereka? Ada banyak acara yang bisa dilakukan oleh gereja untuk mengisi hari libur anak-anak. Oleh karena itu pada kesempatan ini Redaksi akan membahas tentang Bible Camp, suatu kegiatan "outdoor" yang dapat menjadi alternatif untuk mengisi hari libur anak yang berkesan. Selamat melayani dan mempersiapkan Bible Camp. Staf Redaksi e-BinaAnak "Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan RohKu ke atas keturunanmu, dan berkatKu ke atas anak cucumu. Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon gandarusa di tepi sungai." (Yesaya 44:3-4) <http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yes/T_Yes44.htm 44:3> *********************************************************************** o/ ARTIKEL BAGAIMANA MENYELENGGARAKAN BIBLE CAMP UNTUK ANAK ================================================ Bible Camp adalah salah satu program gereja yang sangat efektif untuk memenangkan anak bagi Kristus. Bible Camp biasanya menawarkan program yang seimbang antara pengajaran, penyembahan, persekutuan, rekreasi, dan ekspresi. Bible Camp pada umumnya diadakan bagi anak yang berusia 9-12 tahun dan remaja karena pada usia ini mereka suka bermain di luar lingkungan rumah, seperti hutan, sawah dan kebun. Mereka juga menyukai petualangan, baik secara fisik seperti memanjat, berkemah, menyusuri sungai, atau secara mental seperti melakukan permainan kelompok, perlombaan, dan sebagainya. Dalam sebuah Bible Camp, selain pengajaran Firman Tuhan, acara juga akan diisi dengan berbagai acara seperti rekreasi, olah raga, permainan, dan bermacam-macam aktivitas yang membangkitkan semangat petualangan anak. A. PENTINGNYA BIBLE CAMP ANAK Hingga saat ini Bible Camp dipercaya sebagai pola pendekatan yang baik untuk menanamkan nilai-nilai rohani pada anak. Dibandingkan dengan Sekolah Minggu, dimana anak hadir sekitar 1 jam untuk mengikuti ibadah, lalu anak pulang, Kegiatan Bible Camp memungkinkan anak tinggal selama beberapa hari. Hal ini membuat pengajaran Firman Tuhan dapat ditanamkan secara intensif dan lebih mendalam. Anak juga dapat terlibat secara langsung dalam berbagai bentuk aktivitas rohani, seperti: persekutuan doa bersama teman sekamar, melakukan saat teduh, atau PA (pemahaman alkitab) bersama. Sudah banyak yang membuktikan bahwa melalui Bible Camp, anak-anak menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi, kehidupan anak diubahkan oleh Kasih Kristus. anak-anak mengambil komitmen untuk melayani Tuhan, anak-anak bertekad untuk hidup lebih mantap dalam kekristenan, dan tidak sedikit pula anak-anak yang "menemukan" nilai dirinya, kepribadiannya, bahkan bakat/talenta yang dapat dikembangkan nya bagi kemuliaan nama Tuhan. Selain pengajaran Firman Tuhan yang sifatnya membangun dasar iman seorang anak, acara Bible Camp biasanya juga dilengkapi dengan berbagai langkah praktis dan aplikatif mengenai cara hidup seorang anak Tuhan sehingga anak dapat dengan mudah menyerap dan menerapkan materi tersebut sepulang dari Bible Camp. Singkatnya, banyak keputusan penting dalam hidup anak yang diambil saat mengikuti Bible Camp bila dibanding acara/kegiatan rohani lainnya. B. PERENCANAAN BIBLE CAMP UNTUK ANAK Bible Camp untuk anak sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, paling tidak dua bulan sebelumnya. Baik guru maupun anak harus menyadari bahwa Bible Camp bukanlah sekedar acara bermain dan rekreasi tanpa tujuan, namun melalui berbagai kegiatan yang menarik tersebut, Bible Camp didesain untuk memenuhi kebutuhan rohani anak. Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan Bible Camp adalah kecermatan pengamatan terhadap kebutuhan anak dan kondisi Sekolah Minggu. Perencanaan harus mendetail dan jelas. Demikian juga dengan persiapan, haruslah dikerjakan dengan teliti. Beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam merencanakan Bible Camp adalah: 1. Tempat dan Lingkungan Bible Camp Tempat yang baik sangat menentukan keberhasilan sebuah Bible Camp. Karena itu jauh sebelumnya perlu diadakan survey untuk menentukan tempat yang cocok bagi penyelenggaraan Bible Camp tersebut. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan misalnya: jenis Camp (akan menggunakan fasilitas gedung atau tenda), sarana air, penerangan dan keamanan, serta lokasi. Tempat yang baik tidak selalu terletak di luar kota dengan lingkungan alam yang indah sehingga mempunyai daya tarik yang besar. Bila kondisi tidak memungkinkan, Bible Camp bisa pula diadakan hanya untuk 1 malam dan dapat dilaksanakan di halaman gereja (asal memenuhi syarat), atau di rumah salah satu anggota gereja yang memiliki halaman luas atau ruangan yang mampu menampung seluruh peserta Bible Camp. Selain itu, lingkungan Camp juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program. Lingkungan harus baik, bersih, jauh dari aktivitas yang mengganggu dan tidak bising. 2. Program/Acara Bible Camp Program Camp yang baik akan menolong anak berkembang dan memiliki kerinduan untuk datang lagi pada acara serupa di waktu yang akan datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan program Bible Camp antara lain: a. Firman Tuhan sebagai pusat acara -------------------------------- Di dalam Bible Camp, Firman Tuhan merupakan pusat. Jadi, berbagai aktivitas atau kegiatan menarik yang direncanakan harus mengarah pada Firman Tuhan yang akan disampaikan pada anak. b. Acara yang sesuai dengan kebutuhan anak --------------------------------------- Alkitab memandang manusia secara utuh dan menyeluruh (Lukas 2:40). Jadi, program Bible Camp hendaknya memenuhi kebutuhan rohani, fisik, mental dan emosional Anak. Beberapa alternatif bentuk acara yang biasa dilakukan dalam Bible Camp, misalnya: saat teduh, olah raga, makan bersama, PA (pemahaman Alkitab), ceramah, diskusi/aktivitas kelompok, rekreasi, mengerjakan ketrampilan, permainan/lomba, acara bebas, KKR, ibadah kamar, dan tentunya waktu istirahat yang cukup. Sebaiknya program disusun dengan memperhatikan keseimbangan antara ibadah (acara formal) dan rekreasi. Rencana program juga perlu mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan anak, serta keadaan dan situasi setempat. Siapkan berbagai acara "cadangan" bila terjadi hal-hal di luar rencana (misalnya: hujan, angin keras, ada tanah longsor di sekitar lokasi, dsb.). c. Roh Kudus sebagai Penolong Utama -------------------------------- Dalam Bible Camp, biarkanlah Roh Kudus bekerja sebebas-bebasnya, baik melalui pemberitaan Firman Tuhan, aktivitas, persekutuan di tenda/kamar, rekreasi, acara makan dan segi-segi kehidupan Camp lainnya. Tugas seorang konselor/guru yang mendampingi anak adalah terus mendoakan dan melayani mereka, sambil memberi teladan mengenai kehidupan kekristenan. Pada saat menyusun program Camp ini, ingatlah bahwa Tuhan bekerja dalam segala waktu dan acara Camp. 3. Promosi Bible Camp Paling tidak sebulan sebelum Bible Camp diadakan, informasi mengenainya sudah harus disampaikan baik pada anak maupun pada orangtua dan jemaat gereja. Media yang digunakan dapat berupa pemberitahuan lisan di kelas Sekolah Minggu, buletin, selebaran, warta gereja, poster, spanduk, dan lainnya. Dalam promosi tersebut informasi yang disampaikan adalah waktu pelaksanaan Bible Camp, tempat, dan program-program apa saja yang ditawarkan. 4. Peserta Peserta yang ikut sebaiknya dibatasi anak-anak usia 9-12 tahun (untuk Camp Anak) dan usia SLTP dan SLTA (untuk Camp pra-remaja dan remaja), dimana anak-anak ini pada umumnya sudah dapat mengurus dirinya sendiri. Setiap peserta harus mendapatkan surat ijin dari orangtua. Panitia juga harus menentukan barang pribadi apa saja yang perlu dibawa oleh setiap peserta, dan barang apa yang dilarang untuk dibawa. C. PANITIA DAN GURU YANG TERLIBAT DALAM BIBLE CAMP Seluruh staf dan panitia yang terlibat dalam Bible Camp, baik yang bertugas sebagai pemimpin kelompok tenda/kamar, pemimpin saat teduh, pemimpin doa, pemimpin pujian dan penyembahan, pemimpin sharing, pemberi kotbah, konselor (yang akan mendampingi anak) dan sebagainya sebaiknya diberi pelatihan khusus, sehingga mereka mempunyai ketrampilan dalam menjalankan tugasnya. Demikian pula sebaiknya dibentuk tim doa khusus dari panitia untuk berdoa bagi setiap acara dan kegiatan yang dilaksanakan dalam Bible Camp. Salah satu dampak positif Bible Camp adalah Guru Sekolah Minggu dapat lebih mengenal dan memahami anak-anak (terutama anak-anak asuhnya sendiri), karena selama 24 jam guru berada di sisi anak- anak itu. Guru belajar bersama anak, bermain bersama anak, bersekutu dan berdoa bersama anak. Dengan demikian melalui Bible Camp, Guru Sekolah Minggu dan anak akan semakin dipersatukan. Kiranya informasi di atas dapat menolong Anda dalam mempersiapkan sebuah Bible Camp. Selamat melayani! Bahan ini dirangkum dari dari: 1. Judul buku: Pedoman Pelayanan Anak Penulis : Ruth Laufer Penerbit : YPPII Halaman : 292-296 2. Judul buku: Childhood Education in The Church Editor : Clark, Brubaker and Zuck Penerbit : Moody Press, Chichago Halaman : 315-319 ********************************************************************** o/ TIPS MEMBIMBING TIPS MEMBIMBING ANAK SECARA PRIBADI SAAT BIBLE CAMP =================================================== Besar kemungkinan anak akan memberi respons terhadap pemberitaan Firman Tuhan saat mengikuti Bible Camp. Untuk itu para guru yang bertugas/konselor harus dapat memanfaatkan kesempatan ini dalam memberikan bimbingan lebih lanjut secara pribadi kepada anak tersebut. A. PERSIAPAN DAN LANGKAH AWAL Sebelum memulai, guru/konselor harus berdoa kepada Tuhan agar diberi kepekaan serta pimpinan untuk mengetahui siapa anak yang perlu mendapat bimbingan secara pribadi, dan apa saja yang perlu dikatakan/ disampaikan pada anak tersebut. Biasanya dalam acara KKR, anak akan menerima tantangan atau ajakan sebagai respons dari Firman Tuhan yang diberitakan. Entah itu dengan cara mengangkat tangan, berdiri di tempat, atau maju ke altar. Tantangan atau ajakan tersebut harus jelas dan mudah dimengerti oleh anak, apakah itu tantangan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat, ataukah ajakan untuk makin rajin belajar Alkitab, dsb. Seorang guru atau konselor perlu mengambil sikap seperti layaknya seorang dokter, yang bertanya tentang gejala sakit si pasien. Dari situlah diharapkan konselor dapat mengetahui inti permasalahan anak untuk anak dapat mengambil keputusan secara sadar. Guru atau konselor harus dapat membedakan kebutuhan anak yang dibimbingnya, apakah dia baru mengambil keputusan untuk menerima Kristus, apakah dia sudah menerima Kristus tapi masih ada keraguan di dalam hatinya, apakah dia memerlukan kepastian akan keselamatannya, apakah dia memiliki permasalahan yang mengganggu pikirannya, ataukah dia hanya ikut-ikutan saja. Pada awal percakapan/bimbingan, temuilah anak secara pribadi dan tanyakan padanya apa yang membuat dia mengambil keputusan (entah dengan mengangkat tangan, berdiri, atau maju). Sediakan waktu bagi anak untuk menjawab pertanyaan anda tersebut. Sementara itu mintalah pimpinan Roh Kudus agar anda mendapat kepekaan rohani. Seringkali apa yang tampak di luar hanyalah "gejala"nya saja, sementara inti permasalahannya masih harus ditemukan bersama. Kadang-kadang seorang anak yang sudah pernah menerima Kristus akan mengambil keputusan lagi (entah dengan mengangkat tangan, berdiri, atau maju ke altar) saat ada ajakan untuk menerima Kristus. Jangan lalaikan dia, karena kejadian tersebut justru menunjukkan bahwa anak ini mempunyai suatu keperluan yang harus dilayani. Mungkin dia tidak memiliki kepastian akan keselamatannya (1 Yohanes 5:11-13), mungkin ia tidak dapat mengatasi dosa yang sudah dilakukannya setelah menerima Kritus (1 Yohanes 1:9), mungkin ia memiliki beban khusus dalam hatinya (1 Yohanes 5:14-15), atau mungkin ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan (Roma 12:1-2). B. MEMBIMBING DUA TIPE ANAK Pada tahap ini, konselor dihadapkan pada 2 kemungkinan, apakah anak yang dilayaninya belum menerima Kristus, atau sudah menerima Kristus. Bagi anak yang belum menerima Kristus, anda dapat menolong dan membimbing dia bagaimana untuk menerima Kristus. Mengenai hal ini, anda dapat meminta anak membaca Yohanes 3:16, dan tekankan bahwa berita keselamatan tersebut ditujukan bagi dirinya. Gantilah kata "dunia" pada ayat tesebut dengan nama anak itu. Hal ini akan menolong anak itu mengerti akan ajakan Allah kepadanya secara pribadi. Selanjutnya mintalah anak membaca Wahyu 3:20, dan katakan bahwa kita tidak cukup hanya tahu bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita, namun kita juga harus menerima DIA di dalam hati kita. Maukah kamu menerima Yesus sekarang? Pimpinlah dia untuk berdoa menerima Kristus, dan berharaplah pada Roh Kudus untuk meyakinkan anak itu bahwa ia telah selamat. Bila anak tersebut sudah menerima Kristus sebagai Juruselamat, maka konselor dapat memberikan bimbingan lanjut terhadap anak tersebut, karena ada kemungkinan anak tersebut menghadapi permasalahan lain dalam dirinya. Menurut seorang penginjil yang bernama Oswald Smith dalam bukunya "The Consuming Fire" (Api yang Menghanguskan) ada 3 jenis persoalan yang sedang dihadapi seorang anak Tuhan: 1. Keragu-raguan tentang keselamatan 2. Keputus-asaan karena kegagalan 3. Kemunduran ke dalam dosa Cara membimbing anak yang menghadapi permasalahan tersebut antara lain, 1. Anak yang ragu tentang keselamatannya ------------------------------------- Bacalah 1 Yohanes 5:13 bersama dengan anak. Jelaskan bahwa kalau dia sungguh percaya ayat itu benar, maka dia juga harus yakin bahwa ia telah diselamatkan. Ajar dia untuk berpegang teguh pada Firman Tuhan, dan bukan pada perasaan atau pikirannya sendiri. Selanjutnya ajaklah anak untuk berdoa kepada Yesus untuk bersyukur karena dia telah diselamatkan (meski perasaan ragu masih mungkin akan mengganggunya lagi). 