Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/535

e-BinaAnak edisi 535 (25-5-2011)

Merencanakan Kegiatan Liburan (IV)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: MELAYANI SEPERTI YESUS
MUTIARA GURU

Shalom,

Mempersiapkan bahan mengajar sebelum masa liburan tiba merupakan tugas
penting sebagai seorang guru sekolah minggu. Liburan yang akan
dinikmati oleh anak layan akan lebih bermakna apabila bahan-bahan
pengajaran sudah dipersiapkan, sehingga anak layan lebih terarah
terhadap apa yang akan mereka lakukan. Selain itu, diharapkan anak
layan menemukan pelajaran baru dalam hidupnya, tentunya pengalaman
yang membuat mereka semakin mengasihi Tuhan. Sajian kami kali ini
semoga bisa membantu Anda dalam mempersiapkan bahan mengajar untuk
anak-anak layan Anda.

Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati.

Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >

               BAHAN MENGAJAR: MELAYANI SEPERTI YESUS

Bahan Alkitab: Markus 10:35-45

Fokus

Slogan untuk melayani para pelanggan dengan lebih baik, sekarang ini
banyak kita temui. Tetapi pelayanan tersebut, sering kali dilakukan
untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Misalnya, pelanggan yang lebih
banyak dan loyal, maupun meningkatnya kredibilitas instansi. Apakah
pelayanan seperti itu yang dimaksud oleh Yesus? Melalui pelajaran ini,
diharapkan anak belajar melayani seperti Yesus.

Penjelasan Bahan

1. Sebagai murid Petrus, Yohanes dan Markus menuliskan Injilnya
berdasarkan apa yang telah didengarnya dari Petrus. Dari Injil yang
mereka tulis, kita melihat kesulitan murid-murid untuk dapat memahami
maksud dan karya Yesus di dunia.

2. Salah satu kesulitan itu diperlihatkan dalam cerita tentang dua
orang murid Yesus, yang meminta kepada-Nya supaya kelak dalam
pemerintahan-Nya sebagai Mesias, mereka diperkenankan untuk duduk di
sebelah kanan dan kiri Yesus. Kedua murid ini mewakili kesepuluh murid
lain, yang memahami bahwa kedatangan Yesus sebagai Mesias adalah Dia
yang akan memerintah bangsa Israel seperti Raja Daud, dan akan
membebaskan bangsa Israel dari penjajahan bangsa Romawi. Oleh karena
itu, jika kelak Yesus menjadi raja, maka mereka memiliki kesempatan
untuk berkuasa. Terlebih lagi, ketika mereka dapat duduk di sebelah
kanan dan kirinya Yesus, yang berarti mereka menjadi yang terutama di
antara para murid yang lain.

3. Berangkat dari permohonan Yakobus dan Yohanes tersebut, Yesus
kemudian menjelaskan maksud kedatangan-Nya ke dunia ini dan bagaimana
caranya para murid meneladani-Nya. Yesus menyatakan bahwa tidak
seperti pemerintah bangsa-bangsa yang menjalankan kuasanya atas rakyat
dengan tangan besi dan keras, tetapi barangsiapa yang menjadi pengikut
Kristus hendak menjadi yang terbesar, maka seharusnya dia menjadi yang
terendah di antara semuanya yaitu melayani dan menjadi hamba. Yesus
pun menunjukkan bahwa diri-Nya telah dan akan melakukan seperti yang
diucapkan-Nya, yaitu bahwa Ia datang bukan untuk dilayani, tetapi
selama Ia hidup di dunia, Ia melayani murid-murid-Nya maupun orang
banyak yang membutuhkan.

4. Yesus menggunakan kata diakonos (pelayan) dan kata doulos (hamba).
Diakonos adalah orang yang dengan setia melayani meja di mana tuan
mereka sedang makan. Ia berdiri di dekat orang-orang yang makan,
sehingga ia tahu apa yang dibutuhkan oleh mereka yang makan, dan
segera memberikan apa yang dibutuhkan sekalipun tidak diminta.
Sedangkan hamba adalah orang yang dengan setia melakukan apa yang
menjadi kepentingan tuannya. Gambaran demikian menunjukkan bahwa
barangsiapa yang menjadi pengikut Kristus, harus belajar merendahkan
diri, memerhatikan kebutuhan orang lain, dan mengutamakan kepentingan
mereka. Inilah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dia yang terbesar
dalam Kerajaan Surga, bersedia turun ke dunia untuk menjadi pelayan
dan berkorban bagi manusia.

5. Oleh karena itu, para murid ditantang untuk meneladani sikap Tuhan
Yesus yang merendahkan diri untuk melayani, dan memberikan diri-Nya
bagi manusia. Hal ini berarti bahwa setiap orang yang terlibat dalam
pelayanan, perlu mengevaluasi diri, apakah sudah melakukannya seperti
yang Yesus lakukan, sebab tidak jarang orang mengatakan diri sedang
melayani, tetapi bertindak seperti penguasa yang memerintah dengan
tangan besi.

Ayat Hafalan

"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang." (Markus 10:45)

Lagu Pendukung

1. Mengasihi Lebih Sungguh bait 2 (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 101).
2. Ku Ingin Berperangai (Kidung Ceria 301).
3. Tanganku `Kan `Ku Gunakan (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 198).

Pelajaran untuk Anak Kelas 4-6 SD

Pendahuluan

1. Bagi kelas menjadi 2 kelompok. Satu kelompok berperan sebagai
pelayan dan kelompok lainnya menjadi majikan. Minta anak-anak
memperagakan bagaimana menjadi seorang pelayan dan majikan.

2. Minta kelompok itu bertukar peran. Kelompok yang sebelumnya
berperan sebagai pelayan sekarang menjadi majikan, dan sebaliknya.

3. Tanyakan perasaan mereka ketika menjadi majikan dan ketika menjadi
pelayan.

4. Beritahukan kepada anak bahwa hari ini mereka akan belajar tentang
pemahaman Yesus dalam hal melayani.

Pokok pelajaran

1. Ajak anak-anak untuk membaca Markus 10:35-45.

2. Diskusikan dengan anak-anak apa perbedaan "Menjadi yang Terbesar"
menurut pandangan para murid dan Tuhan Yesus. Arahkan mereka untuk
memahami konsep pelayan dan hamba yang dipergunakan oleh Tuhan Yesus
untuk mengajar para murid mengenai siapa yang terbesar di antara
mereka.

3. Tanyakan kepada anak-anak apa yang harus dilakukan supaya kita
memiliki sikap melayani seperti yang Yesus miliki. (Jawaban yang
diharapkan: bersedia merendahkan diri, memerhatikan kebutuhan orang
lain, serta melayani mereka).

Penerapan

1. Guru mengajak anak membuat daftar kebutuhan pelayan untuk kebaktian
anak/sekolah minggu, misalnya penerima tamu, pelayan persembahan,
pemimpin pujian, pengiring pujian, pemimpin doa, petugas absen, dan
petugas yang mempersiapkan tempat kebaktian.

2. Anak didorong untuk mengajukan diri sebagai pelayan dan mengisi
formulir kesediaan.

3. Guru merangkum kesediaan anak dalam Lembar Penjadwalan Pelayan
Kebaktian.

4. Anak-anak diberi kepercayaan untuk bertugas dalam setiap kebaktian
anak/sekolah minggu mulai minggu selanjutnya.

Pelajaran untuk Anak Kelas 1-3 SD

Pendahuluan

1. Siapkan seorang tamu yang berprofesi sebagai pelayan untuk
diwawancarai guru di hadapan anak-anak. Tamu tersebut misalnya pelayan
toko, pesuruh, pelayan rumah makan, pembantu rumah tangga, atau koster
gereja.

2. Ajaklah tamu ke dalam kelas dan perkenalkan kepada anak-anak, lalu
mulailah mewawancarainya dengan pertanyaan sebagai berikut:
(Pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut)
a. Apakah tugas-tugas Bapak/Ibu sehari-hari?
b. Jam berapa mulai bekerja dan selesai sampai jam berapa?
c. Apa suka dukanya dalam bekerja?

3. Berikan sebuah kenang-kenangan sebagai tanda penghargaan atas
kehadirannya. Kemudian beri apresiasi atas pekerjaan mereka, misalnya
dengan mengatakan "tanpa koster gereja akan kotor".

4. Sampaikan kepada anak-anak bahwa Yesus juga mengajarkan tentang
melayani, seperti yang akan kita pelajari hari ini.

Pokok pelajaran

1. Ajak anak untuk membaca Markus 10:35-37. Tunjuk dua anak untuk
membaca perkataan Yakobus dan Yohanes pada ayat 35 dan 37. Tunjuk satu
anak untuk membaca perkataan Yesus pada ayat 36. Minta semua anak yang
lain untuk membaca bagian lain sebagai narator.

2. Pastikan anak memahami isi percakapan Yesus dengan Yakobus dan
Yohanes tersebut.

3. Ajak anak untuk membaca bersama-sama jawaban Yesus pada ayat 43-45.

4. Jelaskan makna jawaban Yesus tersebut.

Penerapan

1. Ajak anak untuk membuat tanda hati, yang bertuliskan terima kasih
untuk menunjukkan penghargaan kepada seorang yang telah melayani
mereka, misalnya: Ibu, Ayah, Kakak, atau pembantu rumah tangga. Minta
anak untuk memberikan tanda hati tersebut kepadanya.

2. Minta anak untuk memilih salah satu pekerjaan rumah tangga.

3. Minta anak untuk melakukan pekerjaan yang mereka pilih itu di
rumah, misalnya: menyediakan minuman bagi orang tua.

Pelajaran untuk Anak TK

Pendahuluan

1. Minta anak untuk memperagakan beberapa pekerjaan rumah sesuai
dengan perintah guru, misalnya: mencuci piring, menyapu, menjemur
pakaian, menyetrika baju, menyajikan minum untuk tamu, menyirami
tanaman, dan merapikan tempat tidur.

2. Tanyakan kepada anak ,siapa saja yang biasa melakukan pekerjaan
itu.

3. Tanyakan kepada anak, pernahkah mereka melakukannya di rumah.

Pokok pelajaran

Anak-anak ada dua orang murid Tuhan Yesus yang bernama Yakobus dan
Yohanes. Mereka bersaudara. Mereka datang kepada Tuhan Yesus dan
meminta supaya kelak Tuhan Yesus memberikan tempat yang istimewa dalam
pemerintahan Tuhan Yesus: seorang duduk di sebelah kanan dan seorang
lagi duduk di sebelah kiri Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus tidak menjawab secara langsung permintaan itu. Ia hanya
mengatakan bahwa tempat itu sudah disediakan oleh Allah kepada
orang-orang pilihan-Nya. Namun, kesepuluh murid yang lain menjadi
marah, sebab Yakobus dan Yohanes ingin menjadi yang terbesar di antara
mereka.

Lalu Tuhan Yesus mengatakan bahwa pemerintah-pemerintah dunia memimpin
dengan keras melalui kekuasaan mereka, tetapi tidak sama dengan para
pengikut Yesus yang menjadi besar karena melayani sesama. Hai ini
telah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dialah yang terbesar di dalam
kerajaan Surga, namun Ia bersedia ke dunia ini untuk melayani manusia
dan berkorban bagi mereka.

Oleh karena itu, kita harus berterima kasih dan menghormati
orang-orang yang sudah melakukan pelayanan bagi kita, seperti kepada
Ayah, Ibu, dan pembantu rumah tangga di rumah. Tuhan Yesus juga akan
sangat senang jika kita mau belajar melayani, dengan cara membantu
orang tua kita mengerjakan satu pekerjaan rumah tangga.

Penerapan

1. Sediakan bentuk hati dari karton gambar Ibu, Ayah, pembantu rumah
tangga, dan tulisan "terima kasih".

2. Ajak anak untuk menempelkan tulisan terima kasih di salah satu sisi
bentuk hati. Pada sisi yang lainnya, tempelkan salah satu gambar orang
yang akan diberi ucapan terima kasih.

3. Minta anak untuk memberikannya kepada orang yang bersangkutan.

4. Dorong anak untuk membantu mengerjakan salah satu pekerjaan rumah
tangga.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Sahabat Anak: Bahan Pelajaran Sekolah Minggu, Edisi
            Januari -- Juni 2010
Judul artikel: Melayani Seperti Yesus
Penulis: Rinta K. Gunawan, Yussac Cahya Khristianto, Milka Then,
         Loekas Soesanto, Abigail Megawati, Wisnu Sapto Nugroho,
         dan Lie Thien Siang
Penerbit: Komisi Bahan Pelajaran Sekolah Minggu, Gereja Kristen
          Indonesia Sinode Wilayah Jawa Tengah
Halaman: 33 -- 36

                             MUTIARA GURU

Mendidik bukanlah sebuah seni atau keterampilan yang semakin
menghilang, masih banyak orang yang mampu melakukannya sampai
sekarang. Cuma masalahnya, semakin banyak orang yang kehilangan
penghargaan akan peran sangat penting yang satu ini. (J acques Barzun)

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org