Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/645

e-BinaAnak edisi 645 (17-7-2013)

Mengembangkan Potensi Belajar Anak (III)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Mengembangkan Potensi Belajar Anak (III)
645/Juli/III/2013

Salam damai Kristus,

Dalam sebuah kelas, guru sering kali tidak menyadari bahwa mereka menghadapi 
anak-anak dengan gaya belajar yang berbeda. Hal ini membuat para guru tidak siap 
dengan gaya mengajar yang beragam, yang tentu saja bisa menghambat beberapa anak 
untuk menyerap pengajaran yang disampaikan. Bagaimana kita, para pelayan anak, 
bisa memberikan metode mengajar yang beragam di dalam kelas? Simaklah edisi e-
BinaAnak kali ini. Ada tip menarik yang dapat memberikan wawasan bagi kita untuk 
memulai sesuatu yang baru dalam kelas sehingga anak-anak bisa lebih memahami 
kebenaran firman Tuhan. Selamat belajar dan mengajar.

Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >


TIP: GURU SEKOLAH MINGGU DIDORONG UNTUK MEMILIKI GAYA MENGAJAR YANG BERAGAM

Dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Senior Adult Chautauqua pada 23 -- 27 
Oktober di Ridgecrest, di Pusat Konferensi Lifeway, Carolina Utara, Sherril 
Boone mengatakan kepada jemaat senior bahwa guru sekolah minggu harus "keluar 
dari kebiasaan" saat memimpin sebuah kelas.

Boone adalah seorang guru sekolah minggu yang melayani di Boulevard Baptist 
Church, Ponte Verde, Florida. Dalam seminar itu, ia juga berkata, "Para guru 
sekolah minggu dapat terjebak dalam sebuah kebiasaan tertentu sehingga mereka 
akan berdalih bahwa kelas yang dipimpinnya tidak ingin mencoba sesuatu yang 
baru. Akan tetapi, jika Anda terus-menerus mengajar dengan cara yang sama, Anda 
bukanlah seorang guru yang baik."

"Lagi pula," tambahnya, "Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda 
sehingga cara mereka dalam menerima dan menyimpan informasi pun juga tidak 
sama."

"Itulah sebabnya, Anda perlu menyelang-nyelingkan metode mengajar Anda."

Boone membagi cara belajar menjadi delapan kategori dan memberi daftar tentang 
bagaimana masing-masing orang dalam kategori itu dapat belajar dengan cara yang 
lebih baik.

1. Relasional

Orang-orang dalam kategori ini adalah mereka yang memiliki jiwa sosial yang 
tinggi, mereka mudah berteman dengan orang lain dan juga seorang pembicara yang 
baik. Mereka dapat mengenali perasaan orang lain dan tertarik dengan aktivitas 
yang melibatkan orang lain. "Di kelas Anda, orang-orang semacam ini 
memperhatikan perasaan orang lain; mereka adalah para pemberi semangat," ujar 
Boone.

Boone mengimbuhkan, "Orang-orang dalam kategori ini lebih cepat belajar melalui 
kelompok kecil, kesaksian pribadi, diskusi, dialog, bermain peran, tanya-jawab, 
drama pendek, bertukar pikiran (brainstorming), menonton video, penggunaan 
ilustrasi dan juga memecahkan masalah bersama-sama. Tokoh Alkitab yang berada 
dalam kategori ini adalah Barnabas.",
2. Reflektif

Para pembelajar yang reflektif adalah orang-orang yang memahami keberadaan diri 
mereka dan bagaimana mereka merasakan sesuatu. Mereka lebih suka bekerja sendiri 
dan mencari cara untuk mengekspresikan diri mereka. Mereka adalah jenis orang 
yang nyaman dalam kesendirian. Orang-orang yang reflektif dapat dengan cepat 
mempelajari sesuatu melalui ceramah, tanya-jawab, diskusi, mengerjakan lembaran 
soal dan mengikuti acuan pembelajaran, menyelesaikan kalimat, menulis kreatif, 
mendengar musik, atau mendengarkan bimbingan.

"Maria, ibu Yesus, adalah seorang yang reflektif," ujar Boone. "Alkitab memberi 
tahu kita bahwa ia `menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.`" (Lukas 2:51)

3. Kegiatan Fisik

Ciri-ciri orang yang cepat belajar melalui kegiatan fisik adalah mereka yang 
selalu aktif, tubuh mereka terkoordinasi dengan baik dan suka memperagakan 
cerita yang mereka dengar. Mereka menyukai proyek misi, olahraga, dan aktivitas 
drama. "Anda tidak dapat membuat orang-orang semacam ini untuk duduk diam, 
mereka adalah orang yang suka dilibatkan," ujar Boone.

Cara terbaik untuk mengajar para pembelajar ini adalah dengan mengikutsertakan 
mereka dalam aktivitas kesenian, mengatur ruangan dengan cara yang berbeda, 
menyediakan aktivitas yang beragam seperti permainan, menyanyi dengan gerakan, 
simulasi kisah Alkitab, bermain peran, dan drama pendek. Yehezkiel dan Yeremia 
adalah contoh pembelajar semacam ini.

4. Musikal

Para pembelajar dalam kategori ini sering kali adalah pendengar yang baik sebab 
mereka memiliki kepekaan yang lebih terhadap irama dan nada. Mereka suka sekali 
menciptakan lagu dan musik. "Sebaiknya, Anda memutar musik untuk orang-orang 
semacam ini atau menggunakan kata-kata dari lirik lagu atau himne rohani," 
ujarnya. "Daud adalah seorang tokoh Alkitab yang berada dalam kategori ini."

Anda dapat menolong pembelajar yang musikal dengan rekaman-rekaman, kaset-kaset, 
dan nyanyian. Carilah himne yang dapat merefleksikan tujuan utama pengajaran 
Anda; bandingkan lirik himne itu dengan Kitab Suci; mendengarkan musik dengan 
diberi tugas, atau dengan melibatkan mereka dalam pagelaran musikal.

5. Verbal

Pembelajar jenis ini gemar sekali berbicara; mereka menyukai perdebatan, 
bercerita, membacakan puisi, atau memainkan permainan kata-kata. Mereka menyukai 
penggunaan kata-kata -- membaca, menulis, dan mendengarkan. Mereka memiliki 
kosakata yang luas. Boone menyebut Salomo sebagai tokoh yang termasuk dalam 
kategori ini.

Boone menambahkan, pembelajar jenis ini dapat belajar dengan baik melalui 
ceramah, tanya-jawab, bertukar pikiran (brainstorming), mengerjakan lembar soal, 
memparafrasakan ayat Alkitab, kelompok mendengar, memberi kesaksian pribadi, 
membaca dengan bersuara, bercerita, berdebat, wawancara, bernyanyi, monolog, 
dialog, drama pendek, dan permainan.

6. Logis/Matematis

Pembelajar semacam ini suka memecahkan masalah. Mereka dapat melihat pola yang 
ada di dunia dan dapat memikirkan solusi terhadap suatu masalah. Mereka 
bergantung pada analogi; mereka suka bekerja dengan abstraksi seperti teka-teki 
dan permainan. Menurut Boone, Rasul Paulus adalah tokoh Alkitab yang tepat untuk 
menggambarkan seorang pembelajar yang logis.

Orang semacam ini belajar melalui ceramah, mengerjakan lembar soal, membuat 
garis besar, mempelajari kata, statistik, berdebat, membuat pertanyaan induktif 
dan pertanyaan-pertanyaan yang membahas hubungan antar-objek-objek tertentu.

7. Visual

Pembelajar visual dapat melihat sesuatu dengan imajinasi mereka; mereka memahami 
konsep ruang dan jarak, dan sangat erat dengan penggunaan TV, gambar-gambar, dan 
representasi kenyataan. Yohanes, sang penulis Injil Yohanes dan Kitab Wahyu, 
adalah seorang tokoh yang visual.

Pembelajar visual sangat diuntungkan oleh video, film, poster, bagan, peta, dan 
lukisan. Mereka belajar dari mengamati objek, menonton drama, aktivitas seni, 
dan pertanyaan yang mempertanyakan kemungkinan (misalnya, "Bagaimana jika 
...?").

8. Natural atau Alam

Pembelajar jenis ini dapat mengidentifikasi elemen alam dengan baik. Mereka 
dapat memahami kisah-kisah kreatif, menjelajahi alam, dan memperhatikan 
keindahan ciptaan tuhan.

Mereka belajar melalui mengumpulkan atau memamerkan benda-benda dari alam, 
menjelajah alam, menyortir; mengklasifikasi atau mengamati benda-benda yang 
ditemukan di alam bebas, merenungkan ciptaan Allah, serta melalui menanam dan 
mengolah. "Daud adalah seorang pengamat alam," ujar Boone, "Dan, Mazmur adalah 
hasilnya."

"Setiap orang memiliki kombinasi dari gaya belajar ini," ujar Boone. "Namun, 
Anda sekarang tahu bahwa dengan cara mengajar yang bervariasi, seorang guru 
sekolah minggu dapat menyentuh paling tidak satu anak pada setiap minggunya. 
Anda harus mengenal murid-murid Anda supaya pelajaran yang diberikan dapat 
semakin bermakna." (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Baptist Press
Alamat URL: http://www.bpnews.net/BPnews.asp?ID=6770
Judul asli artikel: Vary teaching-learning styles, Sunday school teachers urged
Penulis: Terry Lackey
Tanggal akses: 9 Juli 2013


STOP PRESS: APLIKASI ANDROID E-RENUNGAN PSM (PAGI, SIANG, MALAM)

Telah hadir! Aplikasi "e-Renungan PSM (Harian)" dari Yayasan Lembaga SABDA bagi 
para pengguna "handphone" Android. Aplikasi "e-Renungan PSM (Harian)" 
menyediakan tiga bacaan renungan Kristen setiap hari (untuk renungan pagi, 
siang, dan malam) sehingga setiap waktu Anda dapat selalu diisi dengan kebenaran 
firman Tuhan. "e-Renungan PSM (Harian)" dilengkapi juga dengan fitur notifikasi 
yang dapat diatur sendiri, yang akan mengingatkan Anda untuk menikmati firman 
Tuhan melalui renungan pagi, siang, dan malam!

Segera "download" aplikasi ini melalui "Play Store" secara gratis! Selamat 
bertumbuh di dalam pengenalan akan Kristus melalui "e-Renungan PSM (Harian)"!

--> https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.renunganpsm


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org