Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/501

e-BinaAnak edisi 501 (22-9-2010)

Musa

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 501/September/2010

  - SALAM DARI REDAKSI: Bayi dalam Keranjang
  - ARTIKEL: Kisah Kelahiran Musa
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Putri yang Menemukan Sebuah Keranjang
  - STOP PRESS: Pembukaan Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
 < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >

     Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak di Facebook!
         Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                          BAYI DALAM KERANJANG

  Shalom,

  Terkadang kita berpikir bahwa Tuhan akan mengutus seorang dewasa
  yang lebih unggul dari kita untuk membawa kita keluar dari
  permasalahan. Ya, kita sering berpikir di luar skenario Allah dan
  melihat dari sudut pandang kita sendiri. Rencana Allah untuk
  membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir tidak melalui
  seseorang yang saat itu sudah dewasa, namun Allah mempersiapkannya
  melalui kisah kelahiran seorang bayi. Dalam suasana yang penuh
  ancaman, lahirlah seorang bayi laki-laki yang dilindungi oleh Allah.
  Kisah kelahirannya memang biasa-biasa saja, namun rentetan kejadian
  setelah dia lahir merupakan skenario luar biasa dari Allah. Musa,
  itulah nama bayi itu, adalah seorang bayi dalam keranjang yang
  diutus Allah untuk membebaskan umat Israel dari perbudakan bangsa
  Mesir.

  Simaklah artikel dan bahan mengajar yang mengisahkan masa kecil
  Musa, mulai sejak ia lahir sampai dengan bertumbuh besar dalam
  istana kerajaan Mesir. Kisah ini merupakan salah satu kisah Alkitab
  yang menarik bagi anak-anak. Kiranya sajian dalam edisi ini dapat
  membantu Anda untuk mengemas kisah Musa ini menjadi menarik dan
  pastinya menjadi berkat bagi anak-anak layan Anda. Selamat menyimak.

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak
  Davida Welni Dana
  < evie(at)in-christ.net >
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________

   "Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun,
        yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa,
         sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
                              (Keluaran 2:10)
              < http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+2:10 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                            KISAH KELAHIRAN MUSA

  LATAR BELAKANG KISAH KELAHIRAN MUSA

  Dua belas orang anak Yakub dengan seluruh keluarganya menetap di
  Mesir. Setelah beberapa generasi, mereka bertambah banyak dan terus
  berkembang. Firaun baru "yang tidak mengenal Yusuf" (Keluaran 1:8)
  menganggap keberadaan sekelompok etnis imigran di bagian utara
  sebagai ancaman serius bagi negeri Mesir. Untuk mencegahnya, Firaun
  mengambil tindakan keras. Motif militer-politis-ekonomis ini
  mengakibatkan terjadinya perbudakan.

  Para imigran yang disambut Firaun dari dinasti terdahulu dengan
  penuh persahabatan, sekarang dieksploitasi sebagai budak dalam
  pembangunan kota-kota perbekalan Mesir: Phitom dan Ramses. "Tetapi
  makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka."
  (Keluaran 1:12) Firaun pun bermaksud mengekang laju pertumbuhan
  demografis bangsa Israel dengan jalan pembunuhan secara sistematis
  pada semua bayi lelaki yang baru lahir.Di sini Allah akan
  memperkenalkan karya pembebasan-Nya lewat tokoh Musa.

  KELAHIRAN MUSA (KELUARAN 2:1-10)

  Struktur kisah kepahlawanan secara khas membingkai seluruh kisah
  Musa, termasuk juga dalam kisah masa kecilnya. Hal itu tidak hanya
  ditunjukkan dengan adanya ancaman pembunuhan terencana oleh orang
  Mesir, namun juga dengan ironi dalam keputusan sang Putri untuk
  mengadopsi dan membawa anak itu pada seorang ibu Ibrani yang dibayar
  untuk menjadi inang pengasuh bagi anak itu.

  Orang Israel yang Menjadi Orang Mesir

  Struktur kisah masa kecil Musa terdiri dari tiga unsur utama:

  1. kelahiran dan pembuangan si anak (ayat 1-4);
  2. ditemukan oleh putri Firaun (ayat 5-6); dan
  3. pengadopsian (ayat 7-10).

  Tidak ada keajaiban yang terjadi dalam kelahiran Musa. Yang ada
  hanyalah suasana keterancaman. Dalam ayat 2 tertulis bahwa sang ibu
  menyembunyikan si anak. Ayat 3-4 membawa suasana keterancaman ini
  pada titik tragedi: anak itu ditaruh dalam keranjang yang
  ditempatkan di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. Hal itu
  membuka unsur kedua. Anak itu tidak mati. Putri Firaun menemukan
  keranjang kecilnya pada waktu ia berpesiar bersama para
  pengiringnya. Ketegangan dalam plot ini meningkat dengan adanya
  penemuan itu. Sang Putri segera mengetahui bahwa anak itu adalah
  anak orang Ibrani yang menurut perintah kerajaan Mesir harus
  dibunuh. Namun, "Ia menaruh belas kasihan pada anak itu...." Terjadi
  relasi yang intim seperti antara orangtua dan anak dalam rasa belas
  kasihan itu. Ketegangan itu pecah dalam unsur ketiga. Anak itu
  menjadi bagian dari istana Firaun dengan kebaikan hati dari sang
  Putri yang tergerak untuk mengadopsinya sebagai anaknya sendiri.
  Pengadopsian itu dilakukan dengan prosedur legal zaman itu, yaitu
  dengan penyewaan seorang pengasuh. Dengan demikian, fokus utama
  kisah ini bukanlah kelahiran si anak meskipun laporan kelahirannya
  merupakan bagian dari unit narasi. Fokusnya lebih pada pengadopsian
  anak itu oleh Putri Firaun.

  Identitas ke-Israelan Musa

  Kisah pengadopsian ini menempatkan Musa dalam lingkup kebudayaan
  Mesir. Musa akan menghabiskan masa kecilnya, paling tidak dari sejak
  ia lepas menyusu sampai masa dewasanya, di istana Mesir. Kisah ini
  malah meletakkan tokoh ini dalam ironi: fasilitas kemenangan Israel
  dan peristiwa Keluaran datangnya dari dalam tembok istana Firaun
  sendiri. Ironi itu memuncak dengan deskripsi atas ibu kandung si
  anak, yang oleh Putri Firaun dipekerjakan sebagai inang pengasuh dan
  penyusu yang bertanggung jawab atas tahun-tahun pertama kehidupan
  Musa. Jelas bahwa unit kisah ini tidak menggambarkan bahwa Musa
  sebenarnya adalah orang Mesir. Meskipun semua tanda fisiknya
  menunjukkan bahwa Musa adalah orang Mesir (Keluaran 2:19), namun
  jelas bahwa Musa masuk dalam kebudayaan Mesir karena pengadopsian
  secara sah. Maka, sebenarnya kisah pengadopsian ini lebih menekankan
  asal-muasal Musa. Musa benar-benar seorang Israel. Ia diadopsi dalam
  lingkup budaya Mesir tanpa kehilangan identitas ke-Israelannya.

  Ancaman di awal kehidupan

  Kisah kelahiran dan pengadopsian Musa tidak terpisah dari rencana
  Firaun membunuh semua bayi lelaki Israel. Firaun telah memerintahkan
  pembunuhan semua bayi lelaki Israel, pertama di tangan para bidan,
  kemudian di tangan semua orang Mesir. Maka, kelahiran Musa dari
  orang tua yang berasal dari suku Lewi terjadi dalam kepanikan.
  Karenanya, bayi Musa disembunyikan selama 3 bulan setelah
  kelahirannya, namun kemudian diserahkan pada nasib yang tidak tentu.
  Sang pahlawan memulai hidupnya dalam suasana pertentangan orang
  Ibrani dengan bangsa Mesir.

  Asal-usul Musa dengan jelas ditempatkan sebelum kisah kelahirannya.
  Musa diperlihatkan sebagai orang Israel, dari suku Lewi. Keluarga
  Musa benar-benar diperlihatkan, termasuk lewat peran saudarinya.
  Maka, kisah kelahiran dan pengadopsian ini dimaksudkan untuk
  memperlihatkan hubungan antara si bayi dan bangsanya. Seperti semua
  bayi lelaki sebangsanya, hidup Musa terancam oleh keputusan Firaun.
  Musa mampu bertahan hidup berkat kebaikan hati dan perlindungan dari
  penghuni istana Firaun sendiri. Meskipun demikian, pengadopsian ini
  tidak menentukan kariernya di masa depan. Musa bukanlah pahlawan
  bagi bangsa Mesir. Konteks kelahiran Musa memperlihatkan bahwa ia
  berada di bawah ancaman bangsa Mesir. Musa adalah pahlawan bagi
  bangsa Israel. Kisah kelahiran hingga pengadopsian Musa lebih
  memperlihatkan identifikasi anak itu dengan bangsanya sendiri.

  Allah Sebagai Sutradara Kisah

  Allahlah yang menyusun jalinan semua peristiwa itu. Ia adalah pelaku
  utama kisah ini meskipun secara gramatikal hanya muncul sebagai
  tambahan saja. Allahlah yang menentukan jalannya sejarah dan cara Ia
  memasukinya (Mazmur 75:2). Allah menunggu, membiarkan keseluruhan
  generasi bertumbuh, dan membiarkan peristiwa demi peristiwa
  berjalan. Ketika saatnya tiba, Ia tidak mengirimkan seorang pembebas
  yang telah dipersiapkan untuk tugas itu, namun seorang bayi. Sang
  pembebas masih harus bertumbuh dan mendewasakan diri pelan-pelan
  melalui kesulitan. Peristiwa-peristiwa ironis muncul sesuai dengan
  proyek pembebasan yang diinginkan dan diatur oleh Allah: Firaun
  menggunakan tindakan represif, namun yang terjadi adalah bangsa itu
  bertambah banyak; para bidan menipunya dengan cerdik; dan putrinya
  sendiri adalah salah seorang yang menyelamatkan anak yang akan
  menjadi sarana pembebasan di tangan Allah.

  Diringkas dari:
  Nama situs: Bible Studies Community
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://ddanangaw.multiply.com/journal/item/33/
              2._Kisah_Kelahiran_Musa_Kel_21-10
  Tanggal akses: 22 September 2010
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU
             Bayi pun dipakai Allah untuk membawa manusia
                          ke dalam rencana-Nya.
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                 PUTRI YANG MENEMUKAN SEBUAH KERANJANG

  Ayat yang Dipelajari: Keluaran 2:1-10

  Cerita Pembuka:

  "Kami akan bermain di sungai kecil!" Erin dan Erik berteriak saat
  mereka menutup pintu belakang. Mereka berlomba-lomba melewati jalan
  kecil yang menuju sungai yang dangkal dan berlumpur. Erik menangkap
  beberapa kecebong, yang diletakkannya dengan sangat hati-hati di
  ember plastik yang dibawanya. Erin mengambil sebatang gelagah halus
  untuk dibawa kepada gurunya keesokan harinya.

  Ada sesuatu di lumpur yang menarik perhatian Erik. "Erin, Erin!"
  teriaknya. "Kemari! Bantu aku!" Erin melompat menuju adiknya
  untuk melihat mengapa dia sangat girang. "Lihat! Ada sesuatu di
  balik rumput tinggi itu! Kamu lihat?`

  Erin memang melihat perahu kecil yang dihilangkan Erik beberapa
  minggu lalu. Keduanya masing-masing memungut kayu terpanjang yang
  mereka temukan dan mereka bersama-sama bisa mendorong perahu itu
  keluar dari lumpur. Mereka membawanya ke air yang dangkal sehingga
  perahu tersebut mengalir ke arah mereka. Erik membersihkannya dari
  lumpur. Kemudian mereka berdua mulai berjalan kembali ke rumah
  dengan hati yang sangat senang!

  Cerita Alkitab:

  Yusuf adalah pemimpin yang sangat disayangi di Kerajaan Mesir.
  Imannya dalam Allah serta hikmatnya telah menyelamatkan negara itu
  dari paceklik dan juga warganya dari kelaparan. Firaun (raja Mesir)
  telah menjadikan Yusuf orang kedua dalam pemerintahan. Tidak ada
  yang dirahasiakan darinya. Hanya saja, karena Yusuf bukanlah orang
  Mesir, dia tidak bisa menjadi raja. Yusuf hanya berharap keluarganya
  bisa datang dan tinggal di Mesir, sehingga dia meminta sebidang
  tanah kepada Firaun agar keluarganya dapat membangun rumah dan
  membawa ternak mereka. Firaun dengan senang hati mengabulkan
  permintaan Yusuf dan memberikan keluarga Yusuf daerah yang disebut
  Gosyen.

  Gosyen adalah tempat yang sempurna buat keluarga Yusuf. Ada banyak
  air dan rerumputan hijau untuk ternak mereka dan keluarga mereka
  berkembang dan menjadi makmur. Yusuf dan saudara-saudaranya
  bertambah tua dan meninggal, tetapi anak-anak, cucu, dan buyutnya
  terus menikmati hidup di Gosyen.

  Sang Firaun juga bertambah tua dan mati. Firaun-Firaun baru
  menggantikannya sebagai Raja Mesir. Pada zaman Musa, Firaun yang
  baru tidak mengingat Yusuf dan semua hal-hal baik yang diperbuatnya
  untuk kerajaan Mesir. Tetapi dia tahu bahwa orang Israel (keluarga
  Yusuf) kuat dan makmur. Dia juga merasa mereka telah menjadi negara
  besar dalam Mesir. Firaun khawatir orang-orang Israel akan melawan
  Mesir, memulai pertempuran, dan barangkali mengambil alih kerajaan.
  Dia dan para penasihatnya memutuskan bahwa mereka perlu melakukan
  sesuatu.

  Mereka menyuruh warga Mesir membenci orang-orang Israel. Mereka
  membuat orang-orang Israel bekerja sebagai budak, mencambuki mereka,
  dan membuat mereka bekerja keras di ladang dan membuat batu bata
  untuk kota-kota baru yang sedang didirikan Firaun. Akan tetapi,
  walaupun melewati penderitaan yang berat, orang-orang Israel terus
  berjuang dan hidup makmur. Hal ini membuat Firaun lebih marah. Dia
  bertemu dengan para bidan dan memerintahkan mereka untuk membunuh
  semua bayi laki-laki yang lahir dalam keluarga Israel. Para bidan
  tahu bahwa hal ini buruk dan mereka tidak mau melakukannya. Mereka
  tidak menaati Firaun.

  Karena dia melihat bahwa rencananya tidak berjalan dengan lancar,
  Firaun memberikan titah ke seluruh kota dan desa yang mengatakan
  kepada semua orang bahwa setiap bayi laki-laki Israel harus
  ditenggelamkan di sungai, tetapi semua bayi-bayi perempuan Israel
  boleh dibiarkan hidup. Peraturan ini sungguh mengerikan, dan
  sebagian besar warga di sana takut melanggar Firaun sehingga banyak
  bayi yang mati.

  Akan tetapi, seorang pria bernama Amram dan seorang wanita bernama
  Yokhebed mencintai dan memercayai Allah. Mereka tahu bahwa membunuh
  bayi mereka sendiri itu salah. Mereka mencintai dan memomong bayi
  itu. Mereka memberi makan dan bermain dengannya. Akan tetapi, mereka
  sangat berhati-hati supaya tidak ada satu orang pun yang tahu
  tentang bayi itu. Betapa mengerikannya menyimpan rahasia sebesar
  itu! Mereka menyembunyikan bayi itu selama mungkin, tetapi semakin
  lama semakin sulit. Bayi itu bertambah kuat dan tangisannya
  bertambah keras. Beberapa saat kemudian, mereka tidak bisa
  menenangkan bayi itu lagi. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa
  menyembunyikan bayi itu di rumah.

  Yokhebed punya ide. Dia membuat keranjang tidur yang kuat dari
  gelagah yang tumbuh di sepanjang tepi sungai. Amram melapisinya
  dengan kulit gala-gala agar keranjang tidak kemasukan air. Yokhebed
  meletakkan selimut yang lembut dalam keranjang, meletakkan bayi itu
  di dalam dan menyelimutinya agar dia hangat. Lalu, dia menutup
  keranjang itu.

  Bayi dalam Keranjang

  Dia mengapungkan keranjang itu di sungai. Dia meminta Miryam, kakak
  bayi itu, bersembunyi di semak-semak dan mengamati keranjang
  tersebut. Miryam menemukan tempat persembunyian yang baik dan
  menunggu di sana diam-diam. Dia sangat mencemaskan apa yang akan
  terjadi, tetapi dia juga takut.

  Bagaimana jika dia tidak bersembunyi dengan benar? Apa jadinya jika
  seseorang melihatnya dan ingin tahu mengapa dia bersembunyi?
  Bagaimana jika keranjang itu mengapung jauh sehingga dia tidak bisa
  mengamatinya? Dia penuh dengan pertanyaan-pertanyaan. Sangat sulit
  baginya untuk tetap diam dan menunggu! Terkadang dia berharap dia
  bisa bermain dengan gadis-gadis lainnya, tetapi dia tahu bahwa dia
  perlu taat. Lagipula, dia sangat menyayangi adik bayinya yang kecil
  itu, dia hanya perlu diam dan melihat apa yang mungkin akan terjadi.

  Saat dia duduk diam, dia mendengar rengekan, kemudian tangisan
  kecil. "Ya ampun!" pikirnya. "Tolong jangan menangis!" Tetapi bayi
  itu tetap menangis dan dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia duduk
  diliputi rasa takut, dia sendiri hampir menangis. Dia bertanya-tanya
  apakah ada orang di sekitarnya dan apakah orang-orang itu bisa
  mendengar suara tangisan adik bayinya.

  Putri dan Dayang-dayangnya

  "Apa itu?" pikir Putri, terkejut. Dia dapat mendengarkan gemeresik
  di antara gelagah. Dengan sangat hati-hati, Miryam mendekatkan
  dirinya ke arah sungai dan menyibakkan beberapa daun ke samping agar
  dia dapat melihat dengan lebih baik. Saat dia melihatnya, dia
  menjadi kaget dan dipenuhi dengan rasa cemas.

  Sesungguhnya tidak ada yang lebih buruk daripada ini! Perempuan itu
  adalah putri Firaun sendiri, sang Putri! Lalu dayang-dayangnya
  turun ke sungai. Miryam berharap-harap Putri itu tidak melihat
  keranjang kecil dan tidak mendengar tangisan bayi itu.

  Harapannya sirna ketika dia mendengar sang Putri menyuruh dayang-
  dayangnya mengambil keranjang itu. Dengan hati yang penuh rasa 
  takut, Miryam melihat sang Putri membuka keranjang itu. Apakah dia 
  akan mengambil bayi itu keluar dari keranjang lalu menenggelamkannya 
  ke sungai? Miryam nyaris tidak sanggup melihatnya.

  Betapa terkejutnya ia ketika sang Putri mengambil keranjang itu dan 
  menggendong bayi itu dengan penuh rasa sayang! Saat dia mengelus 
  bayi itu dengan lembut untuk menenangkannya, dia berkata kepada 
  dayang-dayangnya, "Ini pasti salah satu bayi Israel. Dia sangat 
  lucu! Kurasa aku akan menyimpannya untukku."

  Putri Menemukan Keranjang

  Ketika Miryam melihat bahwa Putri itu baik dan berbelas kasihan
  kepada bayi Musa, dia bergegas meninggalkan tempat persembunyiannya.
  Dia sangat senang sampai-sampai kehabisan napas, dengan terbata-bata
  dia berbicara kepada sang Putri. "Maukah... maukah .. saya carikan
  seorang perempuan sebagai pengasuh yang bisa merawat bayi itu untuk
  Anda?" tanyanya.

  Sang Putri itu memandang Miryam dengan hangat. "Ya, tolong carikan."
  Ujarnya lembut.

  Dengan sukacita, Miryam meloncat dan berlari secepat mungkin kembali
  ke rumahnya dan segera membawa ibunya sendiri bertemu sang Putri.

  Putri itu tidak tahu bahwa Yokhebed adalah ibu dari sang bayi. Dia
  memintanya untuk membawa bayi itu pulang, memberinya makan, dan
  merawatnya. Dia bahkan menawarkan bayaran untuk semua pengeluaran
  bayi itu! Ketika bayi itu bertumbuh remaja, Yokhebed
  mengembalikannya kepada sang Putri yang mengadopsinya sebagai
  anaknya. Putri itu menamainya "Musa" karena dia menemukannya di
  air. Allah membuat keadaan yang menakjubkan. Musa, anak budak,
  bertumbuh dalam istana Firaun!

  PIKIRKANLAH

  - Mengapa umat Israel pergi ke Mesir?
  - Mengapa Firaun yang baru takut kepada umat Israel?
  - Apa rencana Firaun?
  - Mengapa rencana Firaun tidak berjalan dengan lancar?
  - Bagaimana Yokhebed dan Amram menyelamatkan bayi itu?
  - Siapa yang menemukan bayi itu?
  - Apa nama yang diberikan sang Putri kepada bayi itu?

  INGATLAH

  Percayalah kepada Allah agar Dia mengubah situasi yang buruk menjadi
  situasi yang baik.

  MARI BERDOA

  Bapa yang terkasih di Surga, terima kasih Bapa mengasihi kami dan
  memerhatikan kami. Bantulah kami untuk ingat bahwa ketika kami
  percaya dan taat pada-Mu, maka Engkau dapat mengubah situasi
  yang buruk pun menjadi baik. Dalam nama Yesus. Amin. (t/Uly)

  Diterjemahkan dari:
  Judul artikel asli: A Princess Finds A Basket: The Story of Baby
                      Moses
  Nama situs: The Children`s Chapel
  Penulis: Linda Sue Pochodzay Edwards
  Alamat URL: http://childrenschapel.org/biblestories/babymoses.html
  Tanggal akses: 21 September 2010
______________________________________________________________________
STOP PRESS

            PEMBUKAAN KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)
                  (Periode Januari/Februari 2011)

  Salah satu pelayanan YLSA adalah membuka pendidikan teologi online
  untuk orang awam, yang disebut PESTA (Pendidikan Elektronik Studi
  Teologia Awam). Melalui kelas-kelas diskusi di PESTA, YLSA berharap
  dapat ikut ambil bagian dalam menolong gereja memperlengkapi
  jemaat-Nya dengan pengetahuan teologi yang memadai dengan
  berlandaskan pada kebenaran firman Tuhan (Alkitab) sebagai dasar
  iman kristiani.

  Pada bulan Januari 2011, PESTA kembali akan membuka kelas
  Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Kelas DIK ini akan mempelajari
  pokok-pokok dasar iman Kristen, di antaranya: Doktrin Penciptaan,
  Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Jika Anda
  rindu untuk semakin memahami pokok-pokok iman Kristen ini, mari
  belajar bersama dengan kami. Untuk keterangan lebih lanjut dan
  pendaftaran kelas PESTA, silakan kirim e-mail ke admin PESTA
  di alamat berikut ini.

  ==>  kusuma(at)in-christ.net

  Untuk mendapatkan Modul DIK, Anda dapat mengakses halaman berikut ini.

   ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil
_____________________________________________________________________
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak

Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org