Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/607

e-BinaAnak edisi 607 (17-10-2012)

Mengembangkan Talenta (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Mengembangkan Talenta (III)
607/Oktober/III/2012

DAFTAR ISI
TIP: MENGEMBANGKAN TALENTA DAN KARUNIA
STOP PRESS: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

Salam Damai Kristus,

Salah satu tanggung jawab orang tua dan pelayan anak ialah membantu
anak-anak mengeksplorasi, menemukan, dan mengembangkan talenta yang
telah Tuhan berikan pada mereka. Apa saja yang harus diperhatikan dan
bagaimana cara menolong anak mengembangkan talentanya? Edisi
e-BinaAnak kali ini akan menjawab kebutuhan Anda mengenai hal ini.
Selamat membaca sajian kami dan jangan lewatkan informasi terbaru yang
kami sajikan dalam kolom Stop Press. Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >

                  TIP: MENGEMBANGKAN TALENTA DAN KARUNIA

Sebagai orang tua atau guru, Anda tidak hanya ingin membantu anak
belajar mengintegrasikan pekerjaan dalam kehidupan mereka. Anda juga
ingin membantu mereka untuk mengembangkan minat, talenta, karunia, dan
bakat tertentu yang Allah berikan kepada mereka. Bagaimana cara untuk
membantu anak-anak mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan mereka?

1. Bantu Anak Menemukan Talentanya

Dalam jiwa anak, terdapat bakat tertentu yang akan muncul dan
berkembang menjadi talenta dan karunia. Allah telah melakukan
tugas-Nya dan tugas Anda adalah mengajak mereka untuk terlibat dalam
berbagai pengalaman, sehingga Anda dan anak dapat mengetahui apa yang
ia hargai, kuasai, dan suka lakukan.

Ayah saya sendiri, yang kini pensiun, sangat terampil dalam hal
elektronika radio. Beliau telah menggeluti dunia radio sejak kecil.
Dalam Perang Dunia II, ayah saya bertugas di bagian radio Angkatan
Laut AS. Beliau membesarkan empat anak dengan keahliannya. Jika Anda
berada di Utara bagian timur California dan bisnis Anda memunyai
masalah radio yang tidak bisa diperbaiki siapa pun, panggil saja Jack
Townsend.

Ayah mengajak saya ke tokonya, menunjukkan apa yang beliau lakukan,
dan mengizinkan saya melakukan pekerjaan paruh waktu. Ayah membantu
saya mencoba bidang elektronika, untuk melihat apakah saya memiliki
kemampuan dalam bidang tersebut. Ternyata tidak. Dia dan saya
sama-sama menemukan bahwa saya memiliki sedikit bakat atau minat
dalam bidang radio maupun teknis.

Namun, waktu saya masih SMP, kami berbicara tentang pekerjaan, dan dia
berkata, "Kamu dapat membangun hubungan yang baik dengan banyak orang.
Bagaimana kalau kamu menjadi seorang pengacara?" Walau akhirnya saya
tidak banyak melakukan hal yang berkaitan dengan menjadi pengacara
(kecuali memiliki koleksi lelucon tentang pengacara), tetapi
pernyataan ayah itu bergaung dalam diri saya.

Melalui sekolah perguruan tinggi, pekerjaan, dan pendidikan
pascasarjana, saya mulai tertarik dengan profesi yang melayani. Saya
memasuki berbagai bidang untuk sampai ke sana, melibatkan diri dalam
organisasi pendamping gereja, melayani penuh waktu, melayani di ladang
misi, dan mengatur kelompok rumah, sampai akhirnya saya berkecimpung
di bidang konseling.

Dalam keterlibatannya yang tidak mendikte, Ayah membantu saya
menemukan apa yang saya sukai. Meskipun saya bukan orang teknis, saya
menyukai aspek teknis dalam profesi saya: rincian teologi dan
penelitian psikologis. Tapi saya senang, dunia telah terhindar dari
keterlibatan saya dalam dunia teknis Ayah.

Sejak usia dini, anak-anak akan mendapatkan keuntungan dari lingkungan
yang kaya stimulus: lingkungan yang di dalamnya terdapat beragam
kegiatan dan anak-anak dilibatkan sesuai dengan tingkat perkembangan
mereka. Sebelum usia sekolah, milikilah mainan interaktif dan
perlengkapan seni yang akan membantu anak untuk berimajinasi dan
mencipta. Saat mereka bertambah besar, jangan hanya mengenalkan mereka
dengan kegiatan sekolah, tetapi juga olahraga, kesenian, ilmu
pengetahuan, keterlibatan di gereja, dan membantu orang lain.
Tugas-tugas bermain ini adalah awal dari apa yang akhirnya akan
menjadi tugas dalam suatu pekerjaan. Anak Anda bekerja dengan bermain.
Buatlah struktur-struktur ekstrakurikuler yang sehat dan baru menjadi
norma di dalam keluarga Anda. Ini adalah waktunya untuk mengajak dan
memberi dorongan.

Saya mengenal sebuah keluarga yang memiliki tiga anak perempuan.
Keluarga ini yang memiliki pola, yaitu masing-masing anak mencoba satu
olahraga, aktivitas, atau kegiatan seni yang berbeda setiap tahun.
Ketika mereka lebih besar, anak-anak ini telah berfokus pada hal-hal
yang mereka sukai. Di saat mereka SMP, mereka sudah pernah melakukan
sepak bola, basket, bisbol, renang, golf, catur, tenis, balet, piano,
menyanyi, kegiatan amal, dll.. Tidaklah mengherankan bahwa ketiga anak
perempuan ini dapat menjadi pengasuh anak yang bertanggung jawab,
dengan kebiasaan kerja yang solid dan sangat diinginkan di lingkungan
dan masyarakat mereka.

2. Tantang Anak untuk Mengembangkan Talentanya

Ajaklah anak Anda untuk menemukan minat mereka. Ketika mereka telah
memusatkan diri pada suatu minat tertentu, menginvestasikan waktu dan
energi mereka di dalamnya, tantanglah mereka untuk mengembangkan
talenta mereka. Kemudian mereka akan terlibat dalam kegiatan yang
mereka nikmati dan melakukannya dengan baik. Dengan itu, mereka dapat
memiliki keterlibatan seumur hidup. Bantulah mereka untuk memperdalam
keterlibatan dan penguasaan mereka.

Minat saja tidak akan menyebabkan anak Anda mengembangkan kompetensi
dalam bidang yang mereka pilih. Pada umumnya, anak-anak tidak memiliki
struktur internal untuk bekerja pada tugas tertentu. Mereka
membutuhkan struktur orang tua untuk membantu mereka dalam menjadwal,
memusatkan diri, dan semakin berkembang dalam bidang yang telah mereka
pilih, sampai struktur itu menjadi bagian dari diri mereka.

Beberapa orang tua sering dituntun oleh tingkat minat anak-anak
mereka. Mereka merasa jika anak bosan dengan beberapa aktivitas, itu
adalah tanda bahwa dia perlu pindah ke sesuatu yang lain. Hal tersebut
hanya bermanfaat pada masa-masa awal usia anak. Misalnya, anak
prasekolah mungkin perlu untuk beralih dari karya seni ke menyanyi,
lalu ke cerita karena ia tidak bisa konsentrasi pada apa pun untuk
waktu yang lama. Namun, anak-anak juga memiliki kebutuhan untuk
belajar disiplin, berkomitmen, dan menyelesaikan tugas seiring mereka
beranjak dewasa. Jarang ada anak yang mengatakan, "Aku lelah
beristirahat. Bolehkah aku mengerjakan latihan perkalian?"

