Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/366

e-BinaAnak edisi 366 (23-1-2008)

Komitmen untuk Membawa Anak kepada Kristus

 

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                           366/Januari/2008
----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL             : Perhatikanlah Cara Kerja Injil
  - TIPS                : Mengundang Anak-Anak Menerima Kristus
  - KESAKSIAN GSM       : "Hanya" Seorang Pelayan Anak-Anak
  - WARNET PENA         : Children`s Missions!
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam kasih,

  Dalam sebuah pertemuan, sang pemimpin bertanya kepada setiap peserta
  yang datang, "Siapa atau orang-orang seperti apakah yang akan Anda
  injili?" Setiap peserta memberikan jawaban yang bervariasi. Tetapi,
  setiap jawaban yang diberikan menimbulkan rasa prihatin di hati sang
  pemimpin. Tidak ada satu pun dari jawaban tersebut yang mengatakan
  akan menginjili anak-anak.

  Ya, penginjilan terhadap anak sering kali diabaikan dan dianggap
  tidak sepenting penginjilan terhadap orang dewasa. Padahal, justru
  pada usia dinilah orang perlu mendengar tentang Injil, mengenal
  Yesus, dan mengerti tentang mengasihi Tuhan. Semua orang perlu
  mendengar kabar keselamatan, perlu dibawa kepada Tuhan, dan menerima
  Yesus sebagai Juru Selamatnya, tidak terkecuali anak-anak.

  Nah, jika saat ini Anda sudah ada di dalam kancah pelayanan
  anak-anak, tidak usah menunggu orang lain melakukan hal ini. Semua
  sudah ada di pundak Anda. Pekalah terhadap beban yang Tuhan berikan
  demi jiwa anak-anak layan Anda. Bawa mereka kepada Kristus! Jangan
  justru menjadi orang yang menghalangi anak-anak ini datang kepada
  Bapa dengan tidak memedulikan penginjilan terhadap mereka. Nah,
  bersediakah Anda?

  Selamat membawa anak-anak datang kepada Kristus!

  Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana

          "Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu,
        janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku;
                sebab orang-orang yang seperti itulah
            yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 19:14)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+19:14 >


                           o/ ARTIKEL o/

                    PERHATIKANLAH CARA KERJA INJIL
                    ==============================

  Bila Alkitab merupakan buku kehidupan, Injil adalah pedoman
  kehidupan. Injil merupakan pedoman yang menyatakan bagaimana caranya
  untuk hidup, bagaimana memandang tujuan dan arti di dalam hidup.
  Injil tidak hanya meliputi kehidupan di dunia yang akan datang,
  tetapi juga di dunia pada masa kini.

  Beberapa orang seolah-olah berpendapat bahwa kekristenan mengajarkan
  untuk mengorbankan sesuatu pada saat ini agar mendapat penggantinya
  pada masa yang akan datang. Tidak ada yang lebih jauh daripada
  kebenaran selain pendapat tersebut. Perhatikan, misalnya,
  perumpamaan Yesus mengenai orang kaya dan Lazarus. Sepintas lalu,
  cerita itu seolah-olah menyatakan bahwa Lazarus bersukacita di surga
  karena ia menderita di dunia. Tetapi sesungguhnya, sebaliknyalah
  yang terjadi. Lazarus hidup di surga karena ia telah belajar
  bagaimana caranya hidup di dunia. Sedangkan orang kaya itu, walaupun
  banyak hartanya, ia belum pernah belajar bagaimana caranya hidup.
  Hal hidup merupakan satu hal; hal kaya atau miskin merupakan
  persoalan yang lain. Ada orang-orang kaya yang pergi ke surga dan
  ada orang-orang miskin yang masuk ke neraka.

