Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/558

e-BinaAnak edisi 558 (2-11-2011)

Bertumbuh Bersama Anak (I)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
ARTIKEL: RUANG UNTUK BERTUMBUH
WARNET PENA: BACK-TO-SCHOOL CRAFTS AND ACTIVITIES FOR KIDS
STOP PRESS: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

Shalom,

Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya bertumbuh dengan
benar, dan tiap anak memerlukan ruang dan waktu yang berbeda dalam
tiap pertumbuhannya. Sebagai orang tua, kita juga harus belajar
memberikan kepercayaan kepada anak-anak kita untuk mereka bertumbuh.
Melalui e-BinaAnak edisi 558, kami memberikan sebuah artikel yang bisa
Anda gunakan untuk membantu Anda dalam bertumbuh bersama anak. Simak
juga ulasan situs "Back-to-School Crafts and Activities for Kids",
yang mengulas bahan kreativitas untuk sekolah minggu. Selamat
melayani, Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Melina Martha
< http://pepak.sabda.org/ >

                     ARTIKEL: RUANG UNTUK BERTUMBUH

Salah satu hobi saya adalah berkebun. Saya menyukainya karena saya
memiliki kesempatan untuk merenungkan firman Tuhan dalam kesendirian
saya. Berkebun banyak memberikan pengajaran yang sangat baik. Salah
satunya adalah bahwa tumbuhan memerlukan ruang untuk bertumbuh.
Sebagai orang tua, saya merasa hal ini merupakan pelajaran yang
penting untuk diingat, bahwa anak-anak membutuhkan ruang untuk
bertumbuh di dalam Tuhan, sehingga mereka dapat bertambah kuat dalam
iman dan berbuah bagi-Nya.

Haruskah Orang Tua Memberikan Ruang untuk Bertumbuh Kepada
Anak-Anaknya?

Dalam Matius 19:14, Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu,
janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab,
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."
Bagaimana para orang tua menghalang-halangi anak-anaknya? Paulus
memberitahukan, "Janganlah bangkitkan amarah di dalam hati
anak-anakmu," dan ia juga menambahkan, "Tetapi didiklah mereka di
dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4)

Bagaimana Orang Tua Memberikan Ruang untuk Bertumbuh Kepada
Anak-Anaknya?

Dengan kata lain, bagaimana kita mengajarkan sikap disiplin dan taat
pada perintah Tuhan kepada mereka? Salah satu perintah itu ditulis
dalam kitab Amsal 22:6 yang berbunyi: "Didiklah orang muda menurut
jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan
menyimpang dari pada jalan itu."

Ketika kita mengajarkan suatu keterampilan baru kepada seorang anak,
kita harus membiarkan mereka berlatih sampai ia dapat melakukannya
sendiri. Tetapi, kadang-kadang mereka tidak berlatih dengan cara
seperti yang kita harapkan. Sebagai contoh, saya melatih anak-anak
saya, Felicia (13 tahun) dan Sarah (10 tahun), untuk melakukan doa
pribadi minimal sekali dalam sehari. Saya ingin agar mereka berlutut,
bersyukur atas pimpinan Tuhan selama tidur malam, segera setelah
bangun di pagi hari. Doa ini juga termasuk memohon pimpinan-Nya untuk
melalui hari ini sesuai dengan kehendak-Nya. Sayangnya, Felicia dan
Sarah merasa sulit untuk berlutut berdoa dan menutup mata tanpa
tertidur kembali. Sebagai gantinya, mereka merasa lebih mudah untuk
berdoa setelah makan pagi dan berpakaian, sebelum berangkat ke
sekolah. Karena mereka tidak selalu berangkat bersamaan, mereka dapat
memutuskan sendiri saat-saat untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

Bagaimana Para Orang Tua Dapat Fleksibel dalam Memberi Ruang Tumbuh
pada Anak-Anak Mereka?

Patut diingat bahwa anak-anak Tuhan memunyai kepribadian yang
berbeda-beda. Beberapa di antara mereka tumbuh lebih baik ketika
diberikan ruang yang lebih besar, yang lainnya mungkin hanya
membutuhkan ruang yang lebih kecil. Felicia, anak perempuan saya yang
pertama, membutuhkan ruang yang lebih besar. Sebagai contoh, saat
pertama kali Felicia diundang ke suatu persekutuan pemuda oleh teman
sekolahnya, saya memintanya untuk tidak menerimanya. Tahun lalu, teman
Felicia, Kathy, mengundangnya lagi. Namun, kali ini saya
mengizinkannya pergi.

Sebelum pergi ke persekutuan itu, ia bertanya kepada saya, "Mama,
apakah mereka juga memunyai pengajaran yang sama?" Saya tidak tahu dan
saya mengatakan bahwa kita perlu mengetahuinya. Kemudian, sebelum saya
melepas kepergiannya, ia berbalik dan bertanya, "Apakah saya dapat
berdoa bersama mereka?" Ini merupakan pertanyaan yang bagus, tapi saya
tidak punya jawabannya. Maka saya berkata, "Berdoalah dalam hati,
Tuhan akan memberitahukan kepadamu apa yang harus dilakukan."

Ketika Felicia kembali ke rumah, ia berkata, "Saya rasa cara mereka
berdoa baik-baik saja. Tapi saya sudah meminta pada Kathy, agar tidak
lagi mengundang saya." Ia menjelaskan bahwa ia merasa tidak tepat
kalau pemuda/i bermain di dalam gereja. Ia juga melihat pasangan muda
bercumbu di dalam gereja, dan ia berpikir bahwa hal itu dilakukan
bukan pada tempat dan waktu yang tepat.

Kejadian ini mengajarkan bahwa jika kita percaya anak-anak diberikan
pada kita oleh Tuhan, maka kita juga harus memercayai keyakinan
anak-anak kita pada Penciptanya. Kita harus tetap tenang ketika
anak-anak menentang kita. Mereka selalu aktif berpikir. Bila kita
mengajarkan jalan Tuhan kepada mereka sebagaimana kita mengajarkan
cara membaca dan menulis, Yesus akan berada di dalam pikirannya, sama
seperti mereka mengingat abjad A, B, C, .... Ketika para orang tua
memberikan ruang bagi anak-anak mereka untuk bertumbuh dalam pikiran
dan perbuatan, mereka akan dapat mengerti firman Tuhan dengan lebih
baik. Mereka dapat menambah pengetahuannya mengenai Tuhan dan
menghubungkannya dengan apa yang mereka ucapkan, lihat, dengar, dan
lakukan.

Sarah, anak perempuan saya yang kedua, memunyai tantangan yang
berbeda. Contohnya, ketika Sarah melihat kakaknya pergi menerima
undangan Kathy, ia mengajukan protes kepada saya.

"Mengapa saya tidak boleh pergi, Ma? Saya juga mau pergi!"

"Tentu kamu boleh pergi, tapi tunggu sampai ada teman yang
mengundangmu. Sekarang mari kita isi teka-teki silang Alkitab."

"Saya tidak mau mengisi teka-teki silang. Susah!"

"Itu baik untukmu."

"Saya tidak mau, Ma."

"Lalu apa yang ingin kau lakukan? Maukah kita mencari sesuatu di
majalah ini, dan melihat apa yang bisa kita temukan?"

"Baiklah...."

Saya membolak-balik halaman dan mencoba memperlihatkan sesuatu yang
menarik kepadanya. Tiba-tiba, ada satu halaman yang menarik perhatian
Sarah.

"Saya dapat mengutip suatu ayat dan memberi gambar untuk menjelaskan
hal tersebut," katanya.

"Wah, ide yang sangat bagus, Sarah."

Bagaimana Para Orang Tua Mengetahui Bahwa Memberikan Ruang Tumbuh Pada
Anak adalah Ide yang Baik?

Ketika saya tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan anak saya, atau
tidak yakin akan tanggapan saya, atau ketika saya kehilangan
kesabaran, saya tergoda untuk menutup mulut mereka dengan mengatakan,
"Tidak usah banyak tanya. Lakukan saja kata-kata Mama!" Biasanya hal
itu dapat menjadi batu sandungan bagi iman anak-anak. Ketika anak-anak
didorong untuk mencari jawaban atas pertanyaan mereka, mereka diberi
kesempatan untuk berlatih berpikir mana yang benar dan mana yang
salah. Latihan ini juga memberikan mereka kesempatan untuk berbicara
kepada Tuhan. Contohnya, ada sebuah peraturan di Amerika yang membantu
suku atau jenis kelamin tertentu, untuk mendapatkan pendidikan atau
pekerjaan yang lebih baik. Suatu hari, ketika sedang mendengarkan
perbincangan di radio tentang pengalaman seorang wanita, yang
mengatakan bahwa ia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik karena
menyertakan nama suaminya di belakang namanya (hal itu membantunya
untuk lolos seleksi), saya lalu mengutarakan pikiran saya tentang hal
itu dengan suara keras, "Saya mungkin akan melakukannya juga!"
Anak-anak saya dengan cepat membuat koor, "Itu salah, Ma!"

Bagaimana Kita Tahu Bahwa Semua Hal Ini Cukup Berharga?

Anak-anak penuh dengan hal yang mengejutkan. Biasanya mereka melakukan
sesuatu lebih baik dari yang kita harapkan. Felicia selalu bersikap
terbuka mengenai kepercayaannya. Sejak masuk Taman Kanak-Kanak (TK),
ia sudah mengatakan kepada gurunya bahwa ia tidak akan berpartisipasi
dalam pesta Haloween (pesta topeng) dan kegiatan Natal. Sejalan dengan
semakin dewasa dan semakin banyaknya kesempatan untuk berkembang, ia
juga membagikan lebih banyak lagi pengalaman imannya. Ketika masuk
SMP, ia menulis tentang nilai-nilai Kristiani dalam salah satu tugas
sekolahnya, membicarakan, dan mendiskusikannya. Beberapa bulan yang
lain, Felicia dan teman sekelasnya diminta untuk menulis, apakah
mereka merasa bahwa mereka seharusnya tumbuh dewasa dalam dunia yang
lebih damai.

Beberapa temannya berharap bahwa dunia akan menjadi lebih damai.
Felicia tidak berpikir demikian, dan ia menulis bahwa semua masalah
yang kita lihat dan dengar, hanya merupakan tanda-tanda akhir zaman.
Ia mendukung tulisannya dengan kutipan sebuah ayat dari kitab Matius
24:5-6,8,14 dan Lukas 21:10-11. Felicia menyimpulkan bahwa "Optimisme
kadang-kadang memberikan suatu harapan yang salah .... Tidaklah adil
membuat orang yakin tentang sesuatu, tanpa melihat kenyataan."

Sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia meninggalkan beberapa perintah
kepada para pengikut-Nya, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk." (Markus 16:15) Ini merupakan misi kita
pada hari ini. Kita juga harus ingat bahwa semasa Yesus mengajar di
dunia, Ia juga mengatakan, "Tuaian memang banyak, tapi pekerja
sedikit." (Matius 9:37) Setiap orang tua Kristen harus bereaksi
terhadap kebutuhan yang mendesak ini, yaitu bekerja untuk Tuhan. Salah
satu caranya adalah dengan melatih anak-anak kita untuk menjadi bagian
dari pekerjaan ini. Kita dapat memulainya dengan memberi mereka ruang
untuk pertumbuhan imannya. Iman mereka, seperti juga iman kita, akan
di uji lagi dan lagi. Tapi di dalam Tuhan, iman kita akan semakin
bertumbuh dan berakar dalam, sebagaimana yang telah Tuhan rancangkan,
dan kita akan melihat mereka menghasilkan buah demi Yesus dan
kemuliaan gereja-Nya.

Diambil dari:
Judul majalah: Warta Sejati edisi 20 September - Oktober 2000
Judul artikel: Ruang untuk Bertumbuh
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia
Halaman: 23 -- 26

       WARNET PENA: BACK-TO-SCHOOL CRAFTS AND ACTIVITIES FOR KIDS

Anda kesulitan mencari materi untuk mengajar di sekolah minggu?
Khususnya, mengajar kerajinan ataupun kegiatan yang berhubungan dengan
cerita Alkitab. Silakan Anda berkunjung ke situs "Back-to-School
Crafts and Activities for Kids". Melalui situs ini, Anda bisa
mendapatkan bahan-bahan untuk kelas sekolah minggu Anda. Ada banyak
jenis bahan, salah satunya kerajinan yang dihubungkan dengan aktivitas
cerita Alkitab, mulai dari A sampai Z bisa Anda dapatkan dalam situs
ini. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun beragam, ada yang mudah dijumpai,
murah, bahkan ada bahan yang membutuhkan biaya banyak, sehingga Anda
dapat memilih bahan mana yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
mengajar. Selain itu, situs ini pun menyajikan permainan-permainan
(game) menarik, yang bisa memotivasi anak untuk belajar membaca,
menulis, sekaligus menuangkan kreativitas mereka melalui berbagai
media, seperti kertas, tanah liat, batu, dll.. Terdapat juga cerita
tentang semut yang dijadikan satu urutan pelajaran yang panjang, dari
berdoa, menghafal ayat, berhitung, sampai olahraga. Masih banyak
cerita lain yang disajikan dalam situs ini dan bisa dipakai untuk
mengajar anak sekolah minggu. Jadi tunggu apalagi, segera kunjungi
situs ini! Tuhan memberkati. (MM)

==> http://daniellesplace.com/html/backtoschoolcrafts.html

     STOP PRESS: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

Bulan November telah tiba. Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan
pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah,
dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA
(YLSA) telah menyediakan wadah di situs "natal.sabda.org" bagi setiap
pelayan Tuhan agar bisa saling berbagi bahan-bahan Natal dalam bahasa
Indonesia. Ada banyak bahan yang bisa didapatkan, seperti Renungan
Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi
Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku
Natal, Review Situs Natal, e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu
Natal, dan bahkan sarana diskusi tentang topik Natal.

Yang istimewa adalah situs "natal.sabda.org" dirancang sebagai situs
yang interaktif, sehingga pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk
berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog,
memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan
pengunjung lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs
"natal.sabda.org". Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan
Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini dengan menjadi berkat bagi
kemuliaan nama-Nya.

==> http://natal.sabda.org/

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org