Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/665

e-BinaAnak edisi 665 (11-12-2013)

Natal (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Natal (II)
665/Desember/II/2013

Salam damai Natal,

Pengetahuan seputar Natal harus dimengerti oleh anak-anak SM. Untuk itu, para 
pelayan SM harus bisa memberikan informasi seputar Natal, yang alkitabiah, 
kepada anak-anak layan mereka. Ada banyak cara untuk melakukan hal itu, yaitu 
dengan membaca Alkitab bersama, melakukan tanya jawab seputar Alkitab, dan 
melakukan permainan dengan topik-topik tertentu dalam Alkitab. Edisi kali ini 
menyajikan permainan bertema Natal, yang bisa Anda terapkan di sekolah minggu 
Anda. Kami berharap sajian kali ini bisa memperlengkapi para pelayan anak dan 
anak-anak SM untuk semakin memaknai Natal.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak 
          dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." 
                                     (Yohanes 3:3) 


                 BAHAN MENGAJAR: SI KECIL MEMBAWA PENGHARAPAN

Bahan Alkitab: Mikha 5:1-4a

Fokus

Banyak orang tidak suka tinggal di kota kecil atau desa sebab tidak akan ada 
banyak hal yang bisa didapat di sana. Pada umumnya, orang berpikir tidak akan 
menjadi sukses jika terlalu lama tinggal di kota yang kecil. Oleh karena itu, 
banyak orang berbondong-bondong pergi ke kota besar untuk bekerja di sana. 
Tetapi, Allah rupanya justru memilih Betlehem -- yang terkecil di antara kaum 
Yehuda -- sebagai kota kelahiran Sang Juru Selamat. Dari kota yang kecil inilah, 
lahir pengharapan akan keselamatan yang sudah dinanti-nantikan manusia sekian 
lamanya. Melalui pelajaran hari ini, anak belajar memahami bahwa Tuhan mau 
memilih dia yang masih kecil untuk membawa pengharapan.

Penjelasan Bahan

1. Rakyat Yehuda telah menjadi murtad dan tidak mengasihi TUHAN lagi. Para 
pemuka agama rakus akan suap, para nabi memberikan nubuatan palsu hanya untuk 
mendapatkan bayaran. Mereka akan mengutuki orang-orang yang tidak memberi uang 
cukup kepada mereka. Yehuda pun mengalami kemerosotan akhlak. Para penguasa 
melakukan ketidakadilan dan menindas rakyat kecil, mereka tidak memiliki 
perikemanusiaan. Cara hidup umat yang demikian kacau membuat Tuhan jijik 
terhadap kehidupan mereka. Oleh karena itu, Tuhan memperingatkan melalui nabi 
Mikha akan adanya penghukuman atas Yehuda. Yerusalem sebagai pusat kota akan 
mengalami kehancuran dan kesenyapan. Tangan Tuhan akan memakai Nebukadnezar, 
raja Babel, untuk menghukum mereka.

2. Ayat 1 berbunyi, "Tetapi engkau, hal Betlehem Efrata, hai yang terkecil di 
antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan 
memerintah Israel, ...." Kata "tetapi" yang mengawali kalimat ini menunjukkan 
kekontrasan dari kalimat-kalimat sebelumnya. Pada ayat-ayat sebelumnya, 
dikatakan bahwa Yerusalem sebagai ibu kota, pusat pemerintahan raja, akan 
mengalami kekalahan dari orang-orang Kasdim dan mengalami kehancuran. Tetapi, 
seorang raja baru akan muncul untuk memulihkan keadaan Israel.

Pada saat Tuhan memberikan hukuman kepada umat-Nya, bukan berarti Ia 
meninggalkannya. Tuhan tidak membiarkan Yehuda hancur untuk selamanya. Oleh 
karena itu, Tuhan pun memberikan janji pemulihan. Tuhan akan melepaskan umat-Nya 
dari penderitaan dengan memberikan seorang Raja (yang berbeda dengan raja-raja 
lainnya. Ia adalah Raja yang kekal -- yang sudah ditetapkan sejak dahulu kala) 
yang akan memerintah dengan kekuatan Tuhan dan akan menghadirkan damai sejahtera 
(ayat 4).

3. Raja baru yang dijanjikan Tuhan itu akan muncul dari sebuah kota yang hampir 
tidak layak diperhitungkan di antara kota-kota Yehuda. Sebuah kota dengan jumlah 
penduduk hanya 1000 keluarga, yaitu Betlehem. Betlehem Efrata terletak 9 km di 
sebelah selatan Yerusalem. Efrata adalah nama kuno dari Betlehem (Kejadian 
35:19), 
tempat Rahel dikuburkan. Betlehem Efrata dikenal juga sebagai Betlehem 
Yehuda. Nama Betlehem disebut Betlehem Efrata atau Betlehem Yehuda bertujuan 
untuk membedakannya dari nama kota yang sama. Kota ini juga merupakan tempat 
tinggal Naomi, mertua Rut, nenek moyang Raja Daud. Sementara itu, sang Mesias, 
yaitu Yesus Kristus, adalah keturunan dari Daud. Jadi, kota yang kecil dan 
sederhana ini telah dipilih Allah untuk menjadi tempat lahirnya Sang 
Pengharapan, Sang Mesias.

4. Pada umumnya, sesuatu atau seseorang dipilih karena ada nilai lebihnya, 
misalnya lebih dalam hal kemampuan, kekayaan, kepandaian, hubungan sosial, dan 
lain-lain. Oleh sebab itu, banyak orang merasa diri tidak berarti (minder) bila 
tidak memiliki kelebihan-kelebihan itu. Tetapi, cara pandang Tuhan berbeda 
dengan cara pandang manusia. Tuhan justru memilih sesuatu yang dipandang sebelah 
mata oleh manusia sebagai tempat munculnya Sang Pengharapan. Sementara kota yang 
besar, Yerusalem, justru dihancurkan karena keangkuhannya. Dengan demikian, kita 
yang merasa diri kecil dan tidak berharga pun (termasuk anak-anak yang sering 
kali juga merasakan hal ini), dapat dipakai oleh Tuhan untuk membawa 
pengharapan. Bukan kelebihan kita yang dipilih Tuhan, namun kesediaan kita untuk 
menjadi alat Tuhan.

Ayat Hafalan

"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum 
Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel." 
(Mikha 5:1a-b)

Lagu Pendukung

1. Yesus Menginginkan Daku (Kidung Jemaat 424).
2. T`rang Kristen Kecil `Ku Punya (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 113).
3. Hai Kota Mungil Betlehem (Kidung Ceria 47).

Pelajaran untuk Anak Kelas 4 -- 6 SD

Pembukaan

1. Tanyakan dan diskusikan dengan anak-anak mengenai istilah urbanisasi:
a. Apa itu urbanisasi? (jawab: Perpindahan penduduk dari desa ke kota.)
b. Mengapa orang-orang melakukan urbanisasi? (jawab: Untuk mencari kehidupan 
   yang lebih layak/lebih baik karena adanya pandangan bahwa orang bisa mendapatkan 
   lebih banyak kemudahan dan kemajuan di kota besar daripada di desa.)

2. Tanyakan kepada anak-anak: Kalau kamu sendiri, lebih suka tinggal di 
   desa/kota kecil, atau di kota besar? Mengapa?

3. Seandainya kamu tinggal di desa/kota kecil, bagaimana perasaanmu? Maukah kamu 
   tetap berprestasi?

4. Katakan kepada anak-anak bahwa ada juga kota kecil/desa yang bisa 
   menghasilkan sesuatu yang besar!

Pokok Pelajaran

1. Ajak anak-anak membaca Mikha 5:1-4a. Ulangi pembacaan ayat 1.

2. Jelaskan bahwa perikop ini merupakan nubuatan nabi Mikha mengenai kelahiran 
   Yesus Kristus!
a. Yesus yang akan lahir tersebut akan menjadi pemimpin besar; pemimpin umat 
   Israel dan seluruh umat manusia.
b. Ia akan membawa keselamatan bagi manusia. Dialah yang disebut Mesias, artinya 
   yang diurapi, sebab Ia dipilih secara khusus untuk melakukan tugas besar ini.
c. Kelahiran Yesus ini sudah ditentukan sejak dahulu (ayat 1c: "... yang 
   permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dulu kala."). Ajak anak melihat betapa 
   luar biasanya rencana Allah untuk menyelamatkan manusia; direncanakan dengan 
   sangat sempurna.

3. Jelaskan bahwa Yesus akan lahir di sebuah kota yang bernama Betlehem. 
   Tekankan bahwa Betlehem adalah kota yang kecil, penduduknya hanya berjumlah 1000 
   keluarga. Kota ini sama sekali tidak terkenal. Bandingkan dengan Yerusalem yang 
   merupakan kota besar, pusat pemerintahan dan pusat keagamaan (Bait Allah dan 
   Mahkamah Agama terdapat di sana). Tidak banyak orang yang mau tinggal di 
   Betlehem karena dianggap tidak dapat mendatangkan banyak kebaikan; dengan kata 
   lain, kota ini adalah kota yang tidak berpengharapan.

4. Jelaskan bahwa pada umumnya, sesuatu atau seseorang dipilih karena ada nilai 
   lebihnya (misalnya: kemampuan, kekayaan, kepandaian, orang tua, dsb.). Tetapi, 
   ukuran manusia berbeda dengan ukuran Tuhan. Dia justru berkenan memakai 
   Betlehem, kota yang kecil dan tidak berpengharapan itu, untuk mendatangkan 
   pengharapan yang besar bagi umat manusia. Betlehem dipilih sebagai tempat 
   kelahiran Mesias bukan karena ia punya keistimewaan, tetapi untuk menunjukkan 
   betapa besar kasih Tuhan kepada umat-Nya dan bahwa Tuhan berkenan memperhatikan 
   umat-Nya yang kecil.

5. Beri implikasi kepada anak-anak bahwa jika Tuhan mau memakai Betlehem, kota 
   yang kecil itu, untuk mendatangkan pengharapan yang besar, Tuhan pun berkenan 
   memakai anak-anak yang masih kecil ini untuk membawa pengharapan bagi sesamanya. 
   Oleh karena itu, anak-anak tidak perlu merasa minder/rendah diri dan tidak 
   berharga. Berikan beberapa contoh tentang apa yang bisa dilakukan anak-anak 
   untuk membawa pengharapan bagi sesamanya (sesuaikan dengan kondisi anak-anak di 
   kelas Anda).

6. Tekankan bahwa seperti halnya Tuhan mengasihi umat-Nya, maka kini anak-anak 
   pun diajak untuk memancarkan kasih dengan bersedia membawa pengharapan bagi 
   sesamanya.

Penerapan

1. Membuat hiasan dinding LILIN PENGHARAPAN. Cara membuat:
a. Buat pola batang lilin, nyala api, alas Win di kain flanel (alternatif warna: 
   Lilin warna merah, nyala api warna emas, alas lilin warna hijau tua).
b. Tempelkan pola-pola tersebut di atas kertas asturo warna cerah (misal: 
   kuning, hijau muda, dll.) berbentuk bulat, diameter kurang lebih 15 -- 20 cm 
   (sesuaikan dengan ukuran lilin).
c. Tuliskan bunyi ayat hafalan dari Mikha 5:1 a-b di bawah gambar lilin, lalu 
   hias sesuai selera anak-anak.
d. Bagian atas lingkaran bisa diberi tali untuk gantungan, atau anak-anak bisa 
   memberinya pigura di rumah.

2. Ajak anak menyanyi KJ. 424, "Yesus Menginginkan Daku".

3. Beri penekanan bahwa lilin kecil itu akan mengingatkan anak-anak untuk terus 
   menyinarkan pengharapan di mana pun ia berada meskipun dirinya masih kecil, dan 
   mungkin punya banyak kekurangan.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Sahabat Anak -- Bahan Pelajaran Sekolah Minggu, Edisi Juli -- Desember 2010
Penulis: Pdt. Rinta K. Gunawan
Penerbit: Komisi Bahan Pelajaran Sekolah Minggu
Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah
Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Tengah
Halaman: 108 -- 110


             SUA PELAYAN ANAK: ACARA NATAL YANG PALING DIGEMARI

e-BinaAnak, 16 Oktober 2013: Setiap gereja pasti merayakan hari kelahiran Yesus 
Kristus dengan berbagai acara, selain ibadah Natal itu sendiri. Menurut teman-
teman, dari acara-acara di bawah ini, manakah yang paling digemari:

1. Drama Natal
2. Pembacaan Puisi Natal
3. Koor Lagu-Lagu Natal
4. Teater Natal
5. Melihat Film Kelahiran Yesus Kristus

Agustin Oen: No: 1, 3, 4 &, 5.

Soraya Ranti: 12345 ... ok.

Gita Wulandari Silo: 3. Koor lagu-lagu Natal.

Isthy Inta Sumampouw: Semua ok. Tapi yang paling dominan sih kayaknya theater 
Natal.

Eli Nathan: Semua ok, karna semua`nya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa 
lepas dari Natal itu sendiri. Met sore jelang mlm. GBU.

Katharina Widyastuti: 1 3 5 keren dan misa malam Natal.

Tc Prijono: 1

Syelva Herawati: 1. Drama Natal.

Rini Rumengan: Koor lagu2 Natal.

Febriyanto Thana: Koor Lagu Natal (+ bantu2 dekorasi Natal di gereja).

Rusmani Sianturi: 3. Koor lagu2 Natal ;)

Deddi Yuantara: Semua OKAY, tapi yang paling top nomor 3. Koor Lagu-Lagu Natal.

Ike Angela Sidabutar: Drama Natal.

Stella Sondakh: Semuanya deh. 1 paket yang komplet.

Roni Jhi: No. 3

Sherly Tinny Sompie: No. 5

Gita Natalia Hutagalung: Semuanya

Fransisca Sarah Megawe: Saya senang semua acara Nuansa Natal. Amien Haleluya.

Maritona Nainggolan Lbnraja: Smuanya. Dalam Natal itu ... pasti ad ke 5 Hal 
tersebut.

Juni Sinambela: Yang paling saya suka Koor lagu-lagu Natal.

Srihotma Purba: Semuanya aqu suka tapi yang paling senang ya drama Natal!!

Yongky Loppies: Semuanya bagus (indahnya hari2 waktu penantian datangnya Natal).

Lisma Sirait: Yang paling menarik adalah liturgi I penciptaan anak sekolah 
minggu yang belum sekolah, lucu.

Shmily Tilestian: Koor lagu-lagu Natal Kadang bisa bikin merinding ....

Kasih Kristus: Semua

Damayanti Manik: Natal sekolah minggu lucu2 :D

Gabriella Sugihati: 12345 ok.

Glory Yoce Komul: Semuanya seru!

Mien Hattu Latumahina: Semuanya

Natal: Ternyata yang menyukai teater Natal sedikit ya? Apakah karena di gereja 
jarang sekali merayakan Natal dalam bentuk teater? (mungkin lebih seringnya 
drama kali ya)

Natalie Shte: No. 1 n No 3.

Agus Suryanto: klu aq sich plng suka koor lgu Natal ....

Natalie Shte: banyak pudding lah habisnya, kamu tarik suara trus sampe serak2 
kacau ... di malam Natal yah.

Darwin Harahap: Kalau aku sih paling suka sama makna natalnya ... (makanan 
Natalnya) gitu ....

Rani Yusnani Malau: Drama dan lagu2 Natal.

Yohana Gracia Nathalia Simanjuntak: 1, 3 ... blessed

Jo Siahaan: 3, 2; 1

Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151691172746629

--> Silakan melihat respons dari saudara-saudari yang lain tentang topik ini di 
Facebook Natal --> 
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=614952965222181&id=246651518718996


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
');

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org