Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/529

e-BinaAnak edisi 529 (13-4-2011)

Membimbing Anak (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: BELAJAR MEMILIKI KEBAIKAN HATI KEPADA SESAMA
SUA PELAYANAN ANAK: MEMBIMBING ANAK UNTUK MEMILIKI PEDOMAN HIDUP YANG
                    SESUAI DENGAN KEHENDAK TUHAN

Shalom,

Firman Tuhan memberikan nasihat kepada kita untuk tidak jemu-jemu
berbuat baik kepada semua orang. Mengajar anak untuk berbuat baik
memerlukan usaha yang berkesinambungan sampai anak tersebut mengerti
arti dari berbuat baik. Selain menyenangkan hati Tuhan, anak juga
diajak untuk merasakan kebahagiaan ketika mereka berbuat baik.
e-BinaAnak edisi 529 menyajikan bahan mengajar mengenai kebaikan
hati. Kiranya sajian kami dapat menjadi berkat bagi Anda. Selamat
membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >

      BAHAN MENGAJAR: BELAJAR MEMILIKI KEBAIKAN HATI KEPADA SESAMA

Persiapan Guru

Pembacaan Alkitab: Lukas 10:30-35

Perjalanan dari Yerusalem ke Yerikho merupakan perjalanan yang naik
turun dan banyak penyamun. Jalan ini dianggap sebagai jalan yang
paling berbahaya di Palestina. Orang yang malang ini harus melewati
jalan itu. Ia diserang dan dipukul dengan kejam, serta dibiarkan dalam
keadaan setengah mati. Seorang Samaria melewati jalan itu dan melihat
orang yang terluka itu. Ia melihat bahwa orang itu seorang Yahudi.
Orang-orang Yahudi memandang rendah orang-orang Samaria. Namun, orang
Samaria itu melupakan kebangsaan dan kebenciannya. Ia melihat
keperluan orang itu. Ia mengambil air anggurnya dan mempergunakannya
untuk membersihkan luka-luka orang itu. Ia mengambil minyaknya dan
menuangkannya pada luka-luka itu supaya lekas sembuh. Ia menyobek
salah satu jubahnya untuk dijadikan pembalut. Kemudian ia membawa
orang itu ke sebuah penginapan dan memberikan semua uang yang
dimilikinya agar orang itu dirawat. Ia berjanji akan kembali dan
membayar lagi bila diperlukan. Ia benar-benar baik dan penuh kasih.

Alat Peraga: Gambar orang Samaria yang baik hati

Waktu Mengajar

Ibadah

1. Menyanyi: Pilihlah lagu tentang kasih, kebaikan Allah, dan kasih
terhadap orang lain. Cobalah mencari dan mempelajari lagu-lagu baru
yang dapat membantu anak-anak dalam menambah pengertian anak-anak.
Menyanyilah dengan perlahan, sementara anak-anak datang dan duduk ke
tempat mereka.

2. Persembahan: Kegiatan selama beristirahat. Suruhlah anak-anak
berperan seolah-olah menjadi bunga-bunga yang sedang mekar di tempat
mana pun di dalam kelas. Kemudian, guru berkeliling untuk mengumpulkan
bunga-bunga itu dan membawa mereka ke tempat duduk mereka. Anak-anak
menyukai permainan ini.

Pendahuluan

Suruhlah anak-anak menyebutkan beberapa sikap yang baik mengenai teman
sepermainan mereka. Maukah kamu mendengarkan suatu cerita tentang
seorang laki-laki yang bepergian jauh dari rumahnya? Ia selalu berbuat
baik, sekalipun ia sedang dalam perjalanan. Pernahkah kamu bepergian?
Dengan apakah kalian pergi? Orang ini pergi dengan menunggang seekor
keledai dan jalannya penuh mara bahaya dan berbatu-batu.

Cerita Alkitab

Pada suatu pagi seorang laki-laki berkata kepada istrinya, "Saya harus
pergi ke kota Yerikho hari ini untuk bekerja." Ketika ia berjalan di
jalanan yang penuh debu, tiba-tiba para penyamun melompat dan
menghadang dari balik batu-batu, lalu memukuli dia dengan tongkat
kayu. Kemudian mereka mengambil semua uangnya, pakaiannya, dan
meninggalkan dia tergeletak tak berdaya di pinggir jalan.

Orang itu tergeletak lama di situ. Matahari yang panas bersinar
menyilaukan matanya. Kepalanya terluka. Ia tak dapat menggerakkan
lengan maupun kakinya. Ia sangat mengharapkan seseorang akan datang
menolong dia.

Tak lama kemudian ia mendengar langkah-langkah kaki. Semakin lama
semakin dekat, "Krup, krup, krup, krup!" "Mungkin ada orang yang
datang untuk menolong saya," pikirnya. "Krup, krup, krup, krup!"

Suara langkah kaki itu berhenti di dekatnya. Tetapi tak seorang pun
datang menolong dia. Kemudian ia mendengar langkah kaki lagi. Namun
langkah kaki itu berjalan terus melewatinya.

Sementara ia terbaring di panas matahari, ia mendengar langkah-langkah
kaki lagi. "Krup, krup, krup!" Makin lama makin dekat. "Orang ini
pasti akan menolong saya," katanya kepada dirinya sendiri. Namun suara
langkah kaki lewat begitu saja, di sisi tubuhnya. Ia mendengarkan
sementara langkah itu menjauhi jalanan.

Sesaat kemudian orang yang terluka itu mendengar bunyi yang berbeda.
"Klip, klop, klip, klop." "Ini bukan langkah kaki orang, melainkan
langkah keledai," pikirnya.

"Klip, klop, klip, klop," langkah kaki keledai itu semakin mendekat.
Langkah kaki itu berhenti tepat di sampingnya. Seorang yang baik hati
menatap mata orang yang terluka itu. Ia merasa kasihan kepadanya.
"Bolehkah saya menolongmu?" tanyanya.

Setelah turun dari keledainya, orang asing yang baik hati itu
perlahan-lahan mengangkat kepala orang itu dan berkata, "Minumlah air
yang sejuk dari botol air saya." Kemudian ia mengobati luka-luka orang
itu serta dibalutnya dengan kain.

Orang asing yang baik hati itu dengan hati-hati menaikkan orang yang
terluka itu ke atas keledainya. Kemudian ia berjalan di samping
keledainya sambil memegang orang itu agar tidak jatuh. Perlahan-lahan
dan hati-hati keledai itu berjalan melalui jalan yang berbatu-batu
hingga tiba di sebuah penginapan. Ia menurunkan orang itu dari
keledainya. Lalu memapahnya ke dalam supaya ia dapat beristirahat di
atas tempat tidur yang bersih, bertambah kuat, dan sehat kembali.

"Saya harus meneruskan perjalanan," kata orang asing itu kepada
pemilik penginapan. "Rawatlah orang ini sampai sembuh. Ini ongkosnya.
Bila Anda memerlukan uang lagi, saya akan melunasinya bila saya datang
kembali."

Kemudian orang asing yang baik itu pergi dan orang yang terluka tadi
tinggal di penginapan sampai ia sembuh dan sehat kembali.

Kita tidak tahu apakah orang yang terluka itu pernah bertemu dengan
orang asing itu lagi, tetapi ia pasti senang karena orang asing itu
mau berhenti untuk menolong dia ketika ia terluka. Orang asing itu
telah menunjukkan kasihnya dengan berbuat baik. Yesus senang sekali
bila kita mau menyatakan kasih kita kepada Dia dengan berbuat baik
kepada orang lain.

Ulangan dan Percakapan

Bacakan ayat dari Alkitab, "Kasihilah sesamamu manusia" (Matius 22:39).

Doa: "Allah Bapa yang di surga, tolonglah kami untuk berbuat baik
kepada ayah, ibu, dan teman-teman kami. Tolonglah kami untuk melakukan
perbuatan-perbuatan baik yang Engkau perintahkan. Dalam nama Yesus.
Amin."

Saran-Saran untuk Kegiatan

Suruhlah anak-anak memerankan ceritanya. Anak-anak akan menjadi:

Orang yang mengadakan perjalanan
Para penyamun
Dua orang yang lewat
Orang asing yang baik hati
Pemilik penginapan

Penutup

Akhirilah dengan tenang dan khidmat dengan sebuah lagu dan doa.

Diambil dari:
Judul buku: Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan
Judul bab: Menyenangkan Allah
Judul asli artikel: Seorang Asing yang Baik Hati
Penulis: Grace Suwanti Tjahja dan Drs. Ridwan Sutedja
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman: 171 -- 174

         SUA PELAYANAN ANAK: MEMBIMBING ANAK UNTUK MEMILIKI
          PEDOMAN HIDUP YANG SESUAI DENGAN KEHENDAK TUHAN

e-BinaAnak, 17 Januari 2011: Apakah yang harus dilakukan oleh orang
dewasa (orang tua dan guru sekolah minggu), dalam membimbing anak
untuk memiliki pedoman hidup ke arah yang benar sesuai dengan
kehidupan yang dikehendaki oleh Tuhan?

Komentar:

1. Jiu Liong: Berdoa.

2. Elfira Yenny: Berpedoman hidup ke arah yang benar sesuai dengan
kehidupan yang dikehendaki Tuhan juga.

3. Betty Y. Surya: Yang harus dilakukan oleh orang tua adalah memunyai
waktu lebih banyak bersama anak, karena guru sekolah minggu memunyai
waktu yang terbatas untuk bersama anak sekolah. Dalam rangka
membimbing anak sesuai dengan kehendak Tuhan, yang harus dilakukan
adalah menjadikan diri kita (orang tua/guru sekolah minggu) sebagai
teladan yang baik dalam hidup kita sehari hari. Teladan baik dalam
tutur kata dan perbuatan sesuai dengan firman-Nya.

4. Namaewa Ricca: Orang tua dan pembimbing, harus menghidupi
nilai-nilai yang akan mereka bagikan terlebih dahulu, menjadi contoh
bukan hanya mendikte apa yang baik dan benar, mengingatkan diri
sendiri dan anak-anak akan firman Tuhan serta kasih Tuhan setiap hari.

5. Nurlini Panjaitan Silaen: Anak lebih banyak belajar daripada
melihat. Jadi, orang tua harus lebih dahulu memperlihatkan apa yang
seharusnya di ajarkan. Keluarga adalah pendidikan pertama dalam dunia
anak. Bapak/Ibu dan kakak Memberi teladan terlebih dahulu. Anak akan
lebih mengerti jika melihat langsung dari apa yang kita lakukan setiap
hari, dan anak sangat senang belajar dari dunia media masa. Untuk itu
orang tua berperan penting dalam memilih acara di televisi. Yang
terpenting jangan mendidik anak dengan kekerasan. Hal itu akan membuat
anak tidak nyaman di rumah dan mereka akan menuruti aturan kita dengan
terpaksa bukan karena kesadaran. Untuk guru sekolah minggu mengajar
dengan penuh kasih dan menunjukkan sikap adil.

6. Inda Pitria: Anak adalah peniru ulung, jadi orang tua harus menjadi
orang yang patut ditiru anak-anak dalam segala hal, terutama kedekatan
dengan Tuhan dan firman-Nya.

7. Christadi Jhon: Walaupun waktunya terbatas, isi dengan kasih-Nya
yang tak terbatas, setiap kesempatan itu ada.

8. Wesly Panjaitan: Memberi teladan yang baik, itulah pedoman hidup
yang amat berkesan di hati setiap anak. Maka orang tua harus hidup
beriman dan anak akan meneladaninya. Setuju?

9. Maya Irnawati: Memberi contoh yang baik agar jadi panutan, tapi
susah ya?

10. Priska Tobing: Menjadi Teladan.

e-BinaAnak: Mendidik anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan melalui
teladan hidup dan kasih sayang yang diberikan kepada mereka (Efesus
6:4).

Terima kasih kepada sahabat e-BinaAnak yang telah berpartisipasi dalam
sharing ini. Tetap semangat untuk bertumbuh dalam Tuhan. Tuhan Yesus
memberkati.

Sumber:
Nama situs: Facebook e-BinaAnak dan e-BinaGuru
Alamat URL: http://www.facebook.com/sabdabinaanak#!/sabdabinaanak/
            posts/103226533085258

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org