2. Anak yang putus asa/merasa hidupnya gagal ----------------------------------------- Bacalah Matius 11:28; Filipi 4:13; 1 Yohanes 4:4 atau 1 Korintus 15:57. Jelaskan bahwa setiap anak Tuhan memang akan senantiasa menerima berbagai kesulitan dan masalah dalam hidupnya. Tapi, dia tidak perlu takut atau putus asa karena Tuhan senantiasa menyertainya, memberi kekuatan, bahkan telah menyediakan kemenangan. Bandingkan 1 Petrus 5:8; 1 Yohanes 3:8, dan Roma 6:14. Selanjutnya ajaklah anak berdoa untuk bersyukur atas janji Tuhan, dan ingatkan untuk selalu bersandar hanya kepada Tuhan. Berikan semangat pada anak untuk terus giat belajar Firman Tuhan. 3. Anak yang mengalami kemunduran ke dalam dosa -------------------------------------------- Bacalah 1 Yohanes 1:9. Jelaskan pada anak bahwa Tuhan mau supaya kita "mengakui dosa-dosa" kita, dan bila kita mau melakukannya Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa ia akan segera diampuni dan disucikan kembali. Hal tersebut akan membebaskan anak dari berbagai permasalahan batin yang menekannya. selanjutnya ajaklah anak berdoa untuk mengakui dosa-dosanya di hadapan Tuhan, dan bersyukur karena Tuhan mau mengampuni serta menyucikan dirinya kembali, dan mintalah Tuhan memberi kekuatan supaya dia tidak lagi meneruskan perbuatan dosanya itu. C. BIMBINGAN LANJUTAN Seusai Bible Camp, usahakan sebisa mungkin untuk tetap berhubungan dengan anak yang anda bimbing, paling tidak beberapa waktu setelah Bible Camp anda dapat mengundang anak tersebut untuk makan bersama/ sekedar jalan-jalan sambil anda membicarakan mengenai perkembangan dari keputusan yang telah diambilnya saat Bible Camp tersebut. Pernahkah terpikir dalam benak anda, bahwa saat ini ada banyak anak yang tidak memiliki seseorang yang mengasihinya atau yang dapat menolong mereka dalam hal-hal rohani? Mungkin andalah orang yang dikirim Tuhan untuk membukakan jalan bagi masa depan anak itu di dalam Tuhan. Selamat melayani! Bahan ini diambil dan diedit dari: 1. Judul buku: Mengajar Untuk Mengubah Kehidupan Penulis : Lelia Lewis Penerbit : Yayasan Kalam Hidup Halaman : 83-85 2. Judul buku: Penginjilan dan Pelayanan Pribadi Penulis : W. Stanley Heath Penerbit : YAKIN Halaman : 62-69 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS PERMAINAN DALAM BIBLE CAMP ========================== Berikut ini ada beberapa macam ide permainan yang dapat anda gunakan saat mengadakan Bible Camp: A. TARIK TAMBANG ALKITAB Buatlah dua regu yang masing-masing terdiri dari lima anak. Sediakan tali tambang dan mintalah lima anak pada regu pertama untuk berbaris sambil memegang tali pada ujung yang satu, sedangkan pada ujung yang lain pada regu lawan juga berbaris sambil memegang tali, seperti mau mengadakan tarik tambang. Pada permainan ini anak tidak menarik tambang melainkan adu cepat menjawab pertanyaan yang diajukan gurunya. Tarikan/pertanyaan diajukan hanya pada anak paling depan yang berdiri saling berhadapan dengan lawannya. Anggota lain yang berdiri dibelakang boleh membisiki jawaban, dan tidak boleh keras-keras supaya tidak terdengar oleh lawannya, namun yang memberikan jawaban tetap anak yang paling depan. Ketika pertanyaan diajukan, anak di depan yang berhasil menjawab dan mendahului lawannya akan mendapat angka. Regu yang mendapat angka ini maju sepanjang 30 cm. Sesudah tarikan pertama selesai, kedua anak yang di depan (dari kedua belah pihak) pindah ke belakang barisannya masing-masing. Selanjutnya orang kedua pada masing-masing regu menjadi jurubicara bagi regu tersebut. Apabila salah satu anak dapat menjawab maka regu mereka boleh maju 30 cm, dan orang kedua pindah ke barisan paling belakang. Demikian seterusnya sampai anak yang ke lima. Yang menang adalah regu yang dapat menjawab pertanyaan lebih banyak dari pada lawannya, dan yang mendapat tali lebih panjang dari lawannya. B. PEMIMPIN MISTERIUS Pelaksanaan: 1. Mintalah anak-anak duduk bersila di lantai dalam bentuk lingkaran. Minta salah satu anak untuk keluar ruangan selama kira-kira 2 menit. Kemudian pilihlah seorang anak dari antara anak-anak yang ada dalam ruangan untuk menjadi pemimpin misterius. 2. Minta anak-anak untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpin misterius tadi (misalnya: menggaruk tangan, memegang kepala, menepuk lutut, dll). Gerakan itu berubah-ubah setiap 30 detik. Kemudian mintalah anak yang di luar tadi masuk dan menebak siapa seorang pemimpin misterius yang ada dalam kelompok itu (saat melakukan gerakan dapat diiringi musik). Bila pemimpin misterius telah ditemukan, ulangi permainan tadi dan anak memilih lagi pemimpin misterius yang baru. 3. Dengarkan bagaimana Tuhan Yesus juga menjadi pemimpin misterius di tengah-tengah kita. Bacalah Yohanes 1:14. Dalam permainan tadi, di antara kamu ada yang tidak tahu siapa pemimpin misterius tadi, tapi ia pasti ada di tengah-tengah kita. a. Bagaimana caranya Tuhan ada dalam kelompok kita setiap saat? b. Mudah atau sukarkah untuk mengetahui bahwa Tuhan itu ada/ hadir? Jelaskan! c. Bagaimana caranya engkau menemukan siapa pemimpin misterius itu? d. Apakah cara itu dapat menolongmu untuk menemukan kehadiran Tuhan di tengah kita? Mengapa? e. Saat kita mencari kehadiran Tuhan di tengah kita, temukan sesuatu di sekeliling kita yang dapat menunjuk kepada-Nya. Bahan diatas diambil dari: 1. Judul buku : Belajar Alkitab Melalui Permainan Penulis : Ronald F. Keeler Penerbit : PT. BPK Gunung Mulia Halaman : 53 2. Judul Buku : Bertumbuh Bersama Yesus (jilid 2) Penulis : Lisa Veronika, S.Th. Penerbit : Yayasan Tumbuh Bersama Halaman : 8 (Kebaktian Khusus) ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: "Serly Tankilisan" <serly_t@> >Salam dalam kasih Yesus, >saya sangat bersyukur dan berterimakasih atas layanan e-Bina anak >ini, yang telah membantu saya dalam pelayanan Sekolah Minggu. >Sebentar lagi Sekolah Minggu tempat saya melayani akan mengadakan >SAL (Sekolah Alkitab Liburan), kalau bisa saya ingin meminta e-bina >anak untuk membahas tentang SAl ini lebih lanjut. >Terima kasih. >SERLY Redaksi: Maaf, edisi e-BinaAnak beberapa waktu yang lalu telah memilih membahas tentang Bible Camp. Memang tidak sama dengan acara SAL, tapi siapa tahu acara Bible Camp ini bisa menjadi ide alternatif untuk gereja anda... Kami akan membahas tentang SAL untuk waktu mendatang (liburan tahun depan). ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |