Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/661

e-BinaAnak edisi 661 (13-11-2013)

Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (II)
661/November/II/2013

Shalom,

Setelah kita mempelajari latar belakang kehidupan Paulus dalam edisi yang lalu, 
kali ini kita akan mengajarkan tentang Paulus dan pelayanannya kepada anak-anak. 
Kali ini, kita akan membahas tentang pelayanan awal Paulus bersama dengan 
Barnabas di pulau Siprus. Kiranya menjadi berkat bagi Rekan-Rekan semua, secara 
khusus menjadi berkat bagi anak-anak layan kita untuk bersaksi tentang kebenaran 
Injil kepada orang lain. Selamat mengajar!

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


BAHAN MENGAJAR: PAULUS DAN BARNABAS DI PULAU SIPRUS

Pokok Bahasan: Bersedia Bersaksi

Tujuan Umum: Anak memahami dan menghayati bahwa tugas bersaksi dapat dilakukan 
melalui kehidupan sehari-hari.

Bahan Alkitab: Kisah 12:24 -- 13:12

Tujuan Khusus:
Anak dapat:
1. Menceritakan tentang perjalanan Paulus bersama Barnabas yang pertama.
2. Menyebutkan nama tukang sihir yang ada di kota Pafos.
3. Menjelaskan bahwa kita tidak boleh segan-segan mengabarkan Injil, sampai 
   kepada orang berpangkat sekalipun.

Ayat Hafalan: Kisah Para Rasul 9:15

Materi Pelajaran:

A. Untuk Guru:

Perjalanan pengabaran Injil yang dilakukan Rasul Paulus ini merupakan pemenuhan 
dari apa yang dikatakan Tuhan kepada Ananias ketika Ananias menemui Paulus di 
Damsyik. "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk 
memberitakan namaKu kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang 
Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang 
harus ia tanggung oleh karena namaKu." (Kisah Para Rasul 9:15-16)

Dalam ketiga pelajaran berikut ini, kita akan melihat bahwa Paulus menghadapi 
penguasa orang Yahudi, orang kafir (non-Yahudi), dan ia juga sudah menderita. 
Perjalanan Paulus dan Barnabas ini tidak selancar yang diperkirakan, dan juga 
tidak bisa dilaksanakan dengan rencana tertentu. Karena kondisi, setiap kali 
membuat rencana, ada perubahan. Atau, tiba-tiba ada perintah Roh Kudus yang 
menyatakan apa yang harus mereka lakukan. Hasil yang kita lihat adalah bahwa 
Injil, yang adalah Kabar Baik itu, disebarluaskan. Perluasan ini tidak dapat 
dihalang-halangi oleh kebencian, aniaya, atau apa pun juga karena Roh Allah 
sendiri yang bekerja.

B. Untuk Anak:

1. Pendahuluan

Sebagai pendahuluan, adakanlah tanya-jawab dengan anak-anak mengenai tukang 
sulap. Siapa yang pernah melihat tukang sulap? Pandai atau bodohkah tukang sulap 
itu? Biasanya, tukang sulap itu baik atau jahat? Apa yang biasa dilakukan tukang 
sulap? (Mengubah saputangan menjadi merpati, dan sebagainya. Berikan kesempatan 
kepada anak-anak untuk menyebutkan hal-hal lain yang dilakukan tukang sulap, 
yang pernah mereka lihat.)

Nah, sekarang kita akan mendengar cerita tentang seorang tukang sihir. Siapa 
yang pernah melihat tukang sihir? Biasanya, tukang sihir itu baik atau jahat? 
Apa beda tukang sihir dengan tukang sulap? (Tukang sulap melakukan pekerjaannya 
berdasarkan kecepatan tangan dan bantuan peralatan lainnya, sedangkan tukang 
sihir melakukan pekerjaan dengan menggunakan mantra dan ilmu-ilmu gaib.)

2. Cerita

Pernahkan kamu mendengar nama Saulus (atau Paulus)? Paulus itu mula-mula dikenal 
sebagai orang yang tidak senang pada Tuhan Yesus. Ia sangat benci pada semua 
orang Kristen. Itulah sebabnya, pada suatu hari ia berencana mau menangkapi 
semua orang Kristen yang ada di Damsyik dan memasukkan mereka ke penjara.

Rencana jahat Paulus itu kemudian dihalangi oleh Tuhan Yesus dengan cara membuat 
mata Paulus menjadi buta. Namun kemudian, Tuhan Yesus sendirilah yang 
menyembuhkan mata Paulus sehingga Paulus dapat melihat kembali. Peristiwa itu 
membuat Paulus menjadi sadar atas perbuatannya. Sejak itu, ia menjadi pengikut 
Yesus yang setia. Dan, dia pulalah yang di kemudian hari dikenal sebagai Rasul 
Paulus.