  Sebagai guru-guru Alkitab, kita harus memahami bahwa Injil merupakan
  satu-satunya pedoman dari Allah bagi kita ke arah kehidupan yang
  senang dan berarti di sini dan pada masa kini. Lebih daripada ini,
  kita perlu memahami bagaimana caranya Injil bekerja untuk mengubah
  hidup dan menjadikan itu sesuatu yang berarti.

  Pengajaran yang sesuai dengan Tuhan sangat hakiki bagi kelahiran
  baru yang sejati. Pengajaran itu sangat hakiki bagi pemeliharaan
  kehidupan yang baru di dalam Kristus dan melatih orang-orang di
  dalam hal pengabdian. Pengajaran tersebut sangat hakiki untuk
  melakukan kebajikan.

  Pelayanan gereja yang rangkap dua harus senantiasa menjadi usaha
  bagi semua anggota gereja. Bila kita mengabaikan salah satunya,
  seluruh kerajaan Allah akan menderita. Yang pertama, kita harus
  memenangkan jiwa baru dengan jalan mengajar dan berkhotbah agar
  mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Yang kedua,
  kita harus mengajar dan berkhotbah agar orang-orang yang telah
  ditebus itu hidup seperti Kristus. Tujuan kita -- bagi diri kita dan
  orang-orang lain -- ialah meneladani Kristus, serta berusaha di
  dalam kasih, iman, serta harapan untuk hidup sesuai dengan
  kehidupan-Nya, mengajar sesuai dengan ajaran-Nya, dan mengabdikan
  diri kita di dalam hidup, serta melayani Dia dengan penuh
  pengorbanan. Orang-orang yang telah ditebus harus diajar dan dilatih
  secara teliti bagi tujuan ini. Kedua tujuan yang mulia ini menuntut
  agar ada khotbah-khotbah yang bersifat "mendidik", pengajaran, serta
  pemeliharaan secara pribadi yang sungguh-sungguh.

  Mungkin kesempatan yang terbesar bagi para pendeta kita ialah untuk
  berpusat pada pembinaan sekelompok guru yang ampuh bagi sekolah
  minggu. Hal ini tidak dapat dilakukan melalui satu gerakan massa
  dengan menambah jumlah pada kelompok guru yang telah ada, tetapi
  dengan memilih dari kelompok-kelompok kecil serta memberikan latihan
  dan bimbingan yang secukupnya kepada mereka. Dan kemudian, mereka
  akan menjangkau orang-orang lainnya, dan dengan sendirinya jumlah
  itu akan bertambah-tambah. Allah mengangkat kita sekalian sebagai
  para pembantu-Nya di dalam usaha yang istimewa ini, yakni menjadikan
  orang-orang suatu kejadian baru di dalam Kristus Yesus.

  BAGAIMANA KRISTUS MENGUBAH HIDUP

  Pada pokoknya, dasar segala ajaran adalah untuk memengaruhi tingkah
  laku manusia. Baru di dalam generasi akhir ini, ilmu jiwa modern
  dibentuk sebagai ilmu pengetahuan. Para penyelidik Alkitab yang
  mempelajari metode-metode mengajar dengan segera akan melihat bahwa
  Alkitab menyatakan kebenaran-kebenaran ilmu jiwa yang digenapkan
  secara sempurna di dalam kehidupan dan ajaran Kristus.

  Untuk mengubah perangai manusia, para sarjana ilmu pengetahuan
  mungkin akan menyatakan kepada kita untuk mengubah
  kebiasaan-kebiasaan orang itu. Tetapi Kristus senantiasa memulai
  pada sumber dari kebiasaan kita -- hati, akal budi, kehendak, dan
  alam bawah sadar kita.

  "Hati" yang dimaksudkan oleh Alkitab, meliputi seluruh akal budi dan
  sifat rohani manusia. Kita mengetahui bahwa hal ini merupakan sumber
  dari segala pikiran, tingkah laku, serta perasaan kita. Di dalam
  tulisan-tulisan hikmat dari Alkitab, tercatatlah hal ini: "Jagalah
  hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
  kehidupan" (Amsal 4:23). Sebelum ditulis, rupa-rupanya hal itu
  disampaikan dari satu generasi kepada generasi lainnya melalui
  hafalan.

  Seorang ahli ilmu jiwa modern, Carl Jung, mengajar kita supaya
  memerhatikan pribadi kita yang belum kita kenali -- yakni roh
  kita -- yang harus diperhatikan secara lebih sungguh-sungguh, atau
  manusia akan mengalami malapetaka. Alkitab mengajarkan bahwa manusia
  adalah makhluk yang bebas dengan kuasa untuk membuat pilihan, dan
  bahwa ada dualisme di dalam sifat dasar dan segala kepribadian kita.
  Manusia dapat menjadi anak Allah atau budak Iblis. Ia memiliki
  kemampuan yang tak terbatas.

  Dalam penyelidikan Alkitab, kita mengetahui bahwa Allah menciptakan
  kita agar memerintah bumi ini. Ia ingin agar kita bekerja, belajar,
  serta melakukan penyelidikan dan belajar lebih banyak lagi. Tetapi
  Ia mengetahui bahwa kesanggupan kita sendiri di dalam memakai
  pengetahuan yang makin meningkat itu secara tepat, bergantung pada
  pilihan pokok dari cita-cita utama kita itu. Apakah kita akan
  memilih untuk berbakti kepada Allah, salah satu dari dewa-dewa palsu
  itu, atau kepada diri kita sendiri? Gereja, yang mengajar kita
  sesuai dengan Kristus, mengajar kita supaya dapat membuat pilihan
  yang benar, dan berpegang kepada Kristus bukan hanya bagi
  keselamatan kita, tetapi juga bagi cita-cita kita.

  Tugas guru adalah untuk menjangkau hati. Allah mengharapkan agar
  kita bertambah-tambah di dalam anugerah dan pengenalan akan Dia.
  Bila hati kita merupakan rumah bagi Kristus dan Ia adalah Tuhan bagi
  kehidupan kita maupun Juru Selamat kita, maka dari dalam hati kita
  akan timbul keinginan dan pikiran yang seperti Kristus.
  Pikiran-pikiran ini akan menjadi perbuatan-perbuatan seperti
  Kristus. Perbuatan yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan.
  Kebiasaan- kebiasaan akan menjadi satu sistem kebiasaan. Dan
  berbagai-bagai sistem kebiasaan dari tujuan, keinginan, rancangan,
  dan perangai akan membentuk watak seperti Kristus. Dengan demikian,
  kehidupan kekal yang seperti Kristus dimulai pada saat itu, dan
  nasib kita merupakan nasib seperti Kristus. Akan tetapi, persoalan
  kita dijadikan sulit oleh karena kenyataan bahwa kita sendiri dan
  para anggota kelas kita sudah memiliki pribadi dan watak tertentu.
  Seiring pertambahan usia, maka makin sukar bagi kita untuk
  mengubahnya. Sebab itu, tugas kita sebagai guru-guru adalah untuk
  memulai di mana kita berada pada saat ini dan terus berusaha
  menjangkau hati itu bagi Kristus di dalam segala keputusasaan hidup.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Cara Mengajar yang Lebih Berhasil
  Penulis   : Joe L. McMillin
  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1995
  Halaman   : 61 -- 65


                            o/ TIPS o/

                MENGUNDANG ANAK-ANAK MENERIMA KRISTUS
                =====================================

  Apabila seseorang setia mengajarkan firman Allah kepada anak-anak
  dan menerangkan setiap kebenaran dengan jelas, ia tidak perlu
  memaksa anak-anak untuk mengambil keputusan. Namun, apabila Roh
  Kudus bekerja dalam diri seorang anak, ia harus siap menolong anak
  itu.

  Beberapa bagian Kitab Suci dengan mudah dapat digunakan untuk
  mengajak orang menerima Kristus. Bagian-bagian ini, yang menekankan
  keselamatan, harus dipakai dalam ajakan untuk menerima Kristus.
  Dasar-dasar lain dalam menyampaikan undangan adalah sebagai berikut.

  1. Undangan itu harus jelas sehingga anak mengetahui apa yang sedang
     ditanggapinya. Pikiran seorang anak gampang menyimpang. Mungkin
     ia membuat tanggapan hanya karena anak-anak lain berbuat
     demikian; terutama jika ia tidak mengerti maksud undangan itu
     dengan jelas.

     Pernah terjadi, tiga orang anak memberi tanggapan ketika
     ditanyakan apakah mereka hendak menjadi orang Kristen. Kemudian,
     ketika berbicara dengan mereka, guru itu bertanya, "Dapatkah
     seorang dari kalian menceritakan mengapa kalian masuk bersama
     saya ke ruangan ini?" Salah seorang anak berkata, "Untuk
     mendengar cerita lain lagi." Anak lain menjawab, "Untuk
     memuji Tuhan.", 2. Bersedia setiap saat. Anak itu harus mengetahui bahwa ia dapat
     datang kapan saja dengan pertanyaan-pertanyaannya tentang
     keselamatan atau hal-hal lain. Ini berarti bahwa guru harus
     selalu meluangkan waktu. Dengan demikian, kesempatan untuk
     membimbing anak itu kepada keselamatan selalu terbuka. Seorang
     anak cepat merasa apakah gurunya bersedia untuk membantunya atau
     tidak. Anak itu mungkin akan bertanya tentang keselamatan
     walaupun undangan untuk menerima Kristus tidak diberikan selama
     pelajaran.

     Suatu kali, seorang guru tengah mengajar tentang seorang tokoh
     Perjanjian Lama. Tiba-tiba seorang anak laki-laki bertanya,
     "Pak Winoto, bila anak-anak lain melakukan pekerjaan tangan,
     bolehkah saya menerima Tuhan?" Demikianlah yang terjadi. Setelah
     pelajaran Alkitab dan pembahasan selesai, dan anak-anak lain
     membuat pekerjaan tangan, Robby duduk di sebuah sudut dengan Pak
     Winoto dan menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya.

  3. Ajaklah anak-anak untuk berbicara dengan saudara secara
     perseorangan. Masing-masing anak memunyai kebutuhan-kebutuhan
     yang berbeda dan pertanyaan-pertanyaan berlainan. Jika anak-anak
     diajak untuk datang secara pribadi, kedatangan mereka menunjukkan
     bahwa mereka benar-benar merasakan kebutuhan untuk menerima
     Kristus. Hal ini belum tentu demikian jika mereka hanya diminta
     untuk berdiri atau mengangkat tangan.

  4. Undangan itu jangan dibuat begitu mudah sehingga penerimaannya
     tidak sungguh-sungguh. Minta anak-anak yang mau menerima Kristus
     sebagai Juru Selamat untuk tinggal, sementara anak-anak lain ke
     luar pada saat pelajaran selesai. Jikalau Roh Kudus sedang
     bekerja dalam hati mereka, mereka akan tinggal. Suatu saat ketika
     cara ini dipakai, seorang anak tinggal dan guru membimbing anak
     itu untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Kadang-kadang
     dalam membimbing anak-anak, orang nampaknya tidak bersandar dan
     berharap kepada pekerjaan Roh Kudus. Agaknya mereka menyangka
     bahwa merekalah yang harus berusaha dengan segala daya untuk
     membawa anak-anak kepada Yesus. Tetapi penulis telah mengalami
     bahwa bila Roh Kudus bekerja dalam hati seorang anak, ia akan
     datang secara pribadi kepada guru untuk meminta pertolongan.
     Bahkan pernah terjadi, bahwa sehari sesudah pelajaran tentang
     bagaimana menjadi orang Kristen diberikan, seorang anak datang
     kepada gurunya meminta bimbingan untuk menerima Yesus.

