Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/533

e-BinaAnak edisi 533 (11-5-2011)

Merencanakan Kegiatan Liburan (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: MELAYANI KEPERLUAN MURID
SUA PELAYANAN ANAK: KEGIATAN YANG BERMAKNA BAGI ANAK DI MASA LIBURAN

Shalom,

Masa liburan hendaknya menjadi kesempatan bagi seorang guru sekolah
minggu untuk mengevaluasi kebutuhan anak layannya. Hal ini sangat
penting dipikirkan dan direncanakan kembali oleh guru, supaya anak
mendapatkan pemenuhan akan kebutuhannya, khususnya secara rohani.
Kiranya, sajian dalam kolom Bahan Mengajar dan Sua Pelayanan Anak kali
ini dapat menolong Anda merencanakan materi program liburan di sekolah
minggu Anda.

Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.

Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >

              BAHAN MENGAJAR: MELAYANI KEPERLUAN MURID

Tujuan: Agar setiap guru sekolah minggu dapat melayani keperluan
murid-muridnya.

Pendahuluan

Pada suatu hari ban sepeda Anda kempis. Kemudian Anda meminyaki rantai
sepeda, memperbaiki kemudi, mengganti pedalnya, dan menguatkan
sekrup-sekrupnya. Apakah usaha-usaha itu bermanfaat? Apakah sepeda
itu dapat dipakai lagi? Demikian pula dalam mengajar. Pelajaran tidak
ada gunanya bila tidak cocok dengan keadaan dan keperluan murid.
Misalnya: Tulus sudah lahir baru, tetapi belum dapat menang atas dosa
berkelahi. Dan kita hanya mengajar tentang lahir baru. Apakah itu
cocok dengan keperluannya? Tentu saja tidak, bukan?

Sasaran

Mengubah kehidupan murid. Kita harus mengenal dan mengerti keperluan
mereka, supaya pelayanan mengajar kita tepat.

1. Siapakah Murid-Murid Kita

Contoh:

Anda mengajar Rini dan Lana. Keduanya berumur 8 tahun dan duduk di
kelas 3 SD. Adakah mereka memiliki keadaan yang sama? Ya -- umur,
kelas, dan bangsa. Apakah mereka memiliki keadaan yang tidak sama? Ya
-- latar belakang keluarga, sifat, dan kondisi tubuh.

Murid-Murid Kita Adalah Pribadi-Pribadi

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Dalam banyak hal
mereka sama, tetapi dalam hal lain mereka juga berbeda. Sasaran kita
adalah agar para murid memiliki hidup yang baru -- hidup yang telah
diubahkan, dan kehidupan rohaninya dapat bertumbuh. Oleh sebab itu,
guru sekolah minggu harus mengerti keadaan dan keperluan murid supaya:

a. Pelajaran kita cocok dengan keperluan mereka.

b. Mereka mau menerima ajaran kita dan mereka dirangsang untuk
mempelajari firman Allah. Jarang seorang mau menerima pengajaran, jika
ia belum mengerti bahwa pelajaran itu sesuai dengan keperluannya.

Mari kita mengingat kembali, bagaimana Tuhan Yesus mengetahui
keperluan murid-murid-Nya dan mengajar sesuai dengan keperluan mereka.

Yesus tahu isi hati setiap orang (Yohanes 2:24-25) dan pelayanan-Nya
disesuaikan dengan keadaan setiap pribadi. Apakah keperluan Nikodemus?
Lahir baru. Apakah keperluan perempuan Samaria itu? Lahir baru. Apakah
Yesus mengisi keperluan mereka masing-masing? Adakah Ia mengajar
dengan cara yang sama? Tidak. Dengan Nikodemus -- orang Farisi, sesama
orang Israel, Ia mengambil contoh dari Perjanjian Lama. Dengan
perempuan Samaria, Ia membandingkan air minum dengan air hidup yang
dapat memuaskan hatinya. Tuhan Yesus memakai air minum sebagai
perumpamaan supaya perempuan itu lebih mengerti. Jadi, Tuhan Yesus
mengajar dia untuk memuaskan hatinya dengan air hidup, yaitu hidup
yang kekal. Ia mengajar sesuai dengan keperluan murid-murid-Nya. Kita
juga sebaiknya mencontoh teladan Yesus -- Ia mengajar sesuai dengan
keadaan murid dan mengisi keperluan pribadi mereka. Untuk itu, kita
perlu berusaha mengenal setiap murid dan keperluan pokoknya. Bagaimana
kita dapat mengenal keperluan murid-murid kita?

2. Murid-Murid Memunyai Rohani Secara Umum

Mari kita membuat garis besar tentang keperluan rohani murid-murid
secara umum. Apakah keperluan yang utama bagi setiap murid? (Tunggu
jawaban -- lahir baru) Apakah keperluan lain? (Tunggu jawaban)

* Lahir baru: Menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat Pribadi.

* Pengetahuan dan pengertian: Siapakah Allah itu? Berapa besar
kasih-Nya?

* Bertumbuh dalam iman: Lebih mengenal kehendak Allah, misalnya
bagaimana bersikap kepada orang lain, penuh cinta kasih terhadap suku
apa pun, dan menghargai firman Allah.

* Sifat: Sifat jahat, misalnya mudah tersinggung, lekas marah,
kemalasan, semuanya harus dikendalikan dengan pertolongan Tuhan.

* Kepandaian: Dalam mencari ayat-ayat Alkitab dan lain-lain.

3. Murid-Murid Memunyai Keperluan Rohani Secara Khusus

Bagaimana kita dapat melihat keperluan murid-murid secara khusus?
Misalnya Amir adalah murid sekolah minggu. Ia sering mengganggu
kawan-kawannya dan juga sering tidak hadir dalam kebaktian sekolah
minggu. Mengapa ia begitu nakal? Bagaimana kita dapat mengetahui
keperluannya? (Tunggu jawaban para guru. Tulislah di papan tulis).

Cara-caranya:

a. Mengadakan kunjungan (kunjungan tidak selalu cocok kalau orang tua
belum percaya).

b. Bercakap-cakap secara pribadi sebelum dan sesudah pelajaran
selesai.

c. Berikan perhatian khusus kepadanya, ketika kelompok sekolah minggu
Anda sedang mengadakan kegiatan di luar, misalnya piknik. Apakah ia
suka berkelahi? Apakah ia cepat marah?

d. Meminta setiap anak untuk bercerita mengenai keluarganya, hobinya,
dan kegiatan lain.

Sekarang kita kembali kepada pertanyaan bagaimana kita dapat
mengetahui keperluan Amir? Jika kita berkunjung ke rumahnya, kita
dapat melihat latar belakang keluarganya, misalnya: orang tua Amir
yang sudah bercerai, sehingga Amir kurang diperhatikan oleh ibunya.
Apa saja yang dilakukan Amir tidak ada yang melarangnya. Akibatnya, ia
menjadi anak yang nakal. Ada suatu pengalaman seorang guru di mana ia
menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan muridnya sesudah
pelajaran selesai, sehingga ia menerima Tuhan Yesus sebagai Juru
Selamatnya pribadi. Sekarang anak itu sudah menjadi hamba Tuhan yang
setia.

4. Cocokkan Pelajaran dengan Keperluan-Keperluan yang Anda Sudah
Ketahui

Tujuan kita dalam mengajar ialah supaya murid-murid mengalami
perubahan. Kita melihat keperluannya (apa yang harus diubah). Lalu
dengan cara yang menarik, kita menuntun dia kepada ayat Alkitab yang
cocok dengan keperluannya.

Kita menjelaskan inti/isi firman Allah, lalu membantu dia untuk bisa
mengerti arti ayat itu bagi dirinya. Kemudian, kita mendorong dia
untuk menerapkannya pada keperluannya. Misalnya, cerita apakah yang
cocok bagi Amir yang merasa tidak diperhatikan? Perumpamaan domba yang
hilang. Walaupun hanya seekor domba saja yang tersesat, gembala itu
mau mencarinya sampai ketemu. Sama seperti Tuhan Yesus mencari Tini,
Bambang, atau Amir karena kasih-Nya demikian besar (Lukas 15:4).

Catatan: Sebutkan beberapa nama anak supaya Amir tidak merasa malu.
Jangan langsung menyebut nama salah satu anak yang bersangkutan maupun
keperluan khususnya secara pribadi. Setiap minggu kita harus memilih
satu keperluan saja yang akan dipenuhi. Contohnya, keperluan Amir yang
perlu mengerti bahwa Yesus mengasihi dia, dan menerapkan satu
kebenaran dalam setiap pelajaran. Minggu berikutnya kita dapat memilih
keperluan murid yang lain, misalnya Rut yang suka mengomel jika
disuruh ibunya, dan menerapkan satu kebenaran untuk menolong dirinya.

5. Pelaksanaan

Catatlah langkah-langkah apa yang Anda akan laksanakan untuk lebih
mengenal keperluan murid. Misalnya:

1) Membeli buku catatan untuk mendaftarkan alamat dan hari ulang tahun
setiap murid.

2) Berkunjung ke rumah-rumah murid.

3) Bercakap-cakap dengan murid-murid secara pribadi, sebelum dan
sesudah pelajaran selesai supaya lebih mengenal mereka.

4) Catatlah yang hadir dan yang tidak hadir setiap minggu, supaya Anda
dapat mengunjungi anak-anak yang sakit dan dapat mendoakan yang
berhalangan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Mengajar Untuk Mengubah Kehidupan
Judul asli artikel: Layanilah Keperluan Murid
Penulis: Lelia Lewis
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1993
Halaman: 13 -- 17

             SUA PELAYANAN ANAK: KEGIATAN YANG BERMAKNA BAGI
                        ANAK DI MASA LIBURAN

e-BinaAnak, 25 Januari 2011: Kegiatan apa yang paling memberikan makna
kepada anak, ketika masa liburan sekolah tiba, sehingga anak tidak
merasa bosan dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan?

Komentar:

1. Tresia Junita Tbg: Retret 3 hari 2 malam atau SIL.

2. Masda Tiarlinda Sihotang: Summer camp atau SIL.

3. Eine Lineke R: Retret untuk anak.

4. Yunaidy Manus: Summer camp 2 hari 2 malam.

5. Florence D. Liangkim: Mengadakan retret atau camp anak-anak.
Jadikan acara tahunan, anak-anak pasti tidak sabar menantinya.

6. Hendry San: Setuju, retret saja dan outbond.

7. Shmily Tilestian: Membuat keterampilan yang berguna untuk sekolah,
membuat pembatas buku bertuliskan ayat Alkitab, misalnya.

e-BinaAnak: Jenis kegiatan yang efektif dalam mengisi hari liburan
anak adalah jenis kegiatan yang dapat mengakrabkan anak dengan
keluarga. Sehingga rasa persaudaraan semakin terjalin erat.

Sumber: http://www.facebook.com/sabdabinaanak#!/sabdabinaanak/
        posts/150602724993180

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org