Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/555

e-BinaAnak edisi 555 (12-10-2011)

Menjadi Guru Sekolah Minggu Teladan (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: TANGGUNG JAWAB -- APAKAH ARTINYA?
SUA PELAYANAN ANAK: PENGARUH KETELADANAN SEORANG GURU

Shalom,

Ada pepatah yang berkata bahwa tindakan berbicara lebih keras daripada
kata-kata. Namun pada kenyataannya, sadar atau tidak, tindakan manusia
sering kali tidak konsisten dengan perkataannya. Dalam tayangan
televisi, kita sering mendengar pidato politik yang begitu baik,
tetapi kenyataan justru mengatakan sebaliknya. Tidak hanya politikus,
mungkin kita pernah mendengar orang tua, guru, pendeta, bahkan diri
sendiri bertindak tidak sesuai dengan apa yang mereka/kita katakan.
Kita harus memberikan teladan bukan dengan kata-kata saja, tetapi
dengan tindakan nyata. Tidak hanya guru sekolah minggu yang perlu
menerapkan hal ini, anak-anak juga perlu diajarkan untuk bertanggung
jawab atas kata-kata dan tindakan mereka. Untuk itu, kami rindu
menyajikan bahan mengajar "Belajar Bertanggung Jawab" untuk semakin
memperlengkapi Anda. Selamat melayani.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Truly Almendo Pasaribu
< http://pepak.sabda.org/ >

           BAHAN MENGAJAR: TANGGUNG JAWAB -- APAKAH ARTINYA?

"Saya belajar nilai kerja keras dan keuletan dari keluarga saya". --
Michael Jordan

Ketika saya masih kecil, saya memunyai seekor kucing hitam yang besar,
yang kami namakan Sir Blackie Tomcat. Kebanyakan Anda menganggap,
bahwa anjinglah yang bisa diandalkan, bukan kucing. Tetapi Sir Blackie
itu benar-benar dapat diandalkan, seperti anjing yang paling baik.
Setiap hari -- setelah saya pulang sekolah, Sir Blackie selalu
menantikan saya dengan sabar di anak tangga beranda belakang. Setiap
pagi dan sore hari, ia muncul pada waktu yang sama untuk makan.
Blackie pasti tahu bahwa saya pun dapat diandalkan. Ia tahu ia bisa
mengandalkan saya untuk memberinya makan pada waktu yang sama setiap
harinya.

Suatu hari, ketika kami berdua sedang di beranda, seekor anjing --
besar dan galak, tiba-tiba masuk ke rumah kami, menggonggong Sir
Blackie. Orang bilang bahwa anjing itu memakan kucing. Saya pun
melompat, membentak, dan mengusir anjing tersebut. Sir Blackie tidak
bergerak dari tempatnya. Ia hanya mengeong. Pasti ia tahu bahwa ia
lagi-lagi bisa mengandalkan saya. Dan ia benar. Saya mengusir anjing
galak tersebut.

Saya bertanggung jawab terhadap Blackie, dan ia tahu bahwa ia bisa
mengandalkan saya untuk merawat dan menjaganya.

Kamu pun perlu bertanggung jawab. Seseorang yang bertanggung jawab
melaksanakan apa yang dijanjikannya. Dengan demikian, ia dapat
dipercaya. Ibumu perlu mengetahui bahwa kalau kamu mengatakan akan
pulang jam berapa, kamu pasti memenuhi janjimu. Kalau kamu menemui
masalah, kamu akan meneleponnya. Kalau orang tahu bahwa kamu
bertanggung jawab, mereka tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kamu.
Orang tua biasanya akan memberimu kebebasan lebih besar, dan para guru
biasanya akan memberimu keistimewaan. Tanggung jawab membantumu
belajar menjadi pemimpin -- seseorang yang berinisiatif dan
melancarkan segalanya. Itu juga berarti bertanggung jawab terhadap
diri sendiri -- belajar memikirkan pilihan-pilihan dan mengambil
keputusan-keputusan yang baik, tentang cara-cara bersikap, dan hal-hal
yang harus diperbuat. Bertanggung jawab itu membantu dunia menjadi
lebih baik.

Bagaimanakah Caranya agar Kamu Bertanggung Jawab?

Kita masing-masing bertanggung jawab atas perbuatan, perkataan,
pemikiran, dan pilihan kita sendiri. Apakah artinya bagimu?

Perbuatanmu

Kamu bertanggung jawab atas hal-hal baik yang kamu pilih untuk kamu
perbuat. Apakah kamu serahkan PR-mu tepat pada waktunya? Apakah kamu
selesaikan tugasmu di rumah pada waktunya? Apakah kamu menjaga pakaian
dan mainanmu sendiri? Apakah kamu menjaga kesehatanmu dengan makan
makanan bergizi? Apakah kamu menjaga dirimu? Apakah kamu mematuhi
aturan di rumah dan di sekolah? Apakah kamu mematuhi hukum di
komunitasmu? Kalau ya, kamu bertanggung jawab.

Kamu juga memilih cara untuk memperlakukan lingkungan di sekelilingmu.
Apakah kamu membuang sampah sembarangan? Apakah kamu mencegah sesamamu
membuang sampah sembarangan? Apakah kamu mendaur ulang kertas, kaleng,
atau kaos kaki bekas? Apakah kamu perlakukan hewan dengan baik? Kalau
kamu memunyai hewan peliharaan, apakah kamu memberinya makan dan
merawatnya?

Apakah kamu bertanggung jawab soal harta benda? Apakah kamu bersikap
hati-hati, ketika membersihkan rumah dengan menggunakan mesin penyedot
atau sapu, sehingga tidak menghantam tembok serta perabotan? Apakah
kamu menangani piring dengan hati-hati ketika mencucinya? Apakah kamu
menyimpan buku-buku dan kertas-kertasmu, agar dapat menemukannya lagi
dengan mudah?

Perkataanmu

Bertanggung jawab atas perkataanmu, artinya bahwa ketika kamu
mengatakan akan melakukan sesuatu, kamu menindaklanjutinya dan
melaksanakannya. Kamu tidak membuat janji-janji yang tidak bisa kamu
penuhi. Itu juga berarti kamu berpikir sebelum berbicara. Kamu
kendalikan perkataan yang keluar dari mulutmu, dan kamu bisa
memutuskan untuk mengucapkan sesuatu atau tutup mulut. Kamu bisa
memilih menggunakan kata-kata yang baik atau tidak baik. Kamu tidak
bisa mengendalikan hal-hal yang dikatakan orang kepadamu, tetapi kamu
bisa mengendalikan hal-hal yang kamu ucapkan sebagai balasannya.

Pemikiranmu

Kamu juga bertanggung jawab atas hal-hal yang kamu pikirkan. "Tunggu
dulu!" Kamu mungkin mengatakan, "Ide-ide selalu bermunculan di kepala
saya. Terkadang ide-ide yang muncul memang buruk. Saya tidak mungkin
mengendalikannya." Mungkin benar. Tetapi kamu bisa memutuskan, apakah
kamu akan membiarkan ide buruk tersebut menetap di benakmu? Apakah
yang bisa kamu perbuat untuk menyingkirkannya? Cobalah mengabaikannya.
Pikirkanlah sesuatu yang baik sebagai gantinya. Atau gantilah
kegiatanmu. Kamu bisa mengganti saluran televisi atau membaca buku
yang baik. Kamu bisa mengobrol dengan teman atau bermain dengan adik
atau kakakmu. Hal-hal yang baik akan menyingkirkan hal-hal yang buruk.

Penting!

Terkadang orang memunyai demikian banyak pemikiran buruk, sehingga
mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Kalau ini terjadi
kepadamu, bicaralah kepada orang dewasa yang kamu percayai.
Ceritakanlah pemikiran-pemikiran buruk yang tidak mau hilang. Kalau
kamu tidak sanggup mengubah sesuatu sendiri, sikap bertanggung jawab
artinya mencari pertolongan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: Being Your Best
Judul buku terjemahan: Character Building untuk Anak-anak
Judul artikel: Tanggung-jawab -- Apakah Artinya?
Penulis: Barbara A. Lewis
Penerjemah: Drs. Arvin Saputra
Penerbit: Karisma Publishing Group
Halaman: 153 -- 156

         SUA PELAYANAN ANAK: PENGARUH KETELADANAN SEORANG GURU

e-BinaAnak, 13 Mei 2011: Seberapa besarkah peranan guru sekolah minggu
dalam menjadi teladan bagi anak?

Ary Cahya: Pengaruhnya besar dalam kerohanian, apalagi kalau anak
tidak sekolah di sekolah Kristen, atau orang tuanya bukan Kristen atau
Kristen KTP saja.

Rosa Damanik Ambarita: Seorang guru sekolah minggu menurut saya harus
berkelakuan baik dalam berpakaian, berkata, maupun bersikap, karena
anak-anak sering kali mengikuti kakaknya. Apa yang kakaknya lakukan,
sering kali ditiru. Jadi, guru sekolah minggu harus menjadi teladan
untuk membawa si anak menjadi anak yang baik untuk ke depannya nanti.
Khususnya dalam menyampaikan firman harus hati-hati sekali.

Andi Iryanto: Hal yang paling sulit menjadi teladan untuk anak sekolah
minggu, untuk saya pribadi lebih suka menampilkan diri sendiri karena
tidak mau ada kepura-puraan. Jika ada sikap saya yang tidak baik, saya
jelaskan dan memberi mereka pengertian kalau hal itu tidak baik,
apalagi peran guru hanya beberapa jam mengajar.

Lionk Win: Jika dibandingkan dengan orang tua, peran orang tua lebih
besar dari guru sekolah minggu, apalagi perbandingan waktu yang hanya
90 menit dalam seminggu, tapi guru sekolah minggu tidak kalah
pentingnya dalam memberikan contoh atau teladan bagi anak sekolah
minggu, karena ia juga turut membentuk dasar iman anak. Semestinya
para guru sekolah minggu dapat melayani dengan kesungguhan dan
ketulusan hati, karena anak melihat dan menerima apa yang guru sekolah
minggu berikan, baik firman Tuhan, maupun sikap dan tingkah laku.

e-BinaAnak: Guru adalah publik figur bagi anak. Oleh karena itu, ia
memiliki peranan yang besar untuk menjadi teladan bagi anak dalam
segala hal dalam kehidupannya yang dapat disaksikan oleh anak.

Sumber: http://www.facebook.com/sabdabinaanak#!/sabdabinaanak/posts/10150179530246629

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org