Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/41 |
|
e-BinaAnak edisi 41 (14-8-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 041/Agustus/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Kemerdekaan yang Tuhan Berikan o/ TIPS MENGAJAR : Bahan pelajaran: Yesus Mematahkan Belenggu o/ HUMOR : Mengapa Lambang Negara Kita Burung Garuda ...? o/ SHARING GURU SM : Menjadi GSM itu Enak Sekali! o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Alat Peraga Panggung Boneka ********************************************************************** Korespondensi/kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> / <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, "17 Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia. Merdeka ...! Sekali merdeka tetap merdeka...! Selama hayat masih dikandung badan...." Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan penggalan lagu di atas. Hal itu mengingatkan kita akan berharganya kemerdekaan bagi bangsa kita. Kemerdekaan dari penjajahan memberikan kebebasan kepada bangsa itu untuk mengatur sendiri kehidupan bangsa dan negaranya. Peringatan kemerdekaan juga mengingatkan kita pada kemerdekaan yang telah Tuhan Yesus berikan kepada kita. Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, kita dimerdekakan dari dosa dan maut. Dosa kita ditebus dan kita tidak lagi menjadi musuh Allah, tapi sebaliknya kita diangkat menjadi anak Allah untuk hidup selama-lamanya bersama Dia. Sungguh luar biasa! Untuk itu pada peringatan Hari Kemerdekaan ini e-BinaAnak akan menampilkan artikel tentang arti kemerdekaan bagi kita iman percaya kita dan dan bagaimana kita menjalani hidup rohani dalam kemerdekaan itu. Selamat menyambut kemerdekaan negara RI! Tim Redaksi/Tabita "Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." (Roma 8:2) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Rom/T_Rom8.htm 8:2 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL KEMERDEKAAN YANG TUHAN YESUS BERIKAN ==================================== A. ARTI KEMERDEKAAN BAGI IMAN PERCAYA KITA Kemerdekaan bagi orang-orang percaya memiliki arti yang sangat luar biasa, karena kemerdekaan ini berarti kemenangan atas maut dan terbebasnya manusia dari belenggu dosa. Kemerdekaan ini merupakan karya Tuhan Yesus melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya. Kemerdekaan ini diberikan secara cuma-cuma kepada semua orang yang percaya kepada-Nya, di antara mereka adalah termasuk anak-anak. Apakah arti kemerdekaan yang Tuhan Yesus telah berikan bagi kita? 1. Kemerdekaan dari Dosa --------------------- "Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." (Roma 8:2) "Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8) Kita tidak dilahirkan sebagai orang merdeka. Dosa telah mengikat kita sejak lahir dan terus mengikat kita dengan tali-tali yang lebih kuat, dimana tali-tali itu hanya dapat diputuskan oleh kuasa yang lebih tinggi, yaitu kuasa Tuhan Yesus Kristus sehingga kita boleh terbebas dari dosa dan kuasa maut. 2. Kemerdekaan dari Rasa Takut --------------------------- "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (II Timotius 1:7) Saat ini kita berjalan dalam dunia yang penuh ketakutan dan kecemasan. Setiap orang merasa tidak aman bepergian sendiri, bahkan setiap orang merasa tidak aman tinggal di dalam rumahnya sendiri, karena sewaktu-waktu hal yang tidak diinginkan bisa datang, sehingga pintu-pintu senantiasa terkunci. Namun sebagai orang percaya, kita tidak perlu merasa khawatir dan takut karena Tuhan Yesus senantiasa menyertai dimanapun kita berada. Tuhan Yesus telah membebaskan kita dari rasa takut. 3. Kemerdekaan dari Sakit Penyakit ------------------------------ "Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh." (I Petrus 2:24b) Kristus menyediakan kesembuhan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Dia adalah dokter sejati, Dia mampu menyembuhkan segala sakit penyakit. Kalau kita datang kepada-Nya dengan penuh iman dan percaya maka Dia akan menyembuhkan luka-luka dan sakit yang kita rasakan. 4. Kemerdekaan dari Kematian ------------------------- "Ia sendiri telah memikul dosa kita dalam tubuhNya di kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup oleh kebenaran." (I Petrus 2:24a) "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10b) Kristus hidup, disalibkan, mati dan bangkit dari kematian agar kematian menjadi jalan masuk menuju kehidupan di surga dan tidak lagi merupakan akhir dari kehidupan manusia. 5. Kemerdekaan dari Sifat Mementingkan Diri Sendiri ------------------------------------------------ "Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:4) Salah satu dosa manusia adalah sifat mementingkan diri sendiri. Hanya Kristuslah yang dapat memberikan roh yang tidak mementingkan diri sendiri, yaitu roh yang memikirkan orang-orang lain. B. ARTI KEMERDEKAAN BAGI KEHIDUPAN ROHANI KITA Kemerdekaan rohani yang dialami oleh orang percaya akan berdampak juga dalam kehidupan rohani kita selanjutnya 1. Kemerdekaan untuk Berdoa ------------------------ Kita, orang-orang percaya, memiliki kemerdekaan dan kebebasan untuk berdoa. Kita boleh berdoa dimana saja dan kapan saja. Tak akan ada seorangpun yang dapat menghalangi kita untuk berdoa. Seharusnya kita bersyukur karena kita memiliki kemerdekaan untuk berdoa ini. Seringkali hal yang menahan keinginan kita untuk berdoa hanyalah diri kita sendiri, kemalasan kita, kesibukan kita, kurangnya waktu, atau sudah terlalu lelah, sehingga kita tidak sempat untuk berdoa. 2. Kemerdekaan untuk Beribadah --------------------------- Bersyukur negara kita memberikan kemerdekaan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaan kita. Kita boleh pergi ke gereja dan beribadah dengan tenang di gereja. Kita boleh mendengarkan Firman Tuhan, memuji dan menyembah Tuhan dengan tenang. Ada beberapa negara-negara di dunia yang menghalangi penduduknya dalam berdoa dan beribadah. Bila mereka pergi ke gereja, mereka harus pergi secara sembunyi-sembunyi. 3. Kemerdekaan untuk Mempelajari Firman Allah ------------------------------------------ Kita memiliki kebebasan untuk mempelajari firman Tuhan. Bahkan Sekolah Alkitab dan seminari boleh didirikan, sehingga memungkinkan orang-orang belajar Firman Tuhan dengan lebih mendalam. Kita juga boleh mempelajari Firman Tuhan kapan pun kita mau, baik sendirian maupun secara kelompok, tidak akan ada orang yang mengganggu kita. 4. Kemerdekaan untuk Bersaksi -------------------------- Yesus menghendaki kita semua menjadi saksi-saksi-Nya. Dia ingin kita semua memenangkan jiwa-jiwa untuk Dia. Ada dua cara untuk bersaksi, pertama dengan "perbuatan kita", kedua dengan "perkataan kita", kedua hal ini berjalan bersama-sama. Perbuatan dan perkataan kita sehari-hari harus mencerminkan bahwa kita adalah milik Yesus. Hal ini merupakan sarana bagi kita untuk bersaksi kepada orang lain. Dalam bersaksi kita dapat berdoa bagi keluarga dan tetangga kita yang belum mengenal Yesus agar mereka mengenal Yesus dan mengetahui bahwa Yesus juga mengasihi mereka. 5. Kemerdekaan untuk Mencetak -------------------------- Kemerdekaan mencetak ini memungkinkan bagi kita untuk memiliki Alkitab, buku pujian, Renungan Harian, buku-buku Kristen, majalah Kristen dan Literatur Kristen lain bagi pertumbuhan kerohanian kita. Bahan ini dirangkum dari: Judul buku: Buku Pintar Mengajar Sekolah Minggu I Penerbit : Gandum Mas Halaman : 50-54 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR - Bahan Pelajaran Bagi guru-guru Sekolah Minggu yang membutuhkan bahan pelajaran yang dapat digunakan untuk menerangkan pada anak-anak tentang bagaimana Yesus mematahkan belenggu dan memerdekakan kita dari dosa dan maut, maka bahan berikut ini bisa menjadi salah satu pilihan. YESUS MEMATAHKAN BELENGGU ========================= Persiapan --------- Untuk menyambut kemerdekaan RI di Sekolah Minggu, beberapa hari sebelumnya, kita dapat melibatkan anak-anak untuk membersihkan ruangan gereja dan halaman gereja. Selanjutnya kita dapat mengajak mereka untuk menghias gereja bersama. Dalam menghias gereja ini kita dapat memakai pita berwarna merah putih dari kertas krep, bendera Merah Putih, gambar bapak proklamator negara kita, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta, dan gambar presiden dan wakil presiden RI yang baru. Kita juga dapat menghias dengan bunga segar dan hiasan lain menurut kreatifitas kita. Nyanyian bersama ---------------- "Sekarang Saya Sudah Bebas", "Ada Kuasa dalam Darah Yesus", "Ku Menang Bersama Yesus Tuhan", "Indonesia Raya", "Hari Merdeka". Cerita ------ MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA ATAU MATI! DARAHKU KUPERSEMBAHKAN AGAR ENGKAU... MERDEKA! Para pejuang pada masa itu sudah bertekad Indonesia harus merdeka, kalau perlu kemerdekaan harus ditebus dengan darah! Walau harus mati mereka rela, agar kita semua bisa merdeka. MERDEKA! Kemerdekaan negara Indonesia tidak dicapai dengan mudah. Banyak nyawa, harta dan benda dikorbankan demi kemerdekaan bangsa kita. Kita harus mengucap syukur kepada Tuhan karena banyak orang-orang yang berani memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Sehingga saat ini kita dapat menikmati kemerdekaan dan kebebasan bangsa ini. Karena kemerdekaan ini, Bapak dan ibu kita dapat bekerja dengan tenang, semua anak-anak dapat mengikuti sekolah. Karena pada masa penjajahan dulu sekolah hanya dapat dinikmati oleh para bangsawan, pegawai pemerintahan, dan orang-orang kaya. Pada masa itu yang boleh sekolah hanya anak laki-laki. Namun sekarang, semua anak-anak, baik laki-laki dan perempuan, baik dari keluarga miskin, petani, pedagang, anak pegawai maupun orang kaya, semua harus sekolah. Kemerdekaan yang diperoleh negara kita, bukan hanya dari perjuangan para pahlawan saja, namun lebih dari pada itu, Tuhan yang maha Kuasa, Tuhan yang kita sembah, turut membantu kemerdekaan negara kita. Sehingga sudah selayaknya bagi kita untuk bersyukur kepada Tuhan atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan kepada negara kita. Namun lebih dari pada itu, Tuhan memberikan kemerdekaan yang lebih luarbiasa kepada kita, kepada saya dan kepada anak-anak semua. Kemerdekaan apakah yang telah Tuhan berikan kepada kita itu. (Mintalah seorang anak yang telah dipersiapkan sebelumnya sebagai alat peraga, untuk masuk ke dalam ruangan, dengan tangan diikat tali. Sebelumnya tempelkan tanda dari kertas yang bertuliskan DOSA pada ikatan talinya.) "Selamat pagi Jon. Wah agaknya sesuatu telah terjadi pada Jon pagi ini. Apa masalahnya? (Biarkan anak-anak menjawab.) Oh ... kalian mengatakan Jon terikat tali dan terbelenggu. Mari kita melihat apakah yang telah membelenggu Joni. Ada tanda di sini yang bertuliskan dosa. (Perlihatkan pada anak-anak.) Joni terbelenggu oleh dosa." Banyak orang saat ini terbelenggu oleh tali dosa. Tali-tali dosa ini tidak kelihatan, namun tali dosa ini bisa lebih membatasi ruang gerak kita daripada terali penjara. Manusia penuh dengan dosa. Seperti yang telah difirmankan Tuhan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." (Roma 3:23) "Sebenarnya... apakah dosa itu?" (Biarkan anak-anak menjawab dengan pendapatnya sendiri.) Lalu tambahkan dosa adalah kekerasan hati kita untuk memilih jalan kita sendiri dan ingin bebas dari Tuhan, yang diwujudkan dalam sikap melawan ataupun masa bodoh. Iblis dan roh jahat selalu berusaha membuat seseorang makin lama makin terlibat dalam dosa, sehingga orang itu tidak tahu bagaimana caranya melepaskan dirinya. Biasanya dosa ini dimulai dengan sesuatu yang kecil, misalnya mengambil uang di dompet ibu untuk jajan, atau dusta kecil "yang bermaksud baik". Tak lama kemudian dusta yang lebih besar dilakukan untuk menutupi dusta-dusta kecil tadi. Tidak lama kemudian orang ini sudah terbelenggu oleh dosa. Bagaimana cara mematahkan belenggu dosa ini? Mari kita lihat apa yang difirmankan oleh Alkitab. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) "... Kristus telah mati karena dosa kita ...Ia telah dikuburkan ... Ia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesuai dengan Kitab Suci, ...." (I Korintus 15:3-6) "Ya ... Yesus Kristus adalah jawabannya. Yesus Kristus datang untuk membebaskan orang berdosa. Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa ktia harus melepaskan diri kita sendiri dari semua dosa itu. Kita harus percaya kepada Dia saja dan Dia akan membebaskan kita dari dosa. (Bukalah ikatan tali pada tangan Joni, dan tempelkan kertas berbentuk hati pada dada Joni, yang tertulis kata "MERDEKA OLEH KASIH KRISTUS", dan Joni merentangkan tangan tanda merdeka.) Tuhan Yesus tidak hanya sanggup mematahkan belenggu dosa, namun Dia juga sanggup mematahkan belenggu-belenggu lain yang mengikat kita, misalnya belenggu iri hati, kesombongan, ketakutan, kecemasan, dusta, sakit penyakit, dan belengu-belenggu lainnya. Yesus mematahkan setiap belenggu. Apabila kalian merasa ada sesuatu yang mengikat dan menghalangi kalian, baik itu perasaan takut sendirian, takut gelap, sedih, merasa bersalah atau apa saja, datanglah pada Yesus. Tuhan Yesus pasti mengampuni kalian. Jangan takut karena Tuhan Yesus selalu menyertai kalian, Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kalian, Tuhan Yesus selalu menemani kalian. Haleluya! Doa dan Pengucapan Syukur ------------------------- Terpujilah Tuhan karena Dia telah melepaskan kita dari ikatan dosa, Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu 2 Penerbit : Gamdum Mas Halaman : 155 ********************************************************************** o/ HUMOR MENGAPA LAMBANG NEGARA KITA BURUNG GARUDA ========================================= Seorang murid Sekolah Minggu yang mempunyai sifat kritis bertanya kepada gurunya, Murid : Pak, mengapa lambang negara kita burung garuda...? Guru : Karena sesuai dengan hari kemerdekaan kita, 17 Agustus 1945, 17 adalah jumlah bulu di sayap, 08 (Agustus) adalah jumlah bulu di ekor, dan 45 adalah jumlah bulu yang berada di leher. Murid : Lalu mengapa negara kita merdeka tanggal 17 Agustus bukan tanggal yang lain, tanggal 02 Januari misalnya...? Guru : Hmmm, kalau kita merdeka tanggal 02 Januari, berarti lambang negara kita bukan lagi burung garuda melainkan capung, dengan dua sayap dan satu ekor. Murid : ...? [Sumber: e-Humor <subscribe-i-kan-humor@sabda.org>] ********************************************************************** o/ "SHARING" PENGALAMAN DARI GURU SEKOLAH MINGGU Menjadi guru Sekolah Minggu itu enak sekali, karena ada banyak pengalaman yang lucu dan menyenangkan dari anak-anak Sekolah Minggu yang masih polos dan jujur, komentar-komentar mereka pun masih apa adanya, seperti "sharing" dari Sdri. Ayu berikut ini: Kiriman dari: Ayu Dhisti Hapsari >MENJADI GURU SEKOLAH MINGGU ITU ENAK SEKALI! > >Syallom, > >Pertama kali saya tertarik mengajar di sekolah minggu ketika diajak >oleh tante saya yang juga guru sekolah minggu, waktu itu saya >berumur sekitar 17 tahun. >Saya banyak belajar dari tante saya, ketika dia bercerita semua >anak diam asyik mendengarkan karena tante saya dalam bercerita juga >memperagakan dengan gerak tubuhnya, jadi heboh rasanya buat saya >yang baru. Saya kalau berdoa tidak suka bertele-tele sehingga >paling cepat, makanya anak-anak senang sekali kalau saya yang >berdoa. Pertama kali saya membawakan cerita, saya merasa sangat >grogi karena disaksikan oleh para orangtua, rasanya deg-degan >sekali. > >Saya mengajar di kelas balita. >Pernah suatu kali saya mengajarkan suatu cerita, tiba2 ada satu >balita yang menyela, "Bu Guru... itu khan sudah pernah ...." >Saya jadi terkejut karena ternyata daya ingat balita itu ternyata >sangat tajam. Dan kalau bercerita di kelas Balita, harap sabar >untuk disela-sela, karena misalnya saya bercerita tentang Yusuf >yang punya banyak kakak yang iri kepadanya, maka ada saja balita >yang menyela untuk memberikan komentar, "Bu Guru, Bu Guru... Jojo >juga punya kakak..." Belum lagi yang lain ikutan juga >menyela...hahaha.... > >Atau pernah juga ketika saya memimpin pujian SM dan ternyata ada >satu lagi yang saya tidak hafal. Otomatis saya menyanyikannya >dengan tersendat-sendat, ternyata ada anak balita yang >memperhatikan, dan menyeletuk, "Bu Guru nggak hafal lagunya ya?" >Rasanya malu sekali di hadapan anak-anak kecil yang menyanyi dengan >lancarnya saat itu.... > >Satu hal yang selalu saya ingat bahwa meskipun mereka masih kecil, >mereka juga mempunyai daya ingat dan nalar yang baik bahkan kadang- >kadang lebih baik dari kita karena mereka masih polos dan jujur, >setiap komentar mereka keluarkan dengan jujur tidak seperti kita >yang sudah dewasa, yang kebanyakan 'sungkan'. > >Pokoknya jadi GSM itu enak deh... makanya bagi yang belum pernah, >ikutan deh.... :=) > >"In Christ alone I place my Trust" >God Bless you, >Ayu Dhisti Hapsari [Redaksi: Terima kasih kami sampaikan kepada Sdri. Ayu atas kirimannya dan kami tunggu kiriman-kiriman selanjutnya.] ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Surat ini diambil dari salah satu diskusi dalam milis e-BinaGuru: Dari: Agulman <agulman@> Subject: Alat peraga panggung boneka >Mohon informasi, >Kami akan melaksanakan 'Pesta Ceria Anak Kecil (PECAK)' pada >September ini. PECAK ini di khususkan buat anak kelas kecil saja >(usia 7 thn ke bawah) Temanya adalah 'Tuhan memanggilmu', bahan >cerita diambil dari kisah Samuel kecil yang dititipkan ibunya >tinggal di Silo bersama Imam Eli. > >Rencana penyampaian ceritanya dengan panggung boneka. Mohon >informasi apakah ada yang bisa bantu kita untuk penyediaan >boneka2nya serta petunjuk memainkan panggung boneka ini dengan >baik. Bagaimana tata cara kita bisa memilikinya dan besar biaya >untuk itu? >Terima kasih & salam, >Agulman P. Redaksi: Saat ini kami juga belum memiliki sumber informasi tentang alat peraga panggung boneka. Jika ada diantara pembaca yang mengetahui informasi tentang alat peraga ini, silakan mengirimkannya kepada staf redaksi e-BinaAnak agar menjadi berkat bagi pembaca lain. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |