Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/538

e-BinaAnak edisi 538 (15-6-2011)

Kesehatan Rohani Anak (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
TIP: MEMBESARKAN ANAK-ANAK KRISTEN
STOP PRESS: KONSELING KRISTEN

Shalom,

Harapan setiap guru dan orang tua Kristen adalah memiliki anak layan
yang sehat secara jasmani maupun rohani. Namun, semua itu tergantung
bagaimana kita mendidik anak layan, baik dalam lingkungan gereja
maupun keluarga. Bagaimana kita dapat membesarkan/mendidik anak agar
mereka menjadi anak-anak yang sehat secara jasmani maupun rohani?
Simaklah tip dalam edisi ini, yang secara khusus disajikan bagi orang
tua Kristen, namun bermanfaat pula bagi pelayan-pelayan anak. Kiranya
sajian ini menjadi berkat bagi kita semua. Selamat menyimak.

Tuhan Yesus memberkati.

Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >

                  TIP: MEMBESARKAN ANAK-ANAK KRISTEN

Untuk membesarkan anak dengan sukses, kita memerlukan petunjuk-
petunjuk pengasuhan anak yang alkitabiah. Apakah yang Alkitab ajarkan
tentang pengasuhan anak?

Ada beberapa tanggung jawab yang lebih penting daripada sekadar
membesarkan anak. Sangat penting bila orang tua Kristen bergantung
pada isi Alkitab untuk mendapatkan hikmat ketika mereka memenuhi
tanggung jawab tersebut. Untuk membesarkan anak dengan sukses, orang
tua memerlukan kasih, kesabaran, komitmen, dan perencanaan. Berikut
ini adalah kiat-kiat alkitabiah untuk menolong keluarga membesarkan
anak dengan cara Allah.

1. Orang Tua Harus Menjalani Pernikahan yang Penuh Kasih.

Walaupun saat ini muncul kontroversi dalam mendefinisikan "pernikahan"
dan "keluarga", Alkitab sangat jelas mengajarkan hal ini. Dalam kitab
Kejadian, Allah membentuk pernikahan sebagai hubungan perjanjian
antara satu pria dan satu wanita. Walaupun pemerintah mungkin mengakui
bentuk-bentuk pernikahan yang lain (seperti bangsa Israel pada zaman
dahulu yang mengakui poligami), peraturan-peraturan tersebut bukanlah
bagian dari rencana Allah.

Rencana Allah bagi keluarga adalah agar laki-laki "meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya
menjadi satu daging." Dalam ikatan kudus ini, pasangan suami istri
melahirkan anak-anak ke dunia, membesarkan mereka, dan seterusnya,
sehingga proses ini terulang. Oleh karena itu, pengasuhan Kristen yang
sukses berawal dari pernikahan Kristen yang kuat.

2. Orang Tua Harus Mengasihi Anak-Anak Mereka Tanpa Syarat.

Kasih adalah perintah paling mendasar yang diberikan oleh Yesus.
Ketika Yesus ditanya tentang hukum terutama, Yesus menjawab bahwa
hukum terutama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan
akal budi kita. Hukum yang kedua adalah "mengasihi sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri". Mengasihi "sesama" mengacu pada orang-orang
yang biasa berinteraksi dengan kita, bukan hanya seseorang atau
tetangga-tetangga kita. Dalam arti sebenarnya, mengasihi berawal dari
keluarga.

Jenis kasih yang diperintahkan kepada orang Kristen adalah kasih tanpa
syarat. Orang tua seharusnya mengasihi tanpa syarat (dan
mengekspresikan kasih itu) kepada anak-anak mereka.

3. Orang Tua Harus Memberi Semangat dan Menguatkan Anak-Anak Mereka.

Pujian yang jujur dan positif sangat bermanfaat bagi anak-anak. Pujian
ini seharusnya diberikan dengan bebas, bahkan sebagai bagian dari
mendisiplinkan. Dalam Efesus 4:29, Paulus menuliskan, "Janganlah ada
perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang
baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya,
beroleh kasih karunia."

Komunikasi seharusnya digunakan untuk membangun dan memberi semangat,
bukan mematahkannya. Sayangnya, banyak orang tua justru menggunakan
kata-kata mereka untuk menjatuhkan dan mematahkan semangat anak-
anaknya. Ini seharusnya tidak terjadi di keluarga mana pun, terutama
di dalam keluarga Kristen.

4. Orang Tua Harus Membudayakan Komunikasi Terbuka.

Komunikasi harus dilakukan secara terbuka, jujur, dan terus-menerus.
Anak-anak jangan dibiasakan "memendam" perasaan mereka, dan merasa
bahwa mereka tidak bisa memercayai orang tua mereka tentang perasaan,
rahasia, dan masalah mereka. Orang tua harus berusaha keras untuk
memastikan anak-anak tahu bahwa mereka dikasihi dan dihargai, serta
diizinkan untuk menceritakan apa yang ada di dalam hati dan pikiran
mereka.

5. Kedisiplinan Seharusnya Memperbaiki, Bukan Menyakiti.

Orang tua harus mendisiplinkan anak-anak mereka, tetapi kedisiplinan
itu diterapkan untuk mengoreksi dan memperbaiki. Kedisiplinan harus
dilakukan secara konsisten dan penuh kasih. Meskipun Alkitab menunjuk
"rotan" sebagai simbol kekuasaan dan dorongan untuk memperbaiki, ini
bukan surat izin untuk memukul anak. Anak-anak yang dibesarkan di
tengah-tengah lingkungan yang penuh kekerasan, biasanya berkembang dan
menjadi orang yang suka kekerasan, atau mengalami gangguan dalam
perkembangan sosial, emosi, fisik, dan pengetahuannya. Ini bukanlah
kehendak Allah bagi keluarga.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam keluarga melalui
pernikahan yang kukuh, penuh kasih, penguatan, komunikasi terbuka, dan
disiplin yang penuh kasih dan tanggung jawab, keluarga Kristen akan
meraih kesuksesan yang lebih besar dalam membesarkan anak-anak mereka.
(t/Uly)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: suite101.com
Alamat URL: http://www.suite101.com/content/raising-christian-children-a88940
Judul asli artikel: Raising Christian Children
Penulis artikel: Brian Tubbs
Tanggal akses: 11 April 2011

                      STOP PRESS: KONSELING KRISTEN

Apakah Anda konselor Kristen, hamba Tuhan atau jemaat yang tertarik
terlibat dalam dunia konseling? Apakah Anda ingin menambah pengetahuan
tentang konseling? Publikasi e-Konsel menyediakan bahan-bahan kristen
seputar konseling, seperti artikel, bimbingan alkitabiah, tip,
kesaksian sahabat, ulasan situs, ulasan buku, dan banyak info lainnya.
Segera daftarkan diri Anda dengan mengirimkan email kosong ke:
< subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

Dengan menjadi pelanggan milis publikasi e-Konsel, Anda akan
mendapatkan bahan-bahan tersebut di atas secara gratis melalui mailbox
Anda secara rutin setiap minggunya.

Kunjungi juga situs Konseling Kristen di: < http://c3i.sabda.org/ >
untuk mendapatkan bahan-bahan konseling kristen yang lainnya.

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org