Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/629

e-BinaAnak edisi 629 (28-3-2013)

Makna Paskah

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Makna Paskah
629/Maret/IV/2013

Salam sukacita,

Sebelum menyimak sajian dalam edisi ini, sejenak pikirkanlah dahulu 
bagaimana kita menjawab pertanyaan sederhana yang merupakan judul tip 
edisi ini. Apakah anak Anda tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap 
tahun? Apa pun jawaban Anda, yang pasti setiap saat kita membutuhkan 
pertolongan Roh Kudus untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang makna 
Paskah yang sebenarnya kepada mereka. Hindarilah "hiasan atau bumbu" 
perayaan yang tidak ada hubungannya dengan Paskah itu sendiri. 
Semenarik apa pun acara Paskah yang kita adakan di sekolah minggu, 
jika anak-anak tidak mengerti bahwa Yesus sudah mati dan bangkit untuk 
melepaskan mereka dari dosa, sia-sialah waktu, dana, dan tenaga yang 
kita keluarkan untuk acara tersebut.

Akhir kata, segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan, "Selamat 
memperingati kematian dan kebangkitan Kristus! Kiranya, hati kita 
dipenuhi ucapan syukur dan sukacita karena kita sudah dilepaskan dari 
hukuman kekal!"

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah 
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." 
(1 Korintus 15:14) < http://alkitab.mobi/tb/1Ko/15/14/ >


     TIP: APAKAH ANAK ANDA TAHU MENGAPA KITA MERAYAKAN PASKAH?

Suatu hari, Kakek Bob melihat Julie, cucunya yang berusia empat tahun, 
bermain dengan dua orang temannya di halaman belakang. Saat itu hampir 
Paskah dan ia ingin tahu seberapa banyak anak-anak itu memahami 
Paskah.

Kakek Bob mendekati tiga gadis kecil itu dan bertanya, "Ayo, siapa 
yang tahu mengapa kita merayakan Paskah setiap tahun?"

Salah satu teman Julie berceloteh, "Oh, saat Paskah kita bisa duduk di 
pangkuan kelinci yang besar dan mengatakan kepadanya apa pun yang kita 
inginkan untuk hadiah Paskah kita."

Jawaban teman Julie yang kedua tidak lebih baik, "Tidak, tidak, tidak! 
Paskah adalah saat kamu memasang pohon dan menggantungkan telur-telur 
di situ. Dan, saat kamu bangun pada hari Minggu, kamu akan mendapati 
banyak hadiah di bawah pohon, dan ...!"

Pada titik ini, Kakek Bob menginterupsi dan dengan lembut berkata, 
"Tebakan yang bagus. Julie, apakah kamu tahu mengapa kita merayakan 
Paskah?"

Julie mengangguk dan berkata, "Paskah adalah saat Yesus disalibkan. Ia 
mati dan murid-murid-Nya membaringkan tubuh-Nya di sebuah kubur. Dan, 
pada hari ketiga, batu yang menutupi kubur itu terbuka ...."

Kakek sangat senang karena Julie tahu cukup banyak. Bagaimana kita 
juga bisa menolong anak-anak memahami Paskah yang sebenarnya?

1. Ajarkan Anak untuk Memahami Pesan Paskah Sejak Dini

Dari pengalaman, saya tahu bahwa jika kita menceritakan kisah Paskah 
dengan cara yang dapat dimengerti anak-anak, mereka mampu memahami 
pesan Paskah. Masa Paskah kali ini merupakan kesempatan besar untuk 
memberi tahu anak-anak mengenai kebutuhan mereka akan keselamatan.

Banyak anak dapat memahami dan mengalami kasih karunia Allah pada usia 
yang sangat dini. Bahkan, banyak pemimpin besar gereja menjadi Kristen 
ketika mereka masih muda. Tentang Polikarpus, seorang pemimpin gereja 
pada abad kedua, dikatakan bahwa ia berjalan dengan Allah selama 86 
tahun sebelum meninggal pada usia 95 tahun.

Pada usia berapakah seorang anak dapat memiliki iman yang 
menyelamatkan di dalam Yesus Kristus? C.H. Spurgeon, pengkhotbah besar 
dari Inggris, berkata, "Seorang anak yang dapat menyadari bahwa ia 
berbuat dosa, dapat menyadari bahwa ia dapat percaya."

Saya berusia enam tahun ketika mulai mengerti bahwa saya memerlukan 
pengampunan. Saya ingat bagaimana saya begitu menyadari dosa-dosa 
saya. Ketika malam tiba, saya akan berbaring di tempat tidur dengan 
gemetar. Saya takut tidur pada malam hari karena ngeri membayangkan 
bahwa saya akan mati dan menghabiskan hidup di neraka.

Jadi, pada suatu Minggu malam, saya mengatakan pada ibu bahwa sudah 
saatnya saya menyerahkan hidup pada Kristus. Dan pada malam itu, 
dengan tangis yang hampir pecah, saya berjalan menyusuri lorong gereja 
untuk bersaksi mengenai keinginan menjadikan Yesus Kristus sebagai 
Juru Selamat dan Tuhan saya. Itu adalah keputusan terpenting yang 
pernah saya buat dalam hidup saya. Dan, saya bersyukur untuk orang tua 
yang telah setia membimbing saya hingga ke titik tersebut.

Terlepas dari usia, anak-anak (dan siapa saja) perlu mengetahui dasar-
dasar berikut ini untuk menjadi seorang Kristen.

a. Anak-anak perlu diajar untuk mengerti siapakah Tuhan dan bagaimana 
   Ia mencintai mereka.
b. Tuhan itu suci. Ia sempurna. Kita tidak sempurna.
c. Tuhan itu adil. Ia selalu adil. Kita tidak pernah adil dalam setiap 
   keputusan yang kita buat.
d. Tuhan Mahakuasa. Ia tahu semua hal. Tidak semua hal kita tahu.
e. Tuhan berdaulat. Ia yang mengatur. Kita tidak berhak mengatur.
f. Tuhan adalah kasih. Ia menginginkan sebuah hubungan dengan kita. 
   Itulah sebabnya, Ia mengutus Anak-Nya. Kita tidak mencintai orang 
   lain dengan sempurna.

Apakah mereka akan paham sepenuhnya? Tidak. Namun, anak-anak tidak 
perlu sepenuhnya memahami karakter Allah untuk dapat percaya kepada-
Nya. Mereka perlu memahami bahwa Dialah Sang Pencipta, tidak seperti 
manusia, dan bahwa kita bertanggung jawab kepada-Nya seumur hidup 
kita.

2. Ajarkanlah Perihal Dosa kepada Anak-Anak

Saya rasa pembicaraan tentang dosa dan hukuman yang menyertainya, 
neraka, belumlah cukup. Hal-hal ini memang tidak sesuai dengan budaya 
kita yang penuh toleransi. Neraka bukanlah konsep yang populer dalam 
budaya saat ini karena bagi banyak orang, neraka merupakan perwakilan 
dari beberapa hal yang menjijikkan. Neraka juga mewakili penghukuman 
kekal yang nyata. Banyak orang sulit memercayai adanya penghukuman 
kekal karena mereka lebih memilih untuk percaya bahwa Allah adalah 
seperti ayah yang penuh kasih.

Allah itu penuh kasih, tetapi Dia tidak toleran. Dia adalah kudus. 
Keadilan-Nya menuntut sebuah penebusan (pembayaran atau hukuman) 
terhadap dosa manusia. Anak-anak kita harus memiliki beberapa 
pemahaman bahwa dosa-dosa mereka dapat menjauhkan mereka dari surga. 
Dosa-dosa mereka harus dibayar. Dan, itulah yang Yesus Kristus lakukan 
bagi kita di kayu salib.

3. Beritahukanlah kepada Anak-Anak tentang Pengampunan Allah Melalui 
   Iman dalam Yesus Kristus

Mereka harus setuju dengan Tuhan bahwa mereka adalah orang-orang 
berdosa dan tidak dapat mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri. 
Mereka harus berpaling kepada-Nya dalam iman dan menjadikan Yesus 
Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan mereka (Efesus 2:8-9).

Pada suatu malam, beberapa tahun yang lalu, saya sedang mengantarkan 
Ashley, anak perempuan saya yang saat itu berusia tujuh tahun, untuk 
tidur. Kami pun berdiskusi mengenai kedatangan Kristus untuk kedua 
kalinya -- bagaimana semua orang Kristen akan diangkat bersama-sama ke 
udara. Ashley mengerutkan keningnya dan bertanya mengenai adik-
adiknya. "Bagaimana dengan Benyamin dan Samuel? Akankah mereka juga 
diangkat? Mereka belum menjadi Kristen!"

Benyamin melongok dari tempat tidurnya dengan pandangan khawatir. 
"Ayah, bagaimana supaya saya bisa menjadi Kristen?" Dalam waktu 24 
jam, Benyamin meminta Kristus masuk menjadi Tuhan dan Juru Selamatnya.

Sungguh menyenangkan melihat keenam anak kami, menunjukkan keinginan 
untuk datang pada Kristus sebelum mereka berusia delapan tahun. 
Mendekati musim Paskah ini, izinkan saya mendorong Anda untuk berdoa 
dan berpikir mengenai anak-anak Anda, atau anggota keluarga yang Anda 
cintai, yang tidak memahami kasih dan pengampunan Tuhan. Adakah waktu 
yang lebih baik dari ini untuk memberitakan Kabar Baik? (t/Ami)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: OnePlace.com
Alamat URL: http://www.oneplace.com/ministries/familylife-today/read/articles/do-your-kids-know-why-we-celebrate-easter-14897.html
Judul asli artikel: Do Your Kids Know Why We Celebrate Easter?
Penulis: Dennis Rainey
Tanggal akses: 25 Maret 2013


                MUTIARA GURU: YESUS, AKU BERSYUKUR

"Bersyukur" pada Tuhan bukanlah hal yang berat,
dibanding dengan kayu salib yang harus dipikul
hingga terjatuh berulang kali.

Jika tidak ada penyaliban Yesus,
apakah kita bisa bersukacita karena Kristus yang menjamin keselamatan kita?
Jika tanpa darah bercucuran dan sakit cambukan yang ditahan,
siapakah yang bisa kita harapkan sekarang?

Tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan-Nya.
Semua ditanggung-Nya ....
Dosa, penyakit, kejahatan .... Ia yang menanggungnya.

Apa alasan kita untuk tidak bersyukur pada-Nya?
Tidak ada ....

Terima kasih, Tuhan atas salib-Mu.
Atas pengurbanan-Mu.
"Bersyukur" untuk penebusan yang telah Yesus lakukan untuk hidupku, 
hidupmu, hidup kita.

Diambil dari:
Nama situs: paskah.sabda.org
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/yesus_aku_bersyukur
Penulis: Shmily
Tanggal akses: 26 Maret 2013


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org