Suatu hari, Paulus bersama temannya, Barnabas dan beberapa orang lain berkumpul 
di kota Antiokhia. Ketika itu, mereka sedang mengadakan kebaktian. Pada saat 
itulah, orang-orang Anthiokhia dengan dipimpin oleh Roh Allah, Roh Kudus, 
memutuskan untuk mengirim Paulus dan Barnabas pergi mengabarkan Injil ke tempat-
tempat lain. Lalu, mereka berdoa dan memberkati Paulus serta Barnabas.

Paulus dan Barnabas pun kemudian pergi. Seorang anak muda bernama Yohanes Markus 
ikut bersama Paulus dan Barnabas untuk membantu mereka, sekaligus untuk belajar 
bekerja bagi Tuhan. Jadi, mereka pergi bertiga. Roh Tuhan memimpin mereka untuk 
naik kapal, lalu menyeberang ke pulau Siprus. Selama berada di kapal, ketiga 
orang itu tetap berdoa dan selalu bercerita kepada orang-orang di kapal mengenai 
Tuhan Yesus.

Setibanya di pulau Siprus, mereka memulai mengabarkan Injil, yaitu bercerita 
kepada orang-orang mengenai Tuhan Yesus. Akibatnya, banyak juga orang yang 
menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.

Selama di pulau Siprus, Paulus, Barnabas, dan Yohanes Markus pergi juga ke kota 
Pafos. Di kota itu, tinggallah sang Gubernur, orang yang mempunyai pangkat 
paling tinggi di pulau itu. Gubernur sempat mendengar dari anak buahnya mengenai 
Berita Baik yang dibawa oleh Paulus, Barnabas serta Yohanes Markus. Dan 
sekarang, ia ingin mendengarnya langsung dari ketiga orang itu. Maka, 
dipanggilnya Paulus dan Barnabas.

Begitu Paulus dan Barnabas berhadapan muka dengan Gubernur, mereka segera 
menceritakan mengenai Tuhan Yesus dan kasih-Nya kepada manusia. Juga bahwa Tuhan 
Yesus menginginkan supaya kita, manusia, melakukan hal yang baik. Demikian 
Paulus dan Barnabas terus menjelaskan dan memberitakan tentang Tuhan Yesus 
kepada Gubernur. Sementara itu, bila Gubernur merasa belum mengerti, ia segera 
bertanya kepada Paulus dan Barnabas. Gubernur itu ingin tahu banyak mengenai 
Tuhan Yesus. Maka, Paulus dan Barnabas menjelaskannya sampai sang Gubernur 
mengerti.

Ketika mereka sedang asyik berbicara, tiba-tiba datanglah seorang teman Gubernur 
yang bernama Elimas. Ia seorang tukang sihir. Elimas memperhatikan hal-hal yang 
dibicarakan oleh Gubernur bersama Paulus dan Barnabas. Namun, setiap kali ia 
melihat bahwa Gubernur itu sudah menerima apa yang dikatakan Paulus dan 
Barnabas, eh ... dia langsung menyela dan berkata, "Bukan begitu Bapak Gubernur! 
Tidak benar apa yang dikatakan oleh Paulus dan Barnabas itu."

Paulus dan Barnabas tidak memedulikan perkataan Elimas. Mereka terus 
menyampaikan pengajaran mereka. Namun, Elimas, tukang sihir itu kembali 
menghalang-halanginya. Dia takut kalau-kalau Gubernur jadi mengikuti pengajaran 
Paulus dan Barnabas, lalu tidak mau lagi berteman dengan dia. Akhirnya, Paulus 
dan Barnabas menjadi marah.

Paulus, yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu, dengan mata tajam memandang si tukang 
sihir dan berkata, "Hei, anak Iblis! Engkau penuh dengan rupa-rupa kejahatan; 
dan pekerjaanmu itu hanya menipu orang saja. Tahukah engkau bahwa engkau adalah 
musuh dari segala yang benar? Mengapa engkau terus-menerus mau membelokkan jalan 
Tuhan yang lurus itu? Hai Elimas, lihat! Tuhan akan menghukum engkau. Tangan-Nya 
yang berkuasa itu akan membuat engkau menjadi buta selama beberapa hari, dan 
engkau tidak dapat melihat matahari selama beberapa hari!"

Selesai Paulus mengatakan hal itu, tiba-tiba si tukang sihir merasa matanya 
menjadi kabur ... dan akhirnya tidak dapat melihat lagi. Ia menjadi buta. Ia 
harus meraba-raba, sampai ada orang yang menuntun dia keluar dari ruangan itu. 
Lalu, bagaimana halnya dengan Gubernur yang melihat peristiwa itu? Ia merasa 
kagum melihat kuasa Tuhan dan segala ajaran-Nya yang terlihat melalui Paulus. 
Dan, ia menjadi percaya kepada Tuhan Yesus!

Anak-anak, Paulus dan Barnabas sudah begitu berani mengabarkan Injil karena Roh 
Kudus terus memimpin dan menyertai mereka. Sebagai anak-anak Tuhan, kita juga 
harus mengabarkan Injil kepada semua orang, dan kita pun harus percaya bahwa Roh 
Kudus akan selalu memimpin kita. Nah, kita dapat memulainya dari sekarang, 
bercerita mengenai Yesus kepada saudara atau teman kita. Sekaligus berbuat baik, 
seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus.

3. Aktivitas

Bermain peran. Sebelum bermain peran, adakanlah terlebih dahulu tanya-jawab 
sekitar pelajaran tadi. Yakinlah bahwa anak-anak sudah menguasai cerita sehingga 
anak-anak tahu apa yang dikatakan Paulus dan Barnabas saat mereka menginjili. 
Mereka juga harus tahu, kira-kira apa yang ditanyakan Gubernur kepada Paulus dan 
Barnabas. Lalu, apa yang dikatakan Elimas.

Bila guru sudah yakin bahwa anak-anak menguasai pelajaran itu, kemudian mintalah 
beberapa anak untuk memainkan peran cerita tersebut. Ada yang berperan sebagai 
Paulus, Barnabas, Yohanes Markus, Gubernur, dan Elimas serta beberapa orang lain 
sebagai teman Gubernur. Sebagai teman-teman Gubernur, anak-anak wanita dapat 
dilibatkan di sini. Dan bila cukup waktu, janganlah hanya satu kelompok saja 
yang bermain, tetapi bisa diulangi oleh kelompok lain.

Susunan Acara:

1. Anak memasuki ruangan, dapat sambil menyanyikan satu nyanyian.
2. Menyanyi bersama. Setelah semua anak mengambil tempat masing-masing, maka 
   guru mengajak mereka untuk menyanyi satu lagu pujian.
3. Doa bersama. Sebelum berdoa, guru menanyakan kepada anak-anak apa ada hal 
   khusus yang ingin didoakan. Tentu saja ucapan terima kasih untuk pimpinan Tuhan 
   dalam minggu yang lalu, dan atas pengantaran Tuhan ke sekolah minggu. Barangkali 
   ada yang mau mengucapkan syukur untuk adik yang baru lahir, atau untuk saudara 
   yang baru sembuh dari sakit, dan mendoakan hal-hal yang lain. Biarkan anak-anak 
   menyebutkannya. Guru tentu mau membimbing bila mereka masih ragu-ragu.
4. Menyanyi bersama.
5. Percakapan. Percakapan bisa sekitar pelajaran minggu lalu, sekaligus 
   menyebutkan ayat hafalannya. Mintalah beberapa anak menyebutkan ayat hafalannya, 
   kemudian semua menyebutkannya kembali secara bersama-sama.
6. Memberi persembahan, sambil menyanyikan lagu persembahan.
7. Bercerita. Lihat materi B-2.
8. Aktivitas (materi B-3). Persiapan aktivitas sudah merupakan evaluasi.
9. Penutup. Kebaktian diakhiri dengan doa dan nyanyian.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Pedoman Mengolah Sekolah Minggu: Anak Kecil (Umur 7 -- 9 Tahun) Tahun III, Jilid III
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1992
Halaman: 11 -- 16


STOP PRESS: TOPIK NATAL DALAM FACEBOOK GRUP E-BINAANAK

Kabar gembira bagi para pelayan anak!

Yayasan Lembaga SABDA membuka periode II diskusi dalam Facebook Grup e-BinaAnak. 
Facebook group ini ditujukan bagi para pelayan anak untuk membaca, berdiskusi, 
dan berbagi, demi pengembangan keterampilan dalam melayani dan bertumbuh bersama 
dalam Kristus. Kali ini, akan dibuka diskusi dengan pembahasan mengenai Natal. 
Bagi Rekan-Rekan yang tertarik dan aktif menggunakan Facebook, serta rindu 
memahami tentang makna Natal yang sesungguhnya sehubungan dengan pelayanan anak, 
kami undang untuk bergabung dalam grup ini. Mari kita saling membangun 
kerohanian, pengalaman, dan pengertian seputar pelayanan anak dengan membaca 
tulisan-tulisan bermutu dan berdiskusi bersama.

Segeralah mendaftar di Facebook Grup e-BinaAnak 
< https://www.facebook.com/groups/binaanak/ > dan kami meminta Anda untuk mengisi 
data di bawah ini serta menyetujui komitmen anggota Grup e-BinaAnak.

----------------> potong di sini <-------------------
           FORMULIR DATA DIRI DAN KOMITMEN

Nama:
Tanggal lahir:
Kota tempat tinggal:
Email:
Alasan saya ingin bergabung di Grup e-BinaAnak:

Komitmen saya:
Dengan bergabung di Grup e-BinaAnak ini, saya berkomitmen untuk ikut 
berkontribusi aktif dalam grup ini hingga selesai mendiskusikan satu bahan 
diskusi.

----------------> potong di sini <-------------------

Kirimkan formulir ini ke < binaanak(at)sabda.org >

Penanggung jawab: Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Alamat kontak: < binaanak(at)sabda.org >

Penyelenggara: Situs PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen) dan 
Publikasi elektronik e-BinaAnak.

< http://pepak.sabda.org/ >, < http://minggu.co >


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org