Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/675

e-BinaAnak edisi 675 (16-4-2014)

Paskah (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Paskah (II)
675/April/II/2014

Salam damai dalam Kristus,

Pengurbanan Kristus di kayu salib menjadi bukti cinta Allah yang besar 
kepada manusia. Anugerah yang sangat besar dan mulia ini harus 
diketahui anak-anak SM supaya mereka bisa menyadari betapa Allah 
sangat mengasihi mereka. Marilah melalui Paskah tahun ini, kita 
sebagai pelayan anak berusaha memberitakan karya terbesar ini, baik 
melalui pengajaran firman Tuhan maupun melalui setiap acara yang kita 
kemas untuk merayakan Paskah. Kami turut mendukung pelayanan sekolah 
minggu Anda dengan memberikan tip Paskah untuk anak-anak dan bahan 
mengajar, kiranya dapat menolong Anda dalam mempersiapkan Paskah di 
sekolah minggu. Selamat Paskah, Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


Kubur, di manakah kemenanganmu kini? Cahaya wajah-Nya seterang 
matahari! Betapa pembaringan batu itu kosong sunyi, Kristus telah 
bangkit dari dunia orang mati! (Chisholm)


                   TIP: PASKAH UNTUK ANAK-ANAK

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita 
merencanakan Paskah sekolah minggu.

1. Inti berita Paskah harus jelas.

Beberapa kata kunci yang harus mewarnai seluruh acara Paskah adalah: 
Kristus bangkit, Kristus mengalahkan kematian, Kristus mengalahkan 
maut, Kristus menang atas kuasa dosa, Kristus sungguh hidup, dan 
Kristus hidup di dalam hidupku. Oleh karena itu, tema-tema Paskah 
sebaiknya dibuat dalam kalimat yang pendek dan jelas. Hindarkan kata-
kata abstrak yang sulit dimengerti artinya karena anak belum memiliki 
cukup kemampuan untuk menginterpretasi.

2. Acara Paskah perlu dikoordinasi dengan baik.

Acara Paskah harus diatur agar mendukung tema Paskah, baik nyanyian-
nyanyiannya, renungan beritanya (cerita), dramanya, permainannya, 
dekorasinya, dll.. Hindarkan kegiatan-kegiatan ekstra yang akan 
mengalihkan anak-anak dari inti pesan/berita Paskah, misalnya kegiatan 
sosial, permainan yang tidak memiliki tema Paskah, atau rekreasi. 
Jadikan Paskah menjadi pelajaran rohani tentang iman Kristen yang 
paling mendasar. Sajikan itu dalam suasana yang menyenangkan.

3. Semua orang harus terlibat dalam perayaan Paskah.

Spirit Paskah bukan spirit "one man show" karena Paskah adalah 
perayaan kemenangan orang beriman di dalam Kristus. Karena ikatan 
kasih di antara orang beriman akan mendorong kebersamaan, hal itu 
dapat tercermin, baik dalam suasana maupun pada pembagian tugas 
pelaksanaan kegiatan ini. Semakin banyak guru terlibat, semakin baik. 
Semakin banyak anak terlibat adalah yang terbaik.

4. Undangan perayaan Paskah.

Cara terbaik melibatkan anak-anak dan guru dalam mempersiapkan Paskah 
adalah dengan membuat brosur/pamflet/kartu/selebaran yang berisi 
undangan untuk anak-anak lain, khususnya yang sudah lama tidak datang 
atau yang belum memiliki keselamatan. Tularkan semangat penginjilan 
dalam hati anak-anak, dengan pergi bersama-sama, berkunjung, dan 
membagikan undangan perayaan Paskah. Guru memberikan contoh kepada 
murid-muridnya bagaimana mengundang anak lain untuk datang bersekutu 
dalam kebaktian Paskah dan menjadi teman bagi mereka. Sementara anak-
anak saling mengenal, guru memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan 
orang tua mereka.

5. Tempat dan waktu penyelenggaraan Paskah.

Untuk sekolah minggu yang lebih senang menggabung seluruh anak SM 
dalam acara Paskah, akan diperlukan tempat yang cukup luas agar anak-
anak dapat berkumpul bersama. Kendala yang lain adalah diperlukan 
guru-guru untuk berada di antara anak-anak agar keributan dapat 
dikendalikan. Waktu pelaksanaan pun mungkin akan lebih lama dari 
biasanya. Penggabungan kelas-kelas perlu dilakukan jika ada acara yang 
istimewa, seperti drama Paskah, panggung boneka, atau renungan 
(cerita) Paskah, dengan memanggil pembicara yang ahli dalam bidangnya.

Melaksanakan perayaan per kelas dapat menjalin rasa keakraban, tetapi 
persiapan akan tidak efisien karena masing-masing guru kelas akan 
membuat persiapan sendiri-sendiri. Untuk menghindarkan rasa persaingan 
antarkelas, guru-guru dapat diimbau untuk membuat acara yang sama di 
masing-masing kelas dan melakukan persiapan bersama-sama. Waktu 
pelaksanaan dapat dibuat lebih lama dari biasa, dan gunakan waktu 
untuk menolong anak mengerti berita Paskah dengan lebih baik.

6. Tindak lanjut perayaan Paskah.

Hal yang paling penting diperhatikan adalah bagaimana tindak lanjut 
perayaan Paskah ini. Mengadakan kegiatan mudah, tetapi bertanggung 
jawab untuk memastikan bahwa berita Paskah itu tinggal dalam hati 
anak-anak dan terpelihara tidaklah mudah. Oleh karena itu, siapkan 
cara-cara bagaimana menolong agar benih yang telah ditaburkan mendapat 
siraman agar bertumbuh. Untuk itu, guru-guru perlu memberikan 
bimbingan dan perhatian, baik itu berupa cerita-cerita lanjutan di 
minggu-minggu berikutnya maupun dengan mengadakan pertemuan tatap muka 
secara pribadi, untuk berdoa bersama/sharing atau memberikan tugas-
tugas bacaan untuk anak yang lebih besar.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Pondok Renungan
Alamat URL: http://www.pondokrenungan.com/isi.php?table=isi&id=112
Judul asli artikel: Tips Paskah Anak-anak
Penulis: Vincentius Eko Yunianto S.S
Tanggal akses: 14 Januari 2014


    BAHAN MENGAJAR: MENGAJARKAN KASIH KARUNIA KEPADA ANAK KECIL

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan 
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,...." (Efesus 2:8)

Keselamatan kita adalah kasih karunia dari Allah. Kasih karunia itu 
gratis. Kita tidak diselamatkan karena perbuatan baik kita, atau 
kepandaian kita, atau karena kita kaya, dan sebagainya. Kita menerima 
keselamatan berdasarkan kasih karunia/anugerah, melalui iman kita. 
Dan, tentunya, iman kita ini yang akan menghasilkan perubahan dalam 
hidup kita.

Permainan berikut ini dapat digunakan untuk mengajar anak kecil 
tentang kasih karunia/anugerah keselamatan di dalam Yesus Kristus.

Langkah-langkah:

1. Buatlah sebuah tanda "Welcome to Heaven" dan gantungkan di depan 
   pintu.
2. Siapkan beberapa kunci palsu dan hanya 1 kunci asli.
3. Kunci asli diberi gantungan bertulisan GRACE/ANUGERAH/KASIH 
   KARUNIA, sedangkan kunci lainnya diberi gantungan bertulisan PINTAR, 
   KAYA, BAIK, KUAT, CANTIK, dan semacamnya.
4. Mintalah anak untuk membuka pintu dengan menggunakan kunci yang 
   kita berikan.
5. Ketika kita memberikan kunci, pertanyaan yang harus ditanyakan 
   kepada mereka adalah "Apakah kita masuk surga karena kita kaya?",
6. Mereka akan mencoba membuka pintu dengan kunci KAYA dan tentunya 
   tidak akan berhasil. Lakukan terus sampai semua kunci palsu habis, dan 
   terakhir sebelum memberikan kunci GRACE, tanyakan pertanyaan berikut 
   "Lalu, bagaimana caranya kita dapat masuk surga?" Tentunya dengan 
   kunci GRACE, pintu akan terbuka.

Dari permainan sederhana ini, kita bisa tekankan cerita tentang kasih 
karunia Allah. Dan, cerita Alkitab tentang pengorbanan Tuhan Yesus di 
kayu salib akan lebih mudah disampaikan. Semoga permainan ini dapat 
memberikan gambaran "nyata" kepada anak tentang anugerah keselamatan.

Ide didapat dari http://www.meaningfulmama.com/2012/04/day-97-key-is-grace-character.html

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Bible is Fun (Alkitab Itu Asyik)
Alamat URL: http://alkitabku.blogspot.com/2013/11/mengajarkan-gracekasih-karunia-kepada.html
Judul asli artikel: Mengajarkan GRACE/Kasih Karunia kepada Anak Kecil
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 17 Januari 2013


               MUTIARA GURU: KENYATAAN KEBANGKITAN

Nas: Aku adalah ... Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku 
hidup, sampai selama-lamanya. (Wahyu 1:17,18) 

Bacaan: Lukas 24:1-12

Para murid dan pengikut mula-mula Tuhan kita menegaskan dengan penuh 
semangat dan dengan sepenuh hati bahwa Yesus dari Nazaret adalah Juru 
Selamat yang hidup, bukan guru atau filsuf yang mati karena membela 
ajaran-Nya. Mereka memegang kebenaran ini sedemikian kuat sehingga 
rela menderita siksaan dan rela mati daripada meninggalkan keyakinan 
itu.

Kabar yang mengejutkan ini semakin menguatkan pelayanan mereka 
sehingga kesaksian mereka "mengacaukan seluruh dunia" (Kisah Para 
Rasul 17:6). Hal itu masih berlaku sampai sekarang: Roh Kudus 
menghargai kesaksian mereka yang menyatakan bahwa Yesus telah bangkit. 
Kesaksian mereka yang utama bukanlah tentang hukum moral, ritual 
keagamaan, atau pengakuan iman secara teologis (suatu hal yang baik 
jikalau mereka memiliki semua itu), melainkan tentang Allah yang 
menjelma menjadi manusia, satu-satunya yang dapat menyelamatkan. Pada 
zaman ini, ketika kemurnian iman telah mati dan banyak terjadi 
kemurtadan rohani, kita seharusnya melihat hanya kepada Dia yang 
"hidup untuk selamanya" (Wahyu 1:18).

Seorang profesor yang sombong dan tidak saleh berkata kepada seorang 
anak kecil yang percaya kepada Tuhan Yesus, "Gadis kecilku, kamu tidak 
tahu kepada siapa kamu percaya. Ada banyak kristus di dunia ini. 
Kristus mana yang kamu percayai?" "Saya tahu siapa yang saya 
percayai," sahut anak itu. "Saya percaya kepada Kristus yang bangkit 
dari antara orang mati!"

Yesus hidup (Lukas 24:1-12). Hidup kekal Anda bergantung pada 
kenyataan ini.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=840
Penulis: Henry Bosch
Tanggal akses: 24 Januari 2014


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org