Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/678

e-BinaAnak edisi 678 (20-5-2014)

Kegiatan Menggambar di Sekolah Minggu (II)

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Kegiatan Menggambar di Sekolah Minggu (II)
678/Mei/II/2014

Salam dalam kasih Kristus,

Dalam edisi e-BinaAnak minggu ini, baik kolom Tip maupun kolom Bahan 
Mengajar merupakan sambungan dari kolom Artikel dan kolom Bahan 
Mengajar pada edisi yang lalu. Rekan-rekan semua dapat menyimak 
arsipnya di < http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/677 >.

Salah satu ide bagus tentang kegiatan menggambar pada edisi ini adalah 
bahwa kegiatan ini tidak dijadikan sebagai kegiatan tambahan, tetapi 
menjadi bagian dalam proses pengajaran firman Tuhan. Tujuannya agar 
anak tetap fokus dan bisa memahami dengan baik firman Tuhan yang 
disampaikan kepada mereka. Dengan itu, kegiatan-kegiatan kreatif tidak 
menjadi kegiatan sampingan yang mungkin malah mengalihkan perhatian 
anak dari pengajaran firman Tuhan itu sendiri. Selamat menyimak. 
Kiranya ini menjadi berkat.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


Jadikan setiap kegiatan kreatif sebagai proses dari pembelajaran 
firman Tuhan, bukan hanya kegiatan tambahan yang dapat mengalihkan 
perhatian anak dari inti pengajaran firman. (DWD)


       TIP: AKTIVITAS MENGGAMBAR DALAM PENGAJARAN FIRMAN TUHAN

Ada beberapa cara untuk kita dapat memasukkan aktivitas MENGGAMBAR ini 
dalam pengajaran firman Tuhan. Jika selama ini aktivitas menggambar 
cenderung mendapat tempat hanya sebagai kegiatan tambahan (ada bagus, 
tidak ada juga tidak apa), kali ini saya ingin mengajak anak-anak 
untuk bukan sekadar menambahkan aktivitas menggambar, melainkan 
menjadikan aktivitas menggambar tersebut sebagai bagian dari proses 
pembelajaran firman Tuhan. Tanpa aktivitas ini, proses belajar menjadi 
tidak lengkap atau sempurna.

1. Sebelum firman Tuhan disampaikan.

Jika menggambar dilakukan sebelum penyampaian firman Tuhan, tujuan 
aktivitas ini adalah sebagai pengantar atau persiapan bagi anak-anak 
untuk memasuki materi firman Tuhan.

Contoh: Yesus memanggil dua belas murid. Saat itu, saya mengajak anak-
anak bermain tebak gambar. Setiap anak menerima satu kata dan masing-
masing harus menggambarnya di papan tulis, sementara teman-teman harus 
menebaknya. Beberapa kata yang saya siapkan antara lain: perahu, jala, 
ikan, Yesus, uang koin, meja, danau. Kata-kata ini adalah kata-kata 
penting karena terkait dengan materi firman Tuhan yang hendak 
disampaikan. Ini adalah salah satu cara yang sangat sederhana, tetapi 
sangat menyenangkan untuk memulai sebuah cerita.

2. Pada saat atau di tengah-tengah penyajian firman Tuhan.

Jika menggambar dilakukan pada saat atau di tengah-tengah penyajian 
firman Tuhan, tujuan aktivitas ini adalah memberi penekanan atau fokus 
pada materi firman Tuhan tersebut. Biasanya, sementara anak-anak 
menggambar, saya tetap bercerita, terutama yang terkait dengan apa 
yang sedang mereka gambar tersebut. Jadi, sembari menggambar, anak-
anak pun menerima informasi yang semakin menguatkan apa yang sedang 
mereka kerjakan.

Contoh: Pelarian Yakub. Aktivitas ini dilakukan di tengah-tengah 
cerita, saat sampai pada bagian mimpi Yakub (ada anak tangga yang 
menjulang tinggi ke langit, lalu malaikat naik turun). Saya hanya 
mengatakan bahwa Yakub BERMIMPI. Saya tidak menjelaskan atau 
menyebutkan mimpi Yakub tersebut. Saya meminta anak-anak untuk membuka 
kitab Kejadian, lalu menggambarkan isi mimpi Yakub tersebut pada 
kertas yang telah saya sediakan.

Segera setelah saya melihat anak-anak menemukan ayat yang dimaksud dan 
mulai menggambar, barulah saya melanjutkan cerita dengan menegaskan 
apa arti mimpi tersebut bagi Yakub.

Setelah memberi kesempatan beberapa menit lagi, barulah saya 
melanjutkan cerita perjalanan Yakub menuju rumah Laban.

3. Setelah firman Tuhan disampaikan.

Jika aktivitas menggambar dilakukan setelah firman Tuhan disampaikan, 
biasanya saya memberikan pilihan agar anak-anak menentukan sendiri 
adegan atau bagian firman Tuhan yang paling menarik perhatian mereka 
untuk mereka gambar. Dan, biasanya saya meminta anak-anak untuk 
menambahkan satu atau dua ayat firman Tuhan yang berkenaan dengan 
gambar mereka tersebut.

Ada anak yang hanya mau menggambar, tetapi tidak mau mewarnainya. 
Tidak apa-apa, biarkan saja! Sebab, tujuan kita bukan sekadar 
menyelesaikan aktivitas atau membuat aktivitas tampak seperti yang 
kita harapkan, melainkan agar anak-anak memiliki kesempatan untuk 
mengekspresikan dirinya SETELAH mendengar firman Tuhan.

Contoh: Imam Eli dan kedua anaknya, Hofni dan Pinehas. Beberapa anak -
- karena sangat terkesan dengan garpu tiga gigi -- dengan antusias 
menggambar Hofni dan Pinehas sedang menusuk daging dengan garpu tiga 
gigi tersebut. Sebagian lagi lebih tertarik dengan Imam Eli yang jatuh 
dari kursi karena kaget mendengar berita tentang kedua anaknya yang 
meninggal. Untuk hasil karya anak, silakan lihat lampiran.

Contoh lain adalah perjalanan ke Emaus. Kali ini, pilihan anak-anak 
cukup beragam. Ada yang menggambar suasana di perjalanan, ada yang 
menggambar kedua murid saat bertemu Yesus, ada yang menggambar Yesus 
memecah roti, dan sebagainya. Gambar anak-anak pastilah bersumber dan 
dipengaruhi oleh apa yang mereka ketahui. Nah, dari sinilah kita bisa 
mengembangkan wawasan mereka dengan memberikan informasi tambahan.

Waktu itu, ada anak yang menggambar sawah, rumput, pegunungan, jalan, 
dan rumah seperti layaknya pemandangan alam pedesaan ala Indonesia. 
Saya menambahkan beberapa informasi kepada mereka dengan 
memperlihatkan gambar atau foto bahwa situasi di Tanah Israel pada 
masa itu sangatlah berbeda dengan lingkungan tempat kita tinggal di 
Indonesia. Alamnya berbeda, bentuk rumahnya pun berbeda, demikian juga 
dengan cara mereka berpakaian. Kita tidak perlu dan tidak boleh 
menyalahkan anak-anak karena mereka memang BELUM TAHU. Berangkat dari 
apa yang mereka gambar, kita bisa membawa mereka lebih jauh dan lebih 
dalam lagi untuk mengenal materi-materi firman Tuhan. Bahkan, membawa 
mereka lebih jauh lagi untuk mengenal latar belakang budaya, 
geografis, ataupun adat istiadat orang-orang Yahudi pada masa itu.

Nah, bagaimana? Apakah Anda sudah siap untuk menerapkan seni GAMBAR 
dalam proses pembelajaran di kelas Sekolah Minggu Anda? Selamat 
menggambar!

Diambil dan disunting dari:
Judul Buku: Creative Teaching di Sekolah Minggu
Judul artikel asli: Yuk, Menggambar!
Penulis: Meilania
Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2009
Halaman: 130 -- 133


 BAHAN MENGAJAR: KREASI MENGGAMBAR ENAM HARI MASA PENCIPTAAN (II)

Kreasi menggambar 6 hari masa penciptaan bagian I (hari ke-1 sampai 
ke-3) sudah diterbitkan pada edisi e-BinaAnak 677/Mei/I/2014. Anda 
dapat mengakses bahan ini di < 
http://pepak.sabda.org/kreasi_menggambar_enam_hari_masa_penciptaan_ii 
>. Minggu ini adalah lanjutannya untuk hari keempat sampai keenam.

Tingkat Keterampilan Menggambar

Bahan mengajar ini dirancang untuk dapat digambar dengan 
mudah/sederhana sehingga Anda tidak perlu menjadi seorang seniman 
untuk menampilkannya. Gambar-gambar tersebut juga cukup sederhana bagi 
anak-anak untuk dapat menggambar bersama Anda pada lembaran kertas 
mereka sendiri.

Pelajaran-pelajaran ini dapat disajikan kepada anak-anak dengan 
menggunakan overhead projector, papan tulis kapur, atau papan tulis 
spidol.

Sebuah spidol warna yang berbeda akan bagus untuk setengah pelajaran 
ini. Walau tidak harus, tetapi warna yang berbeda memudahkan untuk 
memisahkan apa yang dilakukan pada tiga hari pertama penciptaan dari 
tiga hari terakhir penciptaan.

Jangan mengambil lembaran baru karena kita akan terus menggambar pada 
halaman yang sama. Lukisan hari pertama hingga hari ketiga yang sudah 
kita buat pada bagian I pelajaran ini mempersiapkan kita untuk hal 
selanjutnya pada hari keempat sampai keenam penciptaan.

1. Hari Keempat (Kejadian 1:14-19)

Kembalilah ke bagian atas halaman gambar. Tulis angka 4 di sudut kanan 
atas dari bagian kanan atas kertas. Ini untuk penciptaan hari keempat.

Pada hari keempat, kita akan menunjukkan empat hal utama yang Allah 
ciptakan untuk ditempatkan di langit:

Matahari: pembawa terang mulai hari itu. Gambarlah matahari itu di 
sebelah sisi terang bumi. 
Bulan: Gambarlah di sebelah sisi gelap bumi. 
Planet: Gambarlah lingkaran-lingkaran kecil yang tersebar di langit. 
Bintang-bintang: Gambarlah bintang-bintang kecil di angkasa. Ini lebih 
mudah digambar dibandingkan dengan gambar bintang lima sudut.

2. Hari kelima (Kejadian 1:20-23)

Kembalilah ke bagian tengah halaman. Tulislah angka 5 di sudut kanan 
atas pada bagian tengah ini. Ini untuk penciptaan hari kelima.

Pada hari kelima, kita akan menunjukkan Allah menciptakan makhluk-
makhluk yang hidup di langit dan laut:

Makhluk terbang: gambarkan banyak huruf "m" kecil di sekitar awan 
untuk makhluk terbang. Jelaskan bahwa makhluk yang beterbangan tidak 
hanya burung, tetapi juga reptil terbang dan mamalia. Mintalah anak-
anak menyebutkan contoh berbagai jenis makhluk terbang.

Contohnya adalah: beo, elang, kelelawar, dan kupu-kupu. Untuk anak-
anak yang lebih tua, Anda mungkin ingin menggambar beberapa kelelawar 
dan reptil terbang.

Makhluk-makhluk laut: gambarlah ikan sederhana dengan dua garis di 
bawah permukaan air. Jelaskan bahwa makhluk laut tidak hanya ikan, 
tetapi juga reptil yang dapat berenang, mamalia, dan jenis-jenis 
kehidupan laut lainnya. Mintalah anak-anak menyebutkan contoh-contoh 
dari berbagai jenis makhluk laut.

Contohnya adalah: paus, gurita, bintang laut, karang, penyu, hiu, dan 
ikan trout. Untuk anak-anak yang lebih tua, Anda mungkin ingin 
menggambar beberapa jenis makhluk laut.

3. Hari keenam (Kejadian 1:24-31)

Pindahlah ke bagian bawah halaman. Tulis angka 6 di sudut kanan atas 
dari bagian kanan terbawah kertas. Ini untuk penciptaan hari keenam.

Pada hari keenam, kita akan menunjukkan Allah melakukan dua hal utama.

- Dia menciptakan hewan darat: gambarlah dinosaurus sederhana (lihat 
animasi) dan seekor anjing di sisi kanan wilayah daratan. Mintalah 
anak-anak menyebutkan contoh-contoh berbagai jenis hewan darat. 
Misalnya dinosaurus, kadal, kucing, anjing, kelinci, rusa, beruang, 
domba, sapi, dan gajah.

- Allah menciptakan dua manusia yang pertama. Seorang pria (Adam) dan 
seorang wanita (Hawa). Gambar orang berbentuk tongkat bisa untuk 
digambar. Anda mungkin ingin menggambar mereka di balik semak-semak.

Jika anak-anak telah menggambar bersama Anda pada lembaran kertas 
mereka sendiri, adalah baik memberi mereka waktu untuk menggambar 
lebih banyak hewan pada hari ke-5 dan ke-6. Pada akhir hari keenam, 
Tuhan melihat segala sesuatu yang telah dibuat-Nya dan menyebutnya 
"Sangat Baik"! (Kejadian 1:31) (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Answers in Genesis
Judul asli artikel: Drawing Lesson I: How to Draw the 6 Days of Creation for Kids - Part I
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.answersingenesis.org/articles/2002/02/20/drawing-lesson-i-creation-days1
Tanggal akses: 20 Februari 2014


     WARNET PENA: MATTHEW HENRY COMMENTARY BAHASA INDONESIA 

Seorang pendidik Kristen, khususnya guru agama Kristen atau guru 
sekolah minggu, harus memiliki perlengkapan yang memadai untuk 
mempelajari firman Tuhan. Kepentingannya adalah untuk menjaga 
pengajaran kita tetap berdasar pada kebenaran Alkitab. Salah satu 
sumber bahan untuk mendalami firman Tuhan adalah buku-buku tafsiran 
Alkitab. Yayasan Lembaga SABDA menyediakan berbagai bahan tafsiran 
Alkitab dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang dapat kita 
akses melalui situs Alkitab SABDA < http://alkitab.sabda.org >. 
Tafsiran terbaru yang baru saja dipasang adalah Tafsiran Matthew Henry 
(Matthew Henry Commentary) versi bahasa Indonesia.

Tafsiran/Catatan Matthew Henry secara lengkap dan mendalam membahas 
penafsiran untuk kitab-kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, dan 
Yohanes). Mari perkaya pemahaman kita akan firman Tuhan dengan 
tafsiran/catatan Matthew Henry versi bahasa Indonesia! Segera kunjungi 
situs Alkitab SABDA < http://alkitab.sabda.org/ > dan mari semakin 
dalam mempelajari Alkitab!


STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PERNIKAHAN KRISTEN (PKS) 2014

Pernikahan pada zaman ini sangat rentan terhadap pengaruh pandangan-
pandangan postmodern, yang dapat menjauhkan kita dari tujuan awal 
Allah membentuk sebuah lembaga pernikahan. 

Bagaimana membuat pernikahan anak-anak Tuhan dapat terus berjalan 
sesuai dengan visi Allah? Berkaitan dengan bahasan ini, Yayasan 
Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program PESTA (Pendidikan 
Elektronik Studi Teologi Awam) akan membuka kelas diskusi Pernikahan 
Kristen Sejati (PKS) periode Juli/Agustus. Dalam kelas ini, peserta 
dapat belajar bersama-sama tentang dinamika pernikahan Kristen dan 
bagaimana menjalankan pernikahan berdasarkan firman Tuhan. Kami 
mengundang Anda yang sudah menikah untuk ambil bagian dalam kelas 
diskusi ini. Kelas diskusi dibuka untuk umum dan akan berlangsung 
mulai tgl. 3 Juli 2014. Jangan tunda lagi! Segeralah mendaftarkan diri 
ke admin PESTA < kusuma(at)in-christ.net >. 

Silakan unduh Modul PKS di: < http://pesta.org/pks_sil >


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org