Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/609

e-BinaAnak edisi 609 (31-10-2012)

Mengembangkan Talenta (V)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Mengembangkan Talenta (V)
609/Oktober/V/2012

DAFTAR ISI
ARTIKEL: MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KESAKSIAN: JUDSON W. VAN DE VENTER -- PENULIS HIMNE
           "PADA YESUS KUBERSERAH"

Shalom,

Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah memberi kemampuan
kepada kita. Pada edisi kali ini, kita akan belajar bagaimana kita
bisa meningkatkan kemampuan yang sudah Tuhan berikan. Salah satu tokoh
dalam Alkitab, Timotius, bisa menjadi salah satu inspirasi kita untuk
meningkatkan kemampuan seturut dengan keinginan Tuhan. Bagaimana
caranya? Mari simak artikel di bawah ini dan jangan lewatkan kesaksian
tentang salah seorang penulis himne terkenal -- Judson W. Van De
Venter, mengenai talenta yang ia terima dari Tuhan. Selamat membaca,
Tuhan Yesus memberkati!

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi Titik Lestari
< http://pepak.sabda.org/ >

                    ARTIKEL: MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Bacaan: 1 Timotius 4:6–16

Timotius mendapat tugas dan panggilan yang besar dari Tuhan melalui
Paulus. Paulus sedang mempersiapkan Timotius untuk regenerasi
kepemimpinan. Panggilan itu ialah menjadi pemimpin jemaat di saat
masih berusia muda. Saat Timotius berusia muda, Timotius dipanggil
untuk menjadi contoh atau teladan yang baik bagi kehidupan bersama
(ayat 12). Ini bukan hal yang mudah. Tetapi bagi setiap mereka yang
percaya kepada Tuhan Yesus, tidak ada satu pun masalah yang tidak
dapat diselesaikan. Tuhan berjanji menyertai kita. Tetapi dari pihak
kita pun, kita dipanggil untuk mengembangkan kemampuan yang ada dalam
diri untuk mencapai keberhasilan itu. Jadi, harus ada sinergi antara
kita dengan Tuhan yang memercayakan panggilan pelayanan, untuk menjadi
teladan pada masa muda itu.

Timotius tidak boleh merasa rendah diri. Ia harus penuh percaya diri
dalam menjalankan tugas panggilannya. Oleh sebab itu, ada beberapa hal
yang perlu Timotius lakukan agar ia mampu menjadi teladan sejak usia
mudanya, yaitu ia harus mengembangkan beberapa kemampuan yang akan
menunjangnya menjadi teladan bagi sesama.

1. Meningkatkan kemampuan dalam memahami pokok-pokok iman kepada
Kristus. Dengan demikian, Timotius akan semakin dimampukan untuk
mengetahui mana yang benar sesuai dengan pokok iman kepada Kristus dan
mana yang tidak (ayat 6-7, 13). Semakin mampu melakukan hal tersebut,
semakin mampu melakukan yang benar, dan menjauhkan diri dari perilaku
yang buruk.

Pengembangan kemampuan dalam pokok-pokok iman kepada Kristus dapat
dilakukan melalui ketekunan dalam beribadah, membaca kitab suci, dan
mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Semakin sering
melakukannya semakin berkembang kemampuan kita dalam hal tersebut.

2. Tekun dalam mengembangkan karunia/talenta yang telah dipercayakan
Tuhan kepadanya (ayat 14). Setiap orang memunyai karunia/talenta yang
berasal dari Tuhan. Permasalahannya ialah apakah orang itu mau
mengembangkannya agar ia semakin terampil dan menjadi berkat bagi
sesama.

3. Mengembangkan integritas (ayat 12, 16). Tanpa integritas, yaitu
kesatuan antara perkataan dengan perbuatan, karakter dan moralitas
kita akan rusak dan hancur. Jika sudah demikian, tidak mungkin kita
dapat menjadi saluran berkat Allah dan menjadi teladan bagi sesama.

Jadi, kita dapat melihat bahwa yang perlu dikembangkan dalam hidup ini
tidak hanya yang menyangkut aspek kognitif dan kecerdasan akal saja,
tetapi juga kemampuan yang menyangkut aspek relasi iman dan sosial.
Keberhasilan hidup tidak semata-mata persoalan kecerdasan otak, tetapi
juga kecerdasan iman dan sosial. Menjadi pribadi yang mampu mencapai
cita-cita dan sekaligus menjadi teladan bagi sesama, adalah sebuah
proses yang harus terus kita upayakan (ayat 15). Paulus yakin, jika
ketiga hal ini dilakukan Timotius, maka ia akan mengalami kemajuan
yang berarti dalam pengembangan diri bagi masa depan dan pelayanannya.
Ketiga hal ini harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan.

Apa yang harus kita sampaikan kepada anak-anak kelas besar di sekolah
minggu? Ada beberapa hal yang perlu kita sampaikan dan tekankan dalam
cerita yang akan kita sampaikan kepada anak sekolah minggu.

1. Tekankan bahwa mereka perlu mempersiapkan diri dalam menyambut masa
depan.

2. Mereka juga memunyai tugas dan panggilan untuk menjadi teladan
(garam dan terang) di dalam masa muda mereka.

3. Untuk dapat meraih masa depan dan menjadi teladan bagi sesama, maka
mereka perlu mengembangkan kemampuan yang diperlukan, yaitu:

a. Pengembangan intelektual.
b. Pengembangan kemampuan dalam hal iman kepada Tuhan, sehingga mampu
   melakukan yang benar dan menjauhkan diri dari hal yang buruk.
c. Tekun dalam mengembangkan karunia/talenta.
d. Mengembangkan integritas.

4. Pengembangan keempat hal tersebut harus menjadi bagian yang utuh,
tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari (ayat 15).

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Blessedday4us`s Blog
Alamat URL: http://blessedday4us.wordpress.com/2010/09/20/
            tingkatkan-kemampuanmu/
Penulis: Pdt. Jotje Hanri Karuh
Tanggal akses: 31 Agustus 2012

        KESAKSIAN: JUDSON W. VAN DE VENTER -- PENULIS HIMNE
                    "PADA YESUS KUBERSERAH"

Judson w. Van De Venter (1855 - 1939) adalah seorang guru seni. Dia
ditantang untuk menyerahkan seluruh hidupnya secara total untuk
pelayanan Kristen. Selama lima tahun, ia bimbang untuk memilih di
antara kedua hal itu. Ia kemudian mengingat saat ia mengambil
keputusan:

"Lagu ini ditulis ketika saya sedang menghadiri pertemuan di Palestina
Timur, Ohio, Amerika Serikat, di rumah George Sebring (pendiri the
Sebring Campmeeting Bible Conference di Sebring, Ohio). Untuk beberapa
lama, saya bergumul antara membangun talenta saya dalam bidang seni
dan terjun ke dalam pekerjaan penginjilan secara penuh waktu.
Akhirnya, waktu perubahan dalam hidup saya tiba dan saya menyerahkan
semuanya. Saya menjadi seorang penginjil dan menemukan jauh di dalam
jiwa saya sebuah talenta yang belum saya ketahui sebelumnya. Tuhan
telah menanamkan lagu dalam hati saya secara tersembunyi dan Ia
menyebabkan saya menyanyi."

Judson VanDeVenter dilahirkan di suatu tanah pertanian dekat Dundee,
Michigan, pada tanggal 5 Desember 1855. Setelah lulus dari Hillsdale
College, dia menjadi guru seni dan kemudian pengawas seni pada sekolah
publik di Sharon, Pennysylvania. Dia juga seorang pelayan awam yang
sangat aktif di gerejanya, yaitu Methodist Episcopal Church. Setelah
memutuskan untuk menyerahkan hidupnya kepada Kristus, ia sering pergi
ke seluruh Amerika Serikat, Inggris, dan Skotlandia untuk pekerjaan
penginjilan. Dia dibantu selama bertahun-tahun oleh rekan sekerjanya
yang adalah seorang penyanyi, Winfield S. Weeden.

Winfield S. Weeden, penggubah melodi lagu ini, adalah rekan sekerja
Mr. VanDeVenter dalam pekerjaan penginjilan. Ia dilahirkan pada
tanggal 29 Maret 1847 di Middleport, Ohio. Sebelum pelayanan
penginjilan, selama bertahun-tahun ia aktif mengajar di sekolah
mengajar di daerah kelahirannya. Ia disebut sebagai pemimpin pujian
yang efektif dan penyanyi yang berbakat.

Referensi ayat Alkitab dari himne ini diambil dari Markus 10:28, yaitu
ketika murid-murid Tuhan Yesus bertanya apa yang mereka dapatkan
setelah mereka menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan Yesus, dan juga
dari ayat selanjutnya (ayat 29-30) yang berbicara tentang upah
mengikut Yesus.

Meskipun biasanya digunakan untuk memanggil orang menerima Yesus
Kristus sebagai Juru Selamatnya, himne ini juga sering dipakai secara
efektif dalam kebaktian yang menekankan komitmen dalam menjadi murid
Tuhan Yesus.

1. Siapa penulis himne ini dan apa pekerjaannya sebelum menyerahkan
   diri menjadi pelayan penuh waktu?
2. Menurut lagu ini, kepada siapa kita harus menyerahkan diri?
3. Himne ini sering dinyanyikan pada saat kapan saja?
4. Tuliskan kembali isi dari Markus 10:28.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Sekolah Minggu
Alamat URL: http://sekolahminggu.net/pada-yesus-ku-berserah
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 25 Juli 2012

Kontak: < binaanak(at)sabda.org >
Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha
Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/binaanak >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org