Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/394

e-BinaAnak edisi 394 (6-8-2008)

Anak Dengan Motivasi Belajar yang Kurang

  
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 394/AGUSTUS/2008

  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL: Kenali Ciri-Cirinya
  - TIPS 1: Menyemangati Anak-Anak untuk Belajar
  - TIPS 2: Menggunakan Kata-Kata untuk Memotivasi
  - BAHAN MENGAJAR: Belajar Dengan Berdiam Diri
  - WARNET PENA: Situs All About Parenting 
  - MUTIARA GURU

______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,
  
  Orang tua mulai mengeluh karena anaknya lebih senang duduk 
  berjam-jam menyelesaikan permainan elektroniknya dan melihat 
  tayangan televisi kegemarannya daripada belajar? Orang tua atau 
  pendidik sudah mengalami kesulitan dalam memotivasi anak-anak untuk 
  memiliki kegemaran belajar. Apakah keluhan ini kita temui juga di 
  lingkungan anak layan kita? Dalam edisi publikasi e-BinaAnak kali 
  ini, kami akan bagikan hal-hal seputar membimbing anak yang kurang 
  motivasi dalam belajar.
  
  Murid dengan motivasi belajar yang kurang merupakan salah satu topik 
  pertama yang kami angkat dari tema besar bulan ini, yaitu 
  "Membimbing Anak". Untuk itu, terlebih dahulu kami bagikan beberapa 
  topik lain yang akan kami bagikan selama satu bulan ke depan. 

  1. Anak Dengan Motivasi Belajar yang Kurang
  2. Anak Dengan Masalah Kekuatiran
  3. Anak Dengan Kebutuhan Khusus
  4. Anak Dengan Masalah Keluarga
  
  Silakan simak sajian di minggu pertama ini dan semoga ada berkat 
  yang bisa para pelayan anak bagikan kepada rekan-rekan pelayanan 
  yang lain atau orang tua yang mengalami masalah sulitnya memotivasi 
  anak dalam belajar. Selamat menyimak! 
    
  Staf Redaksi e-BinaAnak,
  Kristina Dwi Lestari 
  
               "Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, 
              ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, 
          ada kasih mesra dan belas kasihan, ...." (Filipi 2:1)
              < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Filipi+2:1 >
          
______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL o/

                       KENALI CIRI-CIRINYA
  
  Semangat dan motivasi belajar pada anak tak ada bedanya dengan 
  semangat dan motivasi bekerja atau berusaha dari orang tua. Ada 
  kalanya semangat meningkat dan ada kalanya pula menurun. Ketika 
  semangat dan motivasi belajar anak meningkat, orang tua hendaknya 
  memertahankan kondisi tersebut, dan ketika semangatnya menurun, 
  sudah seharusnya jika orang tua berupaya untuk meningkatkannya. 
  Sebelum dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar anak, orang 
  tua tentu harus mengerti dan mengenali ciri-ciri dari menurunnya 
  semangat dan motivasi belajar pada anak.
  
  Sering kali, orang tua berpegangan pada besarnya nilai-nilai yang 
  diperoleh anak di sekolah untuk mengukur semangat belajar anak. Jika 
  nilainya baik, maka orang tua menganggap semangat belajar anaknya 
  sedang meningkat. Sebaliknya, jika nilai ulangan anaknya cenderung 
  menurun, itu bisa diartikan sedang menurun pula semangat belajar si 
  anak.
  
  Asumsi seperti itu tidak selamanya benar, sekalipun pada beberapa 
  anak memang didapatkan kebenaran -- nilai yang cenderung menurun 
  menandakan bahwa si anak sedang mengalami penurunan semangat dan 
  motivasi dalam belajar. Namun demikian, Anda tak dapat mengambil 
  kesimpulan hanya berdasarkan perolehan nilai si anak. Ada kalanya 
  anak telah berusaha keras dalam belajar, namun nilai yang 
  didapatkannya tetap kurang memuaskan. Tentu tidak tepat jika Anda 
  menganggap anak itu telah mengalami penurunan semangat belajar.
  
  Sebagai orang tua, Anda hendaknya mengerti dan memahami bahwa naik 
  dan turunnya semangat serta motivasi belajar anak Anda ditentukan 
  oleh banyak faktor, di antaranya adalah:
    
    - lingkungan rumah,
    - lingkungan sekolah, dan
    - lingkungan teman pergaulannya, baik di rumah maupun di sekolah.
  
  Jika kondisi salah satu faktor atau keseluruhan dari ketiga faktor 
  tersebut dirasakan oleh anak Anda kurang "nyaman", hal itu akan 
  dapat membuat semangat dan motivasi belajarnya menjadi menurun. 
  Ciri-ciri menurunnya semangat dan motivasi belajar anak 
  ditunjukkannya dengan berbagai perilaku, seperti:
  
   - anak terlihat malas belajar;
   - anak terlihat malas berangkat sekolah;
   - perhatiannya lebih tertuju pada sesuatu yang berseberangan dengan 
     tugas belajarnya, misalnya melihat tayangan televisi, bermain 
     video game, dan lain-lainnya; dan
   - nilai-nilainya cenderung terus menurun.
  
  Seandainya Anda mendapati ciri-ciri tersebut pada anak Anda, jangan 
  ragu untuk segera membangkitkan semangat dan motivasi belajarnya. 
  Langkah perbaikan yang Anda lakukan hendaklah memertimbangkan 
  dengan cermat berbagai hal dan dengan ditunjang oleh kebijaksanaan 
  ketika melakukannya.
  
  Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk membangkitkan semangat 
  dan motivasi belajar anak, di antaranya adalah sebagai berikut:
  
  - Mencari dan menemukan penyebab menurunnya motivasi belajar anak. 
    Cari dan temukan dengan baik penyebab menurunnya motivasi belajar 
    anak dengan memerhatikan lingkungan di dalam rumah Anda sendiri 
    serta lingkungan di luar rumah. 
  
  - Mencari cara penanggulangannya. Setelah Anda menemukan 
    penyebabnya, segera tentukan jalan pemecahan masalah tersebut 
    dengan sebaik-baiknya.
  
  Jangan menunda-nunda untuk melakukan dua hal tersebut, karena 
  semakin lama Anda membiarkannya, maka ibarat penyakit, ia akan 
  semakin kronis menghinggapi anak Anda.
  
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: 20 Kiat Membangkitkan Motivasi Belajar Anak
  Penulis: Gamal Komandoko
  Penerbit: Cakrawala, Yogyakarta 2006
  Halaman: 9 -- 11
  
______________________________________________________________________
o/ TIPS 1 o/
  
  Para pelayan anak, pendidik, maupun orang tua, mungkin mendapati 
  kendala saat anak tersebut sudah tidak semangat di dalam belajar. 
  Kali ini, redaksi memberikan tips yang sekiranya bisa memberikan 
  solusi atas masalah tersebut. 
    
                 MENYEMANGATI ANAK-ANAK UNTUK BELAJAR

  Ada hubungan langsung antara semangat anak-anak untuk belajar dan 
  keefektifan dari proses belajar. Bagaimana kita bisa memotivasi 
  anak-anak untuk belajar? Pertimbangkan saran-saran berikut ini untuk 
  memotivasi anak-anak. Meskipun tidak setiap ide bisa efektif 
  diterapkan pada setiap anak, jangan putus asa! 
  
  1. Kenali murid Anda.
     Konsep ini tidak akan pernah bisa terlalu ditekankan. Kenalilah 
     setiap anak Anda. Ketahuilah minat, kemampuan, dan keahlian 
     setiap individu. Hal-hal mendalam yang Anda ketahui, memberi Anda 
     kemungkinan untuk meningkatkan semangat berpartisipasi dan 
     belajar, karena Anda membantu anak untuk mengenali apa kemampuan, 
     keahlian yang berguna, dan cara merespons bidang-bidang yang 
     menarik perhatian mereka. Sering kali, anak yang tidak 
     termotivasi akan senang berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan 
     yang menekankan pada minat dan kemampuan mereka.

  2. Rencanakanlah untuk anak-anak dapat memilih aktivitas sendiri.
     Ketika seorang anak bebas memilih antara pilihan-pilihan yang 
     layak dipilih, tindakan memilih tersebut menjadi cara untuk 
     meningkatkan minat. Memberikan pilihan-pilihan cara untuk 
     menyelesaikan sebuah kegiatan (misalnya, memutuskan untuk 
     menggunakan kapur tulis, cat, atau krayon untuk lukisan dinding) 
     juga meningkatkan minat dan semangat.

  3. Sediakan kesempatan untuk anak-anak berinteraksi dan bekerja sama 
     satu dengan yang lain.
     Kebanyakan anak merespons baik untuk bekerja dalam kelompok 
     kecil, berpasangan, atau dalam kelompok besar/bersama-sama. 
     Selama anak-anak saling mengenal dengan baik, semangat akan 
     bertambah.

  4. Dengarkanlah dengan penuh perhatian.
     Orang dewasa yang mendengarkan apa yang dikatakan oleh seorang 
     anak, akan memberikan dorongan seketika bagi anak untuk bekerja 
     sama dan berpartisipasi dalam belajar dan pengalaman.

  5. Jadilah fleksibel dalam proses mengajar.
     Perkiraan yang terlalu banyak akan membawa kepada kebosanan, baik 
     untuk anak-anak maupun para guru. Meskipun suatu program 
     membutuhkan keseimbangan, suatu program yang baik perlu diimbangi 
     dengan perubahan dan fleksibilitas.

  6. Berilah kesempatan bagi anak-anak untuk membantu orang lain.
     Sebagai contoh, sekolah minggu memberikan gambaran dan sikap 
     antusias bagi anak-anak karena ini merupakan pengalaman langsung 
     dalam mempraktikkan firman Tuhan ke dalam tindakan nyata. 

  Daftar Belajar

  1. Bagaimana perasaan setiap anak yang mengikuti kelas Anda?
  2. Apakah Anda dan murid Anda tidak sabar untuk belajar firman Tuhan 
     bersama?
  3. Apakah setiap anak merasa bahwa Anda menerima dan mendukung 
     mereka?
  4. Apakah ada suasana kehangatan dan kebahagiaan?
  5. Apakah ada kesempatan untuk setiap anak dalam meraih sukses?
  6. Adakah pilihan?
  7. Bagaimana Anda yakin Anda berjalan dengan santai dan tidak 
     dikejar oleh waktu?
  8. Bagaimana cara Anda membantu anak-anak membangun hubungan satu 
     dengan yang lain?
  9. Apakah harapan Anda kepada anak-anak realistis dan konsisten? 
     (t/Hilda)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Judul buku: Sunday School Smart Pages
  Judul asli artikel: Motivate Your Students to Learn
  Penulis: Wes Haystead dan Sheryl Haystead
  Penerbit: Gospel Light, Ventura 1992
  Halaman: 125
  
______________________________________________________________________
o/ TIPS 2 o/

                 MENGGUNAKAN KATA-KATA UNTUK MEMOTIVASI

  PANDANGAN ANAK
  
  Saat bertanya bagaimana orang dewasa merangkul dan memotivasi 
  mereka, anak-anak usia SD merespons demikian:
  
  "... ngobrollah denganku seperti seorang teman, jangan anggap aku 
  anak-anak."
  
  "... peluk aku."
  
  "... buatkan aku kue."
  
  "... bermainlah denganku."
  
  "... ajak aku jalan-jalan."
  
  "... cobalah untuk mengerti aku."
  
  "... dengarkan aku saat aku bicara."
  
  Kata-kata bisa menyembuhkan, tapi juga bisa menyakiti. Kata-kata 
  bisa digunakan untuk membangun hubungan antara guru dan murid, namun 
  bisa juga membangun rintangan. Kata-kata bisa menyampaikan 
  penerimaan atau penolakan. Dengan kata lain, anak-anak tersentuh dan 
  mereka mulai membentuk konsep tentang Tuhan. (Perhatikan bagaimana 
  ungkapan-ungkapan mereka menekankan pada diri mereka sendiri dan 
  bukan pada Tuhan.)
  
  PENERIMAAN
  
  "Terima kasih sudah banyak membantuku."
  
  "Saya senang dengan caramu berbagi/merapikan kelas/menyelesaikan 
  tugas, dll.."
  
  "Saya perlu bantuanmu untuk bercerita/menyanyi/menyingkirkan 
  barang-barang ini."
  
  "Kamu punya ide apa?"
  
  "Senangnya melihatmu menyapa teman baru/mengatur kursi/mengeluarkan 
  buku-buku nyanyian."
  
  PENOLAKAN
  
  "Mengapa kamu tidak bisa duduk tenang seperti Mary?" (membandingkan)
  
  "Kamu tidak pernah tahu ayat-ayatmu!" (selalu/tidak pernah)
  
  "Kalau saja ibumu tidak bekerja/orang tuamu bercerai/keluargamu 
  rajin ke gereja, dll.." (menghakimi)
  
  "Kalau saja kamu lebih sering berdoa/lebih percaya lagi kepada 
  Tuhan, maka ...." (menyatakan bahwa anak tidak cukup 
  berdoa/percaya).
  
  "Aku yakin kamu pasti akan bertanya." (respon yang tidak 
  berempati/menolong anak yang baru saja menceritakan suatu masalah 
  dan ingin mendapatkan bantuan/peyakinan).
  
  "Kamu pikir itu buruk, saya beritahu kamu tentang ...." (mengabaikan 
  atau meremehkan cerita yang baru saja diceritakan oleh anak).
  
  "Kamu seharusnya tidak boleh merasa begitu terhadap adik 
  barumu/perubahan di sekolahmu/keputusan orang tuamu, dll.." (menutup 
  kemungkinan untuk pengungkapan lebih lanjut mengenai perasaan dan 
  pikiran).
  
  KATA-KATA YANG MENYENTUH PERASAAN
  
  "Itu pasti sangat sulit/membuat frustasi/mengecewakan/menakutkan 
  bagimu."
  
  "Ya, itu sepertinya tidak masuk akal."
  
  "Bagaimana perasaanmu atas semua yang terjadi ini?"
  
  "Apa yang bisa aku bantu?"
  
  "Sepertinya kamu benar-benar merasa salah paham/tertolak."
  
  PEMBUKA PERCAKAPAN
  
  Beberapa anak senang menyampaikan gagasan mereka dengan gembira dan 
  spontan kepada orang-orang yang ada di sekitar mereka. Anak-anak 
  yang lain perlu beberapa dorongan semangat. Cobalah beberapa pembuka 
  percakapan berikut ini.
  
  "Kejadian menarik apa yang kamu alami minggu ini?"
  
  "Apa yang kamu lakukan minggu ini, yang membuatmu merasa gembira?"
  
  "Apa yang kamu cari beberapa hari ini?"
  
  "Ceritakan hal-hal yang menyenangkan dan yang menyedihkan tentang 
  sekolah, latihan sepak bola, kemah, dll.."
  
  "Apa yang kamu pelajari minggu ini?"
  
  "Apa yang kamu pikirkan beberapa hari ini?"
  
  MEMOTIVASI DENGAN MELAKUKAN SESUATU
  
  Anak-anak jauh lebih menginginkan waktu istimewa dengan orang dewasa 
  daripada permen atau mainan. Menghabiskan waktu sendirian bisa 
  menjadi jalan untuk menemukan anak-anak yang terkucil dari 
  teman-temannya di sekolah minggu, paduan suara anak, program-program 
  kelompok lainnya. Saat mereka sendirian adalah saat yang tepat untuk 
  "menyentuh" anak, tidak hanya dengan "melakukan sesuatu", tetapi 
  juga dengan mendengarkan, memberi dorongan, dan berbicara dengan 
  mereka. Berikut beberapa cara yang efektif untuk menyentuh mereka 
  dengan melakukan sesuatu.
  
  - Mengajaknya menikmati es krim.
  - Bawa bekal makanan dan ajaklah makan siang di luar.
  - Jalan-jalan di mal.
  - Kunjungi museum yang dipilih oleh anak-anak.
  - Buat roti di rumah Anda.
  - Makan pagi bersama.
  - Mengajaknya bermain.
  - Baca buku bersama.
  - Menonton film bersama dan kemudian mendiskusikannya.
  - Bersepeda bersama.
  
  MEMOTIVASI MURID-MURID UNTUK MENJANGKAU ORANG LAIN
  
  Menjangkau dan menyentuh orang lain bukan hanya kegiatan yang 
  dilakukan oleh orang dewasa. Anak-anak juga bisa belajar bagaimana 
  untuk peduli dan melakukannya, mereka membangun harga diri mereka 
  sendiri dan tersentuh sendiri. Anda mungkin ingin mengajarkan konsep 
  peduli ini dengan cara sebagai berikut.
  
  1. Kenalkan konsep peduli dengan menunjukkan iklan "menjangkau dan 
     menyentuh seseorang".
  
  2. Tanyakan, "Bagaimana orang lain tersentuh melalui telepon?" 
     (Mereka tahu ada seseorang yang peduli, mereka mengobrol, 
     seseorang mendengarkan mereka, dll..)
  
  3. Gunakan cerita tentang orang Samaria yang baik hati untuk 
     menciptakan konteks alkitabiah tentang menjangkau dan menyentuh 
     seseorang.
     
  4. Tanyakan kepada murid-murid bagaimana seseorang telah "dijangkau 
     dan tersentuh". Buatlah daftar pada papan tulis dengan judul 
     "Kata-kata" dan "Tindakan-tindakan".
     
  5. Tanyakan kepada anak-anak apa yang mereka rasakan saat mereka 
     diperhatikan.   
     
  6. Sebutkan orang-orang di gereja Anda atau di lingkungan Anda yang 
     bisa menggunakan "jangkauan dan sentuhan". Tulislah beberapa nama 
     di papan tulis.
     
  7. Mintalah kepada seluruh anggota kelas untuk menambah daftar nama 
     di atas.   
     
  8. Diskusikan bagaimana murid-murid Anda bisa menjangkau dan 
     menyentuh orang-orang ini dengan perkataan dan perbuatan. Berikan 
     penjelasan secara spesifik dan tulislah saran-sarannya di papan 
     tulis.
     
  9. Pilihlah satu atau dua orang yang ada di daftar tersebut. 
     Putuskan bagaimana cara menyentuh mereka sebagai anggota kelas 
     (atau dalam kelompok kecil). Tentukan hari untuk melakukan 
     kegiatan ini.
     
  IDE-IDE UMUM
  
  1. Buatlah dan bawalah kue-kue.
  2. Bersihkan rumah atau halaman mereka.
  3. Bersihkan daun-daun atau salju.
  4. Bermain puzzle bersama mereka.
  5. Tulislah pesan.
  6. Undang mereka ke pesta kelas.
  7. Cucilah mobil mereka.
  
  IDE-IDE UNTUK HARI LIBUR
  
  Hari libur bisa menjadi hari yang menyenangkan bagi murid-murid Anda 
  untuk menjangkau dan menyentuh seseorang. Jangan lewatkan kesempatan 
  ini untuk memberi contoh peduli, menyentuh kehidupan di lingkungan 
  atau gereja Anda dan membangun kekompakan kelas. Selain ide-ide di 
  atas, cobalah juga beberapa ide berikut ini.
  
  1. Undanglah murid-murid dari sekolah internasional atau misionaris 
     internasional untuk bercerita di kelas Anda tentang liburan di 
     negara mereka.
     
  2. Undanglah kakek nenek atau orang yang sudah tua untuk 
     menceritakan hari libur mereka saat mereka masih anak-anak.
     
  3. Undanglah kakek nenek atau murid-murid dari sekolah internasional 
     untuk memeragakan bagaimana membuat suatu keterampilan.
     
  4. Adakan kegiatan "carol" (menyanyi di malam natal) di rumah 
     perawatan, rumah sakit, atau orang yang tinggal sendirian di 
     rumah.
    
  5. Kirimlah paket atau kartu kepada keluarga para misionaris.
  
  6. Kumpulkan pakaian pantas pakai dan berikan kepada suatu keluarga 
     tertentu atau suatu organisasi yang bisa mendistribusikan 
     bantuan-bantuan berupa kebutuhan keluarga tersebut. (t/Ratri)
     
  Naomi Gaede-Peener adalah penulis dan pembicara lepas yang tinggal 
  di Littleton, Colorado. 

  Diambil dari:
  Judul buku: Super Sunday School Sourcebook
  Judul asli artikel: Using Words to Motivate
  Penulis: Naomi Gaede-Peener
  Penerbit: Davic C. Cook Publishing Co., Ontario 1989
  Halaman: 51 -- 52
  
______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR o/
  
                    BELAJAR DENGAN BERDIAM DIRI
  
  "Andre, perbuatanmu itu salah," kata ibu. "Bisakah Ibu memberitahumu 
  apa yang seharusnya kamu lakukan?"
  
  Andre mulai berdalih. Beberapa di antaranya lebih menyerupai 
  bantahan-bantahan. Andre selalu berdalih atau membantah setiap kali 
  ibunya memberitahunya apa yang seharusnya ia dilakukan. Apa yang 
  akan kamu katakan, Andre? 
  
  Renungan Singkat Tentang Hal Mendengarkan
  
  1. Apakah kamu kenal dengan seseorang yang selalu berdalih atau 
     membantah bila ibu atau ayahnya berbicara kepadanya?
  
  2. Apakah yang akan kamu katakan kepada Andre saat ini juga? Apakah 
     yang akan kamu katakan kepadanya mengenai hal mendengarkan?
  
  3. Dapatkah kamu mendengarkan dan belajar sementara kamu membantah 
     atau berdalih? Mengapa tidak?
  
  "Jika kamu tidak mau mendengarkan kata-kata Ibu, maukah kamu 
  mendengarkan perkataan Ayub?" tanya ibu kepada Andre. 
  
  Andre tampak terkejut. "Siapa?" tanyanya. "Ayub," kata ibu. "Sebuah 
  kitab di dalam Alkitab diberi nama sesuai dengan nama penulisnya. 
  Allah mengajarkan beberapa hal kepada Ayub. Menurut kamu, apakah 
  Ayub membantah atau berdalih?"
  
  Andre menggelengkan kepalanya. Kemudian ibu membacakan ayat yang 
  berikut dari Ayub 6:24: "Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan 
  tunjukkan kepadaku dalam hal apa aku tersesat."
  
  "Apakah itu berarti bahwa anak-anak harus berdiam diri dan 
  mendengarkan ketika orang tua mereka sedang mengajarkan sesuatu 
  kepada mereka?" tanya Andre. Ibu menganggukkan kepalanya. Kamu juga 
  harus berbuat seperti itu, bukan?
  
  Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu
  
  1. Menurut kamu, apakah seseorang boleh membantah Allah ketika Ia 
     sedang memberitahukan sesuatu kepadanya? Mengapa tidak?
  
  2. Mengapa sikap berdiam diri dan mendengarkan itu menolong kita 
     belajar untuk mengetahui apa yang diinginkan Allah? Mengapa sikap 
     berdiam diri dan mendengarkan itu menolong kita untuk mengetahui 
     apa yang diinginkan orang tua kita?
  
  3. Apakah yang ingin kamu lakukan mulai sekarang bila orang tuamu 
     atau Allah memberitahukan kepadamu sesuatu yang penting? Maukah 
     kamu melakukannya?
  
  Bacaan Alkitab: Ayub 6:24-25
  
  Kebenaran Alkitab: 
  Aku akan berdiam diri ketika Engkau mengajarku; tunjukkanlah 
  kepadaku dalam hal apa aku tersesat (Ayub 6:24).
  
  Doa: Ya, Allah, ajarlah saya untuk berdiam diri dan mendengarkan 
       pada saat saya ingin membantah atau berdalih. Dalam nama Yesus. 
       Amin.
  
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-Anak
  Penulis: V.Gilbert Beers
  Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1986
  Halaman: 128 -- 129 
  
______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/
       
                    SITUS ALL ABOUT PARENTING
               <http://www.allaboutparenting.org/>

  Para pelayan anak atau orang tua patut mendapatkan informasi berikut 
  ini, yaitu tentang referensi beberapa artikel dan tips menarik yang 
  ada di situs All About Parenting. Artikel yang diangkat membahas 
  masalah-masalah seperti mendisiplinkan anak, mengajarkan doa kepada 
  anak, bagaimana menambah keterampilan orang tua, bahkan sampai 
  manajemen kemarahan untuk orang tua. 
  
  Untuk mengetahui judul artikel lain, silakan kunjungi menu "Home", 
  dan silakan dapatkan kepuasan di sana. Walaupun artikel-artikel 
  tersebut tersaji dalam bahasa Inggris, akan tetapi bahasa yang 
  digunakan sangat mudah untuk dipahami. Jangan menunggu terlalu lama, 
  ayo segera kunjungi situs ini dan perlengkapi pengetahuan Anda. 
  Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita.
  
  Oleh: Kristina Dwi Lestari (Redaksi)
  
______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU o/
 
              Terkadang anak mengisi dunianya dengan 
       hal-hal yang menyenangkan dan menggembirakan hatinya. 
 Jika hal-hal yang menyenangkan tersebut melebihi porsi belajarnya, 
maka akan sulit membuat anak tumbuh semangat dan motivasi belajarnya. 
                        -- Gamal Komandoko --

______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org