Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/456

e-BinaAnak edisi 456 (4-11-2009)

Arti Penting Kurikulum

 
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 456/NOVEMBER/2009

  - SALAM DARI REDAKSI: Pentingnya Kurikulum dalam Sekolah Minggu
  - ARTIKEL 1: Merancang Kurikulum Sekolah Minggu yang Komprehensif
  - ARTIKEL 2: Sepuluh Aspek Kurikulum
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Pintu Bibir Kita
  - WARNET PENA: Bahan Pendukung Aktivitas Natal di Situs
                 natal.sabda.org

______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak

______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

               PENTINGNYA KURIKULUM DALAM SEKOLAH MINGGU

  Sebuah proses belajar mengajar tidak lengkap tanpa adanya rencana
  pembelajaran atau kurikulum yang digunakan sebagai dasar acuan anak
  layan untuk semakin dewasa di dalam iman mereka. Kurikulum ini juga
  semakin memudahkan para pelayan anak untuk semakin siap saat
  mengajar dan mendidik anak sesuai dengan jalan Kristus.

  Selama bulan November 2009 ini, redaksi akan membagikan tema
  "Kurikulum bagi Sekolah Minggu". Secara berturut-turut, kami akan
  sajikan topik sebagai berikut.

  1. Arti Penting Kurikulum
  2. Merencanakan Kurikulum
  3. Membuat Kurikulum Sendiri
  4. Evaluasi Kurikulum

  Kami harap semakin menambah perbendaharaan keahlian mengajar Pelayan
  Anak sekalian. Tuhan Yesus memberkati.

  Staf Redaksi e-BinaAnak,
  Kristina Dwi Lestari
  http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
  http://pepak.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/binaanak

     "Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman,
             membagi segala sesuatu yang ada padanya
     dengan orang yang memberikan pengajaran itu." (Galatia 6:6)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Galatia+6:6 >

______________________________________________________________________
ARTIKEL 1

         MERANCANG KURIKULUM SEKOLAH MINGGU YANG KOMPREHENSIF

  Membahas pelayanan anak tidak dapat lepas dari pelayanan sekolah
  minggu. Ini adalah bagian penting dari gereja untuk menjangkau dan
  melayani anak. Apakah sekolah minggu Saudara memiliki pengertian
  sebatas departemen pelayanan yang merupakan bagian dari organisasi
  ataukah suatu organisme yang hidup?

  Sekolah minggu merupakan peluang pelayanan yang besar di mata Tuhan,
  di mana masa-masa usia penting dan berharga ada di tangan guru-guru
  sekolah minggu. Peran sekolah minggu, baik guru maupun kurikulum
  (apa yang diajarkan dan bagaimana cara mengajar), sangat menentukan
  pembentukan dalam diri anak-anak yang dilayaninya.

  Lois E. LeBar mendefinisikan kurikulum sebagai aktivitas yang
  direncanakan dengan baik untuk membawa anak-anak selangkah lebih
  dewasa dalam Kristus. Aktivitas yang dirancang untuk menghubungkan
  kehidupan anak dengan firman Tuhan dan menghadirkan firman Tuhan
  sebagai Roti Hidup dalam kehidupan riil yang dialami oleh anak-anak
  akan menolong pertumbuhan mereka semakin menjadi seperti Kristus;
  hal ini merupakan inti dari sebuah kurikulum.

  Kurikulum sekolah minggu yang hidup tidak sekadar memberikan
  pengetahuan tentang Alkitab kepada anak-anak, namun membiarkan
  anak-anak menikmati firman Tuhan sebagai Air Hidup dalam kehidupan
  mereka. Dengan kata lain, anak-anak tidak hanya belajar dari tulisan
  yang tertera, tapi belajar dari mengalaminya dalam kehidupan yang
  nyata. Oleh karena itu, kurikulum sekolah minggu perlu dirancang
  secara lengkap dan tepat untuk dapat dipakai sebagai alat mengajar
  anak-anak agar bertumbuh optimal di dalam rencana Allah.

  Perkembangan Anak Holistik (Holistic Child Development)

  Anak bertumbuh dan berkembang tidak hanya secara fisik dan
  intelektual saja, tetapi juga secara emosi, moral, dan spiritual.
  Dalam penelitian tentang kecerdasan disebutkan bahwa kemampuan
  intelektual bukan lagi merupakan satu-satunya tolok ukur dalam
  menentukan tingkat kecerdasan. Seseorang dikatakan cerdas ketika dia
  mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Itu berarti selain
  kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan moral
  (AQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) memegang peranan penting dalam
  menentukan keberhasilan seseorang. Manusia tidak pernah statis,
  sejak terjadinya pembuahan, perkembangan/perubahan terus
  berlangsung. Tidak ada satu individu pun yang sama, namun tahap
  perkembangan secara umum dapat diprediksi.

  Elizabeth Hurlock mengatakan bahwa "kematangan" dan "belajar"
  memegang peranan penting dalam perkembangan. Kematangan adalah
  terbukanya sifat bawaan individu. Belajar adalah perkembangan yang
  berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu. Setiap individu
  tidak dapat belajar sampai dirinya siap dan sebaliknya kesempatan
  belajar harus diberikan bila individu itu telah siap. Ketidaktepatan
  pada satu sisi akan mengurangi pengembangan potensi maksimal dalam
  diri seseorang.

  Pembentukan Karakter (Character Building)

  Ketika Tuhan Yesus menyatakan agar kita bertumbuh semakin serupa
  dengan Dia, Yesus tidak berbicara mengenai tampilan fisik, tapi
  sesuatu di dalam diri kita yang dapat disebut sebagai "karakter".
  Kemajuan karakter akan semakin menampakkan "karakter ilahi", dan hal
  ini sangatlah penting. Semakin dini kita menanamkan dan
  menumbuhkannya di dalam diri seorang anak, maka hasilnya akan
  semakin kokoh, karena berarti kita sudah meletakkan dasar/fondasi
  yang kuat.

  Misi dan Kepedulian Sosial (Mission and Social Concern)

  Salah satu ciri kecerdasan seseorang dapat dilihat dari dampak
  sosial yang dihasilkan. Tidak ada batasan usia untuk seseorang
  menjadi misionaris atau pekerja sosial yang menjadi berkat bagi
  masyarakat sekitarnya. Tak ada seorang anak yang terlalu muda untuk
  dibentuk dan dilatih untuk menjadi alat Tuhan bagi pekerjaan-Nya.

  Setidaknya ada tiga hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri seorang
  anak untuk memiliki hati misi dan kepedulian kepada orang lain,
  yaitu "Passion", "Motivation", dan "Compassion".

  Pendidikan yang hanya menekankan pada intelektual semata telah
  menghasilkan pemimpin-pemimpin yang gagal membawa bangsa Indonesia
  ke arah yang lebih baik. Inilah saatnya bagi sekolah minggu untuk
  berperan lebih lagi dalam pelayanan holistik bagi anak, agar
  nilai-nilai Injil, karakter, dan jiwa misi dapat melekat kuat dalam
  diri sang anak.

  Kurikulum sekolah minggu yang komprehensif akan:
  - membawa anak mengenal Kristus secara pribadi,
  - mendorong pertumbuhan iman,
  - mengembangkan semua aspek dan potensi dalam diri anak,
  - menanamkan dan menumbuhkan karakter Illahi, dan
  - menghasilkan anak-anak yang memiliki hati misi dan peduli pada
    orang lain.

  Kriteria untuk Mengevaluasi Kurikulum Sekolah Minggu

  a. Apakah materi tersebut menggunakan firman Tuhan sebagai sumber
     utama dari pengajaran?
  b. Apakah materi tersebut mengajarkan kesetiaan dan kemahakuasaan
     Tuhan melalui keajaiban-keajaiban yang dibuat-Nya?
  c. Apakah firman Tuhan digunakan dalam setiap pemecahan masalah
     sebagai yang terutama?
  d. Apakah materi tersebut mengajarkan nilai-nilai yang terdapat
     dalam Alkitab?
  e. Apakah materi tersebut mendorong anak-anak untuk menerima Krisrus
     sebagai Juru Selamat pribadi dan tumbuh dalam imannya?
  f. Apakah ada tujuan yang jelas?
  g. Apakah materi yang digunakan sesuai dengan tingkat usia dan
     kemampuan anak-anak yang diajar?
  h. Apakah melalui materi yang digunakan, anak-anak akan terpacu
     untuk mengingat hal-hal penting dan memiliki pengalaman yang sama
     dengan apakah materi yang digunakan memberi berbagai kemungkinan
     diadakannya stimulasi dalam pengajaran?
  j. Apakah ada alat-alat peraga pembantu dalam pengajaran?
  k. Apakah semua aspek dalam diri seorang anak diasah dan digunakan
     dengan menggunakan materi kurikulum tersebut?
  l. Apakah guru baru akan mudah menggunakan dan mengajarkan materi
     tersebut?
  m. Apakah "buku petunjuk bagi Guru" benar-benar membantu pengajar
     secara sederhana dan efektif?
  n. Apakah dengan menggunakan materi tersebut para pengajar semakin
     bertumbuh dalam cara mengajar?

  *) Diadaptasi dari daftar kriteria untuk mengevaluasi materi
     kurikulum garapan Ronald C. Doll di buku Children`s Ministry
     karya Lawrence O.Richards.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama blog: Refleksi Diri
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://exodust.blogspot.com/2007/04/merancang-kurikulum
              -sekolah-minggu-yang.html

______________________________________________________________________
ARTIKEL 2

                       SEPULUH ASPEK KURIKULUM

  Donald Grrigs dalam bukunya, "Teaching Teachers to Teach" (1988),
  mengungkapkan bahwa minimal terdapat sepuluh aspek kurikulum yang
  harus diputuskan oleh seorang pelayan anak pada waktu dia mengajar
  selama kurang lebih 1 -- 2 jam pelajaran di dalam kelas. Baik di
  dalam kelas pendidikan warga jemaat atau di kelas sekolah, kesepuluh
  aspek tersebut harus dipertimbangkan. Kesepuluh aspek tersebut hanya
  merupakan garis besar atau outline. Artinya, seorang pelayan anak
  tentu dapat membuat banyak keputusan dalam perencanaan maupun
  implementasinya. Tujuan yang terutama adalah supaya dalam mengajar,
  pelayan anak dapat melakukannya dengan tujuan yang jelas.

  1. Apa yang akan saya ajarkan?

     a. Kurikulum merupakan "titik berangkat". Meskipun demikian,
        aspeknya terlalu banyak.
     b. Pelayan anak harus memilih konsep kunci atau ide dasar yang
        menjadi fokus pengajaran.
     c. Konsep adalah rangkaian kata yang dipakai untuk mengungkapkan
        pengalaman, pemikiran, objek, dan sebagainya, yang
        dikomunikasikan kepada orang lain.
     d. Pelayan anak perlu menghubungkan antara konsep yang diajarkan
        dan pengalaman hidup peserta didik.

  2. Kompetensi apa yang dipelajari peserta didik?

     a. Pelayan Anak harus memiliki tujuan yang berkaitan dengan
        kompetensi tertentu yang akan diajarkan. Kompetensi yang akan
        dicapai perlu menjadi panduan, baik dalam perencanaan maupun
        dalam proses pengajaran yang dilakukan.
     b. Ungkapan kompetensi tersebut secara sengaja akan dicapai oleh
        pelayan anak dan peserta didiknya (dalam satu kali tatap muka
        atau menjadi tujuan selama periode waktu tertentu).
     c. Kompetensi harus dirumuskan secara spesifik atau khusus
        berkaitan dengan kegiatan peserta didik.
     d. Kompetensi akan menolong pelayan anak dalam membuat evaluasi
        proses maupun hasil yang dicapai.

  3. Kegiatan pengajaran apa dan bagaimana yang perlu saya rencanakan?

     a. Berbagai aktivitas pengajaran kiranya dapat melibatkan hampir
        semua peserta didik dalam satu kali tatap muka.
     b. Berbagai aktivitas seharusnya dapat menampung berbagai minat,
        tingkat pemahaman, dan kemampuan peserta didik.
     c. Berbagai aktivitas baru yang bermakna seharusnya selalu
        diperkenalkan kepada peserta didik.

  4. Sumber-sumber belajar apa yang saya pakai dan dapat dipakai oleh
     peserta didik?

     a. Sumber-sumber yang dipakai seharusnya bukan hanya sekadar
        "mencoba-coba" atau peserta didik berperan sebagai "kelinci
        percobaan".
     b. Sumber-sumber yang dipakai seharusnya berkaitan dan bermakna
        bagi peserta didik yang terlibat dan berpartisipasi dalam
        proses belajarnya.
     c. Sumber-sumber yang dipakai harus dipilih secara hati-hati.
     d. Sumber-sumber yang dipakai harus berguna, baik bagi guru
        maupun bagi peserta didik.
     e. Pelayan anak perlu mencari dan menyediakan berbagai sumber
        pengajaran yang dipakai.

  5. Strategi apa yang akan saya pakai untuk memotivasi peserta didik
     agar mereka mau terlibat?

     a. Perlu dipikirkan secara matang strategi yang akan dipakai
        agar dapat menarik perhatian, minat, dan sesuai dengan tujuan
        pengajaran.
     b. Strategi pengajaran minimal mengandung lima elemen pokok,
        yaitu Pembukaan, Presentasi, Pendalaman, Tanggapan Kreatif,
        Penutup.

  6. Bagaimana ruangan harus diatur?

     a. Pengaturan ruangan, dekorasi, dan sumber-sumber pengajaran
        yang ditata sesuai dengan tujuan sudah merupakan pengajaran
        itu sendiri sebagaimana kata-kata yang kita sampaikan.
     b. Materi yang dipakai sebaiknya dapat dilihat sebanyak mungkin
        oleh peserta didik. Ruangan juga perlu diatur sedemikian agar
        peserta didik dapat leluasa bergerak.
     c. Pelayan anak perlu mengatur ulang ruangan, meja dan kursi,
        alat-alat, dan bahan-bahan agar mudah dilihat. Hal-hal
        tersebut perlu dilakukan secara berkala.

  7. Pertanyaan apa yang akan saya berikan?

     a. Pelayan anak perlu menyiapkan berbagai pertanyaan. Pertanyaan
        merupakan bagian dari aktivitas.
     b. Pelayan anak perlu merencanakan dengan baik kunci-kunci
        pertanyaan untuk peserta didik.
     c. Terdapat tiga macam pertanyaan, yaitu pertanyaan informatif,
        pertanyaan analitis, dan pertanyaan yang bersifat pribadi.

  8. Pilihan-pilihan yang bagaimana yang dapat dipertimbangkan oleh
     peserta didik?

     a. Apabila peserta didik diberi tawaran untuk memilih alternatif
        kegiatan yang dapat dilakukan, hal itu akan mempertinggi
        motivasi maupun keterlibatan.
     b. Pilihan-pilihan yang diberikan kepada peserta didik perlu
        dipertimbangkan setiap langkahnya dalam rencana pengajaran.
     c. Pilihan-pilihan yang disediakan perlu dievaluasi hasilnya.

  9. Bagaimana seharusnya arahan-arahan yang diberikan kepada peserta
     didik?

     a. Keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar
        sering kali ditentukan oleh arahan yang diberikan oleh
        pendidiknya.
     b. Partisipasi peserta didik perlu dipandu oleh arahan pendidik.
     c. Arahan seharusnya mudah dipahami dan diungkapkan dengan jelas.
     d. Arahan dapat diberikan dengan menggunakan langkah-langkah
        tertentu.

  10. Bagaimana saya menanggapi peserta sesudah mereka mengucapkan
      atau melakukan sesuatu?

      a. Penguatan pelayan anak akan meningkatkan motivasi maupun
         partisipasi peserta didik.
      b. Peserta didik membutuhkan umpan balik atau tanggapan dari
         pendidiknya.
      c. Pelayan anak dapat mengembangkan berbagai ungkapan bermakna
         bagi peserta didiknya.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Mengajar dengan Kreatif dan Menarik
  Judul asli artikel: Sepuluh Aspek Kurikulum
  Penulis: Pdt. Dra. Dien Sumiyatiningsih, G.D.,Th.,M.A.
  Halaman: 56 -- 60

        -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --

______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

     Kurikulum adalah aktivitas yang direncanakan dengan baik untuk
        membawa anak-anak selangkah lebih dewasa dalam Kristus.
                          -- Lois E.LeBar --

______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                          PINTU BIBIR KITA

  I. Persiapan:
     Tulislah Mazmur 141:3 di papan tulis atau di selembar kertas
     besar. Pada waktu Saudara berbicara, tambahkan tiga pokok yang
     digarisbawahi di bagian renungan.

  II. Nyanyian bersama:
      "Hati-Hati Mulut Apa Katamu"; "Tanganku Kerja Buat Tuhan"; "Puji
      Dia".

  III. Cerita: Pemimpin Sekolah Minggu

  Ada ayat Alkitab yang merupakan cerita, ada yang merupakan janji.
  Ayat ini (tunjuk pada papan tulis) merupakan doa-doa yang baik untuk
  kita doakan pada pagi hari dan berulang kali sepanjang hari. Mari
  kita menghafalnya. (Luangkan beberapa menit untuk menghafal ayat
  itu.)

  Sebagai orang Kristen, kita harus berhati-hati dengan kata-kata yang
  diucapkan oleh bibir kita. "Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah
  pada pintu bibirku." Ada tiga alasan mengapa kita meminta Allah
  menolong kita menjaga kata-kata yang kita ucapkan.

  1. Kita tidak dapat menarik kembali kata-kata yang telah kita
     ucapkan. Kata-kata bagaikan kapok atau bulu halus yang
     beterbangan. Bagaimana dengan kata-kata yang kita ucapkan tanpa
     pikir pada waktu marah, yang melukai teman atau orang tua kita?
     Kalian tidak berpikir sebelum mengucapkannya, tetapi kalian tidak
     dapat menariknya kembali.

  2. Kata-kata yang kita gunakan sesungguhnya menunjukkan keadaan kita
     yang sebenarnya. Jika kata-kata kita selalu menunjukkan
     ketidaksabaran dan kemarahan, orang lain pasti akan melihat
     bagaimana keadaan hati kita. Di rumah sekalipun kita harus
     menjaga pintu bibir kita. Kadang-kadang kita merasa bahwa kita
     tidak perlu manis dan baik terhadap mereka yang mengasihi dan
     memelihara kita. Tetapi itu salah! Rumah adalah tempat latihan
     untuk menjaga bibir kita. Tuhan dapat dan akan menolong kita.

  3. Banyak ayat dalam firman Allah memberi tahu bahwa kita harus
     berhati-hati dengan bibir kita. "Jangan mengucapkan saksi dusta
     tentang sesamamu." "Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan
     sembarangan." "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya." Itu
     hanya beberapa dari ayat-ayat yang menunjukkan bahwa kita harus
     berhati-hati dengan bibir kita!

     Kita semua tahu bahwa kita tidak dapat menjaga pintu bibir kita
     dengan kekuatan kita sendiri. Mudah sekali untuk berbicara tanpa
     dipikir. Kita harus meminta pertolongan kepada Allah. Lalu kita
     harus berusaha untuk hanya mengatakan kata-kata yang baik
     sehingga tidak akan ada tempat bagi yang jahat. Sering kali kita
     berdoa tanpa memikirkan apa yang kita ucapkan. Tetapi Allah
     berkenan jika kita akan berbicara kepada-Nya seperti kepada
     seorang ayah, dengan menceritakan keperluan kita kepada-Nya
     dengan kata-kata kita sendiri. Ayat yang kita hafal hari ini jika
     digunakan dengan dipikirkan dalam-dalam, merupakan satu cara yang
     baik untuk berdoa.

  4. Doa.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 1
  Judul artikel: Pintu Bibir Kita
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Gandum Mas
  Halaman: 92

        -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --

______________________________________________________________________
WARNET PENA

        BAHAN PENDUKUNG AKTIVITAS NATAL DI SITUS NATAL.SABDA.ORG

  Perayaan Natal sudah semakin dekat. Banyak yang sudah bersiap diri
  untuk membentuk panitia perayaan Natal di beberapa sekolah minggu.
  Dan yang tidak tertinggal adalah menyiapkan aneka aktifitas bagi
  Anak layan Anda, seperti paduan suara, drama Natal, bahan mengajar
  seputar kelahiran Tuhan Yesus dan kreasi lainnya. Sebagai pendukung
  persiapan Anda, kami ajak Pelayan Anak sekalian untuk berjelah di
  Situs natal.sabda.org. Berikut kami bagikan beberapa artikel yang
  bisa menjadi bahan pendukung Anda dalam menyiapkan acara Natal bagi
  Anak Layan Anda. Tuhan Yesus memberkati!

  a. Bahan Mengajar
     - Cahaya dari Surga
       ==> http://natal.sabda.org/cahaya_dari_surga
     - Orang-Orang Majus Menyembah Yesus
       ==> http://natal.sabda.org/orang-orang_majus_menyembah_yesus
     - Raja yang Besar dan Raja yang Kecil
       ==> http://natal.sabda.org/raja_yang_besar_dan_raja_yang_kecil
     - Setelah Hari Natal
       ==> http://natal.sabda.org/setelah_hari_natal
     - Hadiah Natal Bagi Tuhan Yesus
       ==> http://natal.sabda.org/hadiah_natal_bagi_tuhan_yesus
     - Bayi Yesus
       ==> http://natal.sabda.org/bayi_yesus
     - Pengumuman dari Surga
       ==> http://natal.sabda.org/pengumuman_dari_surga
     - Janji yang Harus Dirahasiakan Maria
       ==> http://natal.sabda.org/janji_yang_harus_dirahasiakan_maria

  b. Drama Natal
     - Mempersiapkan Drama
       ==> http://natal.sabda.org/mempersiapkan_drama
     - Adakan Drama Natal
       ==> http://natal.sabda.org/adakan_drama_natal
     - Pujian Maria
       ==> http://natal.sabda.org/pujian_maria
     - Andaikata Yesus Jadi Gubernur
       ==> http://natal.sabda.org/andaikata_yesus_jadi_gubernur
     - Bukan yang Aku Inginkan
       ==> http://natal.sabda.org/bukan_yang_aku_inginkan
     - Kelahiran Yesus
       ==> http://natal.sabda.org/kelahiran_yesus

______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
copyright(e) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Facebook Bina Anak: http://fb.sabda.org/binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org