Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/617

e-BinaAnak edisi 617 (3-1-2013)

Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku (I)


___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku (I)
617/Januari/I/2013

Salam sukacita dalam Kristus,

Jumpa lagi dalam edisi perdana e-BinaAnak pada tahun yang baru, tahun 
2013. Bagaimana rangkaian kegiatan Natal dan Tahun Baru Anda? Kami 
berharap dengan pertolongan Tuhan, semua berjalan dengan lancar.

Pada edisi perdana tahun 2013 ini, kami mengajak rekan-rekan semua 
untuk kembali mengevaluasi motivasi dan kesungguhan dalam melayani 
anak-anak. Artikel "Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku" dapat menolong 
Anda dalam menggembalakan anak-anak yang Anda layani. Dan, jangan lupa 
menyimak kolom Warnet Pena yang akan memberikan informasi mengenai 
halaman arsip e-BinaAnak di situs SABDA.org. Kiranya seluruh sajian 
ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua. Selamat Tahun Baru 2013!

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


Sesudah mereka makan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, "Simon, anak 
Yohanes, apakah engkau lebih mengasihi Aku daripada mereka ini 
mengasihi Aku?" "Benar, Tuhan," jawab Petrus, "Tuhan tahu saya 
mencintai Tuhan." Yesus berkata kepadanya, "Peliharalah anak-anak 
domba-Ku." (Yohanes 21:15 -- BIS) 
< http://alkitab.mobi/bis/Yoh/21/15// >


             ARTIKEL: GEMBALAKANLAH ANAK-ANAK DOMBA-KU

Petrus adalah seorang nelayan dan Tuhan Yesus memanggilnya menjadi 
penjala jiwa (Matius 4:19). Namun, setelah kebangkitan-Nya, Yesus 
tidak lagi menyebut Petrus seorang nelayan, tetapi gembala. Ada makna 
yang dalam pada perubahan itu. Ada satu perbedaan besar antara nelayan 
dan gembala. Nelayan menangkap apa yang tidak dipelihara atau diberi 
makan. Dia hanya mencari ikan yang sudah besar, membuang kembali semua 
ikan kecil dari jalanya ke laut. Gembala mengarahkan perhatian khusus 
untuk yang kecil dan yang lemah. Semua keuntungan gembala bergantung 
pada bagaimana ia memelihara dombanya.

Panggilan "Gembalakanlah anak-anak domba-Ku", menunjukkan penghargaan 
yang sangat dalam dan penuh berkat untuk mengutamakan yang kecil dari 
kawanan domba. Petrus dan seluruh pelayan Kristus, tidak hanya harus 
memberi makan domba, tetapi kesejahteraan gereja juga bergantung pada 
penggembalaan mereka. Apa yang dikatakan kepada mereka, berlaku pula 
bagi para orang tua sebagai gembala, yang masing-masing memiliki 
kawanan domba kecil untuk mereka asuh demi Sang Tuan. Amanat Agung 
Kristus kepada gereja-Nya melalui Petrus menunjukkan bahwa anak-anak 
kecil ada di hati-Nya. Ini mengajarkan kita untuk memikirkan kelemahan 
anak-anak, betapa berharganya anak-anak, memikirkan kebutuhan dan 
harapan anak-anak kita.

Kelemahan Anak-Anak

"Gembalakanlah anak-anak domba-Ku," kata Yesus. Hal tersebut 
mengingatkan pada kelemahan anak-anak kita dan kehidupan rohani 
mereka. Saya pernah mengunjungi sebuah peternakan domba dan kembali 
pulang bersama pemiliknya. Menjelang malam, ada awan kelabu. Dia 
bergegas kembali, berseru kepada anaknya, "Perhatikan dombanya baik-
baik! Akan datang badai!"

Tuhan Yesus sedang hendak naik ke surga ketika Dia memberikan kata-
kata terakhirnya, "Gembalakanlah anak-anak domba-Ku." Domba adalah 
binatang lemah dan tak berdaya -- betapa jauh lebih tidak berdayanya 
domba yang kecil! Dia tidak bisa merawat dirinya sendiri. Sang Tuan 
ingin agar setiap pelayan dan orang tua mengerti betapa anak begitu 
bergantung pada perawatan dari orang tuanya. Anak tidak bisa memilih 
siapa yang akan memengaruhi hidupnya. Dia belum bisa memilih antara 
yang baik dan jahat. Anak tidak tahu apa-apa tentang pentingnya 
sedikit berkata-kata atau bertindak, membentuk kebiasaan, menabur 
benih yang baik atau buruk, atau mengarahkan dirinya kepada dunia atau 
kepada Tuhan. Semua bergantung pada lingkungannya. Orang tua, 
khususnya, memiliki anak-anak dalam kekuasaan mereka. Merupakan 
tanggung jawab yang kudus untuk memimpin dan memelihara mereka dengan 
sungguh-sungguh, untuk memberi mereka makan dengan makanan yang telah 
diberikan oleh Bapa kita, untuk memimpin mereka hanya di padang rumput 
yang hijau!

Betapa Berharganya Anak-Anak

Gembalakanlah anak-anak domba-domba-Ku! Kata-kata ini mengingatkan 
kita betapa berharganya anak-anak. Dalam diri domba, gembala melihat 
kemungkinan masa depan: anak-anak domba adalah kawanan yang akan 
menjadi besar. Anak-anak pada hari ini adalah gereja generasi 
berikutnya, mereka adalah para pelayan yang akan Yesus pakai untuk 
melakukan pekerjaan-Nya, membuat orang-orang bertobat, menyelamatkan, 
dan memberkati banyak orang. Betapa sedikit kita memahami atau 
memerhatikan suara ini, yaitu gembalakanlah anak-anak domba.

Yesus mengasihi anak-anak tidak hanya karena kelak mereka bisa menjadi 
`seseorang`, tetapi juga karena keberadaan mereka saat ini dalam 
kekanak-kanakan, kesederhanaan, dan keilahian mereka. Ia menganggap 
hal-hal itu sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi orang dewasa. 
Pengaruh seorang anak dapat membuat orang tua menjadi lembut, rendah 
hati, dan penuh percaya. Mereka membawa banyak berkat bagi orang-orang 
yang menerima mereka dalam nama Yesus. Bagi Dia, anak-anak sungguh 
berharga, bagian terindah dari kawanan domba-Nya.

Marilah kita berusaha untuk memiliki semangat-Nya, "Gembalakanlah 
anak-anak domba-domba-Ku!" Marilah kita belajar untuk memandang anak-
anak sebagaimana Yesus memandang mereka! Marilah kita berdoa agar Roh 
Kudus menjadikan kata-kata yang sudah sering kita dengar, yaitu domba-
domba Yesus, sebagai sebuah realitas rohani yang mendalam bagi kita, 
sampai hati kita gemetar memikirkan hal itu. Anak-anak kita adalah 
domba-domba-Nya: kita harus memberi mereka makan setiap hari, supaya 
mereka tumbuh sebagai domba gembalaan-Nya.

Kebutuhan Anak

Gembalakanlah anak-anak domba-Ku! Ada kebutuhan besar anak-anak yang 
disajikan dalam kata-kata tersebut, yaitu memberi mereka makan. 
Makanan adalah syarat pertumbuhan. Makanan adalah sesuatu yang 
diterima dari luar, untuk dicerna dan dibawa ke dalam kehidupan kita. 
Tubuh memiliki makanannya dari dunia yang kelihatan. Pikiran 
ditumbuhkan oleh gagasan yang memasukinya. Roh memberi makan firman 
Allah melalui pikiran dalam otak. Anak-anak tidak dapat mencari padang 
rumput bagi diri mereka sendiri. Kristus menyuruh orang tua untuk 
membawa hikmat dan kasih ilahi kepada anak-anak. Tanpa hal itu, jiwa 
anak tidak mungkin bertumbuh.

Sama seperti ibu merencanakan apa yang akan dimakan anaknya setiap 
hari, demikian juga ia harus memberi makan rohani kepada setiap domba 
yang dipercayakan kepadanya. Kerinduan dan tujuan ibu haruslah 
membesarkan si anak bagi Tuhan. Pengabdian si anak kepada Tuhan harus 
menjadi hal utama dalam hidup seorang ibu. Gagasan bahwa anak adalah 
milik Tuhan dan ia tumbuh dewasa hanya bagi-Nya sepenuhnya, akan 
membuat tugas ini menjadi mudah.

Gembalakanlah anak-anak domba-Ku! Kepada siapa kata-kata itu 
diucapkan? Kepada orang yang kepadanya pernah diajukan pertanyaan dan 
menjawab, "Ya, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Hanya 
orang yang terinspirasi oleh kasih kepada Yesus yang benar-benar dapat 
mengurus domba. Ini adalah ujian untuk menentukan apakah orang tua 
memenuhi syarat untuk menjadi gembala bagi anak-anak domba. "Apakah 
engkau mengasihi Aku?" Ini adalah pemberian Yesus untuk domba-domba: 
kasih yang sejati kepada Yesus dapat melakukan pekerjaan itu.

Kiranya setiap orang tua yang ingin tahu bagaimana mereka dapat 
memperoleh kualifikasi yang diperlukan untuk karya-Nya, tunduk di 
dalam nama-Nya untuk ujian ini. Biarlah Yesus memeriksa hati Anda --
sekali, dua kali, untuk ketiga kalinya sampai ketidaksetiaan masa lalu 
Anda mendatangkan air mata, dan inilah jawabannya, "Tuhan, Engkau tahu 
segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau." Inilah yang 
menjadi masalah dalam begitu banyak keluarga Kristen -- kesadaran, 
kesungguhan, dan kasih kepada Yesus yang kurang. Tidak ada yang begitu 
memengaruhi anak seperti cinta, kehangatan cinta yang suci bagi Yesus, 
akan membuat kasih itu terasa. Mungkin ada banyak agama, pengajaran, 
dan doa, tetapi hanya kasih yang akan menaklukkan.

Kasih kepada Yesus akan membawa orang tua untuk menaati Dia dengan 
sungguh-sungguh, untuk berjalan bersama-Nya dengan begitu erat, untuk 
memercayai-Nya sepenuh hati. Kasih kepada Yesus akan membuat keinginan 
untuk menyenangkan Dia begitu kuat dan tugas yang Dia berikan kepada 
kita menjadi sangatlah berharga. Kasih kepada Yesus akan membuat 
kesaksian kita tentang Dia menjadi sangat pribadi. Makanan yang kita 
berikan kepada domba-domba akan memiliki kehangatan kasih ilahi 
tentang hal itu. Yesus membutuhkan orang tua yang mengasihi Dia, yang 
mengasihi Dia dengan segenap hati dan segenap kekuatan mereka: inilah 
yang telah Dia sediakan bagi domba-domba kecil-Nya.

Kasih Spesial Orang Tua

Agama Yesus adalah agama kasih. Tentang Bapa dikatakan, "Allah adalah 
kasih." (1 Yohanes 4:8) Yesus sendiri adalah pemberian kasih yang 
melampaui pengetahuan. Hidup dan karya-Nya adalah satu kasih -- kasih 
lebih kuat daripada kematian. Saat Roh Kudus datang kepada kita, Dia 
memenuhi hati kita dengan kasih Tuhan. Seluruh hubungan kita dengan 
yang ilahi menjadi satu kasih. Hubungan kita sebagai orang tua dan 
anak-anak dimaksudkan untuk menjadi satu kasih, untuk memulihkan hal 
inilah Yesus datang. Ia melakukannya dengan memanggil orang tua untuk 
mengasihi-Nya dan menerima anak-anak di dalam nama-Nya. Dia memurnikan 
dan menjadikan kasih dunia menjadi kasih surga. Keluarga disucikan 
oleh terang kasih Yesus yang ada dalam diri anak-anak, kuasa kasih-Nya 
tinggal di dalam diri orang tua, dan membesarkan anak-anak menjadi 
sebuah karya kasih bagi-Nya.

Hai orang tua Kristen, ketahui dan terimalah panggilan berkat Anda! 
Anda adalah gembala dari kasih ilahi untuk merawat dan memberi makan 
anak-anak domba. Dalam gereja-Nya, Gembala Agung memiliki banyak 
gembala untuk memelihara domba-domba, tetapi tidak ada yang bisa 
merawat anak-anak domba seperti yang dilakukan para orang tua. Yesus 
mencari tubuh gereja-Nya, yaitu kasih orang tua, yang terinspirasi dan 
dikuduskan oleh kasih penebusan.

Marilah kita berdoa dengan sungguh-sungguh, agar mata kita terbuka 
untuk melihat sebagaimana Yesus melihat mereka. Dengan pertolongan Roh 
Kudus, kiranya kita menyadari apa yang Dia rasakan bagi anak-anak 
kita. Kiranya kita dapat mengetahui harapan Allah pada diri kita dan 
kiranya Allah bersiap memberi kita hikmat dan kekuatan. Gembalakanlah 
domba-domba-Ku: ketika kata-kata ini menjadi undang-undang dari 
kewajiban orang tua, betapa kelembutan dan kasih akan menginspirasi. 
Hasilnya akan menjadi: pengharapan surgawi; pemeliharaan yang setia 
dan penuh perhatian, dan kehidupan iman yang terus-menerus di dalam 
kasih dan berkat Yesus dalam keluarga kita! Mari kita sering 
menantikan suara yang berkata kepada kita, "Apakah kamu mengasihi Aku? 
Gembalakanlah anak-anak domba-Ku." (t/Jing Jing)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul buku: How to Bring Your Children to Christ
Judul asli artikel: Feed my Lambs
Penulis: Andrew Murray
Penerbit: Whitaker House, Springdale 1984
Halaman: 245 -- 252


           WARNET PENA: ARSIP PUBLIKASI E-BINAANAK

Tahukah Anda bahwa e-BinaAnak sudah terbit sejak tahun 2000? Sudah 
berapa banyak bahan pelayanan anak yang Anda lewatkan dari e-BinaAnak? 
Ternyata, tidak ada satu pun yang terlewatkan! Anda dapat mengakses 
semua edisi e-BinaAnak, lengkap sejak tahun 2000. Kunjungilah halaman 
arsip e-BinaAnak di situs SABDA.org. Nikmatilah semua bahan e-BinaAnak 
yang mungkin belum Anda dapatkan di alamat email Anda. Artikel, tip, 
bahan mengajar, kesaksian guru, aktivitas, doa, dan sebagainya dapat 
Anda akses dalam halaman tersebut. Dapatkan semua bahan untuk 
pelayanan anak dalam situs arsip e-BinaAnak, segera! (DWD)

==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org