  5. Saudara hendaknya peka terhadap bimbingan Roh Kudus. Pimpinan ini
     sangat diperlukan oleh guru. Guru perlu berada dalam sikap berdoa
     ketika undangan untuk menerima Kristus diberikan. Di samping itu,
     ia harus tetap dalam sikap berdoa ketika menyiapkan maupun
     menyampaikan pelajaran. Dengan demikian, Roh Kudus dapat
     benar-benar menggunakan setiap bagian dari pelajaran, dan bukan
     hanya bagian terakhir, yang mengandung kesimpulan dan penerapan.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku   : Menerangkan Keselamatan kepada Anak-Anak
  Penulis      : Marjorie Soderholm
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang 2000
  Halaman      : 27 -- 29


                        o/ KESAKSIAN GSM o/

                "HANYA" SESEORANG PELAYAN ANAK-ANAK
                 ==================================

  "Hanya" seorang pelayan anak-anak. Beberapa kata ini adalah lebih
  daripada sebuah pernyataan; mereka menyampaikan suatu filosofi,
  suatu sistem kepercayaan, yang harus ditantang dan diubah dalam diri
  pelayan-pelayan itu sendiri dan gereja secara keseluruhan.

  Orang-orang pernah bertanya kepada saya, "Vann, kapankah kamu
  menjadi seorang gembala kaum muda?" Atau "Vann, berapa tahun
  lagikah kamu menjadi pendeta yang sebenarnya?" Mengapa orang-orang
  Kristen berpikir bahwa semakin besar orang-orang yang mereka layani,
  semakin penting pelayanannya bagi mereka?

  Dalam pasal terakhir dari Injil Yohanes, Yesus berkata kepada
  Petrus, "Jika engkau mengasihi Aku, gembalakanlah domba-domba-Ku."
  Menggembalakan kawanan domba muda adalah panggilan yang tinggi dan
  penting.

  Allah telah memanggil saya untuk menggembalakan anak-anak dari
  Sidang Jemaat Brownsville. Saya berkomitmen terhadap panggilan itu.
  Saya merasa sangat tersanjung dan sangat dihargai dapat membantu
  meletakkan dasar -- dalam hati anak-anak, mengajarkan mereka
  prinsip-prinsip tentang Allah yang akan memengaruhi hidup mereka --
  untuk kekekalan. Saya tidak mencari pelayanan "yang lebih besar".
  Saya telah menemukannya.

  Saya mendengar seorang pelayan anak-anak terkenal memberikan pesan
  yang sangat baik beberapa tahun lalu, tentang memberikan tempat
  penting dalam pelayanan gereja kepada anak-anak. Ia berkata bahwa
  jika Anda pergi ke sebuah rumah makan bistik yang memiliki
  pisau-pisau tajam serta piring-piring dan gelas-gelas kaca, Anda
  tahu restoran itu tidak membuka pintunya bagi anak-anak. Jika kamu
  tidak membawa anak-anakmu makan malam, mereka akan baik-baik saja.
  Terlihat jelas melalui cara tempat itu didekorasi -- jenis karpet di
  lantai dan keramik di meja -- adalah baik bagi mereka bila Anda
  meninggalkan anak-anak di rumah dengan seorang pramusiwi.

  Pemandangan seperti ini bisa juga terdapat di gereja. "Tinggalkan
  anak-anakmu di rumah dengan seorang pramusiwi." Atau, "Kami akan
  menyediakan tempat penitipan anak yang menyenangkan, jangan bawa
  mereka ke dalam ruang ibadah kami yang bagus di mana mereka akan
  berteriak, menangis, dan muntah di kursi."

