Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/537

e-BinaAnak edisi 537 (8-6-2011)

Kesehatan Rohani Anak (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: TALENTAKU MENJADI BERKAT BAGI SESAMA
SUA PELAYANAN ANAK: ROHANI ANAK YANG SEHAT

Shalom,

Tuhan telah memberikan kepada setiap anak talenta yang berbeda dan
unik. Tugas pelayan anak dan orang tua adalah menolong anak menemukan
talenta mereka, dan mengembangkan potensi tersebut. Tujuannya bukan
untuk kemegahan diri sendiri, melainkan untuk kemuliaan nama Tuhan.
Saat anak sudah mengetahui dan menyadari bahwa talenta yang mereka
miliki harus dipersembahkan untuk kemuliaan nama Tuhan, saat itu kita
tahu bahwa anak layan memiliki pertumbuhan rohani yang sehat.
Bagaimana caranya agar setiap anak bisa menggunakan talenta mereka
untuk kemuliaan Tuhan? Temukan jawabannya dalam kolom Bahan Mengajar
minggu ini. Jangan lewatkan pula, pendapat-pendapat dari rekan-rekan
pelayan anak mengenai kehidupan rohani anak yang sehat, karena dari
situ kita dapat belajar dari pengalaman rekan-rekan yang lain pula.

Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi tamu e-BinaAnak,
Davida Dana
< http://pepak.sabda.org/ >

       BAHAN MENGAJAR: TALENTAKU MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Bahan Alkitab: Kejadian 41:1-57

Fokus

Kesulitan hidup kadang membuat kita kehilangan rasa percaya diri. Kita
merasa menjadi orang yang bodoh, payah, dan yang tidak bisa berbuat
apa-apa untuk menyelesaikan persoalan kita; apalagi persoalan orang
lain. Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang, hanya saja manusia
kadang tidak bisa melihat potensi dalam dirinya sendiri. Yusuf, yang
mengalami kesulitan sejak dijual oleh kakak-kakaknya kepada pedagang
Midian, ternyata tidak hanya berdiam diri meratapi nasibnya yang
malang, namun ia justru bersedia menggunakan potensi yang ada dalam
dirinya. Dengan pertolongan Tuhan, ia mampu menyelamatkan bangsa Mesir
dari bahaya kelaparan melalui penafsiran mimpi Firaun. Berikut adalah
salah satu cara mengajar anak mengenal dan menggunakan kemampuannya
untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Penjelasan Bahan

1. Setelah 2 tahun peristiwa juru minuman mendapatkan kembali
jabatannya dan juru roti dihukum gantung, Firaun mendapat mimpi yang
aneh dua kali berturut-turut. Pada waktu itu, mimpi dipercayai sebagai
sarana Allah atau para dewa untuk menyampaikan sesuatu kepada manusia.
Oleh karena itu, banyak orang yang mencoba berprofesi sebagai ahli
tafsir mimpi. Tetapi rupanya mimpi Firaun ini sangat sulit diartikan,
sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mengartikannya. Hal ini
membuat Firaun sangat gelisah (41:8). Melihat kegelisahan Firaun
tersebut, sang juru minuman baru teringat akan Yusuf (41:9-13). Ia
ingat bahwa saat orang-orang lain tidak dapat menafsirkan mimpinya dan
mimpi juru roti, Yusuf bisa. Maka ia menyampaikan hal itu kepada
Firaun, dan mengakui kealpaannya itu sebagai kesalahannya. Oleh karena
itu, Firaun menyuruh memanggil Yusuf.

2. Ketika Firaun bertemu dengan Yusuf, Firaun menanyakan kepada Yusuf
tentang kehebatannya dalam menafsir mimpi. Tetapi Yusuf mengakui bahwa
itu semua bukan karena kehebatannya, melainkan karena Allah
(41:15-16). Kita melihat bahwa Yusuf tetap menjadi orang yang rendah
hati dan mengandalkan Tuhan. Ia tidak mau mencuri kemuliaan Allah
untuk kepentingannya sendiri. Setelah Firaun menceritakan mimpinya,
maka Yusuf pun -- dengan pertolongan Tuhan -- sanggup menafsirkan
mimpi tersebut. Bahkan kemudian Yusuf memberikan nasihat apa yang
harus dilakukan Firaun untuk menyikapi isi mimpi tersebut (41:33-36).
Oleh karena Firaun melihat bahwa Yusuf adalah orang yang sangat
berhikmat dan dipenuhi Roh Allah (41:38-39), maka ia pun mengangkat
Yusuf menjadi orang kedua setelah dirinya -- sebagai penguasa atas
Mesir (41:40-44). Yusuf berhak mengatur seluruh tanah Mesir dan
orang-orang Mesir harus tunduk kepadanya. Firaun memberinya gelar
"Zafnat-Paaneah" kepada Yusuf. Sungguh suatu hal yang luar biasa,
seorang asing (bahkan mantan narapidana) dapat menjadi penguasa di
sebuah negara! Jika bukan karena penyertaan Tuhan, hal ini tidak
mungkin terjadi.

