Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/48 |
|
e-BinaAnak edisi 48 (12-10-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 048/Oktober/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mempersiapkan Drama o/ BAHAN NATAL : Naskah Drama Natal o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Seminar dan KKR Guru SM *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Dalam rangka menyambut Natal, maka edisi e-BinaAnak kali ini akan khusus membahas tentang "pertunjukkan drama Natal". Natal?? Pasti banyak dari kita yang bertanya-tanya... "Bukankah sekarang ini masih bulan Oktober?". Memang betul, tapi membuat pertunjukan drama, 'kan perlu persiapan jauh-jauh hari... Nah, bagi guru-guru yang merencanakan membuat pertunjukan drama dengan anak-anak, anda harus sudah mulai siap-siap, ya.... Pementasan drama adalah salah satu kegiatan yang dapat dipakai untuk mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak-anak Sekolah Minggu. Melalui drama anak-anak dapat belajar tentang karakter Alkitab dengan cara memperagakan dan memerankan tokoh kisah-kisah Alkitab itu secara lebih hidup dan nyata. Untuk menolong guru-guru Sekolah Minggu memanfaatkan metode drama ini semaksimal mungkin, maka e- BinaAnak pada edisi ini akan menyajikan artikel dan tips tentang metode drama. Sekaligus pada edisi ini kami juga sajikan satu naskah drama Natal yang berjudul: "Kelahiran Yesus Kristus." Selamat melayani! Tim Redaksi "Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1Tim. 4:12b) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/1Ti/T_1Ti4.htm 4:12 > ********************************************************************* o/ ARTIKEL MEMPERSIAPKAN DRAMA =================== Salah satu acara yang sangat disukai anak-anak, khususnya pada waktu perayaan Natal, adalah pertunjukan DRAMA, betul tidak? Nah, bagi guru-guru Sekolah Minggu yang tahun ini memikirkan untuk membuat pertunjukkan drama di acara Natal Sekolah Minggu, maka akan sangat baik kalau anda mengetahui sedikit seluk beluk tentang metode drama lebih dahulu. Drama adalah suatu cerita yang diperankan oleh beberapa orang di atas panggung, dimana mereka mengucapkan dialog langsung atau bisa juga hanya dengan menirukan suatu tingkah laku tertentu yang jalan ceritanya dibacakan oleh narator. Kegiatan drama seperti bermain peran, drama pendek (skit), wayang/boneka, pantomim dan sebagainya merupakan kesempatan belajar yang sangat berharga bagi anak-anak, karena anak dapat ikut terlibat secara langsung. Bagaimana metode drama ini dipakai untuk mengajarkan Firman Tuhan? Bagaimana kita memanfaatkannya untuk mengajarkan kebenaran Alkitab kepada anak- anak? Memakai metode Drama untuk mengajarkan Firman Tuhan --------------------------------------------------- Metode drama dapat menjadi salah satu alat yang berguna untuk mengajarkan kebenaran Firman Tuhan secara unik. Karena sebagaimana dalam teori belajar, anak akan belajar paling banyak bukan hanya lewat mendengar dan melihat saja, tapi juga dengan terlibat secara aktif. Oleh karena itu memerankan dan memperagakan tokoh-tokoh dalam cerita Alkitab adalah cara yang paling tepat untuk membuat anak-anak aktif. Selain itu ada beberapa keuntungan-keuntungan lain yang dapat kita ambil dari menggunakan metode drama, yaitu: 1. Cara efektif untuk menolong anak belajar konsep-konsep, prinsip- prinsip dan sifat-sifat manusia yang abstrak. Banyak konsep kebenaran abstrak dalam Alkitab, misalnya kasih, sukacita, iman, pengharapan yang sulit diajarkan kepada anak-anak kalau hanya diterangkan lewat kata-kata saja. Namun melalui drama konsep- konsep abstrak tsb. dapat dituangkan dan dipraktekkan dalam bentuk yang lebih konkrit. Cerita-cerita Alkitab menjadi hidup dan kebenaran Alkitab akan lebih relevan. 2. Kemampuan anak untuk berkonsentrasi terbatas (15 menit), lebih dari itu akan sulit. Oleh karena itu mendengarkan satu orang yang berbicara secara monoton akan membuat anak cepat bosan. Dengan drama anak mendapat lebih banyak variasi sehingga anak bisa bertahan duduk dan mendengarkan cerita lebih lama. 3. Dengan mendengar dam melihat cerita lewat drama anak akan mengingat apa yang diajarkan lebih baik; apalagi untuk anak-anak yang terlibat langsung dalam memainkan drama. Ini sekaligus menjadi pengalaman yang mendorong mereka untuk mempraktekkannya. 4. Melalui drama anak akan mendapatkan kesan emosi yang mendalam karena dengan melihat secara langsung adegan itu dimainkan anak akan mendapatkan kesan emosi tidak mudah dilupakan. 5. Bagi anak-anak yang terlibat dalam memainkan drama, mereka dapat belajar untuk mengekspresikan emosi-emosi tertentu, tanpa resiko untuk terlibat secara pribadi karena ia hanya memerankan peran orang lain. 6. Melatih anak untuk berani berdiri didepan umum dan memberikan rasa percaya diri kalau mereka berhasil melakukannya. 7. Membangun kemampuan kerjasama dalam kelompok, karena di dalam memainkan drama anak akan harus melihat, mendengarkan, menunggu dan membantu orang lain agar dia bisa memainkan peranannya dengan baik. 8. Mendorong anak berkreasi dan mengembangkan talenta yang ada, misalnya memimpin, berpidato, berakting, dll. Talenta tsb. akan sangat berguna bagi guru untuk bisa difollow-up untuk mengenal anak lebih baik dan mengarahkannya dikemudian hari. Setelah kita memengetahui keuntungan-keuntungan yang kita bisa dapatkan, maka sekarang kita akan melihat pengetahuan apa saja yang guru perlu ketahui untuk bisa memakai metode ini dengan baik? Berikut ini beberapa aspek drama yang perlu kita perhatikan: Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pementasan drama: --------------------------------------------------------------------- 1. Alur Cerita Sebagai guru, anda harus benar-benar memahami jalannya cerita dari satu adegan ke adegan berikutnya, sehingga dapat memberikan pengarahan yang benar kepada anak-anak. 2. Waktu Alokasi waktu harus diatur dengan baik untuk setiap adegan, agar setiap adegan tidak menyerap waktu terlalu banyak. Untuk itu koordinasikan dengan seksi acara agar anda memiliki kejelasan waktu yang disediakan oleh panitia untuk pementasan drama tsb. Jika ternyata drama tsb. terlalu panjang, anda dapat memotongnya sesuai waktu yang disediakan panitia. 3. Penokohan Pilihlah anak-anak yang memiliki kemampuan (menghafal dan berakting) dan keberanian untuk menjadi pemeran utama, yang harus mengucapkan dialog. Namun demikian anda jangan mengabaikan anak- anak yang pemalu. Mereka tetap dapat diikutsertakan dalam drama sebagai pemeran pembantu atau figuran yang tidak perlu mengucapkan banyak kata-kata. 4. Setting Panggung Penataan panggung ini dapat disesuaikan dengan besarnya panggung. Untuk panggung yang besar dan luas, maka bisa ditata sedemikian rupa sesuai dengan adegan-adegan dalam naskah (dua atau tiga latar belakang). Namun untuk panggung yang tidak besar, panggung dapat ditata dalam tiap babak. Untuk model seperti ini harus ada petugas khusus yang dapat mengosongkan dan menata perlengkapan yang diperlukan dengan cepat untuk adegan berikutnya. 5. Kostum Pemain Sedapat mungkin sediakan kostum yang sesuai dengan cerita untuk menambah semarak pementasan cerita. Kostum dapat dibuat sendiri dengan cara melipat kain menjadi dua, lalu diberi lobang secukupnya di tengah agar kepala bisa masuk. Jahitlah bagian bawah lengan dan samping kiri kanannya. Guntinglah kain untuk ikat pinggang dengan lebar 7 cm dan panjang 120 cm. Dan buatlah kerudung untuk laki-laki dan untuk perempuan. Untuk malaikat gunakan kain putih, untuk laki-laki gunakan kain bergaris, untuk perempuan gunakan kain polos berwarna muda. Agar lebih jelas lihat pada Buku Pintar Sekolah Minggu I, terbitan Yayasan Gandum Mas, halaman 141. 6. Musik Pengiring Iringan musik dapat digunakan untuk mendukung suasana dalam setiap adegan dan setiap babak. Untuk itu persiapkan musik pengiring yang sesuai dengan semangat setiap adegan. Untuk suasana gembira gunakanlah musik yang riang. Untuk suasana yang syahdu gunakan alunan musik yang lembut. Apabila tidak ada musik pengiring, anda dapat meminta beberapa anak untuk menyanyikan beberapa lagu pujian yang lembut untuk mengiringi pergantian tiap-tiap babak dalam drama. 7. Lighting Lighting juga dapat digunakan untuk mendukung suasana. Anda bisa menggunakan spot light dengan aneka warna. Namun apabila tidak ada spot light, anda dapat menggunakan bolam aneka warna yang ditata sedemikian rupa, sehingga anda dapat mengatur warna lampu yang diinginkan dalam setiap babak. Tentunya harus ada seorang operator yang mengatur hal ini. Namun demikian drama tetap bisa dilangsungkan dengan lampu yang ada, kemudian pada saat pergantian antar babak, lampu di atas panggung dimatikan. 8. Sound System Sediakan sound system yang memadai, dan beberapa mikrofon di panggung agar anak tidak perlu berteriak dalam mengucapkan dialognya. Salah satu cara yang bagus untuk menghindarkan masalah sound system atau anak lupa dialognya adalah: a. Dengan merekam terlebih dahulu semua dialog dan musik latar belakang drama ini. Pada waktu pementasan para pemain hanya mengikuti dan melakukan gerakannya saja. b. Dialog drama dibacakan orang lain di belakang panggung, atau dengan narator. sehingga pemain drama hanya melakukan gerakan pantomim sesuai dengan cerita tersebut. 9. Latihan Usahakan latihan sebanyak mungkin agar anak semakin mahir dalam melakukannya (jangan kuatir bahwa anak akan bosan latihan, karena anak suka mengulang-ulang adegan, khususnya jika mereka senang dengan ceritanya). Dalam latihan yang perlu diperhatikan: a. latihan menghafal naskah dab=n urutan-urutan adegan b. latihan suara, khususnya intonasi suara c. latihan ekspresi wajah dan sikap d. latihan akting adegan yang sulit-sulit Pada awal latihan sebaiknya ada guru yang memberikan contoh lebih dahulu, selanjutnya anak menirukannya. Pada akhir latihan adakan gladi resik, di tempat yang sesungguhnya, termasuk dengan kostumnya dan sound systemnya supaya anak tidak canggung pada waktu pementasan. 10. Pementasan Pada saat pementasannya, pastikan anak-anak tidak tegang (jika guru tegang kemungkinan anak akan ikut tegang). Berikan waktu persiapan extra supaya tidak terburu-buru, khususnya dalam mendandani anak dan memakaikan kostumnya. Akan lebih baik jika anak sudah siap 10-15 menit sebelum pementasan. Jika pada pementasan anak lupa dialog/lupa urutan adegan, maka berikan kata-kata bantuan dari belakang untuk menolongnya mengingat apa yang harus dilakukan. Nah... mudah-mudahan ulasan kami ini membantu guru mengetahui apa yang harus dipersiapkan untuk mementaskan drama Natal di Sekolah Minggu anda. Bahan ini dirangkum dari: 1. Judul buku: Sunday School Smart Pages Editor : Wes & Sheryl Haystead Penerbit : Gospel Light Halaman : 113 2. Judul buku: Buku Pintar SM I Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas Halaman : 140 3. Sumber lain ********************************************************************* o/ BAHAN DRAMA NATAL Berikut ini kami sajikan sebuah bahan Drama Natal yang dialognya diambil langsung dari Injil Lukas 1:39-56, 2:1-20 dan Matius 2:1-12. Naskah drama ini bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa anda pakai untuk pementasan drama natal di Sekolah Minggu anda. PEMERAN: 1. Peran utama: Yusuf, Maria, Elisabet, Zakaria, Malaikat, beberapa gembala, Herodes, dan tiga orang Majus, 2. Peran pembantu: tetangga Elisabet dan Zakaria, orang kebanyakan, para prajurit, pemilik penginapan, dan ahli Taurat. Keterangan: Kalimat di dalam [[...]] merupakan keterangan saja tapi bukan bagian dari naskah untuk dibaca atau diucapkan. Lagu-lagu instrumental yang dipilih bisa diganti dengan lagu lain jika memang tidak memungkinkan/tidak dimiliki. KELAHIRAN YESUS KRISTUS ======================= ADEGAN 1: PEMBERITAHUAN TENTANG KELAHIRAN YESUS ----------------------------------------------- [[Musik pengiring instrumental mengalunkan lagu (O Come, O Come Emmanuel). Narator mulai membacakan naskahnya di belakang panggung.]] NARATOR: Dalam bulan keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud, nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: [[Maria muncul di panggung, berjalan perlahan-lahan, dan spot light diarahkan ke Maria. Lalu tak lama kemudian spot light ganti diarahkan ke malaikat yang muncul di panggung (diusahakan dari sebuah tempat yang lebih tinggi) dan berhenti di hadapan Maria.]] MALAIKAT: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." NARATOR: Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya. Apakah arti salam itu? MALAIKAT: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia, Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." MARIA: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" MALAIKAT: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu disebut Kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." MARIA: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." [[Musik terus mengalun sampai pemeran Malaikat meninggalkan panggung. Beberapa saat kemudian Maria juga meninggalkan panggung.]] ADEGAN 2: MARIA DAN ELISABET ---------------------------- [[Panggung ditata dengan latar belakang rumah Elisabeth. Elisabet memasuki panggung. Musik instumental (Bring a Torch) mengalun pelan dan Narator mulai membacakan naskahnya.]] NARATOR: Berapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakaria dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring. [[Maria memasuki panggung dengan membawa bungkusan bekal, spot light tertuju pada Maria. Elisabet menyambut Maria dengan memegangi perutnya, lalu mencium pipi Maria.]] ELISABET: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." [[Mereka berdua sangat bahagia sambil bergandengan tangan Maria dan Elizabet meninggalkan panggung. Musik semakin pelan dan berhenti.]] ADEGAN 3: NYANYIAN DAN PUJIAN MARIA ----------------------------------- [[Setting panggung tetap sama, musik (What Child is This) mengiringi Maria muncul ke panggung lagi (spot light ditujukan ke Maria). Dengan tangan yang dilipat di depan dada dan kepala sedikit menengadah ke atas Maria membacakan pujiannya.]] MARIA: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesunguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar; dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmatNya, seperti dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." NARATOR: Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. ADEGAN 4: KELAHIRAN YESUS ------------------------- [[Diiringin dengan musik instrumental lagu (Joy to the World) Masuklah beberapa prajurit yang seakan-akan sedang membaca pengumuman dari raja Herodes. Sementara itu Narator membacakan naskahnya.]] NARATOR: Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nasaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem - karena ia berasal dari keluarga keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. [[Lalu prajurit pergi dan masuklah Maria dan Yusuf berjalan perlahan- lahan mengitari panggung dan terlihat lelah karena Maria sedang mengandung. Yusuf sesekali berhenti menuju ke sebuah pintu (Jika memungkinkan panggung dihiasi dengan beberapa pintu rumah untuk bisa diketuk oleh Yusuf) dan mengetuk rumah penginapan, namun pemilik penginapan menolak mereka. Hal ini bisa dilakukan 2 kali sampai pemilik penginapan yang ke dua menunjukkan kandangnya. Musik pengiring "Malam Kudus" (O Holy Night) mengalun lembut. Spot light diarahkan kepada Maria dan Yusuf. Di salah satu sudut panggung telah dihias dekorasi kandang yang telah tersedia palungan dan boneka bayi yang dibungkus lampin. Setelah Yusuf dan Maria memandangi bayi lalu Maria menggendong bayi Yesus dan masuk ke belakang panggung]] ADEGAN 5: GEMBALA-GEMBALA ------------------------- [[Adegan ke 5 disambut dengan iringan perlahan lagu (Hark the Herald Angels Sing). Para gembala muncul di panggung dengan membawa domba- domba dan duduk berkeliling seakan-akan ada api unggun di tengah- tengah mereka,]] NARATOR: Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemulian Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: [[Pemeran malaikat memasuki panggung. Spot light pertama ditujukan kepada para gembala, lalu kepada malaikat.]] MALAIKAT: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." NARATOR: Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah bala tentara sorga yang memuji Allah katanya: [[Ada beberapa malaikat menari-nari dan bernyanyi memuji Tuhan, diiringi musik instrumental (Hark The Herald Angels Sing).]] BALA TENTARA SORGA: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya." NARATOR: Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke Sorga, gembala itu berkata seorang kepada yang lain: GEMBALA: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." [[Lalu gembala-gembala itu bergegas membawa domba-dombanya menuju ke belakang panggung. Maria dan Yusuf kemudian muncul di panggung yang telah dibuat suasana kandang lagi, di mana di hadapan Maria bayi Yesus terbaring di palungan dibungkus kain lampin. Kemudian disusul gembala-gembala yang datang untuk menyembah Yesus.]] NARATOR: Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan Bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan Ketika mereka melihat-Nya mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji Allah karena sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. [[Setelah narator selesai membacakan naskahnya, para gembala meninggalkan panggung, spot light dimatikan. Maria dan Yusuf juga meninggalkan panggung.]] ADEGAN 6: ORANG-ORANG MAJUS DARI TIMUR -------------------------------------- [[Suasana panggung dihias dengan kursi kerajaan, dimana ada Raja Herodes duduk dengan didampingi oleh para prajurit dan ahli Taurat yang membawa gulungan-gulungan kitab Perjanjian Lama. Musik lagu (O Come All ye Faithful) mengiringi Narator membaca.]] NARATOR: Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: [[Lalu tiga orang Majus muncul ke panggung dan memberi hormat kepada raja Herodes.]] ORANG MAJUS: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." NARATOR: Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: AHLI TAURAT: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikian ada tertulis [[Membuka gulungan Kitab]] dalam kitab nabi: "Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." NARATOR: Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang Majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: [[Herodes berdiri seakan-akan berbisik-bisik dengan orang-orang Majus.]] HERODES: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." [[Musik instrumental diganti dengan (Silent Night, Holy Night) mulai berkumandang dengan diikuti pembacaan dari Narator.]] NARATOR: Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. [[Orang-orang Majus meninggalkan panggung, demikian juga diikuti oleh Herodes, para prajurit, dan ahli Taurat. Tak lama kemudian orang- orang Majus itu muncul lagi ke panggung, sambil melihat-lihat ke atas mengamati bintang cemerlang (yang telah dipajang di sudut panggung sebelumnya). Tepat di bawah bintang tsb. Yusuf dan Maria, yang sedang menggendong bayi Yesus, sedang duduk. Lalu orang-orang Majus itu memberikan persembahan mas, mur dan kemenyan kepada bayi Yesus. Setelah menyembah kepada bayi Yesus, orang-orang Majus itu meninggalkan panggung, diikuti oleh Yusuf dan Maria yang menggendong bayi Yesus. Drama selesai.]] [[Guru bisa langsung mengajak anak-anak semua untuk menyanyikan lagu "Malam Kudus".]] Sumber: Ibu Yulia, dan Tim Redaksi ********************************************************************* o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Redaksi e-BinaAnak mendapat kiriman dari Panitia Pelaksana KKR dan Seminar untuk Guru-guru Sekolah Minggu, silakan simak beritanya: Tema : "Kucinta Anak-anak Indonesia" Penyelenggara : Domba Kecil, Gereja Anak KEGA, dan Yayasan Harapan Bangsa Hari/tgl. : 15 Oktober 2001 Tempat : NAM Center, Jl. Landasan Barat kav. B10 No.6 Kota Baru Bandar Kemayoran (Sebelah Lapangan Terbang Kemayoran/dekat dengan PRJ) Sasaran Peserta : Guru Kristen (negeri dan swasta), Guru Sekolah Minggu dan pecinta anak. Tujuan : Memperlenggakapi guru sekolah (negeri dan swasta) + guru sekolah Minggu dan Pencinta anak untuk dapat membawa anak-anak untuk lebih dalam mengenal Allah dan kebenaran-Nya. Bentuk acara : Seminar + Lokakarya diakhiri dengan KKR Pembicara Seminar:Ibu Tanti Djatmiko, Bpk. Nathan Setiabudi (Ketua Umum PGI) Pembicara KKR : Bpk. Gilbert Lumoindong Jumlah Lokakarya: 10 Lokakarya Kelompok A : IQ dan EQ, Gereja Anak VS Sekolah Minggu, Teknik Mengajar & Bermain Kreatif, Sulap & Objek Lesson, Visual Aids Kelompok B : Teknik Cerita, Kurikulum & Program yg Menarik, Bayi + Balita, Puppet Ministry, Konseling Anak. Cara pemilihan Lokakarya: setiap peserta memilih dua lokakarya dari tiap kelompok,(jadi tiap peserta akan mengikuti 4 lokakarya) Tempat Pendaftaran: Ratna Sunadi/Ratnawati (021) 6129787, 6018403-05 Domba kecil (021) 5602630 Biaya Pendaftaran : Rp. 75.000,- (termasuk makan siang + makan Malam + Materi Lokakarya yang diikuti) ********************************************************************* Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ********************************************************************* Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |