Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/664

e-BinaAnak edisi 664 (4-12-2013)

Natal (I)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Natal (I)
664/Desember/I/2013

Salam sukacita Natal,

Bulan ini akan menjadi bulan yang sibuk bagi para pelayan anak karena Natal 
segera tiba. Biasanya, sekolah minggu akan mengadakan berbagai acara untuk 
merayakan hari kelahiran Sang Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Bagaimana dengan 
pelayanan sekolah minggu Anda? Kami berharap bahwa kesibukan untuk mempersiapkan 
perayaan Natal tidak menomorduakan persiapan hati kita untuk Tuhan. Persiapan 
hati lebih penting untuk menyambut kedatangan-Nya. Jadi, apakah hati Anda sudah 
siap menyambut Natal? Artikel edisi ini akan menolong Anda untuk memahami makna 
Natal yang sesungguhnya. Selamat menyimak, Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki 
                dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 
                             (Lukas 1:31)


              ARTIKEL: MEMAHAMI MAKNA NATAL UNTUK IMAN KITA

Natal secara harfiah berarti hari kelahiran. Jadi, secara makna kata, 
mengucapkan selamat hari Natal merupakan ungkapan yang berlebihan karena di 
dalam kata Natal sudah terkandung arti hari. Perkataan Natal sendiri bisa 
digunakan oleh siapa saja. Namun, di negara kita, Natal rupanya sudah identik 
dengan hari kelahiran Kristus.

Dalam bahasa Inggris, Natal disebut dengan "Christmas". Christmas berasal dari 
kata Christ (Kristus) dan Mass (massa atau kerumunan orang) karena pada 
Christmas, banyak orang berkumpul mengingat/merayakan hari kelahiran Kristus.

Kelahiran Kristus di dunia mempunyai suatu titik awal yang paling penting dalam 
misi Kristus. Dilahirkan bukan dari percampuran laki-laki dan perempuan, 
melainkan dari campur tangan Allah, yakni diperanakkan oleh kuasa Roh Allah 
(Matius 1:18,20). Maria, seorang gadis saleh, mendapat kehormatan sebagai 
perantara kedatangan Sang Mesias (Lukas 1:26-33). Adapun Kristus datang untuk 
memperbaiki hubungan manusia dengan Allah yang semakin buruk oleh karena 
kesesatan manusia.

Sebenarnya, Natal merupakan suatu pemberian Allah yang paling besar bagi umat 
manusia. Natal merupakan wujud kasih Allah kepada manusia (Yohanes 3:16). Natal 
merupakan motivasi Allah untuk membantu umat manusia.

Semenjak jatuhnya Adam dan Hawa yang dipikat Iblis dalam nafsu keinginan, Allah 
selalu peduli pada makhluk ciptaan yang dikasihi-Nya. Karena dari semua ciptaan 
Allah, hanya manusialah yang dijadikan menurut rupa Allah (Kejadian 1:26,27).

Dan, hanya manusia, makhluk hidup yang dilengkapi dengan napas Allah atau Roh 
Allah. Tidak ada makhluk lain yang begitu sempurna seperti manusia. Binatang, 
tumbuhan (makhluk di atas bumi) hanya terdiri atas badan kasar. Malaikat 
(makhluk surga) hanya terdiri atas badan halus (roh). Namun, manusia terdiri 
atas badan kasar dan badan halus.

Manusia juga diberi kuasa atas dunia ini. Segala makhluk di bumi diberi nama 
oleh manusia. Dan, manusia diminta untuk memenuhi bumi ini dengan keturunannya 
supaya ada komunitas yang kudus yang menyembah Allah dengan benar (Kejadian 
1:26,27).

Jatuhnya manusia dalam pencobaan Iblis merusak segalanya. Kehidupan yang serba 
diberkati, bumi yang subur dan binatang yang jinak menjadi rusak total. Allah 
pun marah dan mengutuk manusia dan tempat kehidupannya. Binatang yang semula 
jinak menjadi liar dan saling bunuh untuk makan. Binatang pun menjadi tidak 
hormat pada manusia (Kejadian 3:14-15).

Apakah Allah senang dengan semua ini? Tidak, Allah berduka dan menyesali 
kerusakan ini. Untuk itu, Allah mengirim nabi-nabi untuk berbicara kepada 
manusia (Ibrani 1:1-4) karena Allah tidak dapat berbicara langsung kepada 
manusia. Sebab, Allah terlalu kudus bagi manusia yang sudah berdosa sehingga 
manusia tidak akan dapat berhubungan langsung dengan Allah. Manusia bisa binasa 
di hadapan hadirat Allah.

Allah bahkan sempat memusnahkan suatu keturunan yang buruk dengan banjir besar 
pada masa Nabi Nuh. Namun, sebenarnya, pemusnahan itu mendukakan hati-Nya. Dan, 
Allah berjanji tidak akan ada lagi banjir di dunia seperti pada masa Nabi Nuh 
(Kejadian 7:10,12,23, 8:21,22, 9:11).

Nabi demi nabi diutus Allah untuk berbicara kepada manusia agar manusia dapat 
kembali membina hubungan yang baik dengan Allah. Namun, semua gagal. Akhirnya, 
Allah mengutus anak-Nya. Perkataan anak sering disalahtafsirkan oleh banyak 
orang. Disangkanya, Allah mempunyai istri dan beranak cucu. Padahal, perkataan 
anak merupakan suatu istilah. Allah yang menciptakan dunia merupakan yang awal 
dan disebut Bapa. Sedangkan Kristus adalah Allah yang menjelma. Dari Logos 
(perkataan Allah) yang juga Allah, berubah menjadi manusia dan dilahirkan 
melalui manusia sehingga terciptalah istilah anak (Yohanes 1:1-14).

Allah turun tangan sendiri karena memang tidak ada nabi yang berhasil. 
Peperangan melawan Iblis hanya dapat dilakukan secara sukses oleh Allah. Lucifer 
(Iblis) sebelumnya merupakan malaikat yang memiliki kedudukan tertinggi sehingga 
makhluk lain tidak ada yang sanggup mengalahkannya (Yesaya 14:12-15; 2 
Tesalonika 2:3-4, 7-8).

Kedatangan Kristus ke dunia bukan tanpa hambatan. Iblis tahu kedatangan-Nya 
merupakan suatu awal dari kekalahannya. Itulah sebabnya, melalui Herodes, Iblis 
berusaha membunuh Kristus. Maka, keluarlah perintah dari Herodes untuk membunuh 
semua bayi di Betlehem yang berusia kurang dari dua tahun (Matius 2:16-18).

Namun, Allah tidak dapat dikalahkan Iblis. Sebelum Iblis bertindak, Allah telah 
memperingatkan Yusuf untuk pergi mengungsi ke Mesir. Di sanalah, mereka tinggal 
hingga Herodes mati (Matius 2:13-15).

Setelah melalui segala rintangan dan pencobaan, Kristus akhirnya berhasil 
menunaikan tugas-Nya, yakni mendamaikan manusia dengan Allah (Roma 3:25, 5:11; 1 
Yohanes 2:2) dengan memberikan diri-Nya sebagai kurban hidup di kayu salib 
sehingga Ia dapat berkata, "Sudah Selesai" (Yohanes 19:30).

Hal penting tentang Natal:
1. Natal merupakan awal dari misi Kristus.
2. Natal merupakan motivasi Allah untuk memperbaiki hubungan-Nya dengan manusia.
3. Natal merupakan awal dari kekalahan Iblis.
4. Natal merupakan hadiah terbesar, termahal, dan termulia bagi umat manusia.

Sumber asli:
Nama situs: Hidup Itu Anugerah
Alamat URL: 
http://sumber-hidupituanugerah.blogspot.com/2011/12/memahami-makna-natal-untuk-iman-kita.html
Penulis: Deny S. Pamudji

Diambil dari:
Nama situs: Natal
Alamat URL: http://natal.sabda.org/memahami_makna_natal_untuk_iman_kita
Tanggal akses: 8 Oktober 2013


                      WARNET PENA: FACEBOOK NATAL

Natal tidak hanya dirayakan di gereja, di rumah, atau di persekutuan. Saat ini, 
Anda bisa merayakannya dengan banyak orang dari berbagai tempat, tidak terbatas 
pada ruang dan waktu, dan relasi Anda dengan saudara-saudari seiman akan semakin 
luas. Kini, Anda bisa merayakan Natal di dunia maya, yaitu Facebook Natal. 
Melalui Facebook ini, Anda bisa berbagi pengalaman seputar Natal, berkat firman 
Tuhan, kesaksian Natal, harapan di hari Natal, lagu-lagu Natal, dll.. Dengan 
banyaknya anggota yang bergabung di Facebook ini (lebih dari 14.000 penyuka), 
Anda akan mempunyai kesempatan besar untuk berelasi dengan banyak orang dan 
saling menguatkan di antara saudara seiman. Menyenangkan sekali bukan? Ayo 
kunjungi Facebook Natal sekarang juga dan jadilah berkat untuk saudara-saudari 
kita di hari Natal ini!

==> http://fb.sabda.org/natal


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org