  Orang ini lalu mengatakan bahwa restoran-restoran bistik
  menghasilkan uang dan berjalan dengan baik, tetapi pergilah ke
  McDonalds dan lihat apa yang mereka lakukan. Waktu Anda berjalan
  melalui pintu masuk, Anda melihat meja-meja dan kursi-kursi
  terpasang kuat ke lantai. Gambar-gambar terpasang di dinding. Mereka
  memiliki garpu-garpu dan pisau plastik dan lantai ubin. Pada malam
  hari, semua tempat es krim yang dibuang, dibersihkan dengan selang
  air. Seperti rumah-rumah makan bistik tersebut, McDonalds
  menghasilkan uang, tetapi uang itu dibawa ke bank dengan kendaraan
  yang bersenjata.

  Ia berkata bahwa gereja-gereja yang membuka pintunya untuk anak-anak
  kecil dari golongan menengah ke bawah dengan lubang pada celana jins
  mereka, akan menerima penghargaan yang besar dari Allah. Bila Anda
  menjangkau mereka yang tidak dapat mengembalikan apa-apa kepada
  Anda, pemilik ternak di ribuan bukit-bukit (lihat Mazmur 50:10) akan
  memastikan bahwa kebutuhan Anda dipenuhi. Matius 10:42 berkata bahwa
  jika Anda memberikan hanya secangkir air dingin kepada salah seorang
  yang kecil ini, Anda akan mendapatkan penghargaan.

  Gereja-gereja yang menempatkan penghargaan atas pelayanan mereka
  kepada anak-anak, yang membuat keluarga-keluarga merasa diterima,
  adalah gereja-gereja yang meledak, baik dalam jumlah ataupun dalam
  berkat Allah.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Anak-Anak Kebangunan Rohani
  Penulis   : Vann Lane
  Penerbit  : Harvest Publication House, Jakarta 2000
  Halaman   : 26 -- 28


                        o/ WARNET PENA o/

                        CHILDREN`S MISSIONS!
                        ====================
                  http://www.childrensmissions.com/

  Tahukah Anda bahwa "Children`s Ministry Day" pertama akan jatuh pada
  16 Februari 2008 mendatang? Nah, kalau Anda ingin tahu lebih banyak
  tentang hari istimewa itu, situs "Children`s Missions" ini
  jawabannya. Situs yang ditopang oleh "Woman`s Missionary Union" ini
  sekaligus merupakan sebuah panduan yang interaktif untuk melibatkan
  anak-anak dalam misi Yesus Kristus.

  "Children`s Mission" telah menyediakan beragam informasi bagi para
  pelayan, orang tua, dan anak-anak mengenai pendidikan misi.
  Informasi yang dapat diperoleh misalnya melalui menu "Children in
  Action". Dalam "Kids Just Wanna Have Fun!" Anda akan menemukan
  sejumlah ide sederhana yang menyegarkan.

  Meski saat ini "Children`s Ministry Day" masih dalam skala nasional
  di AS, Anda juga bisa menyemarakkan hari khusus ini. Apalagi Amanat
  Agung tidak hanya berlaku bagi orang dewasa saja. Nah, untuk
  mengetahui lebih jauh tentang hari khusus ini, silakan klik menu
  "Children`s Ministry Day". Anda juga diundang untuk berbagi dan
  berpartisipasi dalam kegiatan ini melalui situs ini, tapi tentu
  saja dalam bahasa Inggris. Untuk itu, Anda bisa meminta teman yang
  bisa menolong Anda menulis dalam bahasa Inggris. Ayo semarakkan
  "Children`s Ministry Day" pertama ini!

  Dikirimkan oleh: Raka S.K. < francolingua(at)xxxx >


                       o/ MUTIARA GURU o/

          Hati seorang pelayan anak akan terus tergerak
                untuk mendoakan anak-anak layannya,
         setiap kali mengingat betapa berharga jiwa mereka.


----------------------------------------------------------------------
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                 Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
   Staf redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA
       http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org