Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/598

e-BinaAnak edisi 598 (15-8-2012)

Mengajarkan Kemerdekaan Rohani kepada Anak (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Mengajarkan Kemerdekaan Rohani kepada Anak (III)
598/Agustus/III/2012

DAFTAR ISI
TIP: KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN
STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Shalom,

Anak-anak sekolah minggu sering kali memunyai pertanyaan-pertanyaan
kritis yang diajukan ke guru sekolah minggu. Masih ingatkah Anda,
pertanyaan-pertanyaan sulit yang mereka tanyakan? Mungkin salah
satunya pertanyaan yang mereka ajukan adalah apakah hidup merdeka di
dalam Tuhan itu? Anda bisa menggunakan ilustrasi kisah "Anak yang
Hilang" dan pengalaman hidup sehari-hari, untuk mempermudah dalam
menjelaskan "hidup merdeka di dalam Tuhan" kepada anak-anak SM.
Dapatkan konsepnya melalui sajian e-BinaAnak kali ini dan simak
informasi terbaru dari pelayanan kami. Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >

                    TIP: KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN

Bulan Agustus merupakan bulan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, bulan
di mana bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya dari kolonialisme,
dari penjajahan, kemerdekaan untuk berdiri sendiri sebagai bangsa yang
besar, dan yang terutama BEBAS. Karena itu, kata "merdeka" sering
ditambahkan dengan kata "bebas", itu yang sering kita dengar "bebas
merdeka".

Tidak hanya suatu bangsa yang menginginkan untuk merdeka, kita
semuanya juga menginginkan kemerdekaan dan kebebasan. Teringat waktu
kita masih kecil, serasa ingin cepat-cepat besar, hidup sendiri dan
mandiri. Itu yang sering kita impikan. Tetapi, apakah sebenarnya
kemerdekaan itu?

Kita tentu pernah mendengar tentang cerita "Anak yang Hilang". Cerita
yang disampaikan oleh Yesus Kristus sendiri, yaitu ada seorang anak
yang ingin "merdeka", seorang yang ingin hidup bebas, ingin hidup
tidak lagi di rumah ayahnya. Ia pun meminta hak warisnya, dan kemudian
memulai hidupnya yang bebas merdeka. Ia pergi jalan-jalan, pergi
main-main, makan pesta pora, dan hidup bebas merdeka, berbuat menurut
apa yang dikehendakinya. Hidup bebas merdeka, tidak ada yang memarahi
serta melarang, dan hidup senang.

Sering kali, gambaran inilah yang kita sangka arti hidup "bebas
merdeka" itu, hidup seperti anak yang hilang ini. Tetapi dari cerita
ini, kita tahu bahwa bukan itu arti sebuah kemerdekaan; dari cerita
ini, kita dapat melihat bahwa ternyata "bebas merdeka" yang sering
kita pikirkan, hanyalah bentuk lain dari penjajahan -- bahwa anak ini
sebenarnya hidup di bawah penjajahan dunia dan dosa.

Seseorang menggambarkan arti kemerdekaan itu sebagai "kemampuan untuk
menjadi seperti yang sudah dimaksudkan di dalam hidup Anda". Dengan
kata lain menjadi diri ANDA sendiri. Kalau boleh saya ubah definisi
itu sedikit, arti kemerdekaan yang sebenarnya adalah "kemampuan untuk
menjadi seperti yang sudah TUHAN maksudkan di dalam hidup Anda".
Itulah arti kemerdekaan yang sesungguhnya -- hidup yang tidak lagi di
bawah penjajahan dunia dan penjajahan dosa. Hidup yang tidak lagi
bergantung kepada keduniawian, atau hidup yang tidak lagi bergantung
kepada nafsu yang sia-sia. Hidup yang dimerdekakan oleh kasih Kristus.

Dalam 1 Yohanes 5:20, Rasul Yohanes berkata bahwa Anak Allah telah
datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita. Jadi, Yesus
datang juga untuk memberikan kepada kita pengertian. Apa yang
dikatakan Yesus tentang pengertian untuk memperoleh kemerdekaan ini?
Dalam Yohanes 8:30-32 dikatakan: "Setelah Yesus mengatakan semuanya
itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kataNya kepada orang-orang
Yahudi yang percaya kepadaNya: `Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku,
kamu benar-benar adalah murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran,
dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.`"

Bahwa kita akan hidup merdeka jika kita mengetahui kebenaran Kristus.
Hidup bebas "seperti yang sudah TUHAN maksudkan di dalam hidup kita"
jika ditaruh dalam konteks yang lebih praktikal, maka dengan memiliki
kemerdekaan Kristus, kita akan mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup
kita. Hidup kita tidak akan terasa sia-sia atau bosan. Hidup kita akan
merdeka atas kekhawatiran, merdeka atas kesalahan dan malu karena
kegagalan kita, dan merdeka atas banyak hal lainnya.

Merdeka atas kekhawatiran adalah hal yang sangat penting. Berapa
banyak dari kita yang khawatir akan hidup ini (mungkin sekarang belum,
tapi nanti kalau umur terus bertambah), khawatir akan sekolah,
khawatir akan pekerjaan, khawatir akan uang, khawatir akan keluarga,
dan kalau sudah lebih tua, khawatir tentang sakit, khawatir tentang
kematian, dan kekhawatiran lainnya. Di dalam Kristus kita akan
dimerdekakan atas itu semua.

Bagaimana kita dapat meraih kemerdekaan itu? Yesus berkata pada kita,
untuk memperoleh kemerdekaan itu, maka:

1. Kita perlu percaya.

Dalam Yohanes 8:30 dikatakan, "Orang percaya kepada-Nya". "Percaya
kepada-Nya" dalam terjemahan lain ditulis "Banyak orang menaruh iman
mereka di dalam-Nya" (NIV). [Dalam Inggris kata yang digunakan adalah
"on Him" dan "in Him"].

Hal pertama yang kita perhatikan adalah bahwa kita perlu percaya
kepada Kristus. Tidak hanya percaya, tapi kepercayaan kepada Kristus
"di atas", "di dalam", dan "di sekeliling"-Nya. Percayalah kepada
Kristus sepenuhnya.

2. Hidup di dalam Firman dan menjadi murid.

Penting bagi kita untuk hidup dalam Firman dan menjadi murid. Bukan
hidup kekristenan yang seperti asal ikut saja, tapi hidup yang
benar-benar mau dilatih menjadi murid Kristus dengan ketaatan dan
penuh komitmen.

3. Terimalah kebenaran.

Kita harus menerima kebenaran Kristus di dalam hidup kita dengan
sepenuh hati. Tidak hanya menerima kebenaran yang "enak", tapi juga
menerima kebenaran yang kadang kala menurut kita "tidak enak".

Dan seperti yang Yesus katakan, kita akan menerima kemerdekaan itu
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu".

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Replique Ministry Brisbande
Alamat URL: http://repliqueministry.org/brisbane/articles/merdeka
Judul asli artikel: Merdeka!
Penulis: Sucipto Prakoso
Tanggal akses: 26 Juni 2012

             STOP PRESS: LOWONGAN SABDA 2012 -- IT FOR GOD

Apakah Anda orang Kristen yang terpanggil untuk memakai talenta Anda
bagi kemuliaan Tuhan? Bergabunglah dengan SABDA sekarang juga! Yayasan
Lembaga SABDA < http://ylsa.org > adalah yayasan Kristen nonprofit,
nonkomersial, dan interdenominasi, yang melayani dengan media komputer
dan internet. Saat ini kami membutuhkan beberapa staf yang punya
kemampuan dan punya beban pelayanan.

STAF IT

1. Programmer Komputer
a. Menguasai bahasa pemrograman komputer.
b. Memiliki kemampuan logika, matematika, dan testing/debugging.

2. Web Designer (Situs/CMS) & Web Designer (Grafis)
a. Menguasai (X)HTML/CSS/PHP/MySQL,dll. (WD Situs).
b. Menguasai tools grafis (WD Grafis).
c. Memiliki pengalaman dengan situs dinamis/interaktif dan CMS design.

3. Database Administrator/Designer
a. Menguasai MySQL/MS SQL/Oracle.
b. Berpengalaman dengan database: admin, design, atau programming
   maintenance dan bisa tools untuk data conversions/data entry.

4. IT/MIS (Sysop, Hacker, PM, SA, NetAdmin, HDWR)
a. Menguasai sistem jaringan teknologi informasi.
b. Memiliki pengalaman luas dengan sistem TI.

EDITOR & PENERJEMAH

a. S1 Bahasa Indonesia (editor).
b. DIII/S1 Sastra Inggris (penerjemah).
c. Memiliki kemampuan menulis dengan baik.
d. Memiliki pengalaman menerjemahkan atau menyunting naskah.

HUMAS/PUBLIC RELATIONS

a. DIII/S1 Komunikasi Massa (atau sejenis).
b. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
c. Memiliki pengalaman pelayanan dan berorganisasi.

Kualifikasi Umum:
1. Seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dan punya hati untuk melayani
   Tuhan.
2. Memiliki semangat untuk terus-menerus belajar hal-hal baru.

Kirimkan lamaran dan CV Anda ke email:
YAYASAN LEMBAGA SABDA - HRD < cv@sabda.org >
Info lengkap: http://www.ylsa.org/lowongan

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org