Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/63 |
|
e-BinaAnak edisi 63 (12-2-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 063/Februari/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ BAHAN MENGAJAR (KECIL): Maukah Kamu Meminta Maaf? o/ BAHAN MENGAJAR (BESAR): Belajar Saling Memaafkan o/ TIPS MENGAJAR : Bagaimana Membangun Sikap Positif pada Diri Anak? o/ SERBA-SERBI : Pertanyaan Anak: Mengapa Kita Berdoa Agar Kita Tidak Menjadi Orang Jahat? o/ STOP PRESS : Paket Paskah 2002 (6 Kota) o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Saran untuk Artikel yang Panjang ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Selamat berjumpa lagi, Mengajarkan anak untuk menjadi orang yang baik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sejak kejatuhan Adam dalam dosa, semua manusia keturunannya telah memiliki kecenderungan yang kuat untuk berbuat dosa, bahkan sejak mereka lahir. Ada teori pendidikan yang mengatakan bahwa pada waktu lahir, hati anak itu bersih dan baik adanya seperti kertas putih. Tapi ketika anak menjadi besar, hati anak yang seperti kertas putih itu mulai dicoret-coret, baik oleh keluarganya atau lingkungan di mana ia dibesarkan, sehingga tidak lagi putih bersih. Benarkah demikian? Tidak! Alkitab berkata bahwa sejak Adam jatuh dalam dosa, maka pada dasarnya semua manusia keturunan Adam sudah berdosa (Roma 3:23). Hati manusia tidak pernah lagi putih bersih, tapi sudah tercemar oleh dosa. Oleh karena itu perbuatan jahatlah yang akhirnya menjadi kecenderungan manusia. Lalu apakah berarti manusia tidak lagi bisa berbuat baik? Tentu saja manusia masih bisa berbuat baik, namun perbuatan baik manusia tidak akan pernah bisa menghasilkan pembenaran dari Allah untuk mendapatkan keselamatan. Hanya melalui iman percaya kepada Kristus saja, kita dibenarkan oleh Allah dan diselamatkan. Tapi, bagi orang yang telah menerima Kristus, perbuatan baik merupakan buah dari persekutuan kita dengan Allah. Perbuatan baik menjadi sesuatu yang kita usahakan karena kita ingin meneladani sifat dan karakter Allah, Bapa kita. Sifat dan karakter apakah yang dimiliki oleh Bapa kita yang perlu kita teladani? Mengasihi, memaafkan, bermurah hati, setia dll. Karakter-karakter Allah ini tidak kita dapatkan secara tiba- tiba tapi harus kita pelajari dan praktekkan. Demikian juga pada anak-anak, perbuatan-perbuatan baik dalam hidup anak harus diajarkan dan didorong karena hal itu tidak dapat datang dengan sendirinya. Pada bulan Februari ini e-BinaAnak secara khusus akan membahas tentang bagaimana mengajarkan anak meneladani beberapa karakter- karakter Allah di atas. Kalau minggu lalu kami sudah membahas bagaimana mengajarkan anak tentang kasih, maka minggu ini kami akan melanjutkan dengan membahas tentang bagaimana mengajarkan anak memaafkan orang lain dan bagaimana mendorong anak untuk berbuat baik. Namun, harapan kami, guru-guru SM bukan hanya mengajarkan hal ini pada anak tapi juga mempraktekkannya terlebih dahulu dengan diri sendiri. Selamat belajar, Tim Redaksi "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan yang lain, apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu perbuatlah demikian." (Kolose 2:13) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Kol/T_Kol2.htm 2:13 > ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (KELAS KECIL) MAUKAH KAMU MEMINTA MAAF? ========================= Selamat pagi adik-adik yang dikasihi Tuhan! Hari ini kakak akan menceritakan suatu cerita yang menarik. Coba kalian simak baik-baik karena setelah bercerita, kakak akan menanyakan pertanyaan kepada kalian. Siap? Nah, beginilah ceritanya: Hari itu adalah hari yang sangat menyenangkan Anna karena keluarganya yang terdiri dari Ayah, Ibu, Arie dan Anna pergi ke kebun binatang. Setelah mereka pergi berkeliling melihat binatang- binatang, Arie dan Anna melihat orang menjual balon. Mereka ingin sekali memiliki balon itu, maka Ayah membelikan dua balon yang sangat bagus. Satu untuk Anna dan satu lagi untuk kakak laki- lakinya, Arie. Namun sekalipun masing-masing sudah mendapat sebuah balon, Arie ingin memegang kedua-duanya. "Beberapa menit saja", katanya. Tentu saja Anna tidak mau melepaskan balonnya walaupun hanya satu menit. Tetapi Arie terus merengek-rengek agar Anna mengizinkan dia memegang balonnya. Maka kesalahan pun benar-benar terjadi. Kedua balon itu terlepas dari tangan Anna, ketika Arie sedang merebutnya dari tangan Anna. Sebelum Arie sadar akan apa yang terjadi, balon-balon itu telah terbang ke angkasa. Anna mulai menangis. Arie berdiri terpaku karena begitu terkejut sehingga ia tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun. Ayah dan ibu tidak senang dengan perbuatan Arie yang sangat ceroboh itu. Arie menyadari betul bahwa dialah yang menyebabkan kedua balon itu terbang .... Anna masih menangis di dekapan Ibu. Beberapa saat kemudian Ayah memanggil Arie, dan berkata: "Nah, apakah kamu ingin mengatakan sesuatu kepada Anna?" tanya ayah kepada Arie. "Tetapi, Ayah ... apakah yang harus saya katakan?" tanya Arie. "Saya tidak punya uang untuk membelikan Anna sebuah balon yang baru." "Tidak adakah sesuatu yang lain yang ingin kamu katakan kepadanya?" tanya ayah. "Saya ... saya menyesal. Maafkah aku Anna." kata Arie kepada Anna. Anna memandang Arie dengan matanya yang masih basah. Apakah Anna memaafkan perbuatan Arie? Nah, adik-adik yang dikasihi Tuhan, setelah mendengar cerita ini kakak sekarang akan memberi pertanyaan kepada kalian: Pertanyaan: ----------- 1. Mengapa perbuatan Arie merupakan perbuatan yang ceroboh? 2. Apakah Arie harus meminta maaf kepada Anna? 3. Jika kamu menjadi Arie apakah kamu juga akan minta maaf pada Anna? 4. Apakah kamu pernah melakukan sesuatu yang ceroboh minggu ini? 5. Apakah kamu telah minta maaf? Kalau belum, mengapa tidak? Maukah kamu melakukannya sekarang? 6. Bila seseorang minta maaf kepada kita atas perbuatannya, apakah yang seharusnya kita lakukan? Mengapa? Bacaan Alkitab: --------------- Lukas 17:3,4 Kebenaran Alkitab: ------------------ "Jikalau saudaramu berbuat salah, tegurlah dia. Jikalau ia berkata bahwa ia menyesal, ampunilah dia." (Lukas 17:3b; baca Lukas 17:3,4) Doa: --- Tuhan Yesus, saya ingin mengampuni orang lain seperti Engkau telah mengampuni saya. Dan saya juga ingin agar Engkau mengampuni kesalahan saya sebagaimana saya mengampuni kesalahan orang lain. Amin. Bahan disadur dari sumber: Judul Buku: Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 36 - 37 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (KELAS BESAR) BELAJAR SALING MEMAAFKAN ======================== Memaafkan orang lain merupakan suatu tindakan yang sulit, apalagi memaafkan orang yang telah mengecewakan dan menyakiti hati kita. Kita tidak boleh menaruh rasa dendam, apalagi membalas mengecewakan dan menyakiti hati mereka. Tuhan Yesus meminta kita untuk mengasihi dan mengampuni saudara- saudara kita, bahkan Tuhan meminta kita untuk mengasihi musuh kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Ia meminta kita mempunyai hati yang tulus untuk memaafkan orang lain. Jikalau ada yang menyakiti, mengejek, dan dendam kepada kita, Tuhan ingin kita semua mengampuni mereka. Bagaimanakah kita dapat belajar untuk saling mengampuni dan memaafkan? Di dalam Alkitab ada banyak tokoh yang berjiwa besar dan mau mengampuni orang yang bersalah kepada mereka. Mari kita belajar memaafkan dari tokoh-tokoh Alkitab ini. 1. Esau memaafkan Yakub adiknya. ----------------------------- "Tetapi Esau berlari mendapatkan Yakub, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka." (Kejadian 33:4) Yakub telah merebut berkat yang seharusnya diterima oleh Esau. Pada mulanya Esau sangat marah, bahkan ia ingin membunuh Yakub! Tetapi setelah waktu berlalu, Esau dapat menerima dan memaafkan Yakub. Bahkan mereka berpeluk-pelukan. Esau mencium adiknya dengan kasih sayang. 2. Yusuf memaafkan saudara-saudaranya. ----------------------------------- "Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia." (Kejadian 45:15) Kita tentu telah mengetahui cerita mengenai Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya. Bahkan pada awalnya saudara-saudaranya bermaksud membunuh Yusuf. Bersyukurlah Tuhan memelihara Yusuf. Nah, suatu hari Yusuf menjadi perdana menteri di negeri Mesir. Setelah menjadi orang yang berkuasa bisa saja Yusuf membalas dendam pada saudara-saudaranya. Namun Yusuf tidak melakukannya. Dia bahkan menolong saudara-saudaranya dan mengampuni mereka. Saudara-saudara Yusuf pada mulanya ketakutan kalau Yusuf akan membalas dendam kepada mereka. Namun ternyata Yusuf memeluk mereka dengan mesra, mencium mereka dan menangis penuh kerinduan. Inilah kebesaran hati Yusuf. 3. Musa memaafkan Harun dan Miryam. -------------------------------- "Lalu berserulah Musa kepada Tuhan: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."" (Bilangan 12:13) Pada waktu itu Musa memimpin umat Israel keluar dari Mesir. Mereka berjalan melewati padang gurun. Saat itulah Harun dan Miryam, kakak-kakak Musa menghina Musa. Mereka cemburu pada Musa. Mereka tidak mau dipimpin oleh Musa. Padahal Musa adalah pemimpin yang diangkat oleh Allah. Akibatnya Allah menjadi marah pada Harun dan Miryam, lalu menghukum mereka dengan penyakit kusta. Apa yang dilakukan oleh Musa? Apakah dia berteriak "rasain Lu!" Tidak! Musa mengampuni mereka dan bahkan berdoa kepada Tuhan agar menyembuhkan Harun dan Miryam. Mengapa dia mau melakukan hal itu? Alkitab mengatakan hati Musa sangat lembut (Bil 12:3). Karena itu dia juga seorang pemaaf. 4. Daud memaafkan Saul. -------------------- "Daud tidak mengizinkan orang-orangnya bangkit menyerang Saul." (1Samuel 24:8) Saul sangat membenci Daud, dan telah beberapa kali berusaha membunuh Daud. Daud terpaksa melarikan diri dari satu tempat ke tempat lain. Saul mengerahkan segenap kekuatan untuk mengejar dan membunuh Daud. Sampai suatu saat Saul sedang membuang hajat di dalam sebuah gua, tempat persembunyian Daud. Ini kesempatan baik untuk menghajar Saul. Pengikut-pengikut Daud juga berpikiran begitu. Mereka ingin membunuh Saul. Tetapi apa yang dilakukan Daud? Apakah dia membalas dendam? Tidak! Dia hanya memotong sedikit kain baju Saul untuk menyatakan kalau dia mau membunuh Saul, sangat gampang. Tetapi dia memaafkan Saul dan melepaskannya. 5. Yesus Kristus memaafkan orang-orang yang menyalibkan Dia. --------------------------------------------------------- "Yesus berkata, Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat." (Lukas 23:34) Tidak perlu diungkapkan lagi betapa sengsaranya Tuhan Yesus dipukul, dihina, diludahi, dicambuk, ditendang, dipaku, dan digantung di atas kayu salib oleh orang-orang jahat yang membencinya. Kalau Yesus Kristus mau menghancurkan mereka, itu adalah hal gampang. Dia hanya tinggal berseru, maka ribuan malaikat akan turun untuk memusnahkan musuh-musuhNya. Tetapi Yesus tidak membalas dendam. Dengan hati yang Tulus dan penuh kasih, Dia mengampuni mereka. Dia bahkan juga berdoa kepada Allah Bapa untuk mengampuni orang-orang jahat itu. 6. Stefanus mengampuni orang-orang yang membunuhnya. ------------------------------------------------- "Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!"" (Kisah Rasul 7:60) Kisah Stefanus mirip kisah Tuhan Yesus, sebab Stefanus mencontoh Tuhan Yesus. Stefanus adalah seorang penginjil yang rajin. Suatu saat dia ditangkap dan dilempari batu sampai mati oleh orang- orang yang membenci Injil. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, dia sempat berdoa untuk musuh-musuhnya. Dia memaafkan mereka dan memohon agar Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka. Seharusnya dia marah sekali, karena dia mati dilempari batu. Tetapi dia memaafkan mereka. Inilah hati seorang pengikut Yesus. Hati yang penuh kasih untuk memaafkan orang-orang yang menyakiti kita. 7. Paulus memaafkan orang-orang yang meninggalkan dia. --------------------------------------------------- "Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorangpun yang membantu aku, kiranya Tuhan mengampuni mereka." (2Timotius 4:16) Paulus dipenjarakan karena memberitakan Injil. Pada waktu ia dipenjarakan, banyak teman-temannya yang meninggalkan dia. Mereka takut ikut dipenjarakan dan dianiaya. Mereka sama sekali tidak membantu Paulus, justru pada waktu Paulus amat membutuhkan mereka. Seharusnya ini membuat Paulus marah kepada mereka dan tidak mau lagi berteman dengan mereka. Tetapi Paulus dengan penuh kasih memaafkan dan berdoa agar mereka diberkati Tuhan. 8. Filemon memaafkan Onesimus budaknya. ------------------------------------ "Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya." (Filemon 1:15) Onesimus adalah pembantu rumah tangga Filemon. Suatu hari dia mencuri barang dari Filemon dan melarikan diri. Dalam pelarian itu, Onesimus bertemu Paulus. Tak lama kemudian Onesimus bertobat dan percaya Tuhan Yesus. Oleh Paulus, Onesimus dikirim kembali ke rumah Filemon. Paulus menulis surat dan meminta kepada Filemon untuk menerima kembali Onesimus dan mengharapkan agar Filemon mau memaafkan Onesimus. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul Buku: Majalah Kita, edisi 021, 1994 Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia Halaman : 4 - 6 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR BAGAIMANA MENDORONG ANAK MELAKUKAN PERBUATAN BAIK ================================================= Cara membangun sikap positif pada diri anak adalah dengan menghargai anak itu sebagai seorang pribadi. Cara ini dapat memperkuat tingkah lakunya yang baik. Anak-anak memerlukan lebih banyak dorongan untuk melakukan perbuatan positif, bukan kritikan terhadap perbuatan yang negatif. Anak-anak perlu ditolong supaya tahu apa yang benar. Lebih dari itu mereka perlu ditolong supaya mau melakukan apa yang benar. Pujian dan dukungan semangat sangat efektif dalam mendorong anak- anak untuk melakukan apa yang benar. Doronglah perbuatan-perbuatan baik anak dengan memuji setiap usaha mereka untuk bekerja sama dan menunjukkan kasih. Kembangkan pujian dan penghargaan ini dengan menghubungkan ayat-ayat Alkitab pada perbuatan tertentu yang telah dilakukan anak-anak. Pujian terhadap anak harus tulus. Apabila anda terlalu mesra atau berlebihan menyanjung anak dengan pujian anda itu, anak akan menyangsikan ketulusan anda. Melimpahi anak dengan pujian yang tidak pada tempatnya malah akan membuat dia enggan berusaha lebih lanjut. Pujian harus bersifat khusus. Bila anda memuji setiap anak dengan pernyataan umum yang sama, mereka merasa bahwa sebenarnya anda tidak memuji mereka. Misalnya anda berkeliling ruangan dan pada setiap anak, anda memberikan pujian yang sama, "Andi, gambarmu bagus sekali", "Voni, gambarmu bagus sekali", ketika anda sampai ke Mirna ia pasti tidak akan mau mendengarkan komentar anda. Namun bila anda berkata, "Andi, bagus sekali garis-garis yang kamu buat", "Voni, saya suka warna biru yang kau buat", maka Mirna akan mendengarkan anda bila anda berkata, "Mirna, saya senang melihat kamu tekun membuat titik pada kumbang itu". Itulah pujian khusus dan tulus yang dapat menolong anak mengetahui dengan tepat bahwa apa yang dilakukannya benar. Hal tesebut akan mendorong dan memberikan semangat kepada anak untuk dapat mengembangkan sikap secara positif. Sumber: Judul Buku : Bagaimana Bercakap-cakap dengan Anak Kecil Judul Artikel: Bagaimana Membangun Sikap Positif pada Diri Anak Pengarang : Rachel Iversen Penterjemah : Dra. Lina Tresnawaty Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993 Halaman : 29 - 36 ********************************************************************** o/ SERBA-SERBI PERTANYAAN ANAK: ================ MENGAPA KITA BERDOA AGAR KITA TIDAK MENJADI ORANG JAHAT? -------------------------------------------------------- P : Mengapa kita memohon kepada Allah untuk menolong kita agar kita tidak menjadi orang jahat? J : Karena kita semua berdosa. Memang wajar bagi kita melakukan hal-hal yang jahat. Sehingga kita butuh pertolongan Allah untuk melakukan hal-hal yang baik daripada yang jahat. Allah dapat menolong kita, dan Dia menginginkan kita memiliki kuasa yang dapat menolong kita untuk mengatasi segala pencobaan. Ketika murid-muridnya bertanya kepada Yesus tentang bagaimana caranya berdoa, Dia memberikan kepada mereka apa yang kita sebut dengan "Doa Bapa Kami" (lihat Matius 6:9-13). Dalam doa tersebut Dia mengajar kepada mereka untuk berdoa, "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, testapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat." Ketika kita berdoa seperti kalimat dalam doa tersebut, kita meminta Allah untuk menolong kita untuk tidak menjadi dan berbuat jahat. Ayat Kunci: ----------- "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat." (Matius 6:13) Ayat Terkait: ------------- Mazmur 51:5 Mazmur 139:23-24 2Korintus 13:7,9 Efesus 6:19 Diedit dari sumber: Judul Buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa Penerbit : Betlehem Publishers, Jakarta, 1999 Halaman : 61 ********************************************************************** o/ STOP PRESS PAKET PASKAH 2002 LUAR JAKARTA - SUDAH GENAP ============================================ TEMA: "... SUDAH GENAP!" Oleh kematian dan kebangkitan Yesus maka sudah genaplah Karya keselamatan Allah bagi manusia. Pakailah kesempatan merayakan Paskah bersama anak-anak untuk memberitakan bahwa Yesus mati disalib dan bangkit untuk selamanya! Sudah genap! Kami mengundang para guru Sekolah Minggu dan semua yang terbeban melayani anak untuk mengikuti presentasi dan seminar dengan: TOPIK: Drama Paskah Anak, Cerita Boneka Paskah, Peraga dan Cerita Paskah, Peraga dan Lagu Paskah, Peraga dan Ayat Hafalan Paskah, Aktivitas dan Permainan, dll. BONUS: o Peserta grup 3 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 topi Paskah. o Peserta grup 5 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 album stiker absensi. Bahan-bahan, Paket Paskah, Alat-alat Peraga dapat diperoleh pada saat seminar. WAKTU, TEMPAT, dan PENDAFTARAN: [untuk 6 kota] 1. KUDUS: Rabu, 13 Februari 2002; pk. 17:30-20:30 WIB JKI Elim Jl. Pemuda 60 KUDUS, Jawa Tengah - Ester & Priska, Tel. (0291) 434-106, 432-834 2. SURABAYA: Kamis, 14 Februari 2002; pk. 17:30-20:30 WIB Gedung Irama Mas Jl. Tegalsari 75 SURABAYA, Jawa Timur - Ibu Rosiana - Tim Pelayanan Karisma, Tel. (0812) 321-4339 - Bapak David - Tim Pelayanan Karisma, Tel. (0818) 306-700 - Ellen - NAT e-Family Club, Tel. (031) 546-6547 - T.B. Maranatha, Tel. (031) 561-7018, 567-4136 - T.B. Metanoia, Tel. (031) 592-4096 3. BOGOR: Sabtu, 16 Februari 2002; pk. 13.00-16.00 WIB GKI Pengadilan Jl. Pengadilan 35 BOGOR, Jawa Barat - Ibu Liana - GKI Pengadilan, Tel. (0251) 379-152 4. TANGERANG: Minggu, 24 Februari 2002; pk. 13:30-16:30 WIB Menara Dynaplast Lt. 5 (Sebelah Universitas Pelita Harapan) Lippo Karawaci, TANGERANG - City of God Ministry, Tel. (021) 546-2458 - T.B. Metanoia Lippo Karawaci, Tel. (021) 546-1158/9 5. BANDUNG: Rabu, 27 Februari 2002; pk. 17:30-20:30 WIB GIA Lengkong Besar Jl. Lengkong Besar 66 BANDUNG, Jawa Barat - GIA Lengkong Besar, Tel. (022) 423-6907 - Ibu Priyatmi, Tel. (022) 421-7310 6. CIREBON: Selasa, 26 Februari 2002; pk. 17:30-20:30 WIB Gedung Gratia Jl. Sudharsono 32 CIREBON, Jawa Barat - Toko Buku Maranatha, Tel. (0231) 201-086 Jl. Pengampon 9, Cirebon, Jawa Barat - Ibu Siani, Tel. (0231) 206-162 Ide-ide baru telah kami siapkan untuk Anda. Jangan lewatkan kesempatan ini!! Daftarkan diri anda segera!! Untuk informasi lebih lanjut, segera hubungi: Yayasan Domba Kecil Tel. +62(21) 560-2630, 566-962 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. +62(21) 566-8962 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA ABN AMRO Bank 10.69.667 Sumber: Informasi dari Yayasan Domba Kecil <dombakecil@dr.com> ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Teguh Prayogo <prayogo@> >Shalom, ini hanya sekedar usulan. Semoga bisa diterima, jika tidak >saya minta maaf jika kurang berkenan. Pertama, saya mengucapkan >terima kasih atas beragam artikel rohani yang mendukung pelayanan >saya. Tetapi mengingat media yang kita pakai, apakah tidak >sebaiknya pengiriman artikel tidak terlalu panjang ? Mungkin bisa >dipecah-pecah menjadi per artikel. Sekali lagi, ini hanya usulan >saja. Terima kasih. Tuhan memberkati. Redaksi: Terima kasih untuk saran Anda. Tim Redaksi e-BinaAnak selalu terbuka untuk menerima saran maupun kritik demi peningkatan kualitas e-BinaAnak. Redaksi pernah mendiskusikan tentang saran anda tersebut dan menetapkan bahwa batasan e-BinaAnak maksimal sebesar 25K per edisi. Jadi panjangnya artikel ditambah bagian-bagian lain dalam setiap edisi e-BinaAnak kami sesuaikan dengan batasan tersebut. Lain kali kalau ada bahan yang terlalu panjang, kami akan berusaha untuk memotongnya (tentu saja jika hal tsb. memungkinkan) atau meringkasnya seperti yang sudah sering kami lakukan. Sekali lagi terima kasih untuk sarannya. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Asih, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |