Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/522

e-BinaAnak edisi 522 (23-2-2011)

Mengasihi Firman Tuhan (IV)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: ALKITAB ADALAH FIRMAN TUHAN
MUTIARA GURU

Shalom,

Sajian kami pada minggu ini seputar Alkitab sebagai firman Tuhan.
Memimpin anak untuk memahami Alkitab sebagai firman Tuhan merupakan
fondasi yang kuat untuk memacu pertumbuhan mereka dalam pengenalan
mereka terhadap pribadi Allah dan segala karya yang telah
diperbuat-Nya bagi manusia dan dunia. Ini merupakan tugas penting
seorang guru untuk membawa anak memercayai firman Tuhan dan
mempraktikkan firman Tuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kiranya
melalui bahan mengajar yang kami berikan dapat membantu Anda dalam
melayani Tuhan.

Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati.

Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >


BAHAN MENGAJAR: ALKITAB ADALAH FIRMAN TUHAN

Siapa yang Menulis Alkitab Itu?

Minggu lalu, kita sudah berbicara tentang isi Alkitab dengan tema
utamanya Yesus Kristus.

Bagaimana caranya setiap kitab itu ditulis? Tuhan Allah berkenan
menyatakan diri kepada manusia. Ternyata orang-orang yang mau percaya
kepada-Nya dipimpin, dipelihara-Nya, dan makin mengerti kebenaran.
Mereka sangat bersyukur atas kasih Allah. Namun, umat yang dipanggil
Tuhan ternyata hanya mau menikmati berkat-Nya dan tidak mau menurut,
maka Tuhan yang setia pada Nama-Nya akan mendidik dan kadang-kadang
menghajar umat-Nya itu supaya mereka sadar dan mau kembali kepada-Nya.
Semua itu dilakukan-Nya demi kasih-Nya kepada umat-Nya.

Pengalaman-pengalaman umat Tuhan dan pribadi-pribadi itu kemudian
dituliskan. Roh Tuhan mengilhaminya untuk menulis sejarah dan
pengajaran serta menuangkan perasaan, puji-pujian dan sebagainya.

Dari mana kita mengetahui hal itu? Mari kita perhatikan dalam II
Petrus 1:21.

Orang-orang yang terpilih itu menuliskan firman Tuhan menurut cara
yang dikenal pada saat itu. Salah satu cara ialah dengan menuliskannya
pada kitab gulungan (Perlihatkan alat peraga). Cara penulisan ini
membutuhkan waktu yang lama sekali.

Berabad-abad kemudian, seorang Jerman yang bernama Johann Gutenberg
membuat mesin cetak. Ia ingin mencetak buku yang paling berharga di
dunia. Apalagi kalau bukan Alkitab. Cara ini tentu saja jauh lebih
cepat daripada cara pertama tadi. Pencetakan Alkitab yang pertama
terjadi pada tahun 1456. Beberapa puluh tahun kemudian, baru orang
biasa dapat memiliki Alkitab sendiri.

Sekarang Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam ratusan bahasa, sehingga
memudahkan orang untuk membacanya. (Perlihatkan Alkitab dalam
bermacam-macam bahasa.)

Mengapa Alkitab Harus Ditulis?

Tuhan memimpin orang untuk menuliskan firman-Nya. Kemudian, Ia
memimpin pula orang-orang lain untuk menyalin, menerjemahkan dan
mencetaknya. Itulah sebabnya, kita sekarang masing-masing dapat
memiliki Alkitab.

Mengapa Tuhan memberikan firman-Nya kepada kita? Dan mengapa firman
itu begitu penting? (Tempelkan tulisan Yohanes 20:31 pada poster)

Alkitab memberi tahu kita bahwa Tuhanlah yang menciptakan dan
mengasihi serta memelihara kita. Maka patutlah kita pun mengasihi
serta melayani Dia. Dalam Alkitab juga tertulis bahwa Tuhan akan
menghukum mereka yang tidak taat kepada-Nya. Tetapi, bagaimana kita
akan taat kalau kita tidak mengetahui kehendak-Nya? Hanya Alkitab yang
menunjukkan kepada kita apa yang tepat untuk kita percayai dan apa
yang harus kita lakukan dalam menuruti kehendak-Nya. Oleh karena itu,
kita perlu mempelajarinya dan menaatinya, karena firman itu berasal
dari Tuhan sendiri yang berkuasa untuk melaksanakan apa yang
dikatakan-Nya.

Dalam Perjanjian Lama, tercatat cerita tentang orang-orang yang taat
dan yang tidak taat kepada Tuhan, seperti cerita berikut ini.

Yosia Menemukan Kitab yang Hilang.

Dalam usia delapan tahun, Yosia dilantik menjadi raja di Yerusalem. Ia
seorang raja yang baik dan taat kepada Tuhan, seperti Raja Daud, nenek
moyangnya. Pada usia dua puluh tahun, ia mulai membersihkan seluruh
kerajaannya dari bermacam-macam berhala.

Enam tahun kemudian, Yosia bertindak lebih lanjut. "Sudah delapan
belas tahun, aku memerintah Israel," pikir Yosia, "Berhala-berhala
sudah kusapu bersih dari antara bangsaku, tetapi rumah Tuhan sudah
lama tidak terurus. "Raja Yosia memanggil Safan, penguasa kota.
"Safan, aku ingin agar engkau dan Yoab, bendahara negara, memperbaiki
rumah Tuhan. Mulailah kerjakan!" Safan dan Yoab segera pergi kepada
imam besar Hilkia untuk menyampaikan maksud raja serta menyerahkan
uang untuk membayar tukang-tukang.

Balok-balok yang roboh diganti dan dipasang kembali. Batu-batu pahatan
diperbaiki. Beberapa orang Lewi mengawasi pekerjaan para tukang itu.
Di istana Yerusalem, Yosia sedang duduk di atas kursi kebesarannya
ketika Safan datang menghadap. "Tuanku raja, hamba membawa kitab
Taurat yang telah ditemukan imam Hilkia." Kitab Taurat itu dibacakan
Safan di depan Raja Yosia. Alangkah sedihnya raja mendengar perkataan
Taurat itu. Segera ia mengoyakkan pakaiannya. Ia percaya akan firman
Tuhan yang kudus, kekal dan benar itu.

Ia menyesali nenek moyangnya yang tidak memerhatikan firman Tuhan,
sehingga malapetaka akan menimpa angkatan yang kemudian. Alangkah
pilunya hati Yosia mengingat nubuat tentang rakyatnya di kemudian
hari. Maka pergilah ia ke rumah Tuhan bersama-sama semua orang Yahudi.

Yosia membacakan kitab Taurat itu di hadapan umat Israel, sehingga
mereka pun menyesali segala kesalahannya. Dengan mengikutsertakan
rakyatnya, Raja Yosia berjanji di hadapan Tuhan untuk selalu taat
kepada-Nya. Maka sepanjang hidup Yosia, seluruh rakyat Israel pun taat
kepada Tuhan, Allah nenek moyang mereka.

Penerapan: Oleh karena Alkitab ditulis atas kehendak Tuhan untuk
kebaikan kita, maukah anak-anak memercayai dan menaatinya? Untuk itu,
anak-anak harus mengetahui isi Alkitab, mempelajarinya, memercayainya,
lalu melaksanakannya dalam hidup anak-anak itu sendiri. Kalau sudah
berhasil, itulah artinya "isi Alkitab dalam tindakan" seperti yang
dipercakapkan oleh orang-orang Kristen dalam cerita tadi.

Nama Kitab-Kitab

Ulangilah menyebutkan lima bagian Perjanjian Lama dengan memakai jari
tangan kiri. Tulislah nama lima kitab yang terdapat dalam Taurat,
jelaskan isinya dengan singkat, lalu hafalkan.

Aktivitas: Diskusikan dengan anak-anak, bagaimana melaksanakan
peraturan-peraturan Tuhan yang tertulis dalam Alkitab di tengah
kehidupan mereka sehari-hari, di rumah, di sekolah, di tempat bermain
dan sebagainya.

Nyanyian: Nyanyian kesaksian raja Yosia. Lalu nyanyikanlah lagi dengan
menggantikan `Yosia` dengan `aku pun`.

Nyanyikan pula lagu "Tuhanku Yesus".

Doa: Bersyukur atas pelajaran yang diperoleh anak-anak hari ini. Mohon
pertolongan Tuhan agar anak-anak dapat memercayai dan mematuhi firman
Tuhan dalam hidup mereka sehari-hari di mana pun mereka berada.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Suluh Sekolah Minggu: Kelas Besar (Usia 9-11) Tahun I
Judul bab: Alkitab dan Cerita-cerita Permulaan
Judul asli artikel: Alkitab Sebagai Firman Tuhan
Penulis: Tim Kurikulum Sekolah Minggu Komisi Anak Sinode GKI Jabar
Penerbit: Seksi Kurikulum Komisi Anak Sinode GKI Jabar, 1984
Halaman: 113 -- 116

MUTIARA GURU

Guru sekolah minggu yang berhasil dalam pengajarannya adalah seseorang
yang mampu membawa anak didiknya memiliki hati untuk mengasihi dan
memercayai firman Tuhan dalam kehidupannya. Inilah warisan yang tak
ternilai harganya. (FTR)

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org