Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/553

e-BinaAnak edisi 553 (28-9-2011)

Belajar dari Tokoh Alkitab: Daud (IV)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: DAUD: RAJA ATAS ISRAEL
MUTIARA GURU

Shalom,

Selamat berjumpa kembali sahabat e-BinaAnak. Masih dalam tema yang
sama mengenai tokoh Daud, kali ini e-BinaAnak memberikan sajian berupa
bahan mengajar tentang Daud ketika diangkat menjadi raja. Kiranya
sajian ini dapat bermanfaat bagi Anda, secara khusus menjadi berkat
bagi Anda dan anak-anak layan Anda.

Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.

Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Fitri Nurhana
< fitri(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >

                 BAHAN MENGAJAR: DAUD: RAJA ATAS ISRAEL

Konsep untuk Anak-Anak

1. Samuel kecewa lebih lama daripada seharusnya (1 Samuel 16:1). Akan
tetapi, kita bisa melepaskan kekecewaan kita dan menyerahkannya kepada
Allah.

2. Banyak orang menyukai orang lain karena perawakan mereka lebih
besar atau lebih kuat atau mengira bahwa mereka lebih rupawan. Apa
yang dikatakan Allah tentang hal itu?

3. Allah memilih kita sebagai pemimpin, ketika kita membuktikan bahwa
kita bisa dipercaya.

4. Kita perlu mengikuti pemimpin-pemimpin yang baik, yang melakukan
kehendak Allah.

Pelajaran

I. Panggilan Kepada Samuel untuk Mengurapi Daud (1 Samuel 16:1)

Allah berbicara; Allah telah menolak (Saul); Allah mengutus; Allah
telah memilih (Daud). Jelas sekali, Allah bekerja. Yang Mahakuasa
adalah aktor utama dalam ayat ini. Allah berbicara kepada Samuel --
hakim, imam, nabi, dan orang yang mengurapi raja. Samuel mengurapi
Daud seperti halnya Uskup Agung dari Canterbury mengurapi raja atau
ratu Inggris dalam upacara penobatan.

Allah telah menolak (Saul) sebagai raja atas Israel (1 Samuel 16:1).
Ada beberapa landasan atau peristiwa penyebab penolakan ini. Pertama,
Saul merebut kuasa imam (1 Samuel 13:8-14). Kedua, dia melanggar
perintah Allah (1 Samuel 15:7-26). Ketiga, dia meminta nasihat kepada
perantara roh -- tukang sihir dari Endor (1 Samuel 28:6-20). Kejadian
terakhir menunjukkan betapa dalamnya raja yang diurapi oleh Allah itu
jatuh. Contohnya, alih-alih bersandar kepada kuasa ilahi, dia
bersandar kepada kuasa iblis. Pasal 16 melanjutkan peristiwa kedua
dalam pasal 15. Daud mungkin masih remaja pada saat itu.

Satu-satunya orang yang bernama Isai dalam Alkitab adalah ayahnya
Daud. Akan tetapi, mungkin ada beberapa Isai lain di daerah
sekitarnya, karena sosok yang satu ini disebut sebagai "Isai dari
Bethlehem". (Biasanya, nama tempat atau nama ayah yang digunakan untuk
membedakan orang-orang pada masa lalu, yang memunyai nama yang sama.)
Bethlehem kira-kira delapan kilometer lebih sedikit ke arah barat daya
dari Yerusalem, dan kira-kira 16 kilometer dari kampung halaman Samuel
di Rama (1 Samuel 1:1, 15:34).

Terkadang, orang-orang percaya bisa memunyai emosi yang terbungkus
untuk hal-hal yang salah, sebagaimana yang ditunjukkan Allah kepada
Samuel dalam ayat 1. Kepada imam dan nabi ini Allah berkata: "Aku
mengutus engkau..." (1 Samuel 16:1d)

II. Kriteria Allah Memilih Daud (1 Samuel 16:6-7)

Awalnya, saat melihat ketujuh anak Isai (1 Samuel 16:10), Samuel
berhadapan dengan anak yang tertua dan mungkin yang tertinggi.
Beberapa ahli beranggapan bahwa Eliab itu adalah Elihu dalam 1
Tawarikh 27:18. Akan tetapi, Tuhan memberi tanggapan yang sama kepada
Eliab ("Aku telah menolaknya") seperti yang dikatakannya kepada Saul
("ia telah Kutolak"; ayat 1).

Samuel keliru (seperti yang sering kita alami) dalam menyangka bahwa
asumsi manusia adalah asumsi surgawi. Kenyataannya, Eliab setinggi
Saul (1 Samuel 9:2).

Samuel mengira bahwa anak yang pertama itulah "yang diurapi Allah".
Mengurapi adalah upacara mencurahkan minyak di atas sesuatu atau
seseorang (Mazmur 23:5; Lukas 7:46). Istilah ini digunakan sebanyak
tiga puluh empat kali untuk mengacu kepada raja yang diurapi Allah. (1
Samuel 9:16 (Saul), 16:13 (Daud), 1 Raja-raja 1:34,35,39 (Salomo), 2
Raja-Raja 9:1-3,12 (Yehu); 2 Raja-raja 11:12 (Yoas); dan 2 Raja-raja
23:30 (Yoahas)).

"Hanya orang yang dangkal saja yang tidak menilai dari penampilan,"
ujar Lord Henry Wotton yang sombong, yang menghancurkan pemuda Dorian
Grey dalam buku Oscar Wilde, "The Picture of Dorian Grey". Salah, kata
Allah (dalam 1 Samuel 16:7). Betapa sering kita membuat kesalahan ini.
Seorang pendeta terkadang dipilih karena wajahnya yang rupawan dan
suaranya yang lembut alih-alih kualifikasi karakternya. Inilah salah
satu alasan banyak anak kecil yang dianggap tidak imut atau rupawan
bertumbuh dengan rasa kurang percaya diri. Penampilan hanyalah
penampilan, bukan kenyataan. Paling tidak, penampilan bukanlah
kenyataan yang paling mendasar dan paling penting. Samuel ditegur oleh
Allah. Inilah salah satu alasan kita menggunakan firman Allah -- untuk
memperbaiki kelakuan.

III. Pilihan Atas Daud Dikonfirmasi Allah (1 Samuel 16:11-13)

A. Kedatangannya (ayat 11)

Dilihat dari umurnya, Daud adalah anak kedelapan dalam keluarga Isai.
Saat Allah tidak memberikan konfirmasi tentang pilihan-Nya atas
ketujuh anak Isai lainnya, Samuel mendesak Isai. Allah adalah gembala
Daud (Mazmur 23:1), dan Daud adalah gembala Allah bagi umat-Nya, jadi
tepatlah bahwa dia sedang "menggembalakan kambing domba"(1 Samuel
16:11).

B. Penampilannya (ayat 12a)

Anak Isai yang sedang menggembala dipanggil, sementara ayah dan nabi
itu tetap berdiri ("tidak duduk sampai..." ayat 11). Seperti Saul dan
Eliab, ciri-ciri fisik Daud juga digambarkan. Dia disebut
"kemerah-merahan". Kata Ibrani yang sama yang digunakan di tempat
lain dalam Perjanjian Lama, tentang Esau di Kejadian 25:25.
(Orang-orang modern mungkin menamakan Esau "si Merah Besar.") Mungkin
artinya Daud itu berambut merah. Orang-orang Timur Tengah biasanya
berkulit gelap dan berambut hitam, sehingga ciri-ciri ini mungkin
menunjukkan beberapa keunikan Daud, entah itu warna rambutnya atau
kulitnya. Dikatakan bahwa "matanya indah dan parasnya elok" (ayat 12).
Kata orang-orang, "elok perawakannya" (16:18).

C. Persetujuan kepadanya (ayat 12b)

Bagaimanapun juga, Tuhan menunjukkan (entah dengan suara langsung
seketika itu juga atau sebaliknya) kepada Samuel bahwa Daudlah pilihan
Allah yang istimewa. Allah berkenan kepadanya.

D. Pengurapannya (ayat 13)

Tabung tanduk biri-biri jantan dibuat menjadi penampung minyak kelas
satu (dalam 1 Raja-raja 1:39, kita melihat "tabung tanduk berisi
minyak" dan tanduk untuk musik, yaitu sangkakala).

Hubungan antara pengurapan dan Roh itu patut diperhatikan. Ini adalah
upacara penobatan pribadi atas Daud. Alhasil, kita melihat persamaan
yang lebih besar saat "Yesus, Anak Daud" (Markus 10:47), melalui suara
Allah Bapa dan penampakan Allah Roh (Matius 3:16-17), berkenan sebagai
Yang Diurapi atau Mesias . Oleh karena itu, Matius 3:16-17 di satu
sisi merupakan penobatan Kristus sebagai Mesias. Dalam arti yang lebih
sempit dan sederhana, kita orang-orang Kristen "beroleh pengurapan
dari Yang Kudus" (1 Yohanes 2:20), karena kita memiliki Roh Allah
(Roma 8:90). Banyak ahli Alkitab beranggapan bahwa Roh Kudus adalah
"urapan" itu, dengan mengacu pada 1 Yohanes 2:20 dan 27.

