Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/552

e-BinaAnak edisi 552 (21-9-2011)

Belajar dari Tokoh Alkitab: Daud (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
TIP: BAGAIMANA BELAJAR DARI KEHIDUPAN DAUD DALAM PERJANJIAN LAMA?
STOP PRESS: PUBLIKASI e-DOA

Shalom,

Alkitab mencatat riwayat pahlawan-pahlawan iman yang dipakai Tuhan
secara luar biasa. Salah satunya adalah Daud. Dalam kitab 1 Samuel 16,
diceritakan Daud adalah sosok yang tidak "diperhitungkan" sebelumnya
untuk diurapi menjadi pemimpin Israel, mengingat kondisi fisiknya yang
kurang mendukung dan meyakinkan untuk menjadi seorang pemimpin. Namun,
mengapa justru Allah memilih orang seperti Daud? Hal-hal apa sajakah
yang bisa kita pelajari dari Daud? Untuk menemukan jawabannya, kami
mengajak Anda untuk menyimak artikel yang telah kami persiapkan.
Harapan kami, Anda diberkati dengan sajian kami. Selamat membaca.

Redaksi Tamu e-BinaAnak,
Novita Yuniarti
< http://pepak.sabda.org/ >

           TIP: BAGAIMANA BELAJAR DARI KEHIDUPAN DAUD DALAM
                           PERJANJIAN LAMA?

Ada pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan Daud dalam
Perjanjian Lama, dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain.
Kemungkinan ada begitu banyak pelajaran, sehingga tidak mungkin bisa
fokus pada semua hal dalam satu perikop. Meskipun demikian,
pelajarilah beberapa pelajaran yang bermanfaat.

1. Mulailah membaca tentang Daud dan kehidupannya dalam Perjanjian
Lama atau lihatlah referensi yang terkait. Mintalah Allah agar
membantu Anda memahami apa yang bisa Anda pelajari dari kehidupan Raja
Israel ini. Buatlah catatan. Anda bisa mulai dari 1 Samuel 16 hingga
bagian terakhir dari kitab ini. Bagian-bagian lain dari Alkitab yang
berisi bagian utama dari kehidupan Daud termasuk 2 Samuel, 1 dan 2
Raja-raja -- dengan 2 Raja-raja yang sebagian besar membicarakan masa
sesudah Daud, serta 1 dan 2 Tawarikh. Beberapa ayat tersebut adalah
mengenai kehidupan Daud dan beberapa ayat lainnya berkenaan dengan
Israel setelah kematiannya, namun ayat terkait bisa membantu Anda
untuk membedakannya.

2. Ketika Samuel pergi untuk mengurapi salah seorang dari anak-anak
Isai untuk menjadi raja di Israel, baik dia maupun Isai tidak tahu
yang manakah yang akan menjadi raja. Samuel dan Isai merasa bahwa
Allah telah memilih salah satu dari antara anak-anak yang lain karena
penampilan atau perawakannya. Akan tetapi, Allah menolak semua anak
Isai yang lain dan berfirman bahwa Dia melihat hati, bukan penampilan
luar, seperti yang manusia lihat. Daud, si anak gembala, masih berada
di ladang menggembalakan domba, karena tak seorang pun yang menduga
dia bisa menjadi seseorang yang dimaksud, yang dipilih menjadi calon
raja.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa apa pun yang Tuhan tentukan bagi
kita, besar atau kecil, kita bisa menyelesaikannya. Tidak peduli apa
yang orang pikirkan tentang kita, seperti apakah kita, atau apakah
kelihatannya kita memiliki talenta atau kecakapan yang hebat.

3. Ketika Saul masih menjadi raja setelah Daud diurapi menjadi raja
selanjutnya, dia terus-menerus berikhtiar untuk membunuh Daud.
Sebenarnya, Daud melihat kelengahan Saul lebih dari satu kali dan
mendapat kesempatan untuk membunuhnya. Bahkan hamba-hambanya juga
menginginkannya. Namun, Daud menolak dan berkata bahwa dia tidak mau
menyakiti orang yang diurapi Allah karena Saul telah dipilih menjadi
raja.

Dari sini, kita bisa belajar tentang penghormatan kepada pemimpin yang
telah Allah pilih. Kita juga bisa belajar bahwa kita tidak boleh balas
dendam. Serahkan semuanya kepada Allah. Meskipun Daud hidup pada masa
Perjanjian Lama, dia melakukan perintah dalam Perjanjian Baru yang
diajarkan Yesus, yaitu kasihilah musuhmu, dan ajaran Paulus dalam
Perjanjian Baru, yaitu taatilah pemerintah yang berkuasa.

4. Daud, si anak gembala, membunuh Goliat dengan katapel dan beberapa
butir batu.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa kita bisa mengerjakan apa pun yang
Allah kehendaki untuk kita lakukan. Kita hanya perlu mengikuti ke mana
Dia menuntun dan melayani di mana Dia kehendaki. Kita tidak perlu
takut.

5. Daud, orang yang di dalam Alkitab disebut "orang yang berkenan di
hati Allah", melakukan perzinahan dengan Batsyeba. Ketika dia
mengandung, Daud mencoba menyuruh suaminya, seorang panglima tentara,
untuk pulang ke rumahnya dan tidur dengan Batsyeba, supaya kelihatan
bahwa suaminyalah ayah dari anak yang dikandung Batsyeba. Ketika dia
tidak mau meninggalkan pasukannya, Daud mengutus orangnya, Uria, untuk
pergi ke barisan depan dalam pertempuran tempat dia terbunuh. Orang
yang begitu mengasihi Allah telah melakukan perzinahan dan pembunuhan.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa apa pun yang telah kita lakukan
untuk Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa kita sudah terbebas dari
dosa atau kejatuhan.

6. Allah mengampuni Daud atas dosanya, tapi anak hasil perzinahan
mati. Kerajaan Daud juga tidak lagi penuh kedamaian dan anak-anaknya
sendiri memperebutkan kekuasaannya. Satu orang mati.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa ada konsekuensi dari dosa, tapi
Allah benar-benar sudah mengampuni. (t/Setya)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: e-How.com
Alamat URL: http://www.ehow.com/how_2158005_learn-life-david-old-testament.html
Judul asli artikel:	How to Learn From the Life of David in the Old Testament
Penulis: Imikewhite

Diambil dari:
Nama situs: Bio-Kristi (Situs Biografi Kristiani)
Alamat URL: http://biokristi.sabda.org/
            bagaimana_belajar_dari_kehidupan_daud_dalam_perjanjian_lama
Tanggal akses: 7 Juni 2011

                     STOP PRESS: PUBLIKASI e-DOA

e-DOA adalah sebuah milis yang lahir dari kerinduan Yayasan Lembaga
SABDA (YLSA -- http://ylsa.org) untuk memberikan bahan-bahan tulisan
seperti renungan, artikel, kesaksian, maupun pelajaran dari tokoh
pendoa-pendoa Kristen. Diharapkan milis ini dapat memperkaya pendoa
Kristen Indonesia dalam kehidupan spiritual dan kehidupan mereka
sehari-hari. Publikasi e-Doa juga diharapkan dapat memberikan
inspirasi dan penguatan melalui pelayanan doa.

Milis ini sifatnya terbuka bagi denominasi gereja mana pun. Dengan
menjadi pelanggan e-DOA, maka secara otomatis Anda juga menjadi
pelanggan KADOS (Kalender Doa SABDA), Open Doors, dan 40 Hari Doa.
Jadi, bagi pendoa-pendoa Kristen Indonesia yang ingin dibekali menjadi
pendoa Kristen seutuhnya, tunggu apalagi? Kami tunggu keikutsertaan
Anda di milis ini.

Kontak Redaksi: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Situs Doa: < http://doa.sabda.org >

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org