Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/632

e-BinaAnak edisi 632 (17-4-2013)

Pembinaan Karakter Usia Dini (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Pembinaan Karakter Anak Usia Dini (III)
632/April/III/2013

Shalom,

Karakter yang baik dalam diri seorang anak menjadi kerinduan setiap 
orang tua. Tidak jarang, orang tua terjebak dalam tradisi lama 
keluarga yang sebenarnya "kurang baik" dan menerapkannya pada anak. 
Namun, pada kenyataannya, semua itu sudah terlanjur diajarkan pada 
anak, dan orang tua mengalami kesulitan untuk mengubahnya. Melalui e-
BinaAnak edisi 625 ini, kami memberikan langkah-langkah praktis untuk 
membantu Anda mengubah cara mendidik anak, yang bisa Anda terapkan 
dalam pelayanan anak maupun keluarga Anda. Untuk melakukannya, tentu 
saja harus ada kerja sama antara pelayan anak atau orang tua dengan 
anak. Selamat menyimak edisi ini. Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


"Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan 
                    ajaran ibumu." (Amsal 1:8) 
                < http://alkitab.mobi/?amsal+1:8 >


                     TIP: PEDOMAN UNTUK BERUBAH

Anda mungkin ingin menyusun rencana untuk mengembangkan karakter anak 
Anda, tetapi terhalang oleh kebiasaan lama. Seperti orang tua pada 
umumnya, mungkin tanpa sengaja Anda sudah mendidik dengan cara yang 
sekarang Anda ketahui kurang baik, dan bahkan mungkin berbahaya bagi 
anak Anda. Anda bertanya, "Ke mana saya harus melangkah? Bagaimana 
saya berubah?" Perubahan dapat terjadi, dan berikut ini adalah 
beberapa langkah yang akan membantu Anda mengubah cara Anda mendidik 
anak.

1. Tuliskan cara mendidik yang Anda inginkan dan apa yang Anda 
   harapkan terjadi pada anak Anda.

Cara ini sangat berpengaruh apabila ayah dan ibu bekerja sama. Setelah 
Anda menuliskan jawaban Anda masing-masing, sampaikanlah rencana Anda 
masing-masing. Berjanjilah untuk saling membantu dalam melakukan 
rencana yang baru ini. Masing-masing harus bertanggung jawab dan 
saling mendoakan setiap hari.

2. Bicarakan rencana Anda dengan anak Anda.

Duduklah dengan anak Anda dan beritahukan kepadanya tentang rencana 
Anda untuk kehidupannya. Terangkan sebanyak mungkin yang dapat ia 
mengerti, tentang bagaimana ia dapat mengharapkan Anda bersikap dengan 
pendekatan yang baru. Ada orang tua yang menyebut cara ini adalah 
"kerja sama yang erat" karena cara ini memberikan arah yang baru bagi 
kehidupan keluarga.

3. Anda perlu memastikan kepada anak bahwa Anda mengasihinya, dan 
   bahwa Anda bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupannya.

Ada orang tua yang mengungkapkannya demikian, "Aku mengasihimu dan aku 
sangat menghargai hubungan kita. Aku bersyukur bahwa kamu adalah 
putriku. Namun, aku juga ingin agar kamu tahu bahwa sangatlah penting 
bagiku untuk menjadi orang tua yang baik. Kamu patut memperoleh yang 
terbaik.",
4. Terangkan tentang cara lama yang kurang tepat.

Apabila Anda sedang berusaha mengubah cara mendidik yang tidak baik, 
misalnya terlalu keras atau kaku. Terangkan cara yang lama ini dengan 
sederhana agar anak Anda mengerti. Anda dapat berkata, "Ada kalanya 
aku terlalu keras kepadamu dan tidak mau mengerti apa yang kamu 
inginkan atau butuhkan. Kadang-kadang, aku lebih memperhatikan apa 
yang kupikir pantas untukmu dan bukan memikirkan apa yang terbaik 
untuk pertumbuhanmu.",
5. Penting juga bahwa Anda membiarkan anak Anda tahu bagaimana 
   perasaan Anda atas tindakan Anda di masa lalu.

Yakinkan anak Anda bahwa ia tidak bertanggung jawab atas cara Anda 
memperlakukannya. Anda dapat berkata, "Caraku memperlakukanmu bukanlah 
cara yang ingin kulakukan. Sukar bagiku untuk mengakuinya, tetapi aku 
tahu bahwa mungkin aku telah membuat hidupmu menjadi berat akibat 
tindakanku." Bila Anda ingin meminta maaf kepada anak karena tindakan 
atau perkataan tertentu, sekaranglah waktu yang tepat untuk 
melakukannya.

6. Dalam masa ini, mintalah juga kepada anak Anda untuk mengungkapkan 
   apa yang ia rasakan tentang cara Anda mendidik selama ini.

Tanyakanlah bagaimana perasaan anak atas pendekatan baru yang telah 
Anda jelaskan. Jangan memaksa anak Anda untuk segera memberikan 
tanggapan; mungkin ia perlu waktu untuk memikirkannya. Setelah itu, 
mintalah agar anak mendoakan Anda untuk upaya Anda yang baru.

7. Laksanakan rencana Anda yang baru.

Untuk membantu Anda memulainya, bacalah keras-keras rencana baru yang 
telah Anda tulis setiap pagi dan sore selama tiga puluh hari. Selama 
waktu itu, evaluasilah perkembangan Anda pada setiap akhir minggu --
dimulai dari Anda sendiri, kemudian bersama pasangan Anda atau teman 
yang Anda percayai. Jangan mengharapkan perubahan yang segera terjadi 
pada diri Anda ataupun anak Anda. Kita semua berubah secara bertahap, 
tetapi pertumbuhan yang terus-menerus cenderung lebih mantap dan 
stabil.

Apabila anak-anak saya melepaskan diri dari otoritas saya, mereka 
memerlukan hal-hal berikut ini.

1. Kemampuan dalam Mengambil Keputusan 
   a. Dalam masalah fisik: olahraga, makanan, istirahat, dan lain-lain. 
   b. Dalam masalah pribadi:keuangan, karier, kehidupan rumah tangga, 
      dan lain-lain. 
   c. Dalam masalah sosial: berkencan, cinta, persahabatan, menghadapi 
      musuh, dan lain-lain.

2. Karakter 
Iman, kejujuran, dapat dipercaya, pengendalian diri, disiplin, 
daya tahan, dan keberanian.

3. Komitmen Terhadap Tujuan Hidup 
Mengasihi dan menaati Tuhan, mengasihi pasangan hidup dan anak-anaknya, 
menjadi sahabat yang baik, 
bekerja keras, mencurahkan kehidupannya bagi orang lain.

4. Kemampuan untuk Memiliki Sifat Bertahan Hidup 
   a. Dalam masalah fisik: mengatur jadwal, memasak, berenang, belajar 
      keterampilan untuk menyelamatkan, mengemudi, dan lain-lain. 
   b. Dalam masalah pribadi: merencanakan anggaran belanja, 
      mengatur buku cek, tahu bagaimana menyelesaikan tugas, memelihara 
      barang milik, dan lain-lain. 
   c. Dalam masalah sosial: rukun dengan orang lain, dapat mengatasi 
      dan menyelesaikan masalah, berkelakuan baik, belajar bertahan 
      sendiri bila perlu, dan lain-lain. 
   d. Dalam masalah rohani: membagikan iman mereka, bertobat, menjalin 
      persekutuan yang akrab dengan Tuhan, dan lain-lain.

5. Hubungan yang Langgeng 
Kemampuan untuk menyelesaikan perselisihan, melayani orang lain, 
berkomunikasi, mendengarkan, mengampuni, dan lain-lain.

Daftar tersebut tidak mencakup seluruh karakter dan kemampuan yang 
perlu kita wariskan kepada anak-anak kita, tetapi dapat memberikan 
pengertian kepada Anda. Berdasarkan lima bidang dalam daftar ini, kita 
dapat mengembangkan kerangka atau rencana bagi setiap anak kita dan 
menambahkannya, sementara dia bertambah dewasa.

Pembentukan dengan cara ini dapat digunakan untuk semua karakter. 
Mungkin, sebagian besar tanggapan Anda terhadap daftar ini dapat 
diterapkan pada semua anak Anda. Dan, kelima bidang ini juga 
memungkinkan kita untuk memikirkan keunikan masing-masing anak.

Contohnya, mungkin anak laki-laki Anda agak lambat belajar, sedangkan 
saudara perempuannya adalah murid yang pandai. Jenis kemampuan yang 
Anda harapkan dapat dikuasai anak laki-laki Anda, mungkin berbeda 
dengan yang Anda minta dari anak perempuan Anda. Jenis kelamin juga 
harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana Anda; tanggung jawab 
seorang pemuda dalam berpacaran berbeda dengan tanggung jawab seorang 
gadis. Atau, mungkin anak Anda berprestasi dalam olahraga dan karena 
itu, maksud untuk mengembangkan kelebihannya termasuk dalam rencana 
yang Anda susun.

Jadi, mewariskan kasih menuntut agar kita mempunyai pengertian yang 
benar tentang apa yang sebenarnya diperlukan. Mengembangkan suatu 
rencana untuk suatu tujuan akhir akan menempatkan kita berada jauh di 
depan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Menjadi Orang Tua yang Bijaksana: Anda Dapat Menggunakan 
            Komunikasi yang Penuh Kasih dengan Anak Anda
Penulis: H. Norman Wright
Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 1996
Halaman: 57 -- 61


          STOP PRESS: BERGABUNGLAH DENGAN FACEBOOK e-BUKU

Kabar Gembira! Bagi Anda yang gemar membaca buku, artikel, dan bahan 
bacaan Kristen yang berkualitas, kami telah menyediakan suatu 
komunitas di dunia maya. Dalam komunitas ini, Anda dapat berdiskusi 
dan berbagi cerita dengan para penggemar buku Kristen yang lain dari 
berbagai daerah. Anda tidak perlu repot-repot, cukup ketik 
http://fb.sabda.org/buku dan klik tombol "Suka", maka Anda sudah 
bergabung dengan kami.

Tunggu apa lagi? Segeralah bergabung di komunitas e-Buku dan perluas 
wawasan Anda sekarang juga! Tuhan Yesus memberkati!


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org