Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/641

e-BinaAnak edisi 641 (20-6-2013)

Pelatihan Guru Sekolah Minggu (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Pelatihan Guru Sekolah Minggu (III)
641/Juni/III/2013

Salam kasih Kristus,

Pelatihan bagi guru-guru sekolah minggu bisa dilakukan dengan berbagai metode. 
Tidak melulu dengan kegiatan seminar, tetapi bisa juga dengan berbagai aktivitas 
yang bertujuan mengembangkan kemampuan pelayan anak untuk mengajar dengan lebih 
baik lagi. Berikut ini adalah ide-ide kegiatan untuk melakukan pelatihan guru 
sekolah minggu dalam bentuk yang lebih menarik. Kiranya, ini menjadi berkat bagi 
kita semua.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >


Orang yang menjadi berkat bagi kehidupan orang lain tidak akan menyimpan berkat 
itu hanya untuk dirinya. (Barrie)


             TIP: IDE-IDE KEGIATAN UNTUK PELATIHAN GURU-GURU

Cara mempersiapkan sebuah pertemuan untuk melatih tim pelayan anak agar 
mengajarkan pengajaran yang tidak mudah dilupakan oleh anak.

PELATIHAN MENGENAI TUJUAN MENGAJAR

Milikilah kesatuan hati dengan tim pelayan anak dengan mewujudkan misi pelayanan 
bersama. Untuk itu, kita dapat melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini.

1. Aktivitas "Frustrasi, Saudara-Saudara?"

Sediakan: Tusuk gigi dan beberapa gabus stereoform yang bisa dibentuk seperti 
dadu-dadu atau bulatan-bulatan kecil.

Berikan instruksi kepada peserta, "Lakukan apa pun yang Anda sukai terhadap 
tusuk gigi dan gabus-gabus ini. Waktu Anda 3 menit."

Jika para guru bertanya tentang cara yang lebih spesifik dalam merangkai kedua 
bahan tersebut, angkatlah bahu Anda. Carilah alasan untuk keluar dari ruangan 
itu dan menjauhlah selama sekitar 3 menit. Saat Anda kembali, tanyakan, "Apa 
yang telah Anda capai saat saya pergi tadi? Menurut Anda bagaimana dengan 
instruksi yang saya berikan?"

Katakan, "Buatlah kelompok yang terdiri atas empat orang. Bekerjasamalah dengan 
teman-teman dalam kelompok Anda untuk membuat menara setinggi mungkin dengan 
menyusun gabus-gabus dan tusuk gigi itu dalam waktu 3 menit.

Setelah 3 menit, tanyakan, "Pengalaman mana yang lebih menyenangkan? Mengapa? 
Bagaimana rasanya melakukan pengalaman yang pertama? Bagaimana kurang jelasnya 
sebuah tujuan dapat merugikan upaya kita mendekati anak-anak?

2. Aktivitas "Memberikan Nama pada Sebuah Tujuan"

Sediakan: Pensil dan catatan kecil yang ada perekatnya.

Katakanlah, "Masing-masing kita melakukan pendekatan pada sebuah kelas dengan 
harapan atau ekspektasi yang berbeda. Pada lima lembar kertas catatan yang 
berbeda, tulislah lima tujuan (satu lembar kertas untuk satu tujuan) yang 
menurut Anda penting untuk dimiliki seorang guru ketika mengajar."

Setelah tiga menit, katakan, "Pilihlah satu tujuan yang menurut Anda paling 
penting dari kelima tujuan yang Anda buat tadi. Tempelkan kertas catatan kecil 
bertuliskan tujuan yang terpenting itu pada kening Anda. Tempelkan kertas 
catatan berisi tujuan kedua dan ketiga pada kedua pipi Anda, lalu tujuan keempat 
dan kelima pada bahu Anda. Luangkan sedikit waktu untuk melihat tujuan-tujuan 
orang lain."

Izinkan para guru untuk saling berbaur. Lalu, tanyakan pertanyaan ini, "Apa yang 
Anda pelajari dari tujuan-tujuan yang dibuat guru lain? Adakah penemuan lain 
yang telah Anda buat?",
3. Aktivitas "Para Pencari Tujuan"

Sediakan: Alkitab.

Katakan, "Supaya pelayanan anak kita menjadi efektif, kita harus bekerja dalam 
tujuan yang sama. Dan, tujuan itu harus didasarkan pada Alkitab."

Buatlah empat kelompok dan berikan ayat-ayat Alkitab kepada masing-masing 
kelompok. Ayat-ayat itu adalah: Mazmur 78:1-8; Matius 18:1-6; 
Matius 18:10-14; dan 1 Tesalonika 2:3-8.

Masing-masing kelompok menuliskan sebuah tujuan sederhana dalam bidang pelayanan 
anak berdasarkan ayat Alkitab yang mereka dapat. Bekerjasamalah untuk 
menyintesiskan keempat tujuan itu menjadi satu tujuan.

4. Aktivitas "Fokus pada Tujuan"

Sediakan: Kertas koran, spidol, dan catatan kecil.

Tulis besar-besar sebuah tujuan mengajar dalam sebuah kertas. Di atas tulisan 
itu, tuliskan tujuan yang dibuat oleh kelompok Anda, hasil dari aktivitas 
sebelumnya. Buatlah daftar dalam catatan yang berbeda berisi semua program dan 
aktivitas pengajaran yang telah direncanakan selama setahun. Bandingkan setiap 
program dan aktivitas dengan tujuan yang sudah ada. Jika program dan aktivitas 
itu sejalan dengan tujuan yang sudah ditulis, tempatkan program-program itu 
dalam tujuan yang sesuai. Jika tidak ada, tim pelayanan Anda dapat memutuskan 
untuk mengubah atau menghapus program, atau aktivitas yang tidak sejalan dengan 
tujuan yang dibuat. Berdoalah memohon bantuan Tuhan dalam mencapai tujuan 
mengajar tim pelayanan anak.

PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF

Berikan ide-ide aktivitas untuk melatih para pelayan anak dalam hal pembelajaran 
aktif.

1. Aktivitas "Ajari Aku, Jangkau Aku"

Sediakan: Spidol dan kertas.

Saat guru-guru masuk, tandai mereka dengan angka 1 atau 2, dan pisahkan kedua 
kelompok itu ke sisi yang berbeda dalam ruangan.

Katakan, "Untuk kelompok satu, tulis kata `pembelajaran aktif` di bagian kiri 
bawah kertas. Kemudian, buatlah `akrostik` yang menggambarkan definisi 
pembelajaran aktif, dengan menggunakan huruf-huruf dari dua kata tersebut. 
Misalnya: huruf `p` untuk `petualangan`. Saya akan memeriksa pekerjaan Anda 10 
menit lagi."

Kelompok dua memiliki tugas yang berbeda dengan kelompok 1 dalam butir nomor 2 
di bawah ini.

2. Aktivitas "Panas Berarti Dingin"

Pastikan kelompok 1 bisa mendengar apa yang akan kelompok 2 lakukan. Bagilah 
kelompok 2 menjadi dua kelompok lagi, misalnya kelompok A dan B. Suruhlah 
kelompok A meninggalkan ruangan, sementara tugas kelompok B adalah 
menyembunyikan barang, misalnya menyembunyikan kunci mobil seseorang. Katakan 
pada kelompok ini bahwa Anda mengganti peraturan sehingga "dingin" berarti 
"dekat" dan "panas" berarti "jauh". Setelah itu, suruhlah kelompok A masuk 
ruangan dan mintalah mereka mencari barang yang telah disembunyikan. Namun, 
jangan katakan bahwa Anda mengganti aturan permainan. Kelompok B akan membimbing 
kelompok A menemukan barang itu dengan cara menyerukan "panas" atau "dingin". 
Setelah tiga menit, atau jika kelompok itu berhasil menemukan barangnya, 
permainan dihentikan.

Tanyakan, "Apa perasaan Anda selama dalam permainan ini? Mudah atau sulit 
mencari barangnya?"

Baca dengan nyaring Yesaya 55:8-9. Tanyakanlah, "Apakah kita bisa mengandalkan 
rancangan kita dibanding mengandalkan cara Tuhan? Apa efeknya jika situasi ini 
terjadi terhadap anak-anak yang kita ajar?",
3. Aktivitas "Mana yang Lebih Baik?"

Kumpulkan kelompok 1 dan 2 bersama-sama. Tanyakan, "Kelompok mana yang mengalami 
pembelajaran aktif yang nyata? Jelaskan pendapat Anda. Jika Anda adalah anak-
anak, kelompok mana yang akan Anda pilih untuk belajar? Jelaskan!"

Katakan, "Ada tiga elemen kunci untuk pengalaman pembelajaran aktif: (1) 
Pembelajaran aktif membangkitkan rasa emosi; (2) pembelajaran aktif adalah 
sebuah petualangan; dan (3) pembelajaran aktif difokuskan melalui pertanyaan 
pembekalan.

Tanyakan, "Hal apa saja yang Anda lakukan di kelas yang Anda pikir adalah 
pembelajaran aktif? Mari membahas dan mengevaluasi hal-hal itu berdasarkan tiga 
elemen kunci tadi."

Setelah aktivitas itu selesai, katakan, "Pembelajaran aktif memegang unsur 
kegembiraan dan sukacita. Anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk merosot di 
kursi mereka, dan kemudian menjadi tak acuh. Seseorang belajar lebih banyak hal 
saat ia sedang bersenang-senang karena melalui emosi yang positif, pelajaran 
lebih melekat ke ingatan. Kesenangan adalah sahabat kita!"

Tutup dengan sebuah doa bagi para pelayan anak supaya mereka dapat mengajar 
anak-anak dengan cara belajar yang terbaik.

PELATIHAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Bantu guru-guru menemukan manfaat dan kesenangan dari pembelajaran interaktif.

1. Aktivitas "Membuat Adonan Sendiri"

Sediakan: Selai kacang, gula pasir, dan kertas roti. Sebelum pertemuan ini 
dimulai, terlebih dahulu campurkan selai kacang dan gula pasir hingga adonan itu 
halus. Taruh segumpal adonan itu di atas sebuah kertas roti, dan berikan satu 
kepada masing-masing peserta.

Katakan, "Gunakan adonan itu untuk membuat suatu bentuk yang mewakili sebuah 
peristiwa penting dalam hidup Anda. Setelah beberapa menit, katakan, "Anda boleh 
memakan adonan yang telah Anda bentuk itu.",
2. Aktivitas "Membuat Adonan Bersama-Sama"

Sediakan: Selai kacang, gula pasir, kertas parafin, pengocok, dan mangkuk kecil.

Katakan, "Mari coba cara yang lain untuk aktivitas ini. Buatlah kelompok yang 
terdiri dari 3 orang dan berdirilah mengelilingi mangkuk. Bekerjasamalah untuk 
mencampur selai kacang dan gula pasir untuk membuat adonan yang halus. Anda 
harus bekerja sama, saling menolong, dan berbagi bahan dengan anggota kelompok 
Anda."

Setelah masing-masing kelompok selesai membuat adonan, katakan, "Duduklah dengan 
kelompok Anda. Masing-masing anggota kelompok harus mengambil adonan dan membuat 
sesuatu yang mewakili suatu peristiwa penting dalam hidup masing-masing. Setelah 
selesai, silakan ceritakan kepada anggota kelompok mengenai makna adonan Anda. 
Kemudian, makanlah adonan tersebut."

Setelah semuanya bercerita, tanyalah: "Mana pengalaman yang lebih menyenangkan -
- yang pertama atau kedua? Bagaimana murid-murid Anda mendapat keuntungan dari 
pengalaman kedua?",
3. Aktivitas "Tiga Perhitungan"

Sediakan: Kartu ukuran 3 x 5 cm dan Alkitab.

Sebelum pertemuan dimulai, tulislah daftar ayat berikut pada tiga kartu 
berukuran 3 X 5 secara terpisah. Taruh Alkitab dan ketiga kartu tersebut di 
sudut yang berbeda.
Kartu 1: Yohanes 13:34, Roma 12:10, Roma 15:14, Kolose 3:12-13, Ibrani 10:24-25, 
         dan 1 Petrus 5:5.
Kartu 2: Roma 12:16; 1 Korintus 1:10, Efesus 4:1-3, dan Kolose 3:16.
Kartu 3: Yohanes 13:14, Roma 15:7, Galatia 5:13, Efesus 4:32; 1 Tesalonika 5:11, dan 1 Petrus 3:8.

Katakanlah, "Utuslah setiap orang dalam satu kelompok yang sudah dibentuk di 
atas (permainan membuat adonan bersama) itu ke sudut yang berbeda-beda. Lihat 
dan diskusikan ayat-ayat yang tertulis dalam kartu itu. Kemudian, kembalilah 
pada kelompok asal Anda dan laporkan apa yang Anda pelajari tentang tanggung 
jawab kepada satu sama lain."

Setelah ketiganya kembali dan berdiskusi mengenai ayat-ayat itu, tanyakan, 
"Bagaimana pembelajaran interaktif membantu kita dalam menyelesaikan perintah-
perintah ini? Apakah keuntungan lain yang bisa didapat dari pembelajaran 
interaktif?"

Katakan, "Pembelajaran interaktif membuat anak-anak bekerja dan belajar bersama. 
Ini adalah gambaran sempurna dari Tubuh Kristus, yaitu gereja."

Tutuplah pertemuan itu dengan berdoa kepada Tuhan agar Ia berkenan membantu 
anak-anak bertumbuh, saat mereka bekerja dan belajar bersama.

PELATIHAN PENILAIAN

Berikan alat-alat kepada guru-guru untuk melihat perbedaan yang mereka buat bagi 
hidup anak-anak.

1. Pertanyaan yang Benar

Mari mulai dengan pertanyaan sederhana. Siapa nama raksasa yang Daud hadapi? 
Senjata apa yang ditawarkan oleh raja untuk dipakai Daud? Senjata apa yang 
dipilih Daud? Apakah Daud membunuh si raksasa?

Katakan, "Berikut ini adalah contoh-contoh pertanyaan tertutup. Buatlah satu 
kelompok yang terdiri dari tiga orang dan pikirkan tiga pertanyaan terbuka 
mengenai cerita ini -- pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang lebih mendalam. 
Pertanyaan terbuka tidak bisa dijawab dengan jawaban singkat."

Setelah tiga menit, persilakan masing-masing kelompok membagikan pertanyaan-
pertanyaan mereka. Katakan, "Ini adalah dua pertanyaan yang akan selalu membuat 
anak-anak berpikir dan memungkinkan Anda untuk melihat apa yang mereka pelajari. 
Apa yang telah Anda pelajari hari ini? Dan, bagaimana hal itu dapat memengaruhi 
hidup Anda minggu ini?",
2. Aktivitas "Iman Sesuai Petunjuk Arah"

Pembelajaran yang sejati terjadi ketika kita melihat pengetahuan otak berubah 
menjadi pengetahuan hati -- ketika ada penerangan dan sikap berubah.

Baca dengan nyaring Roma 15:7. Tanyakan, "Bagaimana Anda tahu bahwa anak-anak 
telah mendapatkan pengetahuan dari hafalan pada ayat ini? Bagaimana Anda tahu 
bahwa mereka telah memperoleh pengetahuan bagi hati mereka?"

Katakan, "Tunjukkan dengan tindakan Anda bahwa Anda memahami perintah Yesus 
untuk mengasihi sesama, satu dengan yang lain."

Mintalah seseorang membaca Yakobus 1:22. Katakan, "Saat kita membiarkan anak-
anak menjadi pelaku firman di kelas, kita dapat melihat pertumbuhan mereka 
berlangsung di depan mata kita!",
3. Diukur

Sediakan: Tongkat ukur dan catatan kecil.

Katakan, "Selain mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan mengamati anak-
anak menjadi pelaku firman, cara apa yang dapat kita lakukan untuk mengukur 
pertumbuhan anak-anak?"

Saat guru-guru menyebutkan cara-caranya, tuliskan setiap cara yang mereka 
sebutkan dalam sebuah catatan dan tempelkan di tongkat ukur. Guru-guru itu 
mungkin akan mengatakan caranya adalah dengan bertanya kepada anak, bertanya 
kepada orang tua, atau menggunakan jurnal iman.

4. Kenali Anak-Anak Anda

Sediakan: Alat untuk membuat pola/cetakan kue kering yang berbentuk manusia 
(biasanya cetakan untuk kue kering jahe) dan pensil.

Sebelum pertemuan ini, buatlah beberapa pola di kertas dari cetakan kue manusia 
jahe. Atau, Anda juga bisa membuat pola manusia sendiri di kertas.

Katakan, "Untuk melihat pertumbuhan dalam diri anak-anak, kita harus mengenal 
pribadi mereka dengan baik. Ambillah sebuah pola untuk setiap anak di kelas 
Anda. Tuliskan setiap nama anak-anak itu dalam pola itu, lalu tuliskan hal-hal 
yang Anda ketahui mengenai kehidupan iman si anak."

Setelah tiga menit, katakan, "Anda bisa menyelesaikannya nanti. Berikan beberapa 
komentar dan gunakanlah sebagai doa Anda bagi anak-anak."

Tutuplah kegiatan dengan memohon kepada Tuhan untuk membantu guru-guru melihat 
buah dari pekerjaan mereka dalam kehidupan anak-anak. (t/Ami)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Children`s Ministry
Alamat URL: childrensministry.com/articles/4-teacher-training-meetings
Judul asli artikel: Teacher-Training Meetings
Penulis: Lois Keffer
Tanggal akses: 23 Mei 2013


   STOP PRESS: DAPATKAN POKOK DOA SELAMA BULAN PUASA: "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!

Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa yang belum 
mengenal Kristus? Kami mengajak Anda bersatu hati untuk berdoa bagi saudara-
saudara kita, khususnya bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa.

Jika Anda rindu untuk turut ambil bagian berdoa bagi bangsa, kami akan 
mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk menjadi pokok doa kita 
bersama. Untuk berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke: ==> 
< subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >

Bagi Anda yang ingin agar teman-teman Anda pun bisa ikut berdoa dengan memakai 
bahan pokok doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: 
< doa(at)sabda.org >

Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan Tuhan yang 
penuh kuasa memulihkan bangsa kita untuk hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya. 
Selamat menjadi "penggerak doa" di mana pun Anda berada dan biarlah karya Tuhan 
terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa Indonesia. Selamat berdoa.


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org