Di sinilah, Anda perlu bertindak sebagai pelatih. Bantulah anak Anda
melihat bahwa baik komitmen, investasi, latihan, maupun energi, semua
itu akan diterjemahkan ke dalam suatu keahlian atau talenta. Berikan
mereka pengalaman jangka panjang. Jangan biarkan mereka berhenti dari
tim olahraga atau kegiatan lain dan pelajaran sebelum akhir musim,
atau bahkan beberapa musim, kecuali ada masalah serius. Misalnya,
seorang anak yang perilakunya sangat mengganggu hingga perilakunya
merusak seluruh kerja sama tim, mungkin perlu dikeluarkan. Namun, ini
tidak boleh diganti dengan menganggur di rumah dan menonton televisi.
Waktu yang seharusnya dihabiskan dalam tim, seharusnya dihabiskan
dengan melakukan pekerjaan rumah, membantu gereja, atau terlibat dalam
olahraga tim lain yang di dalamnya perilaku anak tersebut tidak begitu
negatif. Tapi, seorang anak yang hanya merengek kelelahan dari sebuah
olahraga hanya harus diberi tahu, "Saya tahu, Sayang. Sulit untuk
tetap berpegang pada komitmenmu. Tapi kamu mendaftar untuk olahraga
ini dan kamu harus menyelesaikan olahraga ini, kamu harus
menyelesaikannya untuk dirimu sendiri dan untuk tim.",
3. Kembangkan Pula Kemampuan Dasar untuk Kehidupannya

Sementara Anda membimbing anak Anda dalam mempelajari penguasaan di
bidang yang khusus, dia juga harus mendapatkan kompetensi dalam bidang
kehidupan universal yang semua orang dewasa butuhkan, yaitu
bidang-bidang seperti akademisi, pemecahan masalah, keterampilan
sosial, bahasa, kebersihan dan kesehatan, serta perawatan rumah. Tetap
jaga anak Anda seimbang dalam genggaman dan penguasaan di kehidupan
dan pekerjaan. Jika dia berbakat di bidang tertentu, Anda memiliki
kewajiban untuk memberikan tambahan dan sumber daya untuk
mengembangkan bakatnya. Namun, jangan mengabaikan pertumbuhan
keterampilan hidupnya. Kita semua telah mendengar cerita tentang anak
ajaib yang tidak bisa mengelola, baik karier maupun kehidupan cintanya
saat ia dewasa.

4. Pahami Peran Orang tua yang Berada di Belakang Layar

Pahamilah peran Anda dalam membantu anak Anda mengembangkan penguasaan
dalam suatu bidang. Anda berada di belakang layar, menyediakan
struktur baginya untuk mengalami pertumbuhan. Jagalah prestasi dan
kompetensi Anda sendiri terpisah dari miliknya.

- Jangan menjadi orang tua panggung, yang terlalu terlibat dalam
  kejayaan anak Anda karena kebutuhan Anda sendiri.
- Jangan mengendalikan tingkat keberhasilan. Tetap mengikuti para ahli
  yang dapat membantu Anda untuk mengetahui cara mengantisipasi anak
  Anda.
- Jangan memusatkan hidup anak Anda hanya kepada karunia-karunia yang
  dimilikinya. Pastikan ia memiliki banyak hal baik lainnya dan
  teman-teman. Jagalah kehidupan yang seimbang. Dia membutuhkan
  tempat untuk menjadi "anak biasa".
- Jangan mengidealkan anak Anda. Dia masih bergelut dengan keegoisan,
  hak, ketidakjujuran, dan rasa tidak bertanggung jawab. Berikan
  kepadanya pengawasan realitas yang baik. Tetap berikan keanggunan
  dan kebenaran melalui hal-hal ini.

Membantu anak Anda menemukan dan bertumbuh dalam kompetensi baik di
dalam kedua bidang khusus dan tugas-tugas kehidupan, merupakan sebuah
panggilan yang agung. Teruslah membayangkan dia sebagai orang dewasa,
di mana Anda menginvestasikan waktu untuk membantunya mempersiapkan
diri memasuki dunia orang dewasa.

5. Kembangkan Talenta Sesuai Usia dan Tahapan Hidup Anak

Anak-anak selalu mengerjakan sesuatu. Mereka memiliki rencana Tuhan
yang diarahkan untuk menguasai hidup. Berikut ini adalah beberapa
pedoman umum untuk membantu Anda berfokus pada tugas sesuai dengan
usia mereka.

Bayi: Mempelajari keterampilan dasar untuk bertahan hidup; berkembang
secara fisik; merangkak; membedakan warna, wajah, dll.; belajar ritme
siang hari dan malam hari; berkomunikasi dengan ibu.

Masa balita: Belajar jadwal dan aturan rumah; belajar untuk berbicara
dan berinteraksi sosial; menguasai makan dengan peralatan yang tepat
dan menggunakan toilet; belajar tentang hidup dengan cara bermain.

Anak sekolah: Menguasai kebiasaan sekolah seperti kemampuan verbal dan
matematika, belajar, dan memerhatikan pelajaran di kelas; bermain
olahraga dan terlibat dalam seni; melakukan tugas-tugas di rumah;
bekerja sama dengan anggota tim dan bersaing melawan tim lain.

Masa remaja: Menguasai keahlian dan bidang minat, seperti sains,
humaniora, atau studi sosial; menjajaki talenta dan karunia; bekerja
di luar pekerjaan.

Perguruan tinggi: Mampu hidup sendiri; maju ke arah penguasaan
berdasarkan nilai-nilai, minat, dan kemampuan.

6. Jangan Menciptakan Seorang Pecandu Kerja

Beberapa orang tua takut jika mereka memberi contoh, mengajak, dan
menantang anak-anak bekerja, maka mereka akan menghasilkan seorang
yang kecanduan kerja dan tidak memiliki kehidupan lain. Memang, ada
pecandu kerja di luar sana. Namun, orang tua yang terlibat secara
sehat tidak akan menyebabkan hal ini. Sering kali, kekurangan di
bidang karakter lain akan menyebabkan anak untuk mengisi beberapa
kekosongan dengan pekerjaan. Jika kasih sayang, tanggung jawab, dan
realitas berada dalam perspektif yang tepat dalam pengembangan
karakternya, kapasitas kerja akan menemukan tempat mereka sendiri di
dalam diri seorang anak.

Pecandu kerja sering mendapat perhentian dari ketakutan mereka akan
kedekatan, ketidakmampuan untuk mengasihi, masalah-masalah dalam
menetapkan batas dengan orang lain, dan kecemasan tentang kegagalan.
Ketika hal-hal ini terselesaikan, pekerjaan cenderung menjadi kurang
penting dan lebih memuaskan bagi orang dewasa. Pekerjaan adalah hamba
yang besar dan tuan yang malang.

Penguasaan pekerjaan adalah salah satu aspek yang paling berharga
tentang membesarkan anak bagi orang tua karena memberikan kesempatan
untuk melihat pertumbuhan yang terukur. Tapi anak yang bekerja tidak
selalu berarti anak bermoral. (t/Jing Jing)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul asli buku: Raising Great Kids
Judul bab: Developing gifts and Talents
Penulis: Dr. Henry Cloud & Dr. John Townsend
Penerbit: Zondervan Publishing House, Grand Rapids 1999
Halaman: 139 -- 144

     STOP PRESS: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir
untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami
menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan
wadah di situs "natal.sabda.org" bagi setiap pelayan Tuhan, agar bisa
saling berbagi bahan-bahan Natal dalam bahasa Indonesia. Ada banyak
bahan yang bisa didapatkan, seperti Renungan Natal, Artikel Natal,
Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan
Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Review Situs Natal,
e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dan bahkan sarana
diskusi tentang topik Natal.

Yang istimewa adalah situs "natal.sabda.org" dirancang sebagai situs
yang interaktif, sehingga pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk
berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog,
memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan
pengunjung lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs
"natal.sabda.org". Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan
Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini, dengan menjadi berkat bagi
kemuliaan nama-Nya.

==>  http://natal.sabda.org/

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org