Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/618

e-BinaAnak edisi 618 (14-1-2013)

Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku (II)


___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Gembalakanlah Anak-Anak Domba-Ku (II)
618/Januari/II/2013

Shalom,

Banyak cerita dalam Alkitab yang perlu kita jelaskan kepada anak-anak 
dengan lebih cermat lagi. Salah satunya adalah mengenai makna 
permintaan Tuhan Yesus kepada Petrus, "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 
Bahan mengajar dalam edisi kali ini kiranya dapat menolong Rekan-rekan 
sekalian untuk menjelaskan dengan lebih tepat makna permintaan Tuhan 
Yesus tersebut. Simak pula pendapat Rekan-rekan Facebook e-BinaAnak 
mengenai penggembalaan anak-anak dalam kelas kecil, pada kolom Sua 
Pelayan Anak. Kiranya seluruh sajian ini menjadi berkat bagi Pembaca 
sekalian.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


"Seorang gembala domba mendapat pertanyaan tentang bagaimana ia bisa 
memiliki domba-domba yang memiliki kualitas sangat bagus. `Itu mudah,` 
jawabnya, `hanya dengan memberikan perawatan ekstra kepada anak-anak 
domba.`" (NN)


         BAHAN MENGAJAR: GEMBALAKANLAH ANAK-ANAK DOMBAKU

Sumber Cerita dalam Alkitab:
Yohanes 21

Referensi:
Mazmur 23, Matius 7:15-23, dan Kisah Para Rasul 20:28-30

Tujuan:
Anak-anak belajar bahwa mereka harus mengikut Yesus.

Ayat Hafalan:
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk 
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, 
supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10)

Pendahuluan: Merawat Domba

1. Menurutmu, siapakah yang bertugas mengurus domba-domba? (Gembala)
   Siapa yang mengurus domba? (Seorang gembala)

2. Apa saja yang harus dilakukan gembala untuk merawat domba-dombanya? 
   (Terimalah beberapa jawaban dari anak-anak!)

3. Apakah gembala harus memastikan ada makanan dan minuman bagi domba-
   dombanya? (Ya. Baca Mazmur 23:2)

4. Bagaimana kita menyebut orang-orang yang mengurus domba-domba Allah 
   di gereja? (Pendeta)

Cerita: Peliharalah Anak-Anak Dombaku

Petrus adalah salah satu murid Yesus, tetapi setelah Yesus naik ke 
surga, Petrus menjadi seorang pendeta dari gereja di Yerusalem. Yesus 
tahu Petrus akan memimpin gereja, jadi sebelum Dia pergi, Dia 
berbicara dengan Petrus tentang hal itu.

Yesus dan murid-murid-Nya duduk di dekat Laut Galilea untuk sarapan. 
[Baca Yohanes 21:15-18, berhentilah setelah Yesus mengatakan 
"Gembalakanlah domba-domba-Ku" terakhir kali.] Apakah Yesus memiliki 
kawanan domba yang sebenarnya dan Ia ingin Petrus memelihara domba-
domba-Nya itu? (Tidak) Jadi, apa yang Yesus bicarakan? (Orang-orang) 
Orang-orang yang mengasihi Yesus dan mengikuti-Nya. Yesus mengatakan 
bahwa Petrus akan memimpin gereja.

Fokus: Memimpin Domba Allah

Menurutmu, mengapa Yesus menanyakan hal yang sama kepada Petrus 
sebanyak 3 kali? Apakah kamu berpikir bahwa Yesus ingin Petrus terus 
mengingat hal ini? Ini penting. Gembalakanlah domba-domba-Ku (memberi 
makan domba-domba Allah). Dengan apa Petrus harus memberi makan domba-
domba Allah? Dengan masak makaroni atau memberikan mereka keju? 
Mungkin ikan? Atau daging? (Tidak!) Petrus harus memberi mereka makan 
dengan mengajarkan firman Tuhan sehingga mereka akan bertumbuh di 
dalam Yesus.

Menurutmu, apakah Petrus juga harus melindungi gereja dari "binatang 
liar"? Serigala dan singa? Alkitab menyebut guru palsu sebagai 
serigala karena mereka datang ke gereja tampak seperti kita, berpura-
pura menjadi pengikut Tuhan. Seperti serigala berpura-pura menjadi 
domba, tetapi kemudian mereka mencoba "mencuri" orang dan menjauhkan 
orang itu dari Allah. Mereka mengajarkan hal-hal yang bukan dari 
Alkitab, hal-hal yang tidak benar. Dan, Alkitab menyebut Setan sebagai 
singa yang mengaum, mencari untuk melihat siapa yang bisa dilahapnya. 
Ia juga ingin mengambil domba Allah. Jadi, seorang pendeta, sebagai 
gembala domba Allah, harus melindungi kita dari hal-hal tersebut 
dengan mengajarkan firman Tuhan agar kita tidak tersesat.

Transisi: Mengikuti

Menurutmu, mengapa pendeta harus mengajarkan firman Tuhan kepada kita? 
Bolehkah kita hanya duduk saja dan tidak perlu memerhatikan? (Tidak!) 
Dapatkah kita mengisi kepala kita dengan pengetahuan dan tidak pernah 
menggunakannya? (Tidak) Apakah gereja hanya merupakan sebuah tempat 
untuk bertemu dan bermain dengan teman-teman kita? (Tidak) Apa yang 
harus harus kita lakukan? Kita harus mengikuti ajaran Allah.

Efesus 2:10 adalah ayat hafalan untuk hari ini: "Karena kita ini 
buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan 
baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di 
dalamnya." Mengapa Allah melakukan banyak perbuatan baik bagi kita 
sebelumnya? Apakah agar kita tidak bisa/tidak perlu melakukannya? 
(Tidak! Justru agar kita bisa melakukannya.) Mengikut Tuhan bukan 
hanya tentang pergi ke gereja seminggu sekali. Ini tentang melakukan. 
Ini tentang bagaimana kita menjalani kehidupan kita setiap hari, 
melakukan hal-hal yang Allah ajarkan kepada kita dalam Alkitab.

Pikirkanlah hal-hal lain dalam hidupmu yang Tuhan ingin kamu lakukan, 
selain pergi ke gereja. [Terima beberapa jawaban. Kemungkinan: berdoa, 
mempelajari Alkitab, memberikan uang, memberi tahu orang lain tentang 
Yesus, merawat orang tua kita ketika mereka sudah tua, dsb..]

Semoga hari ini kamu telah belajar atau mengingat apa arti mengikuti 
Gembala yang Baik. Kita semua harus melakukan pekerjaan Tuhan. Bukan 
hanya pendeta.

Undangan: Dedikasi

Ajaklah beberapa anak yang ingin mengikut Tuhan untuk tinggal setelah 
pelajaran selesai dan berdiskusilah dengan mereka.


            SUA PELAYAN ANAK: MENGGEMBALAKAN KELAS KECIL

e-BinaAnak:
Guru Kelas Kecil adalah: orang yang tahu bagaimana membuat hal-hal 
kecil menjadi berarti. (22 Oktober 2012)

Menurut Rekan-Rekan, mengapa banyak GSM yang tidak berani mengajar 
dalam kelas kecil (kelas batita/balita)?

Kolor Colorful:
Karena harus extra sabar & siap repot kali...

Evans Lumban Gaol:
Kadang karena kurang PD dan kurang sabar.

Erny Dewizar:
Karena banyak GSM yang menganggap pelayanan terhadap anak 
batita/balita adalah suatu pelayanan yang kecil sehingga merasa 
diabaikan.

Bidan Mala Hutasoit:
Menurutku mungkin bukan karena tidak berani, tapi belum siap saja.
Karena mengajar di kelas batita/balita ada alasannya:
1. Harus sabar dan extra kasih sayang.
2. Mengajarkan dengan bahasa yang sangat sederhana sekali agar 
   dimengerti dengan baik.
3. Perlu tenaga yang extra.
4. Urat malu harus putus karena kita harus berekspresi dan harus 
   berani bergerak bukan kaku.
Itu menurutku.

Novita Satriyani Togatorop Lumbanraja:
Kalau saya justru senang mengajar di kelas kecil karena saya senang 
dengan anak-anak.

Jein Mokodompit:
Gitu aja repot, yah karena mereka tidak tahu membuat hal kecil menjadi 
besar & berarti. he he hee.

No More Cat:
Kelas batita itu kelas paling ekspresionis ... banyak tantangan. Yang 
jadi pertanyaan, mengapa justru kakak yang sudah (maaf) berumur yang 
sering kali diposisikan di kelas batita?

Eva Sinaga:
Menurut saya, lebih enak mengajar di kelas batita balita karena kita 
bisa berekspresi dengan "kegilaan" masa kanak-kanak, tanpa 
mengesampingkan "message" yang akan disampaikan.

Diane Aer:
Kayaknya merepotkan.

Anty Nainggolan:
GSM tidak berani mengajar kelas batita? Mungkin cuma jarang dicoba 
saja, dicoba aja terus pasti lama-lama asyik masuk ke dunia mereka. 
Kuncinya sabar dan buat mereka tertawa.

Elfira Yenny Astuti:
Menurut saya bukan karena GSM menganggap pelayanan batita adalah 
pelayanan yang kecil, tapi karena di kelas batita harus ekstra 
semuanya. Ekstra sabar, ekstra menguasai kelas, harus lebih menguasai 
bahan tapi menyampaikan bahan dengan bahasa yang sesederhana mungkin. 
Dan satu lagi di kelas batita (seperti di gereja kami), orang tua ada 
yang mendampingi/menunggui anaknya, jadi juga harus bisa mengajak 
orang tua berinteraksi agar nanti orang tua bisa menyampaikan lagi 
pada anaknya.

Taning Andari Anita P:
Karena bingung soal bahasa yang bisa mudah dimengerti oleh batita & 
balita.

Martha Liem:
Kadang-kadang berpikir masalah "hasil": hasilnya tidak senampak kalau 
anak-anak yang diajar lebih besar, padahal hasil bukan GSM yang 
menentukan. Firman Tuhan: Tuhan yang memberi pertumbuhan.

Presylia Lazirosa K:
Kalau saya malah kelas tanggung (antara kelas 2 -- 5 SD). Benar-benar 
kritis, pengetahuan sudah banyak, pintar berdebat pula, tapi 
menyenangkan.

Parulian Simarmata:
Justru mengajar kelas batita/balita yang sulit, GSM harus menguasai 
psikologi anak, bahasa anak, peka akan bahasa tubuh anak, konsentrasi 
anak yang cepat buyar.

e-BinaAnak: Terima kasih banyak atas semua sharing dari Rekan-Rekan. 
Mengajar kelas kecil memang ada tantangan tersendiri. Sebenarnya, sama 
dengan kelas-kelas lain, ada tantangan tersendiri. Jika GSM ada yang 
kurang berani, kurang PD, atau kurang siap, mungkin harus lebih banyak 
"diterjunkan" ke kelas kecil, ya .... Jadi, bisa lebih siap ....

e-BinaAnak: Berikut ini kesaksian seorang guru sekolah minggu yang 
melayani di kelas kecil. Kiranya menjadi berkat bagi Anda semua 
http://pepak.sabda.org/20/jan/2005/anak_kesaksian_gsm_mengajar_kelas_kecil

Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151101734966629


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org