Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/567

e-BinaAnak edisi 567 (11-1-2012)

Visi Allah dalam Pelayanan Sekolah Minggu (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

DAFTAR ISI
BAHAN MENGAJAR: SAMUEL, SEORANG ANAK YANG MELAYANI ALLAH
SUA PELAYAN ANAK: KERINDUAN ALLAH TERHADAP ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU

Shalom,

Masih ingatkah Anda mengenai kisah Hana? Redaksi percaya bahwa setiap
pelayan anak pasti ingat bahkan sudah hafal dengan kisahnya. Kisah
Hana tidak hanya sebatas kerinduan/doanya yang dijawab oleh Tuhan
untuk memunyai seorang anak, Samuel. Namun, kisah Hana memunyai arti
penting yang akan mengingatkan/menyadarkan kita bahwa anak kecil itu
berharga dalam pandangan Allah. Seperti apakah? Simak edisi kali ini
dengan saksama dan terapkan dalam pelayanan Anda supaya setiap anak
semakin mengenal Allah dan firman-Nya. Kami juga menyajikan beberapa
respon mengenai kerinduan Allah terhadap anak-anak SM yang tentunya
akan membuat kita lebih sungguh-sungguh lagi dalam melayani anak-anak.
Selamat membaca! Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >

       BAHAN MENGAJAR: SAMUEL, SEORANG ANAK YANG MELAYANI ALLAH
                    Disusun oleh: Davida Welni Dana

Bacaan Alkitab: 1 Samuel 1-7

Panduan Mengajar

Tujuan pelajaran: 1. Agar anak-anak memahami bahwa Tuhan dapat
memanggil seorang anak kecil untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang
besar.

2. Mendorong anak untuk hidup seturut firman Tuhan agar mengetahui
rencana dan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

3. Agar anak menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah,
sehingga mereka dapat dipakai Allah untuk melaksanakan panggilan Tuhan
dalam hidup mereka.

Penyampaian Cerita: Sampaikan cerita kepada anak dengan bahasa yang
menarik. Jangan membaca materi dalam bahan ini. Sampaikan cerita
dengan pendalaman dan pemahaman yang benar dari firman Tuhan.

Hana, seorang wanita yang sangat baik menikah dengan Elkana, seorang
pria yang sangat baik. Mereka berdua menyembah Tuhan dan baik kepada
kepada orang lain. Tetapi ada sesuatu yang hilang dari hidup Hana. Dia
menginginkan seorang anak. Ya, dia sangat menginginkan seorang bayi!
Dia menunggu dan berdoa dan berharap dan terus menunggu. Tetapi sang
bayi tidak pernah datang!

Setiap tahun, Hana pergi menyembah Tuhan di Bait Allah. Pada suatu
tahun, dia berjanji jika Tuhan memberikannya seorang anak lelaki, dia
akan memberikan anaknya untuk menjadi hamba Tuhan selama-lamanya.

Imam Eli melihat Hana berdoa. Dia berpikir Hana sedang mabuk karena
bibirnya terus bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Eli
menegur Hana!

Tetapi Hana mengatakan kepada Eli tentang keinginannya untuk memunyai
anak dan janjinya kepada Tuhan. "Pergilah dalam damai," jawab Eli.
"Dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari
pada-Nya." Perkataan Imam Eli memberi Hana harapan.

Saat itu sukacita mengisi hati Hana. "Tuhan mengingatnya" dan menjawab
doanya. Dia dan Elkana memiliki seorang bayi yang diberi nama Samuel
(yang berarti "Aku telah memintanya dari pada TUHAN"). Tetapi apakah
Hana mengingat janjinya pada Tuhan?

Hana menghentikan kebiasaannya pergi ke Bait Allah tiap tahun. Ya,
ampun! Apakah dia mengingkari janjinya pada Tuhan? Tidak, Hana
menunggu sampai Samuel cukup besar untuk tinggal di Bait Allah dan
dapat menolong Imam Eli dalam melayani Tuhan. Kemudian Hana membawa
Samuel ke Bait Allah.

Tuhan menghargai kesetiaan Hana yang sangat besar. Setelah Samuel,
Tuhan memberikan lagi kepada Hana 3 orang anak laki-laki dan 2 anak
perempuan. Setiap tahun Hana pergi ke Bait Allah untuk menyembah Tuhan
- dan untuk membawakan jubah baru yang dia buat untuk Samuel.

Bukan hanya Samuel saja yang bertugas membantu Imam Eli. Anak
laki-laki Eli, Hofni dan Pinehas, juga bekerja di sana. Tetapi mereka
tidak menghormati Tuhan dengan melakukan berbagai kejahatan, dan tidak
pernah mau berubah walaupun Imam Eli sudah menegur mereka.

Suatu malam, Samuel mendengar ada suara memanggilnya. Samuel berpikir
bahwa Eli yang memanggilnya. "Aku di sini," jawab Samuel. "Aku tidak
memanggilmu," kata Eli. Hal ini terjadi sampai tiga kali. Kemudian Eli
sadar bahwa Tuhan ingin berbicara dengan Samuel.

Imam Eli berkata kepada Samuel, "Jika Dia memanggilmu kembali, engkau
harus berkata, `Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.`" Tuhan
kembali memanggil Samuel, dan memberikan Samuel sebuah pesan yang
sangat penting.

Keesokan harinya, Eli memanggil Samuel. "Apakah yang Tuhan katakan
padamu?" tanyanya. Samuel mengatakan segalanya kepada Imam Eli. Pesan
itu adalah sebuah kabar buruk -- Tuhan akan menghancurkan seluruh
keluarga Imam Eli karena Hofni dan Pinehas sangat jahat.

Peringatan Tuhan menjadi kenyataan. Saat pertempuran antara orang
Filistin terjadi, kedua anak Eli yang sangat jahat itu membawa Tabut
Allah. Akhirnya, orang Filistin merampas Tabut Allah, membunuh Hofni
dan Pinehas juga orang Israel lainnya. Ketika Eli mendengar hal
tersebut, dia jatuh dari tempat duduknya, batang lehernya patah, dan
ia mati saat itu juga.

Tabut Allah membawa bencana kepada orang Filistin. Mereka menaruhnya
di kuil Dagon, dewa mereka. Keesokan harinya, patung Dagon yang mereka
idolakan itu jatuh dan wajahnya ke tanah. Orang Filistin mengembalikan
patung Dagon kembali ke tempatnya -- tetapi keesokan harinya patung
tersebut jatuh kembali. Kali ini patung Dagon terbelah menjadi dua.

Penyakit dan kematian melanda bangsa Filistin. Untuk melihat apakah
memang Tuhan yang sedang menghukum mereka, orang Filistin mengambil
kereta yang dipasang pada dua ekor lembu betina, dan tabut Allah
diletakkan di atasnya. Mereka menjaga anak dari lembu betina itu
supaya tidak mengikuti induk mereka. "Jika lembu itu menuju ke arah
orang Israel, dan meninggalkan anak mereka, itu berarti Tuhanlah yang
sudah melakukan hal ini pada kita," kata mereka. Dan berangkatlah
lembu itu menuju Israel!

Kemudian Samuel, yang sekarang sudah dewasa, berkata kepada seluruh
rakyat Israel. "Jika engkau kembali kepada Tuhan dengan segenap hatimu
… Dia akan membebaskanmu dari tangan orang Filistin." Orang Israel
taat kepada perintah Tuhan tersebut. Dan tangan Tuhan melawan orang
Filistin selama kepemimpinan Samuel.

Pertanyaan Evaluasi:
1. Mengapa Imam Eli menganggap Hana mabuk?
2. Apakah Tuhan mengabulkan doa Hana?
3. Apa yang dilakukan Hana ketika Tuhan memberikan Samuel kepadanya?
4. Apa yang dikerjakan Samuel di Bait Allah?
5. Bagaimana cara Tuhan memanggil Samuel?
6. Apakah kamu juga ingin melayani Tuhan sejak kecil seperti Samuel?
7. Bagaimana caranya agar kamu dapat mengetahui kehendak Tuhan?
8. Apakah kamu mau melayani Tuhan dengan segenap hati dan jiwamu?
   Mengapa?

Penutup:
Tutuplah penyampaian firman Tuhan dengan doa:
1. Doakan agar Tuhan menolong anak-anak untuk dapat patuh dan taat
   akan firman Tuhan.
2. Doakan setiap anak yang sudah menjawab pertanyaan evaluasi dan mau
   dipakai Tuhan melayani Dia dengan sungguh-sungguh.
3. Mengucap syukur atas ibadah yang sudah berlangsung hari itu.

Referensi:
Nama software: Software SABDA 4
Judul modul: Bible Land
Penerjemah: Tim SABDA
Download: http://www.sabda.net/modul

         SUA PELAYAN ANAK: KERINDUAN ALLAH TERHADAP ANAK-ANAK
                            SEKOLAH MINGGU

e-BinaAnak, 1 November 2011: Menurut Anda, apakah kerinduan Allah
terhadap anak-anak sekolah minggu?

1. Wax On Hutadjulu
   Bertumbuh pastinya yah! Menurut standart Allah, dan yang terpenting
   mereka semua berfungsi sejalan dengan tujuan Allah. Amin.

2. Melce Y. Lomi
   Menurut saya, kerinduan Allah adalah supaya anak-anak datang
   kepada-Nya dan orang dewasa (gereja/keluarga/guru/pemerintah, dll.
   jangan menghalang-halangi anak-anak untuk datang kepada Yesus).

3. Isworo Handoko
   Allah rindu anak-anak mengenal pencipta-Nya.

4. Helen Liliyana Anak
   Sekolah minggu menerima keselamatan dan bertumbuh di dalam Dia
   untuk menghasilkan buah.

5. Theresia S. Setyawati
   Mengasihi dan menaati-Nya :) Allah rindu memberkati dan memakai
   anak-anak untuk bekerja bersama Dia.

6. Desy Atmadja
   Mengenal DIA... Mengasihi DIA... Mengikuti DIA dengan setia.

e-BinaAnak: Terima kasih atas semua pendapat yang telah diberikan.
   Mimpi Allah terhadap anak adalah mereka mengenal pribadi Allah
   dan pekerjaan-Nya. Dari pengenalan itu, anak memiliki pengenalan
   dan karakter Kristus di dalam hidupnya.

Sumber: http://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10150349022166629

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org