3. Yusuf, seorang menjalani masa mudanya dengan penuh ketidakadilan
dan penderitaan, namun ia tidak menyerah dengan keadaan.
Pengalaman-pengalaman hidup yang dilaluinya, tidak menjadikannya
lemah dan berhati pahit. Ia justru bersedia menggunakan kemampuannya
untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tidak semua orang bisa bersikap
seperti itu. Biasanya kesengsaraan hidup membuat orang menjadi
pesimis, minder, dan tidak mau lagi berbuat apa-apa untuk kebaikan
orang lain, sebab ia merasa tidak ada orang yang bersikap baik
terhadapnya. Tapi, Yusuf bisa membuktikan bahwa Allah itu tidak tidur.
Allah punya rencana yang indah dalam kehidupan Yusuf, oleh karena itu
Yusuf bersedia dipakai Allah menggunakan talenta-talentanya untuk
menjadi berkat bagi sesamanya. Dalam kisah ini, Yusuf bersedia
menafsirkan mimpi Firaun, lalu memberikan nasihat apa saja yang harus
dilakukan Firaun untuk menghadapi bahaya kelaparan tujuh tahun
mendatang (meskipun saat itu ia belum diberi hadiah apa pun, tapi ia
tulus ingin menolong bangsa Mesir). Setelah Yusuf mendapat jabatan
khusus, ia pun menjalankan kuasanya dengan baik. Ia mengumpulkan bahan
makanan sebanyak-banyaknya, sehingga waktu masa kelaparan itu datang,
Mesir sudah siap untuk menolong rakyatnya, bahkan menolong orang dari
seluruh bumi.

Ayat Hafalan

"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah
diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih
karunia Allah." (1 Petrus 4:10)

Lagu Pendukung

1. Anak-Anak Allah Bapa (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 72).
2. Tanganku yang Kecil (Kidung Sekolah Minggu 296).
3. Tanganku Kerja Buat Tuhan (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 77).
4. Aku Suka Membagi (Kidung Ceria 205).

Pelajaran

Pembukaan

1. Ajak anak-anak mendiskusikan secara singkat pertanyaan berikut ini.

a. Seandainya kamu tidak bersalah, tetapi difitnah sampai akhirnya
dimasukkan penjara/dikurung di suatu ruangan, bagaimana sikapmu
terhadap situasi tersebut? Marah dan tidak mau berbuat apa-apa? Atau
tetap tenang dan melakukan apa yang kamu bisa di sana?

b. Menurut kalian, apa yang bisa dilakukan seseorang di dalam penjara?
Apakah seorang tahanan masih bisa berkarya atau tidak?

2. Katakan kepada anak-anak bahwa penjara bukanlah tempat untuk
membatasi karya seseorang. Orang yang di penjara memang tidak bisa
pergi ke mana-mana, namun bukan berarti ia tidak bisa melakukan
apa-apa di sana. Ada banyak orang telah membuktikan hal tersebut, ada
banyak karya yang telah dihasilkan dari balik jeruji besi. Contoh
terbesar adalah rasul Paulus. Beberapa kitab dalam Perjanjian Baru --
surat Efesus, Filipi, Kolose, Timotius, Titus, dan Filemon, merupakan
surat yang ditulis rasul Paulus selama ia di penjara.

3. Katakan bahwa Yusuf pun juga telah melakukan hal serupa. Di dalam
penjara, ia bisa menafsirkan mimpi juru minuman dan juru roti. Tetapi
ada satu hal lagi yang lebih luar biasa yang ia lakukan pada saat ia
tengah menghadapi kesulitan tersebut.

4. Ajak anak-anak untuk menyimak kisah hari ini.

Pokok Pelajaran

1. Katakan bahwa setelah 2 tahun dari peristiwa mimpi juru minuman dan
juru roti, maka Firaun pun bermimpi. Apa isi mimpinya? Ajak anak-anak
membaca Kejadian 41:1-7.

2. Tanyakan kepada anak-anak: Apakah kalian tahu apa arti mimpi
tersebut? Katakan bahwa Firaun tidak tahu. Ia bertanya kepada
orang-orang pandai di Mesir, tapi mereka pun tidak tahu. Lalu apa
yang selanjutnya terjadi? Ajak anak-anak membaca Kejadian 41:8-24.
Jelaskan bahwa pada saat itu, juru minuman teringat kepada Yusuf, lalu
menceritakannya kepada Firaun, sehingga Firaun memerintahkan orang
untuk memanggil Yusuf. Selanjutnya, Firaun menceritakan isi mimpinya
kepada Yusuf. Perlu dijelaskan bahwa ketika Firaun memuji kehebatan
Yusuf dalam menafsirkan mimpi, ia tidak menjadi sombong. Yusuf
mengakui bahwa semuanya itu berasal dari Allah, sementara ia hanya
menjadi alat di tangan Allah (ayat 15-16).

3. Tanyakan kepada anak-anak: Apakah kali ini Yusuf bisa menafsirkan
mimpi Firaun yang sulit itu? Ajak anak-anak membaca Kejadian 41:25-36.
Jelaskan bahwa dengan pertolongan Tuhan, Yusuf mampu mengartikan mimpi
Firaun. Bahkan, Yusuf memberikan saran kepada Firaun mengenai apa yang
harus ia perbuat, untuk menghadapi masa kelaparan 7 tahun tersebut.

4. Tanyakan kepada anak-anak: Apakah saran Yusuf -- tahanan itu
diterima oleh Firaun? Apa yang kemudian menimpa Yusuf atas saran yang
diberikannya itu? Ajak anak-anak membaca Kejadian 41:37-45. Jelaskan
bahwa ternyata Firaun mau menerima saran Yusuf tersebut. Bahkan,
kemudian Firaun mengangkat Yusuf menjadi penguasa kedua di Mesir,
setelah dirinya. Yusuf dipercaya untuk mengatur pemerintahan,
pertanian, dan segala sesuatu di Mesir. Ia diberi gelar
"Zafnat-Paaneah". Tegaskan kepada anak-anak, betapa luar biasanya
peristiwa yang terjadi atas Yusuf. Ia yang semula menjadi budak karena
keirihatian kakak-kakaknya, bahkan kemudian menjadi seorang tahanan
atas kesalahan yang tidak pernah ia perbuat, kini menjadi seorang
penguasa Mesir yang dihormati. Ini semua terjadi karena campur tangan
dan kasih Tuhan.

5. Lanjutkan pembacaan Kejadian 41:46-57. Jelaskan bahwa Yusuf tidak
menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Meskipun ia bukan orang Mesir, ia
mau menggunakan kemampuan yang telah Tuhan percayakan kepadanya untuk
menyelamatkan Mesir dari bahaya kelaparan, bahkan menyelamatkan banyak
orang dari seluruh penjuru bumi.

6. Beri penekanan kepada anak-anak bahwa dalam kondisi yang tidak
menyenangkan, Yusuf tetap mau berkarya bagi orang lain. Ia bersedia
menjadi berkat bagi banyak orang. Ajak anak-anak untuk meneladani
sikap Yusuf ini.

Penerapan

1. Mengisi Kartu Komitmen Talenta. Guru menyiapkan sebuah kartu
komitmen (guru bisa membuat dengan variasi sendiri) dan membagikan
kepada setiap anak. Lalu minta anak-anak untuk mengisinya. Arahkan
supaya anak-anak dapat mengisi kartu tersebut dengan baik. Bimbing
mereka untuk mengenali talentanya masing-masing, lalu apa yang akan
dilakukan dengan talenta tersebut, sehingga bisa berguna bagi orang
lain.

2. Beri penekanan kepada anak-anak, bahwa Tuhan memberikan
talenta/kemampuan kepada setiap anak, bukan untuk disimpan atau
digunakan untuk kesenangan sendiri saja, melainkan untuk menjadi
berkat bagi sesama. Dorong mereka untuk bersedia melakukan apa yang
telah mereka tulis dalam kartu komitmen.

3. Akhiri pelajaran dengan berdoa, agar Tuhan memampukan anak-anak
untuk dapat melakukan apa yang telah mereka tulis, sehingga sejak
kecil, hidup mereka sungguh-sungguh menjadi berkat.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Sahabat Anak Edisi Juli -- Desember 2010
Judul bab: Kasih
Penulis: Pdt. Rinta K. Gunawan
Penerbit: Komisi Bahan Pelajaran Sekolah Minggu (KBPSM),
          Magelang 2010
Halaman: 73 -- 75

            SUA PELAYANAN ANAK: ROHANI ANAK YANG SEHAT

e-BinaAnak, 12 April 2011: Bagaimanakah upaya orang tua/guru sekolah
minggu untuk menjaga kesehatan rohani anak?

1. Sindy Anjoily Simanjuntak
Orang tua turut mengajari anak di rumah untuk berdoa, menyanyi, dan
sayang pada sesama, karena Tuhan sangat sayang pada kita semua.

2. Idris Young
Mengajarkan firman Tuhan yang benar kepada anak, dan selalu
mengingatkan mereka untuk hidup di dalam Tuhan.

3. Donny X-ian Taliwuna
Memberi teladan dalam hidup keseharian.

4. Shmily Tilestian
Mengajak anak untuk berdoa dan membaca Alkitab secara rutin.

5. Fitri Nurhana
Menyediakan waktu untuk bersaat teduh dengan anak, contohnya melalui
mezbah keluarga.

e-BinaAnak: Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan
rohani anak, baik bagi orang tua dan guru sekolah minggu. Melatih anak
untuk memiliki rohani yang sehat sejak dini, membuat anak bertumbuh
secara maksimal di dalam Tuhan.

Sumber: http://www.facebook.com/sabdabinaanak#!/sabdabinaanak/
        posts/10150154483771629

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org