Dengan demikian, Daud mengalami tiga upacara penobatan:

1. Secara pribadi, oleh Samuel (1 Samuel 16:13).
2. Secara umum, oleh orang-orang Yehuda di bagian selatan (2 Samuel 2:4).
3. Secara umum, sebagai raja atas Israel (2 Samuel 5:3).

Sebenarnya, tidak ada petunjuk yang dicatat dalam 2 Samuel 16:13,
bahwa Samuel menjelaskan kepada ayah dan saudara-saudara Daud mengapa
dia mengurapi Daud. (Ada fungsi-fungsi lain pengurapan selain
menobatkan seseorang sebagai raja.) Alhasil, ini menjelaskan mengapa
Raja Saul tidak pernah menyebutkan peristiwa itu ketika Daud dalam
istananya, walaupun Saul sangat iri terhadap Daud karena alasan-alasan
lainnya (1 Samuel 18:7).

IV. Pengurapan Daud atas Seluruh Israel (2 Samuel 5:1-5)

A. Hubungan antara Daud dan Bangsanya (ayat 1,2)

Setelah mencermati uraian di atas, 1 Samuel 16 tidak menunjukkan bahwa
Samuel membuat pengumuman kepada umat, bahwa Daud akan menjadi raja
kelak. Jelaslah (2 Samuel 5:2) bahwa kabar tentang gambaran
pekerjaannya sudah beredar.

Hebron adalah lokasi dari pengumuman kedua bahwa Daud akan menjadi
raja. Hebron terletak sekitar 32 kilometer ke arah barat daya dari
Yerusalem. Karena terletak pada ketinggian 915 meter di atas permukaan
laut, Hebron adalah kota tertinggi di Palestina. Hebron disebutkan 50
kali dalam kitab-kitab Yahudi, tetapi tidak pernah disebutkan dalam
Perjanjian Baru.

Saat mengikat perjanjian dengan Daud, orang-orang utara mengatakan,
"Ketahuilah, kami ini darah dagingmu" (ayat 1) -- Bandingkan dengan
Kejadian 2:23, 29:14; dan 2 Samuel 19:13 (Absalom, si pemberontak,
juga menggunakan kalimat ini). Oleh karena itu, Daud dipilih menjadi
raja karena:

1. Hubungannya dengan bangsa Israel (2 Samuel 5:1).
2. Kemampuannya sebagai pemimpin pasukan (2 Samuel 5:2a).
3. Pilihannya oleh Allah (2 Samuel 5:2b).

B. Kekuasaannya (ayat 3-5)

1. Perjanjian Bangsanya (ayat 3)

Sebuah perjanjian diikat antara pemimpin yang akan datang (Daud) dan
para wakil bangsa ("tua-tua Israel", ayat 3).

2. Ringkasan Kekuasaannya (ayat 4,5)

1 Tawarikh 29:26 dan 27 memberikan ringkasan yang sama tentang
kekuasaan Daud dalam dua bagian:

a. Di Hebron, Daud berkuasa atas dua suku di sebelah selatan (Yehuda)
selama ",7 tahun dan 6 bulan".

b. Di Yerusalem, Daud berkuasa atas kedua belas suku selama ",33
tahun". Oleh karena itu, Daud berkuasa atas bangsa Israel (dengan
pembulatan angka) selama ",40 tahun" sampai dia berumur 70 tahun.
Beberapa ahli mengatakan kekuasaannya berlangsung dalam kurun waktu
sekitar 110-970 SM atau sekitar 100-960 SM.

Pertanyaan Diskusi

1. Dalam masyarakat kita belakangan ini, penampilan menjadi sesuatu
yang utama/dibesar-besarkan dalam menilai seseorang. Bisakah Anda
memberikan contoh?

2. Mungkinkah beberapa jemaat gereja memunyai standar yang salah dalam
memilih pemimpin? Jika ya, apakah standar-standar itu?

3. Pernahkan Anda merenungkan suatu tindakan dikatakan pantas untuk
dilakukan, kemudian Anda mendapatkan persetujuan dari Tuhan bahwa
tindakan itu diperbolehkan? Bagikanlah pengalaman itu.

4. Dapatkah Anda menuliskan beberapa contoh, bagaimana dulu Anda
digembalakan oleh seseorang?

5. Teladan apakah yang Anda dapatkan dari orang-orang yang Anda kenal,
yang sungguh-sungguh melayani dalam waktu lama? (t/Uly)

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Peloubet`s Sunday School Notes
Judul asli artikel: David, a King of Israel
Penulis: James Townsend
Penerbit: David C. Cook Publishing, Illinois 1992
Halaman: 46 -- 49

                            MUTIARA GURU

"Objek dari mengajar adalah seorang anak. Pengajaran bertujuan untuk
membuat anak itu maju tanpa didampingi gurunya." (Elbert Hubbard)

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org