Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/427

e-BinaAnak edisi 427 (8-4-2009)

Kemenangan Kristus

 

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 427/April/2009

  - SALAM DARI REDAKSI: Tantangan untuk Anda
  - ARTIKEL: Kebangkitan-Nya Memberiku Misi
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR 1: Dusta Mahkamah Agama
  - BAHAN MENGAJAR 2: Sebuah Keajaiban
  - WARNET PENA: Arsip Topik Paskah e-BinaAnak

______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                      TANTANGAN UNTUK ANDA!

  Shalom,

  Paskah identik dengan telur. Tentu saja itu tidak benar, bukan?
  Namun kenyataannya, kebanyakan anak justru akan terlebih dahulu
  mengingat "telur" ketika perayaan Paskah tiba, dibandingkan Kristus,
  Sang Tokoh Paskah itu sendiri.

  Inilah tantangan sekaligus misi bagi para guru sekolah minggu, tidak 
  hanya pada masa Paskah ini, tetapi setiap saat, untuk memberikan 
  penerangan, pengertian, dan pemahaman kepada anak-anak layannya 
  mengenai makna Paskah. Inilah misi yang diberikan Yesus kepada 
  setiap pelayan anak sehubungan dengan kebangkitan-Nya. Anak-anak 
  layan menjadi percaya dan beriman bahwa Yesus telah bangkit dan 
  menang atas kuasa maut. Dengan itu, anak-anak juga turut dimenangkan 
  dari kuasa dosa ketika mereka mengakui Yesus sebagai Juru 
  Selamatnya. Agar kita dapat lebih memahami misi Tuhan dalam diri 
  kita melalui kebangkitan-Nya, redaksi mengajak Pelayan Anak sekalian 
  membaca artikel edisi minggu ini. Selain itu, simak pula dua bahan 
  mengajar yang dapat membantu Anda menjelaskan kepada anak-anak layan 
  Anda mengenai arti Paskah itu.

  Segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan selamat memperingati Paskah,
  kebangkitan Sang Juru Selamat! Terpujilah nama-Nya!

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana
  http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
  http://pepak.sabda.org/

                 "Karena kita tahu, bahwa Kristus,
     sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi:
            maut tidak berkuasa lagi atas Dia." (Roma 6:9)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+6:9 >

______________________________________________________________________
ARTIKEL

                   KEBANGKITAN-NYA MEMBERIKU MISI
                        Oleh: Yulia Oeniyati

  "... Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah
  bangkit. Ia tidak ada di sini ...." (Markus 16:6)

  Kalau Anda telah membaca keseluruhan Injil Markus, maka Anda akan 
  merasakan bahwa seakan-akan kepentingan Markus menuliskan bukunya 
  hanyalah untuk memaparkan fakta-fakta penting yang pembacanya harus 
  ketahui. Karena itu, terlihat tidak ada usaha untuk menyampaikannya 
  dengan cara yang menarik dan persuasif, apalagi bombastis, seperti 
  layaknya para reporter zaman sekarang yang ingin beritanya laris 
  dibaca orang. Sebagian besar tulisan Markus bernada datar, jujur, 
  dan apa adanya.

  Salah satu kejujuran Markus dalam memberitakan fakta yang apa
  adanya, terlihat dari kisahnya dalam menceritakan tentang
  kebangkitan Kristus. Jika tujuan Markus memberitakan kebangkitan
  Kristus adalah untuk meyakinkan pembacanya, maka ia akan
  menceritakan berita yang bagus-bagus saja dan menutupi fakta-fakta
  yang meragukan. Tapi yang diceritakan Markus adalah kebalikannya,
  yaitu memperlihatkan bahwa ternyata murid-murid Yesus pun tidak
  percaya tentang kebangkitan Kristus. Tapi justru inilah yang membuat
  kita percaya bahwa dokumen yang ditulis Markus bisa dipercaya.

  Latar belakang Markus 16 adalah menceritakan tentang para wanita 
  yang datang ke kubur Yesus. Markus membeberkan kenyataan bahwa 
  tujuan wanita-wanita murid Kristus ini datang ke kubur bukanlah 
  untuk membuktikan bahwa kata-kata Yesus yang telah mereka dengar 
  sebelumnya adalah betul, yaitu Ia akan bangkit dari kematian. Tapi, 
  tujuan mereka datang ke kubur adalah untuk memberi rempah-rempah dan 
  meminyaki mayat Yesus. Itu sebabnya yang mereka khawatirkan ketika 
  akan berkunjung ke kubur adalah bagaimana cara menggulingkan batu 
  besar yang menutupi kubur. Mereka sangat terkejut ketika mendapati 
  bahwa batu besar yang mereka khawatirkan itu sudah terguling. 
  Apalagi ketika mengetahui bahwa mayat Yesus sudah tidak ada. Tapi 
  sekali lagi, Markus dengan jujur mencatat bahwa mereka menangis dan 
  meratap karena mayat Yesus telah dicuri orang. Mereka sungguh 
  percaya bahwa itulah akhir kehidupan Yesus, yaitu kematian.

  Puji Tuhan, Allah tidak menyerahkan kita pada keputusasaan dan Ia 
  tidak menyerah karena kebebalan kita. Ia mengirimkan malaikat-Nya 
  untuk sekali lagi mengirimkan berita dan mengingatkan mereka: "... 
  Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah 
  bangkit. Ia tidak ada di sini ...." Berita yang sederhana dan apa 
  adanya ini masih terus dikumandangkan Allah di tengah-tengah manusia 
  yang tidak percaya. Tapi kali ini Allah tidak lagi memakai malaikat, 
  tetapi Ia memakai Anda dan saya, anak-anak yang telah ditebus-Nya, 
  untuk memberitakannya kepada orang-orang yang putus asa dan bebal. 
  Maukah Anda? Selamat memberitakan berita Paskah.

  HE IS RISEN! IA TELAH BANGKIT!

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: paskah.sabda.org
  Penulis: Yulia Oeniyati
  Alamat URL: http://paskah.sabda.org/kelahiran_yesus_kristus

______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

   Dia membuktikan cinta-Nya pada kita dengan menyerahkan nyawa-Nya.
    Bahkan lebih dari itu, kebangkitan-Nya, bukti cinta-Nya itu akan
    selalu hidup dalam hati dan mengiringi kehidupan orang percaya.

______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR 1

                        DUSTA MAHKAMAH AGAMA

  Bahan Bacaan Alkitab:
  Matius 27:62-65 dan 28:11-15

  Inti Kebenaran:
  Kebenaran akan muncul sebagai terang.

  Tujuan Pelajaran:
  Pada akhir pelajaran, diharapkan anak-anak dapat:
  1. mengetahui kebenaran firman Tuhan bahwa para imam dan ahli Taurat
     menyebarkan kabar bohong,
  2. meyakini bahwa Yesus betul-betul telah bangkit, dan
  3. belajar untuk tidak berbohong.

  Ayat Hafalan:
  "Janganlah berdusta" (Ulangan 5:20)

  PERSIAPAN GURU

  Bacalah terlebih dahulu:
  Matius 27:62-65 dan 28:11-15

  Latar Belakang Alkitab

  Mahkamah Agama: pemerintahan tertinggi dari bangsa Yahudi pada zaman 
  Yunani-Yahudi; terdiri dari: Para penatua, Imam Agung, dan ahli 
  Kitab Suci (orang Farisi).

  Kalau kita membaca ayat-ayat sebelumnya yang terdapat di Matius 
  27:62-65. Kita akan melihat bahwa para imam dan orang-orang Farisi 
  sebenarnya cukup menyegani Yesus, terbukti mereka menanggapi dengan 
  serius kata-kata Tuhan Yesus, "Sesudah tiga hari Aku akan bangkit." 
  Meskipun para iman dan Farisi tidak yakin, karena tidak masuk akal, 
  bahwa Yesus akan bangkit, namun di dalam hati timbul juga ketakutan 
  kalau Yesus benar-benar bangkit. Satu-satunya kemungkinan yang masuk 
  akal adalah pasti murid-murid Yesus yang akan datang dan mencuri 
  tubuh Tuhan Yesus (mayat-Nya). Ternyata ketakutan para imam dan 
  Farisi itu betul-betul terjadi, "Yesus telah bangkit" dengan cara 
  yang ajaib, seperti yang diceritakan oleh prajurit penjaga kuburan. 
  Ketakutanlah para imam dan Farisi sehingga mereka mencari akal 
  bagaimana menghentikan pengaruh Yesus yang kuat itu.

  Kebudayaan "suap" ternyata sudah menjadi kebudayaan zaman itu. "Uang
  suap atau uang pelicin" biasanya dipakai oleh orang-orang tertentu
  sebagai alat untuk memutarbalikkan kebenaran (dalam hal ini
  kebenaran fakta), atau untuk mengubah keputusan.

  Renungan untuk Guru

  Melalui firman Tuhan minggu ini, kita belajar satu hal yang nyata,
  bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup, meskipun Mahkamah Agama
  (pemerintah yang paling berkuasa saat itu) mencoba untuk menyuap
  prajurit-prajurit dan menghasut orang-orang dengan cerita bohongnya,
  kebenaran akan tetap muncul sebagai kemenangan.

  Marilah kita merenungkan ini lebih sungguh-sungguh karena sebagai
  guru sekolah minggu, kita harus memberikan teladan kepada anak-anak
  bagaimana hidup dalam kebenaran dan kesucian. Dalam persiapan firman
  ini, Saudara belajar bahwa kebangkitan Kristus tidak hanya
  membuktikan Yesus adalah Allah, tetapi juga membuktikan betapa dosa
  telah membutakan manusia.

  Memang betul berita kebohongan yang disebarkan Mahkamah Agama itu 
  masih tersebar sampai sekarang di kalangan orang-orang Yahudi yang 
  tidak percaya kepada Yesus. Dan ini membuka kesempatan kepada setan 
  untuk menjatuhkan agama Kristen dan mengguncangkan iman kekristenan 
  kita. Setan selalu memberikan kesempatan yang sangat besar kepada 
  manusia untuk membelokkan kebenaran Tuhan. Oleh karena itu, 
  peliharalah iman dan hidup Saudara baik-baik, jangan berkompromi 
  dengan setan, tetapi lawanlah setan dengan kuasa Tuhan.

  Kepada anak didik Saudara, tanamkan pengertian bahwa berbohong, atau 
  menerima suap untuk berbohong adalah kekejian di hadapan Tuhan. 
  Memang biasanya anak-anaklah yang berbohong, tetapi ajarkan 
  anak-anak untuk menyadari bahwa orang dewasa pun bisa berbohong. 
  Sering anak-anak berbohong karena mencontoh dari orang dewasa. Akan 
  lebih berdosa lagi kalau orang dewasa menyuruh anak-anak untuk 
  berbohong dengan memberi mereka mainan atau makanan sebagai 
  "pelicin". Oleh karena itu, bukan hanya orang yang menyuruh 
  berbohong yang berdosa, anak yang berbohong itu pun berdosa. 
  Hati-hati, jangan menakut-nakuti anak dengan hukuman, misalnya anak 
  yang suka bohong akan masuk neraka, karena tidak selalu benar 
  demikian. Anak harus menyadari bahwa tindakan seperti itu 
  menyedihkan hati Yesus. Kita menurut akan perintah Tuhan bukan 
  karena diancam oleh hukuman, tetapi karena kita mengasihi Dia, mau 
  melakukannya dengan sukarela.

  Doa Guru

  Tuhan dan Roh Kudus yang Mahakuasa, berilah saya kebijaksanaan dalam 
  menyampaikan firman ini, sehingga anak-anak kecil ini boleh mengerti 
  dan melaksanakan kebenaran firman-Mu. Ajarkan kepada saya bagaimana 
  hidup suci di hadapan Tuhan, sehingga patut menjadi contoh bagi 
  anak-anak. Dalam nama Yesus yang penuh kasih. Amin.

  CERITA UNTUK ANAK

  Pendahuluan

  Untuk menyegarkan ingatan mereka tentang cerita Tuhan Yesus disalib
  dan Yang bangkit pada hari ketiga, tanyakan kepada anak-anak apakah
  mereka masih ingat cerita-cerita tersebut. Misalnya dengan memberi
  pertanyaan sebagai berikut.
  - Bagaimana Yesus mati? (Disalib.)
  - Apa buktinya bahwa Yesus mati? (Lambung yang ditombak mengeluarkan
    darah dan air.)
  - Di mana Yesus dikuburkan? (Di gua milik Yusuf Arimatea.)
  - Kapan Yesus bangkit? (Hari ketiga sesudah kematian.)
  - Apa artinya "bangkit"? (Hidup lagi.)
  - Siapa saja yang menyaksikan kebangkitan Yesus? (Maria, Petrus,
    murid-murid Tuhan, dan prajurit-prajurit yang menjaga kubur Yesus
    mengetahui bukti bahwa Yesus bangkit.)

  Untuk membuka cerita, tanyakan kepada anak-anak:

  "Siapa yang pernah berbohong?"

  Kalau memungkinkan, adakan dialog singkat, berbohong dalam hal apa?
  Tanggapi jawaban mereka dengan penuh antusias.

  Lanjutkan dengan pertanyaan:

  "Siapa yang pernah disuruh berbohong?"

  (Kalau perlu, terangkan arti pertanyaan di atas dengan contoh.)

  Berikan penjelasan bahwa orang dewasa juga bisa berbohong, bahkan
  kadang menyuruh anak kecil berbohong. Katakan bahwa itu perbuatan
  yang berdosa, Tuhan tidak suka anak yang berbohong.

  Hari ini anak-anak akan mendengar cerita tentang prajurit yang
  berbohong.

  Cerita

  (Disarankan guru mengimajinasikan cerita ini terlebih dahulu, 
  sehingga pada waktu bercerita, guru dapat menambahkan kata-kata, 
  variasi gerakan, dan nada suara yang menarik.)

  DUSTA MAHKAMAH AGAMA

  Di depan rumah tempat orang Yahudi bersembahyang, tiba-tiba terjadi
  keributan yang luar biasa. Beberapa prajurit ingin bertemu dengan
  imam-imam. Sepertinya mereka membawa berita yang sangat penting
  untuk imam-imam dan ahli Taurat itu.

  "Hei, siapa kalian, dan mengapa kalian sangat ketakutan?"

  "Kami, prajurit-prajurit Romawi yang menjaga kubur Tuhan Yesus. Kami
  sangat ketakutan karena kami melihat ...."

  "Sssssttt!! Jangan bicara keras-keras. Ayo masuk, ceritakan apa yang 
  terjadi!"

  "Bapak imam, kami tadi lari terbirit-birit karena kami melihat pintu 
  kubur tiba-tiba terbuka .... hiiiiii (ketakutan) dan ada ibu-ibu 
  yang melihat bahwa mayat Tuhan Yesus sudah tidak ada! Kuburnya sudah 
  kosong. Itulah sebabnya kami lari karena takut."

  (Guru bisa memperlihatkan gambar kubur Tuhan Yesus yang terbuka.)

  "Ah ..., aku tidak percaya! Mana ada orang mati bisa hidup lagi."

  "Betul, Pak imam, saya melihat keajaiban yang luar biasa, seperti
  ada kekuatan dari langit yang mendorong batu yang menutup pintu
  kuburan."

  "Ah ..., aku masih tidak percaya, bagaimana batu yang besar itu
  terangkat? Batu itu besar sekali, paling sedikit harus ada 4 -- 5
  orang laki-laki yang kuat untuk mengangkat batu itu."

  (Guru bisa membawa batu yang cukup besar, minta seorang anak untuk
  mengangkatnya. Sesudah itu berikan penjelasan bahwa batu yang
  menutup kubur Tuhan Yesus itu tingginya setinggi orang dewasa. Ini
  menunjukkan bahwa tidak mungkin batu penutup kubur itu dibuka oleh
  satu orang, khususnya oleh perempuan.)

  "Pak imam, memang batu itu besar sekali, tetapi kuasa yang dari 
  langit itu lebih besar lagi. Itu pasti kekuatan dari Allah. Saya 
  kira Yesus yang dikubur itu betul-betul Anak Allah, Tuhan Allahlah 
  yang membukanya, karena Yesus sudah bangkit!"

  "Sssssstttt!!! Jangan keras-keras bicaranya. Mungkin ceritamu itu 
  benar, tetapi aku tidak mau percaya. Ini aku beri kalian uang, tapi 
  aku mau kamu tutup mulut!"

  "Ah ..., mana bisa Pak imam, kalau orang-orang tanya bagaimana?"

  "Katakan kepada mereka, murid-murid Tuhan Yesus mencuri mayat Tuhan
  Yesus."

  "Wah ..., tidak bisa Pak Imam, saya melihat sendiri, murid-murid 
  Tuhan Yesus tidak mencuri mayat Tuhan Yesus."

  "Kalian harus berbohong. Katakan kepada orang-orang bahwa
  murid-murid Tuhan Yesus mencuri mayat-Nya pada waktu kalian tidur."

  "Lho ..., nanti saya dibunuh oleh Gubernur Pilatus karena saya tidur
  waktu menjalankan tugas."

  "Ah ..., itu urusan gampang, bisa diatur. Pokoknya kalian harus
  bohong, katakan bahwa mayat Yesus hilang dicuri. Yesus tidak
  bangkit. Ini aku beri uang lebih banyak lagi, tapi kalian harus
  menurut perintahku. Mengerti?"

  "Wah, banyak sekali uangnya. Baik-baik, saya akan berbohong"

  Penerapan

  Nah, begitulah anak-anak, prajurit-prajurit itu lalu pergi 
  menyebarkan kabar bohong. Mereka mengatakan bahwa mayat Tuhan Yesus 
  dicuri oleh murid-muridnya.

  "Apakah itu betul?"

  "Tentu tidak betul!"

  "Mayat Tuhan Yesus sudah berubah. Tidak mati lagi, tetapi hidup, 
  sudah bukan mayat lagi. Sebab Tuhan Yesus yang bangkit itu bisa 
  berjalan-jalan, bisa berbicara, dan bisa makan."

  KEGIATAN UNTUK ANAK

  Kegiatan ini diusulkan untuk mempermudah guru dan anak dalam 
  meresapkan cerita. Guru dapat menyampaikan cerita dengan lebih mudah 
  dan anak bisa membayangkan dengan lebih jelas.

  Materi Penunjang atau bahan untuk alat peraga.

  1. Ajaklah anak-anak menyanyi lagu berikut.

     Hati-hati gunakan mulutmu
     Hati-hati gunakan mulutmu
     Tuhan Allah di surga
     Melihat kita semua
     Hati-hati gunakan mulutmu

  2. Permainan ini bisa diadakan setelah selesai cerita, yaitu 
     anak-anak dibagi menjadi dua kelompok atau lebih dan minta mereka 
     untuk berbaris. Masing-masing kelompok berlomba cepat untuk 
     menyampaikan pesan dengan bisik-bisik dari satu teman ke teman di 
     sebelahnya. Pesan tersebut adalah: YESUS SUDAH BANGKIT. Guru 
     memberikan pesan tersebut ke anak dengan berbisik supaya anak 
     yang lain tidak mendengarnya. Kelompok yang lebih cepat dan 
     menyampaikan berita yang benar akan menjadi pemenang.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Buku Pedoman Sekolah Minggu
  Penyusun: Departemen Sekolah Minggu Gereja Utusan Pantekosta Solo
  Penerbit: Departemen Sekolah Minggu GUP, Solo
  Halaman: 7 -- 10

______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR (2)

                        SEBUAH KEAJAIBAN

  Pesan utama:
  Keajaiban kebangkitan Kristus sungguh merupakan keajaiban yang layak
  dirayakan.

  Alat peraga:
  Duplikat dari catatan khotbah pendeta.

  Ayat Alkitab:
  Matius 28:5-7; Markus 16:6-7; Lukas 24:6-8; Yohanes 20:1-2

  Persiapan:
  - Buat fotokopi catatan khotbah pendeta.
  - Persiapan untuk beberapa dialog dengan pendeta.

  Halo! Apakah ada yang tahu hari ini hari apa? Ya, hari Paskah! Aku 
  punya sesuatu yang sangat menarik untuk diperlihatkan pada kalian 
  dalam pelajaranku hari ini. Sebelum kuperlihatkan kepada kalian, aku 
  memerlukan selembar kertas .... (Mencari kertas di sekitarnya.)

  Hmmm, sepertinya aku lupa membawa kertas. Hai, aku melihat pendeta 
  sedang membawa beberapa lembar kertas ke dalam gereja pagi ini, mari 
  kita lihat kalau-kalau ia dapat meminjamkanku satu lembar kertas. 
  {Menghadap ke pendeta.) Bapak Pendeta, apakah Anda memunyai selembar 
  kertas yang dapat aku pinjam sebentar? {Pendeta berkata: "Ini adalah 
  catatan khotbahku.")

  Tidak apa-apa Pak Pendeta. (Mengambil catatan itu dari pendeta.) Aku 
  akan mengembalikannya saat aku selesai. Jangan takut, kertas-kertas 
  ini akan baik-baik saja. (Ambil kertas dan lakukan seolah-olah 
  engkau sedang meneliti catatan itu.) Hmmm ..., Anda akan mengatakan 
  semua ini pada semua orang? Oh, mereka mungkin akan memercayainya. 
  Selain itu, alasanku memerlukan lembaran kertas ini adalah untuk 
  menunjukkan pada kalian sesuatu yang cukup hebat, yang pernah aku 
  lihat saat seorang pesulap melakukannya di televisi minggu lalu. Ia 
  mengambil selembar kertas biasa seperti ini dan melipatnya setengah.

  (Lipat kertas setengah.) Kemudian ia melipat kertas itu lagi. (Lipat 
  lagi.) Akhirnya, ia menyobek kertas itu menjadi dua. (Sobek kertas.) 
  (Pendeta berkata, "Apa?") Jangan takut, semuanya akan baik-baik 
  saja. Lalu si pesulap menyobek kertas itu lagi. (Sobek lagi. 
  Tampakkan wajah yang seolah-olah mulai menikmati hal itu sendiri.) 
  Lalu ia mengambil serpihan kertas dan memadatkan kertas-kertas itu 
  di tangannya dan mengatakan sebuah mantra. (Kumpulkan kertas dan 
  padatkan, lalu tutup dengan tangan lainnya dan katakan, 
  "Abrakadabra!") Ketika si pesulap mengatakan mantra itu, tebak apa 
  yang terjadi dalam tangannya yang tertutup rapat? Sebuah keajaiban 
  terjadi! Semua serpihan kertas itu kembali menyatu. (Buka tangan dan 
  biarkan sobekan-sobekan kecil kertas berjatuhan ke lantai.) Ups! 
  Kurasa kita akan mendengar khotbah yang pendek hari ini. Kau tahu, 
  kupikir ini sama sekali bukan keajaiban, menurutku si pesulap itu 
  mengelabuiku.

  Hal ini mungkin bukan merupakan keajaiban, tetap ada satu keajaiban 
  yang aku tahu sungguh terjadi. Bertahun-tahun yang lalu Yesus 
  Kristus disalibkan. Tubuh-Nya hancur dan darah-Nya tercurah. Setelah 
  Kristus mati, mereka meletakkan Dia di dalam kubur. Mereka 
  meletakkan sebuah batu yang besar di depan pintu masuk kubur itu. 
  Tubuh Kristus berada di dalam gua selama 3 hari; tetapi pada hari 
  yang ketiga, sebuah keajaiban terjadi! Tuhan membangkitkan Yesus. 
  Karena keajaiban ini, kita tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah dan 
  beserta kita sekarang dan selamanya: hal ini sungguh merupakan 
  sebuah keajaiban yang patut dirayakan, dan itulah yang kita lakukan 
  setiap hari Paskah.

  Doa:
  Tuhan, terima kasih telah membangkitkan Yesus. Itu merupakan sebuah
  kejaiban yang patut dirayakan. Amin.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu: Panduan Terlengkap dan
              Terbaik bagi Guru Sekolah Minggu
  Judul asli buku: Object Lessons About God
  Penulis: Kyle Godsey
  Penerjemah: Deasy Sinaga
  Penerbit: Betlehem Publisher, 2002
  Halaman: 70 -- 72

______________________________________________________________________
WARNET PENA

                  ARSIP TOPIK PASKAH E-BINAANAK

  Berikut ini arsip beberapa edisi e-BinaAnak yang bertema Paskah.

  1. Paskah
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/004/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/005/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/026/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/027/

  2. Paskah - Menggunakan Metode Diskusi, Boneka Tangan, dan Bercerita
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/067/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/066/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/069/

  3. Aktivitas Paskah
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/375/

  4. Kematian dan Kebangkitan Yesus
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/221/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/276/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/173/
     http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/325/

  Oleh: Davida (Redaksi)

______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org