Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/46 |
|
e-BinaAnak edisi 46 (25-9-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 046/September/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Gaya Belajar Global dan Analitik (2) : Memahami Gaya Belajar Guru SM o/ TIPS MENGAJAR : Cara Mengajarkan Ayat Hafalan o/ SERBA SERBI : Kata-kata Bijak Untuk Guru o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ucapan Selamat Ultah e-BinaGuru *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Melanjutkan edisi y.l. tentang "Gaya Belajar", maka berikut ini kami sajikan dua artikel yang berjudul "Mengenal Gaya Belajar Global dan Analitik" dan "Memahami Gaya Belajar Guru SM". Artikel-artikel ini diharapkan dapat menolong anda untuk memahami Gaya Belajar anak dan memahami Gaya Belajar anda sendiri. Sedangkan dalam kolom Tips akan membahas lanjutan dari edisi minggu lalu, yaitu bagaimana mengajarkan ayat hafalan pada anak Auditory, Visual dan Kinesthetic (Tactile). Sebagai selingan kami sajikan beberapa "Kata-kata Bijak Untuk Guru", biarlah kata-kata ini dapat menjadi perenungan kita semua yang terlibat menggarap ladang pelayanan anak. Selamat melayani. Tim Redaksi/Tabita "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Fil/T_Fil4.htm 4:7 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) MENGENAL GAYA BELAJAR GLOBAL DAN ANALITIK ========================================= Setiap anak adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat dunia dengan "cara"nya sendiri. Meskipun melihat satu kejadian pada waktu yang bersamaan, tidak menjamin 2 orang anak akan melaporkan hal yang sama. Seringkali yang menjadi pergumulan dalam dunia pendidikan bukan pada masalah "apakah anak DAPAT belajar", tetapi pada masalah "BAGAIMANA mereka secara alami belajar dengan cara terbaiknya". Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik Gaya Belajar yang dimiliki seseorang, yaitu: Gaya Belajar GLOBAL dan Gaya Belajar ANALITIK. Gaya belajar ini melihat anak dalam berpikir dan memahami sesuatu. Anak yang GLOBAL cenderung memandang sesuatu secara menyeluruh atau melihat gambar yang besar, dan tidak bagian demi bagian. Sedangkan anak yang ANALITIK cenderung melihat suatu masalah secara bertahap, dan memfokuskan diri pada bagian-bagian yang membentuk gambar, secara urut dan terperinci. Kecenderungan Gaya Belajar ini akan mempengaruhi anak dalam banyak hal, seperti: cara dia mendengarkan, memperhatikan, menyimpan informasi, dan cara menggunakan informasi tsb. Seperti yang kita ketahui bahwa anak akan memiliki lebih dari satu Gaya Belajar. Sebagai guru, apabila kita dapat mengidentifikasi kecenderungan Gaya Belajar murid, maka hal ini akan bermanfaat dalam mengembangkan proses belajar-mengajar. Berikut ini kita akan mengenal Gaya Belajar GLOBAL dan ANALITIK secara lebih terperinci. A. GAYA BELAJAR GLOBAL Anak yang memiliki Gaya Belajar GLOBAL cenderung melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun demikian mereka dapat melihat hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lain. Anak GLOBAL juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan kata-katanya sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam mengerjakan tugas dan dapat mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Anak dengan Gaya Belajar GLOBAL dapat bekerjasama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan menerima pujian, bahkan anak GLOBAL cenderung memerlukan lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap. Orang dengan Gaya Belajar GLOBAL dominan biasanya kurang memiliki kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk merapikan tempat belajarnya, namun seringkali keinginannya kurang terlaksana, akhirnya kertas-kertas tetap berantakan. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya orang GLOBAL belajar untuk menyederhanakan sistemnya, dengan menyediakan map-map berwarna dengan kategori tertentu untuk menyimpan kertas-kertas yang menumpuk. Pikiran anak GLOBAL dominan tidak pernah bisa terfokus pada satu masalah, pikirannya dapat pergi ke banyak arah sepanjang waktu. Apabila orang GLOBAL mengerjakan satu tugas, lalu ada tugas baru yang muncul, maka dia akan mulai mengerjakan tugas kedua, meskipun tugas pertamanya belum selesai. Untuk mengatasi keadaan ini sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain. Mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja bersamanya. Penundaan merupakan godaan nyata bagi anak GLOBAL, mereka membutuhkan dorongan semangat untuk memulai tugas mereka. Untuk itu bila anda menginginkan anak GLOBAL mengerjakan sesuatu sekarang, cobalah menawarkan untuk bekerja dengannya setidak-tidaknya untuk membuat dia memulai pekerjaannya. B. GAYA BELAJAR ANALITIK Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK dalam memandang segala sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan teratur. Namun mereka kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh. Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, anak ANALITIK akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu, dan mereka belum akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas pertamanya selesai. Mereka membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas mereka, karena mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewat. Anak yang memiliki cara berpikir secara ANALITIK seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat menemukan fakta-fakta namun seringkali mereka kurang mengetahui gagasan utamanya, sehingga kadang dia tidak mengerti maksud dan tujuan dia dalam mengerjakan sesuatu. Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK sangat sulit belajar bila ada gangguan, karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu masalah saja. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya seorang anak ANALITIK belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk bersosialisasi setelah selesai belajar. Anak ANALITIK dominan dapat bekerja maksimal bila ada metode yang konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu, apalagi bila dia bisa menciptakan sistem sendiri dalam belajar. Untuk itu jadwal harian sangat membantu anak ANALITIK merasakan adanya struktur dan hal-hal yang bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi sasaran-sasaran yang jelas. C. PERBEDAAN GAYA GLOBAL DOMINAN DAN GAYA ANALITIK DOMINAN Perbedaan antara gaya GLOBAL dominan dan ANALITIK dominan dapat dilihat saat mereka mendengarkan dan mengikuti petunjuk dalam mengerjakan tugas. Saat guru memberikan petunjuk, anak ANALITIK dominan akan cenderung mendengarkan dengan hati-hati, kemudian ingin mulai mengerjakan tugasnya tanpa gangguan apapun. Sementara itu anak GLOBAL dominan mungkin juga mendengarkan petunjuk, namun dia mungkin sering bertanya supaya petunjuk diulangi. Seorang anak GLOBAL akan mendengarkan apa perlunya mengerjakan tugas, dan bukan sekedar bagaimana melakukannya. Maka anak GLOBAL akan cenderung bertanya- tanya hal-hal yang tidak diucapkan gurunya. Bagi anak ANALITIK mungkin akan frustasi bila petunjuk-petunjuk diulangi, karena mereka sudah fokus pada tugas dan tidak ingin mendengarkan kembali sesuatu yang sudah mereka ketahui. Sebaliknya, jika seorang anak GLOBAL diberitahu tidak akan ada pengulangan instruksi dan mereka harus mengerti dengan sekali mendengar, maka mereka akan menjadi sangat tertekan, sebab mereka tahu mereka mungkin tidak mampu mengerjakan tugas hanya dengan mendengarkan petunjuk sekali saja. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul buku: Cara Mereka Belajar Penulis : Cynthia Ulrich Tobias Penerbit : Harvest Publication House Halaman : 117-141 o/ ARTIKEL (2) MEMAHAMI GAYA BELAJAR GURU SEKOLAH MINGGU ========================================= Sama seperti tidak ada anak yang murni memiliki Gaya Belajar tertentu, demikian juga tidak ada guru yang murni memiliki gaya GLOBAL saja atau ANALITIK saja. Namun, mengenali Gaya Belajar dominan kita sebagai seorang guru akan sangat membantu dalam mengevaluasi tugas pelayanan kita sebagai guru SM. Seorang guru dapat menolong murid untuk mengenali kelebihan atau kekurangan Gaya Belajarnya sehingga mereka tidak mengalami frustasi di kelas, demikian juga seorang guru dapat menolong dirinya sendiri dengan mengenali Gaya Belajar + mengajar dominan yang dimilikinya. Dengan demikian, guru dapat lebih mawas diri pada apa yang harus ditingkatkannya, sementara guru juga dapat lebih mengoptimalkan kelebihannya supaya makin efektif dalam mengajar. A. APAKAH SEBAIKNYA MURID DAN GURU MEMILIKI GAYA BELAJAR DOMINAN YANG SAMA? Para orangtua, guru, dan murid mungkin berpikir bahwa sebaiknya guru dan murid memiliki Gaya Belajar dominan yang sama. Namun kadang situasi terbaik adalah kebalikannya. Bagi murid yang lebih GLOBAL berada di dalam kelas guru ANALITIK dapat membantu memberikan struktur yang lebih jelas. Demikian pula seorang murid ANALITIK dapat melakukan yang terbaik di kelas guru GLOBAL karena di sana ia dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh dan tidak hanya terfokus pada suatu rincian saja. B. LIMA CIRI GAYA MENGAJAR Bila anda ingin mengetahui Gaya Belajar/mengajar dominan anda, cobalah melakukan evaluasi terhadap hal-hal di bawah ini: 1. Lingkungan Ruang Kelas ---------------------- Dari ruang kelasnya, seorang guru dapat terlihat apakah dia cenderung GLOBAL atau ANALITIK. Seorang guru GLOBAL mungkin memiliki ruang kelas yang dirancang seperti rumah. Ada poster-poster, tanaman-tanaman, karpet dan sofa. Bagi orang ANALITIK itu kelihatan seperti tumpukan barang rongsokan. Tetapi bagi orang GLOBAL, mereka mendapatkan "suasana" nyaman. Sebaliknya, dari dalam ruang kelas seorang guru ANALITIK anda mungkin menemukan instruksi latihan menghadapi kebakaran, pengumuman harian, bagan dan denah yang berhubungan dengan pelajaran hari itu. Para guru ANALITIK sering menjaga ruang kelas mereka sebersih dan serapi mungkin sehingga murid dapat berkonsentrasi dalam belajar dan bukan pada lingkungan. 2. Hal Mengatur Ruang Kelas ------------------------ Guru-guru dengan gaya ANALITIK yang kuat hampir selalu memiliki serangkaian peraturan di kelas yang dicetak dan dibagikan kepada para murid di awal tahun pelajaran. Peraturan-peraturan itu, dinyatakan secara spesifik termasuk konsekuensinya, sehingga tidak akan ada anak yang kebingungan. Guru yang lebih GLOBAL hanya memiliki satu atau dua peraturan umum di kelas. Sebagai contoh, "Baik hati dan lembutlah kepada setiap orang" atau Hormatilah yang lain." Setelah itu, bila situasi lain muncul yang membutuhkan penerapan peraturan khusus, seorang guru GLOBAL menangani masalah hanya berdasarkan kasus demi kasus. 3. Sikap Terhadap Para Murid ------------------------- Guru GLOBAL menempatkan prioritas yang tinggi pada penghargaan diri dan bahkan akan memberikan pelajaran tentang hal ini sebelum mereka mengajarkan mata pelajaran mereka. Guru GLOBAL yakin bahwa para murid tidak bisa berhasil kecuali jika mereka memiliki keyakinan terlebih dahulu. Guru ANALITIK juga percaya bahwa penghargaan diri itu penting, tetapi mereka percaya bahwa anak mencapai penghargaan diri dengan mengalami kesuksesan. Jadi guru ANALITIK dominan mungkin menentukan standar yang tinggi dan mungkin kelihatan keras kepada murid-murid mereka, karena mereka ingin para murid berhasil memperoleh penghargaan diri. 4. Mengajarkan Isi Pelajaran ------------------------- Bila saatnya mengajarkan isi pelajaran tertentu, guru yang lebih ANALITIK menggunakan banyak kuliah, kegiatan-kegiatan pribadi, dan tugas-tugas membaca. Mereka mendorong para murid untuk bekerja dengan tidak tergantung dan mungkin kadang-kadang kelihatannya hampir tidak bersahabat bagi murid GLOBAL Guru yang lebih GLOBAL cenderung menggunakan diskusi, kegiatan kelompok, dan belajar bersama. Karena guru GLOBAL mencoba membuat mata pelajaran itu penting secara pribadi bagi setiap murid, mereka sering berbagi pengalaman secara pribadi dan berharap murid mereka melakukan yang sama. Hal ini bisa membuat seorang ANALITIK menjadi tidak nyaman dan tidak sabar. 5. Pemberian Nilai --------------- Guru ANALITIK hampir selalu menentukan skala pemberian nilai. Jika angka 92-100 berarti A dan seorang murid mendapat angka 91,8, seorang guru ANALITIK akan memberikan nilai B. Guru ANALITIK dominan sering memiliki kriteria pemberian nilai yang sangat spesifik, dan murid dapat percaya bahwa guru itu konsisten. Guru ANALITIK kelihatannya tidak banyak memberikan pujian, tetapi bila guru itu berkata bagus, ini mungkin pujian tertinggi yang akan diterima seorang. Guru GLOBAL tidak begitu spesifik dalam memberikan nilai. Jika 92 berarti A dan seorang murid mendapat 91,8, guru GLOBAL mungkin berkata cukup dekat, tergantung kepada kepercayaan guru seberapa kerasnya murid itu belajar. Guru GLOBAL dominan menekankan partisipasi kelas dan mungkin bahkan memberikan nilai untuk seberapa sering sumbangan-sumbangan dilakukan dalam diskusi kelas atau pekerjaan kelompok. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul buku: Cara Mereka Belajar Penulis : Cynthia Ulrich Tobias Penerbit : Harvest Publication House Halaman : 141-145 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR CARA MENGAJARKAN AYAT HAFALAN PADA ANAK AUDITORY, VISUAL DAN TACTILE ==================================================================== Pada edisi yang lalu (045) e-BinaAnak telah menyajikan sebuah kasus mengenai 3 orang anak SM yang memiliki Gaya Belajar yang berbeda. Ani adalah Auditory Learner, Vivi adalah Visual Learner, dan Teddy adalah Tactile (kinesthetic) Learner. Edisi kali ini akan membahas mengenai bagaimana guru SM dapat membantu anak-anak tsb belajar Alkitab dengan penuh sukacita sambil mengoptimalkan hasil dari Gaya Belajar mereka masing-masing. Tips berikut adalah cara mengajarkan Ayat Hafalan pada ketiga tipe anak tersebut: A. KELOMPOK AUDITORY Ajaklah anak auditory memilih teman untuk berlatih bersama. Bantulah mereka menghafal ayat ke dalam suatu pola berirama, seperti puisi, lagu, atau rap. Biarkan mereka membaca dengan suara keras, bila memungkinkan, rekamlah suara mereka dan minta mereka mengulangnya sambil mendengarkan kembali hasil rekaman tsb. Jauhkan mereka dari gangguan-gangguan visual (misal: di tempat yang sering dilewati orang, di ruang terbuka dengan banyak pemandangan, di ruang kelas kesenian yang memiliki banyak benda). B. KELOMPOK VISUAL Sediakan tempat yang luas, terang, serta perlengkapan secukupnya untuk menggambar dan menulis. Dorong mereka untuk membuat catatan, atau menggambar sambil memikirkan sesuatu saat mencoba menghafalkan ayat. Mungkin mereka akan suka membuat kartu-kartu kecil yang berisikan kata dan gambar pengingat yang mereka buat sendiri. Tindakan menulis, menggambar, memberi warna akan sangat membantu mereka dalam menghafal. C. KELOMPOK TACTILE Berikan kebebasan pada mereka untuk mengekspresikan diri dalam gerakan. Bila perlu, bantulah mereka menciptakan gerakan-gerakan tertentu sebagai pengganti kata yang harus mereka hafalkan. Biasanya, anak Tactile akan mengingat dengan baik apa yang mereka pelajari melalui gerakan-gerakan yang diciptakannya sendiri. Selamat melayani! /Tim Redaksi (Meilania) ********************************************************************** o/ SERBA SERBI KATA-KATA BIJAK UNTUK GURU ========================== * "The important thing is not so much that every child should be taught, as that every child should be given the wish to learn." (John Lubbock) "Hal yang penting bukanlah setiap anak harus diberi pelajaran, tetapi bahwa setiap anak seharusnya diberikan keinginan untuk belajar." (John Lubbock) * "Could I climb to the highest place in Athens, I would lift my voice and proclaim: 'Fellow citizens, why do you turn and scrape every stone to gather wealth, and take so little care of your children to whom one day you must relinquish it all?'" (Socrates) "Kalau aku boleh naik ke tempat yang paling tinggi di Athena, maka aku akan mengangkat suaraku dan meneriakkan: 'Teman-teman sebangsaku, mengapa engkau membalikkan dan mengorek setiap batu untuk mengumpulkan kekayaan, tapi memberikan perhatian yang sangat sedikit pada anak-anak anda, yang kepadanya suatu ketika anda harus serahkan semuanya?'" (Socrates) * "Children have never been very good at listening to their elders, but they have never failed to imitate them." (James Baldwin) "Anak-anak tidak pernah pandai mendengarkan apa yang dikatakan para orang tua/guru, tetapi mereka tidak pernah gagal dalam meniru mereka." (James Baldwin) * "This is my mission field: a child's heart Where endless thoughts and actions start, For in that heart through word and deed I plant and water sacred seed." (Marcia Baldon) "Inilah ladang misiku, yaitu hati seorang anak Dimana pemikiran dan tindakan yang tak berkesudahan berawal Karena dalam hati ini melalui kata-kata dan perbuatan Aku menanam dan menyirami benih-benih yang kudus." (Marcia Baldon) ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Berikut ini kami kutipkan beberapa ucapan selamat ulang tahun kepada e-BinaGuru yang baru saja genap satu tahun minggu lalu. Kiranya ini bisa mendorong seluruh anggota yang bergabung di Milis Diskusi e-BinaGuru agar maju terus pantang mundur...... Dari: Lydia Susanty@ >Met ultah Milis BinaGuru, >umpama anak baru umur 1 th itu baru belajar ngomong, ini Milis >BinaGuru sudah banyak mengajari kita, jadi bravo deh... >Menurutku bagus, apalagi topik yg dibawakan kali ini (Gaya >Belajar). Thanks a lot :) Dari: Nadia Christina@ >Dear Member Milis BinaGuru, >Happy Birthday to all of them....:-) >Semoga Milis kita lebih maju lagi sehingga dapat menunjang >pelayanan kita di sekolah minggu. >Love, Nadia Dari: NASA_HERYANTO@ >Syallom >Selamat Ulang Tahun yang Pertama buat " Bina Guru " . >Saya percaya Tuhan Yesus senantiasa memberi kekuatan bagi moderator >dan semua yang terlibat dalam pelayanan ini. Dan berkat-Nya pasti >tidak berkesudahan. -cut- >Terima kasih dan selamat berjuang diladang TUHAN . Dari: Gomfie Sidabutar - PPD@ >Happy B' Day to Milis Bina Guru...... >Saya pribadi mengucap syukur kepada Tuhan kalau saya dapat >mengetahui milis ini karena saya banyak sekali mendapat berkat >dari Milis ini walaupun saya lebih sering menjadi pemerhati atau >sering hanya mengikuti diskusi. Milis ini saya dapatkan dari M'bak >saya yang sekarang sudah di Belanda, saya yakin dia masih tetap >mengikuti milis ini. >Semoga di masa yang akan datang semakin banyak renungan yang >dimunculkan, khususnya renungan untuk ASM sehingga kami GSM >memiliki banyak bahan cerita yang bisa di ceritakan ke ASM. >Mungkin cerita Sekolah Minggu yang berasal dari negara sendiri... >Itu saja saran saya, >Selamat bekerja rekan GSM dimanapun berada, semoga kita tidak hanya >menjadi GSM bagi ASM kita tetapi menjadi sahabat mereka. Dari: gkkaind@ >YTH. e-BinaAnak >Terimakasih atas artikel yang meneguhkan dan menambah wawasan bagi >pembinaan anak dan pelayanan SM. >Selamat berjuang dan terus kirim kepada kami, >gkkaind@ Redaksi: Redaksi e-BinaAnak ikut bersyukur banget untuk tangapan-tanggapan positif yang diberikan bagi pelayanan e-BinaGuru. Kami terus berdoa agar Tuhan menolong kita semua untuk semakin maju dalam pelayanan yang sangat penting ini, yaitu membangun "Tubuh Kristus" bagi generasi yang akan datang! Amin! ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |