Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/66 |
|
e-BinaAnak edisi 66 (6-3-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 066/Maret/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mempersiapkan Cerita Boneka Tangan o/ BAHAN CERITA BONEKA : Arti PASKAH o/ SHARING GURU SM : Pengalaman PASKAH SM o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Minta Dimuat Lagi Kesaksian GSM ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus, Menjelang persiapan perayaan Hari PASKAH 2002, Redaksi telah menyiapkan serangkaian sajian PASKAH sepanjang bulan Maret ini, yaitu meliputi 4 edisi berturut-turut (No. 66 - 69). Kami yakin banyak guru Sekolah Minggu yang membutuhkan ide dan bahan-bahan untuk PASKAH, bukan? Oleh karena itu harapan kami sajian-sajian ini akan dapat menolong anda untuk mengembangkan ide-ide acara PASKAH yang menarik sehingga perayaan PASKAH di Sekolah Minggu anda dapat berkesan di hati anak-anak dan terutama berkenan kepada Tuhan. Pada edisi PASKAH yang pertama ini kami akan menyajikan artikel tentang bagaimana menggunakan boneka tangan sebagai metode untuk menyampaikan cerita PASKAH. Sekaligus kami siapkan juga bahan cerita PASKAH dengan boneka yang dapat anda pakai pada acara PASKAH nanti. Nah, siapkan acara PASKAH dari sekarang. Semakin banyak persiapan, semakin baik. Tuhan memberkati, Tim Redaksi "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Kis/T_Kis4.htm 4:12 > < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kis+4:12 > ********************************************************************* o/ ARTIKEL MEMPERSIAPKAN CERITA BONEKA =========================== Bagi guru-guru Sekolah Minggu yang tahun ini memikirkan untuk membuat pertunjukkan cerita boneka tangan di acara PASKAH Sekolah Minggu, akan sangat baik kalau terlebih dahulu anda mengetahui sedikit seluk-beluk tentang cerita boneka. Anak-anak senang sekali dengan boneka dan mau melakukan hal-hal yang disuruh boneka itu. Manfaatkanlah kesempatan ini untuk membantu anda saat mengajar anak-anak di Sekolah Minggu maupun untuk acara- acara khusus Sekolah Minggu. Anda dapat memakai boneka tangan untuk: --------------------------------------- 1. Mengajarkan nyanyian baru kepada anak-anak. 2. Mengajarkan anak-anak menghafalkan ayat Alkitab. Mengenai hal ini dapat dilakukan dengan cara: a. Boneka mengucapkan ayat hafalan tersebut lalu anak-anak menirukan. b. Anak-anak mengucapkan ayat itu, lalu boneka menirukannya (bisa boneka pura-pura salah menirukan, tapi akhirnya anak- anak membetulkannya). c. Jika anda merasa kikuk berbicara untuk boneka itu, anda bisa menulis ayat hafalan pada sehelai kertas. kemudian boneka memberikan ayat kepada anda dan anda memasangnya pada papan flanel. 3. Gunakanlah boneka tangan anda untuk bercerita. Boneka dapat membantu anak-anak mengingat suatu cerita. Untuk itu boneka dapat berperan sebagai tokoh Alkitab atau boneka itu dapat mengajukan pertanyaan mengenai suatu cerita yang baru diceritakan. Atau ia dapat menarik perhatian murid dan kemudian meminta anda menceritakan cerita Alkitab kepadanya. Boneka dapat membantu anda menceritakan sebuah cerita "flash card" (satu set kartu bergambar yang berisi satu rangkaian cerita). Dia yang memberikan gambar-gambar flash card tersebut kepada anda. Masih ada banyak ide lain bagaimana menggunakan boneka tangan di dalam kelas yang tak bisa kami uraikan satu per satu di sini. Tapi berikut ini kami berikan ide-ide yang bisa anda kembangkan sendiri: 01. Untuk memperkenalkan tamu. 02. Mendiamkan anak yang menangis. 03. Memberikan pengumumam. 04. Menceritakan rahasia. 05. Memungut persembahan dana misi. 06. Menjaga agar kelas tetap disiplin. 07. Membantu dalam menyelenggarakan perlombaan. 08. Menerapkan cerita Alkitab pada kehidupan sehari-hari. 09. Memberikan gambar-gambar flanel kepada anda. 10. Memperkenalkan pelajaran. 11. Bertanya kepada anak-anak tentang pelajaran. 12. Memberikan hadiah. 13. Membagikan gambar-gambar kepada anak-anak. 14. Menyambut anak-anak. 15. Memberikan saran-saran kepada anak-anak. 16. Mengulangi pelajaran minggu yang lalu. Jika anda merasa canggung berbicara dengan boneka itu, janganlah anda merasa kecil hati. Banyak orang yang memainkan boneka tangan dengan tidak berbicara sama sekali. Bila menjawab, boneka itu hanya menggeleng atau menganggukkan kepala. Juga kadang-kadang ia membisikkan jawabannya di telinga anda atau memperlihatkan tulisan- tulisan yang menyatakan perasaannya. Aturan-aturan sederhana dalam menggunakan boneka: ------------------------------------------------- 1. Janganlah boneka yang mengajarkan kebenaran-kebenaran rohani, tapi lebih baik guru sendiri yang mengucapkannya. 2. Boneka tidak mempunyai pengalaman rohani. Boneka adalah alat pembantu, bukan manusia. Ia tidak dapat menerima Yesus sebagai Juruselamat. 3. Jangan membuat Firman Tuhan itu sebagai bahan tertawaan. Meskipun boneka itu bisa salah dalam menerapkan cerita Alkitab, namun kita harus selalu menghormati Firman Allah. 4. Bersiap-siaplah selalu. Persiapan anda juga harus mencakup latihan di depan cermin atau berlatih bersama dengan GSM yang lain. 5. Jangan perbolehkan anak-anak memegang atau bermain dengan boneka itu. Apabila anak-anak diijinkan memegang dan bermain dengan boneka itu, maka boneka itu akan menjadi sesuatu yang lazim bagi mereka, sehingga tidak akan menarik lagi dan kurang efektif. Untuk kebutuhan boneka, anda dapat membeli bermacam-macam boneka tangan di toko atau akan lebih menarik lagi kalau anda dapat membuatnya sendiri. Bahan ini diambil dan diedit dari: Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 206 - 207 ********************************************************************* o/ BAHAN CERITA BONEKA PASKAH Berikut ini kami sajikan sebuah bahan Cerita Boneka Tangan yang dapat anda pakai sebagai salah satu alternatif untuk pementasan Cerita Boneka pada acara PASKAH di Sekolah Minggu anda. Keterangan: - Boneka tangan yang digunakan di beri nama "Tuti" - Kalimat di dalam ( ... ) merupakan keterangan saja tapi bukan bagian dari naskah untuk dibaca atau diucapkan. ARTI PASKAH =========== Cerita boneka tangan kali ini berhubungan dengan kebenaran tentang PASKAH. Sebuah boneka tangan baru yang bernama Tuti diperkenalkan. Pembicara: (Sementara boneka muncul di panggung): Halo kamu siapa? Boneka : Nama saya Tuti. Pembicara: Saya belum pernah melihat kamu di gereja. Tuti : Ini adalah kali yang pertama. Hari ini ialah Hari PASKAH. Ibu mengijinkan saya datang supaya saya dapat memakai baju baru. Baju ini bagus sekali. Pembicara: Ya, manis sekali bajumu. Tetapi apakah kamu tahu arti sesungguhnya dari PASKAH, Tuti? Tuti : Itu hari untuk memakai baju baru. Pembicara: Kalau begitu perhatikanlah, Tuti, sementara saya menerangkan kepadamu tentang PASKAH. Bayi Yesus yang telah dilahirkan dalam sebuah palungan sangat berlainan dengan bayi-bayi lain, karena Allah itu Bapa-Nya. Dia turun dari surga untuk hidup di bumi dan menunjukkan kepada kita bagaimana kita kelak dapat sampai ke surga. Tuti : Oh, saya tak mengetahui hal itu. Pembicara: Meskipun Yesus berasal dari Allah dan memberitakan Firman Allah kepada sekalian orang, ada orang yang tidak suka pada-Nya. Dengan kuasa Allah Dia mencelikkan mata orang buta, menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati juga. Tetapi para pemimpin rakyat tidak menyukai-Nya. Ribuan orang mengikuti Yesus dan tidak mengikuti para pemimpin itu, sehingga mereka ingin membunuh Dia. Tuti : Apakah Yesus mengetahui hal itu? Pembicara: Ya, tetapi Yesus juga tahu bahwa Dia telah datang ke dalam dunia ini untuk mati supaya dosa kita dapat diampuni dan waktunya telah tiba untuk melaksanakannya. Tuti : Kasihan Yesus! Apakah Dia takut? Pembicara: Tidak. Walaupun Dia tidak suka mengalami kesengsaraan itu, akan tetapi ada sesuatu yang menyiksa Yesus lebih hebat daripada rasa sakit jasmani - yaitu dosa. Dia harus mati untuk segala dosa dunia ini, segala kenajisan yang pernah diperbuat manusia tertanggung atas Dia. Tuti : Apakah yang diperbuat oleh orang banyak itu kepada-Nya? Pembicara: Orang jahat itu memberikan kesaksian dusta mengenai Dia. Mereka menuduh bahwa Dia telah melakukan berbagai hal yang sebenarnya tidak pernah dilakukan-Nya dan Dia tidak berkata apapun untuk membela diri-Nya. Tuti : Mengapa Dia tidak berkata bahwa Dia tidak bersalah? Kalau saya akan berbuat demikian! Pembicara: Dia memikul semua dosa kita atas Diri-Nya. Di pemandangan Allah, Dia menanggung dosamu dan dosa saya. Tiga hari sebelum Hari PASKAH, pada Jumat Agung, para imam menangkap Yesus dan membawa Dia ke istana gubernur lalu meminta pemerintah agar Yesus dihukum mati. Imam memberitahukan kepada Pilatus, gubernur itu, bahwa Yesus adalah seorang jahat. Setelah Pilatus mengajukan beberapa pertanyaan kepada Yesus, dia berkata kepada Imam, "Saya tidak mendapat suatu salah pun pada-Nya." Dia mengharap orang banyak itu akan puas, tetapi mereka malah berteriak, "Salibkanlah Dia!" Tuti : Apa artinya salibkan itu? Pembicara: Itulah suatu cara yang kejam untuk membunuh seseorang yaitu dengan memaku dia pada sebuah kayu salib. Tuti : Jikalau Pilatus tidak mendapatkan kesalahan pada Yesus, dia tidak boleh mengijinkan orang-orang itu membunuh Yesus. Pembicara: Sebenarnya tidak boleh, tetapi Pilatus takut kepada imam. Dia bertanya, "Apakah saya harus menyalibkan Dia? Kejahatan apakah yang telah diperbuat-Nya?" Tetapi rakyat berteriak, "Bawalah Dia! Salibkanlah Dia!" Sebab itu walaupun Pilatus tahu mana yang lebih baik, Dia menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Tuti : Itu membuat saya merasa sedih. Pembicara: Sahabat-sahabat Yesus juga sangat sedih. Tetapi mereka tidak dapat menolong-Nya. Mereka menyangka Yesus akan menjadi raja mereka dan memerintah negara mereka, tetapi Yesus tidak mau menjadi raja dari negara itu. Dia menghendaki orang mengasihi Dia dan menjadikan Dia raja dalam hati mereka. Tentara membawa Yesus keluar kota dan membaringkan Dia pada sebuah kayu salib besar lalu memaku tangan dan kaki-Nya. Kemudian mereka menegakkan kayu salib itu sehingga Yesus tergantung padanya. Sebab Dia adalah Anak Allah, Yesus bisa saja memanggil puluhan ribu malaikat untuk menolong Dia .... Tuti : (Memotong pembicaraan) Saya harap Dia berbuat demikian! Pembicara: Kamu lupa Tuti, bahwa tidak akan ada jalan untuk keampunan dosa atau naik ke surga jika Yesus tidak mati. Tuti : Tentu Dia sangat mengasihi kita! Pembicara: Memang Tuti, Alkitab memeberitahukan bahwa sementara Yesus tergantung di kayu salib, langit menjadi gelap selama tiga jam. Kemudian Yesus berseru dengan suara yang keras dan meninggal dunia. Perwira tentara berkata, "Sungguhlah orang ini Anak Allah!" Tuti : (Menundukkan kepala, menggeleng-gelengkan kepala dan seolah-olah menangis) Kasihan Dia. Pembicara: Jangan menangis, Tuti. Ada lanjutannya. Seseorang yang bernama Yusuf datang memohon kepada Pilatus supaya mengizinkannya menguburkan Yesus. Yusuf dan kawannya membebat tubuh Yesus dengan kain yang halus, Ia dibaringkan dalam kubur milik Yusuf, lalu mereka menggulingkan sebuah batu besar untuk menutup pintu kubur itu. Tuti : Ini sebuah cerita yang sangat menyedihkan. Saya tak dapat menahan kesedihanku. (Tetap menundukkan kepala.) Pembicara: Saya mengerti, Tuti. Sahabat-sahabat Yesus menganggap hari itu adalah hari yang paling sedih di dunia ini. Tuti : Saya kira cerita PASKAH akan menggembirakan. Inikah akhir cerita itu? Pembicara: Bukan, Tuti. Imam-imam minta agar Pilatus menyuruh tentara menjaga kubur Yesus supaya para sahabat-Nya tidak dapat datang dan mencuri mayat-Nya serta mengatakan bahwa Dia telah bangkit pula. Tuti : Apakah murid-murid-Nya akan berbuat hal itu? Pembicara: Tidak, mereka tak berani berbuat hal itu. Mereka begitu takut sampai mereka bersembunyi dalam sebuah kamar supaya tidak diketahui oleh para imam. Pada hari Minggu pagi- pagi sekali dua orang perempuan datang ke kubur Yesus. Mereka berkata, "Siapa yang akan menggulingkan batu besar itu dari pintu kubur?" Tetapi, tiba-tiba terjadilah gempa bumi dan datanglah seorang malaikat menggulingkan batu itu. Ketika para tentara melihat malaikat itu, rebahlah mereka ke tanah seolah-olah mati. Malaikat itu berbicara kepada wanita itu agar jangan mereka takut. Dia berkata bahwa Yesus tidak ada di sana, bahwa Dia sudah bangkit. Itu berarti bahwa Dia sudah hidup! Tuti : Apakah cerita itu sungguh benar? Pembicara: Tentu benar. Tuti : Wanita-wanita itu juga tercengang. Waktu mereka menceritakannya kepada murid-murid Yesus mereka juga tidak mempercayainya. Petrus dan Yohanes lari ke kubur hendak melihat sendiri. Kemudian barulah mereka percaya bahwa Yesus hidup! Petang hari itu sewaktu mereka bersembunyi dalam sebuah ruangan. Yesus masuk dan menunjukkan kepada mereka bekas paku yang ada pada tangan dan kaki-Nya. Dia juga memakan beberapa potong ikan untuk menyatakan kepada mereka bahwa Dia sungguh hidup. Mereka tahu bahwa inilah Yesus yang mereka kenal. Tuti : Oh, saya sangat senang! Pembicara: Hati para murid gembira karena Yesus telah hidup pula. Empat puluh hari setelah Dia bangkit dari antara orang mati, sementara Yesus berbicara kepada para murid, kaki-Nya terangkat dari bumi; Dia naik terus sehingga awan menutupi Dia dan mereka tidak dapat melihat-Nya lagi. Tuti : Kemudian apakah yang diperbuat oleh murid-murid-Nya? Pembicara: Mereka tahu bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah Anak Allah dan mereka tidak takut lagi. Mereka memberitahukan kepada setiap orang bahwa jika mereka percaya Yesus, semua dosa mereka dapat diampuni dan mereka dapat masuk surga juga pada waktu mereka mati. Tuti : Apakah setiap orang dapat diampuni? Walaupun seseorang yang telah berbuat nakal? Pembicara: Setiap orang sudah berbuat dosa. Kita harus memberitahukan kepada Yesus bahwa kita menyesali perbuatan nakal kita dan minta agar Dia mengampuni kita. Kemudian kita harus berkata, "Tuhan Yesus, saya cinta Engkau dan saya mau menyerahkan diri kepada-Mu, menjadi milik-Mu sekarang sampai selama-lamanya." Nah, apakah kau mengerti sekarang, Tuti, bahwa PASKAH tidak berarti memakai baju baru atau sepatu baru saja? Tuti : Ya, saya mengerti. Terima kasih kepada Ibu Guru yang sudah memberitahukan arti sebenarnya dari PASKAH. Pembicara: Kembali Tuti. =TAMAT= Sumber: Judul Buku: Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 329 - 331 ********************************************************************* o/ SHARING GURU Berikut ini adalah kiriman dari salah satu anggota e-BinaGuru, yang menceritakan pengalamannya saat menyelenggarakan PASKAH Sekolah Minggu tahun yang lalu. Kami yakin kesaksian ini bisa menjadi berkat bagi anda-anda yang sedang mencari ide PASKAH untuk anak-anak yang anda kasihi di Sekolah Minggu. [Red.: Untuk Sdr. Yohanes yang mengirimkan surat ini, terima kasih banyak untuk kirimannya. Dan bagi para rekan-rekan lain yang ingin juga membagikan pengalamannya mengenai PASKAH SM, kami akan menerimanya dengan senang hati. Kirimkan pengalaman anda ke alamat: < staf-BinaAnak@sabda.org > ] Kiriman dari: "yoh-lyd" <yoh-lyd@> >Tahun lalu Sekolah Minggu kami merayakan PASKAH, berikut ini saya >mau sedikit 'share' apa yang dilakukan di Sekolah Minggu kami. >Komisi Anak GKI Gading Indah di, mengadakan kebaktian Jum'at Agung >untuk ASM kelas besar (kl 5, 6 dan SMP kl 1). Kebaktian Jum'at >Agung tersebut dilakukan dengan cara yang agak unik. . >Kami melakukan 'jalan salib', dan pos yang kami buat tidak terlalu >banyak, yaitu hanya 5 pos. Pembagian pos tersebut adalah sebagai >berikut: >, 1. Pos 1: Yesus bergumul di taman Getsemani >, 2. Pos 2: Yesus diadili dan disiksa >, 3. Pos 3: Yesus memikul salib ke Golgota >, 4. Pos 4: Yesus disalib >, 5. Pos 5: Dedikasi >Tiap pos ada seorang/dua orang GSM sebagai 'pencerita/pemimpin >perenungan', dan seorang gitaris untuk mengiringi lagu perenungan. >Di tiap pos ada gambar sesuai peristiwa yang hendak direnungkan, >kecuali di pos 4, kami membuat salib dengan ukuran yang cukup besar >dan ditempatkan di gundukan/'tanah yang agak tinggi' yang memang >ada di halaman sekolah KPS (tempat kami mengadakan jalan salib). >Memang areal Sekolah Minggu kami cukup luas di Sekolah KPS, Kelapa >Gading, jadi cukup mendukung untuk pelaksanaan acara 'jalan salib'. >Kami mengadakan acara tsb jam 14.00. . >Kami memulai dengan mengumpulkan ASM di sebuah ruang dan membagi >mereka dalam 5 kelompok dan tiap kelompok didampingi seorang GSM >yang menyertai setiap ASM ke tiap pos. Dalam ruang itu ASM >diberikan penjelasan mengenai tujuan dari acara 'jalan salib' ini >dan dipersiapkan hatinya untuk mengikuti acara dengan serius. >Kami membaca Yesaya 53 dan beberapa lagu sengsara Tuhan Yesus. . >Kemudian mulailah kelompok 1 jalan ke pos 1, sambil menyanyikan >lagu 'salibNya ... salibNya' dan di ruang tsb. ASM/kelompok yang >belum mendapat giliran tetap menyanyi lagu-lagu yang akan >dinyanyikan di tiap pos. Tiap kel diberikan waktu kurang lebih 5 >menit di tiap pos, jadi GSM di pos tsb. memberikan 'renungan' dan >mengajak menyanyi kurang lebih 5 menit. . >Di pos 4, setelah menyanyikan 'memandang salib Rajaku', anak >diberikan waktu untuk mengingat adakah keegoisan, dosa dan hal-hal >yang ingin ditinggalkan dan ditulis di secarik kertas putih. >Setelah itu kita berdoa bersama dan kertas itu dibuang/diletakkan >di bawah salib sebagai simbol keinginan setiap anak meninggalkan >dosa-dosa mereka. Di pos 5 anak diteguhkan untuk menjadi 'manusia >baru' yang telah diperbaharui oleh Kristus. . >Walaupun peserta 'jalan salib' ini tidak banyak (35 ASM), dan lagu- >lagu perenungan 'agak berat' bagi ASM dan belum diajarkan >sebelumnya, beberapa dari mereka terkesan dengan acara yang 'lain >dari biasa' ini dan meminta tahun depan diadakan lagi. . >Hari Minggunya, kami mengadakan kebaktian PASKAH dalam 3 kelompok: > - kelas batita dan balita > - kelas TK-A s/d kelas 4 > - kelas 5 s/d pra remaja. >dan kemudian dilanjutkan dengan permainan. . >Semoga menjadi berkat bagi rekan-rekan. >Salam Kasih, >Yohanes ********************************************************************* o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Lia <lia_na@> >Dear, >Kok sekarang ini e-BinaAnak jarang memuat kesaksian dari para GSM? >Padahal kesaksian-kesaksian tersebut bisa turut menguatkan rekan- >rekan GSM lainnya dalam menerjuni dunia pelayanan SM. >Sepertinya sudah lama sekali ya ... ?!! Ayo donk dimuat lagi >kesaksian-kesaksian GSM. >Sekian masukan dari saya, Tuhan memberkati, >Liana Redaksi: Terima kasih untuk e-mail anda. Dalam edisi kali ini kami memposting satu kesaksian GSM tentang pengalamannya dalam merayakan PASKAH SM. Sekaligus kami ingin memberitahukan, bahwa kami selalu membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi para GSM atau pembaca e-BinaAnak yang ingin mengirimkan kesaksiannya dalam melayani anak/Sekolah Minggu untuk bisa disharingkan dengan pembaca yang lain. Jadi, cepatlah menulis kesaksian anda dan kirimkan kepada kami. Selain kesaksian, anda juga dapat mengirimkan tips/trik, artikel/tulisan, ide-ide aktivitas, dll. yang dapat digunakan untuk pengembangan pelayanan SM. Kirimkan kepada kami melalui alamat: < staf-BinaAnak@sabda.org > ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |