Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/38 |
|
e-BinaAnak edisi 38 (19-7-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 038/Juli/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Tahun Ajaran Baru di Sekolah Minggu o/ TIPS MENGAJAR : Memulai Pengajaran Baru di SM o/ SERBA SERBI : Perencanaan Tahun Baru Bagi GSM o/ SHARING GURU SM : Menjadi Guru Sekolah Minggu (GSM) o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Kirim Print Out Edisi e-BinaAnak ********************************************************************** Korespondensi/kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Tahun ajaran baru Sekolah Minggu dimulai seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru di sekolah umum. Kenaikan kelas di Sekolah Minggu pada tahun ajaran baru ini juga menjadi hari yang dinanti-nantikan oleh anak-anak. Sebab kenaikan kelas ini menunjukkan bahwa mereka sudah tumbuh semakin "besar", tidak lagi dianggap sebagai anak kecil, dan mereka sudah boleh duduk di kelas yang lebih tinggi. Selain itu, mereka juga mendapatkan kelas, guru, dan pengajaran baru. Di satu sisi, anak-anak Sekolah Minggu menyambut suasana baru ini dengan semangat yang luar biasa, namun di sisi lain ada juga kebimbangan, keraguan, kecemasan, dan kecanggungan dalam menghadapi suasana baru ini. Oleh karena itu, e-BinaAnak edisi ini menyajikan hal-hal penting tentang persiapan Sekolah Minggu guna membantu gereja dan juga para guru Sekolah Minggu/pelayan anak untuk menyambut tahun ajaran baru ini dengan penuh semangat dan sukacita. Selamat melayani! Staf Redaksi "Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau apa yang harus kaukatakan." (Keluaran 4:12) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Kel/T_Kel4.htm 4:12 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL TAHUN AJARAN BARU DI SEKOLAH MINGGU =================================== Tahun ajaran baru di Sekolah Minggu dimulai pada bulan Juli atau Agustus. Hal ini mempunyai arti penting bagi para guru Sekolah Minggu. Mengapa demikian? Karena pada bulan inilah guru Sekolah Minggu seringkali memulai kelasnya dengan anak-anak baru. Bulan yang penuh semangat ini dirasakan bersama baik oleh guru maupun anak-anak Sekolah Minggu. Anak-anak biasanya senang karena naik kelas, dan berharap akan mendapatkan suasana baru, pengalaman baru, guru baru, mungkin juga hadirnya teman baru. Yang sudah dapat dipastikan, tahun ajaran baru selalu merupakan saat yang tepat untuk bertekad "melakukan yang lebih baik". Hal ini berlaku baik untuk anak-anak maupun guru Sekolah Minggu. Pada sebagian Sekolah Minggu, tahun ajaran baru merupakan momen yang tepat untuk melakukan kenaikan kelas di Sekolah Minggu, penetapan ulang para pelayan/GSM di kelas-kelas yang tersedia, penggunaan bahan ajaran yang baru, baik membuat sendiri maupun mengganti Buku Pedoman yang dipakai sebelumnya. Tahun ajaran baru juga merupakan awal yang baik bagi Sekolah Minggu untuk membuka kelas atau cabang Sekolah Minggu yang baru. Singkatnya, tahun ajaran baru bermanfaat untuk melakukan pembaharuan dalam pelayanan di Sekolah Minggu. A. KENAIKAN KELAS DI SEKOLAH MINGGU Kenaikan kelas merupakan hari yang penting. Mulai hari itu anak- anak Sekolah Minggu akan pindah ke kelas yang lebih tinggi dengan guru baru dan akan mendapat bahan pengajaran baru. Bagi anak, naik kelas merupakan suatu kebanggaan dan sukacita. Namun, masalah bisa terjadi apabila ada anak Sekolah Minggu yang tidak naik kelas (di sekolah umum) tapi menghendaki tetap naik kelas di Sekolah Minggu. Sebelum hal ini terjadi, pembimbing dan guru Sekolah Minggu sebaiknya telah menetapkan kebijakan bersama untuk menghadapi kasus di atas. Demikian pula bila terjadi sebaliknya, dimana kasus ini lebih sering terjadi di kelompok anak yang lebih kecil, yaitu "menolak" untuk naik kelas. Meskipun hal ini wajar terjadi pada anak kecil yang merasa tidak aman di lingkungan yang baru (kelas baru dan guru baru yang tidak dikenalnya), sebaiknya guru Sekolah Minggu dapat memberikan perhatian dan pendekatan pribadi sejauh yang diperlukan tanpa adanya unsur paksaan. Agar guru Sekolah Minggu dapat mengetahui siapa yang sudah waktunya pindah kelas, terutama bagi Sekolah Minggu yang pembagian kelasnya tidak berdasarkan kelas seperti di sekolah umum, maka masing-masing guru harus memiliki catatan pribadi mengenai murid-muridnya. Catatan tersebut berisi tanggal lahir, tingkat kelasnya di sekolah umum, dan data-data pribadi lainnya. Pembagian jenis kelas di Sekolah Minggu antara lain: 1. Kelas Batita/Playgroup/Asuhan : 2-3 tahun 2. Kelas Balita/Kanak-kanak/Indria : 4-5 tahun 3. Kelas Kecil/Pratama/Kelas 1-3 SD : 6-8 tahun 4. Kelas Tengah/Madya/Kelas 4-6 SD : 9-11 tahun 5. Kelas Besar/Tunas Remaja/Kelas 1-3 SMP: 12-14 tahun 6. Kelas Remaja/kelas 1-3 SMA : 15-17 tahun Misalnya, anak kelas Batita yang sudah berumur 4 tahun (mulai masuk sekolah TK kecil/TK-A), dia dapat naik ke kelas Balita. Anak kelas Balita yang sudah memasuki kelas 1 SD (biasanya pada usia 6 tahun), maka dia naik ke kelas Pratama. Apabila anak sudah naik ke kelas 4 SD (biasanya pada usia 9 tahun), maka dia naik dari kelas Pratama ke kelas Madya. Sedangkan anak yang telah lulus SD (sekitar usia 12 tahun), maka dia naik ke kelas Tunas Remaja atau kelas sejenis sesuai dengan pengelompokan yang ada di gereja. Memasuki kelas baru terkadang juga dapat membuat anak merasa takut, segan, dan bimbang. Hal tersebut wajar terjadi karena anak-anak itu dihadapkan dengan suasana baru, kelas baru, guru baru, mungkin juga hadirnya teman baru, cara pengajaran baru, dan sebagainya. Oleh sebab itu agar kecanggungan, rasa segan dan kebimbangan mereka lenyap, guru Sekolah Minggu harus bisa menjadikan momen kenaikan kelas sebagai hari yang istimewa dan menyenangkan. B. PENETAPAN PEKERJA Penetapan pekerja, yaitu penetapan kelas baru bagi guru Sekolah Minggu baik yang lama maupun yang baru, dapat dilaksanakan bersamaan dengan pergantian tahun ajaran baru/kenaikan kelas ini. Sebagian Sekolah Minggu menggunakan sistem rotasi bagi para pekerjanya. Guru Sekolah Minggu secara berkala (1-2 tahun sekali, misalnya) akan dipindahkan ke kelas yang berbeda dan akan menjumpai rekan satu pelayanan yang berbeda pula. Hal ini dilakukan untuk melatih guru supaya berpengalaman dalam mengajar anak dari berbagai kelompok usia dan mampu bekerjasama dengan rekan-rekan sepelayanannya. Sebagian Sekolah Minggu yang lain lebih menyukai sistem penetapan kelas berdasarkan minat guru Sekolah Minggu yang bersangkutan. Pada akhirnya memang bisa terbentuk guru yang berpengalaman pada masing- masing kelas, tetapi hal ini bisa menyebabkan kejenuhan pada beberapa guru Sekolah Minggu. Tapi bisa juga sebaliknya karena guru mendapat kebebasan untuk memilih kelas mana yang ingin dilayaninya. Bagi para pekerja/guru yang baru, juga tersedia berbagai cara penempatan kelas. Mulai dari sistem "magang" atau menjadi asisten guru yang telah berpengalaman mengajar, lalu dirotasi beberapa kali hingga yang bersangkutan menemukan kelas mana yang ingin dilayaninya, atau menggunakan sistem penempatan langsung di sebuah kelas, lalu dievaluasi apakah guru itu sesuai dengan kelas yang dilayani tersebut. C. PENETAPAN BAHAN PENGAJARAN Tahun ajaran baru juga merupakan momen yang tepat untuk menetapkan bahan pengajaran baru. Sekolah Minggu dapat membuat sendiri bahan pengajarannya yang diambil dari berbagai sumber, atau mengganti Buku Pedoman yang selama ini digunakan dan mencoba menerapkan Buku Pedoman lain. Apa pun bentuknya, penetapan bahan pengajaran merupakan hal penting yang harus disepakati bersama sebelum tahun ajaran baru dimulai. Bahkan, momen ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan penyegaran bagi para guru Sekolah Minggu, misalnya dengan mengadakan training "Teknik Bercerita", seminar "Psikologi Anak", lokakarya "Membuat Alat Peraga", dsb. Untuk Sekolah Minggu yang merupakan Pos PI dimana jumlah gurunya hanya sedikit dan belum memiliki pembimbing penuh waktu, maka penetapkan bahan pengajaran menjadi tugas guru Sekolah Minggu yang ada di Pos PI tersebut. Guru Sekolah Minggu itu sebaiknya jauh-jauh hari telah mengumpulkan bahan dari berbagai sumber dan mulai menyusun sendiri materi-materi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Kesulitan yang sering dihadapi adalah berkumpulnya anak-anak dengan rentang usia yang cukup jauh (mulai usia balita hingga SD kelas 6) hanya dalam sebuah kelas saja sehingga kenaikan kelas tidak bisa diwujudkan dalam konteks ini. Namun, tidak ada salahnya bila guru Sekolah Minggu mengadakan acara khusus bersama dengan anak-anak didiknya dalam menyambut tahun ajaran baru. Bahan ini dirangkum dari: 1. Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu II Penerbit : Gandum Mas Halaman : 58 - 59 2. Hasil Diskusi Milis e-BinaGuru <subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org> ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR MEMULAI PENGAJARAN BARU DI SEKOLAH MINGGU ========================================= Acara kenaikan kelas dapat direncanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Sekolah Minggu masing-masing. Acara kenaikan kelas bisa diadakan secara bersama atau bahkan digabung dengan acara Penetapan Pekerja/guru Sekolah Minggu. Untuk mengawali acara tahun ajaran baru ini, Sekolah Minggu dapat mengadakan KKR atau ibadah umum yang diikuti oleh semua anak Sekolah Minggu, guru Sekolah Minggu dan pemimpin Sekolah Minggu, yang dilanjutkan dengan acara kenaikan kelas dan acara Penetapan Pekerja. Pada acara kenaikan kelas, anak-anak dalam kelompok-kelompok kelas yang baru ini didoakan secara bergiliran misalnya: pertama anak Balita dulu, berikutnya anak Kelas Pratama, Madya, dan Tunas Remaja. Untuk menambah kesan istimewa pada acara kenaikan kelas ini, anak- anak dapat diberi sertifikat kenaikan kelas (sebagian Sekolah Minggu sudah mulai memberikan rapor pada anak-anak Sekolah Minggu), bisa juga diberikan hadiah kecil untuk kenang-kenangan, misalnya hadiah Alkitab atau renungan harian anak untuk anak-anak kelas Pratama karena pada umur itu mereka sudah lancar membaca. Pada acara Penetapan Pekerja, mula-mula para guru dan pemimpin Sekolah Minggu diperkenalkan pada anak-anak. Selanjutnya pembimbing atau pendeta yang bertugas memimpin jalannya ibadah bersama dapat memberikan sedikit pengantar mengenai pentingnya Pelayanan Anak dan betapa mulianya panggilan mereka untuk melayani. Setelah itu para guru dan pemimpin Sekolah Minggu dipanggil supaya berdiri di depan altar untuk mengucapkan janji, lalu pembimbing atau pendeta mendoakan mereka. Sebuah contoh janji guru Sekolah Minggu, misalnya: (Janji diucapkan secara bersama-sama.) "Dengan pertolongan Allah, saya akan berusaha sebaik-baiknya untuk mengajarkan Firman Allah, menjelaskan jalan keselamatan, memimpin murid-murid saya kepada Kristus dan mengarahkan mereka di dalam Firman, kehendak dan jalan-Nya. Saya akan setia menghadiri Sekolah Minggu. Saya akan mengunjungi murid-murid saya yang absen, pengunjung-pengunjung, calon-calon murid dan anggota-anggota tetap. Saya akan menghadiri rapat-rapat pekerja dan kursus-kursus pendidikan. Saya juga akan berdoa bagi murid-murid saya, rekan- rekan saya dan pelayanan saya. Saya akan terus belajar untuk meningkatkan pelayanan saya." Setelah seluruh acara selesai, para guru Sekolah Minggu dapat membawa anak-anak ke kelasnya masing-masing. Hal yang perlu dilakukan guru Sekolah Minggu untuk memulai pengajaran baru di kelasnya adalah: 1. Persiapan Pribadi ----------------- Sebelum memulai kelasnya yang baru ini, guru sebaiknya memiliki persiapan pribadi yang cukup matang, sehingga pertemuan pertama dapat berjalan dengan lancar. 2. Berusaha Mengenal Mereka ------------------------ Hal yang perlu dilakukan untuk mengenal anak-anak adalah menciptakan suasana keterbukaan dan persahabatan di dalam kelas sehingga anak-anak akan melihat guru sebagai pribadi yang menyenangkan dan yang mau memperhatikan kebutuhan mereka. Hal ini dapat mengurangi kecanggungan yang dirasakan anak-anak saat pertama kali masuk kelas baru. Selanjutnya guru juga dapat mengadakan acara ramah-tamah atau permainan. Tujuannya untuk menghilangkan kebekuan dan menolong anak maupun guru saling mengenal satu sama lain dengan sebaik- baiknya. Selain itu, guru juga akan memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai keadaan masing-masing anak. 3. Bersandar pada Roh Kudus ------------------------ Hal terpenting dalam memulai kelas baru adalah tetap memohon pertolongan Roh Kudus agar guru Sekolah Minggu peka terhadap tanda-tanda, baik dalam percakapan maupun tingkah laku anak, yang dapat menunjukkan kebutuhan-kebutuhan khusus dalam diri dan kehidupan anak-anak tersebut. Dengan demikian guru dapat benar- benar mengenal anak-anak itu dan mengetahui kebutuhan pribadi tiap-tiap anak sehingga dapat melayani mereka dengan efektif. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan anda di Sekolah Minggu! Bahan ini dirangkum dari: 1. Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu II Penerbit : Gandum Mas Halaman : 58 - 59, 199 - 200 2. Tim Redaksi ********************************************************************** o/ SERBA SERBI PERENCANAAN TAHUN AJARAN BARU BAGI GURU SEKOLAH MINGGU ====================================================== Tahun ajaran baru merupakan saat yang tepat bagi guru Sekolah Minggu untuk membuat berbagai rencana baru. Apabila evaluasi tugas anda selama tahun ajaran yang lalu kurang memuaskan, anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik pada tahun ajaran baru ini. Salah satu yang akan kami sarankan berikut ini adalah dengan membuat perencanaan serta pengorganisasian yang lebih baik dan lebih matang. Beberapa hal penting yang perlu anda lakukan: 1. Persiapkan Bahan Pengajaran --------------------------- Meskipun Sekolah Minggu anda menggunakan Buku Pedoman Mengajar, sebaiknya anda tetap melengkapi diri anda dengan berbagai bahan yang memperkaya wawasan. Misalnya: mempunyai beberapa Buku Pedoman Mengajar, mengoleksi cerita-cerita ilustrasi untuk anak, mengumpulkan berbagai kisah nyata, kesaksian, biografi para tokoh Kristen, dan materi-materi lain yang dapat menunjang pengajaran. 2. Buatlah Kotak Arsip ------------------- Kotak arsip diperlukan untuk menampung bahan-bahan pengajaran, perencanaan kelas, kliping, kartu catatan, tugas/pekerjaan rumah anak, dan file-file lain yang anda miliki. Anda bisa membuat sendiri kotak arsip yang baik dari karton/ kardus. Pilihlah yang lebarnya kira-kira 35 cm dan panjangnya 40 cm, dengan kedalaman sekurang-kurangnya 12 cm. Lapisilah kotak arsip tersebut dengan kertas kado agar tampak menarik, . 3. Buatlah Kliping --------------- Liputan berbagai peristiwa aktual di majalah dan surat kabar, gambar-gambar menarik yang anda jumpai (dari majalah, brosur, kalender, atau poster) dapat dikoleksi yang nantinya bisa digunakan sebagai alat bantu dan ilustrasi dalam menyampaikan pengajaran. Gunting dan simpanlah setiap "gagasan baik" yang anda temui, siapa tahu anda akan membutuhkannya nanti. 4. Buatlah Penanggalan/Kalender Pengajaran --------------------------------------- Buatlah Kalender Pengajaran sesuai dengan jadwal mengajar di Sekolah Minggu dengan tempat kosong yang cukup untuk mencatat rencana kegiatan mengajar. Bahan yang anda perlukan adalah 12 lembar kertas (1 lembar kertas untuk rencana 1 bulan) berukuran 45 cm sampai 60 cm atau lebih besar lagi. Buatlah 4/5 baris (tiap baris menunjukkan jadwal tugas 1 minggu) dan 7 kolom (untuk 7 hari dalam 1 minggu) atau anda dapat menyesuaikan sendiri berapa kolom yang ingin anda buat. Selanjutnya tuliskan tanggal dan bulan pada Kalender Pengajaran anda tersebut. Rencanakan tugas mingguan dan tuliskan secara singkat di kolom yang tersedia, sehingga anda dapat langsung melihat tugas mingguan anda selama 1 bulan dan mempersiapkannya dengan lebih terencana. Kalender ini juga berfungsi sebagai pengingat segala sesuatu yang harus anda kerjakan setiap minggu. 5. Buatlah Catatan Mingguan ------------------------ Catatan mingguan ini dibuat sebagai evaluasi dan arsip dari pengajaran yang baru saja anda selesaikan. Di dalam catatan mingguan tersebut anda dapat menuliskan tema pokok yang diajarkan tiap hari Minggu, bahan alkitab, cerita ilustrasi, alat peraga, bentuk aktivitas, reaksi anak, kesulitan yang dihadapi, dsb. Catatan ini akan sangat berguna untuk membuat perencanaan yang lebih baik di tahun ajaran mendatang. 6. Buatlah Catatan Data Murid -------------------------- Catatan data murid ini berguna untuk mengenal murid secara cepat dan efektif. Selain itu, catatan data murid juga berfungsi sebagai arsip data guru bila sewaktu-waktu dibutuhkan, misal: saat akan mengunjungi anak yang sudah lama absen, ingin memberikan perhatian khusus saat anak berulang tahun, dsb. Beberapa data yang mungkin anda perlukan antara lain: nama, alamat dan nomor telepon, nama orang tua, umur, sekolah, dan hobi. Anda juga dapat menambahkan hasil pengamatan anda atas pribadi anak di dalam catatan tersebut, misalnya: anak cenderung suka berkelahi, minder, suka mencari perhatian, dsb. Bila perlu, catat juga perkembangan anak selama berada di kelas anda, sehingga di akhir tahun ajaran anda dapat melihat anak mana yang bertumbuh dengan baik, anak yang sedang mengalami masalah berat, anak yang mulai undur, dsb. Informasi tersebut akan menjadi masukan yang sangat berarti bagi rekan guru yang akan menerima murid-murid anda saat kenaikan kelas di tahun ajaran yang akan datang. Selamat mencoba! /Tim Redaksi ********************************************************************* o/ "SHARING" PENGALAMAN DARI GURU SEKOLAH MINGGU Ketika anda pertama kali mengajar di Sekolah Minggu apakah anda grogi, canggung, gemetaran dan berkeringat dingin? Ah... ternyata anda tidak sendiri, karena ada guru-guru lain yang juga mengalaminya. Berikut ini adalah sharing pengalaman dari anggota milis diskusi e-BinaGuru saat pertama kalinya dia mengajar SM: Kiriman dari: matius <matius@> >MENJADI GURU SEKOLAH MINGGU > >Serasa nggak percaya kalau saya kini menjadi seorang GSM, awalnya >sih nggak pernah tertarik dgn dunia pelayanan anak. Dulunya memang >aktif di pelayanan tapi di komisi remaja dimana waktu itu saya >sudah mulai kuliah di semester pertama. Dari hasil pertemuan dan >obrolan dengan seorang teman yang telah melayani SM sejak duduk di >bangku SMP telah menarik hati saya untuk mencoba mengambil bagian >di dalam pelayanan anak dan sekolah minggu sampai hari ini. Waktu >itu guru laki-laki hanya 3 orang saja (termasuk saya) dan kami >start bersamaan dan puji Tuhan sampai hari ini kami masih >bersama-sama melayani SM. > >Sebelum saya mengajar, saya mengikuti pembinaan cagur yang >diselenggarakan salah satu gereja dan lewat pembinaan itu semangat >saya semakin menggebu-gebu dan pulang dari pembinaan itu saya >mencoba menerapkan semua yang saya dapatkan di SM. Pertama kali >melayani di sekolah minggu saya mencoba dgn memimpin puji-pujian, >rasanya kaki ini gemetaran dan keringat dingin. Dari sana saya >mulai merangkak pelan-pelan mendalami sungguh-sungguh pelayanan SM >ini. Saya dari awal sudah berprinsip akan mencoba mengajar di semua >tingkatan kelas dari balita sampai praremaja, agar pengalaman >semakin bertambah dan sudah hampir enam tahun mengajar, saya sudah >pernah mengajar di kelas tanggung, kelas besar dan sampai hari >ini di kelas balita. > >Memang di balita punya keunikan tersendiri, saya bisa belajar >banyak di sana, belajar lebih sabar dan buat saya tantangan >mengajar di kelas balita lebih besar, persiapan pribadipun terasa >lebih berat karna memang saya rasakan sangat sulit. Tapi saya >bersyukur dan minta sama Tuhan seminggu sebelum saya cerita saya >berdoa Tuhan beri saya ide yang baik untuk persiapan cerita kepada >anak balita. Dan setelah itu saya mulai peras otak untuk menyiapkan >cerita sepanjang minggu. Dan memang benar selama ini saya merasakan >pertolongan Tuhan yang sangat besar dimana saya selalu boleh >diberi ide yang baik dan kreatif untuk boleh mengajar. Dan salah >satu kebiasaan yang selalu saya lakukan adalah saya tidak akan >mencontoh mentah-mentah apa yang sudah ada di buku panduan. Saya >selalu mencoba mencari ide yang lain untuk dikembangkan sendiri. >Dan selama ini memang berjalan dengan baik tentunya dgn pertolongan >Tuhan. Kiranya itu yang bisa saya sharekan buat temen-temen. > >rgds >matius ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Robinson - PR <Robinson@> >Terima kasih untuk kirimannya. Kalau kiranya berkenan, saya mohon >agar kiranya bisa dikirim naskah yang sebelum-sebelumnya. Saya >hanya punya sampai edisi 13. Saya kepingin sekali edisi 14 >sampai dengan 35 dikirimi. Terus terang, saya selaku Penatua >urusan Sekolah Minggu, setelah saya peroleh, saya print out dan >saya bagi-bagikan ke guru sekolah Minggu di Gereja kami di HKBP >Perumnas 2 Bekasi. Bahkan ke beberapa pendeta HKBP di daerah/ >desa di sumatera utara, yang belum bisa atau belum memiliki >internet, saya kirim lewat Pos. Saya baru saja kirim ke Pulo >Samosir, Ke Sidikalang. Mohon Kirinya bantuan redaksi Bina anak. >Terima kasih Tuhan memberkati >Robinson Pangaribuan Redaksi: Terima kasih untuk surat yang anda kirimkan ini. Edisi-edisi yang anda minta sudah kami kirim dan kami salut dengan semangat anda untuk membagi-bagikan berkat yang anda terima dari e-BinaAnak kepada rekan-rekan pelayanan di Sumatera Utara. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan Sekolah Minggu di gereja anda. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |